1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

7 Penyebab Mutu Pendidikan Di Indonesia Rendah

Discussion in 'Lifestyle' started by zhie24, Apr 23, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. zhie24 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2009
    Messages:
    1,409
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +64,802 / -0
    [​IMG]

    1. KEBIASAAN MENYONTEK

    Siswa menyontek itu biasa terjadi. tapi, guru tidak akan lelah untuk memperingatkannya, Tapi apakah kalian tahu kalau "guru juga menyontek" ? Ini lebih parah. Lihatlah tes-tes yang diikuti guru, tes pegawai negeri yang di ikuti guru, menyontek telah merasuki sosok guru. guru aja menyontek apalagi siswanya.

    2. METODE PERTANYAAN TERBUKA TIDAK DIPAKAI

    Salah satu ciri negara FINLANDIA yang merupakan negara ranking pertama kualitas pendidikannya adalah dalam ujian guru memberkan soal terbuka, siwa boleh menjawab soal dengan membaca buku. Sedangkan Di Indoneisa? tidak mungkin, guru pasti sudah berfikir, "nanti banyak yang nyontek dong," begitu kata seorang guru. Guru Indonesia belum siap menerapkan ini karena masih kesulitan membuat soal terbuka. Soal terbuka seolah-olah beban berat. Mendingan soal tertutup atau soal pilihan ganda, menilainya mudah, begitu kira-kira alasan guru sekarang.

    3. GURU TIDAK MENANAMKAN SOAL "BERTANYA"

    Lihatlah pembelajaran di ruang kelas. Sepertinya sudah diseragamkan. Anak duduk rapi, tangan dilipat di meja, mendengarkan guru menjelaskan. seolah-olah Anak “Dipaksa” mendengar dan mendapatkan informasi sejak pagi sampai siang, belum lagi ada sekolah yang menerapkan Full Days. Anak diajarkan cara menyimak dan mendengarkan penjelasan guru, sementara kompetensi bertanya tak disentuh. Anak-anak dilatih sejak TK untuk diam saat guru menerangkan, untuk mendengarkan guru. Akibatnya Siswa tidak dilatih untuk bertanya. Siswa tidak dibiasakan bertanya, akibatnya siswa tidak berani bertanya. Selesai mengajar, guru meminta anak untuk bertanya. Heninglah suasana kelas. Yang bertanya biasanya anak-anak itu saja.


    4. PERATURAN YANG TERLALU MENGIKAT

    Ini tentang KTSP, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang seharusnya sekolah memiliki kurikulum sendiri sesuai dengan karakteristiknya. Namun apa yang terjadi? Karena tuntutan RPP, SILABUS yang “membelenggu” kreatifitas guru dan sekolah dalam mengembangkan kekuatannya. Yang terjadi RPP banyak yang jiplakan (bahkan ada lho RPP dijual bebas, siapapun boleh meniru). Padahal RPP seharusnya unik sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah. Administrasi-administrasi yang “membelenggu” guru, yang menjadikan guru lebih terfokus pada administrator, sehingga guru lupa fungsi utama lainnya sebagai mediator, motivator, akselerator, fasilitator, dan lainnya


    5. KURANGNYA SARANA BELAJAR

    Sebenarnya, perhatian pemerintah itu sudah cukup, namun masih kurang cukup. Pemerintah yang semangat memberikan pelatihan pengajaran yang PAIKEM (dulunya PAKEM) tanpa memberikan pelatihan yang benar-benar memberi dampak dan pengaruh. Malah sebaliknya, pelatihan metode PAIKEM oleh pemerintah dilaksanakan dengan hanya berupa Ocehan belaka


    6. PEMBELAJARAN DENGAN METODE CERAMAH

    Metode pembelajaran yang menjadi favorit guru mungkin hanya satu, yaitu metode berceramah. Karena berceramah itu mudah dan ringan, tanpa modal, tanpa tenaga, tanpa persiapan yang rumit, Metode ceramah menjadi metode terbanyak yang diapakai guru karena memang hanya itulah metode yang benar-benar di kuasai sebagain besar guru. Pernahkah guru mengajak anak berkeliling sekolahnya untuk belajar ? Pernahkah guru membawa siswanya melakukan percobaan di alam lingkungan sekitar ? Atau pernahkah guru membawa seorang ilmuwan langsung datang di kelas untuk menjelaskan profesinya? mungkin hanya satu alasannya, yaitu Biaya

    7. PEMBELAJARAN HANYA PADA BUKU PAKET

    Di indonesia telah berganti beberapa kurikulum dari KBK menjadi KTSP. Hampir setiap menteri mengganti kurikulum lama dengan kurikulum yang baru. Namun adakah yang berbeda dari kondisi pembelajaran di sekolah-sekolah? TIDAK. Karena pembelajaran di sekolah sejak jaman dulu masih memakai KURIKULUM BUKU PAKET. Sejak era 60-70an, Pembelajaran di kelas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Apapun kurikulumnya, guru hanya mengenal buku paket. Materi dalam buku paketlah yang menjadi “ACUAN” pengajaran guru. Sebagian Guru Tidak pernah mencari sumber refrensi lain sebagai acuan belajar.

    http://kampungperawan.blogspot.com/2011/04/penyebab-mutu-pendidikan-di-indonesia.html

    Kalo :repost: :peace:
     
    • Like Like x 3
    • Thanks Thanks x 3
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. rdatop777 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 19, 2011
    Messages:
    204
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +6 / -0
    yah....itulah indonesia gan....
    kita sebagai rakyatnya mklum aja..
    tpi ane sedih juga budaya kita macam gituan ya...
     
  4. cical87 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 18, 2011
    Messages:
    51
    Trophy Points:
    7
    Ratings:
    +6 / -0
    Wah setuju banget nie. Emang sistem pendidikan di kita payah banget. Dulu gw ga pinter-pinter amat di sekolah cenderung pemales malah. Satu-satunya yang ngebuat gw terus sekolah ya karena faktor sosialnya dan gw ga akan bisa kerja kalo ga punya ijazah.
     
  5. zz11 Veteran

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    40,084
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +33,311 / -0
    Sebenarnya masalah metode pembelajaran, kalo gurunya kreatif dan ada niat, bisa2 aja...
    Pernah lihat kan di reality show, kalo ada guru2 yang bisa bikin alat peraga sendiri, dengan biaya relatif murah?
    Yang penting ada niat dan ketulusan dalam mengajar, pasti bisa deh...
    Tinggal gurunya ini aja yg harus dibina oleh institusi penghasil para guru, agar mereka punya niat dan dedikasi seperti itu.
     
  6. arcanine M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 30, 2009
    Messages:
    540
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +3,015 / -0
    Wah setuju ni dengna TS nya
    rata2 ini semulah yg membuat pendidikan kita kurang maju.
    dan yg paling ane setujui ialah


    Ini yg paling parah, mencontek adalah tindakan yg terendah menurut ane.
    Karena banyak yg dapat dilihat dan efek buruk dari poin ini
    sebagai contoh orang yg mencontek tidak percaya pada diri sendiri,
    orang yg mencontek membuat orang lain repot,
    mencontek berarti tidak menghargai dan menghormati guru yg mengajari pelajaran tersebut.
    Bila tidak menghargai dan menghormati guru berarti tidak juga menghargai orang tua yg telah mempercayakan anda di sekolah.
    Mencontek adalah korupsi, cikal bakal koruptor.
    Pantes banyak yg jadi koruptor sekarang ini.
    Dan yg herannya banyak dari anak yg mencontek malah bangga setelah mencontek :swt:
    Semoga pendidikan Indonesia Maju

    Pastilah guru yg di luar mainstream ada. Namun guru yg kita butuhkan seperti ini jarang ada di masyarakat.
    bisa dibilang hanya 2% atau bahkan kurang dari keseluruhan guru di Indonesia.
    Sebenarnya peran orang tua dalam mengajar haruslah juga ditanamkan pada anaknya.
    Namun yahh guru pada akhirnya yg dikambing hitamkan bila sang murid tidak pandai atau bermalah lainnya
    Well tidak menampik kalau guru itu yg salah
    Karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.​
     
  7. blackyway22 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Sep 24, 2009
    Messages:
    2,002
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +10,432 / -0
    Setuju dengan poin kedua.. harusnya di kita udah muali harus bisa membuat ujian dengan soal yang terbuka, jadi meminimalisir menyontek dan membuka wawsasan, karena mau tidak mau anak2 akan dipacu untuk membaca dan membuat jawabnnya sendiri dari hasil analisisnya sendiri. Secara tidak langsung si anak didik akan mandiri.. Sama juga poin yang bertanya, mereka tidak dibiasakan bertanya karena dididik memang uintuk menerima bukan untuk bertanya, sehingga daya kritis kita di indonesia kurang. Efeknya adalah lebih baik diam kemudian dapet ijasah tapi skill kurang mumpuni :swt:
     
  8. inggo M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    May 11, 2008
    Messages:
    21,685
    Trophy Points:
    246
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +191,676 / -0
    Kapan ya Mutu Pendidikan Di Indonesia bs tinggi...

    kapan pendidikan gratis ya, byar semua org bs pinter... :iii:
     
  9. Andre_75 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 20, 2009
    Messages:
    531
    Trophy Points:
    77
    Ratings:
    +1,139 / -0
    saya setuju dengan pendapat TS, bener banget, metode pendidikan (terutama sekolah) kita seolah sudah tidak punya nyawa lagi untuk meningkatkan mutu pendidikan bagi muridnya, terutama menjunjung kreativitas murid, padahal itu penting bagi guru untuk mengetahui tiap muridnya dalam mengembangkan kreativitas yang dimiliki, bukan hanya memberikan pelajaran reguler semata.

    menurut ane banyak juga guru yang menyadari bahwa referensi tidak harus dari buku paket (terutama buku paket buatan pemerintah), namun mengapa mereka masih sering bergantung pada bukut paket ini?
    jawabannya karena mayoritas soal Ujian Nasional berdasar atau menggunakan referensi buku paket tersebut dan guru tidak mau ambil resiko keluar dari acuan yang sudah ditetapkan pemerintah. beda dengan kita kuliah, buku referensi apa aja berani dosen pakai, kalo guru kurang berani melakukan hal tersebt karena takut beberapa sub materi diluar sub materi yang ada di buku paket dan imbasnya tidak sesuai dengan soal-soal UN yang notabene pemerintah buat berdasar referensi di buku paket.

    buku paket sekarang sudah menjadi "ACUAN PATEN" bagi guru, karena buku paket sekarang baik keluaran pemerintah/pihak swasta/individu sudah mengacu pada kurikulum yang dibikin pemerintah. guru kurang berani mengambil referensi lain karena ada beberapa metode yang lbh rumit dari apa yang diajarkan pada buku paket, meskipun kadang sebaliknya.

    wisely emang dari aturan atasan yang bikin mutu pendidikan jadi kurang baik.

    ini hanya opini ane :peace:
     
  10. supervine M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Mar 15, 2011
    Messages:
    255
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +12 / -0
    yah seperti itulah kehidupan pendidikan di indonesia.....
    kita sebagai murid hanya bisa menerima apa yang diberikan guru.... :elegan: :hahai:
     
  11. Nuketify M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 15, 2010
    Messages:
    2,235
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +802 / -0
    Anak2 kita males belajar...
    Yang penting nyontek dan beres...

    Gak tahu tuh. kita ajekin belajar bersama malah main bola :swt:
     
  12. bapolord Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 29, 2009
    Messages:
    63
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +200 / -0
    tepat skali! anak2 jaman skarang tuh milih maen + hasil bagus dari nyontek.. mreka ga mikir ilmu sama skale..
     
  13. apiep M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Mar 26, 2011
    Messages:
    274
    Trophy Points:
    31
    Ratings:
    +3 / -1
    point nomer 2 tuh paling penting sebenernya,soalnya dari sejak dini harus di ajarkan cara bertanya atau kritis.
    karena banyak bertanya makin banyak ilmu yg di terima oleh si penanya.
     
  14. easyvalen M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 28, 2010
    Messages:
    1,781
    Trophy Points:
    112
    Ratings:
    +2,072 / -0
    tapi semuanya kan tergantung ama anaknya apakah mau maju ato ngak.
    sebenarnya kan di sebagian sekolah dan kampus cara mengajarnya udah bagus tapi tergantung siswa nya.:yareyare:
     
  15. iksanmiru M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 31, 2011
    Messages:
    398
    Trophy Points:
    57
    Ratings:
    +18 / -0
    Pemerintah hrus lbih fokus pda pendidikan mnrut gw
    aplgi daerah pedalaman
     
  16. ollieqnn Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2010
    Messages:
    42
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +11 / -0
    betul tuh yang bagian pengajar metode ceramah atau paket hehehe, tapi saya masuk yang nyontek gimana dong ... hehehe
     
  17. rainboycoolx Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 20, 2011
    Messages:
    269
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +20 / -0
    faktor no 1 = nyontek gan.. selain buat kualitas anak bangsa menurun (karna menyontek membuat kita malas berusaha tuk belajar)
     
  18. kora2 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 31, 2010
    Messages:
    537
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +150 / -0
    jadi inget waktu SD
    ane waktu SD ga pernah nyontek eh pas EBTANAS klo ga salah namanya
    ane dikasih lembar jawaban ma guru suruh disebarin ma semua temen kelas biar SDnya masuk SD berprestasi
    jadi ketagihan ampe lanjut SMP, SMA, kuliah ane doyan nyontek :malu:
     
  19. puypuyy Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 15, 2010
    Messages:
    119
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +6 / -0
    setuju sama alasan yang nomer 2.
    ujian yg openbook soalnya pasti tentang pemahaman, sedangkan kalo closebook soalnya pasti hafalan
    kayanya lebih oke kalo dibikin soal yg jawabannya pemahaman, tapi yg repot pasti gurunya
    beliau harus baca satu2 jawaban muridnya
    sedangkan untuk soal yg hafalan guru punya kunci jawaban. jadi dia g bakal terlalu repot pas meriksa.
    ya memang sih kalo yg ginian mah masalah bersama
    ukan cuman masalah dr muridnya, tp juga guru, juga sistemnya.
    semoga sistem pendidikan indonesia bisa lebih baik.

    buat yg cita2nya jadi guru, ayo semangat memperbaiki nasib penerus bangsa. hahahahaa
     
  20. chelelin M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 1, 2011
    Messages:
    285
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +65 / -0
    setuju banget dhe..
    apa lagi kalu uda lihat pendidikan di luar negri, di Indonesia pendidikan payah banget..
    Gurunya juga kadang nggak perhatian sama muridnya..
     
  21. tantri M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 9, 2009
    Messages:
    1,142
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +1,711 / -0
    kurikulum buku paket masih mendarah daging karena gurunya gak mau blajar ttg teknologi.
    pembelajaran metode ceramah itu karena gurunya merasa dirinya benar.

    sebagai murid seharusnya juga pinter2 nghadepin guru kayak yang saya sebutin tadi, contohnya blajar ama temen2 ato tanya2 ke temen yg lebih pinter, tanya ke guru yang mapelnya sama.

    ini pesan dan kesan saya sebagai murid. :hmm:
     
    Last edited: Jun 10, 2011
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.