1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Indonesian Culture sasi, budaya lokal yang arif

Discussion in 'History and Culture' started by devinechan, Dec 25, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. devinechan Members

    Offline

    Joined:
    Dec 25, 2011
    Messages:
    1
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang menjanjikan bagi kesejahteraan masyarakat. Namun, potensi tersebut tidak mendapat perhatian dan pelestarian yang penuh dari para stkaholders. Eksploitasi sumberdaya perikanan yang mengabaikan kelayakan ekologis dan keberadaan kawasan lindung dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Sumberdaya perikanan umumnya bersifat open access, sehingga sumberdaya ini seolah-olah dapat dikuasai dengan bebas oleh siapa saja, kapan saja dan dengan alat tangkap yang merusak lingkungan laut. Hal ini tentu saja akan berakibat pada penurunan daya dukung lingkungan serta penurunan jumlah stok sumberdaya perikanan. Oleh sebab itu perlu ada upaya pengelolaan sumberdaya laut dan pesisir secara berkelanjutan melalui konservasi sumberdaya perairan. Salah satu upaya dalam hal penanggulangan untuk menjaga lingkungan dan stok sumberdaya lestari yang merupakan budaya sli masyarakat adalah SASI.
    Sasi dapat diartikan sebagai larangan untuk mengambil hasil sumberdaya alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi sumberdaya hayati (hewani maupun nabati) alam tersebut. Karena peraturan-peraturan dalam pelaksanaan larangan ini juga menyangkut pengaturan hubungan manusia dengan alam dan antar manusia dalam wilayah yang dikenakan larangan tersebut, maka sasi, pada hakekatnya, juga merupakan suatu upaya untuk memelihara tata-krama hidup bermasyarakat, termasuk upaya ke arah pemerataan pembagian atau pendapatan dari hasil sumberdaya alam sekitar kepada seluruh warga/penduduk setempat.
    Berdasarkan habitatnya sasi dibagi menjadi dua, yaitu sasi darat dan sasi laut. Sasi darat dapat dikelompokkan menurut komoditas yang disasikan misalnya seperti kelapa, cengkeh, sirih, pinang, dan lain sebagainya, sedangkan sasi laut menurut komoditas yang disasikan dapat berupa teripang, udang, bia, lola, dan lain-lain (Panjaitan, 2007). Sasi darat pertama kali dibuat sebelum dikembangkannya sasi laut. Sistem tradisional dalam pengelolaan sumberdaya ini sangat efektif, rasional serta adil dalam mensejahterakan penduduk walaupun hanya dalam skala kecil (Tapilatu, 2003).
    Sasi laut adalah sasi yang meliputi kawasan pantai dan laut yang termasuk pertuanan desa. Pada awalnya sasi laut hanya diberlakukan pada perlindungan ikan. Karena dinamakan sasi laut, shingga cakupannya pun menjadi lebih luas, yaitu termasuk kepada lingkungan dan biota serta vegetasi laut dan pantai lainnya.
    Upaya sasi laut yang dilakukan masyarakat dialkukan dengan dua tahap yaitu upacara adat tutup dan buka sasi. Upacara adat tutup sasi menandakan bahwa suatu daerah tersebut tidak bnoleh diganggu dan dilakukan penangkapan atau eksploitasi sumberdayanya. Upacara tutup sasi merupakan pernyataan bahwa larangan itu mulai berlaku dengan memberikan tanda sai yaitu diikat dengan pucuk daun kelapa muda dan tanaman pada batas areal terlarang. Adat sasi kemudian ditutup dengan upacara buka sasi dengan mengangkat tanda sasi tadi dengan upacara adat sebagai tanda larangan itu tidak berlaku lagi.
    Adat sasi laut yang berlaku dikebanyakan daerah timur bagian indonesia timur, merupakan suatu adat yang menjadi ciri khas masyarakat nelayan daerah tersebut. Adat sasi laut, telah banyak memberikan manfaatnya kepada masyarakat, misalnya berlimpahnya stok sumberdaya ikan di daerah maluku tersebut. Adat seperti ini tetap harus kita pertahankan agar peran masyarakat menjadi point penting dalam penjagaan kelestarian lingkungan dan sumberdaya alam.
     
    Last edited by a moderator: Jul 9, 2012
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.