1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Tale : The Lost Prince

Discussion in 'Fiction' started by Heilel_Realz012, Mar 15, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    Genre : Fairytales / Fantasy / Drama / Romance

    ini merupakan cerita yang cukup ringan diluar dari mainstream cerita Diablo Falling & Servus Dei Gabriel yg berkesan kelam dan berat.

    Cerita ini mulanya terbesit dituliskan oleh penulis ketika mempelajari mengenai sejarah literature dan juga dongeng – dongeng anak – anak pelepas tidur. Sebuah cerita dongeng yg berdiri sendiri dan terinspirasi dari berbagai dongeng – dongeng yg dibukukan oleh The Brother Grimm.
    Semoga dapat terhibur dengan cerita ini... enjoy it :)


    Tale : The Lost Prince

    Status : Ongoing​

    by Heilel_Realz012 ​

    added soon

    ~ Prologue ~​


    Seorang gadis kecil sedang menggerutu di tempat tidur. Ia terlihat sangat gelisah karena tidak bisa tidur. Ia berguling ke kanan dan kekiri lalu menarik selimutnya hingga menutup kepalanya. namun hal itu juga tidak bisa membuatnya rileks dan terlelap untuk tidur. "Ahh aku tidak bisa tidur!". Tiba – tiba saja ibu sang anak datang kekamarnya karena mendengar suara anaknya yg masih berbicara padahal hari telah larut malam. ia berjalan dengan pelan mendekati putrinya itu yg terlihat gelisah dan belum tidur.

    “Kenapa belum tidur anakku sayang, ini sudah hampir larut malam” sang ibu duduk di tepian ranjang dan mengelus kepala gadis pujaan hatinya itu.

    “Aku tidak bisa tidur ibu.. mencoba berkali – kalipun tidak bisa”

    “Tidak bisa tidur? Mau ibu ceritakan mengenai dongeng pelepas tidur lagi?”

    “Mau!! mau!! tapi jangan ceritakan cerita yg sama yg yg pernah ibu ceritakan”

    “Ohh tidak boleh sama? umm.. sebentar ibu akan mengingat – ingat..”

    “Pokoknya jangan ceritakan kisah Cinderella, putri salju, dan semua cerita yg sudah - sudah”

    “Ohh iya ibu ingat.. ada satu cerita yg ibu belum pernah ceritakan padamu “

    “Cerita apa ibu?”

    “Cerita dongeng mengenai seorang Pangeran.”

    “Pangeran? Frog Prince..?”

    “Bukan, ini cerita yg berbeda. sudah ayo berbaring.. ibu akan menceritakan kisahnya padamu.”

    “Benar kan ini dongeng yg berbeda?”

    “Iya ini berbeda anakku.. sudah ayo pakai selimutmu dulu." sang ibu berkata lalu kemudian menarik selimut yg ada didepannya dan menyelimuti anaknya yg tengah diam mendengarkan.

    "Baiklah, ibu akan mulai cerita Dongeng tentang seorang pangeran yg rela meninggalkan semua statusnya hanya untuk mencari sesuatu yg penting bagi dirinya.”


    *******​


    Alkisah, di suatu tempat yg jauh. terdapat sebuah kerajaan yg megah dan makmur. rakyat kerajaan itu hidup dengan bahagia damai dan berkecukupan karena sang raja memerintah dengan adil dan bijaksana. didalam istana kerajaan itu, tersebutlah seorang seorang pangeran kecil yg merupakan anak pertama dari sang Raja.

    Ia merupakan seorang pangeran yg baik budinya dan menjadi idola bagi rakyat dan juga ibunya sang permaisuri. segala tingkah lakunya sangat mirip dengan Ayahandanya, ia berbakat dalam ilmu pengetahuan dan juga berbakat dalam seni perang. ia memiliki keahlian permainan pedang yg baik karena ia sejak kecil telah dilatih langsung oleh komandan perang Kerajaan itu. tidak dapat dipungkiri, ia adalah sesosok pangeran yg sempurna untuk menjadi pewaris utama bagi kerajaannya. Terlebih lagi kakeknya yg merupakan mantan Raja yg terkenal baik dan adil, begitu sayang padanya dan juga begitu menaruh harapan besar pada cucunya itu bahwa kelak sang pangeran akan menjadi seorang raja yg hebat seperti dirinya.

    Hari - hari yg damai berlalu hingga pada suatu hari, ketika Pangeran genap berumur 20 tahun. Kerajaan mendapatkan kabar duka karena Kakek sang pangeran tepat dihari ulang tahunnya jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Kerajaan yg awalnya berpesta gembira menyambut hari ulang tahun sang pangeran kemudian mengalami masa kesedihan yg mendalam. pesta mewah meriah dihentikan dengan tiba - tiba. sang Pangeran yg begitu terkenal memiliki jiwa yg tegar, sekalinya itu ia menangis dan air matanya jatuh bercucuran meratapi tubuh kakeknya terbaring tanpa nyawa ditempat tidur.

    Sejak kematian kakeknya itu, sifat pangeran yg awalnya ceria dan enerjik berubah menjadi pemurung dan pendiam. Sang ibunda yg mengetahui hal itu mencoba membuat sang pangeran kembali ceria, segala cara telah dicoba tapi tidak ada yg berhasil.

    Kesedihan didalam istana tidak hilang begitu saja. Terlebih lagi akhirnya muncul Masalah besar antara sang pangeran dengan Ayahandanya yg menyebabkan sang pangeran memutuskan untuk pergi meninggalkan kerajaan. Sang Ibunda yg mengetahui hal itu menangis mendengar pilihan anaknya. Ayahandanya yg begitu murka mendengar hal itu akhirnya mengeluarkan maklumat bila ia pergi dari kerajaan maka ia akan dihapus dari silsilah kerajaan dan tidak berhak menjadi pewaris Kerajaan ini.

    Sang pangeran tidak memperdulikan semua perkataan Ayahnya dan tetap memilih ketetapan hatinya sendiri. Ia akhirnya pergi dari kerajaan dan meninggalkan Ayahanda, Ibunda, dan juga adik laki - lakinya yg masih remaja.

    Sang Pangeran tidak menyadari bahwa perjalanan panjang yg akan ia tempuh adalah awal dari Takdir yg harus ia jalani.
    Takdir yg akan mengubah kehidupan banyak orang.


    ******​

    Penulis sadari masih banyak kekurangan disana – sini. dan sangat mengharapkan komentar, saran, ataupun kritik dari agan and sistah sekalian :)
     
    • Thanks Thanks x 2
    • Like Like x 1
    Last edited: Mar 15, 2011
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    reserverd for index
     
  4. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    First chapter added enjoy it :peace::idws:

    Märchen – 1 “ Little Red Riding Hood ”



    Märchen - 1.1 Wanderer Noble

    Disuatu hutan yg Rindang dan lebat…
    Terlihatlah sebuah Caravan pedagang yg sedang berjalan dengan ditarik oleh dua kuda berwarna coklat gagah menyusuri jalan setapak. Caravan itu dikemudikan oleh seorang pedagang yg telah berumur dan didalamnya terdapat seorang pemuda yg tengah duduk bersandar melihat kearah matahri terik dari belakang caravan itu.

    “Hai pemuda.. kita hampir sampai di batas Desa …. “

    Pemuda tersebut kemudian duduk dengan posisi tegap dan berkata pada pedagang yg sedang mengemudikan caravan “Masih berapa kilometer lagi Pak?”

    “Tidak sampai 2,5 Km lagi.”

    “Ohh..”

    “Hai pemuda, apa yg sebenarnya membuatmu datang ke Desa terpencil itu? Disana tidaklah ada apa – apa. hanya sebuah Desa kecil dengan kehidupan penduduk mereka yg sederhana dan bukan sebuah kota besar yg ramai dengan kehidupan perdagangan.”

    “Aku hanya sedang merantau mengelilingi banyak tempat dan sedang tertarik dengan Desa itu.”

    “Terlihat sedikit agak aneh, seorang bangsawan sepertimu merantau sendirian tanpa di temani oleh pembantu. Baru kali ini aku melihat seorang bangsawan berpergian sendirian.”

    “Aku lebih suka mengerjakan semuanya sendiri. Jika membawa pembantu tentu akan repot urusannya Pak, haha..” Pemuda itu menjawab sembari tertawa.

    Caravan pedagang itu melaju terus melewati pepohonan rindang di kanan dan kirinya. Suara burung –burung berkicau menjadi irama yang menemani mereka selama di perjalanan. Waktu Tak terasa 1 jam telah berlalu dan 1,5 kilometer telah terlalui. Akhirnya Caravan pedagang itu sampai di persimpangan jalan dan berhenti.

    “Pemuda, kita telah sampai di persimpangan jalan. Jika kamu hendak pergi ke Desa, tinggal berjalan sejauh 1 Km dengan melewati jalan kearah kanan.

    “Ohh terimakasih Pak, kalau begitu aku turun disini saja.” Pemuda itu kemudian turun lewat belakang caravan. Dan berjalan disamping pedagang yg mengemudikan caravan.

    “Pemuda, hati – hatilah melewati hutan Wolfwald. Hutannya terkenal sangat Angker dan berbahaya.”

    “Iya Pak saya mengerti terimakasih. Oo iya ini sedikit uang untuk membayar aku yg sejak tadi ikut menumpang di caravan bapak”

    “Ohh tidak usah. Simpan saja untukmu. Bapak ikhlas membawamu sampai tiba disini”

    “Ohh baiklah. Terima kasih banyak Pak.”

    “Sama – sama.. Baiklah bapak harus pergi sekarang. Hati – hati dijalan Pemuda.”

    Caravan pedagang tersebut lalu melanjutkan perjalanannya dengan melewati arah jalan di sebelah kiri. Sang pemuda masih terdiam di tempatnya memandang caravan itu yg semakin lama semakin jauh pergi.


    Baiklah.. aku juga harus melanjutkan perjalanan.​


    Pemuda bangsawan Aristokrat itu kemudian berjalan pelan di jalur setapak lewat jalur kanan. Ia berjalan pelan dengan memandangi sekelilingnya yang merupakan deretan pohon – pohon hijau yg rindang dan ketika ia semakin lama semakin berjalan masuk ke dalam, pohon – pohon itu lebih rindang hingga menutupi langit – langit hingga cahaya matahari pun kesulitan untuk masuk. Pemuda itu merasakan ia semakin lama masuk kedalam hutan yg lebat dan belantara.

    “Ini adalah hutan belantara yg dikatakan angker dan berbahaya oleh Bapak Pedagang tadi. Hmm.. semakin lama memang semakin gelap tempat ini.” pemuda itu berkata.

    Ketika pemuda itu melanjutkan perjalananya dan melirik kearah kiri dan kanan, ia mendengar suara teriakan yang sangat kencang.

    “Ahhhhhhhh!!!”

    Pemuda itu kaget, “Suara apa itu?” pemuda itu kemudian berfikir apakah ada sesuatu yg buruk terjadi di hutan? Apakah ada yg membutuhkan pertolongan? Pemuda itu tanpa pikir panjang kemudian berlari menuju kearah suara teriakan yg didengarnya. Ketika berlari kencang, beberapa kali pemuda itu terjatuh tersandung akar pohon namun ia dengan segera bangkit dan tetap berlari dengan tergesa – gesa menuju kearah suara teriakan tadi. ‘semoga tidak ada hal buruk yg terjadi.’ Dalam hati pemuda itu berkata.

    Ketika ia sampai di tempat dimana Suara teriakan tadi berasal, pemuda itu melihat seorang gadis kecil dengan pakaian daster putih sedang terduduk menangis dengan banyak luka cakaran ditubuhnya dan darah segar nya mengalir dari luka ditangan kirinya. Gadis itu menangis terisak – isak dan tepat disekeliling gadis itu terlihat 3 serigala berwarna coklat gelap menggeram seperti sedang kelaparan dan berniat untuk memakan gadis kecil itu. Pemuda bangsawan itu kaget melihat kejadian di depannya, ia kemudian mengambil sebuah batu yg cukup besar dan kemudian melemparkannya pada gerombolan serigala didepannya. “Pergi kalian serigala!!!” Salah satu serigala yg terkena lemparan kemudian jatuh tersungkur, namun dua serigala lainnya berbalik dan sekarang menatap tajam pada pemuda itu dan menggeram.

    “Ayo kemari kalian serigala bodoh..” pemuda tersebut berkata.
    Gerombolan serigala yg merasakan ancaman dari pemuda itu kemudian mengalihkan perhatian padanya. “Graaaaaaa!!!!!” ketiga Serigala tersebut mengerang dan kemudian berlari dengan cepat kearah pemuda bangsawan itu. Sang pemuda tahu, serigala – serigala buas itu akan menyerang dirinya dan dengan segera Ia kemudian mengambil dahan pohon yg tergeletak di tanah dan bersiap dalam posisi bertahan.

    “Graaaa!!!“ salah satu serigala melompat dan dengan cepat pemuda itu menebaskan dahan pohon yg dipegangnya kearah kiri dan membuat tubuh serigala itu terlempar. Ketegangan belum berhenti, tiba – tiba pemuda itu sadar muncul serigala dari arah kanan dan melompat hendak menyergapnya, dengan reflex pemuda itu kemudian melepaskan tinjunya tepat di wajah srigala tersebut dan membuatnya terlempar juga.

    “Bruakkk!!” pemuda itu jatuh terbaring dilantai.. ia lupa bahwa ada serigala ketiga. Ia yang sedang terbaring disergap oleh Serigala coklat gelap itu berusaha menahan dahan pohon dengan kuat tepat dimulut Serigala itu. Mulut Serigala itu tertahan dan membuat Air liur nya menetes jatuh ke baju pemuda bangsawan dan mengotorinya. Ditengah kondisi nya itu, sang pemuda melihat kearah gadis kecil yg terluka tadi. Tepat disana sang gadis kecil hanya diam sambil memegang tangan kirinya yg terluka dan menatap dirinya yg sedang kewalahan.

    “Pergi gadis kecil!! Cepat Pergi dari tempat ini!!!” pemuda itu berteriak kencang. Gadis itu kemudian berdiri dengan cepat dan kemudian berbalik pergi dengan terhuyung – huyung dari tempat itu.


    Gadis itu sudah selamat.. tapi sekarang kondisi ku yg gawat.
    Huff ternyata bersikap Pahlawan seperti dalam cerita tidaklah semudah yg kukira...


    “Grrrrrrr” Serigala itu semakin kuat menggigit dahan pohon yg menahan mulutnya hingga terdengar suara retakan . sadar dahan pohon itu tidak bisa terlalu lama menahan, Pemuda itu kemudian menendang tubuh serigala yg sedang menerkamnya dengan kaki kanannya yg akhirnya membuat tubuh serigala itu terlempar kesamping.

    “Hahh.. Hahh.. Hahh…” pemuda bangsawan itu dengan cepat berdiri dan terdengar nafasnya terengah – engah. Ia melihat kearah sekelilingnya dan ternyata ketiga serigala itu telah kembali berdiri dan menggeram dengan sangat menakutkan.

    ‘Lari..? Ahh tidak, jika aku melakukan itu sama saja aku membiarkan mereka menyerangku dengan leluasa. Baiklah, ini saatnya mempraktekan seni pedang yg telah kupelajari bertahun – tahun.’ Pemuda itu berkata dalam hatinya

    “GRAAAAAAA!!!” ketiga serigala itu berlari berbarengan dengan sangat cepat dan Pemuda bangsawan itu telah bersiap mengayunkan dahan pohon ditangannya. Satu tebasan dilepaskan dan membuat 1 serigala terlempar sangat jauh, tapi akibatnya apa yg dilakukannya itu, membuat dahan pohon yg ia pegang patah. Kedua serigala lain melompat berusaha menerkamnya, namun sang pemuda dengan sigap menghindar, tapi tangan kanannya terluka terkena cakaran salah satu Serigala.

    “Hahh.. Hahh.. Hahh..” Pemuda itu memandang kearah dua serigala didepannya sembari memegang lengan kanannya yg terluka dengan tangan kiri.

    “GRRRRR!!!!” serigala – serigala itu memandang dengan tajam dan menggeram dengan keras.


    Aku sudah tidak punya senjata lagi hahh.. hahh.. jadi tinggal mengandalkan tangan kosong saja untuk melawan.. Haha sial..










    “ Dorr!!! Dorr!!! ” ​


    Pemuda itu kaget mendengar suara senapan ditembakan. Kedua serigala yg awalnya menggeram sangat marah, kemudian diam karena merasakan pemburu datang. Mereka kemudian dengan cepat berbalik dan berlari jauh pergi dari tempat itu. Pemuda itu membuang nafas dengan lega. Ia kemudian memandang kearah dimana senapan tadi bersuara. Samar – samar dari balik rindangnya pepohonan yg gelap, ia melihat gadis kecil dengan daster putih yg terluka tadi berjalan bersama sesorang mendekati dirinya. Ketika ia memandang lebih teliti, ternyata gadis itu berjalan berdua dengan seorang gadis remaja dengan berpakaian putih dengan tudung merah dikepalanya dan membawa senapan api laras panjang. Kedua gadis itu kemudian berjalan dan berhenti beberapa langkah dari pemuda bangsawan itu.

    Sang pemuda akhirnya dapat memandang dengan jelas sosok didepannya. Gadis yg membawa senapan api itu mengenakan tudung berwarna merah dan mengenakan pakaian dresser putih selutut dengan korset berwarna hitam dipinggangnya dan stocking panjang berwarna hitam melebihi lutut yg dikaitkan dengan pita hitam.

    Bangsawan itu memandang dan terdiam dengan tetap memegang lengan kanannya yg terluka. Gadis tudung merah itu dengan pelan kemudian membuka tudungnya dan memperlihatkan wajahnya yg manis dengan bola mata biru dan rambut coklat pendek sebahu. Paras nya yg ayu dan cantik membuat sang pemuda terdiam tanpa kata – kata dan terus memandangnya. Gadis itu kemudian berkata dengan suaranya yg lembut.

    “Siapa kau? Apa yg kau lakukan di Hutan Wolfwald ini?”


    ******​
     
  5. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    update :nikmat:

    Märchen – 1.2 The Maiden of Red Hood - Scarlet


    Pemuda bangsawan itu terpaku mamandang wajah ayu gadis yg berada dihadapannya. Dalam hatinya ia berkata ‘Gadis yg masih belia ini benar – benar sangat cantik diumurnya yg sekarang. Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana bila nanti ia sudah beranjak dewasa. Ehh.. apa yg kupikirkan? Geez.. lupakan – lupakan.. Aku bukanlah penyuka Lolicon.. ‘

    “Kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku? Siapa sebenarnya kau?” gadis itu kembali bertanya karena sang pemuda diam saja tidak menjawab pertanyaannya.

    Pemuda itu tersadar dari lamunannya ”Aku hanyalah seorang pengembara yg sedang berjalan menuju Desa kecil setelah hutan ini.”

    “Pengembara? Apa yg kau inginkan di Desa kami!!” gadis bertudung merah itu berkata dengan nada tegas.

    Pemuda itu diam terheran – heran dengan sikap gadis itu. “AKu hanya ingin mengunjungi Desa itu. Tidak ada maksud lain” pemuda bangsawan itu menjawab

    Gadis bertudung merah itu menatap dengan serius memandang wajah pemuda dihadapannya. Tiba – tiba saja gadis kecil disampingnya menarik tangan gadis bertudung merah itu. “kenapa White?” gadis bertudung merah itu bertanya sembari mengalihkan pandangannya pada gadis berdaster putih. “Kakak itu baik.. Dia tadi telah menolongku..”

    Gadis bertudung itu terdiam, ia kemudian memandang kearah pemuda itu, dan melihat tangannya terluka hingga rembesan darahnya keluar dari balik bajunya.

    “Katakan siapa namamu Tuan?” gadis bertudung merah itu berkata

    “ Namaku?..”

    Gadis itu terdiam menunggu jawaban dari pemuda bangsawan itu. Sang Pemuda terlihat diam cukup lama seperti memikirkan sesuatu. “kau lupa dengan namamu sendiri?” gadis itu berkata.

    “Ohh Tentu saja tidak.. Namaku adalah Nick.. ummm.. ya Nicklio..”


    *******


    “Sreettt “ suara perban ditarik dengan keras. “Sekarang pendarahannya telah berhenti.. “ gadis bertudung merah itu berbicara setelah selesai mengikat dan memerban lengan kanan pemuda itu. Ia kemudian memasukan sisa perban yg tidak dibutuhkan kembali ke tas pinggangnya yg berwarna coklat tua.

    “Terima kasih telah mengobatiku..” pemuda itu berkata.

    “seharusnya aku yg harus berterimakasih padamu karena telah menyelamatkan adikku tadi..”

    Pemuda bangsawan itu terdiam memandang wajah gadis bertudung merah didepannya. “kau memandangiku terus.. ada yg salah diwajahku?”

    “Ahh tidak.. tidak ada apa – apa Haha..” pemuda itu berkata dengan sedikit tertawa. “Ohh iya siapa namamu? Dan nama adikmu ini”

    “Ohh maaf sejak tadi aku belum memperkenalkan diri. Namaku adalah Scarlet. Dan ini adikku White..”

    “Senang mengenalmu White.. Scarlet..”

    Scarlet membalas dengan senyuman manis pada Nick. Mereka bertiga kemudian berdiri karena hari terlihat sudah sangat sore. “sebaiknya kita kembali ke Desa sebelum malam” scarlet berkata sembari mengambil senapannya yg tadi disenderkan di sebuah pohon. Nick merasa sedikit heran melihat seorang gadis remaja membawa senapan api yg berbahaya seperti itu.

    “Hutan ini sangat berbahaya bila malam tiba?” Nick bertanya.

    “Ya.. ini adalah Wolfwald hutan belantara yg dihuni oleh banyak Serigala liar. Jika kita sampai tersesat disini ketika malam tiba, bisa – bisa kita tidak akan sampai ke Desa.”

    Selesai mengatakan itu, Scarlet, White, dan Nick kemudian mulai berjalan melewati pepohonan rindang di hari yg telah sore dan langit yg telah berubah berwarna oranye.

    “Kenapa White? Luka ditanganmu terasa sakit lagi?” White tidak menjawab.. ia hanya menggeleng – gelengkan kepala saja. “Tahan ya adikku.. sebentar lgi kita sampai ke Desa” Scarlet berkata sembari memegang kepala adiknya dengan tangan kirinya.

    Tiba – tiba saja Nick menghentikan langkahnya dan kemudian berlutut membelakangi White. “Ayo white sini aku gendong sampai Desa..”

    Scarlet dengan terheran – heran melihat apa yg dilakukan Nick. White tidak menjawab, namun ia kemudian melangkah mendekati punggung Nick. “Huff.. pegangan ya..” Nick kemudian mengangkat tubuhnya dan menggendong White dipunggungnya.

    “Maaf.. kamu jadinya harus menggendong adikku. Padahal lengan kanan mu sedang terluka.”

    “Tidak apa – apa.. aku melihat luka adikmu lebih parah daripada aku. Dan lagi aku tidak ingin membiarkan gadis kecil ini berjalan jauh dikondisinya seperti sekarang”

    Scarlet tersenyum mendengar perkataan Nick. Mereka bertiga kemudian kembali berjalan memasuki hutan Menuju Desa kecil tujuannya.


    *****


    “White!!!”

    seorang ibu berteriak dengan keras sembari berlari kearah tiga orang yg berada tepat di pintu masuk Desa. Orang – orang desa yg keliatan sedang bergerombol berbincang – bincang, kemudian mengalihkan perhatian mereka kepada orang – orang yg baru saja sampai di Desa. Sang ibu yg berlari memanggil nama White menangis hingga terliat mengalir di wajahnya dan dengan segera mendekati White yg berada di punggung Nick.

    “White kamu tidak apa – apa nak” sang ibu berkata dengan sangat khawatir melihat anaknya terluka dengan dibalut perban. Ia kemudian menurunkan White dari punggung Nick.

    “White tadi diserang oleh segerombolan serigala liar ibu” Scarlet menjelaskan kejadian tadi pada Ibunya

    “Kamu tidak apa – apa Scarlet? Apa kau juga terluka” sang ibu berkata dan terlihat khawatir dari paras wajahnya.

    “Aku tidak apa – apa, aku tidak terluka..”

    Sang ibu kembali melihat kondisi White, ia kemudian memeluk putrinya itu sembari menangis. “Sudah ibu bilang jangan main terlalu jauh hingga memasuki hutan belantara itu. Disana banyak serigala jahat yg akan berusaha memakanmu..” dengan terisak – isak sang ibu berkata. “Maafkan White Ibu..” gadis kecil itu berkata dan menutup matanya.

    “Scarlet, siapa pemuda yg bersamamu ini?” seorang pria tua gendut dengan rambut botak diatas kepalanya dan memakai kacamata bertanya.

    “Dia adalah orang yg tadi menyelamatkan White didalam hutan. Namanya Nick” Scarlet menjawab

    “Jadi kaulah yg menyelamatkan anakku pemuda? Terimaksih, terimakasih kau telah menyelamatkan anak bungsuku ini” Ibu White berkata .

    “Tidak perlu berterimakasih Bu.. itu sudah menjadi kewajibanku..”

    “Anak muda, sebagai rasa terimakasihku, menginaplah dirumah kami.” Ibu itu berkata.

    “Ehh..”

    “Pemuda, jika kau tidak bersedia menginap dirumah ibu ini, rumah ku ataupun rumah yg lain bersedia memberikan tempatnya untukmu menginap.” Pria tua gendut berkacamata itu berkata.

    “Iya, Kau telah menyelamatkan salah satu warga kami. Kami semua warga desa benar - benar berterima kasih padamu”

    “Iya menginaplah dirumahku..”

    “Menginap di Rumahku saja “

    “Ehmm…” Nick menjadi bingung karena didesak oleh semua warga Desa ini.

    Tiba – tiba White yg sedang dalam pelukan ibunya, memandang kearah Nick dan berbicara dengan pelan. “Kak.. menginaplah dirumahku..”

    Seluruh warga yg bertengkar memperebutkan Nick terdiam mendengar white yg biasanya sangat pendiam, tiba – tiba saja berbicara.

    “iya menginaplah di rumahku Anak muda..” Sang ibu yg masih berlinang air mata berkata meminta Nick untuk menginap di rumahnya. Merasakan ketulusan ibu itu yg ingin membalas jasanya karena telah menolong white akhirnya Nick setuju untuk menginap di rumah keluarga white.

    “Maaf merepotkan keluarga anda..”

    *****​
     
  6. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    update lagi :nikmat:

    Märchen - 1.3 The Story about Red Riding hood

    Keluarga white adalah keluarga yg sangat ramah, mereka yg tidak mengetahui siapa itu Nick sebenarnya mengijinkannya untuk tinggal menginap di Desa yang kala itu telah gelap. Seluruh keluarga menyambut baik Nick di rumah mereka yg tidak terlalu besar. Rumah yg terlihat hanya berapa x berapa meter itu terlihat sangat indah dan nyaman.

    Ibunda White mempersilahkan Nick untuk duduk di meja makan. Aroma harum kari daging yg sedang dimasak begitu sangat mengugah nafsu makan. Tepat dimeja makan itu, duduk Nick, Scarlet, White, dan seorang remaja Pria (remaja ini sebelumnya memperkenalkan dirinya sebagai azure dan merupakan kerabat jauh dari keluarga White)

    Semua keluarga White dengan ceria duduk dengan memegang sendok dan garpu dikedua tangan mereka. mereka benar – benar terlihat tidak sabar menunggu makanan yg tengah dipersiapkan oleh Ibu White. Garpu dan sendok itu saling dibenturkan dan mengeluarkan suara berdencing. Nick melihat Prilaku orang – orang yg berada di meja makan, ia kemudian memandang dengan sangat terheran - heran.

    “Nick cobalah melakukan apa yg kami lakukan ini..” Remaja Pria yg berusia sekitar 14 tahun yg sebaya dengan scarlet berbicara meminta nick membentur
    – benturkan garpu dan sendok ditangannya.

    “Seperti ini?”

    “Ya seperti itu… ini adalah kode bahwa kami telah sangat lapar dan benar – benar ingin makan” Azure membalas

    “Ohh..”

    Nick kemudian membentur – benturkan sendok dan garpu ditangannya mengikuti apa yg dilakukan White, Scarlet, dan ,juga Azure. Nick merasakan sesuatu yg berbeda. Ya perasaan bahagia yg baru pertama kali ia dapatkan. Meja makan ini memang tidak besar dan panjang seperti meja makan yg dulu biasa ia gunakan untuk makan. Tapi ia merasakan sesuatu yg sangat berbeda yaitu perasaan benar – benar seorang keluarga, tawa riang mereka ketika bercakap – cakap. Dalam hatinya Nick benar – benar senang bisa berada dalam kondisi ini.

    “Yahh ini kari nya telah tiba.. hati – hati panas..” Ibu white tiba dengan membawa sepanci Kari yg masih terlihat beruap – uap. Ia kemudian menempatkan panci itu ditengah dan satu persatu ia tuangkan pada piring nasi dan memberikannya pada Nick, Scarlet, White, dan Azure.

    “Semuanya telah kebagian kan.. baiklah ayo kita makan” sang ibu berkata

    “Mari makan…” Azure berkata

    “Tunggu dulu sebentar Azure.. kita harus berdoa dulu” Scarlet menahan tangan Azure yg telah mengarahkan sendok pada mulutnya.

    “Nah White pimpin kita semua berdoa..” sang Ibu berkata
    White diam agak lama. dengan pelan merapatkan kedua tangannya dan menutup matanya.

    “Tuhan… berkatilah makanan yg ada didepan kami ini dengan kasihmu.. dan terima kasih Kau telah melindungiku dengan mendatangkan kak Nick. Amin..”
    Scarlet tersenyum dan memeluk tubuh adiknya itu. “White, kamu tidak pernah sekalipun berdoa dan menyebut salah satu nama di anggota keluarga kita. Ada apa gerangan ini”

    White menundukan kepalanya. Ia dengan tersipu – sipu melirik kearah Nick dan melihat pemuda itu tengah tersenyum padanya. Tiba – tiba wajah White memerah. Ia lalu dengan cepat memulai makan untuk menutupi rasa malunya itu.

    “Nak Nick.. Ayo dimakan. Maaf bila makanan tidak begitu enak. Kami yg rakyat jelata seperti ini tidak bisa membeli makanan mewah seperti yg ada di kastil – kastil bangsawan.”

    “Ahh tidak juga.. makanan mewah itu juga tidak semuanya enak. Ehmm.. Kari nya Enak sekali Bu.. ternyata ibu pintar memasak” Nick menjawab

    “Ibu aku tambah lagi” Azure meminta kepada Ibu white untuk emmberikan porsi makanan nya lagi. Nick agak heran melihat dia yg dapat makan dengan cepat.

    Dalam hati Nick berkata ‘seperti inikah kehidupan orang – orang biasa.. bercengkrama tanpa memperdulikan etika – etika rumit. Makan dengan begitu riang gembira tanpa memikirkan tablemanor. Kehidupan orang biasa tidaklah begitu buruk seperti apa yg orang pikirkan.’

    Makam malam itu menjadi makan malam yg sangat indah bagi Nick. Hingga disela – sela makannya itu Nick bertanya mengenai satu bangku kosong disebelahnya. Ia menanyakan kepada Sang Ibu, apakah ada satu anggota keluarga lagi yg belum ikut makan. Tiba - tiba saja keluarga White yg awaknya Riang menjadi terdiam.

    “Bangku itu adalah bangku yg biasa digunakan oleh Putri pertama ku yg bernama Vermeil.” Ibu itu berkata menjawab pertanyaan Nick.

    “Vermeil? Kemana anak ibu itu? Kenapa ia tidak ikut makan bersama kita?”

    Sang ibu terdiam dan terlihat air matanya berlinang seperti sedang menahan kesedihan. Scarlet dengan tiba – tiba berdiri dan menyudahi makannya. “Aku sudah selesai.. maaf aku ingin tidur lebih cepat karena lelah”
    Nick terheran – heran dengan sikap keluarga ini. ia melihat wajah Scarlet begitu murung. Scarlet kemudian pergi dari ruang makan itu diikuti oleh White dan juga Azure yg mengatakan maaf tanpa suara pada Nick.

    “Maaf.. apa aku mengatakan sesuatu yg salah?” Nick berkata

    “Tidak.. tidak ada yg salah Nak… “ Ibu itu menjawab.

    “Apa ada hal buruk yg terjadi pada Kakak Scarlet dan White?”

    “Nak Nick mau mendengar kisahnya?”

    “Ya.. Aku ingin mendengarnya”

    “Baiklah.. ibu akan ceritakan..”

    Pada suatu hari di musim gugur..
    Daun – daun kering pohon berjatuhan dan mengotori pelataran Desa yg terpencil.. ​

    Vermeil anak sulung Sang Ibu yg berumur sekitar 17 tahun, mengetahui bahwa telah muncul serangan penyakit flu yg cukup akut di desa ini yg telah menyebar cukup luas. ia yg merupakan seorang herbaler, melakukan berbagai upaya untuk menyembuhkan warga Desa dari wabah itu namun sayangnya ia tidak bisa benar – benar menyembuhkan penyakit yg ada. Vermeil memiliki seorang nenek yg tinggal didalam hutan, Ia tahu bahwa neneknya yg telah tua renta itu tidak luput terkena wabah flu yg menyebar.

    Vermeil yg mengetahui itu, sering sekali berpulang pergi melewati hutan untuk menemui neneknya dan memberikan racikan herbal agar penyakit yg diderita Sang nenek cepat membaik. Ia yg telah hampir 4 hari mencoba untuk menyembuhkan seluruh warga, merasakan putus asa karena wabah itu malah semakin parah. Ia merasakan sangat sedih karena ia tahu neneknya begitu telah sangat tua dan sekarang sedang menahan wabah yg menyerang tubuhnya, ia menangis terisak – isak karena tidak bisa berbuat apa – apa untuk menolong neneknya dan juga orang – orang di Desa.

    Di keadaan putus asanya itu, tiba – tiba muncul seorang pria berkacamata yg mengaku bahwa dirinya adalah seorang ahli kimia. Ya pria itu adalah seorang Alchemist dan membawa ramuan racikannya untuk menyembuhkan wabah. Para penduduk yg awalnya tidak percaya dengan orang itu bersikap sangat kasar. Namun ketika pria itu memberikan ramuannya pada seorang anak yg sedang sekarat, ramuan itu akhirnyamenyembuhkan total penyakit sang anak. Hal itu kemudian membuat seluruh persepsi masyarakat Desa berubah dan Sang Alchemist menjadi orang asing pertama yg diterima dengan welcome oleh penduduk Desa.

    Mengetahui bahwa pria itu memiliki obat yg dapat menyembuhkan wabah penyakit Flu, Vermeil kemudian meminta Alchemist itu agar memberikan ramuannya untuk menyembuhkan neneknya yg sedang sakit. Sang alchemist kemudian dengan senang hati memberikan ramuannya pada vermeil.
    Vermeil yg begitu sangat senang telah mendapatkan obat yg selama ini ia cari, kemudian bergegas pulang dan menyiapkan barang – barangnya untuk segera pegi ke rumah nenek.

    Hari ini adalah hari dimana giliran Scarlet untuk membawakan makanan pada Nenek. Tapi tiba – tiba saja di Hari dimana suhu udara begitu sangat dingin ini, Vermeil dengan tiba – tiba meminta menggantikan Scarlet karena ia membawa obat untuk neneknya.

    Scarlet yg mendengar permintaan sepihak dari kakaknya itu begitu marah, karena ia juga sangat rindu dan ingin ketemu dengan neneknya. Vermeil kemudian menyentuhkan jari telunjuknya pada bibir Scarlet yg sedang marah dan berkata dengan pelan.

    “Aku berjanji akan membawa nenek kemari… tunggulah dengan manis disini ya Scarlet”

    Scarlet terdiam mendengar perkataan kakaknya itu. Vermeil yg mengenakan dresser putih panjang kemudian mengenakan hoody berwarna merah terang dan di ikatkan dilehernya untuk melindunginya dari hawa dingin cuaca. Ia kemudian mengambil keranjang makanan yg dibawa Scarlet dan kemudian mencium kening Scarlet.

    “Kak.. aku ingin ikut dengan kakak..” Scarlet berkata

    “Kakak tidak akan lama kok.. sudah kamu jaga saja White dan Ibu dirumah ya.. pokoknya kakak tidak ingin mendengarmu nakal.”

    “Tapi..”

    Vermeil tersenyum dan tiba - tiba memeluk tubuh Scarlet…
    cukup lama mereka berdua dalam posisi itu, kemudian akhirnya Vermeil melepaskan pelukannya dan berdiri tegap.

    Scarlet memandang kakak perempuannya melangkah dengan pelan masuk kedalam hutan sembari melambai – lambaikan tangan padanya. Jauh – semakin jauh terlihat di mata Scarlet, seorang gadis dengan berkerudung merah dengan membawa keranjang makanan menghilang didalam rindangnya pohon – pohon di musim gugur. Scarlet merasakan kegundahan di dalam hatinya. Ia merasakan bahwa kali itu adalah kali terakhir ia akan melihat senyuman dari wajah cantik kakak perempuannya itu.


    ******​
     
  7. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    update :tkp3:


    Märchen - 1.4 Olderman Blacksmith

    Nick melangkah naik kelantai dua setelah selesai mendengar kisah dari Ibu White mengenai putri pertamanya yg mengalami Tragedy di dalam Hutan. Ia melangkah menaiki tangga menuju kamar yg disediakan untuknya sebagai tempat menginap. Ketika ia melewati sebuah kamar yg pintunya terbuka sedikit dengan gantungan lonceng kecil didepan kamarnya, ia melihat Scarlet didalam ruangan itu sedang menahan tangis sembari memeluk boneka teddy bear berwarna coklat. Nick terpaku terdiam didepan kamar itu dan mencoba memahami apa yg Scarlet rasakan.

    Aku pernah merasakannya… kehilangan orang yg sangat penting memang merupakan pukulan yg sangat berat…

    Nick memegang gagang pintu kamar itu dan berpikir untuk masuk mencoba menenagkan perasaan Scarlet. Namun ia kemudian mengurungkan niatnya, karena ia merasakan bahwa ada saat dimana seseorang butuh waktu untuk sendirian.


    *****


    Keesokan harinya, Nick bangun di pagi buta yg masih agak gelap dan melihat bahwa Ibu white sedang memeras pakaian di luar rumah. Ia kemudian berjalan mendekati sang ibu dan berniat untuk membantunya menjemurkan pakaian.

    “lho nak Nick sudah bangun…”

    “Ya Bu.. O iya, mari saya bantu untuk menjemurkan pakaiannya” Nick berkata seraya dengan cepat ia memegang ember yg berada didepannya dan mengeluarkan pakaian – pakaian yg basah lalu kemudian diperasnya agar air tersebut keluar.

    “Tidak perlu nak Nick.. ini sudah menjadi pekerjaan biasa Ibu. Terlebih lagi seorang bangsawan sepertimu tentu memiliki prestise dan tidak ingin orang lain melihat bahwa kamu melakukan pekerjaan orang biasa seperti ini kan?”

    “Tidak apa – apa bu. Ini sebagai balasan karena ibu telah memperbolehkan aku menginap semalam. Jangan panggil aku seorang bangsawan cukup panggil saja aku Nick. Bagiku, melakukan pekerjaan ini bukanlah pekerjaan yg hina.” Nick menjawab sembari merapihkan pakaian yg ada ditanganya dan kemudian menjemurkan pakaian itu pada tali kawat yg ada didepannya.

    “Kalau begitu terima kasih Nak Nick.. ibu baru kali ini melihat bangsawan muda yg memiliki pola pikir berbeda yg tidak memikirkan prestise dan tidak membangga – banggakan status Noble mereka.”

    “Sebagian kaum bangsawan memang seperti itu.. namun aku bukanlah salah satu dari orang – orang seperti mereka” Nick berkata dengan tersenyum.
    Matahari terbit menyingsing di Desa itu. Keadaan pagi buta yg masih gelap perlahan – lahan menjadi terang dan terlihat dengan jelas di mata Nick, orang – orang Desa mulai bangun keluar rumah untuk mengerjakan pekerjaan keseharian mereka.

    “Bu.. apa ibu tahu mengenai kisah seorang Putri yg disekap oleh penyihir di sebuah Menara yang sangat tinggi?” tiba – tiba Nick bertanya.

    “Ibu belum pernah mendengar mengenai kisah itu. Memang kenapa sebenarnya?”

    “Aku sedang mencari informasi mengenai kebenaran kisah itu.. tujuanku datang ke Desa ini juga karena berharap ada seseorang yg dapat memberiku petunjuk / informasi dimana Menara itu berada. “

    “Maaf, sayang nya ibu belum pernah mendengar mengenai kisah itu.. umm tapi mungkin ada seseorang yg dapat memberikan informasi di desa ini..”

    “Siapa.. siapa orangnya Bu?” Nick bertanya

    “Dia adalah Glughell seorang pandai besi yg telah sangat berumur. Ia adalah orang Desa ini yg sebelumnya pernah berkelana mengelilingi daerah – daerah lain sebelum akhirnya menetap di Desa ini. Ibu rasa dia tahu mengenai informasi yg Nak Nick tanyakan.”

    “Boleh aku tahu dimana lokasi tempat pandai besi itu berada?”

    “Tentu Ibu aka memberitahumu” sang ibu berkata sembari masih memegang cuciannya yg basah dan kemudian melihat bahwa keponakannya Azure baru saja bangun dan keluar dari rumah. “Azure.. cepat kemari!” sang ibu berteriak kepada Azure yg terlihat masih separuh mengantuk.

    Azure yg mengetahui dirinya dipanggil kemudian berlari mendekati Tante nya itu. “Kenapa Bu?” Azure bertanya. “ini, bisa kau tolong antarkan nak nick ke rumah kediaman Glughell. Ada sesuatu yg ingin Nick tanyakan padanya”

    “Glughell? Ahh pandai besi yg pemarah itu.. geez aku malas sekali bertemu dengan dia.”

    “Sudah jangan membantah cepat antarkan nak Nick kesana”

    “Haahh.. iya.. baiklah..”


    *****


    Nick dan Azure berjalan di dalam Desa di pagi hari dimana matahari hangat baru saja terbit. Nick melihat kesekelilingnya dan merasakan bahwa Desa ini adalah Desa yg ulet, dimana orang – orang desa nya dipagi hari seperti ini hampir semuanya telah bangun dan memulai aktivitas mereka masing – masing. Nick melihat ada yg sedang menimba air di sumur yg berada di depan rumahnya, ada yg sedang memotong kayu dengan kampak, dan lain – lain.

    “Apa benar grughell itu orangnya sangat pemarah Azure?” Nick berkata kepada remaja laki – laki yg sedang berjalan didepannya.

    “Dia adalah orang yg sangat sensitive dan tidak menyukai anak kecil. Sedikit saja anak kecil mendekati rumahnya, ia akan dengan sangat marah menyuruh kami untuk pergi.”

    “Ngomong – ngomong ada yg ingin ku tanyakan, Apa Scarlet itu baik – baik saja? Aku melihatnya menangis tadi malam dikamarnya. Terkadang aku lihat dia seperti seorang gadis remaja yg kesepian.

    “Kamu begitu memperhatikan Scarlet.. Apa kamu menyukai Scarlet Nick?”

    “Kamu salah mengartikan pertanyaanku..”

    “Haha sudahlah akui saja… jangankan kamu orang yg baru tiba di desa ini, orang – orang yg berada disini saja begitu mengagumi kecantikan Scarlet walaupun umurnya masih remaja dan belum dewasa.”

    “Ini tidak seperti yang kamu pikirkan.. lupakan pertanyaanku tadi” Nick berkata sembari menyipitkan kedua matanya.

    Azure tertawa terpingkal – pingkal di dalam perjalanan karena telah berhasil menggodai Nick. “sebenarnya ini semua ada hubungannya dengan Vermeil, kakak perempuan tertua di keluarga White. Kau bukannya telah mengetahui kisah tersebut dari Ibu kan? Ya semua kejadian memilukan itu meninggalkan luka yg sangat mendalam di hati Scarlet karena dia adalah orang terakhir yg melihat Vermeil sebelum akhirnya tragedy itu terjadi.”

    Dalam hati Nick merasakan iba pada Scarlet.

    “Nah kita sudah sampai kak Nick.. umm aku antarkan kamu sampai disini saja ya. Aku benar – benar males bertemu dengan orang tua itu”

    “Ohh baiklah, terima kasih telah mengantarkanku.”

    Azure kemudian berlari pulang dan meninggalkan Nick di depan rumah tua yg telah bobrok dengan tulisan Blackmith pada papan yg tertempel di atas pintu didepannya. Ia kemudian membuka pintu didepannya itu dan berjalan masuk kedalam.

    “Pak Glughell..? anda ada didalam? “ Nick berkata karena melihat ruangan didalam itu sepi dan kosong seperti tidak ada orang yang tinggal.

    Nick melihat kesekeliling ruangan itu. Ada banyak sekali senjata tajam yg digantung di tembok dan juga diletakan pada meja. Ia kemudian melihat – lihat karya seni itu mulai dari tombak panjang, pisau combatant, kampak besar dengan dua mata, pedang dengan tipe claymore hingga onehanded sword yg terlihat begitu elegant dan artistic.

    Nick menyadari bahwa Glughell adalah seorang pandai besi yang ahli karena bisa menciptakan senjata – senjata yg bagus ini. ketika sedang melihat – lihat tameng yg terbuat dari besi dan juga kayu, Nick tertarik dengan pedang yg diletakan disebuah meja dimana diatas meja itu dialasi kain berwarna hijau. Nick mengambil dan memegang onehanded sword itu dengan tangan kanannya. Ia menyidik - nyidik pedang itu dan mencoba memastikan berat dari pedang tersebut yg ternyata cukup ringan dipegang 1 tangan.

    “kau suka dengan pedang itu?”

    Tiba – tiba saja terdengar suara Pria tua berkata yg membuat kaget Nick. Nick kemudian membalikan badannya dan melihat Pria Tua yang agak bongkok dengan kepala botak dan kumis beserta janggut yg panjang berdiri sembari memegang sebuah hammer ditangan kanannya.

    “Anda adalah Pak Glughell?” Nick bertanya

    “Ya, saya adalah Glughell pandai besi terbaik dikota ini. apa yg and cari ditempatku? Senjata yang aku pajang disini adalah senjata – senjata dengan kualitas terbaik.”

    “Bukan… aku bukan datang kesini karena ingin membeli senjata. Ada hal yang ingin aku tanyakan padamu”

    “Klo begitu sebaiknya kau pergi saja.. aku sedang sibuk membuat karya senjataku yg lain” pria tua itu berkata dan kemudain berbalik berjalan pergi meninggalkan Nick.

    “Tunggu sebentar Pak! Saya benar benar membutuhkan informasi dan mungkin bapak tahu mengenai informasi itu.”

    Pria tua itu kemudian berhenti melangkah dan berbalik memandang wajah Nick. “informasi apa yg ingin kau tanyakan?”

    “Apakah Anda tahu mengenai kisah Putri yang disekap oleh Penyihir jahat di sebuah menara yg sangat tinggi?”


    ********​
     
  8. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    nambah update lagi :jimat:

    Märchen - 1.5 The Prince who believe the Tales


    “Kenapa kau bertanya mengenai hal itu anak muda?”

    “Aku sedang mencari kebenaran mengenai kisah itu.. Apakah anda tahu sesuatu tentang itu?”

    “Lupakanlah.. itu hanyalah mitos yg telah cukup tua. Tidak ada seorang putri pun yg sedang terjebak di menara”

    “Tidak, aku percaya mengenai keberadaan kisah itu! Tolong beritahu aku bila anda mengetahui dimana sebenarnya menara itu berada. Aku ingin mencarinya!”

    “Hai pemuda, untuk apa kau bersusah payah mencari tahu kebenaran cerita itu? Kau ingin menjadi seorang pangeran dalam cerita yg berhasil menyelamatkan Putri yg cantik jelita? Lupakanlah… telah banyak Ksatria gagah berani mencoba mencari Kebenaran kisah itu, namun semuanya berhasil dengan Nihil..”

    “….” Nick terdiam mendengar perkataan Glughell

    “Pulanglah anak muda, pulanglah ke tempat dimana kamu berasal. Jagan selalu percaya dengan apa yg kau dengar, karena mungkin apa yg kau dengar itu hanyalah sebuah cerita rekaan saja.” Glughell kemudian selesai berkata lalu berjalan pergi kearah sebuah pintu dan meninggalkan Nick diruangan itu.

    Nick terdiam berfikir. Ia kemudian menarik nafas dalam dan membuangnya untuk melegakan perasaannya. Nick kemudian menyimpan kembali pedang yg ia pegang pada meja berkain hijau disampingnya. Ia kemudian berjalan pelan keluar dari ruangan dan terlihat murung karena tidak mendapatkan informasi yg ia cari.

    Nick berjalan pergi meninggalkan rumah Glughell. Ia melangkah perlahan melewati pelataran taman yg tidak terawat itu sembari memikirkan banyak hal di pikirannya. Nick mengingat kembali ingatan di masa kecilnya dahulu.

    ---

    Kakek.. ayo ceritakan lagi kisah mengenai Putri yg terjebak di sebuah menara..

    Kau menyukai cerita itu Lionel cucuku?

    Ya, aku menyukainya.. Aku ingin menjadi Pangeran yg menyelamatkan sang putri dan melepaskan kesedihannya. Ya, aku benar – benar ingin menyelamatkannya.

    Lionel cucuku.. Kakek yakin kamu pasti bisa menyelamatkan sang putri. Karena itu kamu harus banyak belajar menjadi seorang pangeran yg baik. Belajarlah berbudi pekerti, rela menolong, bertoleransi, bersifat adil, dan banyak lagi. Kau harus tahu, pangeran yg berhasil menyelamatkan sang putri sudah pasti bukanlah pangeran sembarangan. Kakek yakin kamu pasti bisa cucuku..

    Ia.. Lionel berjanji akan menjadi pangeran yg terpilih dan menyelamatkan sang putri. Lionel akan berusaha keras menjadi Pangeran yg baik.


    ---

    Apa yg sebenarnya kau pikirkan?! AKu telah bertahun – tahun mencari kebenaran mengenai cerita yg kakekmu katakan dan tidak pernah mendapatkan hasil dimana keberadaan Sang Putri dan juga menara tinggi yg menjadi tempat ia disekap!! Berfikirlah dengan lebih jernih Lionel. Ingat umurmu telah mencapai Kedewasaan, mau sampai kapan kamu tetap mempercayai cerita dongeng seperti itu!! Kau harus mengerti bahwa cerita yg diceritakan Kakekmu adalah sebuah cerita yg bertujuan memberikan Motivasi besar agar kau bisa belajar menjadi Pangeran yg baik. Dan sadarilah bahwa Kisah sang Putri hanyalah sebuah dongeng dan bukanlah sebuah kenyataan!! Coba kau pikir, telah berapa lama gadis itu terjebak di menara? Jika berfikir logis tentu sekarang ia pasti sudah mati!!

    ---

    Nick berhenti berjalan. ia menundukan kepalanya lalu memikirkan kata – kata Kakeknya dahulu ketika ia kecil dan juga kata – kata dari Ayahnya ketika mereka berdua bertengkar. Ia kembali menghela nafas lalu membuangnya. Nick kemudian menggerakan tangan kanannya dan merogoh suatu benda yg berada di saku kanan mantel hitam yg ia kenakan. Nick memandang benda itu dengan kedua matanya. benda yg berada ditangan kanannya itu adalah sebuah Pocket watch berbentuk bundar dengan tali rantai berwarna emas. Nick membuka penutup Pocket watch itu dan melihat jam tersebut masih berfungsi dimana jarum detiknya masih bergerak memutar.

    ---

    Lionel… selama jarum pada poket watch ini masih bergerak memutar yg menandakan waktu berjalan, itu mengartikan sang putri masih menunggu menantikan sang Pangeran untuk menyelamatkannya. Kakek mohon.. temukan dia.. uhukk.. uhukk.. temukan sang Putri dan lepaskan kutukan penantiannya itu. Kakek telah berusaha.. kakek telah berusaha mencarinya namun gagal.. tolong.. tolong cari dia.. kakek sangat berharap padamu.

    ---

    Melihat pocket watch itu membuat Nick mengingat kata – kata terakhir kakeknya sebelum akhirnya meninggal. Ia bingung dengan apa yg harus ia lakukan sekarang, karena tidak ada satupun petunjuk yg dapat membawanya menuju ke tempat dimana sang putri berada.

    ‘Apakah benar yg dikatakan Ayah.. bahwa cerita itu hanyalah sebuah dongeng belaka? Tidak, aku mempercayai kata – kata kakek. Aku mempercayainya dan harus menemukan sang Putri dan membebaskannya. Ya, aku harus memenuhi harapan terakhir kakek.’


    ****


    “Ibu white!! Ibu white!!” Seorang ibu – ibu dengan sangat panic menggedor – gedor pintu kediaman White seperti tengah terburu – buru akan sesuatu.

    “Ckrek!!” suara pintu dibuka dan terlihat orang yg membukakan pintu itu adalah ibu white. “Ada apa nyonya? Kenapa terlihat seperti kesetanan seperti itu?“ ibu white bertanya.

    “White!! Anakku mengatakan ia melihat White pergi sendirian memasuki Hutan Wolfwald!!!”

    “APA!!! WHITE MASUK KEDALAM HUTAN ITU LAGI SENDIRIAN!!!” ibu white kaget dengan info yg baru saja didengarnya.

    “Anakku melihatnya masuk ke dalam hutan sendirian!! Kita harus mencarinya, kalau tidak bisa terjadi sesuatu yg buruk dengan white karena dihutan itu banyak serigala – serigala Liar!!.”

    Ibu white dan nyonya yg memberitakan berita itu kemudian bergegas meninggalkan rumah kediaman Ibu white. Mereka mencoba mencari bantuan dari orang – orang Desa untuk membawa White kembali pulang dengan selamat. Kedua ibu itu tidak menyadari bahwa didalam rumah, ternyata Scarlet sedang bersandar pada dinding dan mendengarkan semua berita penting mengenai White.

    ‘Kenapa kamu selalu saja bersikeras untuk kembali memasuki hutan white? Apa kamu lupa dengan apa yg terjadi pada kak Vermeil.. Bodoh.. Aku tidak akan mau kehilangan lagi anggota keluarga yg aku cintai’ Scarlet berkata didalam hati lalu kemudian ia bergegas berlari untuk melakukan sesuatu.


    ****


    “Aku mohon tolong aku.. White kembali pergi memasuki Hutan. Aku takut terjadi sesuatu padanya.” Ibu white memohon kepadapemuda – pemuda Desa yg sedang berkumpul.

    “Kami tidak berani memasuki hutan Bu white.. Hutan wolfwald adalah tempat yg sangat berbahaya. Kami tidak ingin nyawa kami hilang dengan percuma”

    “Iya maafkan kami.. terlebih lagi itu adalah kesalahan dari anakmu sendiri bukan? Ia sengaja pergi memasuki Hutan karena kehendaknya sendiri”

    “Aku mohon.. aku mohon tolonglah Putriku” Ibu white berlutut sembari menangis terisak – isak di depan para pemuda Desa yg sedang bingung.

    “Ibu!!! Apa benar White kembali memasuki hutan!!” Azure berlari mendekati ibu white yg sedang berlutut dan menangis mencucurkan air mata.
    Ibu white tidak menjawab. Ia masih menangis meminta penduduk Desa untuk membantunya menolong White.

    “Kenapa kalian diam saja!! Kalian adalah orang Dewasa bukan!! Kenapa kalian tidak mau menolong white!!” Azure berkata dengan marah. Para pemuda – pemuda desa terlihat terdiam bingung. Mereka terlihat lebih mementingkan keamanan dirinya sendiri daripada memikirkan keselamatan orang lain.

    Tiba – tiba saja, Azure melihat Scarlet dengan mengenakan pakaian dresser putih selutut dengan korset hitam dipinggangnya, stocking hitam panjang melebihi lutut, dan mengenakan hoody merah, berlari dengan kencang sembari membawa senapan dual barel menuju Hutan Wolfwald.

    “Scarlet!!!” Ibu white berteriak memanggil namun scarlet tidak menghiraukan dan terus berlari dengan kencang menuju Hutan.

    “Apa kalian tidak malu?! Kalian adalah orang – orang dewasa pengecut yg tidak berani menolong seorang gadis kecil. Dan lihat, sekarang seorang gadis yg berumur 14 tahun malah melakukan apa yg seharusnya kalian lakukan. Kalian benar – benar orang dewasa tidak berguna” Azure berkata dengan marah lalu kemudian berlari pergi dari tempat itu dengan segera.


    Mereka tidak bisa diharapkan.. Orang – orang Desa penakut itu tidak bisa diharapkan…

    Aku harus menemui Kak Nick.. Ya aku harus menemuinya.. Aku yakin dia pasti mau menolong White


    ********​
     
  9. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    update

    Märchen - 1.6 The Big Bad Wolf


    “Kak Nick!! Kak Nick!!” Azure berteriak sembari berlari dengan kencang kearah kediaman Glughell. Nick yg melihat Azure begitu Histeris memanggil nama nya terlihat begitu heran. “Kenapa Azure?” Nick bertanya pada Azure yg sekarang tepat berada dihadapannya dan sedang memegang kedua lututnya sembari menunduk mencoba mnegatur nafasnya yg terengah – engah.

    “White kak.. White masuk lagi ke Hutan Wolfwald” jawab Azure sembari tetap mencoba mengatur nafasnya.


    ****

    “Brakkk!!!” suara pintu kediaman Glughell dibuka dengan keras..
    Glughell yg kala itu berada di dalam ruangan dan sedang membersihkan salah satu pisau karya nya dengan lap putih, kaget karena ia melihat Nick dan juga Azure masuk dengan tergesa – gesa . “Hei apa yg kalian lakukan!! Kenapa membanting pintu tokoku seperti itu!!”

    Nick tidak menjawab, ia dengan segera berjalan cepat kearah pedang yg diletakan pada sebuah meja panjang yg terdapat kain hijau diatasnya. Ia mengambil pedang onehanded sword itu dengan tangan kanannya. “Pak Glughell.. Aku ingin membeli pedang ini..”

    “Maaf, pedang itu adalah karya terbaik ku dan tidak dijual..”

    Nick dengan cepat mengeluarkan sebuah kantong di saku kirinya dan melemparkannya menggunakan tangan kiri kearah Glughell. “Taappp!!” Glughell menangkap kantong yg diarahkan itu dengan tangan kanannya. “Apa ini?!” Glughell terheran – heran.

    “Itu adalah sekantung coin emas, simpanlah. Jika memang aku tidak boleh memiliki pedang ini, biarkan aku meminjamnya sebentar!!”


    *****


    Wolfwald Forest

    “Hah.. Hahh. . Hahh..” Scarlet bernafas dengan terengah – engah sembari terus berlari memegang Senapan Api duall barel didalam jalan setapak yg penuh rerindangan pohon yg besar yang gelap dan menakutkan. Dalam Pikirannya, ia sangat takut sekali bila terjadi sesuatu pada white. Ya, ia tidak ingin melihat lagi kondisi kejadian yg sama yg terjadi dimasa lalunya..

    Beberapa hari setelah kepergian kakaknya Vermeil kedalam hutan. Penduduk desa dan ibu White merasakan ada sesuatu yg ganjil sebab Vermeil tidak juga kembali setelah 2 hari. Scarlet mengingat ingatannya ketika ia secara sembunyi – sembunyi mengikuti para pemuda Desa pergi ke rumah Neneknya dan melewati hutan Wolfwald untuk mencari Vermeil. Tapi apa yg ia lihat didalam rumah itu? Keadaan yg berantakan, bercak cipratan darah di dinding dan juga genangan darah yg berada di lantai ruangan. Scarlet Shock melihat hal itu semua. Apalagi ia benar – benar terdiam tidak bisa berkata apa – apa setelah melihat tubuh kakaknya terbaring berlumuran darah dengan pakaian yg sobek – sobek dan terlihat banyak cakaran hewan buas di tubuhnya yg indah. Scarlet mendekati tubuh kakaknya itu dan kemudian menangis dengan kencang mencoba menyadarkan kakaknya. Para pemuda Desa yg melihat kondisi ruangan itu terdiam tidak bisa apa – apa. Mereka tahu, wanita yg terbaring dilantai itu sudah tidak bernyawa lagi.

    ‘Aku tidak ingin kehilangan keluarga lagi.. Aku tidak ingin mengalami kesedihan yg sama itu lagi.. ‘​


    ****


    Di Desa teroencil itu, keadaan menjadi mulai ramai karena para penduduk berdatangan ke tempat dimana Ibu white menangis. Para pemuda yg bergerombol disana masih bingung karena mereka sangat takut untuk kembali masuk ke hutan Wolfwald. Tiba – tiba saja para penduduk mengalihkan perhatiannya kearah kedua orang yg sedang berlari mendekati mereka. ya kedua orang itu adalah Nick yg sedang memegang pedang dan juga Azure. Nick akhirnya sampai dihadapan mereka semua dan terlihat wajahnya begitu sangat serius.

    “Kemana arah White pergi memasuki Hutan?” Nick bertanya kepada orang – orang Desa.

    “Ia memasuki hutan lewat jalur setapak itu” serorang anak kecil menjawab sembari menunjukan arahnya.

    “Baiklah aku akan pergi kesana”

    “Itu sangat berbahaya!! Hutan Wolfwald di bagian yg gelap adalah daerah yg benar – benar berbahaya!!” suara salah satu warga Desa

    “Aku tidak peduli… bagiku kehidupan itu adalah sesuatu yg berharga. Aku tidak akan membiarkan White mengalami hal buruk didalam hutan” Nick menjawab

    “Nak Nick…” Ibu white yg masih berlutut itu berkata dan terlihat dari matanya air matanya jatuh mengalir bercucuran.

    “AKu berjanji akan membawa White kembali Bu.. Ibu tenang saja.”

    “Terima kasih Nak Nick..”

    “AKu ikut denganmu ya Nick” Azure tba – tiba berkata

    “Kau diam saja disini… ini sangat berbahaya”

    “Curang!! Aku juga ingin menyelamatkan saudara – saudaraku!!!”

    “Jika kamu benar – benar menyayangi keluarga White, diamlah disini jaga Ibu White. Aku berjanji akan membawa White dan Scarlet kembali.”

    “…..” Azure terdiam mendengar kata – kata itu.

    Nick kemudian mohon diri pada Ibu White dan juga penduduk Desa. Ia kemudian berlari masuk ke dalam hutan lewat jalan setapak yg tadi ditunjukan oleh seorang anak, dan berlari sangat kencang dengan memegang pedang perak dengan gagang berwarna hitam ditangannya. “Slash!! Slash!!” suara pedang diayunkan oleh Nick untuk membuka jalan yg tertutupi oleh rerumputan liar.

    ‘Aku akan menemukan mereka.. Aku harus membawa mereka berdua kembali pulang..’

    *****


    Seorang gadis kecil dengan menggunakan dress putih berlari di dalam hutan yg sangat gelap. Ia begitu takut pada keadaan disekelilingnya. Ranting – ranting pohon tua yg ia lihat disekelilingnya seperti berubah menjadi sosok – sosok yg aneh dan menakutkan. “Kresekk.. Kresekk..” terdengar bunyi dari arah belakang gadis itu yaitu suara rerumputan liar yg menghalangi jalan setapak seperti ditabrak oleh sesuatu. Gadis itu melirik kebelakang… Ia melihat sesuatu ditengah kegelapan dan merasakan ketakutan. Dia kemudian mencoba berlari sekencang – kencangnya dengan tubuhnya yg masih kecil mungil itu.. Matanya terbelalak shock sembari terus berlari dengan kencang.. Dia sangat ketakutan.. benar – benar ketakutan.. ada sesuatu yang mengejarnya.

    “hahh.. hahh.. hahh..”

    Gadis kecil itu akhirnya sampai disebuah daerah dimana terdapat sebuah batang kayu besar yg tergeletak di tanah dan langit – langit tempat itu tidak ditutupi oleh rindangnya pohon – pohon tua sehingga cahaya matahari bisa masuk menyinari tempat itu. Gadis itu kemudian berlindung di balik batang pohon tua yg besar yg tergeletak di tanah, Ia lalu memegang lututnya dengan kedua tangannya dan diam meringkuk menahan ketakutan. Terlihat tubuhnya mengigil dan juga suara jantungnya berdegup dengan kencang.

    ‘Tuhan jangan biarkan ia menemukanku.. aku mohon jangan sampai ia menangkapku…’​


    *****


    “White!! Dimana kamu!! White!! Jawab Aku!! “

    Scarlet berteriak didalam hutan yg gelap itu sembari melirik kearah kiri dan kanan berharap ia dapat menemukan adiknya White. “Kreeekkk…” Tiba – tiba saja ia mendengar suara ranting patah dari arah kiri dan suara burung terbang berkoak – koak. Ia merasakan aura firasat buruk mendengar suara itu. Scarlet kemudian dengan bergegas berlari menuju kearah suara yg tadi ia dengar sembari mengisi peluru senapan Api duall Barel yg ia pegang dengan kedua tangannya.

    “White??!” Scarlet menghentikan langkahnya dan tiba ditempat dimana suara tadi berasal. Ia diam memandang lurus kedepan dan merasakan kaget yg luar biasa dengan apa yg ia lihat didepannya.

    Sesosok tubuh monster besar setinggi 2,5 meter dengan bulunya yg lebat berwarna biru tua dengan wajah serigala.sedang berdiri dengan tegap tidak merangkak, dan diam memandang terpaku tepat kearah adiknya White yg sedang diam meringkuk bersandar pada batang pohon tua.
    White yg sejak tadi terlihat menutup matanya tidak menyadari ada sesosok makhluk dihadapannya. White perlahan - lahan membuka mata dan Shock melihat sosok makhluk yg ada didepannya.

    “Grrrrr…” suara geraman makhluk berwarna biru yg menyeramkan itu.

    Scarlet masih terdiam kaget melihat sosok Monster Serigala itu. ia melihat, makhluk itu dengan perlahan menggerakan lengan kanannya dan mencoba menyentuh White.

    “JANGAN SENTUH ADIKKU!!!!!” Scarlet berteriak dengan Histeris


    ********​
     
  10. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    Märchen - 1.7 Battle Againts the Wolf Beast


    “DORR!! DORR!!”

    “GRAAAAAA!!!!” Serigala buas itu berteriak melengking dengan kencang karena lengan kanannya ditembak oleh senapan sebanyak dua kali. Ia mengerak – gerakan badannya menandakan merasakan sakit dan darah segar terlihat bercipratan keluar dari luka di lengan yg penuh dengan bulu biru itu. Serigala Besar itu membalikan tubuhnya dan melihat pada sosok gadis bertudung merah yg sedang memegang senapan.

    “GRAAAAA!!!” Ia terlihat merah dan kemudian berlari kencang sembari mengangkat tangan kirinya keatas.

    Scarlet yg tahu dirinya sedang dalam bahaya kemudian dengan cepat mereload kembali peluru senapan api dual barellnya itu. Namun, belum selesai ia melakukannya, Sosok besar berbulu itu sudah ada didepannya dan hendak menerkam dirinya dengan kejam.

    “Kak Scarlet!!!” White berteriak.

    “Bruuaakkk!!!” tubuh Scarlet terpelanting karena dihantam oleh tangan besar Monster Serigala itu. Scarlet sangat beruntung karena tadi sebelum dihantam, ia memegang senapannya dalam posisi menangkis yg membuat tubuhnya tidak terkena langsung cakar tajam sang Monster Serigala.

    “Ughhh” Scarlet meringis menahan sakit di punggungnya akibat terbentur dan terseret di tanah tadi. Ia yg tengah terbaring kemudian mencoba untuk bangkit. Samar – samar dari penglihatannya, Monster Serigala itu berjalan pelan mendekati dirinya yg masih menahan sakit dan terlihat air liurnya menetes ke tanah dari mulutnya yg memiliki taring berderet yg tajam.

    Scarlet dengan siaga kemudian mengarahkan senapan apinya lurus kearah makhluk itu dalam kondisi masih terduduk. “Praakk!!!” suara senapan api jatuh terlempar ke tanah. Monster Serigala itu memukul senapan yg diarahkan padanya sebelum Scarlet sempat melepaskan tembakan. Ia kaget, makhluk itu dengan cepat menggunakan lengan kanannya yg terluka mendorong tubuh Scarlet jatuh ke tanah. “GRAAAAA!!” monster itu berteriak,.

    “Akhhhh” Scarlet berteriak menahan rasa sakit pada dadanya.

    “Kak Scarlet!!!” White berteriak histeris dan lari mendekati tubuh kakaknya yg sedang ditindih oleh monster Serigala itu.

    “Drap Drap Drap!!!” terdengar suara langkah kaki yg begitu cepat dari balik pepohonan rindang yg gelap, sosok bayangan hitam itu berlari lurus kearah White dengan cepat. Tiba – tiba saja ada tangan yg menahan White untuk terus berlari dan ketika ia melirik siapa yg menahannya, ternyata yg melakukan itu adalah Nick.

    “Kak Nick…!?”

    “Tunggu disini.. Biarkan aku yg menolong Scarlet..” Nick berkata
    Nick kemudian berlari sangat kencang sembari menyeret pedang perak yg ia pegang dan memantulkan cahaya matahari kearah makhluk Serigala Besar itu untuk mendapatkan perhatiannya. “Lepaskan Gadis tak berdosa itu makhluk Besar!!!” Nick berteriak sembari mengangkat pedangnya ke atas bersiap untuk melakukan ayunan tebasan.

    “Trankkk!!!!” pedang yg dilepaskan Nick tertahan oleh cakar kiri makhluk tersebut. Serigala besar itu menggeram dan dengan tenaga besarnya, ia mendorong pedang itu dengan tangan kirinya yg membuat Nick terpelanting kebelakang.

    “Gussraaakkkk!!!” tubuh nick berguling – guling di tanah. “GRRRRRRRRRRRR!!!!” serigala itu menggeram dan terlihat raut wajahnya begitu menyeramkan.

    “Ukhhh” Scarlet masih menahan rasa sakit ditubuhnya yg sedang ditekan oleh tangan besar makhluk itu. Terlihat baju putih yg ia kenakan sobek dan tubuh nya sedikit tergores mengeluarkan darah.

    “Hahh.. Hahh.. Hahh..” Nick bernafas terengah – engah. Ia mencoba kembali berdiri walaupun agak sempoyongan karena tubuhnya merasakan tidak seimbang akibat kepalanya yg agak pusing.

    ‘Makhluk apa ini sebenarnya? Baru kali ini aku melihat ada Serigala Besar yg berjalan dengan dua kaki. Ughhhh…’

    White berjalan pelan dan kemudian menghentikan langkahnya didekat Sosok Serigala Besar dan terdiam memandangnya. Makhluk Buas itu melirik kearah White dan juga memandang pada mata indah gadis kecil itu. Mata White tiba - tiba terbelalak, Ia seperti telah menyadari sesuatu.

    “HIAAAAAAAAAAA!!!!!!!” Nick berlari dengan memegang pedang di kedua tangannya.

    “Tunggu Kak Nick!!” White berteriak.

    Serigala Besar buas itu kemudian melepaskan cengkeramannya pada tubuh Scarlet dan berbalik berdiri menghadap Nick yg sedang berlari menuju dirinya. “GRAAAAAAAA” sang serigala Besar itu tiba – tiba saja ikut berlari kencang menuju kearah pemuda yg memegang pedang. Kini, Nick dan Serigala Besar itu telah bersiap melakukan duel satu lawan satu.

    “Prannnkkkk!!!” Suara pedang berdentang berbenturan dengan cakar Monster Serigala.

    Nick menggerakan pergelangan tangannya untuk melepaskan cengkraman kuncian dari cakar itu dan kemudian melakukan tebasan ke atas yg berhasil membuat luka goresan pada wajah Sang Serigala hingga melukai mata kirinya.

    “GRAAAAAAAA!!!!” Serigala itu berteriak karena kesakitan, dan dengan tangan kirinya ia mencakar tubuh Nick namun berhasil dihindari oleh pemuda itu.

    “Sreettt!!!” pakaian kemeja putih yg Nick kenakan robek tergores oleh cakar sang Monster. Nick yg masih dalam kondisi menghindar dengan segera memegang pedang peraknya dalam posisi menusuk lurus kedepan.

    “HIAAAAAAA!!!!!”

    “ZLEEEBBSSSSS!!!!” pedang perak itu menusuk lengan kiri sang monster yg berusaha menutupi tubuhnya dari serangan langsung. “GRAAAAAA!!!!!!” Monster tersebut berteriak melengking dan memukul Nick dengan sangat keras dengan tangan kanannya yg membuat ia terpelanting cukup jauh bersama dengan pedang yg dipegangnya.

    “BRAKK!! GUSRAKKK!!!” suara tubuh Nick berbenturan dengan tanah dan membuat debu – debu kotor tanah bertebaran ke langit akibat gesekan itu. Serigala itu masih berteriak melengking merasakan rasa sakit akibat luka goresan diwajahnya dan tusukan di lengan kirinya dimana darah merah makhluk itu terlihat mengalir keluar.

    Scarlet yg mulai membuka matanya dengan pelan karena nafasnya telah kembali teratur , melihat White mendekati Serigala besar yg sedang berlutut dan memegangi tangan kirinya itu. Ya, White berjalan pelan mendekati Serigala itu dan terlihat samar – samar dari jauh, wajahnya terlihat sedih menahan tangis.

    Scarlet yg sangat takut Serigala besar itu akan melukai adiknya, dengan sisa tenaganya ia mengambil Senapan duall barell yg tergeletak di sampingnya dan menembakan peluru kearah makhluk tersebut.

    “DOORR!! DORR!!!”

    “GRAAAAAAAAA!!!” makhluk itu berteriak keras, dan terlihat White begitu kaget dengan apa yg dilakukan kakaknya. Tubuh makhluk besar itu kemudian rubuh ke tanah dan menyebabkan sedikit getaran di tanah. Nick yg mencoba untuk kembali focus, melihat tubuh Monster besar itu sudah terkapar jatuh Ke tanah dengan banyak darah yg keluar mengalir dari luka – lukanya. Tidak menyia – nyiakan kesempatan ini, ia kemudian berdiri dan mengumpulkan tenaganya kembali lalu kemudian berlari mengangkat pedang di atas kepala dengan kedua tangannya. “Mati Kau Makhluk Jahat!!!!!”

    “BERHENTIIIIIII!!!!”

    White berteriak sangat keras dan menghadang Nick dengan menelentangkan kedua tangannya kesamping. Nick yg sedang dalam kondisi berlari cepat kemudian menghentikan langkahnya dengan tiba – tiba karena melihat white menghalanginya untuk menyerang.

    “White?” Nick berkata dengan heran

    “Cukup… sudah cukup. Jangan sakiti Tuan Serigala lagi” White berkata dan terlihat air matanya menetes di pipinya.

    “Apa yg kamu katakan White?” Scarlet yg terhuyung – huyung mencoba berdiri dengan masih memegang Senapan api ditangannya.
    White kemudian mengalihkan pandangannya kebelakang dan melihat kearah Scarlet kakaknya. “Jangan sakiti tuan Serigala lagi..”

    “Kenapa kau membelanya?? Serigala itu adalah Monster yg sangat mengerikan!!! Ia tadi hendak melakukan sesuatu yg jahat padamu!! Ya ia hendak memakanmu!!”

    “Tidak!! Tuan Serigala tidak mungkin akan memakanku!!! Tuan Serigala itu baik!!”

    “Apa yg kau pikirkan!!! Apa kau lupa apa yg terjadi dengan Kak Vermeil?!! Aku yakin Serigala besar ini yg telah membunuh kakak kita. Lihat bentuk cakarnya yg besar!!”

    “Kakak salah!!! Tuan Serigala ini baik!!! Tuan Serigala tidak pernah menyakiti manusia” White bersikeras meyakinkan kakaknya agar ia percaya dengan apa yg dikatakannya.

    White melirik kondisi Makhluk besar itu di tanah dan kemudian ia berlutut mengelus – ngelus kepala Serigala Besar itu yg meringis menahan rasa sakit.

    “Cukup.. jangan bertikai lagi…” Scarlet berkata dengan pelan sembari lengan kirinya digerakan menghapus air matanya yg sejak tadi mengalir membasahi pipinya.

    Nick memandang White yg sedang menangisi keadaan Serigala Besar yg terkapar didepannya. Dalam hatinya ia merasakan telah melakukan suatu kesalahan. Ia menjadi bingung dan ragu. berbagai pertanyaan muncul dalam dirinya setelah melihat kejadian ini.

    Apa yg sebenarnya terjadi? Aku benar – benar tidak mengerti…

    Ternyata Bukan hanya Nick saja yg kebingungan melihat prilaku White, tetapi Scarlet sendiri juga sedang kebingungan. Ia berkata dalam hatinya “Kalau Bukan Serigala Besar itu yg membunuh kak Vermeil lalu Siapa yg melakukannya?”

    Nick yg sejak tadi focus memandang kearah White tiba – tiba teralihkan pandangannya pada bola mata merah menyala yg muncul dibalik rindangnya pohon – pohon tua yg gelap di belakang Scarlet. Nick merasakan sesuatu yg buruk akan terjadi.

    “Scarlet cepat menyingkir dari sana !!!!”


    *****​
     
  11. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    Märchen - 1.8 Uknown Creature


    Tiba – tiba muncul banyak sulur dari arah belakang Scarlet yg kemudian menangkap tubuhnya, melilit dan mengikatnya. “Akkhhhh Apa ini!!!” Scarlet berteriak kaget. Ia histeris dengan banyak sulur yg melilit tubuhnya dengan kencang dan membuatnya sulit untuk bernafas.

    Nick tanpa pikir panjang segera berlari menuju kearah Scarlet dan disana ia melihat sosok makhluk yg sangat menyeramkan.. benar – benar lebih mengerikan dari Serigala Besar yg tadi ia lawan.

    “Brengsek!!!” Nick dengan cepat menebaskan pedang miliknya dan memutus sulur – sulur yg melilit dan mengikat Scarlet. “Slashhhh!!!” suara pedang ditebaskan dan terlihat cairan berwarna hijau keluar dari sulur itu.

    “Uhuuk!! Uhukk!!” Scarlet terbatuk – batuk karena tadi dia tercekik oleh lilitan sulur. Nick berdiri di depan punggung Scarlet berlawanan arah menhadap lurus ke arah sosok mengerikan dengan bola mata merah menyala. Sosok itu berjalan semakin dekat dan akhirnya keluar dari gelapnya pepohonan rindang Hutan Wolfwald.

    Nick kaget dengan apa yg ia lihat. Sosok itu berwujud seorang manusia dengan banyak sulur akar yg keluar dari tubuhnya yg menyerupai akar pohon. Di kedua pundak, lutut, dan juga perutnya terlihat sebuah mulut dengan gigi yg berderet tajam bergerak – gerak membuka mulut dan menutup. Nick melihat wajah monster itu benar – benar berantakan. Ya, yg bisa Nick liat hanyalah dua bola mata merah dan mulutnya yg tersenyum menyeringai mengerikan. Monster itu berjalan perlahan.. terlihat lendir – lender yg membasahi keseluruhan tubuhnya jatuh menetes pada tanah.
    Scarlet yg melirik kearah belakang Shock dengan wujud makhluk aneh yg sedang berjalan kearahnya.

    “ Bawa White cepat pergi dari tempat ini Scarlet..”

    “Dan kau sendiri?”

    “Jangan pikirkan aku, Cepat bawa White!!”

    Scarlet menganbil senapan api yg tergelatak di tanah dan dengan cepat berdiri lalu berlari dengan cepat kearah White yg sedang diam di tempat Sosok Monster Serigala itu terkapar.

    “Haaaaaarggg!!!” Suara makhluk aneh itu berteriak dan melepaskan banyak sulur kea rah Scarlet yg perlahan – lahan Sulur itu bertransformasi menjadi bentuk tangan Besar yg emiliki cakar yg tajam. Mengetahui itu, Nick dengan cepat berlari mencoba menyusul sulur yg telah melewati dirinya dan kemudian dengan satu lompatan tinggi ia kemudian menebaskan pedangnya dan memotong cakar besar itu. “Slasssshhhh!!!”

    Scarlet kaget dengan apa yg terjadi tepat dibelakang punggungnya tadi. Nick memandang kearah makhluk itu dan tidak terlihat sedikitpun makhluk itu merasakan sakit. ‘Aku telah memutuskan sulur itu beberapa kali tapi ia tidak bergeming sedikitpun.. makhluk apa dia sebenarnya sebenarnya?’

    Scarlet yg sudah tiba disamping White kemudian berjongkok dan meminta dia untuk segera pergi dari tempat ini. “AKu tidak mau pergi Kak.. Aku tidak mau pergi meninggalkan tuan Serigala Disini..” White berkata.

    “Kenapa kamu begitu keras kepala? Kenapa kamu sangat perhatian pada makhluk Besar ini White?”

    “Dia adalah temanku… Tuan Serigala ini adlaah serigala yg baik. dahulu ketika aku pertama kali tersesat dihutan dan menangis, dialah yg menemaniku dan memberitahu arah jalan pulang Ke Desa”

    Scarlet kaget dengan informasi yg baru saja didengarnya. Ia kemudian memandang wajah serigala yg sedang kesakitan itu dan akhirnya menaruh rasa iba kepadanya.

    “Haarrghh..” Suara Makhluk aneh itu dan tiba - tiba ia merentangkan kedua tangannya ke samping dan kemudian menundukan tubuhnya. terlihat wajahnya memandang lurus kedepan.

    “Sial!! Dia berniat melakukan serangan langsung!!!” Nick kemudian memegang pedang itu dengan kedua tangannya dalam posisi siap menyerang.

    Makhluk itu dengan cepat berlari kearah Nick dan terlihat dengan jelas sulur – sulur panjang yg keluar dari tubuhnya melambai – lambai kebelakang terbawa angin. “Craasshhhhh!!!” cakar tajam makhluk itu melukai bahu sbelah kiri Nick. Pemuda bangsawan itu Shock tidak dapat bergerak menghindar maupun menyerang karena saking cepatnya makhluk itu berlari ke arahnya. Tubuh Nick perlahan – lahanbergerak untuk rubuh. Terlihat cipratan darah segar dari bahunya masih keluar hingga membasahi pipi kiri Nick.

    “Menunduk White!!” Scarlet berteriak dengan keras lalu menembakan peluru pada makhluk mengerikan yg bergerak kearahnya. “Dorr!!” Door!!” makhluk itu terkena tembakan peluru dibadannya namun ia tetap tidak bergeming dan akhirnya berada tepat didepan wajah Scarlet.

    “Bruaaaghhh!!!” sulur – sulur panjang itu kemudian memukul tubuh gadis belia itu hingga terpelanting kea rah samping kiri. Terlihat darah keluar dari mulut Scarlet yg sedang terbaring ditanah dan memegang badannya.

    “Haahh!! Hahh!!!” Nick terengah – engah sembari tetap bertahan berjongkok dengan tetap memegang bahu kirinya dengan telapak tangan kanannya. Ia menahan ras sakit yg teramat sangat itu dan melirik ke arah Scarlet yg sedang terbaring.

    Makhluk aneh itu memandangi wajah White, gadis kecil itu merasakan sangat ketakutan karena tepat didepan nya ada sesosok makhluk yg begitu sangat menakutkan. Makhluk berlendir itu kemudian mengalihkan pandangannya pada Scarlet yg sedang terbaring mengigil. Ia kemudian ternyum menyeringai mengerikan. Terlihat sulut yg muncul dari punggungnya saling melilit dan kemudian membentuk sebuah tangan besar dengan cakar yg tajam. Scarlet yg sedang berusaha berdiri dengan susah payah dan bertumpu pada senapan yg ia pegang, tidak menyadari bahwa makhluk itu dengan segera akan menyerangnya. Ketika ia memandang lurus kearah White, ia melihat sulur makhluk menyeramkan itu sedang bergerak menuju kearahnya. Cakar tajam sulur itu kemudian terpecah menjadi banyak akar yg ujung pangkalnya runcing seperti tombak. Scarlet terpaku melihat hal itu dan tidak memiliki tenaga lagi untuk bergerak menghindar.

    “Awas kak Scarlet!!!” White berteriak sangat kencang

    “Zleeebss!!! Zleeebss !!! Zleeebss!!! Zleeebss!!! Zleeebss!!! ”
    Scarlet terbelalak dangan Shock.tubuhnya bergetar,, jantungnya berdegup sangat kencang. Ia merasakan sesuatu yg hangat membasahi wajahnya. Ya darah segar yg berhamburan itu membasahi wajahnya dan membuatnya terdiam begitu shock.













    “Aku akan melindungimu.. Apapun yg terjadi..”

    Scarlet begitu kaget, Nick seorang pemuda yg baru saja dikenalnya kini sedang memeluknya dengan sangat erat dan membiarkan tombak – tombak sulur itu menembus punggungnya yg membuat darah nya bercipratan kemana – mana.

    “Kak Nick..?”

    Tombak – tombak runcing itu kemudian ditarik oleh makhluk mengerikan itu dan akhirnya terlepas semua dari punggung Nick. Nick berteriak sangat keras dan wajahnya menghadap keatas karena saking sakitnya luka yg berada dipunggungnya.

    “Lari… bawa White pergi dari sini..” Nick berkata dengan pelan dan kemudian pelukannya yg erat mulai meregang dan kemudian tubuh Nick jatuh telungkup di tanah.

    “Kak Nick!!” Scarlet mengangkat tubuh Nick dipangkuannya.. ia mencoba menyadarkan Nick yg telah memejamkan mata. Ketika ia melihat telapak tangannya yg sebelumnya memegang pungung Nick, ia shock melihat darah segar ditangannya.

    ‘Kenapa..? kenapa kau rela menolongku seperti ini? Kita baru saja saling mengenal.. kenapa Kau mau menolong Aku yg belum lama kau kenal ini Kak Nick?’ Scarlet memandang wajah Nick. Terlihat wajah Cantik jelita gadis ini begitu sedih dan berlinang air matanya melihat kondisi pemuda bangsawan dipangkuannya yg baru saja menolongnya.

    Jauh dari tempat dimana Scarlet sedang memangku tubuh Nick, White terdiam dengan apa yg baru saja ia lihat. Makhluk yg sedang berada tepat dihadapannya ini benar – benar sangat kejam. Ya, makhluk yg mengejarnya sejak tadi dari dalam hutan yg gelap itu adalah makhluk buas yg lebih mengerikan dari Serigala.

    “Wuuuzzzz” Sulur – sulur makhluk mengerikan itu telah kembali kepada pemiliknya. “Haaaarghhh” Ia bersuara kemudian mengalihkan pandangannya pada White yg berada dibelakangnya. White ketakutan melihat bola mata merah dan senyum yg menyeringai dengan lendir – lendir yg terus berjatuhan itu. Makhluk seram itu membalikan badannya dan dengan tangannya yg memiliki cakar yg sangat tajam ia berusaha meraih tubuh White..


    ******​
     
  12. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    Märchen - 1.9 The Truth Revealed


    “AAAHHHHHHH” White berteriak dengan sangat kencang karena ketakutan dengan makhluk yg mencoba menyentuhnya. Scarlet yg tadi terdiam meratapi Nick, kemudian kaget dan memandang kearah White adiknya. “White!!!”

    “GRAAAAAAAAAAAA!!!!!!”

    Tepat didepan mata Scarlet ia melihat Sosok Serigala Besar berwarna biru gelap yg tadi menyakitinya dan baru saja ia lawan, menyerang dan mencakar tangan makhluk itu hingga terputus. Tangan berlendir yg memiliki kuku tajam itu kemudian terpotong dan mengeluarkan cairan yg berwarna hijau.

    “HARGGHHHHH!!!!” lengkingan keras makhluk itu menyayat keheningan Hutan Wolfwald yg sunyi.

    Tanpa menghiraukan tangannya yg telah terputus, dengan cepat makhluk mengerikan yg memiliki banyak sulur, menumbuhkan puluhan sulur dari dalam tubuhnya yg ujung pangkalnya bertransformasi menjadi sangat runcing seperti bentuk tombak yg tadi menyerang Nick. Sulur – sulur itu kemudian menyerang Sang Serigala besar, namun mereka tidak memberikan luka yg berat pada tubuhnya karena dengan cepat Serigala itu memotong semua sulur itu dengan cakar nya yg sangat tajam.

    Sang Serigala yg telah terluka akibat pertempurannya tadi dengan Nick dan Scarlet, tidak memperdulikan kondisi tubuhnya dan dengan segera melompat menerjang tubuh makhluk mengerikan itu. Serigala besar itu menerkam makhluk itu hingga terjatuh ke tanah dan kemudian mengigit dengan kuat leher musuhnya sampai cairan berwarna hijau bercipratan keluar.

    White yg masih menutup matanya karena ketakutan tadi kemduain membuka matanya dan melihat Serigala Besar itu sedang melawan Makhluk mengerikan yg berusaha menyakitinya tadi.

    “Tuan Serigala!!!”

    Makhluk mengerikan itu menggerakan tubuhnya mencoba lepas dari sergapan Serigala Besar yg sedang mengigitnya. Ia meronta – ronta dengan hebat namun Sang Serigala tetap mencengkram dan mengigit dengan kuat.
    Scarlet yg melihat kejadian itu dari jauh merasakan keheranan. ‘Kenapa Serigala Besar yg mengerikan itu malah balik menyerang makhluk mengerikan yg bersulur. Apa benar apa yg dikatakan White bahwa dia adalah Serigala yang baik?’

    Sulur – sulur dari belakang punggung makhluk itu kemudian muncul dan mendorong tubuhnya hingga kembali berdiri. Kemudian makhluk yg masih dalam posisi tidak bisa bergerak kemana - mana itu. Melilitkan semua sulur yg ia punyai pada tubuh sang Serigala dan dan dengan sekuat tenaga melemparkan Tubuh Besar Serigala itu hingga menabrak pohon tua. “BRUAKKKKKKK!!!!”

    “HARRRRRGHHHH” makhluk bersulur berteriak melengking dengan keras. Terlihat banyak sekali cairan berwarna hijau menyembur dari bekas gigitan Serigala pada lehernya. Ia yg terlihat begitu marah memandang gadis kecil yg berada paling dekat dengannya. Ia lalu mengangkat lengan kirinya ke atas dan terlihat cakar – cakar tajamnya bersiap melepaskan kemarahan pada tubuh White.
    White mengigil tidak dapat bergerak dan menatap makhluk itu.

    “HAARGHHHHHH!!!!” makhluk itu berteriak.







    “Dorr!!”

    Scarlet melepaskan tembakan tepat mengenai belakang kepala makhluk itu dan menghentikan gerakannya untuk menyerang White. “Ka.. kakak…” White memandang kearah kakaknya yg sedang menodongkan senapa api pada makhluk itu.

    Tubuh makhluk itu bergetar tidak beraturan. Ia kemudian melirik ke belakang dan melihat gadis dengan tudung merah dengan dresser putih yg telah sobek – sobek menodongkan senjata padanya. “Harrghhh!!!” makhluk itu berteriak

    “Pergilah ke Neraka makhluk jahat!!!!”

    “Dorrr!!!!”


    *****

    “Hahh.. Hahh.. Hahh.. Scarlet menurunkan senapannya dan kemudian tubuhnya rubuh dengan lututnya yg menahan tanah. ‘Selesai… semua selesai…’

    “Kakak!!” White berteriak sembari mendekati kakaknya yg telah kelelahan dengan apa yg terjadi sebelumnya.

    “Kakak… hiks.. hiks..” White memeluk tubuh kakaknya dengan sangat erat dan menangis dengan kencang.

    “Sudah jangan menangis lagi White…” Scarlet berkata dengan lembut pada Adiknya.

    “Kau berhasil melumpuhkan makhluk itu Scarlet..”

    “Nick!?” Scarlet kaget dan melirik kearah suara yg didengarnya dan melihat Nick sedang berjalan terhuyung – huyung sembari memegangi bahu kirinya dengan lengan kanannya.

    “Kak Nick…” White berkata pada Nick yg kini tepat sedang berjongkok didepan mukanya.

    “Kamu nakal ya White.. kamu tidak boleh melakukan hal seperti ini lagi dan pergi memasuki hutan sendirian..”

    “Maaf.. Maafkan White kak… White Cuma ingin bertemu dnegan Tuan Serigala lagi tapi akhirnya malah dikejar dengan makhluk mengerikan itu.” White berkata dengan menunduk sembari menyesali perbuatannya .
    Nick tidak menjawab perkataan White.. ia hanya membalas dengan senyuman sembari memegang kepala gadis kecil itu yg sedang memeluk Scarlet.

    “White.. Scarlet…”

    Tiba – tiba Scarlet mendengar suara yg telah lama tidak ia dengar.. ia merasakan sangat mengenal suara itu. Scarlet kemudian melepaskan pelukan White. Dan melihat kea rah suara yg atdi didengarnya.

    “White.. Scarlet.. ternyata kalian sudah besar ya..”

    “Tidak mungkin.. ini benar kau.. ini benar kau nenek?” Scarlet kaget dengan apa yg ia lihat. Makhluk bersulur yg sedang terbaring itu berkata dengan suara neneknya yg telah lama sekali menghilang sejak kejadian buruk menimpa Vermeil. “Nek.. ini Nenek?” White berkata.

    Nick yg tidak mengerti dengan apa yg terjadi hanya terdiam melihat Scarlet dan White mendekati tubuh makhluk mengerikan itu.

    “Iya ini nenek sayang.. uhukk.. uhukk.. maafkan nenek.. maafkan nenek..”

    “Nek.. kenapa nenek bisa menjadi seperti ini?” Scarlet berlutut disamping tubuh Monster itu dan terlihat raut wajahnya begitu sedih.

    “Nenek berubah menjadi seperti ini setelah meminum ramuan yg diberikan Vermeil ketika hari itu dia datang mencoba menyembuhkan wabah penyakit Flu akut itu. Namun tiba – tiba saja terjadi keanehan pada tubuh nenek. Vermeil yg tahu sesuatu yg aneh berubah pada diri nenek mencoba tetap menyadarkan nenek agar tetap mengingat siapa diri nenek. Tapi semua perasaan manusia dan ingatan kalian telah tertimpa dengan nafsu lapar dan juga kebengisan.. uhukk.. uhukk.. nenek meminta maaf untuk semuanya. Nenek minta maaf telah menyakiti Vermeil hingga tewas. Bawakan permintaan maaf ini pada Ibu kalian.”

    “Maafkan aku Nek.. kalau aku tahu ini adalah nenek, aku tidak akan menembak nenek dengan senapan milik Ayah..”

    “Tidak apa – apa.. nenek berterima kasih padamu Scarlet karena kamu telah berhasil membawa kembali perasaan manusia dalam hati nenek yg telah hilang… terima kasih…”

    Monster mengerikan yg ternyata adalah nenek dari Scarlet dan White itu kemudian berhenti berbicara. Terlihat tidak ada gerakan sedikitpun pada tubuhnya.

    “Nenek!!!!!!” Scarlet berteriak kencang dan menangis sembari memegang tubuh Neneknya yg telah diam membisu. White yg masih kecil terdiam mendengar semuanya dan air matanya jatuh mengalir dengan deras tanpa ada suara isak tangis keluar dari mulutnya.

    Nick berdiri dari posisinya yg tadi berjongkok. Ia kemudian berjalan perlahan mendekati Scarlet dan White yg sedang sedih itu dan memandang tubuh makhluk mengerikan yg tadi ia lawan dan melukainya. Ia kemudian berkata didalam hati sembari memandang begitu sedih

    Aku tak pernah menyangka bahwa sosok makhluk yg terbaring ini adalah nenek yg sangat Vermeil, Scarlet, dan White sayangi.. Siapa orang yang begitu tega melakukan hal ini pada tubuhnya? Ia benar – benar tidak dapat dimaafkan.. Ia telah membuat kisah tragedy kesedihan yg begitu mendalam pada Keluarga ini..

    Nick menghela nafasnya dan kemudian memandang wajah Scarlet yg masih menangis dengan kencang.

    Maaf Ibu White, Pada akhirnya aku tetap gagal.. Aku tidak bisa melindungi Hati kedua gadis ini dari perasaan kesedihan yg begitu dalam. Ternyata benar.. Aku memang belum bisa menjadi Pangeran yg sempurna seperti apa yg kakekku inginkan..


    ********​
     
  13. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    Märchen - Epilogue


    White yg melihat kondisi Tuan Serigala yg terluka kemudian menangis. Kakaknya Scarlet yg tadi dengan mata kepalanya sendiri melihat Serigala Besar ini menolong adiknya kemudian tanpa pikir panjang mengeluarkan peralatan medis yg berada di saku berwarna coklat dipinggangnya lalu kemudian ia mengobati luka itu. Scarlet mencoba mengobati lukanya dengan baik. Ia Sadar, bahwa sebaiknya kita tidaklah menilai sesuatu hal itu dari luar. Ia memandang ke mata Tuan Serigala yg sejak tadi memandangnya dan dengan perasaan yg menyesal ia meminta maaf kepada Serigala Besar itu karena ia tadi yg pertama melakukan penyerangan. Setelah selesai memerban semua luka, White kemudian memeluk Tuan Serigala. Terdengar kata – katanya olehku ia sangat Rindu – rindu sekali telah lama ia tidak bertemu dengan sahabatnya itu sejak dahulu terakhir kali ia tersesat di Hutan.

    Setelah sebelumnya kami semua menguburkan jasad Nenek, White kemudian berpamitan dengan Serigala besar itu untuk kembali pulang. Ia berjanji nanti ia akan sering untuk menemui Tuan Serigala lagi di Hutan ini. Tuan serigala itu tersenyum. Tidak terlihat lagi raut wajah yg menyeramkan seperti sebelumnya. Aku yg tadi telah menyakiti dirinya dan menimbulkan banyak luka pada tubuhnya kemudian tersenyum dan menundukan kepala. Serigala Besar itu hanya terdiam memandangku.

    Akhirnya kami bertiga berjalan pergi dari dalam hutan dan melambai – lambaikan tangan pada Serigala Besar itu yg masih memandang kami pergi semakin jauh dari dirinya.

    ****

    “White!!! Scarlet!!!” Ibu White berteriak dengan keras dan berlari mendekati kedua putrinya yg baru saja tiba di desa kemudian memeluk mereka dan menangis terharu melihat mereka berdua kembali dengan selamat.

    “Kak Nick!!!” Azure berlari menuju Nick yg juga tiba di desa. “Kakak benar – benar menepati janji kakak untuk membawa mereka berdua kembali.. Aku salut padamu kak..” Azure berkata.

    Nick yg mendengar semua itu hanya tersenyum dengan mata yg terlihat sayu lalu memegang ubun – ubun Azure menggunakan tangan kirinya.

    Seluruh penduduk desa yg bergerombol itu kemudian bersorak – sorai menyambut Nick karena berhasil membawa kedua gadis belia itu kembali. Pujian – pujian dan juga rasa bangga mereka terdengar begitu riuh di sekeliling Nick. Nick sadar, dia tidak melakukan sesuatu hal yg besar.. tapi senang karena ia bisa menepati janjinya pada Ibu White.

    *****

    1 days Later

    “Jadi kamu memutuskan untuk pergi hari ini Nick” Ibu white yg sedang memegang penyiram tanaman bertanya kepada Nick di taman pelataran rumahnya. Tepat ditempat itu beberapa orang – orang Desa juga ada untuk melepas kepergian Nick.

    “Iya Bu.. Terima kasih untuk segalanya. Aku senang bisa menginap dan mengenal baik keluarga Ibu” Nick menjawab.

    “Nick!!!” terdengar suara Azure berteriak sembari berlari menuju kearahnya.

    “Curang!! Kamu belum mengajariku bagaimana menjadi pria yg hebat dan sekarang malah mau pergi begitu saja!!” Azure terlihat sangat marah karena Nick hendak pergi dari desanya.

    “AKu yakin kamu bisa menjadi Pria yg hebat Azure.. seriring berjalannya waktu.

    “Tapi…”

    “Aku harus pergi… aku harus bisa menemukan apa yg sedang kucari…”

    “Jadi hari ini adalah Hari kepergianmu dari desa anak muda” tiba – tiba datang sosok kakek tua dengan rambut diatas kepalanya yg botak dengan kumis dan janggut putih dengan memakai pakaian leather coat datang menghampiri Nick.
    Nick terkejut ternyata itu adalah sosok pak Gludghell. “O iya Pak Glughell… ini aku kembali pedang berharga milikmu.. maaf bila kemarin aku meminjamnya dengan paksa. ”

    Tiba – tiba saja Glughell merogoh saku celananya dan melemparkan sesuatu dengan tangan kanannya kearah Nick. Benda itu kemudain ditangkap oleh lengan kiri Nick.

    “Aku kembalikan coin emasmu itu.. dan simpanlah pedang milikku itu olehmu. “

    “Ehh.. tapi…?”

    “Aku ini seorang pandai besi yg masih produktif. Untuk membuat karya pedang sebagus pedang itu sangat mudah bagiku. Yg paling sulit adalah menemukan orang yg sangat tepat untuk memilikinya dan menggunakannya. Sudah.. pedang Caliburn itu sekarang milikmu Nick..”

    “Terima kasih Pak..” Nick berkata dengan tersenyum.
    Nick melirik kearah kanan dan kiri namun ia tidak melihat White dan juga Scarlet. ‘Mungkin mereka berdua memang tidak ingin melihat kepergianku dari desa ini.’ Nick berkata dalam hatinya.

    Nick kemudian pamit kepada Ibu White, Azure, Pak Glughell, dan semua penduduk desa yg ada disana. Ia kemudian pergi menyusuri jalan setapak yg pertama kali membawa ia kemari ke Desa ini.

    “Semoga Nak Nick menemukan apa yg ia cari.” Ibu white berkata.

    ****

    Nick berjalan di dalam rerindangan pohon hutan Wolfwald. Ia berjalan begitu gembira karena ia telah mengalami kejadian yg tidak pernah ia dapat di kerajaan. Ya ia mengerti mengenai pentingnya sebuah keluarga. Ia menghela nafasnya dan menyesal telah meninggalkan seluruh keluarganya dan juga adik laki – lakinya yg masih remaja.

    ‘Aku berjanji akan kembali Ayah.. ketika semua pencarian ini selesai..’​

    Nick kemudian menghentikan langkahnya. ia memandang lurus kedepan dan terlihat disana sosok dua gadis kecil dengan memakai tudung merah sedang memandang kearahnya.

    “White.. Scarlet.. ?!”

    White dan Scarlet tersenyum memandang Nick dan kemudian mereka berjalan mendekati pemuda bangsawan yg menggunakan mantel hitam panjang selutut itu.

    “Kak.. kenapa kakak harus pergi sekarang.. bisa tidak tinggal lebih lama lagi?” White berkata pada Nick.

    “Kakak harus pergi sekarang White.. ada sesuatu yg harus kakak temukan..” Nick menjawab dan terlihat White sedih mendengar perkataan Nick.

    “Kak Nick..” suara pelan lembut Scarlet mengalihkan perhatian Nick. “Terima kasih untuk semua yg kau lakukan. Terimakasih kau mau membantu menemukan White kemarin di hutan dan juga terima kasih karena kau mau menolongku yg belum lama kau kenal ini dari serangan nenek kemarin. Aku benar – benar berterima kasih padamu. Aku berjanji suatu saat nanti pasti akan membalas semua kebaikanmu.”

    Selesai Scarlet berkata, tiba – tiba saja Nick memeluk dirinya. “Ehh?!” Scarlet kaget karena Nick memeluk dirinya dengan sangat erat.

    “Aku menyayangi kalian semua.. dan sebenarnya sangat berharap untuk bertemu dengan kakakmu Vermeil. Kamu tidak perlu menganggap memiliki hutang budi padaku Scarlet. Karena semua yg kulakukan itu murni keinginanku sendiri tanpa mengharapkan pamrih.”

    Scarlet begitu terharu Mendengar hal itu dari mulut Nick sampai - sampai terlihat dari wajahnya yg cantik jelita itu matanya berlinang karena benar – benar terharu.

    “Ahh curang kenapa Kak Nick hanya memeluk Kak Scarlet saja…” gerutu White yg melihat mereka berdua saling berpelukan.

    “Sini Kak Nick peluk..” Nick melirik pada white kemudian berkata lalu melepaskan pelukannya pada Scarlet dan kemudian memeluk tubuh mungil White sembari berjongkok. Terlihat jelas raut muka white menjadi sangat memerah karena dipeluk oleh Nick.

    Selesai dengan semuanya, Nick akhirnya berpamitan pada White dan Scarlet. Ia kemudian melangkah pelan sembari melambai – lambaikan tangannya kearah kedua gadis itu dan akhirnya Scarlet dan White melihatnya menghilang jauh kedalam hutan Wolfwald yg gelap.

    “Kak.. Apakah kita dapat bertemu dengan kak Nick lagi?” White bertanya kepada Kakaknya.

    Scarlet memeluk tubuh adiknya itu dari belakang dan kemudian berkata

    “Kakak yakin kita suatu saat nanti pasti akan bertemu dengannya lagi”


    *****


    The Little Red Riding Hood

    Alkisah disebuah hutan yg sangat rindang dan lebat tersebutlah seorang gadis kecil dengan tudung merah yg berjalan melangkah pelan masuk kedalam hutan terlarang. Para penduduk desa sebelumnya telah memperingatinya bahwa didalam hutan terdapat serigala yg jahat yg akan memakan dirinya, namun sang gadis kecil tidak memperdulikan hal itu.

    Ia berjalan semakin jauh kedalam hutan hingga sampailah ia disebuah daerah dimana cahaya matahari bisa melesap masuk di tempat itu. Ciri tempat itu ialah terdapat sebuah batang pohon tua tergeletak di tanah. Sang gadi kecil kemudian mendekati pohon tua itu dan kemudian duduk dengan ceria seperti menunggu sesuatu.

    Tiba – tiba saja sesosok bayangan hitam besar muncul dari belakang dirinya. Ketika ia melirik kebelakang, ia melihat sosok Tubuh Serigala yg sangat Besar berbulu Biru gelap yg berjalan dengan dua kaki sedang memandangnya. Gadis kecil itu tersenyum memandang Serigala besar itu dan kemudian mengeluarkan sebuah roti panjang dari keranjang makanan yg ia bawa ditangannya dan memberikannya pada sang Serigala.

    “Aku menepati janjiku untuk kembali menemuimu tuan Serigala…”

    Serigala itu kemudian duduk pada batang pohon disamping gadis kecil bertudung merah itu lalu kemudian ia memakan Roti yg tadi diberikan padanya. Gadis kecil bertudung merah terlihat begitu gembira karena Tuan Serigala dengan lahap memakan roti yg ia buat dengan tangannya sendiri. Terlihat dari cara makannya, Ia yakin bahwa Tuan Serigala menyukai makanan yg ia buat itu.

    “Suatu hari nanti jika aku sudah menjadi wanita dewasa.. Aku berharap kamu mau menikah denganku tuan Serigala..”

    ~ END ~
     
  14. hanamaru MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 18, 2009
    Messages:
    4,882
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +94,604 / -0
    still read, komen belakangan :hoho:
    tak copi dulu ke notepad biar bisa dibaca via mp4,
    tunggu komen ane ya.
    BTW, boleh komen gak ditred bos, kalo gak boleh, biar ane ngomong ke momod untuk dihapus postingan ini [​IMG]
     
  15. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    komen aja di tritnya gpp gan. :peace:
     
  16. hanamaru MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 18, 2009
    Messages:
    4,882
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +94,604 / -0
    BTW ini bro/sis helel yang ada di subforum fanfic kaskus itu yah ?? (maaf kalo salah :maaf:)
    ane dah baca (baru sedikit) cerita bos yang disitu..
     
  17. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    yup Heilel_Realz012 yg sama dengan yg dikaskus. btw wa agan bukan sistah :peace:
    cerita yg mana ni? Diablo Falling kah? :iii:
     
  18. hanamaru MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 18, 2009
    Messages:
    4,882
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +94,604 / -0
    keknya yang itu, ilustrasi tentang london saat hancur itu bagus dan terasa fillnya :top:
    lanjut dulu, lihat komen di tred itu kalo pengen nyelesein ceritanya bisa sampe 9 jam.. wah... :kaget:
    gak pa-pa, kalo bagus lanjut aja... hehehehe :tkp2:
     
  19. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    ooh bener Diablo Falling rupanya
    yuup emang butuh waktu banyak karena itu novel dah completed + isi ceritanya agak berat. :malu:
    lagi lanjut buku 2 loh itu.

    ok ditunggu komennya deh kk :peace:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  20. hanamaru MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 18, 2009
    Messages:
    4,882
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +94,604 / -0
    @atas
    btw cerita yang ini dah complete belum (ato masih ongoing juga yah ? [​IMG]), mau tak baca nih, kalo belum jadi nanggung bikin penasaran saja nanti :hehe: [​IMG]
     
  21. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +825 / -0
    dah completed ACT 1 Little Red Riding Hood.

    ACT 2 Beauty and The Beast masih dalam penggarapan dan belum launching :beer:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.