1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Terry And Pren series

Discussion in 'Fiction' started by Giande, May 20, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    [Orific] Terry And Pren series

    Genre : Slice Of Life, KOmedi

    Terry and pren bisa dibilang fiksi remaja yang pertama saya :maaf: tapi berhubung cerita e model cerpen jadi satu ama kisah lain kebanyakan ga nyambung... hanya beberapa poin yang dibawah :peace: bisa dibilang ala Lupus jaman jadul :hehe:

    Ga kenal Lupus? search dulu :lalala:

    Para jagoan neon :hero:
    1. Terry > Tokoh utama cerita Terry and pren series. Orang yang malas suka asal, doyannya gold king bar. Terry ini paling doyan membuat teori baru, dan selalu punya 1001 alasan kalau lagi males, Eit tapi Terry ini selalu menyelesaikan tugasnya tepat waktu loh. Terry bahkan punya buku khusus mencatat kemalasanya "Buku Malas Terry" ( Debut di chapter BUku Malas Terry ). Saat ini sedang berusaha lulus dalam kuliah semester 1 di jurusan elektro Universitas Anda

    2. yang lain menyusul berhubung banyak....
    benere penulisnya sama malas e dengan Terry sih. Jadi belon nyusun semua tokohnya. Tapi yang penting tokoh utama e dah jelas kan :haha:

    Paling enak dibaca sambil makan kuaci juga :ngupil:
     
    Last edited: Oct 27, 2011
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Last edited: Apr 21, 2013
  4. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Pagi itu, jalanan sudah mulai rame. Tampak seorang pemuda, yang ngakunya ganteng, berdiri bengong menunggu bis. Pemuda itu bernama Terry, mahasiswa baru jurusan teknik elektro di universitas ANDA. Hobinya baca, eit jangan kagum dulu, Terry ini cuman hobi baca komik, dan novel. Urusan baca buku pelajaran dan sejenisnya mah dia ogah, menurutnya itu bacaan yang berat, jadi kudu membentuk otot dulu.


    Berhubung hari ini ada briefing di kampus mengenai masa orientasi mahasiswa baru, terpaksa Terry pagi–pagi gini sudah nongkrong di pinggir jalan nungguin bis. Lihat saja dandanannya, wuih rapi bener, baju hem, celana panjang yang masih mulus, sepatu kulit, untungnya bukan kulit kacang. Tapi, kok bis yang ditunggu–tunggu belum lewat–lewat, Terry jadi kuatir, jangan–jangan ada mogok kerja, wah kan gawat! Untunglah ga lama kemudian bis yang ditunggu Terry datang juga. Di terminal Terry cuman berdua yang mau naik.

    Hupp!!

    Terry langsung naik, kemudian matanya langsung mencari–cari tempat duduk strategis. Masih ada 2 tempat kosong, satu sama cewek cakep, yang satu lebih belakang sama bapak–bapak , surga atau neraka. Terry gak sendirian mengincar tempat duduk sama cewek, penumpang satu lagi cowok ternyata punya pikiran yang sama dengan Terry, jadilah mereka berlomba memperebutkan kursi. 5 langkah pertama Terry memimpin, tapi tak lama cowok di belakang Terry mempercepat langkah dan menyalip Terry. Terry gak mau kalah , akhirnya keduanya berlari menuju kursi surga itu. Untunglah Terry lebih cepat sedikit dari cowok lain, dan dengan cepat menuju kursi itu, tapi loh–loh kok gak mau berhenti, rem Terry blong akhirnya dia melewati surga itu dengan sukses, cowok yang di belakang akhirnya dengan leluasa duduk di sebelah cewek itu, sambil mamerin senyum pepsodent sama Terry, senyum kemenangan.


    “Huh sial dasar sepatu tua,“ umpat Terry kesal.

    Maklum sol sepatu yang udah tua, jadinya ya getu hobi meluncur dengan sukses. Mau gak mau akhirnya Terry duduk di sebelah bapak setengah baya. Terry duduk santai, sambil terus memperhatikan luar jendela. Bapak disebelah heran melihat penampilan Terry yang kinclong abis, matanya terus melihat dengan penasaran, Terry mengetahui ditatap begitu sama bapak setengah baya jadi risih,

    “Ada apa Pak?“Tanya Terry.
    “Ah gak, cuman agak heran aja. Adek mau pergi mana?“ Bapak itu balik bertanya.
    “Mau ke kampus pak, kan ini sudah mau masuk awal kuliah Pak,“ Jawab Terry ramah, walaupun sedikit males ngeladenin.
    “Loh situ mahasiswa toh?" Tanya Bapak itu keheranan “Pantes saja.“
    “Pantes apa Pak? Pantes ya penampilan saya ini dah keliatan seperti anak kuliah ya?“
    “Gak, tadi bapak pikir situ sales keliling, tukang kredit getu. Tampang sudah menunjang seh, tapi Bapak heran mana dagangannya?? Makanya bapak perhatiin terus, ternyata mahasiswa toh, hahaha, “ Ujar Bapak itu tertawa

    Terry cuman mendengus “Sialan !, gw disangkan tukang kredit keliling.“

    Terry memutuskan untuk cuek saja ama Bapak itu, daripada tambah kesel. Namanya juga Bis, angkutan umum jadi sering berhenti mengambil penumpang, pagi – pagi gini penumpang banyak banget. Segala mahluk dari berbagai kalangan, dari artis, sampe pengusaha smua ada. Barusan ada pengusaha buku naik bis, terus menjajakan dagangannya.

    “Buku–buku, Buku bagus dijamin puas! Kalau sayang anak belilah buku pelajaran, agar si anak jadi lebih pinter. Kalau mau kaya , beli juga buku bisnis ,bisa bantu tambah kaya. Kalau pengen sehat beli juga buku humor, dijamin tertawa terbahak sampe lupa sakitnya. Ayo siapa yang mau beli ??? Murah meriah !“ Koar si pedagang buku dengan meriah.

    Beberapa penumpang yang tertarik, akhirnya membeli buku yang ditawarkan.

    “Mas mana buku yang bisa bikin kaya?“ Tanya seorang bapak di depan.
    “Sebentar ya Pak...,“ Kata si penjual sembari membongkar isi tasnya mencari buku yang tepat.
    “Nah ini pak di jamin bisa bikin kaya,“ Kata si penjual menyerahkan sebuah buku berjudul “Serba – Serbi kancing"

    Si bapak yang menerima jadi bengong, dan protes keras.

    “Loh kok serba–serbi kancing, bagaimana bisa bikin kaya???? “ protesnya
    “Tentu bisa Pak, Bapak tinggal baca, terus jualan kancing, kalau laris kan...cepet lambat bapak jadi orang kaya, betul tidak ?“Bujuk si Penjual, si Bapak cuman manggut – manggut bego.
    “Gimana Pak? Jadi beli gak?? Cuman 5 rebu perak saja untuk bapak murah kan?“Tayu si Penjual.


    Bapak itu tergoda juga dan mengeluarkan 5 rebu dari dompetnya membeli buku itu. Terry cuman tersenyum, ada–ada saja akal si penjual. Penjual itu terus berjalan , dan akhirnya sampai di depan Terry.


    “Eh Mas ada tts gak?“ Tanya Terry saat penjual itu lewat di sampingnya.
    “Oh ada–ada, bentar ... nih!”Kata penjual sambil menyerahkan buku tts itu ke Terry. Terry melihat buku itu terus membolak–balik sebentar.
    “Gratis gak?“ tanya Terry polos

    Penjual itu kaget diminta gratis sama Terry ,“Ya gak donk, untuk kamu harganya saya kasih murah cuman 5000 perak saja “

    “Ya kok mahal amat, di kios biasa cuman 4000.“

    Si penjual mikir sebentar “Ya sudah, khusus kali ini saja 4000 itung–itung penglaris deh, gimana ? mau?“

    “Ga deh,“ Jawab Terry mengembalikan buku itu sama si penjual.
    “Loh kok ga jadi, katanya biasa beli 4000, kan sudah deal 4000?“ si Penjual heran.
    “Iya biasa di kios 4000 tapi saya juga ga beli soalnya ga gratis sih,“ Sahut Terry polos.

    Penjual itu langsung ngeloyor pergi ninggalin Terry, “Sial , gw dikerjain, kencing saja bayar minta buku gratisan dasar ga modal !” Umpat penjual itu dalam hati.

    Salah satu hobi Terry ya itu maunya barang gratisan. Baginya tiada kepuasan yang lebih nikmat dibanding mendapat sesuatu yang gratis. Pedomannya lebih baik menerima daripada memberi, menurutnya “ Kan yang berpedoman umum seperti lebih baik memberi daripada menerima sudah banyak, nah saya berkorban jadi yang menerima saja, kan amal tuh.“ Itu alasan yang biasa dia katakan, logis bukan.

    Terry menikmati perjalanannya dengan bis, tapi ada hal yang membuat Terry kesel ini bis jalannya alon alias pelan banget. Bentar–bentar berhenti ngambil penumpang, ga sampe 100 meter berhenti lagi lampu merah, bentar lage berhenti alasan supir kebelet pipis, kadang – kadang suka batuk – batuk mesinnya kalo terlalu lama di lampu merah. Akhirnya walau sudah 45 menitan, Terry baru menempuh separuh jalan menuju kampusnya, padahal kalo dia naik taksi ato kendaraan sendiri biasa sudah sampai.

    “Mas, sampai ke kampus ANDA masih lama gak?“ Tanya Terry pada kernet yang lagi nagih ongkos sama penumpang yang baru naik.
    “Yaaaa tergantung dek, kalo lagi lancar mungkin 30 menit lage sampe,“ Jawab si kernet tanap melihat Terry.
    “Kalo ga lancar ? “ Tanya Terry, maklum menurut jadwal, 30 menit lagi briefing dimulai. Bisa berabe hari pertama sudah telat bakal disemprot sama panitia .
    “Yaaa bisa 1 jam, ato kalo macet total yaa 2 jam malah baru sampe,“ Kata Kernet.
    “Wah isa telat donk saya, kok lama bener ya baru sampe,“ Gerutu Terry.

    Bapak yang di sebelah Terry hanya tersenyum

    “Walah Dek kalo mau cepet naek taksi, kalo naek bis patas ini mah ya jelas pasti lamban, namanya juga patas,“ Kata Bapak itu tertawa kecil.
    “Ya Pak dimana–mana patas tuh cepat terbatas, kudu cepet donk, ini mah lamban banget,“ Protes Terry.
    “Hahaha , adek lom tau artinya patas ya?“Pemuda di seberang terry ikutan nimbrung.

    Terry menggeleng.

    “Patas disini bukan cepat terbatas, tapi PASTI TERLAMBAT SEJAM. Ya jadi harap maklum saja kalo telat , makanya saya selalu lebih awal naiknya. Jadwal masuk kantor saya masih 1 jam lage jadi tenang saja," Kata pemuda itu santai.
    “Huhhh sial, mau murah, malah telat. “ Umpat Terry dalam hati. Dia jadi lemes, dan membayangkan bakal di semprot sama panitia di kampus.
    “ Sudah dek, jangan menyesal. Daripada lemes, bagus dinikmati perjalanan ini, kan bayarnya sama. Kita bisa lama di dalem bis, ga seperti taksi makin lama makin mahal,“ Hibur bapak yang duduk di sebelah Terry.

    Terry terduduk lemes, ya mo gimana lagi dia dengan terpaksa menunggu dengan sabar, sambil berdoa mudah–mudahan smua panitia juga naik bis patas jadi pada telat.
     
    Last edited: Feb 11, 2014
  5. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    terrynya lucu.. :haha:
    ceritanya bikin yang baca senyum2 dengan sifatnya yang gtu :hmm:
    terusin ceritanya, kak! ane menanti!! :blink:
     
  6. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    ceritanya tenggelam, nih, kk!!! :sedih1
    lanjutiin... lanjutin...
    :ngambek:
     
  7. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Hari Senin, semua bilang I HATE MONDAY, ini juga berlaku pada Terry. Dia paling gak hobi hari senin. Setelah menikmati libur yang begitu nikmat di hari Minggu, kenapa harus bangun pagi di hari senin arghh. Nah makanya dia pengen cepet – cepet kuliah biar isa ngatur jadwal kuliah siang, atau kalau bisa kuliah ditumpuk satu hari jadi liburnya banyak gitu. Tapi berhubung sebelum masuk kuliah ada masa orientasi siswa, dan sebelum itu ada briefing , jadilah hari senin ini Terry masih harus bangun pagi.

    Sebenarnya acara briefingnya gak pagi – pagi amat, jam 9. Tapi berhubung Terry naik bis Patas alias bis yang pasti terlambat sejam, jadilah Terry baru sampai di kampus jam 09.15 an. Terry pun berlari – lari menuju aula kampus, untung saja dia sudah pernah mendatangin kampus sebelumnya, jadi dia langsung tau kemana. Sampai di depan aula, sudah banyak orang mahasiswa baru yang nongkrong disana.
    Apa Briefing sudah selesai ya? Ga mungkin secepat ini

    Terry segera menuju papan pengumuman yang terletak di dekat pintu masuk aula, mungkin saja disana ada pengumuman.

    “ Briefing ditunda jam 09.30”

    Sialan sudah capek – capek lari ternyat briefing ditunda, eh tapi untung juga ga jadi telat. Abis lari – lari capek juga rasanya, Terry jadi kehausan, dan diapun menuju kantin yang letaknya tidak jauh dari aula utama kampus, langsung memesan sebotol aqua, kemudian ia bersandar, sambil melihat – lihat pemandangan ooo mahasiswi disini smua ok punya, masih fresh, mata Terry jelalatan memperhatikan beberapa cewek yang duduk sambil ngerumpi, aih aih cantiknyaa, pasti mereka juga mau ikut briefing. Tapi makin lama Terry melihat , perasaan ada yang aneh, ada yang beda antara dirinya dengan mahasiswa lainnya, hmm apa ya? Wajah? Ya jelas beda, tapi ada kesamaan masih sama – sama freshh merasa lega dah masuk kuliah , rambut? Aa ini dia yang beda ada yang semiran, ahh tapi itu kan ga aneh untuk mahasiswa, sudah bebas, ini kan bukan sma lagi, terus apa ya?? Terry terus memperhatikan, loh kok mereka pada kembaran? Semua pada makai baju hem putih, dan celana panjang ato rok warna item. Wah semua kok seragam gitu putih item, kecuali terry yang memakai hem kotak – kotak, dan celana jins biru tua, ah untung aja masih pakai hem kotak – kotak tadinya si Terry maunya pakai baju hawai biar lebih santai, tapi untung aja niatnya itu dibatalin, berhubung baju hawainya masih bau apek lom dicuci . terry jadi bingun, masa iya disuru ya? Ia mencari orang dan bertanya, nah kebetulan ada yang mau ke kantin, langsung aja Terry colek, untung aja yang dicolek ga teriak minta tolong pelecehan seksual hehe

    “ Eh mas. “

    “ Ya? Apa?” Tanya mahasiswa yang dicolek Terry

    “ Tuh putih item seragam,disuruh sama panitia? “ Tanya Terry

    “ Iya, kan ada dikirim surat pemberitahuan, dan lagian sudah dipasang di papan pengumuman beberapa hari yang lalu, dah ya gw mau ke kantin ditunggu temen. “ Jawabnya sambil ngeloyor pergi,


    Waduhh, terry jadi bingung , Terry memang datang ke kampus beberapa hari yang lalu, dia memang mengecek papan pengumuman itu tapi lom di tempelin tentang hal itu, dan kalau surat pemberitahuan? Perasaan ga ada deh. Biasanya kalau ada surat kan pasti dia cek semua kan selalu dipanggil buat tanda tangan sebagai bukti penerimaan, kecuali yang ditinggalkan dalam kotak pos, biasanya cuman brosur – brosus selebaran , dan biasa langsung terry ambil seminggu sekali buat dikiloin, lumayan bisa buat ongkos naik angkot.

    Plak!!

    Terry menepuk tangannya,
    jangan – jangan surat pemberitahuannya dimasukin ke dalam kotak pos

    dan sudah Terry kiloin Sabtu kemaren.

    Sial kenapa gak diperiksa dolo, ah sialTerry memaki dirinya, abis biasanya cuman brosur – brosur iklan .

    Ah ini salah panitia kenapa ga dikasih langsung, pake acara ninggalin di kotak pos kan lom tentu di cek.

    Ya inilah salah satu kebiasaan Terry pertama nyalain diri sendiri terus nyari alasan buat nyalahin orang lain, baginya

    “ jadi manusia paling penting kudu isa maafin diri sendiri dulu “ Jadilah Teryy hobi ke pasar untu cari kambing hitam buat disalahin hihihi.

    Terry berpikir lagi, sekarang harus ngapain, kalau balik ke rumah jelas bukan pilihan, gak bakalan sempat. Cari pinjaman? Cari pinjaman siapa? di sini dia ga ada kenalan, Beli? Itu juga mustahil berhubung duit di dompet isinya tinggal 10 ribu perak, cukup buat makan sekali ama ongkos pulang doank. Berarti jalan yang tersisa adalah mengaku, dan minta pengertian panitia. Terry celingak –celinguk mencari panitia. Terry menemukan seorang pria dengan pakaian rapi, dengan keplek yang nyangkut di kantong baju, dengan pandangan tajam melihat mahasiswa – mahasiswa,

    ah pasti dia adalah panitia briefingTerry segera menghampiri pria itu,


    “ Eh permisi mas, “ Sapa Tery ga pake acara colek – colek

    Pria itu menoleh,

    “ Ya ada apa? “

    “ Mas panitia ya? “

    “ Iya, ada apa emangnya? “

    “ Begini, saya kan mahasiswa baru yang mau ikkut briefing, tapi aku ga baca surat pengumuman yang harusin pake seragam putih celana hitam, jadinya ya gini pake baju bebas, jadi maksud saya bisa minta dispensasi, diperbolehkan tetap ikut briefing, boleh kan? “ Kata Terry menjelaskan situasinya dengan harap – harap cemas

    Pria itu melihat Terry ,

    “ Gw sih ga masalah, dan bukan urusanku mau seragam mau gak yang penting jangan bikin kotor aja.“ Terang Pria itu

    “ Loh apa hubungannya kotor sama briefing kali ini? “ Tanya Terry bingung

    “ Sama Briefing kalian seh ga ada, tapi sama gw jelas ada, kan gw panitia kebersihan alias cleaning service kampus ini, jadi ntar jangan bikin kotor ya, repot bersihin aula itu. “ Kata Pria itu santai

    “ Dah kamu tanya aja sama panitia briefing, tuh yang jalan kemari .“ Tunjuk pria itu


    Terry bengong, walah dikira panitia briefing ternyata panitia kebersihan alias cleaning service toh, dasar cleaning service kampus rapi amat seragamnya ada keplek segala , emang kampus unggulan beda, sayang yang masuk orang – orang seperti Terry isa jatuh nama kampus. Terry menoleh ke arah yang ditunjuk sang panitia cleaning service itu, ternyata 1 gerombolan mahasiswa pakai jas almamater, plus keplek, dengan langkah gagah lempar senyum kanan kiri seperti selebritis, nah ini pasti panitia briefing yang dicari, kemudian seorang pria didepan memegang megaphone


    “PERHATIAN SEMUAAA!!..”

    Semua mahasiswa baru langsung kumpul memperhatikan, termasuk Terry

    “ Briefing sebentar lagi dimulai, tolong denah tempat duduknya dilihat menurut jurusan masing – masing, biar di dalam nanti tidak kebingungan mencari. “ Kata pria itu lagi, kemudian dibarengi seorang cewek menempel sebuah denah di papan pengumuman. Segera mahasiswa baru bergerombol melihat denah itu, seperti semut menemukan gula. Para panitia itu kemudian menuju aula , beberapa masuk, beberapa ada yang tinggal diluar. Terry tidak ikutan bergerombol liat denah, dia masih bingung mo nyamperin panitia perihal seragamnya, takut dibentak soalnya tampang panitia yang bertugas di luar aula keliatan garang banget. Mau ga mau Terry kudu tanya pada panitiam, dengan tekat dibulatin , kalau dimarah lebih baik sekarang. Terry pun menghampiri panitia tersebut


    “ Permisi Kak. “ Sapa Terry

    “ Ya ada apa? “ Pria itu melihat Terry, pria itu yang tadi teriak – teriak pakai megaphone

    “ Begini kan saya mahasiswa baru. “ Kata Terry

    “ ya terus ada apa? Eh loh kamu kok pakai seragam putih hitam? Kan sudah dikirim pengumumannya”

    “ Itu dia Kak, maaf kelihatannya surat pengumumannya dibuang sama pembantuku di rumah, jadi ga sempat kebaca, jadilah saya datang kesini tidak pakai seragam” Kata Terry boong kalau sampai panitia tahu, yang benere kiloin tuh kertas pengumuman itu Terry kan isa gawat.

    “ Bagaimana ini kak? “

    Pria itu berpikir sejenak, kemudian berdiskusi dengan temen lainnya

    “ Ya sudah ga pa – pa, hari ini Cuma briefing perkenalan, dan tata tertib jadi masih bisa kami toleransi, nanti pada masa orientasi jangan sampai salah pakai lagi. “ Kata Pria itu tegas

    “ Iya Kak, kalo getu saya permisi mau lihat denah “ Pamit Terry, wah untung gak diapa –apain sama panitia, sekarang waktunya liat posisi duduk, papan pengumuman yang tadinya rame seperti orang antri tiket kereta mudik, kini sudah sepi. Maklum tiket sudah habis sudah penuh keretanya, eh kok jadi ngomongin tiket kereta mudik, nggak ding semua udah pada masuk ke dalam aula utama kampus tempat briefing. Terry juga nyusul masuk ke dalam aula.


    Dalam aula Terry segera menuju tempat jurusannya, dan segera duduk di kursi yang masih kosong. Terry agak risi juga soalnya tampil beda sendiri. Dimana – mana dia merasa semua mata memandanginnya seperti koruptor yang barusan ketangkap KPK saja. Tapi Terry tetep pede, duduk terus pura – pura konsentrasi mendengarkan briefing, sambil coret – coret buku notes yang dia bawa, padahal kalo kalian tau dia tengsin abiss. Untunglah acara briefing segera dimulai, jadi semua lebih konsen mendengar yang dijelasin sama panitia.


    Panitia mulai menjelaskan peraturan – peraturan masa orientasi mahasiswa nantinya, dari seragam yang harus digunakan, barang apa saja yang boleh dibawa, sampe makanan apa saja yang disukai oleh panitia , sapa tau ada yang berkenan bawain., dari peraturan dilarang kentut di muka umum, apalagi di muka panitia sampe kapan waktunya pipis, dan bernapas hehehe. Semua mahasiswa sibuk mencatat, Terry juga yang biasanya hobi minjem difotokopi, berhubung belom ada kenalan, apalagi dia tengsin berat tampil sebagai selebritis dadakan , ya ikutan rajin deh.

    “ Ok kalau tidak ada pertanyaan lagi, briefing saya akhiri sampai disini. “


    Ah akhirnya kelar juga

    Para mahasiswa baru juga ada yang langsung pada membubarkan diri, ada yang masih sibuk ngerumpi sesama teman, dan beberapa sok rajin maju bertanya – tanya lagi sama panitia di depan, dan Terry termasuk golongan yang pengennya langsung membubarkan diri, tapi berhubung dia lagi jadi selebritis jadi rada repot kalau langsung keluar, ntar tambah tenar, jadi dia memutuskan untuk menunggu sejenak sambil sibuk membereskan notes nya yang cuman 1 biji, tapi ga selesai – selesai diberesin.

    “ hai, kamu mahasiswa baru juga kan? “ Sapa seorang cowok di samping Terry

    “ Eh hai juga, iya emang napa?”

    “ Wah kamu hebat deh , salut. “ Kata cowok itu lagi

    “ Hebat ? salut? “ Terry bingung

    “ Salut gw sama kamu, yang berani tampil dengan baju bebas gitu, berani benar kamu. “

    “ Oh ini? Ah biasa kan kita sudah mahasiswa , masa pakai seragam ga etis donk. “ Kata Terry ngesok padahal tau sendiri kalau sepanjang brefing dia dag dig dug terus komat kamit dalam hati agar cepet kelar, takut ditegur panitia lain, untungnya ga ada yang negur.

    “ Iya bener katamu, aku juga pengennya pake bebas tapi takut diusir” Kata cowok lain disebelah cowok pertama

    “ Kenalkan namaku Roi, namamu siapa? “ Kata Roi memperkenalkan diri

    “ Terry “

    “ Terry kenalin Anthony” Kata cowok di sebelah Roi ngenalin diri

    “ jadi kamu ntar masa orientasi juga pake baju bebas lagi? “ Tanya Roi

    “ Ya gak, janganlah takut terkenal ntar. Ikutin peraturan saja biar low profile . “ Kata Terry makin pede

    “ haha salut deh, aku suka gayamu, ayo kita ke kantin ngobrol- ngobol , kan kita teman satu jurusan, aku traktir deh. “ Kata Roi lagi

    “ Ayo “

    “ Loh gw ga diajak? “ Tanya Anthony

    “ Udah ikut aja Ton, makin rame makin asik. “

    Ketiganya berangkat ke kantin. Ah Terry ga menyangka kalau keteledorannya berbuah manis, emang kalau kadang nasib baik datang ga terduga.
     
    • Thanks Thanks x 1
  8. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    Ceritanya lumayan. Cuma kayaknya pengekspresiannya kurang kalau menurut saya. Misalnya...

    Kalau saya sih enaknya begini...

    eh.. ceritanya jadi beda ya:ngacir:

    yah, segitu aja. Udah bagus kok tapi. Ah.. ya.. dan jangan pake koma kebanyakan kalau bisa.

    lanjutkan:top:
     
  9. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Lagi tahap improve.... sedang diusahakan lebih baik mengekspresikan :peace:

    Thx masukannya

    TERUSKAN
    :top:
     
  10. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Terry di klinik gigi

    TeTik tik tik tik tik, suara detik jarum jam terdengar seperti suara perhitungan mundur menuju ruang penyiksaan, ya paling ga itu yang sedang dirasakan oleh Terry sekarang ini. Saat ini Terry sedang berada di klinik gigi kepunyaan kampusnya, ya klinik ini memang khusus untuk mahasiswa, dan pegawai di kampus ANDA tempat kuliah Terry

    Kenapa kenapa kenapa kenapa kenapa???? Kenapa aku berada disini? Terry tidak bisa tenang, kakinya terus bergoyang gugup, emang sejak dulu Terry takut ke dokter gigi

    “ Itu artinya seperti menyerahkan diri ke tempat pembantaian, dib or, di tarik, di suntik segala penyiksaan, harusnya dokter gigi itu dilarang!!” Ya begitulah komentar Terry kalau ditanya tentang dokter gigi.

    Coba aku tidak memakan semuanya sekaligus, arghh menyesal sekarangpun tidak ada gunanya . Terry masih menunggu giliran, tapi hatinya dag dig dug gak karuan terus, Tapi kenapa gigi Terry bisa rusak? Nah untuk itu kita mesti kembali ke 2 hari sebelumnya. Seperti biasa kalau hari Sabtu Terry suka mampir ke hypermarket, walau hanya untuk keliling – keliling ngeilat barang – barang murah, berbagai makanan yang dipajang, ya lumayan buat menyenangkan diri sendiri, walau harus pake iket pinggang, dan dompet kudu diselotip biar susah dipake. Maksudnya biar ga keluar duit. Nah bencana dating saat ia melewati salah satu lorong di hypermarket itu, ada spanduk bertuliskan

    “Obral GOLDKING BAR CHOCO beli 1 gratis 1”

    Goldking bar choco adalah merk coklat yang disukai oleh Terry, harganya memang mahal, serasa emas, tapi rasanya wuihh ngalah-ngalahin emas, mau taruhan?

    “ Ini fakta loh, coklat rasanya memang lebih manis dimulut daripada emas. Aku ga pernah makan emas sih, tapi yang pasti aku yakin rasanya kalau dimakan ga manis, tapi sepet . “Aku Terry

    Goldking murah? Kapan lagi nih? 1 gratis 1?waduh tapi biarpun gitu tetap saja mahal, gimana ya?I terasa banget pikiran Terry terbagi dua, nafsu makan melawan si pelit.

    “ Ma belikan GOldking ya, mumpung lagi diskon!” Rajuk seorang anak kepada mamanya
    “ Ya, tapi janji setiap hari hanya boleh ngemil 2 potong , dan habis makan harus rajin sikat gigi ya. “ Kata mama anak itu
    “ Iya, hore!” Teriak anak itu langsung mengambil 2 bungkus coklat goldking.
    “Tuh kan, bahkan anak kecil saja tau kalau barang itu memang lagi murah, sudah tunggu apa lagi beli !!”

    Akhirnya jebol sudah pertahanan terakhir si pelit dalam pikiran Terry, nafsu makan menang telak, dan terrypun memutuskan membeli 2 bungkus, ya bisa ditebak malam harinya Terry langsung menghabisinya tanpa basa basi 2 bungkus coklat, dan hasilnya jelas, Terry yang malas sikat gigi sekarang duduk pasrah menanti datangnya giliran dia masuk dalam ruang dokter gigi.

    Daripada terus gugup, akhirnya Terry memutuskan untuk baca komik saja, baru saja terry bolak balik beberapa halaman, ada suara menyapa dari samping Terry

    “ Loh Ter, disini juga kamu? “ Suara itu milik Jimmy, teman kuliah Terry juga, Jimmy ini orangnya nyentrik juga, pelitnya seperti Terry, tapi yang bikin nyentrik itu makanannya, maunya bersih dari segala bumbu masak, dari garam, msg, kecap, tomat, sampe kadang mintanya nasi goring tapi ga pake minyak, lha gimana mau goring kalau ga pake minyak, emang ada – ada dia, tapi ceritanya beda kalau ditraktir, dan itu adalah porsi gratisan seperti makanan padang, duile minta sayur singkong, kuah rending, kuah ikan, Lombok semua diminta, bener – bener beda padahalah tahu sendiri kalau kuah – kuah makanan padang tuh kan kaya bumbun banget, begitu ditanya alasannya jawabanya simple

    “ Kalau gratis kenapa ditolak? “
    “ kalau Kentut gratisan kamu mau Jim? “ tanyaku iseng biasa
    Jimmy diam, manyun, jelas ga mau, kalau urusan itu dibayar juga mikir hihihi.
    “ Periksa gigi juga Jim? “
    “ Iya nih, rada nyut nyut sedikit, mumpung di kampus ada fasilitas klinik gigi dengan diskon separuh harga ya wajib dimanfaatkan. “
    “ Ngomong – ngomong ter, kamu tau ga , katanya yang praktek disini itu sebenarnya mahasiswa kedokteran yang masih magang, makanya jadi murah. “
    “A a aa masa sih? Yang benar? “ Tanya terry gugup
    “ Keliatannya sih benar, soalnya saat pemeriksaan dan pengobatan katanya sakit banget, bornya kadang malah nyerempet lildah , tapi itu katanya orang . “ Tambah Jimmy
    Terry yang tadinya sudah keder, tambah keder
    “ yang benar saja, hahaha boong kamu. Kalau gitu kok masih ada saja orang mau periksa disini? “ Tanya terry berusaha tenang, tapi kakinya dredge banget, goyangannya makin berasa seperti gempa lokal
    “ARghhhhhhhhhhhh!! Auchhhhhhhhh!!”
    Terdengar suara teriakan dari dalam ruang praktek,
    “ Tenang , tenang sebentar lagi selesai , tahan ya. “ Kata suara yang lain

    Tapi teriak it uterus berlanjut, Terry jadi tambah gemetar, mungkin keputusannya untuk menghemat duit ini bakal menjadi penyesalan terbesarnya, apa balik saja ya? Tapi takutnya nanti dia dianggap pengecut sama Jimmy, akhirnya terry memutuskan untuk bertahan.

    “ Tapi tenang saja ter, biar sakit tapi katanya hasilnya memuaskan kok. Ngomong – ngomong tampangmu kok keliatan agak pucat ya? “Tanya Jimmy, biar jimmy bertanya biasa tapi dalam pandangan Terry seakan – akan Jimmy bertanya sambil tersenyum ngejek meremehkan
    “ Pu…pucat? Pucat apanya? Jangan mengada – ngada kamu Jim, kamu kira aku takut ke dokter gigi? “

    Jimmy yang ga ngerti apa – apa jadi bengong, kok Terry jadi sewot. Setelah itu akhirnya pasien yang didalam keluar.

    “ Pak Terry, sekarang giliran anda! Pak Terry!!” Panggil suster dari balik ruang periksa
    “ Ter dipanggil tuh!” Tambah Jimmy memberitahu Terry

    Terry pasrah ia berdiri , dan berjalan menuju ruang periksa, setiap langkah berasa berat banget, serasa digantoli beban 5 kg di tiap kaki, selangkah demi selangkah Terry berjalan perlahan – lahan, dan akhirnya ia tiba di depan pintu. Bau khas dokter gigi tercium, rasanya seperti heroin kualitas satu, membuat mabuk, sekaligus pikiran Terry melayang, tapi untungnya Terry masih sadar dan akhirnya duduklah dia di kursi periksa, sambil mencubit pahanya biar gemetarannya hilang.

    “ Ya ada keluhan apa Dik? “ Tanya dokter
    “ Ini dok, gigi saya sakit banget , yang dibagian belakang sini. “ Jawab terry sambil menunjuk arah giginya yang terasa ngilu banget.
    “ Ya coba buka mulutnya ya. “
    Terry menurut, kemudian si dokterpun mulai memeriksa gigi Terry
    “Hmm, wahh lubangnya gede nih, gimana? Ditambal saja ya? “
    Terry mengangguk sedikit, ya gak mungkin ngomong wong mulutnya ditahan sama dokter.
    “ Ok, Tahan ya mungkin sedikit sakit, tapip tenang saja sebentar saja selesai kok. “ Kata dokter itu lagi kemudian terdengar suara yang sangat menakutkan, suara desingan bor

    Bzinggg!!

    Terry pasrah, menutup matanya, dan lagi – lagi mencubit pahanya biar sakitnya bisa teralihkan, tapi

    “ Arghh, Aaa Argh, awwww !”

    Untungnya proses penambalan tidak berlangsung lama, dan akhirnya Terry lega, giginya mulai tidak terasa sakit, masih sedikit ngilu sih, tapi sudah tidak seperti tadi saat sebelum ditambal.

    “ Ya mungkin masih sedikit sakit, beberapa hari lagi baru sembuh total, saya kasih obat ya biar proses sembuhnya, dan penghilang sakit. Oh ya dalam beberapa hari coba hindari makan makanan yang terlalu manis seperti permen, atau coklat, dan rajin sikat gigi, saying kan giginya kuning “ Terang dokter tersenyum, terry hanya nyengir.

    “ Pak Jimmy silakan masuk!“ panggil suster

    Langkah terry ringan banget serasa mau terbang, dan tak lupa ia menyemangati Jimmy

    “ Sakitnya bentar doank kok Jim, ditahan ya. “ Kata Terry riang

    Dalam perjalanan pulang dia mengingat kata – kata dokter, tidak boleh makan makanan manis? Ga dokter suruh juga ga bakal aku ngulangin lagi makan coklat nonstop 2 bungkus, pasti aku nurut dok

    Di jalan ia melihat ada spanduk di depan hypermarket langganannya

    “ PROMO GOLDKING BAR CHOCO beli 1 gratis 1 masih berlanjut hingga minggu depan “

    Atau tidak Ter???

    :lalala:
     
    • Thanks Thanks x 1
  11. araishi93 M V U

    Offline

    Joined:
    Jun 20, 2011
    Messages:
    0
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +102 / -0
    :top:
    Ceritanya bagus kk, :nikmat:
    Buat saya ketawa ngebacanya :lol:

    Tapi rasanya lebih lucu cerita yg pertama kk..
    Oh ya kk, ada beberapa tulisan yang salah ketik,
    misalnya tulisan rendang,bumbu,tapi dll kak..

    Hahahah,
    Saya setuju dokter gigi itu menakutkan..:top::top
     
  12. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Mobil butut Andre

    Cuaca Surabaya hari ini panas sekali, padahal mendung. Tampak di jalan, orang – orang pada masang tampang masam, keringat bercucuran. Eh tapi tidak semua yang mengeluh, ternyata ada seorang pemuda yang lagi pasang senyum lebar. Pemuda itu bernama Andre, teman kuliah Terry. Tampang Andre cerah sekali kontras dengan kulitnya yang gelap. Kenapa Andre bisa ceria begini? Ya ini semua karena dia baru saja selesai mengurus pembuatan sim A nya, dan sim itu sekarang sedang di elus – elusnya. Andre segera pulang setelah mendapatkan sim A itu. Ia ingin segera menagih janji ayahnya yang akan menurunkan ijin untuk membawa mobil ke kampus.

    “ Lihat Yah, ini sim A ku “ Teriak Andre menghampiri ayahnya. Ayah Andre yang lagi asik ngopi sampai kaget dan kopi yang baru diminum langsung muncrat.

    “ Sesuai janji ayah, sekarang boleh donk aku bawa mobil xenia-nya, “ Kata Andre menjulurkan tangannya meminta kunci mobil

    “ Xenia? Belum waktunya kamu bawa mobil baru. “ kata Ayah Andre ngelap tumpahan kopi “ Tapi tenang, ayah sudah siapkan mobil khusus buat kamu. Ayo ikut ayah ke garasi. “ Ajak Ayah Andre.


    Andrepun nurut. Garasi mobil Andre cukup luas soalnya dwifungsi, selain untuk menaruh mobil juga dimanfaatkan untuk menjadi gudang. Ayah Andre menuju salah satu sudut yang sudah berdebu banget. Debunya kira – kira sudah 1 cm. Ayah Andre langsung membuka terpal yang menutupin mobil. Debu langsung berterbangan Ayah Andre dan Andre langsung terbatuk – batuk

    Jrengg!!!

    Sebuah mobil pick up kuno warna biru, dengan karat disana sini tampak dihadapan Andre.

    “ Bagaimana? Bagus bukan? “ Promosi ayah Andre

    “ Bagus? Bagus darimananya Yah? Ini mah mobil peninggalan jaman perang. Jangan – jangan mesinnya sudah dimakan tikus semua. Mana mungkin masih bisa jalan. “ Protes Andre

    “ Eit tunggu dulu, kamu jangan melihat bodi luarnya saja. Ini mobil salah satu mobil terbaik tahun 70an. Dengan mobil ini juga Ibumu tuh jatuh cinta sama Ayah. “ Kenang Ayah Andre

    “ Yah…. Ayah itu kan tahun 70an kalau sekarang bukan cewek yang jatuh cinta , tapi tukang besi loak . “ Gerutu Andre

    “ Halah kamu itu protes saja, bentar Ayah nyalain dulu biar kamu dengar bunyi mesinnya yang masih mantap. Kamu bakal kaget kalau mobil ini masih sip. “ Kata Ayah Andre kemudian dia masuk dan mulai menstarter mobilnya.
    Cekkk cekkkk! BRRrrrrr, Cek Cekkkk Brrrrrr. Mobilnya masih ngadat. Ayah Andre tidak langsung menyerah

    “ Padahal minggu lalu baru saja ayah panasi. “ Ayah Andre kembali mencoba starter mobilnya.


    Setelah ngambek 2 menit, batuk – batuk 3 menit, berdehem – dehem, dan akhirnya meraung – raung seperti hewan kelaparan, akhirnya mobil itu nyala juga

    Brmmmm gronggg gronnggg!!!


    “ Bagaimana? Suaranya masih mantap kan. Ini mobil terbuat dari besi baja yang sudah teruji. Kuat tidak seperti mobil jaman sekarang yang bahannya seperti plastik. “ Ayah Andre mempromosikan mobil tua itu “ Kalau kamu naik ini Ndre, tidak perlu kuatir tabrakan. Dijamin semua mobil, atau motor bakal menyingkir kasih kamu jalan. Kalaupun ditabrak paling mobil yang nabrak yang ancur, sedang mobil ini paling hanya tergores dikit. Mobil ini sudah teruji dan tahan banting. Ayah adalah saksi hidupnya. “ Kata Ayah Andre menepuk – nepuk kap mobilnya. Suaranya memang terdengar mantap.

    “ kalau sama truk atau kereta api kuat ga Yah? “ Tanya Andre polos
    Ayah Andre langsung melotot

    “Ndre kamu ini mau bawa mobil untuk ke kampus atau mau ikut jadi teroris? Sudahlah sekarang kamu panasi mobilnya dulu, terus kamu cuci. Biar tambah cakep. “ Kata Ayah Andre ngeloyor pergi. Kini tinggal Andre dan mobil nya. Sebuah mobil pick up tua , dengan cat biru tua yang sudah mengelupas dimana – mana, bodi yang masih masih kotak kaku tidak seperti mobil jaman sekarang yang bulat – bulat atau isitlahnya lebih aerodinamis.

    “ Ya mungkin setelah dicuci bakal tampak lebih baik. Paling tidak sekarang ke kampus tidak perlu nebeng lagi . “


    ***


    Malam itu tampak seorang pemuda yang lagi asik di kamar kos nya. Pemuda itu bernama Yosep, salah satu teman kuliah Terry juga. Yosep ini orangnya kalem, dengan sisiran rambut bela tengah. Yosep sedang asik nonton tokusatsu favoritnya sejak sd, itu loh ksatria baja hitam. Tapi sekarang lebih dikenal dengan kamen rider. Lagi asik nonton tiba – tiba gambarnya pecah, tapi itu tidak lama hanya sepersekian ******* Yosep jadi heran, mungkin matanya sudah tidak bisa diajak kerja sama alias ngantuk. Maklum ini mendekati tengah malam, teman kos Yosep juga sudah pada tidur kecuali penghuni kamar sebelah Yosep. Yosep mengucek – ngucek matanya, gambar itu kembali bagus. Tapi itu tidak berlangsung lama , tiba – tiba gambarnya pecah lagi. Kembali Yosep mengucek – ngucek matanya, alhasil gambarnya kembali bagus. Dan untuk kali ketiganya gambar di monitor Yosep kembali pecah,


    “ Ah gampang tinggal kucek – kucek mata lagi paling dah baikan “ gumam Yosep dalam hati. Tapi setelah mengucek – ngucek beberapa kali kok masih tetap rusak ya gambarnya? Mungkin perlu bantuan air kali ini. Yosep pergi ke kamar mandi cuci muka. Saat kembali , ternyata monitornya tetap menampilkan gambar yang pecah.

    “ Ah paling ini mata sudah tidak kuat, tidur aja deh. “ Yosep yang sudah ngantuk berat, ia merasa yang rusak itu matanya. Kemudian ia matikan komputernya dan tidur.


    Pagi harinya saat Yosep mau main komputer


    “ Ahhhhhhhh!!”

    Yosep kaget tampilan monitornya masih kacau balau

    “ Berarti yang rusak ini monitornya toh “ Keluh Yosep. Robert yang tinggal di kamar sebelah Yosep langsung mengintip ke kamar Yosep begitu mendengar teriakan Yosep

    “ Opo toh Sep ? pagi –pagi sudah teriak”

    “ Ini loh Bert, monitorku rusak, sial. Kayaknya perlu dibawa servis nih. “

    “ ya sudah toh tinggal dibawa. “

    “ Ya masalahnya mana mungkin aku gendong monitor sambil nyetir motor. “ Kelu Yosep


    Robert berpikir sejenak. Sebagai informasi, teman kos Yosep ini hobinya menolong orang dalam kesusahan. Eit jangan dipuji dulu, memang benar Robert seneng banget nolong orang yang lagi susah, tapi dia ga nolong dengan sukarela, tapi mengharapkan balasan yang lebih besar.


    “ Ya gampanglah nanti aku antar saja. “ Kata Robert “ Tapi…”

    “ Tapi apa Bert? “

    “ Gini, nanti siang kan aku harus ngerjain tugas kepanitian. Ngangkat perlengkapan gitu. Yaa mungkin kamu bisa bantu aku dulu, setelah selesai baru kita pergi servis monitormu. Gimana? “

    Yosep inginnya sih menolak, tapi dia memang butuh bantuan Robert, akhirnya ia pun setuju

    “ Ok nanti siang kita ketemuan di kantin ya, Jam 1.30 . Kamu sudah selesai kuliah toh jam segitu”

    “ Sudah, ya nanti aku telpon kalau mau ke kantin deh. “


    Mendapat bantuan dari Yosep, Robert langsung tersenyum kemudian ia kembali ke kamarnya. Yosep hanya termenung melihat monitornya yang rusak didepan.


    ***

    Terry baru saja sampai di kampus Anda. Terry berhenti dulu di pos parkir, untuk memperlihatkan stnk motor bututnya, tiba – tiba saja

    TOTTTTTTT!!!!!

    Terry langsung kaget,

    “ Awas kereta lewat !“ Teriak Terry spontan. Penjaga pos satpam juga sama kagetnya ikutan lari keluar dari pos parkir. Tapi beberapa saat kemudian, Terry dan penjaga pos parkir baru sadar, kalau disini kan tidak ada jalur rel kereta api, terus itu bunyi apaan? . Terry celinga celinguk mencari asal bunyi itu

    Totttt!!!!

    Ah suara itu dari arah belakang Terry. Kali ini Terry tidak sekaget pertama kali. Terry melihat sebuah pick up biru tua sedang berjalan menuju arah Terry, tapi di lajur mobil sebelah.


    “ Siapa sih yang bawa mobil perjuangan ke kampus? “ pikir Terry.

    Baru saja Terry mau mengintip siapa yang menyetir mobi pick up itu, muncul wajah Andre dari jendela

    “ Pagi Ter ! “ Sapa Andre dengan tampang polos

    “ Andre? “ Terry masih setengah terkejut

    “ Parkir dulu Ter, ntar ketemu di dalam ok . “ kata Andre lagi, Terry yang daritadi bengong akhirnya sadar setelah di tegur sama motor dari belakang agar cepat .


    Setelah memarkir motornya, Terry menunggu Andre. Tapi Andre tidak datang – datang. Terry memutuskan untuk mencari Andre di tempat parkir mobil. Tidak susah menemukan mobil Andre yang tampil beda. Ternyata Andre lagi bingung markirin mobil. Terpaksa Terry jadi Jukir dadakan.


    “ Kiri teruss kiriiii, awassss ada cewek SToppppp. “


    Setelah berjuang beberapa saat akhirnya mobil Andre terpakir juga dengan benar. Nekat benar nih anak mikir Terry parkir masuk kepala saja masih belum bisa berlagak parkir masuk belakang duluan. Mereka berdua pun langsung menuju ke kelas.


    Saat di dalam kelas, teman Terry yang lain Jimmy dan Hermes sudah asik ngobrol. Terry dan Andre langsung menghampiri mereka, dan duduk di sebelah.


    “ Hot news !!!, Andre sekarang bawa mobil sendiri loh “ Promosi Terry “ Eh salah bukan mobil ding, tapi tank “ Terry buru – buru meralatnya

    Andre yang tadi tersenyum bangga, langsung cemberut

    “ Wah bener Ndre? “ Tanya Jimmy semangat, Andre mengangguk kemudian meletakan tas nya di bawah meja.

    “ Kalau gitu bisa buat jalan rame – rame ini. “ Sambung hermes

    “ Masalahnya mobilku ini pick up, Cuma isa nampung 3 orang. “

    “ ah bisa kok rame – rame. 3 di depan, dan sisanya tinggal nyamar jadi boneka di bak belakang . “ Kata Terry sambil mengeluarkan buku binder dari tasnya.

    “ Ya kamu cocok tuh Ter, nyamar jadi ikan Teri kering. “Ledek Hermes tertawa
    Yosep baru saja masuk langsung ikutan nimbrung

    “ Wah ada apa nih? “ Tanya Yosep

    “ Ini loh Andre, sekarang sudah bawa mobil sendiri. “ Jawab Terry

    “ ya cuma pick up tua sih, tapi masih oklah. “ Lanjut Andre cepat, biar Terry ga sempat ngejek.

    “ Wah kebetulan banget Dre. Bisa nolongin aku bawa monitor untuk servis ga? Hari ini setelah kuliah. “ Pinta Yosep melas

    “ Boleh aja. “

    “ Wah thanks Ndre. Baguslah jadi aku ga usa belain bantuin Robert ntar.”

    “ aku ikut ya Ndre, pengen neh jalan – jalan naik mobil . “ Pinta Terry

    “ Lha motormu nanti gimana? “ Tanya Andre bingung

    “ Gampang tinggal saja di kampus, toh nanti kamu juga harus anta Yosep kembali ke kampus kan. “

    “ kalian mau ikutan Mes? Jim?” Tanya Andre

    “ Katanya Cuma muat 3 orang, gimana sih, kalau kalian sudah bertiga. Aku dan Hermes mau ditaruh dimana? Di jemur di bak? “ Kata Jimmy Sewot

    “ Yaa kan cuma basa – basi aja aku nanya. “ Kata Andre mengkerut.



    ***



    Siang itu Robert lagi bercanda dengan 2 orang cewek. Satu yang wajahnya manis abis dengan rambut poni namanya Liana, dan satunya lagi tampangnya galak bernama Erni. Robert ini lagi naksir sama Liana


    “ Sudah kalian santai saja, biar tugas angkat – angkat ini aku yang kerjakan. “ Kata Robert sok gentleman

    “ Cie, kalau sama Liana aja, semua langsung dibantu. Coba kalau yang tugas aku sendiri. “ Ejek Erni

    “ Ya tetap saya bantu, kan ini tugas seksi kita, perlengkapan. “ Kata Robert tenang

    “ ga pa – pa nih Bert sendiri? Kan banyak nih meja kursi yang harus dipindah. “ Kata Liana, Robert tidak kuat melihat senyum Liana, benar – benar manis.

    “ Tenang saja, semua serahkan padaku. “ Robert menepuk dadanya

    “ Kalau begitu makasih yaa, kita pergi dulu. Ayo Er. “ Kata iana tersenyum

    “ Ya ayo . ya thanks ya Bert. “ Kata Erni tetap dingin.


    Erni dan Liana pun berlalu. Robert melihat jam nya, sudah pukul 1.35, tapi Yosep kok belum datang.


    “ Dengan begini pasti nilaiku dimata Liana bakal melejit naik. “ Robert mulai mengkhayal kalau nantinya Liana bakal muji – muji dia, kemudian jadian sama dia. 10 menit berlalu Yosep berlum datang juga,Robert mulai kesal.

    “ jangan – jangan Yosep ga jadi datang? Awas aja kalau sampai batal, ga bakal aku anterin dia perbaiki monitor. “ Maki Robert dalam hati. 5 menit kemudian Yosep masih belum nampak bayangannya apalagi batang hidungnya. Robert jadi kesal ia memutuskan untuk menghubungin Yosep, lewat sms biar hemat. Ga berapa lama kemudian Yosep akhirnya telepon, Begitu Robert angkat, langsung saja Robert nyerocos


    “ Gimana sih Sep? katanya mau bantuin aku jam 1.30 ini sudah hamper jam 2 kamu belum datang. Ya mungkin saja aku ga bisa bantuin antar kamu soalnya tugasnya banyak ini. Kalau mau aku antar cepet deh dating kesini bantuin aku mungkin aja masih sempat. “ Ancam Robert

    “ Wah sori Bert, aku lupa kasih tau kamu. “

    “ kasih tau apa? “

    “ Aku ga jadi minta antar kamu, kebetulan teman kuliahku bawa mobil, ajdi aku minta dia anterin daripada ngerepotin kamu. “ Yosep menjelaskan, Robert langsung kaget

    “ wah ga bisa gitu donk Sep, katanya kamu mau bantuin aku, sekarang malah ninggalin aku. Gimana nih tugasku kan banyak ayolah bantuin aku sebentar. “ kali ini Robert memohon melas banget. Kebayangkan kalau Yosep tidak jadi membantunya, artinya dia harus sendirian memindahkan meja dan kursi.

    “ Aduh Sori ya Bert aku benar – benar sori, tapi ini aku sudah dalam perjalanan, jadi ga mungkin aku kembali sekarang. Mungkin nanti sore baru bisa bantuin. Ok ya Udah dulu pulsa mahal. “

    “ Tapi Sep.. tap..”

    Tuttt tutttt

    Yosep menutup telponnya.

    “ Sial” Maki Robert. Baru saja Robert menutup Hpnya, ada sms masuk. Dari Ketua panitia yang dia ikutin.

    “ Robert mana perlengkapannya? Cepat antarkan sudah mau dipakai. “

    Robert menggerutu sendirian, mau ga mau dia harus memindahkan sendiri perlengkapan meja dan kursi itu.


    ***




    Ternyata kerusakan monitor Yosep tidak terlalu parah, jadi masih bisa direparasi. Walaupun begitu monitornya harus ditinggal untuk servis. Kini mereka dalam perjalanan pulang ke kampus. Cara setir Andre sebenarnya rada ajaib. Sering nyelonong salip kiri, salip kanan, tanpa memperdulikan apa kata spion. Andre juga hobi ngerem mendadak, alhasi Terry kejeduk kaca depan mobil 2 kali, Yosep 1 kali. Dan kalau melihat cewek cakep Andre mobil Andre sering berhenti mendadak atau ikutan belok ngikuti. Untung saja semua kendaraan pada keder sama mobil Andre yang antic banget, jadi lebih sering mengalah biarin mobil Andre lewat daripada diseruduk. Setelah mendapat protes yang cukup sering dan ancaman dari Terry dan Yosep , Andre menjadi lebih kalem nyetirnya. Sampai di jalan raya Darmo, Terry mulai was – was soalnya mobil Andre mendadak batuk – batuk ga jelas,


    “ Tenang saja Ter, kata ayah ini mobil mesinnya masih ok, bahkan isa ngalahin mobil sport. Tuh Lihat kita sudah berapa kali nyalip mobil sedan. “ Kata Andre bangga

    “ Yeee Ndre, itu bukan karena mobil ini cepat, tapi karena mereka pada takut kamu seruduk. “ Ejek Terry


    Walaupun Andre menyatakan mesin mobil masih ok tetap saja Terry , dan Yosep tambah kuatir soalnya frekuensi batuknya tambah menjadi – jadi, kalau orang sakit ini diibaratkan stadium akhir. Benar saja setelah beberapa lama bertahan akhirnya mobil Andre berhenti dengan sukarela, Andre panic tapi masih sempat meminggirkan mobilnya di tepi jalan. Andre berusaha menstarter mobilnya, tapi tidak ada reaksi. Yosep dan Terry tambah gelisah


    “ Gimana nih Ndre? Kok masih ga mau di starter? “ Tanya Yosep

    “ Sabar Sep, mungkin sebentar lagi “ Kata Andre tenang tapi biarpun begitu kelihatan banget kalau Andre juga sama paniknya dengan Yosep, mukanya yang item jadi kelihatan putih, pucat.

    “ Masih bellum bisa Ndre? “ Tanya Terry ga sabar

    “ Sabar donk. “

    Setelah mencoba beberapa kali, mobil Andre tetap gak mau nyala,

    “ Mungkin kalau di dorong baru bisa. “ Kata Andre menyerah sambil mengelap keringat di wajahnya

    “ Apa dorong? Jangan aku, Terry saja badannya kan lebih besar. “ Usul Yosep cepat

    “ Enak saja, Yosep kan palilng tua diantara kita, pasti tenaganya paling kuat. Yosep aja Ndre. “ Tangkis Terry

    “ Ehmm bagaimanapun, tidak mungkin aku yang dorong, jadi kalian berdua sama – sama aja yang dorong, biar lebih cepat nyala. Ayolah nanti aku traktir makan besok ok. “ Kata Andre


    Terry dan Yosep mau protes lagi, tapi bagaimanapun mereka tetap harus dorong, akhirnya mereka berdua menyerah dan turun untuk mendorong mobil Andre. Sengan setengah hidup Terry dan Yosep mendorong mobil Andre. Mobil Andre hanya bergerak pelan.


    “ Ayo lebih semangat. “ Teriak Andre

    “ Sial coba kamu yang dorong “ Gerutu Terry

    “ Mobilnya di starter Ndre, jangan bengong aja. “ teriak Yosep

    “ Sudah nih, tapi masih belum bisa nyala. “ Balas Andre


    Setelah mendorong beberapa belas meter, Terry dan Yosep menyerah, kehabisan tenaga. Andre langsung turun dari mobil


    “ Ayo dorong lagi, masih belum nyala nih. “ Pinta Andre

    “ Ogah, capee. “ Kata Tery ngos – ngosan

    “ Iya beliin minum dulu haus nih, panas lagi. “ Tambah Yosep

    “ Ayolah paling gak sampai bengkel di depan, masih sekitar 100 meter lagi. Pleaseeeee. “ Pinta Andre melas

    “ Nanti traktirannya aku tambah deh. “ Lanjutnya

    Walaupun ogah, akhirnya Terry dan Yosep mau juga mendorong. Andre juga ikut

    “ Kamu benar Ndre, mobil ini ngalahin mobil sport. Tadi saat jalan kita sport jantung, skerang saat ga mau jalan kita juga dipaksa Sport lagi untuk mendorong. “ Keluh Terry
     
  13. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Buku malas Terry

    Salah satu kelemahan Terry adalah sifat malas. Walaupun begitu Terry tidak pernah peduli dengan kemalasannya, ia malah menikmati hal itu. Terry bahkan mempunyai buku khusus yang berisi tentang kemalasannya. Sebuah buku tebal dengan cover yang tebal tampak kusam karena sering Terry gunakan sebagai bantal cadangan saat sedang belajar di mejanya. Cover buku itu penuh dengan motif yang aliran abstrak yang terbentuk secara alamiah, atau singkat kata penuh dengan bekas air liur Terry saat sedang tertidur. Jorok ya, tapi Terry tetap bangga dengan buku itu.


    “ Buku ini berisi tentang perjuangan diriku.“ Ucap Terry bangga, saat sepupunya bertanya padanya.


    Terry memang tinggal bersama dengan keluarga pamannya. Paman Terry bernama Joni, ia menikah dengan tante Sisca, dan setelah 1 tahun menikah mereka dikaruniai anak cewek bernama Vivi. Umur Vivi dan Terry beda 3 tahun, jadi saat Terry baru pertama kali menginjakan kakinya di kuliah, Vivi ini juga pertama kalinya menginjakan kakinya di jenjang SMA. Vivi orangnya cukup unik, wajahnya amit – amit, tapi berubah jadi imut – imut kalau sedang marah.


    “ Buku kumal begini kamu pakai sebagai diari? “ Tanya Vivi heran “ Ternyata kamu romantis juga Ter, nulis diari. “ Vivi memang memanggil Terry dengan nama tidak pakai embel - embel kak, mas, ataupun ko. Ini sebenarnya permintaan khusus dari Terrr. Menurut Terry kalau dipanggil dengan embel – embel itu membuat dia merasa tua, jadi kalau dipanggil langsung nama ia merasa jadi awet muda.

    “ Hus siapa yang bilang itu buku diari, tapi ya memang aku tuh romantis, hanya belum dipraktekin. “ Jawab Terry, kemudian ia buru – buru mengambil buku itu dari tangan Vivi sebelum Vivi membaca isinya. Maklum isi buku itu tentang berbagai kemalasan yang pernah Terry lakukan, takut gelar pemalas pindah tangan ke Vivi kalau Vivi membaca dan mempraktekan.

    “ Ini buku isinya tentang apa aja yang aku lakukan di hari malas Terry, namanya Terry’s ‘absolute laziness book’ “ Kata Terry sambil mengangkat bukunya tinggi – tinggi serasa mengangkat medali penghargaan

    “ Hari malas? Apalagi itu? “ Tanya Vivi heran

    “ Hari dimana aku bermalas – malasan. Tapi kemalasan yang dilakukan berbeda – beda, ada malas makan, malas olahraga, malas bermain macam – macam. Nah buku ini adalah kumpulan kisah malas yang sudah kulakukan di hari malas itu. “ Kata Terry tersenyum bangga sambil membuka – buka buku miliknya itu.

    “ Emang malas pun ada ketegorinya ya? “

    “ Oh tentu , nih aku ceritakan beberapa hari malas yang sudah pernah kulakukan, sebentar…. Ah ini Hari Malas kerjabakti. “

    “ Hari malas kerja bakti? “ tanya Vivi makin bingung saja,

    “ Ya, ingat kan pas dekat hari libur kemerdekaan dulu kompleks kita mengadakan kerja bakti berkelompok, dan ditambah Pak Rt memberi hadiah untuk kelompok terbaik. “

    “ Ya masih, kalau ga salah waktu itu kamu dapat hadiah sebagai kelompok terbaik bersama Indra tetangga kita. “ Vivi mengingat – ngingat kejadian yang dimaksud Terry

    “ Ya betul, tapi saat itu aku sedang melakukan hari malas kerjabakti. “ Kata Terry

    “ Kalau sat itu kamu malas, bagaimana bisa menang? “

    “ Nah begini ceritanya… “ Terry memulai cerita pertama tentang hari malasnya



    [Hari malas kerjabakti

    Hari ini Pak Rt mengajak warganya untuk kerja bakti, benar – benar tidak menyenangkan padahal ini hari minggu. Bukannya aku tidak suka dengan kerja bakti, malah aku suka dengan kerja bakti, karena bisa dapat makan siang gratis yang enak. Tapi sialnya hari ini aku sudah menentukan sebagai hari malasku, dan topiknya adalah malas untuk bersih – bersih. Sebagai pemalas profesional pantang bagiku untuk membatalkan hari malas, dan pilihan untuk tidak mengikuti kerja bakti juga pelanggaran kode etik pemalas. ]


    Vivi langsung memotong

    “ Kode etik pemalas? Apalagi itu? Memangnya ada? “

    “ Ada donk, pemalas profesional itu ada kode etiknya …. Ciptaanku , nah kita teruskan cerita hari malas kerjabaktinya. “


    [ Ya kode etik pemalas profesional, salah satu dari isi kode etik itu adalah tidak mengabaikan tugas walaupun sedang malas, dan harus menyelesaikan tugas itu tapi dengan kondisi malas. Dengan kode etik ini artinya aku tidak boleh melewati tugasku untuk mengikuti kerja bakti. Tapi bagaimana caranya? Saat sedang berpikir, secara kebetulan Indra lewat di depan rumah hendak membuang sampah. Indra adalah tetangga yang cinta kebersihan, dia adalah maniak dalam urusan bersih – bersih. Memang dewa malas selalu menolong umat pemalas dalam kesusahan, kalau aku satu kelompok dengan Indra pasti aku bisa untuk partisipasi dalam kerja bakti tapi tetap berpegang dengan kemalasanku. Segera aku memanggil Indra

    “ Ndra , lagi asik bersih – bersih nih? “

    “ Iya donk. “ Jawab Indra singkat

    “ Eh Ndra tau tentang kerja bakti hari ini? “ Tanyaku langsung to the point

    “ Tentu, pasti mengasyikan. “ Jawab Indra

    “ Nah kerja bakti itu kan berkelompok baru lancar, bagaimana kalau kita sekolompok, dan berusaha menjadi kelompok terbaik ?” Ajakku, Indra tampak berpikir.

    “ Ayolah kita bakal jadi tim yang kompak. Aku tau kebiasaanmu membersihkan tidak suka dengan campur tangan orang lain. Nah aku tidak akan campur tangan dalam urusan pembersihannya, bagianku hanya sebagai asistenmu. Jadi seluruh pembersihan dalam kerja bakti ini kuserahkan padamu. Kamu tentu tidak keberatan ada asisten yang membantumu meneliti bagian – bagian yang masih kotor kan? Tentu tidak menyenangkan kalo terlewati. “ Rayuku , kutatap Indra termakan omonganku

    “ Ya kurasa kamu benar, Dengan kamu yang membantu pasti aku bisa membersihkan dengan sempuran. “

    Sempurna, sekarang tinggal pelaksanaanya. Tidak susah karena Indra sangat antusias dalam kerja bakti, tugasku ? ringan aku hanya berdiri disampingnya dan memberitahu Indra bagian – bagian yang masih belum ia bersihkan. Hasilnya? Kita menjadi kelompok terbaik , dia senang, aku senang. Dia mendapat kesenangan untuk bersih – bersih, dan aku mendapat kesenangan karena aku tetap bisa melaksanakan hari malasku. Ini namanya win win solution. ]


    “ Gimana? Kisah yang menarik bukan? Hahaha, panggil aku Terry si Malas. “ Kata Terry bangga sampai idungnya memanjang seperti pinokio.

    “ Ya Kak Terry, malas kok bangga amat. Lagian itu kan hanya satu kasus, pasti kasus lainya hari malas kak Terry hanya diisi dengan tidur-tiduran di dalam kamar. “ Protes Vivi sambil memeluk guling Terry, tapi buru – buru ia buang berhubung bau ketek Terry

    “ Ihhh bau banget, pasti ga pernah dicuci sarung gulingnya. “ Kata Vivi melempar guling itu ke Terry. Terry dengan gesti menangkap gulingnya.

    “ Baru juga 2 bulan “

    “ Ih Jorok. “

    “ Biarin!” Kata Terry sambil membalik – balik buku malasnya, “ Ah ini salah satu hari malas yang menarik, Hari Malas bicara. “

    “ Hmm, rasanya aku ingat. Itu kan kejadian minggu kemarin. Di panggil, ditanya kamu hanya menjawab dengan bahasa isyarat, sampai – sampai mama kuatir takut kamu tiba – tiba bisu bagaimana bertanggung jawab sama tante. “

    “ Hahaha….maaf bukan maksudku begitu, nah mau dengar apa aja yang terjadi dihari itu?” Tawar Terry, Vivi mengangguk. “ Ok begini kisahnya…..”


    [ Hari Malas Bicara

    Hari ini tenggorokanku sakit sekali, pasti gara – gara kemarin kebanyakan teriak – teriak saat main sepak bola di PS2 sama teman - teman. Sial gara – gara terlalu semangat hasilnya begini deh. Akhirnya aku memutuskan hari ini sebagai hari malas dengan topik “Malas Bicara”. Malas bicara gampang – gampang susah. Gampangnya? Ya kita tinggal berlagak bego, susahnya? Jadi bingung bagaimana menyatakan pendapat, atau meminta sesuatu sama orang lain. Pagi hari kulalui dengan baik, untuk menghadapin Vivi , dan tante Sisca cukup mudah.

    “ Nak Terry, sudah sarapan? “ Tanya Tante Sisca, Aku menggeleng

    “ Mau roti atau mie? “ Tanya tante lagi, aku hanya menunjuk bungkusan roti,
    “Roti? “ , Aku mengangguk.


    Tante Sisca kelihatan bingung, tapi aku cuek, kuambil roti itu dan langsung berlalu sebelum ditanya aneh – aneh lagi. Sampai di pintu depan, ternyata Vivi sudah menghadang


    “ Kak Terry Anterin Vivi sekolah donk “ Dengan mantap aku menggelengkan kepala, masalah kelar. Aku langsung menuju motor bututku dan pergi ke kampus. Di kampus agak repot lagi. Aku dikenal paling ribut, dan sekarang mendadak diam seribu bahasa tentu semua pada heran. Tapi itu tidak membuat teman – teman bertanya – tanya. Mereka justru menikmatinya


    “ kenapa Ter? Lagi sakit gigi? Sariawan? Kok diem aja “ Tanya Andre

    “ Dunia terasa damai kalau kamu terus – terusan diam ter, pertahankan. “ Tambah Jimmy


    Semua tertawa. Dasar Sial, malah di ejek. Mereka tidak terlalu memperdulikan diriku yang tidak berbicara, malah mereka enjoy banget. Dan parahnya mereka memanfaatkan itu dengan selalu menyindir, dan mengejek aku. Sialan awas nanti ya besok akan kubalas pikirku dalam hati.
    Untunglah hal itu tidak berlangsung lama, karena kuliah hari ini hanya 1 mata kuliah. Baguslah aku tidak perlu menghadapi mereka, sekarang tinggal pulang ngendon di dalam kamar sampai hari esok tiba. Aku kira masalah di kampus sudah selesai tapi ternyata…


    “ Terry!! “ Panggil suara keras dari belakang, suara itu milik Pak Benny dosen paling killer di jurusanku. Gawat, untuk yang satu ini tidak mungkin aku hanya pakai bahasa isyarat, bisa – bisa aku dikasih tugas tambahan. Ah untunglah otaku cukup cemerlang , aku tinggal membuka mulut berlaga berbicara saja, tapi tidak mengeluarkan suara, mudah – mudahan Pak Benny tertipu.

    “ Terry bantu Bapak mengangkat buku – buku ini ke mobil Bapak “ Aku mengangguk, dan segera mengangkat buku – buku tebal yang dibawa oleh Pak Benny.

    “ Untunglah kamu ada disini, buku – buku ini terlalu berat untuk aku mengangkat sendirian. Terima kasih ya“ Kata Pak Benny, aku menjawab dengan tanpa suara,

    “ Tidak masalah Pak, yang penting nilaiku dikash A ya” Jawabku tentunya tanpa suara yang keluar dari mulutku


    Seperti yang kuduga Pak Benny tampak bingung, ia melihat mulutku terbuka seperti sedang berbicara, tapi tidak ada suara yang keluar.


    “ Kamu bicara apa Terry? “ Tanya Pak Benny Heran, kamu berdua berjalan menuju parkiran khusus dosen.

    “ Tidak apa – apa Pak” jawabku tentunya tanpa suara

    “ Terry kamu jangan mempermainkan saya ya. “ Kata Pak Benny mulai tidak sabar

    “ Benar Pak tidak ada apa – apa “ Jawabku tanpa suara, Pak Benny hanya menatapku dengan pandangan mata memicing melihat mulutku

    “ Kamu bicara apa? Aku tidak bisa mendengar? “

    “ Tidak Masalah Pak, saya senang membantu Bapak. “ Jawabku tanpa suara tapi kali ini aku membuat mimik seperti setengah berteriak. Pak Benny sepertinya menangkap ucapanku tanpa suara itu

    “ Tidak masalah? Senang membantu saya ? begitu? “ Aku mengangguk

    “ Aduh apa ada masalah dengan telingaku ya? Aku tidak bisa mendengar suaramu dengan jelas Terry, Ah mungkin ini penyakit karena sudah terlalu tua. Beberapa hari lalu Istri dan anakku memanggil akupun tidak sadar. Sebaiknya aku periksa dokter saja. Ah kita sudah sampai, terima kasih ya Terry. “

    “ Tidak masalah Pak. “ Jawabku tanpa suara lagi

    “ Ya ya aku masih tidak bisa mendengar dengan baik. Ah sebaiknya aku mendaftar ke dokter THT saat ini juga. “ Kata Pak Benny masuk ke dalam mobilnya


    Aku hanya melambai- lambaikan tanganku . Fiuh masih terjaga hari malas berbicaranya. Dan untunglah setelah kejadian itu, tidak terjadi maslaah lain. Hari itu dapat kulewati dengan sama sekali tidak berbicara, yaa karena malas. ]



    “ Hahaha kasihan dosenmu itu, Pak Benny. “ Vivi tertawa

    “ Ya gak pa – pa lah, lagian dia memang sudah tua. Emang sudah semestinya sering – sering check up. Sapa tahu malah menolong dia lebih cepat tahu kalau ada penyakit gawat. “ Balas Terry

    “ Ah gak seru. Malasmu itu biasa – biasa aja. Semua juga bisa melakukan. “ Kata Vivi kemudian.

    “ Mau yang lain dari biasanya? “

    “ Iya donk, masa buku itu isinya hanya malas – malas biasa aja. Sudah umumlah. “ Tantang Vivi. Padahal dalam hatinya Vivi merasa malas berbicara yang dilalui Terry sudah termasuk ga biasa. Tapi vivi ingin mengetahui lagi sapa tahu ada hari malas yang lebih mustahil yang pernah dilakukan oleh Terry

    “ Sebentar…. Nah ini dia yang paling luar biasa dari cacatan ku selama ini. Yakin mau dengar? Nanti kamu terkejut dan pingsan karena kaget. “

    “ Halah “ dengus Vivi ketus

    “ Ok ini baru terjadi 2 hari lalu. “ Kata Terry memulai ceritanya

    “ Tunggu dulu, perasaan 2 hari lalu itu kamu justru sangat rajin deh. Bantu masak, nyuci, bahkan kamu menawarkan diri menyapu dan mengepel rumah. Kok bisa kamu bilang itu hari malas? Pasti salah hari tuh. “ Potong Vivi cepat

    “ Oh gak, 2 hari itu adalah hari malas, hanya topiknya yang sedikit berbeda.”

    “ Apa topiknya? “
    “ Hari malas untuk bermalas – malasan ! ” Terang Terry

    “ Hari malas untuk bermalas – malasan ? “

    “ Yup, itu adalah hari malas dimana aku malas untuk bermalas – malasan jadi… hari itu seharian aku semangat bekerja ya hasilnya seperti itu. Aku bantu masak, bantu ngepel, bantu cuci, bantu sapu semuanya deh. “ Kata Terry menjelaskan

    “ Dasar kamu. Ada – ada aja hahaha. “ Vivi tertawa lagi

    “ Bagaimana hari malas yang aneh bukan? “

    “ Iya deh, kuakuin. Tapi Kak Terry bukannya setiap hari selasa ini kamu mestinya kuliah jam 2 siang? Kok masih belum berangka kuliah? Ini kan sudah jam 2 lebih . “ Tanya Vivi heran

    “ Ya itu dia, setelah 2 hari lalu aku menguras tenaga buat melakukan hari malas untuk bermalas- malasan, jadinya kutetapkan lagi hari ini sebagai hari malas. “

    “ Hari malas apa lagi? Emang ada hubungannya dengan kamu masih belum pergi kuliah.”

    “ Tentu saja ada . “

    “ Apa emangnya? “ Tanya Vivi heran

    “ Hari ini adalah hari MALAS UNTUK KULIAH. “ Jawab Terry santai
     
  14. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Madcow

    Matematika, pada tahu kan pelajaran satu ini. Mata pelajaran yang selalu menjadi momok bagi banyak orang. Coba saja liat dari namanya M A T E MA T I K A, tersusun dari MATE ditambah MATI ditambah Ka. Mengerikan bukan fakta yang tersimpan dalam namanya. Nama matematikan seakan – akan menyuruhorang belajar Mate sampai Mati , syukur – syukur isa ngerti, tahu , hapal. Tapi Matematikan ini juga menjadi berkah bagi banyak orang loh, kenapa? Banyak orang jadi guru mendapat pemasukan tambahan dengan memberi les pelajaran tersebut, matematika memang favorit di dunia Kursus, Les, belajar kelompok dan sebagainya.

    “ Riset membuktikan dari 10 anak yang di tanya, ada 11 anak yang mengatakan benci dengan pelajaran matematika. “ Terry mengemukakan teorinya
    “ Loh kok bisa 11 Ter? Kan yang di tanya cuman 10. “ tanya Andre kebingungan
    “ Ya bisa , yang lakukan riset itu saya, dari 10 orang yang gw tanya, semua bilang ga suka matematika termasuk Saya jadi ada 11 orang. “ Jawab Terry polos

    Walaupun tidak suka Terry tetap harus ketemu dengan pelajaran yang dibencinya dikuliah, berhubung jurusan yang dia ambil adalah jurusan teknik, yang kental dengan suasana matematika. Memang di perkuliahan nama matematika juga berevolusi jadi kalkulus, ataupun matematika teknik, tapi yakinlah perubahan nama itu tidak berarti banyak bahkan dengan ditambah kata “teknik” di depan “ matematika “ pelajaran yang diajarkan jauh lebih gampang….gampang membuat orang stress sampe bunuh diri. Mata kuliah ini memang menjadi momok menakutkan buat mahasiswa teknik sama seperti jaman kelulusan SMA, pelajaran matematika menjadi biang banyak siswa tidak lulus demikian juga saat kuliah, mata kuliah ini sering menjadi biang masalah yang menahan mahasiswa untuk di wisuda walaupun telah menyelesaikan TA ataupun Skripsi. Satu lagi fakta tidak menyenangkan tentang mata pelajaran atau mata kuliah matematika adalah guru atau dosen yang mengajar selalu saja killer abis. Dan saat ini Terry sedang kuliah Kalkulus dengan dosen paling killer di jurusannya. Pak Saptono atau biasa dipanggil Pak Sap memang dosen yang paling disiplin, dan killer. Ia tidak segan – segan mengeluarkan mahasiswa yang ribut pada saat ia mengajar. Memang dikeluarkan lebih enak, tidak terbeban lagi oleh pelajaran kalkulus itu tapi efeknya kalau sampai 3 kali dikeluarkan paksa artinya sampai jumpa lagi dengan pak Sap di semester depan. Suasana mata kuliah kalkulus oleh Pak Sap benar – benar berat, rasanya seperti di penjara, suasana mencekam terasa sekali. Ditambah lagi penjelasan Pak Sap susah sekali dimengerti. Pernah satu kali Terr berusaha konsentrasi penuh mengikuti pelajran Pak Sap ini, dan hasilnya 2 hari 2 malam kepalanya nyut – nyutan, jadi sekarang Terry lebih memilih duduk manis, sambil pura – pura catet tapi pikirannya melayang. Dan untuk menghadapi ujiannya , Terry berharap pada anak – anak pintar seperti Filix mau mengajarinya sebelum tes diadakan.

    “ Yu yang di pojok sudah ngerti? Kalau mau talking – talking di luar saja. “ Semprot Pak Sap dengan logat khas kebarat - baratan.

    Jimmy dan Hermen yang merasa di semprot langsung manyun dan pura – pura sibuk nyatet. Untung saja Pak Sap masih berbaik hati tidak meneruskan tegurannya, ia kembali menerangkan pelajaran. Terry hanya cekikikan melihat kedua temannya itu. Seperti yang sudah dikatakan suasana kuliah Pak Sap memang menegangkan, seperti penjara, lengah sedikit maka maut sudah menunggu. Waktu berjalan sangat lambat, setiap detik terasa sekali. Terry kembali dalam lamunannya, ia melihat sekelilingnya. Rata – rata teman sekelas Terry tampak tersiksa hanya sebagian kecil mahluk – mahluk rajin yang dengan mata berbinar masih sanggup mendengarkan ceramah pak Sap, ya itu golongan pintar yang duduk di depan. Selain itu? Semua tersiksa. Andhi salah satu teman Terry yang duduk di sebelah Terry tampak komat – kamit pelan. Terry berusaha mendengar apa yang diucapkan Andhi

    “ Ya Tuhan, ampunilah daku, Ya Tuhan percepatlah waktu ini, Ya Tuhan apa salahku sehingga aku terjebak dalam ruangan ini. “ Gumam Andhi dalam komat – kamit doanya

    Terry berusaha menahan senyumnya agar tidak terdeteksi oleh sensor Pak Sap. Dasar tuh anak memang suka berlebihan , tapi sebenarnya ga juga. Kuliah Kalkulus ini benar- benar menyiksa. Peraturan tidak tertulis Pak Sap begitu banyak, seperti tidak boleh bicara atau ribut, kecuali mau bertanya yang penting, tidak boleh gerak – gerak apalagi lari – lari dalam kelas, ga boleh bersendawa apalagi perut krucukan, gak boleh tidur, ga boleh ini, ga boleh itu, tapi untunglah bernapas masih diperbolehkan. Terry mengalihkan pandangannya ke depan, Tampak Levi lagi asik mencatat , tapi terry berani taruhan kalau Levi itu cuman asal nyatat, tapi ga ngerti apa – apa. Pernah Terry iseng – iseng tanya Levi setelah kelar kuliah.

    “ Wah Lev, kamu ngerti yang tadi diajarkan pak Sap? “
    “ Wah Ter kamu jangan nuduh yang gak – gak donk “ Jawab Levi
    “ Nuduh gimana? Kamu kan tadi asik banget nyatet kelihatannya ngerti tuh tentang apa yang diajar. “
    “ Nah tuh kamu nuduh lagi. Jangan semabrang nuduh donk, siapa bilang aku nyatet pelajaran?”
    “ lha terus? Apa yang kamu tulis tadi? “
    “ Oh itu , hanya beberapa puisi untuk cewek yang lagi kukejar. Udah ya ini puisi khusus buat cewek gw ga boleh di sebar – sebar .”kata Levi sambil melangkah pergi
    “ Dasar siapa juga yang doyan ama puisi “ dengus Terry dalam hati

    Terry kembali ngelamun, tetap sambil pura- pura nyatet. Namun saat dia menoleh ke kiri, Terry mendapati pemandangan yang membuatnya kagum, plus kaget. Ia melihat Candra lagi dengan seriusnya nyatet, dan memperhatikan penjelasan Pak Sap, Bahkan pake acara angguk – angguk kepala. Terry tidak menyangka kalau Candra termasuk anak yang rajin dan pandai. Maklum tampang Candra sama sekali tidak mengesankan kalau dia tipe anak yang rajin. Terry jadi penasaran gimana catatan Candra, ia menggeser bangkunya perlahan. Kalau gesernya kencang – kencang bisa – bisa ketahuan Pak Sap dan akhirnya dia digeser keluar sama Pak Sap.

    Hup !!

    Terry sukses menggeser kursinya lebih dekat Candra. Terry tidak menyia – nyiakan kesempatan yang sudah datang, ia langsung mengintip catatan Candra. Spontan Terry tertawa sambil ngikik, dan sensor Pak Sap langsung mendengar tawa Terry. Terry juga langsung sadar dan menutup mulutnya, tapi telat

    “ Hei yu yang disitu , apa yang lucu? Yu kira I ngelawak di depan? “ Tegur Pak Sap

    Terry sudah pasrah bakal di usir, tapi untunglah Pak Sap hari ini lagi berbaik hati tidak mengeluarkan Terry hanya menegur sedikit, mungkin ini hari ulang tahunnya kali. Tapi Terry tidak ambil pusing, yang penting dia selamat dari hukuman dikeluarkan dari kelas. Penasaran apa yang dilihat Terry dalam catatan candra? Ya ternyata seperti juga levi, Candra tidak mencatet pelajaran melainkan keluh kesah seperti

    “ Asem lama banget “
    “ Gila dosen ini tega, tega , tega, tega……”
    “ Cape deh , cape deh “
    “ Kill me please, kill kill kill kill “

    Dari keluh – kesah sampai ucapan pasrah , Candra tuangkan dalam bukunya. Itu membuat Terry tertawa . Candra ini salah satu teman kuliah Terry yang ajaib. Sebenarnya yang lain juga pada ajaib. Candra ini sifatnya cuek banget, tapi juga terkesan lambat dalam merespon atau telat sadar. Wajahnya pun lucu , seperti anak kecil atau anak TK yang over dosis, orangnya juga sabar, tapi kadang tingkah lakunya susah di tebak, bahkan kadang nekat.Teman – teman memberikan julukan sapi padanya karena sifatnya itu lamban dan suka asal seperti sapi Pernah pas kuliah dia tiba tiba ngeluarin box makanan yang dia bawa dari rumah, dan langsung makan disana. Ya makan saat kuliah masih berlangsung, untungnya dosen saat itu orangnya sabar , dan dengan keheranan menanyakan alasan Candra makan di kelas saat kuliah berlangsung

    “ Saya lapar Pak, jadi saya makan” Jawab candra polos tanpa ada niat buruk, untungnya Pak dosen sabar dan hanya tertawa. dia hanya menyuruh candra menyelesaikan makannya di luar , dan memperbolehkan Candra kembali ikut kuliah setelah selesai makan.

    Setelah penderitaan panjang, akhirnya jam kuliah kalkulus abis juga..Pak Sap yang masih semangat dengan terpaksa mengakhiri kuliahnya dengan wajah cemberut. Entah karena beliau doyan ngajar, atau doyan melihat wajah tersiksa muridnya. Reaksi berbeda diperlihatkan para muridnya termasuk Terry/ Andhi langsung berlutut berterima kasih pada Tuhan. Memang Andhi selalu berlebihan, Terry hanya cekikikan liat tingkah Andhi. Kuliah selanjutnya masih berada di kelas yang sama. Biasa ada jeda 5 menit sebelum dosen selanjutnya nongol di depan pintu. Terry dan teman – temannya memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk melemaskan kaki setelah duduk tersiksa selama hampir 3 jam.

    “ Bener – bener dah Pak Sap ini, betah banget kuliah ngomong sendiri selama 3 jam nonstop. “ Keluh Terry sambil melemaskan kakinya
    “ Tahu tuh, Nyiksa banget, ampir jamuran aku. “ Tambah Jimmy

    Hermes dan Andre hanya angguk – angguk setuju, tapi tidak semua tampak tersiksa. Hanya Yosep yang masih tampak bahagia, senyum – senyum sendiri

    “ Wah Sep bisa – bisanya kamu masih tetap fresh abis kuliah kalkulus ini? “ Tanya Terry heran
    “ Jelas saja ter, dari awal kuliah sampai selesai dia sms-an terus sama cewek. Untung aja ga ketahuan sama Pak Sap. Nekat tuh ! “ cerita Andre yang tadi duduk di sebelah Yosep
    “ Wah Cewek Sep? kenalin donk “ Sahut Jimmy semangat
    “ Wa sorry Jim, bukan untuk umum . “ Tolak Yosep

    Drettt drett

    Hp Yosep bergetar, tanda sms masuk. Tanpa di komando semua berebut Hp Yosep. Untung saja Yosep dengan gesit menghindar ke samping terus loncat ke belakang dan..

    BUK!!


    Yosep nabrak Pak Darwin, dosen mata kuliah digital, kuliah Terry selanjutnya.

    “ Aduh !! hati – hati “ Tegur Pak Darwin sabar
    “ Aa.aa Maaf Pak. “ Ucap Yosep minta maaf
    “ Gak pa – pa. Nah ayo semua duduk. “ Ajak Pak Darwin.

    Semua nurut dan kembali ke kursi mereka.

    “ Yak, silakan semua tas , buku di taruh di depan, kecuali alat tulis. Hari ini kita tes mendadak. “ Kata Pak Darwin tetap dengan nada tenang

    Spontan semua langsung protes dengan alibi “ Belum di kasih tahu kalau hari ini akan Tes “, tapi Pak Darwin dengan tenang menjawab

    “ Yang namanya Tes itu kalau mendadak baru memberi hasil sebenarnya dari kalian “

    Semua langsung tertunduk pasrah , menerima tes

    “ Hasil yang ancur maksudnya kali ya “ Gerutu Terry, tapi dia tidak bisa berbuat apa – apa sama seperti yang lainnya.

    10 menit berlalu, semua sudah mulai gelisah. Garuk – garuk kepala kebingungan, berharap kalau kepalanya di asah alias di garuk – garuk spa tahu menjadi lebih tajam dan tiba – tiba ada peri yang memberi tahu jawabannya. Tapi Untuk kasus Andre berbeda, dia kalau lagi kebingungan tidak suka garuk – garuk kepala melainkan ngupil. Iya Ngupil, kalau ditanya alasannya,

    “ Biar oksigen dapat dihirup dengan lancar, jadi otak tidak kekurangan Oksigen untuk berpikir “

    Logis bukan alasannya. Hasilnya? Meja Andre penuh dengan upil bahkan ada yang melakukan solo karir upilnya terbang ke meja seberang untuk mencoba peruntungan nasib. Lain Andre, lain juga dengan Yosep. Cara Yosep €lebih klasik caranya yaitu dengan noleh kanan kiri, atas bawah, depan belakang. Dan hasilnya? Tetap nihil karena semua yang mau di contek pada ga bisa juga , malah setiap kali Yosep tanya calon orang yang di contek malah di tanya balik pertanyaan yang sama.

    “ sst sst Mes, ui Mes “ Panggil Yosep
    “ Opo Sep? “ Jawab Hermes
    “ Nomor satu tau ga ? “
    “ Gak, kamu? Tau nomor 2 gak?
    “ Gak juga, hmm kalau nomor 3 gimana Mes? “
    “ Boro – boro, yang ditanya apa aja aku ga ngerti, Eh Sep tau nomor terakhir? Nomor 4?
    “ Bentar aku baca dulu………… Ga tau juga. “

    Yosep sama Hermes jadi pasrah, sekitar mereka duduknya ya anak – anak malas setipe, jadi kalau untuk tes mendadak jelas sama – sama tidak bisa. Terry juga demikian, mau nyontek tapi mau tanya siapa? Kanan kiri depan belakang , semua ya sama – sama bingung. Mau nyontek ?tidak ada persiapan karena mendadak. Kondisi benar – benar membuat Terry pasrah, ia pasrah mengisi asal sekedarnya pokoknya kelihatan meyakinkan. Terry mengisi sambil komat kamit berdoa agar tesnya di periksa pada tengah malam saat Pak Darwin udah berada dalam kondisi mata 5 watt, jadi mungkin aja jawabannya terlihat benar dan dikasih nilai bagus. Lagi berpikir gimana mengisi jawabannya, Terry mendapat pemandangan yang lagi – lagi membuatnya kaget. Dia melihat Candra begitu tenang dan santai mengisi lembar jawabannya.

    “ Hebat benar Candra, ga kusangka. …hmm tapi jangan – jangan kasusnya sama dengan catatan kalkulus….tapi ga mungkin ah, masa ia begitu nekat isi asal. Di lihat dari kemantapannya sepertinya memang dia mengerti jawaban soal – soal yang diberikan. Ah coba saja aku tanya dia, daripada aku isi asal. “ Pikir Terry dalam hati

    Terry berusaha memanggil Candra yang duduk kursi di sebelah kanan depannya.

    “ Cann…sst… Can… “ Panggil Terry dengan super hati – hati. Tapi tidak ada tanggapan dari Candra. Terry tida menyerah, ia berusaha manggil Candra lagi kali ini dengan volume lebih besar .

    “ Cannn. … Uiii…. Cann . “ Panggil Terry, tapi usahanya yang kedua juga gagal total. Candra tidak memberikan reaksi. Terry mulai berpikir jangan – jangan Candra ini budek? Ah tidak mungkin , mungkin hanya terlalu konsentrasi. Terry berpikir untuk mengganti siasat. Kali ini ia mencoba melempar kertas ke Candra. Terry lebih hati – hati lagi jangan sampai saat dia lempar ketahuan oleh Pak Darwin. Saat Pak Darwin menoleh memperhatikan bagian lain, Terry langsung memanfaatkan kesempatan itu …

    Syuttt…Plakkk

    Kertas berhasil tiba di target , punggung Candra dengan sukses. Terry harap – harap cemas menunggu reaksi dari Candra. Berhasil Candra merespon lemparan kertas Terry. Badan Candra bergerak – gerak.

    “ Pasti dia kerasa kali ini “ Pikir Terry

    Tapi ternyata Candra hanya menggerakan tangannya untuk menggaruk punggungnya terus kembali asik dengan lembar jawabannya.

    “ Sial , gw kira dia sadar, ternyata hanya garuk – garuk doank “ Keluh Terry. Tapi Terry belum menyerah. Ia kembali merobek kertas corat – coret yang biasa disiapkan saat ujian. Lemparan kedua kembali sukses sampai tapi kembali Candra tidak memberikan reaksi yang diharapkan Terry. Terry terus melempar Candra samai 5 kali , sampai akhirnya kertas corat – coretnya hanya tinggal puing – puing. Kehabisan amunisi kertas tidak membuat Terry menyerah. Kali ini Terry menggunakan tip – ex nya.

    “ Kalau ini tidak bisa membuat Candra sadar , benar- benar keterlaluan dia. “

    Terry mencari momen yang tepat , dan saat momen itu datang Terry siap – siap untuk melempar Candra….

    Braakk!!

    Candra sudah berdiri, diikuti pandangan seisi ruangan yang memandang dengan takjub, termasuk para mahasiswa – mahasiswa teladan bergumam

    “ Wuihhhhhh Gileeee !!” Terdengar serentak di ruang kelas

    Semua memandang tidak percaya Candra sudah menyelesaikan tes nya bahkan lebih cepat dari golongan anak – anak pintar. Tangan Terry yang sudah ancang – ancang melempar tip ex langsung di tarik mundur saat Pak Darwin menoleh melihatnya. Untung saja Pak Darwin tidak menanyakan lebih lanjut. Candra berdiri kemudia maju menyerahkan lembar jawabannya. Dia dipersilahkan keluar duluan . dengan langkah santai Candra kelaur dari ruang tes diikuti dengan pandangan takjub dari seisi kelas. Terry juga memandang Candra seakan – akan sebuah cahaya harapan untuk lulus terbang menjauh meninggalkan dirinya. Terry akhirnya pasrah dan kembali mengerjakan tes nya seperti rencana sebelumnya, yaitu dengan mengisi ala kadarnya sebisa mungkin dibuat kelihatan meyakinkan walaupun dalam jawaban muncul teori baru , rumus baru dan rancangan digital yang baru.

    2 jam penderitaan tes berlalu, Terry dan teman – temannya keluar dengan langkah gontai dan lemas. Kali ini lemasnya kerasa berlipat karena abis kuliah kalkulus ditambah tes mendadak.


    “ Aku mampir ke kosmu dulu ya Sep, tak lagi berat kalau disuruh nyetir pulang. “ Pinta Andre lemas
    “ Terserah saja, tapi kasurnya khusus aku pake. Aku sendiri amu tidur capek banget hari ini. Kalau mau tidur di lantai ae. “ Jawab Yosep ga kalah lemas
    “ Ga masalah, aku mainan komputermu saja”
    “ Aku ikut deh, “ Kata Hermes nyusul
    “ Sama Sep aku juga, kita kumpul main kartu dulu aja di kos Yosep, sekalian refreshing liat anak juragan kos Yosep “ Kata Jimmy tersenyum
    “ Ter ,gimana kamu? Ikut juga? “ tanya Yosep
    “ Ga deh, aku mau pulang aja. “ Tolak Terry
    “ Ya udah , ayo deh kita pergi tinggalin Terry. Tapi hati - hati loh Tery biasanya kalau sumpek sering ada setan suka nyambetin hahaha. “ Ejek Jimmy
    “ Sialan lo . “
    “ Udah deh ayo pergi, makin lama makin bikin sumpek nih kampus. “ Ajak Yosep

    Akhirnya Terrypun berpisah dengan Yosep dan lainnya. Terry berjalan lemas menuju areal parkir . Saat lagi berjalan dia melihat sosok yang dikenalnya sedang duduk santai di ruang bersantai di pintu gerbang menuju areal parkir. Ruang santai itu adalah ruangan dengan beberapa meja dan kursi yang biasa dimanfaatkan mahasiswa untuk menunggu jemputan ataupun sekedar nongkrong menunggu waktu pulang atau sekedar iseng – iseng kumpul disana. Dan Terry melihat Candra lagi duduk di sana. Terry langsung saja nyamperin Candra, sekalian dia ingin tahu gimana caranya Candra bisa sehebat tadi ngerjain tes.

    Plok !!

    Terry menepu bahu Candra

    “ Ui Can !! “ Sapa Terry terus pergi duduk di depan Candra
    “ O.. Yo Ter “ Balas Candra
    “ Belum pulang Can? Padahal dah keluar dari tadi kamu “
    “ Belum, masih nunggu telpon dari mama. Disuruh jemput ntar sekalian baru pulang.”
    “ Oooooo”
    “ Lha kamu sendiri? Barusan kelar tesnya? “
    “ Iya baru saja kelar ini. Ya ini tadi aku mau pulang tapi pas lewat sini liat kamu ya mampir dulu sebentar hehe. “
    “ Eh Can, tadi kamu hebat benar, begitu cepatnya kamu selesaiin tes digital tadi, apa rahasianya? Bagi – bagi donk? “ Tanya Terry penuh harap
    “ Rahasia? Rahasia apa? “ Candra keheranan
    “ Ya itu rahasia kok kamu bisa begitu cepat menyelesaikan tes digital tadi. Lihat kan kamu paling duluan selesai. Bahkan golongan yang pinter seperti filix saja ngumpulnya pas akhir tes. Ga nyangka aku kamu begitu pinter.”
    “ HAHahahahaha.”
    “ Loh kok ketawa?’ Terry keheranan
    “ Ya iya, jadi kamu mikir aku isa nyelesaiin soal tes itu dengan baik? “
    “ Iya “
    “ Ga lah, aku juga sama bingungnya dengan kalian sama ga ngertinya. Bahkan tadi aku ga ngerti sama sekali tesnya itu apa”
    “ Lah terus apa yang kamu isi dalam lembar jawaban? “
    “ Diketahui, ditanya.. dan seterusnya aku tulis rumus asal, terus ditambain“ Aku tidak tahu Pak”, udah itu doank “ Candra menjelaskan
    “ Hehhhhh “
    “ Lagian ngapain juga bengong bingun lama – lama didalam? Emangnya kamu jadi isa jawab? Ga toh , bagus kumpulin ala kadarnya terus keluar , lebih fresh . “

    Terry berpikir sejenak, memang situasinya tadi tidak jauuh berbeda dari apa yang di katakan Candra. Duduk diam 2 jam juga sama sekali tidak membantu malah tambahin masalah dan stress. Pernyataan Candra memang tidak salah, ya memang bener julukannya madcow
     
    • Thanks Thanks x 1
  15. kyotou_yasuri Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 24, 2010
    Messages:
    93
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +20 / -0
    Udah baca sampai yang terbaru :XD: kocak abis gan! Bahasanya kerasa agak semrawut kadang-kadang, tapi malah bikin tambah asik bacanya. Cuman memang ejaan sama tanda bacanya masih sering meleset.

    Favorit saya cerita yang pertama, briefing, sama mobil butut. Yang pertama dan kedua karena mengingatkan saya pada masa lalu :hehe:

    Ditunggu kelanjutannya :top:
     
    • Thanks Thanks x 1
  16. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    baru selesai baca madcow....bener2 ancur dah terry gank :lol:
    ngebacanya ngingatin aq saat2 kuliah, soalnya ada juga beberapa situasi n teman yang mirip2 gitu ancur nya :haha:
    btw, sepanjang pelajaran si Terry jadi observer terus, bakat nih orang :lol: [walaupun karena itu dia ikut2an ga memperhatikan pelajaran]
    *jangan2 ini pengalaman pribadi author nya :blink:


    bahasanya ringan, enak dingertiin n rilex bacanya :nikmat:
    *n kocak :lol:

    tapi terkadang nyangkut2 n terganggu dikit waktu bacanya...karena tanda baca.
    *kalo bahasanya rumit combo dengan tanda baca salah2, kemungkinan besar langsung stop deh :haha:

    oia, untuk tip ex, awalnya aq belum nangkap apa yang di maksud, tapi kalo di tulis tip-ex, aq lebih cepat nangkap objek yang sedang dibicarakan. :siul:
    *tapi kenapa dia milih lempar tip-ex? kan ribut tuh waktu jatuh. kenapa ga penghapus aja? :???:

    ah, pokok nya aq suka cerita2 kocak cem ini, fresh rasanya :top:
     
    • Thanks Thanks x 1
  17. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    :haha:
    tuilsan waktu masih pemula.... skarang ya tetpe pemula sih :haha:

    arigatoo

    :hehe: pengalaman jaman kuliah ada dikit2 ramuannya 25% pengalaman 80% imajinasi , jadi e 115% :oghaha:

    ok masalah tanda baca kekna yang lama2 perlu di edit smua

    mengenai tip-ex itu maksudnya dia mau lempar tip-ex biar si madcow e sadar kalau ada yang manggil :hehe:
     
    • Thanks Thanks x 1
  18. melanos M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Mar 4, 2012
    Messages:
    257
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +28 / -0
    kreatif nih ts. bagus juga buat baca2. ijin baca dah.
     
  19. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    open closed thread by author request :robot:
     
  20. Giande M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 20, 2009
    Messages:
    983
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,228 / -0
    Saat pintu rumah tepat berada di hadapanku, hatiku masih belum siap. Aku menarik napas untuk menguatkan tekadku. Berkata pada diriku sendiri

    Aku bisa
    Aku bisa melewatinya
    Semua kesenangan yang menghadangku


    Saat pintu terbuka, serangan pertama langsung kurasakan. Kadang aku berpikir kalau paman sengaja membuatku tergoda dengan kesenangan yang siap menghadangku ini. Kenapa juga TV di ruang keluarga langsung terlihat saat membuka pintu depan? Alasan yang selalu dia katakan,

    “Di rumah ini tidak ada rahasia, seluruh tetangga berhak mengetahui apa yang kita kerjakan di ruang keluarga, maksudku apa yang kita tonton.”

    Kesampingkan alasan yang terlalu dibuat – buat oleh pamanku, kini aku sudah menyaksikan halangan pertamaku. Kalau dalam dunia game rpg, mungkin ini yang dinamakan mini boss. Gelombang serangan langsung dilancarkan PS3 ke arahku. Aku harus bisa menahannya. Tujuanku hari ini adalah tempat tidur, tidak berhenti bermain PS3, tidak berhenti untuk makan, tidak berhenti untuk pergi toilet. Sudah beberapa hari ini aku dipaksa teman kuliahku untuk ikut serta dalam kerja kelompok. Itu menguras semua tenagaku dan hari ini aku ingin langsung tidur.

    Harus bisa menahan keinginan bermain


    Sedikit demi sedikit, langkah kakiku membawaku mendekati ruang keluarga. Semakin dekat, semakin besar godaan yang menerpaku. Sepertinya dalam setiap langkahku ada arus besar yang mendorongku menuju ke ruang keluarga, tapi aku berusaha melawannya.

    Aku bisa melewatinya


    Aku memotivasi diriku. Tapi saat tepat berada di depan ruang keluarga, tekanan yang menarikku menjadi berlipat, dan tanpa diundang ingatanku akan game – game yang masih belum kutamatkan menyerangku. Bayangan itu muncul dan memohon agar aku memainkan mereka.

    Serangan ini membuatku pertahananku melemah, tanpa sadar kaku kananku sudah membelok ke arah ruang keluarga. Tapi sedikit kesadaran mengenai rasa capekku membuat aku menahan langkah berikutnya. Mengeluarkan segala argumen untuk melawan godaan PS3 yang berperang dalam pikiranku.

    Capek, kalau capek tidak akan menyenangkan saat bermain

    “Kalau bermain capekmu akan hilang”
    Tapi aku sekarang ngantuk

    “Ayolah, sebentar saja!”
    Tapi…


    Aku butuh bala bantuan untuk melewatinya.

    “Terry! Ngapain kamu?”
    “EH, Tante?”
    “Hmm, mau main PS3? Tidak bisa ini waktunya tante nonton.”
    “Eh…”
    “Kamu main komputer saja di kamar.”
    “Ah, Iya”

    Fiuh, tidak disangka aku berhasil melewati godaan pertama dengan bala bantuan tak terduga, muncul di saat yang tepat. Tapi ini belum berakhir. Seperti yang sudah kusinggung sebelumnya, PS3 hanyalah mini boss, sedangkan bos utamanya masih belum kuhadapi. Bos itu sudah menungguku di kamar, bersiap menghadangku, menariku ke dalam kesenangan yang dia tawarkan.

    Aku tidak yakin akan mendapat bala bantuan seperti tadi lagi. Kali ini aku akan berada dalam kondisi tanpa bantuan. Aku harus berjuang sendiri untuk menghadapinya. Aku tahu tidak akan bisa menahan godaan itu kalau bertindak seperti tadi yang berusaha menghadapi secara langsung, tidak seperti itu. Sepanjang perjalanan pulang, aku sudah memikirkan cara untuk menghadapi Boss utama ini, PC dan internet.
    Sehebat apapun godaan yang mereka tawarkan, kalau aku berhasil menyentuh kasur terlebih dahulu, maka aku menang. Dengan menutup mata, dan sekali gebrakan aku akan berusaha menerobosnya. Ini sudah menjadi kebiasaanku sehari – hari, aku sudah hapal butuh berapa langkah, dan kemana aku harus berbelok untuk mencapai kasurku.

    Aku bisa


    Aku bisa merasakan serangan PC, masih lemah tapi sudah terasa. Dengan mata tertutup aku bisa meminimalisir godaan itu, karena sebagian besar kerja otakku kugunakan untuk mengidentifikasi gerakan untuk mencapai kasurku.

    Satu tarikan napas


    Aku mengatur napasku, agar bisa menjalankan rencanaku dengan baik. Ketegangan menyelimuti diriku. Hidup atau mati, ah tidak bermain atau tidur.

    Sekarang

    Aku langsung menggerakan tubuhku, sesuai ingatan tubuhku berlari kecil menuju kamar, berusaha menangkis segala godaan yang menerpa. Anime baru, film baru, koneksi internet yang stabil, game mmorpg, manga, sampai berbagai visual yang menggoda nafsu liarku.

    Bertahanlah!


    Bokongku menyentuh sesuatu yang empuk.

    Aku berhasil melewatinya.

    Ini terlalu mudah,…Aneh…Ada yang tidak beres, aku merasa banyak hal yang janggal. Kenapa hanya bokongku yang menyentuh bagian yang empuk? Kalau aku sudah berhasil mencapai kasur dan tidur, itu artinya seluruh tubuhku merasa nyaman, tapi saat ini hanya bokongku yang merasa nyaman. Aku duduk di kasur? Tidak pasti tidak begitu, berarti satu – satunya jawaban adalah…

    Aku membuka mataku, dan menghentikan gerakan tangan kananku yang sudah tinggal sedikit lagi menyalakan power PC.

    Aku dikhianati !!

    Tidak kusangka, aku dikhianati oleh tubuhku sendiri. Secara reflek kakiku berbelok kekiri 3 langkah setelah pintu kamar, tidak melangkah lurus. Untung aku berhasil menyadarinya. Kalau saja PC sudah kunyalakan aku tidak tahu apa yang akan terjadi, mungkin sudah tidak bisa memperbaikinya. Saat ini semua serangan PC dan internet langsung menyerangku. Gelombang kesenangan itu seperti ombak besar yang menerpaku, kini hanya rasa capekku yang berdiri sebagai tembok pertahananku yang terakhir.

    Aku tidak boleh berlama – lama diam. Aku harus mengambil sebuah serangan yang bisa menyelesaikan semuanya dalam sekali gebrak.

    Lompat!

    Aku harus melompat langsung menuju kasurku. Kalau dari sini pasti bisa sampai ke kasur. Tanganku sudah mulai tergoda untuk menyalakan PC, kakiku sendiri sudah siap untuk menyerah. Kalau tidak sampai, kemungkinan tubuhku akan terluka, tapi itu urusan belakangan. Sekarang aku mengumpulkan sisa tenagaku. Aku siap membuka pertahanan rasa capekku dan mengubahnya sebagai tenaga untuk serangan terakhir. Berhasil atau gagal.

    Terjang!

    Tubuhku mendarat di kasur, tidak sempurna, sebagian kakiku tidak berhasil mencapainya. Tapi kasur memiliki tenaga penyembuh yang luar biasa, seketika itu rasa capekku hilang, dan segala godaan yang menyerangku langsung tertahan oleh kenyamanan yang diberikan.

    Aku menang

    Sekarang tinggal menaikan kakiku ke atas kasur, dan semua akan berakhir.

    Jreng! Jreng!

    Nada dering khusus hpku berbunyi. Itu nada dering khusus yang ku setting saat menerima panggilan dari wanita yang sedang kuiincar. Sial, kenapa sekarang? Extra boss? Real last boss?

    “Hallo”

    Tubuhku bahkan tidak berkompromi terlebih dahulu langsung mengangkatnya. Bagaimana kalau dia membutuhkan bantuanku sekarang? Ingin berbicara padaku? Tidak itu artinya aku tidak bisa tidur. Ini sebuah serangan yang tidak terduga. Kalau bisa aku ingin menghindarinya, tapi sial…lagi – lagi tanganku mengkhianatiku, demikian juga mulutku

    “Loh Terry ya?”
    “I..iya… ada apa ya?”
    “Sorry, salah tekan nomor.”
    “Jadi?”

    Tut….

    Dia bahkan tidak berkata apa – apa langsung menutup hpnya.Tubuhku tiba – tiba lemas, merasa harapanku tiba – tiba hilang. Kemenanganku menuju kasur, seakan tiba – tiba sirna. Mungkin ini yang dinamakan aku menang perang tapi kehilangan negara….Ah tidak, itu terlalu berlebihan, lebih baik aku tidur saja.

    Zzzzzzz…



     
  21. frick M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 1, 2008
    Messages:
    3,641
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,734 / -0
    Perang... perang...
    Buat kontes sebelah ya, Ki? Semoga bisa mempertahankan sabuk juara.
    :matabelo:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.