Euthanasia - Right or wrong

tergantung duit. kalo bokek, bantai aja. kalo kaya, yahh, boleh lah buang² uang dikit..
sayang duitnya si. and don't ask me what if i'm the sick guy. just kill me, end the pain..

 

Kalau buat hukum mati kriminal sih gpp menurut gue.

Lagian lebih enak mati tanpa rasa sakit kan daripada tersiksa.

 

jadi inget mafia

Euthanasia : $2000+1 crystal


kl kek gini bisa digolongkan malpraktek gak yah ?

 

ya rasane sih boleh aja kl orangnya dah koma lama lagian kasihan yang hidup biayanya kan juga mahal kl rawat orang yang dah koma jd kl dieuthanasia ya gpp.

 

dibiarin idup = ngabisin duit, bisa beratus² juta
euthanasia = hemat duit. kan bisa dipake buat nghidupin orang laen, keluarganya misalnya..

at least he/she'd die for the sake of the living..

 

lha klo yg bakal d euthansia tuw org yg sangad kita cintai gmn. . . .

end their live to end their suffer but
on other hands we still love them and will not let them die,

gmn tuwh. . . .

 

kalo mereka emang menderita, ya mau gimana lagi. bantai aja. jangan egois dong. love comes in many forms, one of those is "to sacrifice"..

tapi gimana caranya tau apakah mereka menderita atau gak? apalagi kalo yang udah ampe koma..

 

Yah kalo orang sakit pasti menderita dunk. Kalo ngga berarti orang itu aneh. Bahkan cuma pilek aja kita kesel kan?

Tapi penggunaan euthanasia kalo kata gw lebih baik kalo kedua pihak uda setuju. Kan kasian kalo ada orang sakit tapi dia berjuang sembuh dan hidup malah dibunuh ama keluarganya sendiri.

 

kalo yang koma?

 

Spoiler

http://azrl.wordpress.com/2008/06/30/euthanasia/

Spoiler

EUTHANASIA bagi yg belum tau apa itu EUTHANASIA... Apa sebetulnya euthanasia? Istilah euthanasia berasal dari bahasa Yunani: eu (= baik) dan thanatos (= kematian).

Jadi euthanasia artinya “kematian yang baik” atau “mati dengan baik”.

Euthanasia itu sendiri ada tiga macam,

yaitu:


a. Euthanasia pasif adalah apabila dokter atau tenaga medis lainnya secara sengaja tidak lagi memberikan pengobatan demi memperpanjang kehidupan pasien, misalnya: dengan mencabut alat-alat yang digunakan untuk mempertahankan hidup, keluarga tidak lagi merawat pasien di RS. Hal ini terjadi untuk pasien yang benar-benar sudah terminal, dalam arti tidak bisa disembuhkan lagi, dan segala upaya pengobatan sudah tidak berguna pula. Belakangan tidak lagi dianggap sebagai euthanasia. Umumnya kalangan dokter dan agamawan setuju. Karena toh pasien meninggal karena penyakit nya, bukan karena usaha-usaha yang dilakukan manusia.

b. Euthanasia tidak langsung terjadi apabila dokter atau tenaga kesehatan lainnya melakukan tindakan medik tertentu yang bertujuan meringankan penderitaan pasien, akan tetapi tindakan mediknya membawa risiko hidup pasien diperpendek secara perlahan-lahan. Misalnya: seorang pasien penderita kanker ganas tak tersembuhkan yang sangat menderita kesakitan diberi obat penghilang rasa sakit, namun obat tersebut mengakibatkan hidup pasien diperpendek secara perlahan-lahan. Tindakan ini tidak bertentangan dengan eksistensi manusia sebenarnya, karena dilakukan agar pasien tidak berada dalam penderitaan yang terus-menerus dan tak tertahankan.


c. Euthanasia aktif terjadi apabila dokter atau tenaga kesehatan lainnya secara sengaja melakukan suatu tindakan untuk memperpendek (mengakhiri) hidup pasien. Euthanasia aktif ada dua; pertama, dokter yang mengambil tindakan mematikan misalnya dengan suntik mati. Kedua, dokter hanya membantu pasien, misalnya dengan memberi resep obat yang mematikan dalam dosis besar. Euthanasia ini biasanya disebut “bunuh diri berbantuan” atau “bunuh diri yang dibantu dokter” (tentu ini tidak berlaku bagi pasien yang untuk bergerak pun gak bisa). Contoh kasus dlm EUTHANASIA: Terjadi di Inggris tahun 1992 ketika dr. Nigel Cox mengakhiri hidup Lilian Boyes seorang pasien sekaligus teman baiknya selama 14 tahun. Caranya dengan memberikan suntikan potassium chlorice. Dr. Cox mau melakukan itu karena ia sungguh-sungguh merasa iba dengan penderitaan sahabatnya itu. “Ia mengalami kesakitan luar biasa. Lima hari sebelum kematiannya ia memohon-mohon kepada saya untuk mengakhiri penderitaannya dengan mengakhiri hidupnya,” demikian pembelaan dr. Cox. Nah gmn pndpt tmn2 sendiri soal EUTHANASIA ini ditinjau dari berbagai segi kehidupan...Silakan...hehehe

tiap orang punya hak hidup tiap orang juga punya hak untuk mati

Spoiler

http://72.14.235.132/search?q=cache:CTcG1pvAuwMJ:wap.korantempo.com/view_details.php%3Fidedisi%3D1555%26idcategory%3D90%26idkoran%3D23922%26y%3D2004%26m%3D10%26d%3D03+euthanasia+artinya&cd=8&hl=en&ct=clnk

another related link

Spoiler

http://islamlib.com/id/artikel/euthanasia-adalah-refleksi-kegagalan-jaminan-kesehatan/
http://johnkoplo.wordpress.com/2008/05/30/euthanasia-tinjauan-dari-segi-medis-etis-dan-moral/
http://www.tftwindo.org/livingwords/SH132005/132005-5.htm

 

menurut saya sih benar atau salah tergantung situasi dan kondisi makhluk hidup tersebut. kayak peribahasa hidup segan mati tak mau, dan dengan persetujuan dari orangnya sendiri,knp nggak?daripada melihat yg sakit tersiksa terus. kalo dibilang salah juga iya, karena kita sebagai manusia ga boleh menghilangkan nyawa makhluk hidup dengan sengaja atau tidak.

 

menurut saia,itu tergantung pertimbangan dokternya (tentu setelah berunding dengan keluarganya)..setau saia,seorang dokter tidak hanya memikirkan "hidup" atau "tidak hidup alias mati binti meninggal"..tapi diliat juga "kualitas hidup"nya..klo misal masih hidup (jantungnya masih berdetak) tapi keadaanya menyedihkan, kan juga kasihan pasiennya..

 

well klo menurut saya sih, euthanasia boleh2 aja, asal dengan syarat, karena menurut agama pun hal ini dilarang karena hidup itu dari yg diatas, jd ga boleh asal cabut, cm klo menurut HAM rada2 bingung juga, soalnya klo keluarga yang minta gmn???

klo menurut saya,syarat
1.pasien bener2 gawat/koma dan tidak sadarkan diri, biasanya keputusan tergantung pada keluarga, msh mao lanjut ato di stop, walopun kita sering denger adanya manusia yang masih bisa bangun setelah berbulan2 koma, tp smua didasarkan pada kluarga

2.pasien yang sangat2 menderita, tiap hari cuci darah, hrus ini hrus itu.... sembuh pun percuma karena hanya akan jadi beban keluarga(drpd keluarga jd miskin ga karuan akibat pengobatan, biasanya yang ini di euthanasia), cm sbelumnya biasanya di saranin karena ud mao di euthanasia, pasien diseneng2in dulu, diajak jalan2 refreshing dll, sehingga pas mao diambil nyawanya pun sedikit lebih tenang

 

Yah...
Kalo menurut gw tergantung ama chance buat ngelanjutin hidupnya...
Minimal dia bisa hidup tanpa bantuan alat-alat seperti ********** pernapasan dan sebagainya...
Kalo hanya bisa hidup dengan menggunakan ********** lebih baik dieuthanasia dengan catatan tentunya harus dengan persetujuan pihak klien ataupun keluarga...
Lah walopun chance buat hidupnya kecil tapi kalo klien bersemangat untuk hidup yah jangan dong,itukan hak mereka untuk memilih...

 

yg harusnya menentukan hidup dan matinya org kan cm Tuhan,....
jd tidak setuju sm euthanasia

 

orang mau mati koq dilarang... emang waktu nya mati tapi mau di tahan tahan ga jelas... cuman supaya jantung tetap berdetak doank lol