1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

FanFic Infinite Stratos Evolution : I.S.E

Discussion in 'Fiction' started by Nathan_Prime, Mar 8, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Genre:
    -Action, Mecha, Sci-Fi

    Story by:
    -Myself
    *Original created from Japanese light novel series by Izuru Yumizuru published by Media Factory

    Setelah mempertimbangkan lama-lama akhirnya dibuat juga FanFic ini disini (Pernah dibuat juga di forum sebelah) :iii:

    FanFic ini dibuat berdasarkan dari cerita Infinite Stratos, tapi cerita ini gak hubungan langsung dengan Light Novel ataupun Anime nya (Jelaslah ini FanFic) :iii:

    Dan Ingat, ini adalah fanfic, kesamaan nama dan tempat adalah sebagian hanya kebetulan semata atau dibuat oleh pembuat cerita ini!

    Infinite Stratos atau disingkat IS, sebuah senjata sistem exoskeleton armor, telah menjadi senjata dominan dalam peperangan. Sayangnya untuk para laki-laki, hanya perempuanlah yang bisa mengendalikan Infinite Stratos. Orimura Ichika, seorang pemuda 15 tahun secara tidak sengaja menyentuh IS di sekolah pelatihan IS. Dia menyadari bahwa hanya dia laki-laki yang dapat mengendalikan IS dan dipaksa untuk memasuki sekolah pelatihan itu.

    Hingga 1 tahun sudah Orimura Ichika berada di IS Academy dan mulai memasuki tahun ke-dua nya. Sampai suatu ketika ia menemui seorang pemuda bernama Shinji Sanada terdampar dipantai yang ternyata dia juga bisa mengendalikan Infinite Stratos secara tidak diduga-duga! Siapakah dia sebenarnya?

    Shinji Sanada

    Seorang pemuda backpacker yang telah ditolong oleh Ichika di tepi pantai, dialah karakter utama dalam cerita ini (no offense Ichika). Orang yang sangat santai dan bersahabat tapi akan berubah menjadi penyendiri dan dingin ketika sedang kesal atau marah. Memiliki Luck Power yang besar, sehingga apapun yang dia lakukan pasti tak akan mengalami kegagalan. Entah bagaimana bisa dia dapat mengendalikan Infinite Stratos, rahasia mengenai dirinya dan keluarganya masih diselimuti misteri. IS miliknya adalah Red Dragon, IS misterius warisan dari ayahnya yang yang entah mengapa tidak tercatat dalam 467 IS core.

    Infinite Stratos & Abilities:

    Shinji menaiki IS pemberian ayahnya yang diberi nama Red Dragon. Salah satu IS yang tidak dibuat oleh Tabane Shinonono sehingga dikategorikan sebagai "Lost Generation IS" atau "Illegal IS." Sampai akhirnya pemerintah Amerika Serikat "berpura-pura" mengakui bahwa Red Dragon adalah salah satu dari Generation 4th IS buatan mereka setelah Nathan muncul dengan White Dragon Mk II nya. Type serangan nya adalah All-Support Combat.

    1. "Nightslayer" Twin blades, pedang kembar berwarna hitam untuk serangan CQC.

    2. "Darkbreaker" Sword, gabungan pedang dari "Nightslayer" Twin blade. Dengan kekuatan tambahan mengalirkan energy blade sehingga serangan nya semakin kuat.

    3. "Dragon Fang" Assault Rifle, senjata mesin yang dapat menampung 100 peluru.

    4. "Dragon Sharp Fang" Assault Rifle, gabungan Assault Rifle dengan satu "Nightslayer" blade menjadikan nya seperti senjata Bayonet Assault Rifle.

    5. Twin F.B.L (Flamer.Blaster.Laser), senjata berat 3 fungsi menjadi 1 yang sangat berguna dalam situasi tertentu. Menyemburkan api untuk jarak dekat, Blaster Bullet untuk jarak menengah, Laser Beam untuk jarak jauh.

    6. "Dragon Breath" Railgun, senjata Railgun yang tergabung dari Twin F.B.L dan "Nightslayer" Twin blade. Senjata pamungkas yang dapat menghancurkan IS yang memiliki Energy Shield yang penuh sekalipun.

    7. DEVIL (Digital Evelopment Virtual InteLegence), Super A.I yang sudah terinstall sejak awal didalam Red Dragon. Berfungsi sebagai "penasehat" Shinji saat bertarung atau mengaktifkan "super-tech soldier ability."

    Nathan Graves

    Seorang agen rahasia dari Brotherhood of Freedom, organisasi pasukan agen rahasia Amerika terbaik diseluruh dunia yang bertugas secara rahasia membawa perdamaian pada suatu perang. Awalnya dia dikirim oleh pemerintah Amerika agar dapat mempelajari teknisi mesin IS sekaligus memata-matai Ichika, Shinji dan Charlotte (Yang dimaksud adalah Charles), sampai akhirnya tanpa sengaja ia bisa memakai IS ketika menolong seseorang. Orang yang tenang tapi agak pendiam dan dingin. IS miliknya adalah White Dragon Mk II, hasil IS kostumnasi olehnya.

    Infinite Stratos & Abilities:

    Nathan menaiki White Dragon Mk II, IS kostumnasi khusus buatan nya setelah White Dragon Mk I dinyatakan sukses besar. Asal White Dragon sendiri masih misteri ketika markas Brotherhood dikirimkan blueprint IS dan tidak diketahui siapa pengirimnya, hingga pemerintah Amerika Serikat mendeklarasikan nya sebagai Generation 4th IS buatan mereka sendiri. Type serangan nya adalah All-Support Combat.

    1. Link Blade, dua pedang kembar yang terbuat dari kristal hijau yang tidak mudah hancur untuk serangan CQC.

    2. Ultimus Sword, gabungan dari ke-dua Link Blade. Dapat mengeluarkan Energy Blade tanpa perlu menguras Energy Shield.

    3. Twin Buster Rifle (Rifle Mode), senjata yang terdiri dari 2 gabungan Laser
    Rifle yang dapat dibelah. Senjata yang unik karena bisa dirubah menjadi mode senjata yang berbeda. Ada beberapa bentuk serangan dalam Rifle Mode:

    -Laser Shot: menembak kan partikel laser.

    -Assault Rifle Shot: menembakan laser secara beruntun seperti senjata mesin.

    -Shotgun Shot: menembakan laser secara menyebar seperti shotgun.

    4. Dual Pistol Laser (Dual Pistol Mode), senjata Pistol Laser yang terbentuk setelah membelah bagian gangang dan laras pendeknya.

    5. Sawn-Off Shotgun Laser (Sawn-Off Shotgun Mode), senjata hasil gabungan dari ke-dua Dual Pistol Laser. Sangat mematikan bila ditembak dari jarak yang dekat.

    6. Link Gun Blade (Gun Blade Mode), senjata gabungan dari dua Link Blade dan Dual Pistol Laser. Senjata yang baik untuk menyerang jarak dekat atau jarak menengah.

    7. Lance Rifle (Lance Gun Mode), senjata gabungan dari satu Buster Rifle dan Link Blade. Senjata yang baik untuk menyerang jarak dekat atau jarak jauh-menengah.

    8. Pierce Buster Rifle (Final Mode), senjata pamungkas gabungan dari Twin Buster Rifle dan Ultimate Sword. Mode senjata yang mematikan karena konon tembakan nya bisa membelah seorang pilot IS dengan Energy Shield yang masih penuh, walaupun belum dibuktikan sama sekali.

    9. Support Drone, 6 robot kecil buatan Nathan yang terbang mengitari White Dragon Mk II. Bisa membantu menembakan partikel laser pada musuh, menciptakan Energy Saber untuk serangan jarak dekat, ataupun menciptakan Alternate Energy Shield untuk melindungi diri.

    10. COMBAT (COMputer Battle AssistanT), Super A.I pemberian Brotherhood of Freedom yang terinstall didalam White Dragon Mk II. Berfungsi sebagai navigator dan sebagai kunci mengaktifkan "super-tech soldier ability."

    Chapter 01 : Laki-laki kedua yang bisa mengendalikan Infinite Stratos

    Part 1 l Part 2 l Part 3 l Part 4 l Part 5 l Part 6 l Part 7 l Part 8

    Chapter 02 : Aku ingin pergi dari sini!

    Part 1 l Part 2 l Part 3 l Part 4 l Part 5 l Part 6

    Tokyo…

    Berbeda dari pemandangan sehari-harinya di malam hari yang biasanya ramai kini terlihat sepi…

    Lampu-lampu dari semua gedung disana masih menyala, kendaraan pun terdiam begitu saja…

    Tidak ada pejalan kaki yang berjalan-jalan disekitar protokol jalan, tidak ada kebisingan malam hari yang biasa menghiasi kota itu…

    Keheningan itu terpecahkan dengan munculnya sesuatu yang terbang dengan cepat, melintas diantara gedung-gedung disana…

    Sesuatu seperti burung, terlihat lebih besar bahkan sebesar orang dewasa...

    Tampak terlihat jelas lagi dari dekat, sesuatu seperti baju tempur terbang bersenjata dengan seorang pilot didalamnya yang sepertinya mengendalikan benda itu…

    Salah satu pilot benda itu, terlihat seperti grim reaper berwarna hitam yang tertutupi helm dan bersenjatakan sabit dikejar oleh 2 pilot lain nya dibelakangnya, yang satu terlihat seorang laki-laki yang mengenakan baju tempur putih keemasan bersayap seperti malaikat dan satu lagi perempuan dengan memakai baju tempur berwarna merah dengan 2 katana ditangan nya…

    "Ichika, ayo!", perempuan itu menyuruh laki-laki itu.

    "Baiklah!" Laki-laki itu mengambil senjata pulse machine gun dari punggung nya dan menembaki pilot hitam di depan nya…

    Pilot misterius itu menghindari serangan itu dengan mudah, ia terus lari menghindari mereka…

    "Sial," kesal pemuda itu karena serangan nya gagal.

    Selagi menghindari, pilot misterius itu dihadang oleh pilot lain nya didepan nya, perempuan Cina dengan baju tempur berwarna merah-hitam dan membawa pedang raksasa…

    "Kejutan!" Perempuan itu siap menyerang pilot misterius itu, tapi gerakan nya terbaca oleh pilot misterius itu, tepat sebelum perempuan itu menebaskan pedang nya dia lebih dulu menyerang dengan sabitnya…

    "Uwah!" perempuan itu terpental sampai menabrak gedung didekatnya…

    "Lin Yin!"panik 2 pilot lain nya.

    "Aku tidak apa-apa" perempuan itu kembali berdiri dan kembali terbang mengejar pilot misterius itu.

    "Syukurlah" hela nafas lega dari pilot laki-laki itu.

    "Kita juga jangan berdiam diri lama-lama" pilot perempuan disampingnya memperingatkan.

    "Iya" dan mereka berdua pun melanjutkan pengejaran pilot misterius itu.

    Pilot misterius itu terus melarikan diri sampai akhirnya dia dihadang lagi oleh pilot lain nya, dari kejauhan terlihat seorang gadis berambut pirang dengan baju tempur berwarna biru sedang mengarahkan senjata laser sniper rifle nya kearah pilot itu, tapi tembakan nya berhasil dihindari…

    "Pilot apa dia itu?" gadis itu kesal dan terkejut melihatnya.

    Setelah pilot itu menghindari serangan tadi, muncul tembakan beruntun dari atas nya, terlihat pilot perempuan lain nya mengenakan baju tempur berwarna jingga-hitam, kali ini pilot misterius itu mengeluarkan drone pelindung untuk melindungi dirinya dari tembakan itu…

    "Apa?" kaget gadis itu, "Laura, sekarang!" kontak gadis itu ke pilot lain nya.

    Dari salah satu atap gedung, terlihat pilot perempuan berambut perak panjang dengan penutup mata di mata kirinya dan mengenakan baju tempur berwarna hitam sedang bersiap menembakan senjata laser railgun nya…

    "Rasakan ini!" perempuan itu menembakan railgun nya langsung kearah pilot misterius itu, tembakan nya tepat kena kearah pilot itu.

    "Berhasil!" ke-enam pilot yang menyerangnya mulai bergembira, tapi tidak berlangsung lama…

    Pilot misterius itu masih selamat! Dia terlindungi oleh energy shield dari protector drone nya.

    "Serangan yang bagus" decak kagum pilot misterius itu, "Tapi masih tidak cukup kuat untuk meleceti IS ku" tambah nya lagi.

    "Sebaiknya kau menyerah saja sekarang, meskipun IS mu kuat, tapi kau tidak mungkin menang melawan 6 IS sekalipun!" Salah satu pilot perempuan yang memegang katana mengarahkan senjatanya kepada pilot misterius itu seraya menantang.

    "Kalau begitu buktikan, jangan hanya bisa bicara!" pilot misterius itu menerima tantangan nya dan pilot perempuan itu langsung menyerangnya.

    "Houki! Tunggu dulu!" pilot laki-laki itu memperingatkan tapi terlambat.

    Serangan katana beam dari pilot perempuan itu berhasil ditangkis oleh pilot misterius itu dengan senjata sabit raksasanya.

    "Terlalu lambat" pilot misterius itu mengomentari serangan pilot perempuan itu.

    "Apa?" tanpa disadari pilot perempuan itu diperutnya sudah terarah senjata shotgun.

    "UWAH!" pilot perempuan itu tertembak dan terpental hingga kejalan, beruntung karena baju tempurnya ia tidak mati ataupun luka parah, dia hanya pingsan.

    "HOUKI!" teriak cemas ke-lima pilot lain nya.

    "Kurang ajar!" marah pilot laki-laki itu dan langsung menyerang pilot misterius itu dengan pedangnya di ikuti dengan pilot lain nya yang juga ikut menyerang.

    Dengan senyum licik nya pilot misterius itu sudah merasa dirinya menang, akhirnya dia mengangkat sabitnya dan menebaskan nya kearah 5 pilot itu langsung.

    Semakin diayunkan, sabit itu lama-lama mengeluarkan laser sytche yang semakin besar diujung pangkal sabitnya, dan langsung menyerang ke 5 pilot IS itu.

    "GUAH!" semua pilot itu terpental dan menghantam tanah, mereka semua pingsan.

    "Heh, sudah selesaikah?" pilot misterius itu memandang sekelilingnya, sampai akhirnya dia melihat 2 titik terang disamping kiri nya.

    Ada 2 benda terbang lagi datang dengan cepat, bentuknya terlihat seperti naga, berwarna merah api dan yang satunya lagi berwarna putih mengkilap.

    "Masih belum" jawab salah satu pilot yang memakai baju tempur berwarna merah api.

    "Kalian, telat" Ichika yang setengah sadar melihat kedatangan mereka berdua sambil memarahinya dengan pelan.

    "Maaf, kami perlu waktu banyak untuk memperbaiki IS kami" jawab salah satu pilot yang memakai baju tempur warna putih.

    "Hoo, kalian kembali lagi ya?" seraya pilot misterius itu mengingat kembali siapa mereka berdua.

    "Tak akan kubiarkan kau memanfaatkan Infinite Stratos untuk menguasai dunia ini!" marah pilot IS berwarna merah itu.

    "Lalu kalau begitu menurutmu, buat apa Infinite Stratos diciptakan?" tanya pilot misterius itu.

    "Aku tidak peduli buat apa benda ini diciptakan, selama benda ini tidak digunakan untuk menyakiti orang lain, aku tidak mempermasalahkan nya" sambil kesal dia menjawab pertanyaan nya.

    "Tapi kau mau membunuhku kan? Dan itu bertentangan dengan prinsipmu" pilot misterius itu mempengaruhi nya.

    "Aku tidak akan membunuhmu" balasnya lagi. "Yang akan kubunuh adalah IS mu, dan ambisi jahatmu itu!" Langsung dia mengambil twin blades dari sayapnya dan menyerang pilot misterius itu.

    Pilot misterius itu menghindari serangan nya, di satu sisi pilot warna putih sedang mempersiapkan twin buster rifle nya.

    "Terima ini!" dia menembakan dengan beruntun twin rifle nya, pilot misterius itu terpojok menghindarinya.

    "Langsung saja ke climax nya!" pilot merah itu menggabungkan twin las cannon nya dan twin blades nya dan menjadi 'dragon breath' railgun cannon.

    "Kalau itu mau mu" jawab pilot berwarna putih itu dan menggabungkan twin buster rifle dan double saber nya menjadi pierce blast buster rifle.

    "D.E.V.I.L, aktifkan [TARGET ANNIHILATED]" perintah pilot merah itu kepada A.I nya.

    "C.O.M.B.A.T, aktifkan [TARGET ANNIHILATED]" pilot putih itu juga memerintahkan A.I nya.

    Dan kedua nya pun menembakan senjata pamungkasnya masing-masing kearah pilot misterius itu...

    :maaf: maaf bila ada kesalahan, mohon kritik dan saran nya :maaf:
     
    Last edited: Apr 2, 2011
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. setanbedul Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Dec 9, 2008
    Messages:
    4,678
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +11,657 / -0
    :grin4: mungkin buat storyline bisa di tunda dahulu penulisannya.. imo kurang cocok isi storyline seperti itu.. tetapi no offence.. storyline itu biasa lebih kepada penjelasan kisah dari awal-akhir.. en kl dari kata2nya lebih cocok itu buat review kalau tulisan ini ditulis di majalah, artikel dan sejenisnya..
    kalau buat diletakkan dibelakang buku (bila jadi novel).. harus cari kata2 yg lebih tepat

    maaf kalau gk baca semua ceritanya buat memberi tanggapan lebih
     
  4. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Mulai Chapter 1 setengah dulu :belajar:

    Chapter 01 : Laki-laki kedua yang bisa mengendalikan Infinite Stratos

    Beberapa bulan yang lalu sebelum pertempuran itu dimulai...

    Musim semi, kembali ke IS Academy, setelah sekian lama menghabiskan liburan musim dingin setelah ujian kenaikan kelas, Ichika Orimura, seorang laki-laki yang satu-satu nya didunia bisa mengendalikan Infinite Stratos akhirnya kembali ke akademi ditahun keduanya. Dilihatnya bunga sakura yang mekar dan tumbuh berbaris dijalan masuk dekat stasiun monorail itu menemani perjalanan nya masuk ke akademi itu setelah turun dari monorail.

    "Hah, kangen nya aku melihat pemandangan ini" Ichika memandang sekeliling akademi, dilihatnya ada beberapa murid perempuan yang belum pernah dilihat sebelumnya, kemungkinan besar itu adalah murid-murid baru kelas satu, sampai akhirnya dia melihat seseorang yang sepertinya ia sangat kenal.

    "Houki!" Ichika berteriak dan melambaikan tangan kepada sosok yang dikenalnya, perempuan rambut hitam ponytail, dan membawa barang yang terlihat seperti perlengkapan kendo.

    "I-Ichika?" Houki menoleh kebelakang melihat dimana suara itu berasal, Houki akhirnya melihat Ichika mendekatinya sambil melambaikan tangan.

    "Lama tak berjumpa ya!" Sambil menghela nafas capek Ichika menemui Houki.

    "Hah, baru juga beberapa minggu setelah liburan dibilang lama" jawab cuek Houki.

    "Yah, bagiku rasanya begitu lama" Balas Ichika sambil memegang kepalanya.

    Sampai akhirnya pertemuan mereka sedikit terganggu karena kedatangan Fang Lin Yin.

    "ICHIKA!" Lin datang sambil berteriak dan menepuk keras punggung Ichika.

    "Au, sakit tau!" Rintih pelan Ichika sambil memegang punggungnya.

    "Ahh, sudah mulai lemah ya kau sekarang?" Tanya Lin Yin seraya mengejek Ichika.

    "Bukan nya begitu, tapi kau-" Kesal Ichika sampai akhirnya terpotong karena teriakan salah satu teman nya lagi, Cecilia Alcoot.

    "Hai semuanya, apa kabar?" Lambai tangan Cecilia pada mereka.

    "Oi!" Balas Ichika sambil melambaikan tangan juga.

    Cecilia pun akhirnya mendekat dan bergabung dengan kelompok mereka sambil bertanya "Bagaimana dengan liburan kalian?"

    Ichika pun menjawab "Yah, aku cuma menghabiskan waktu bersantai saja hari itu, tidak ada yang lebih" Seraya menunduk lemas mengingat liburan nya.

    "Wah, kita sama dong" Sambil ikutan tertunduk lesu juga Cecilia membalasnya.

    "Kalau Houki sendiri bagaimana?" Tanya Ichika pada Houki.

    "Selama liburan ini aku banyak menghabiskan waktu di dojo kendo saja" Dengan datarnya Houki menjawab.

    "Begitu ya, kalau Lin Yin?" Ichika bertanya lagi pada Lin Yin.

    "Sama sepertimu biasa saja, yang paling menyenangkan pada saat tahun baru Cina saja" Dengan nada agak kecewa mengingat hari-harinya yang membosankan.

    "Jadi kita semua menjalani liburan dengan membosankan ya?" Tunduk lesu semuanya kecuali Houki.

    "Berarti yang belum kita temui cuma Charlotte sama Laura ya?" Sambil Houki memandang sekeliling mencari sisa 2 teman nya lagi.

    "Sepertinya begitu" Ichika juga memandang sekeliling dengan heran.

    "Ehh, apa kalian sudah melihat pengumuman kelas kalian nanti?" Tanya Cecilia lagi.

    "Ehh, belum sih, hei bagaimana kalau kita kesana saja sekarang! Siapa tahu kita nanti sekelas!" Sambil Lin Yin menyarankan pergi.

    "Ide bagus!" Seraya semangat Ichika bangkit kembali berharap bisa satu kelas dengan mereka akhirnya mereka berempat pergi ketempat pengumuman kelas.
     
    Last edited: Mar 10, 2011
  5. setanbedul Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Dec 9, 2008
    Messages:
    4,678
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +11,657 / -0
    kk lupa kasi saran.. tolong tulis credits tulisan ini kepada Infinite Stratos, perusahaan yg bikin, pengarang dan gbr IS sebagai preference
     
  6. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    sudah kok bang momod :peace:

    cuman pasti gambarnya yg belum nemu yg bagus :iii:

    sekalian pajang part 2 :lalala:
    Sesampainya disana terlihat sangat ramai, banyak murid lain nya yang juga penasaran dengan kelas hunian mereka selanjutnya, ditambah lagi juga karena mereka masih membawa barang-barang mereka.

    "Ahh, maaf-maaf" Sambil berdesakan Ichika melewati kerumunan para perempuan disana disertai dengan sesakan dari dada mereka secara tak sengaja menempel dimukanya yang membuat Ichika kelihatan malu-malu tapi senang tapi tidak dengan ke-tiga teman nya tang melihatnya dengan geram dari kejauhan.

    Sampai didepan papan pengumuman, keadaan masih ramai, sambil berdesakan Ichika mencari namanya dan teman-teman nya yang lain dimana kelas mereka sampai akhirnya dia bertubrukan dengan seseorang yang ia kenal juga, Charlotte.

    "Charlotte?" Kaget Ichika melihatnya.

    "Oh hai, Ichika" Sambil menyapa Charlotte berdesakan dengan murid lain nya.

    "Kau sudah menemukan kelas mu?" Tanya Ichika.

    "Sudah, aku berada di kelas 2-1, tapi aku belum lihat nama mu" Jawab Charlotte.

    "Tak apa-apa, aku akan cari sendiri" Balas Ichika. Charlotte pun pergi dari keramaian itu, seraya melihat papan kelas nya Ichika mencari namanya dan nama teman-teman nya yang lain.

    2-1

    Cecilia Alcoot

    Charlotte Dunois

    Fang Lin Yin

    Houki Shinonono

    Ichika Orimura

    Laura Bodewig

    "Wah, ternyata semuanya berada di satu kelas!" Dengan senang Ichika memandang nama kelasnya. Akhirnya ia kembali melewati kerumunan orang lagi dan menemui tiga teman nya lagi yang ternyata sudah ada Chralotte dan Laura bersama mereka.

    "Bagaimana?" Tanya Houki.

    "Kita semua berada di satu kelas! Kelas 2-1" Jawab Ichika.

    "Hee, benarkah? Baguslah!" Lin Yin dengan senang mendengarnya sambil melompat.

    "Kalau begitu, mohon bantuan nya untuk tahun ini ya" Charlotte menunduk hormat pada mereka.

    "Dan juga kuharap kau tidak melakukan 'hal bodoh' lagi seperti tahun lalu" Laura berbicara sambil memandangi Ichika dengan tajam.

    Karena pembicaraan Laura itu teman-teman nya yang lain jadi membayangkan sewaktu mereka kelas 1 bersama Ichika, terutama saat Ichika melakukan 'hal bodoh' pada mereka.

    "Y-Yah, itukan cuma masa lalu, jadi tidak usah dipikirkan" Dengan gugup dan merasakan tanda bahaya Ichika menyiapkan kuda-kuda untuk lari.

    Seraya mengingat perbuatan Ichika dendam api kesumat pun mulai membara kembali pada ke lima teman nya.

    "ICHIKA!"Marah mereka berlima.

    "Sudah kuduga pasti ada yang begini!" Ichika berlari sambil menghindari barang-barang yang dilempari mereka.
     
    Last edited: Mar 10, 2011
  7. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Lanjut part 3 siang-siang :lalala:

    Ichika akhirnya berhasil menghindar dari kejaran mereka didekat pinggiran pantai, Ichika pun duduk di bangku yang jaraknya tidak jauh darinya. Sambil beristirahat dan meminum air isotonik dari tas nya ia membayangkan bagaimana selanjutnya nanti.

    "Kurasa mereka akan lupa dengan sendirinya" Sambil menghela nafas karena kecapekan. Ichika memang sudah mengenal betul sifat ke lima teman nya, tidak heran karena sudah berteman sejak kelas 1, terutama dengan Houki dan Lin Yin yang notabene adalah teman masa kecilnya dulu.

    "Ahh, aku lupa lihat dimana kamarku tahun ini!" Ichika mengingat kembali sesuatu yang terlupakan, mengenai kamar hunian nya nanti. Ichika pun kembali berdiri dan pergi melihat papan pengumuman nya lagi, sampai akhirnya ia melihat sesuatu yang aneh di pesisir pantai dekatnya.

    Ada tas besar dan seseorang yang mengenakan jaket vest warna merah dengan kaos warna hitam didalamnya, Ichika penasaran dan mendekati orang itu, kelihatan nya dia pingsan.

    "Ehh, kau tidak apa-apa?" Ichika berusaha menyadarkan orang itu dengan memgoyangkan tubuhnya dan menampar dengan pelan mukanya. Akhirnya orang itu tersadar dengan mengeluarkan suara pelan.

    "Air…" Dengan suara pelan ia meminta tolong pada Ichika.

    "Tapi jangan air laut, setidaknya kalau ada Cola atau Morning Rescue lebih baik" Tambahnya lagi.

    "Hah? Morning Rescue itu apa?" Tanya Ichika dengan kebingungan.

    "Sering-seringlah lihat iklan TV kau anak muda" Dengan cepat orang itu menjawab.

    "Yah, kalau Cola atau Morning Rescue atau-apa-itu-entahlah aku tidak punya, tapi kalau kau mau-" Ichika memberikan air minum nya dan dengan cepat disambar oleh orang itu.

    "Ahh, AKU HIDUP KEMBALI!" Setelah meminumnya orang itu kembali bersemangat dan berteriak. "Air isotonik ya? lumayanlah" tambahnya mengomentari minuman yang diberikan Ichika.

    "Ehh, tapi aku sekarang ada dimana ya?" Dengan lugunya orang itu bertanya lagi pada Ichika sambil memandang sekelilingnya.

    "Kau berada di Infinite Stratos Academy, tempat dimana kamu dilatih untuk memiloti Infinite Stratos" Ichika menjawab sambil mejelaskan.

    "Ahh, IS Academy ya. Jauh juga aku hanyut ya?" Balas orang itu dengan santai bangkit dari pingsan nya setelah memulihkan diri sambil membereskan tas besarnya yang basah.

    "Hanyut?" Tanya Ichika bingung.

    "He eh, gara-gara hari itu aku tergelincir sewaktu menyeberangi sungai deras di hari hujan waktu itu. Yah, itu memang kesalahanku sendiri nekad menyeberangi sungai waktu itu" Orang itu menjelaskan alasan kenapa dia bisa terdampar.

    "Kau ini, semacam pengembara ya?" Tanya Ichika lagi yang kelihatan nya mulai tertarik dengan cerita orang ini.

    "Lebih tepatnya backpacker!" Pertegas orang itu.

    "Kalau dugaan ku benar, kau pasti Orimura Ichika kan?" Tanya orang itu pada Ichika.

    "Darimana kau tahu?" Dengan sedikit terkejut Ichika bertanya balik.

    "Meeh, meskipun aku ini seorang backpacker, tapi aku tetap bisa mencari informasi melalui media TV dan Internet, terutama kau yang disebut-sebut sebagai pilot IS pria pertama didunia, jadi tidak heran bila beritanya heboh!" Orang itu menjawabnya dengan jelas sekali alasan nya.

    "Jadi, kenapa kau ini jadi pengembara?" Tanya Ichika lagi setelah mendapatkan jawaban yang jelas sebelumnya.

    "Itu. Rahasia" Balas orang itu. "Ngomong-ngomong, bagaimana agar aku bisa pergi dari sini?" Tanya nya lagi pada Ichika.

    "Yah, kau bisa keluar dari sini melewati monorail yang ada disana" Ichika menunjukan stasiun monorail sekolahnya yang terhubung dengan daratan lain disebelahnya.

    "Baiklah, kalau begitu besok aku akan pergi dari sini" Seraya orang itu sudah mengeluarkan isi barang-barangnya yang basah.

    "Eh, kenapa?" Tanya Ichika lagi.

    "Jangan bilang 'Ehh, kenapa?', aku bukan murid disini jadi aku tak punya hak untuk menetap disini. Yah, sampai besok pagi" Jawab tegas lagi orang itu.

    "Tapi kenapa harus besok?" Tanya Ichika lagi.

    Orang itu menjawab lagi dengan nada yang agak jengkel karena ditanyai terus oleh Ichika. "Apa kau tidak lihat jam berapa sekarang? Tambah lagi apa kau tidak lihat barang-barangku? Semua kacau!".

    "M-Maaf kalau begitu" Ichika sedikit menunduk minta maaf.

    "Tidak usah minta maaf" Jawab orang itu kali ini dengan santai. "Ini sudah terbiasa kok" Tambahnya lagi. "Pasti rasanya sulit ya beradabtasi dengan laki-laki setelah sering bersosialisasi dengan perempuan terus?" Orang itu menanyai Ichika.

    "Yah, jujur sebenarnya sih iya. Tapi setidaknya aku punya banyak teman disini" Sambil malu-malu sedikit Ichika menjawab.

    "Kau pasti punya banyak teman-teman yang baik disini. Yah, kalau kau pintar bergaul" Balas orang itu lagi. "Oh iya, ini botol minum mu, aku berhutang budi satu padamu" Orang itu mengembalikan botol minum Ichika sambil mengangkat jari telunjuk kiri nya dan beranjak pergi.

    "Ehh, kau sudah mau pergi sekarang?" Heran Ichika karena sebelumnya orang itu berkata akan pergi besok pagi tapi sudah bersiap-siap untuk pergi.

    "Bodoh, aku cuma mau pindah tempat. Kalau aku mendirikan tenda dipinggir pantai nanti bisa kena air pasang!" Jawab jelas lagi orang itu sambil pergi mencari tempat aman.

    "Hei, kalau boleh tahu siapa namamu?" Teriak Ichika dari kejauhan.

    "Namaku Shinji Sanada!" Balas orang itu yang ternyata bernama Shinji Sanada. "Suatu hari nanti pasti kita akan bertemu lagi!" Lanjutnya lagi.
     
    Last edited: Mar 10, 2011
  8. setanbedul Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Dec 9, 2008
    Messages:
    4,678
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +11,657 / -0
    baru sadar
    kalo gw saran seh ubah jadi burung
    burung khan lebih kecil jadi katanya berubah jad
    Sesuatu seperti burung, terlihat lebih besar bahkan sebesar orang dewasa
    kembangkan disini dengan menjelaskan bagaimana suasana akademi saat itu..

    ada penurunan grafik.. awal cerita bisa dibilang climax.. udah bagus.. kl dipoles lebih bagus lagi
    pada cerita bab 1.1 bs dibilang oke deh.. tetapi banyak detail yg harus dimasukkan
    tetapi memasuki bab 1.2 kok terasa datar ya.. tp kl detail dimasukkan akan lebih baik
    saat di bab 1.3 ini kok terasa banyak goncangan di grafik.. jadi bisa dibilang kl dibuat grafik.. agak berombak2..
    kk liat saat pertemuan.. trus semua seperti lepas2 aja.. agak kurang bumbu.. kl bisa.. setelah ketemu ada adegan penyelamatan.. misal hampir terjadi ciuman.. ato pas minum... si Shinji ini malah memuntahkan krn tidak enak.. tetapi tetap dilanjutkan
    bila km menjadi dia.. apakah kamu akan mengatakan hal yg sama? coba ganti kata2nya dengan dialog berbeda
    tambahkan detil dia bangun.. dengan badannya yg penuh pasir.. lalu dia merasa gatal dan melepas bajunya tersebut.. lalu dari balik baju terlihat tubuhnya yang simetris, dadanya yang penuh bidang kotak-kotak , sedang punggungnya terlihat bentuk cakaran, dst

    lalu pembicaraan ini tidak masuk akal.. kl kamu berada di posisi Chika. apakah kamu akan ngobrol dengannya? kalau gw seh tidak.. pengen nendang ato ninggalin..
    ada bagusnya kamu isi dengan apa yang dia lakukan.. krn udah jelas dari dialognya dia melakukan hal tersebut
     
  9. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    @Setanbedul

    sebagian ada saya edit dikit tapi ada juga yang saya sengaja biarin aja :maaf:

    Pastinya saya tanya-tanya dulu kenapa dia :iii:

    Kasihan amat bukan nya nolongin malah ditendang :lol:



    Ini gak ngerti maksudnya bagaimana? :bingung:
     
  10. setanbedul Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Dec 9, 2008
    Messages:
    4,678
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +11,657 / -0
    :nongol:
    [​IMG] NONGOL [​IMG]
    [​IMG]
    maksudnya beri penjelasan lain.. krn apa yg dia kerjakan saat itu emang buat ngasi info..
    km bisa tulis dia lagi garuk2 hidung ato lainnya..
    ups.. kk saranin km ngak usah edit tulisan di atas.. lanjutkan aja tulisan kamu ke bab berikutnya.. en usahakan agar tidak jatuh pada lobang yg sama/mengulang kesalahan seperti bab sebelumnya
     
  11. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Forum sebelah sebenarnya udah ampe part 7, ku clock up aja deh storynya :motor:

    Pagi besoknya, sesuatu yang berjalan seperti biasanya berubah menjadi aneh ketika beberapa siswi melihat tenda yang didirikan ditengah jalan ditambah lagi dengan jemuran pakaian dan barang-barang disamping tenda itu. Tak lama setelah itu dari tenda itu keluar Shinji yang masih agak mengantuk dengan memakai celana dalam saja keluar dari tenda sambil memegang jam weker yang sepertinya rusak.

    “Ahh, pantas alarm nya gak berbunyi” Gumam Shinji sendirian sampai akhirnya dia tersadar ditontoni oleh banyak perempuan dengan mengenakan celana dalam.

    “Ada yang bisa kubantu?” Jawab Shinji dengan santainya tanpa memperhatikan sekelilingnya para perempuan itu yang sebagian menutupi matanya dengan malu-malu dan ada juga yang berbisik-bisik seakan berpikir ada orang gila yang tersesat di sekolah mereka.

    “Siapa dia ini?” bisik salah satu murid kepada teman nya.

    “Murid barukah?” Jawab salah seorang siswi lain nya yang masih penasaran.

    “Tapi kenapa dia tidur disini?” Heran salah satu murid disana lagi.

    Sampai akhirnya Fang Lin Yin datang menyerobot karena penasaran ada apa disana. “Permisi-permisi aku mau lewat!”

    Setelah meilhat Shinji yang hanya memakai celana dalam Lin Yin pun kontan langsung berteriak dengan muka merah sambil menutupi matanya dengan tangan nya. “HUAH!!! ADA ORANG MESUM!!!”

    Merasa tidak terima dikatai seperti itu dengan kesal Shinji membalasnya. “Mesum dari mananya, hah?” Sambil menunjuk Lin Yin seakan siap untuk berdebat dengan nya.

    “Kau tidak sadar sedang pakai apa? Dasar orang mesum!” Protes Lin Yin.

    “Kalau cuma celana dalam itu tidak masalah! Kecuali kalau aku telanjang bulat baru itu bisa dibilang mesum!” Shinji membalas pembantahan Lin Yin.

    “Biar Cuma pakai celana dalam tapi tetap saja itu pelecehan seksual!” Balas Lin Yin lagi.

    “Kau bisa sebut itu pelecehan seksual kalau kau tidur dimalam hari dengan laki-laki!” Shinji kembali membalas.

    Sampai akhirnya Ichika bersama dengan Houki yang kebetulan lewat saat itu melihat keramaian disana dan mendatangi tempat itu.

    “Ada apa ini?” Sambil menyerobot Ichika bertanya pada salah satu murid yang melihat.

    “Fang Lin Yin sedang berkelahi dengan orang aneh disana!” Jawab siswi yang ditanyai Ichika. Merasa sepertinya Ichika mengenali siapa orang aneh yang dimaksud dia mempercepat pergerakan nya dan melihat Lin Yin dan Shinji sedang beradu mulut.

    “Sedang apa kalian?” Tanya Ichika dengan heran di ikuti dengan Houki yang datang menyusul.

    “Kau kenal dia?” Tanya Lin Yin pada Ichika.

    “Baru kemarin sore” Shinji menjawab pertanyaan Lin Yin.

    “Aku tidak tanya kamu!” Lin Yin yang masih kesal dengan Shinji kembali memarahinya.

    “Tapi memang benar kok!” Shinji membalas balik.

    “Tunggu dulu, sepertinya aku pernah melihat orang itu sebelum hari ini” Houki mulai mencurigai muka Shinji yang sepertinya pernah ia lihat.

    “Ehh, kau pernah bertemu dengan nya?” Tanya Ichika pada Houki.

    “AH! Kau gadis kendo waktu itu ya?!” Shinji mulai ingat pertemuan nya pertama kali dengan Houki hari itu saat liburan musim dingin nya.

    Flashback

    “Kenapa buah pohon kesemek itu semakin sedikit?” Houki heran melihat pohon kesemek disamping dojo kendo nya yang tadinya banyak menjadi sedikit.

    Setelah beberapa saat Houki melihat ada orang yang sedang melompat mengambil buah kesemek itu, yang ternyata adalah Shinji Sanada.

    “Kurang ajar!” Dengan kesal Houki mengambil boken nya dan keluar menemui maling itu.

    “Hei kamu!” Houki membentak Shinji yang sambil makan buah kesemek itu terkejut.

    “Wah gawat!” Sambil mengunyah buah kesemek dan membawa buah curian nya Shinji kabur.

    “Kembalikan buah itu!” Houki mulai memarahi Shinji.

    “Maaf tapi aku lagi kelaparan, setidaknya ini cukup untuk makanan ku sampai besok pagi! Aku tidak akan melupakan kebaikanmu!” Dengan cepat Shinji pamit dan kabur dengan cepat dari kejaran Houki.

    “Sial” Kesal Houki sambil kelelahan karena berlari.

    Return


    “Begitulah” Houki mengakhiri ceritanya.

    “Entah kenapa aku jadi mulai tertarik dengan cerita petualangan nya?” Ichika mempertanyakan dirinya sendiri.

    “Ahh, lupakanlah hari itu, cuma buah kesemek saja masih dipermasalahkan” Dengan santai Shinji menutupi topik pembicaraan maling buah itu. “Karena kebetulan kamu ada disini ada yang ingin kutanyakan padamu” Shinji mengalihkan pembicaraan nya pada Ichika.

    “Ada apa?” Tanya Ichika balik.

    “Menurutmu apa orang yang hanya memakai celana dalam itu orang mesum?” Shinji bertanya pada Ichika.

    “Tentu saja iya kan?!” Lin Yin memotong jawaban Ichika langsung.

    “Aku tidak minta jawabanmu!” Kesal Shinji.

    “Terserah aku!” Lin Yin mengejek Shinji sambil mejulurkan lidah mengejek.

    “Y-Yah, kalau menurutku sih itu tidak terlalu memalukan atau mesum” Jawab Ichika.

    “AHA! Kau dengar itu!” Shinji berteriak seakan sudah menjadi pemenangnya.

    “Itukan pendapat dia!” Seakan Lin Yin masih tidak setuju dengan jawaban Ichika.

    “Kalau Houki sendiri bagaimana?” Lin Yin menanyai Houki langsung.

    “Menurutku tidak ada sesuatu yang P*rn* dari itu” Jawab Houki santai.

    “HAHA! 2-0 !” Tertawa senang Shinji melihat kedudukan suara pendukungnya.

    “Sial...” Kesal Lin Yin karena kalah suara.

    “Apa perlu kita mengadakan pemungutan suara siapa yang benar heh?” Tantang Shinji dengan yakin. Tepat setelah Shinji mengatakan itu bel masuk kelas telah berbunyi.

    “Kita lanjutkan lagi saat jam pulang nanti!” Lin Yin seraya masih ingin bertempur dengan Shinji.

    “Maaf tapi pada saat itu aku sudah pergi” Jawab Shinji sambil mengambil jemuran baju nya.

    “Kenapa? Kau takut kalah? Karena itu kau mau melarikan diri?” Ejek Lin Yin lagi.

    “Meeh, bukan nya karena aku pengecut gadis twintail, tapi aku ingin melanjutkan perjalanan ku. Lagipula aku sudah menang kok” Shinji menjawab dengan alasan nya tersendiri sambil memanggil Lin Yin dengan sebutan ‘gadis twintail’. “Dan sepertinya kau tidak memiliki masalah lagi dengan laki-laki yang memakai celana dalam” Tambah Shinji lagi sambil menyadarkan Lin Yin yang terus memandanginya.

    “Ehh? B-Bodoh! Tentu saja masih!” Dengan muka merah Lin Yin langsung pergi meninggalkan tempat itu menuju ke kelasnya.

    “Hah, dasar gadis cerewet” Shinji menghela nafas sehabis perang mulut dengan nya.

    “Yah, dia kadang memang seperti itu” Ichika menambahkan.

    “Kau tidak masuk ke kelas?” Shinji menyadarkan Ichika yang masih berdiri disitu.

    “Ah iya! Sial, Houki tidak bilang-bilang sudah pergi!” Ichika berlari menyusuri jalan menuju kelas nya.

    “Heh, setidaknya aku ada hiburan pagi sebelum pergi” Sambil bergumam sendiri Shinji masuk kembali ketendanya buat ganti baju.

    aku gak tau definisi mesum tiap orang, jadi begitu aja deh :iii:
     
  12. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Melipat kembali tendanya, dan memasukan kembali barang-barang nya kedalam tas besarnya Shinji sudah bersiap untuk pergi.

    “Tinggal pergi ke stasiun monorail itu” Sambil berjalan menuju stasiun Shinji ngomong sendiri. Sesampainya di stasiun sesuatu yang menghalangi kepergian Shinji datang.

    [MONORAIL SEDANG DALAM PERBAIKAN]

    “GAH! KENAPA PADA SAAT-SAAT BEGINI!” Teriak kesal Shinji melihat tanda pengumuman hologram yang tertera disana.

    “Kalau aku berenang menyeberang kesana, tapi aku tidak kuat” Sambil memandang air laut didekatnya Shinji berpikir untuk pergi dengan berenang tapi tidak jadi.

    “Baiklah, kalau begitu aku pergi berkeliling saja dulu” Shinji pergi meninggalkan stasiun monorail seraya berharap setelah selesai berkeliling monorail nya sudah diperbaiki.

    Jalanan yang tadinya banyak siswi perempuan kini menjadi sepi. Tidak heran karena sekarang lagi jam belajar, Shinji pergi mengelilingi pulau akademi itu entah berapa kali sudah, sampai akhirnya dia mencoba untuk memasuki salah satu gedung akademi itu, lebih tepatnya stadion olah raga.

    “Meh? Ini seperti, stadion sepak bola atau bagaimana ya?” Shinji bingung melihat bagian lapangan nya, kira-kira sebesar lapangan sepak bola, di ke empat ujung jalan masuknya seperti ada terowongan landasan pesawat tempur, tapi kelihatan kecil untuk sebuah pesawat.

    Penasaran ingin melihat apa didalamnya Shinji langsung melompat ke arah landasan didekatnya. Terowongan landasan itu tidak terlalu panjang, sampai akhirnya di ujung jalan Shinji melihat sesuatu, seperti baju tempur bersayap, berdiri disana, ternyata itu Infinite Stratos.

    ”Wow, jadi ini ya Infinite Stratos itu?” Kagum Shinji sambil menyentuh IS tersebut. Shinji terus memandangi IS itu sampai mengelus-elusnya dengan detail, sampai akhirnya dia mulai iseng memakai IS itu yang-entah-punya-siapa.

    “Orang-orang bilang IS tidak bisa dikendalikan oleh laki-laki kecuali si Ichika itu, jadi kurasa tak apa-apa kalau hanya mencoba pakai saja!” Dengan santainya Shinji memasangkan IS kebadan nya, tapi apa yang dipikirkan Shinji tidak sesuai karena tiba-tiba saja baju tempur itu terpasang dengan sendirinya di seluruh badan Shinji.

    “Ehh, apa?” Panik Shinji ketika mesin IS itu mulai terpasang dibadan nya.

    “Hebat! Ini apa aku yang benar-benar bisa memakai IS atau orang-orang itu berbohong laki-laki tidak bisa memakai IS?” Shinji dengan senang sekaligus terkejut menanyai dirinya sendiri karena bisa memakai IS.

    “Tapi aku tidak punya hak untuk memakai IS ini terlalu lama” Shinji yang agak tidak peduli dapat mengendalikan IS berupaya melepaskan diri dari IS tersebut tapi sayangnya Shinji tidak mengerti cara melepasnya.

    “Kenapa ini?” Shinji dengan agak panik menarik bagian tangan kirinya tapi tidak mau lepas, dilanjutkan dengan bagian kakinya juga tapi tidak mau lepas juga.

    Shinji yang berputar-putar bingung dan panik karena tidak bisa lepas dari IS itu akhirnya menemukan solusinya. “Ah benar juga! Bagaimana kalau aku minta tolong dengan salah satu murid atau guru yang ada disini?”

    Shinji pun dengan cepat berlari keluar dari stadion untuk mencari bantuan, tapi akhirnya dia tersadar kalau IS itu bisa terbang. “Kenapa aku capek-capek berlari kalau benda ini bisa terbang?” Shinji memegang kepalanya seraya baru sadar berpikir.

    “Sekarang, bagaimana caranya membuat benda ini terbang ya?” Bingung Shinji sambil menoleh sayap IS nya, sampai akhirnya jet sayapnya menyala sendiri.

    “Waow!” Shinji agak kaget setelah melihat jet sayapnya menyala.

    Tapi karena Shinji masih tidak begitu mengerti mengendalikan IS itu akhirnya ia terbang tanpa terkendali. “WAH!!! TOLONG AKU!!! LEPASKAN AKU DARI BENDA INI!!!” Sambil terbang tak terkendali Shinji berteriak minta tolong.
     
  13. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Di sisi lain, tepatnya kelas 2-1, tempat Ichika dan teman-teman nya belajar terlihat sedang membaca suatu buku yang sepertinya berhubungan dengan persenjataan IS dengan damainya. Sampai akhirnya dari luar kaca kelas mereka terlihat Shinji yang terbang tak terkendali memakai IS.

    Houki yang pertama kali melihatnya berdiri kaget melihat IS terbang tak terkendali itu. “Apa-apaan dia? Itu bukan nya Byakushiki Ichika?” Kaget Houki seraya mengingat bentuk IS itu dan siapa pilotnya.

    Murid-murid lain nya pun ikut melihat keluar jendela karena penasaran ada apa disana.

    “Ehh! Dia bukan nya laki-laki yang tadi pagi itu?” Kaget salah satu murid dikelas itu yang melihat Shinji tadi pagi.

    “Dan dia bisa mengendalikan IS!” Kagum murid lain nya.

    “Apa dia sedang menjalani tes masuk?” Salah satu murid lain nya penasaran.

    “Apa-apaan dia itu?” Lin Yin yang juga melihatnya kelihatan jengkel. “Lagipula itukan IS punya Ichika!” Tambah marah lagi Lin Yin padanya seakan ada pencuri yang lewat.

    “Laki-laki lain yang bisa mengendalikan IS?!” Guru dikelas itu, berambut hijau dan berkacamata, Yamada Maya terkejut melihat Shinji yang bisa membawa IS, sampai akhirnya datang guru yang lain, Orimura Chifuyu menghampiri Yamada-sensei.

    “Apa anda lihat tadi?” Tanya Yamada-sensei.

    “Ya, aku juga melihatnya” Jawab tegas Chifuyu-sensei. “Ichika!” Chifuyu memanggil adiknya.

    “I-Iya?” Dengan agak takut Ichika mendekati kakak nya.

    “Bisa kau jelaskan kenapa IS mu bisa sampai ada disana?” Tanya kejam Chifuyu dengan adik nya.

    “A-Aku tidak tahu!” Panik Ichika harus menjawab bagaimana mengenai IS nya atau nasib pemuda yang terombang-ambing oleh IS itu.

    “Kalau begitu jelas ini pencurian!” Seraya Chifuyu menemukan hasilnya. “Aku akan menghentikan nya!” Chifuyu langsung keluar dari kelas itu berupaya menghentikan ‘pencurian’ itu.
     
  14. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    “AHH! BAGAIMANA CARANYA MENGHENTIKAN INI!!!” Dengan putus asa ditambah pusing karena berputar-putar diudara Shinji mulai lemas sampai akhirnya dia melihat IS lain sekitar 3 unit terbang mendekatinya yang salah satunya adalah Chifuyu-sensei dan 2 orang lain nya adalah penjaga sekolah itu.

    “Ahh, pertolongan!” Shinji mulai berharap dapat bebas dari penjara IS nya, tapi nampaknya itu sesuatu yang tidak diharapkan oleh Shinji. Chifuyu-sensei mengambil senjata machine gun dari IS nya dan mulai menembaki Shinji.

    “EHH?! APA!” Kaget Shinji karena ditembaki, tapi beruntung dengan gerakan refleks Shinji menghindari serangan itu.

    “Oii, apa-apan itu!” Kaget Shinji sambil memarahi Chifuyu.

    “Bisakah kau-“ Teriakan nya terpotong oleh serangan pedang tiba-tiba dari salah satu pasukan yang mendekatinya. Dengan refleks Shinji mengambil pedang IS nya dan menangkis serangan pedang itu.

    “Oi, bisakah kau-” Lagi-lagi omongan nya terpotong oleh serangan penjaga itu lagi, tapi bisa ditangkis oleh Shinji sambil terombang-ambing karena masih tidak bisa mengendalikan IS nya.

    Karena saking kesalnya tidak didengarkan Shinji mulai hilang kesabaran nya. “Baiklah, kalau itu jawaban nya, kuterima tantangan kalian!” Dengan marah Shinji mendekati salah satu penjaga itu dan melakukan tebasan bertubi-tubi kearahnya.

    Saking banyaknya serangan yang dilakukan nya penjaga itu tidak bisa menahan pedangnya lagi dan terpental dari tangan nya. “Apa?!” Panik penjaga itu setelah kena serangan terakhir Shinji. Walau baru pertama kali menaikinya Shinji sudah mulai terbiasa memakainya meskipun dengan terbang agak kacau.

    Chifuyu lanjut menembaki dengan machine gun nya, dengan terbang terombang-ambing Shinji bisa menghindari serangan itu lagi. Belum selesai sampai disitu salah satu pilot IS penjaga akademi yang lain datang bersiap menyerang Shinji dengan pedang nya dari atas.

    Berniat untuk menangkis serangan itu secara tidak sengaja pedang Shinji langsung berubah menjadi Energy Sword. “Ehh? Kenapa ini?” Bingung Shinji melihat pedangnya berubah. Melihat kesempatan itu Shinji langsung berbalik menyerang penjaga itu hingga membuat pedang dan energy shield nya terbelah.

    “Sial!” Kesal penjaga itu karena dikalahkan Shinji. Langsung setelah itu Shinji langsung terbang mendekati Chifuyu seraya ingin menyerangnya.

    “Gawat!” Gugup Chifuyu-sensei didalam hatinya. Tepat sebelum tebasan terakhir mengenai Chifuyu, serangan Shinji berhenti. Ia pun mulai meminta tolong lagi.

    “Kalau kau bisa mendengarku sekarang, tolong bantu aku” Sambil kecapaian Shinji memohon.

    “Minta tolong apa?” Tanya Chifuyu dengan agak terdesak dan pelan. Shinji pun menyimpan pedang nya kembali dan menjawab.

    “Bisakah kau memberitahuku bagaimana caranya melepas IS ini?” Dengan lugu langsung Shinji bertanya.

    “Hah?” Chifuyu kebingungan mendengar pertanyaan dari sang ‘pencuri’ itu.

    Sambil menghela nafas lega karena sudah mengerti apa maksudnya Chifuyu memerintahkan ke-dua penjaga yang sudah dikalahkan oleh Shinji untuk kembali. “Kalian berdua kembalilah. Biar aku urusi sisanya” Perintah Chifuyu kepada penjaga itu.

    “Baik” Sahut dua penjaga itu bersamaan.

    Setelah itu Chifuyu langsung mengajari Shinji cara melepas IS nya “Pertama kita harus mendarat dulu, pelan-pelan saja turun nya, atau kau akan hilang kendali lagi seperti tadi” Shinji mengikuti cara dari Chifuyu-sensei dengan agak oleng sampai akhirnya mereka berhasil mendarat.

    “Kedua, setelah mendarat relaksasikan tubuhmu, jangan terlalu kaku atau tegang, dan tarik tangan dan kakimu perlahan” Chifuyu-sensei melanjutkan instruksinya sambil memberi contoh melepas IS nya. Shinji pun mengikuti cara Chifuyu-sensei lagi, setelah merelaksasikan tubuhnya perlahan ia menarik tangan kirinya dan berhasil terlepas, dilanjutkan dengan tangan kanan nya dan bagian kakinya.

    “YEAH! AKU BEBAS!” Shinji melompat kegirangan setelah berhasil bebas dari IS nya. “Aku berhutang budi padamu!” Shinji menunduk hormat sekaligus hampir terharu karena keberhasilan nya.

    “Tidak perlu berterima kasih sampai segitunya” Jawab Chifuyu. “Tapi, siapa kau ini?” Chifuyu mulai menanyai Shinji lagi.

    “Namaku Shinji Sanada, aku seorang backpacker” Dengan posisi hormat militer dia memperkenalkan diri.

    “Apa kau murid baru disini?” Tanya Chifuyu lagi.

    “Bukan!” Jawab Shinji cepat sambil menggelengkan kepalanya.

    “Lalu kenapa kau bisa sampai ada disini?” Chifuyu yang mulai penasaran menanyainya lagi.

    “Yah, kalau dijelaskan keseluruhan ceritanya panjang, singkatnya aku terdampar disini karena hanyut dari sungai” Jawab jelas Shinji tapi singkat.

    “Begitu ya, tidak heran bila tidak terlihat tadi” Chifuyu menambahkan alasan nya. “Jadi, apa yang kau lakukan selanjutnya?” Tanya Chifuyu lagi.

    “Yah, aku akan pergi dari sini dan melanjutkan perjalananku” Jawab Shinji dengan agak terburu-buru. “Kurasa monorail nya sudah selesai diperbaiki” Tambah Shinji sambil melihat stasiun monorail.

    “Apa kau, tidak punya keinginan untuk masuk ke akademi ini?” Dengan perlahan Chifuyu mulai mengajak Shinji untuk ikut masuk ke IS Academy.

    “Enggak” Jawab Shinji tegas.

    “Tapi kenapa?” Kaget Chifuyu mendengar respon nya. “Kau bisa mengendalikan Infinite Stratos, bukankah itu sesuatu yang hebat” Tambah Chifuyu lagi seakan ingin memaksa Shinji untuk masuk akademi.

    “Meeh, bukan nya aku tidak suka sih” Jawab Shinji santai. “Tapi itu bukan jalan yang akan kutempuh nanti selanjutnya” Tambahnya lagi. “Lagipula itu hanya kebetulan saja aku bisa mengendalikan nya berkat bantuan anda, Selain itu aku juga tidak punya uang cukup untuk membayar masuk sekolah ini” Jelasnya lagi.

    “Itukah menurutmu?” Dengan nada agak menyerah Chifuyu menjawab. “Lantas, kenapa kau ingin jadi pengembara?” Tanya nya lagi.

    “Itu. Rahasia” Jawab Santai Shinji tapi tegas.

    “Yap, kalau begitu aku pergi dulu” Shinji mengambil tas besarnya bersiap untuk pergi.

    “Titip salam yang punya IS ini ya, bilang ‘Maaf sudah memakai IS mu tanpa izin’!” Sambil tersenyum Shinji menepuk IS nya dan berlari pergi meninggalkan Chifuyu.
     
  15. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Chapter 1 done :keringat:

    Sesampainya di stasiun, tanda perbaikan nya sudah tidak ada, tapi nampak monorail nya belum datang dari stasiun diseberangnya. Selagi Shinji menunggu monorail nya datang, Ichika dan ke lima teman nya datang menemuinya sambil berlari, semua datang dengan tujuan berbeda.

    “Pertama kau mencuri buah kesemek, sekarang kau mencuri IS!” Houki datang membawa katana seraya ingin membunuh Shinji.

    “Kau betulan ingin kabur ya? Heh, dasar pecundang” Lin Yin datang mengejek sambil mengingatkan Shinji pertempuran nya dengan dia.

    “Apa kau benar-benar ingin pergi sekarang?” Ichika datang ingin mengucapkan selamat tinggal pada Shinji.

    “Tunggu dulu,” Shinji menghentikan pergerakan mereka tepat sebelum Houki menarik pedang nya. “Yang satu ingin membunuhku, yang satu ingin masih ngajak perang, kau ingin mengucapkan selamat tinggal,” Sambil menunjuk satu persatu Houki, Lin Yin dan Ichika. “Lalu yang tiga orang ini siapa?” Tanya Shinji sambil menunjuk Cecilia, Charlotte dan Laura yang juga ikut dengan tiga jari nya langsung.

    “Ada masalah dengan itu?” Jawab Laura dingin.

    “Yah, gak ada sih, Cuma tanya saja” Jawab Shinji santai.

    “Apa kau tidak punya keinginan untuk masuk ke akademi ini?” Tanya Ichika seraya mengajak Shinji.

    “Heh, kau orang kedua yang ingin mengajak ku” Jawab Shinji dengan santai. “Tapi sayangnya aku tidak bisa” Sambil melihat rel monorail Shinji menambahkan.

    “Tapi kenapa? Padahal kau bisa mengendalikan IS!” Kaget Ichika sekaligus ingin memaksa Shinji juga.

    “Maaf, tapi itu bukan jalan yang kutempuh nanti, lagipula aku bisa menaiki IS itu saja masih kacau, jadi aku tidak bisa mengendarai benda itu” Jawab jelas Shinji. Meski Ichika mencoba meyakinkan Shinji bahwa ia juga bisa menaiki IS tapi Shinji menolak ajakan nya.

    Akhirnya monorail yang ditunggu Shinji datang, ia pun langsung bergegas masuk kedalamnya, tapi tepat sebelum masuk Shinji diserang oleh Houki dan Lin Yin yang masih marah dengan nya.

    “Tunggu kau!” Jawab mereka bersama. Tapi dengan santai Shinji menahan kepala mereka dengan kedua tangan nya dan menyentil mereka mundur.

    “Aduh!” Jawab Houki dan Lin Yin bersama karena disentil Shinji.

    “Heh, bay-bayou” Shinji langsung masuk kedalam monorail dan pergi dari akademi itu sambil melambaikan tangan dari jendela.

    “Ingat, suatu hari nanti kita pasti akan bertemu lagi!” Teriak Shinji dari jendela monorail. Ichika juga melambaikan tangan selamat tinggal pada Shinji, tapi tidak di ikuti dengan ke lima teman lain nya, terutama Houki dan Lin Yin yang masih marah dengan nya.

    “Ahh sial! Dia kabur!” Kesal Lin Yin sambil menginjak-injak lantai.

    “Oi! Masa kau biarkan saja maling itu!” Houki memarahi Ichika.

    “Tidak usah khawatir mengenai IS Ichika” Chifuyu datang bergabung dengan mereka.

    “Dia tidak ada maksud untuk mencuri, tapi hanya terjebak saja” Chifuyu menjawab dengan santai. “Oh iya, dia ada titip salam denganmu” Chifuyu mulai memberitahu Ichika.

    “Apa itu?” Tanya Ichika penasaran.

    “Maaf sudah memakai IS mu tanpa izin, itu bilangnya” Jawab Chifuyu.


    Beberapa hari sudah berlalu semenjak Shinji pergi dari IS Academy, semuanya kembali berjalan normal. Sampai pada suatu pagi, Chifuyu datang dengan membawa sesuatu seperti karung hitam besar kedalam kelas Ichika, yang ternyata didalamnya bergerak-gerak!

    “MNGH GAGNMH!!!” Terdengar jelas seperti orang yang ingin berteriak minta tolong ingin melepaskan diri dari penculikan.

    Setelah Chifuyu mendirikan nya, dia membuka karung hitam itu dan ternyata didalamnya adalah Shinji Sanada! Lengkap dengan pakaian seragam IS Academy, putih bergaris merah dan hitam. Semua murid didalam kelas itupun terkejut melihatnya datang kembali.

    “Dimana aku? Apa ini semacam lelucon?” Tanya Shinji dengan kebingungan sambil memandang sekelilingnya dengan pusing setelah beberapa lama didalam karung tadi.
     
  16. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Lanjut Chapter 2 :lalala:

    Chapter 02
    Aku ingin pergi dari sini!​


    “Apa-apaan ini!” Kesal Shinji ketika dia dihadapkan oleh beberapa murid yang duduk disana.

    “Nah semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru. Namanya-“ Chifuyu memperkenalkan Shinji kepada murid-murid disana tapi terpotong oleh omongan kesal Shinji.

    “Jadi kau yang menculik ku kemarin ya?” Shinji memandangi Chifuyu dengan dengan marah seraya mengingat kejadian sebelum diculik.

    Flashback

    Shinji sedang memancing di sungai dengan santainya, meskipun ia kelaparan sore itu ia tetap bersabar untuk menunggu ikan memangsa umpan nya untuk dijadikan makan malamnya. Sambil berdengung ria Shinji memandangi pancingan nya. Sampai akhirnya dia diculik.

    Shinji mendengar suara, seperti suara mesin pesawat, tapi tidak sedekat itu dalam pikiran nya. Ia melihat ke langit, tapi kosong. Akhirnya Shinji tidak mempedulikan suara itu lagi, ia lebih fokus kepada pancingan nya.

    Tanpa disadarinya ada yang datang diam-diam dibelakangnya. Sesuatu yang tertutup oleh bayangan, besar dan sepertinya bersayap, seperti sayap pesawat kecil mendekatinya. Tepat sebelum orang misterius itu menyentuhnya, ia langsung terbang menerjang Shinji dan menangkapnya.

    “GAH! Apa-apaan ini?!” Kaget Shinji setelah ditangkap, ia berusaha untuk melawan, tapi orang misterius itu memasukan karung ke kepalanya dan mengikatnya kuat-kuat.

    “LEMHPHSKN AKH!” Shinji meronta-ronta ingin melepaskan diri sambil berteriak, tapi sayang tidak ada orang yang melihatnya ataupun menolongnya ditengah hutan saat itu. Akhirnya orang misterius itu membawa Shinji terbang entah kemana.

    Return


    “Jangan ngomong yang tidak sopan pada gurumu!” Chifuyu tidak peduli ocehan Shinji dan malah memarahi balik.

    “Siapa peduli? Kau bukan guru ku! Dan juga aku bukan murid disini!” Balas kesal Shinji pada Chifuyu.

    “Ooh, tapi tidak dengan sekarang!” Sambil tersenyum licik Chifuyu menunjukan suatu dokumen yang sepertinya berhubungan dengan surat masuk.

    “Berdasarkan surat masuk edaran pemerintah daerah Jepang, dengan ini menyatakan Shinji Sanada, dinyatakan sebagai MURID IS ACADEMY!!!” Shinji membaca surat itu dan kaget melihat bagian akhirnya.

    “Yang bertanda tangan dibawah ini, Wali: Orimura Chifuyu!” Lanjut kagetnya lagi.

    Langsung saja para siswi dikelas itu mulai membisiki siapa dia itu sebenarnya.

    “Dia ini kenalan nya Chifuyu-sensei ya?” Bisik siswi yang duduk ditengah pada teman sebelahnya.

    “Tapi dia bilang wali?” Bingung salah satu siswi lain nya.

    “Apa dia ini satu keluarga dengan Orimura?” Siswi yang paling ujung kanan bertanya pada teman didepan nya.

    “Hei Ichika, apa dia ini sepupumu?” Tanya teman sebangku Ichika.

    “Y-yah, sebenarnya dia-“ Dengan agak ragu Ichika menjawab, tapi terpotong oleh suara kekesalan Shinji pada siswi yang menanyai Ichika.

    “Tentu saja buk-“ Tepat sebelum Shinji selesai bicara dia langsung ditampar Chifuyu dijidatnya sampai terjatuh.

    “Yah, sebenarnya, dia adalah anak dari teman dekatku yang juga kebetulan adalah pilot IS juga. Dia menitipkan anak nya disini karena keunikan nya yang bisa menaiki IS, karena itu aku mau menjadi wali nya” Bohong Chifuyu kepada murid-murid disana.

    “Ehh? Aku baru tahu ternyata kamu...” Penasaran Ichika yang percaya saja pada perkataan kakak nya.

    “Tentu saja ti-” Kesal Shinji lagi, tapi tepat sebelum selesai bicara Chifuyu langsung menginjak Shinji yang terjatuh dilantai.

    “Yah, dia sifatnya memang seperti ini, jadi harap dimaklumi” Lanjut bohong Chifuyu lagi.

    “Oh iya, aku lupa memberitahu nama dia, namanya adalah Shinji Sanada, ayo beri salam kau!” Sambil menunjukan Shinji yang masih kaku di injaknya, Chifuyu menyorotkan mata jahat padanya.

    “N-Namaku Shin-ji Sanada, salam kenal...” Sambil dalam keadaan sakit terinjak dan terpaksa Shinji memperkenalkan dirinya.

    “Bagus!” Chifuyu langsung tersenyum dan membangunkan kembali Shinji.

    “Kau duduk disebelah sana nanti” Chifuyu lalu menunjukan kursi kosong yang ada dibelakang Lin Yin.

    “Ehh?! Aku tidak mau!” Lin Yin tidak setuju Shinji duduk didekatnya.

    “Apa masalahmu lagi, gadis twintail? Soal celana dalam itu lagi?” Tanya Shinji dengan agak jengkel juga melihat Lin Yin lagi.

    “Bukan hanya itu! Tapi KARENA AKU MEMANG TIDAK SUKA ORANG SEPERTI KAU!” Lin Yin dengan marah meneriaki Shinji.

    “Yah, kalau orang lain tidak suka, aku mau pindah tempat duduk yang juga jauh darinya” Jawab Shinji dengan nada malas adu mulut.

    “Baiklah kalau begitu, meskipun aku tidak tahu apa permasalahmu dengan nya” Balas Chifuyu sambil memegang kepalanya karena pusing.

    “Yurika! Kau bisa pindah tempat duduk dikursi kosong itu?” Chifuyu menunjuk murid yang duduk dipaling pojok belakang untuk pindah.

    “Baik, sensei” Murid itu menuruti permintaan Chifuyu dan pindah tempat duduk.

    “Nah, kau bisa duduk dengan tenang disana sekarang, ada yang bisa kubantu lagi?” Tanya Chifuyu pada Shinji.

    “Ya, kapan aku bisa bebas dari penjara ini?” Dengan nada agak kasar Shinji menjawab.

    “Tepat setelah kau lulus dari tempat ini, sekarang pergilah ketempat dudukmu!” Chifuyu menutup pertanyaan Shinji seraya memaksanya untuk duduk.

    “2 tahun lagi, ini gila” Kesal Shinji dalam hati sambil pergi ketempat duduknya dengan sangat terpaksa di ikuti dengan seluruh murid yang memandanginya terus.

    “Kalau begitu aku serahkan sisanya padamu, Yamada-sensei. Dan maaf semuanya bila sambutan nya tidak cukup hangat tadi” Setelah menunduk pamit Chifuyu langsung pergi meninggalkan kelas itu.

    “Kalau mau sambutan yang hangat, bawakan flamethrower saat kesini!” Bisik kesal Shinji sendirian.
     
  17. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    No comment dah sepi begini :iii:

    Kelas pun kembali tenang, meskipun sebagian ada murid-murid yang memperhatikan Shinji terus, Shinji tidak peduli dengan perhatian mereka, meskipun dia membaca buku pelajaran tentang IS yang diberikan oleh Chifuyu dengan muka cemberut dan malas.
    Yamada-sensei pun tidak bisa berbuat banyak terhadap murid barunya ini, dia hanya bisa terdiam melihatnya apa yang sedang Shinji lakukan.
    Sampai beberapa saat Shinji mengangkat tangan kanan nya dan berdiri.

    “Aku mau ke kamar kecil” Shinji dengan datar meminta izin kepada Yamada-sensei didepan nya.

    “Ehh, iya. Silahkan” Dengan malu-malu dan agak takut Yamada-sensei mengizinkan Shinji keluar.
    Shinji pun keluar ruangan sambil dipandangi oleh murid lain nya, tapi ia tetap tidak mempedulikan nya.
    Sampai didepan pintu Chifuyu sudah berdiri disana bersiap menjaga ketat Shinji.

    “Mau kemana kau?” Tanya Chifuyu pada Shinji.

    “Aku mau ke kamar kecil, memang tidak boleh ya?” Jawab jengkel Shinji pada Chifuyu.

    “Jaga omongan mu itu!” Dengan sedikit marah Chifuyu membentak Shinji.

    “Memangnya aku ini tahanan penjara ya?” Keluh protes Shinji.

    “Kalau kau tidak mau ke WC sebaiknya kau kencing saja dicelana” Seraya Chifuyu memperingatkan Shinji dengan sedikit nada mengejek.
    Shinji pun dengan pasrah pergi ke WC dengan pengawalan Chifuyu.
    Shinji merasa bahwa dia berada di akademi ini seperti tahanan penjara kelas kakap yang dijaga super ketat pengawasan nya.
    Sesampainya di kamar kecil Chifuyu menunggu diluar, Shinji ternyata memang ingin buang air kecil, meskipun ia agak merasa aneh ketika masuk ke kamar kecil yang hanya ada untuk perempuan.
    Sambil buang air kecil, Shinji bertanya sama Chifuyu mengapa ia dipaksa masuk IS academy.

    “Oi, sensei!” Teriak Shinji dari dalam WC memanggil Chifuyu.

    “Panggil aku Chifuyu-sensei, ada apa?” Chifuyu menyahut panggilan Shinji sambil mengoreksi nama panggilan nya.

    “Chifuyu-sensei, kenapa kau segitu ingin nya aku berada disini?” Tanya Shinji kali ini dengan sangat serius dan dalam.

    “Karena kau bisa menaiki IS” Jawab Chifuyu.

    “Selain itu? Pasti ada alasan yang lain selain itu” Lanjut Shinji bertanya.

    “Karena... Aku tidak ingin kau dimanfaatkan oleh pemerintah saja” Jawab Chifuyu dengan serius juga.

    “Hah?” Bingung Shinji mendengar jawaban Chifuyu.

    “Aku hanya tidak ingin bila dunia mengetahui kalau ada pengguna IS laki-laki kedua di dunia ini atau, kau akan bernasib hampir sama seperti dia” Chifuyu memberikan alasan nya mengapa ia menahan Shinji.

    “Dia? Maksudmu si Ichika?” Tanya Shinji siapa yang dimaksud dengan ‘dia’.

    “Ya” Jawab Chifuyu singkat.

    “Heh, hanya itu saja?” Shinji membalas jawaban Chifuyu dengan enteng nya sambil menutup kembalik celana nya karena sudah selesai buang air kecil, tapi ia tetap berdiam diri didalam WC untuk berbicara lagi dengan Chifuyu-sensei.

    “Kenapa kau tetap tenang saja mendengarnya?” Chifuyu dengan rasa agak cemas menanyai Shinji.

    “Sebenarnya, kalau kau dari awal sudah membiarkan aku pergi dari sini, aku sudah baik-baik saja” Jawab Shinji.

    “Kenapa? Kau ingin mencoba pergi lagi dari sini?” Chifuyu mulai berhati-hati dengan ucapan nya bila Shinji ingin melarikan diri.

    “Sebenarnya iya, tapi ada satu hal yang kau perlu sadari” Shinji berkata jujur ingin melarikan diri sekaligus memberitahu sesuatu pada Chifuyu.
    “Satu kesalahan yang kau buat adalah menulis nama ku didalam surat masuk siswa tadi, itu berarti sama saja artinya memberitahu pemerintah bahwa aku ada disini” Shinji menjelaskan.

    “Tidak perlu khawatir soal surat itu, itu hanya surat daftar palsu yang kubuat” Jawab Chifuyu agak mulai tenang.

    “Apa? Cih, ternyata kau licik juga ya!” Kaget dan kesal Shinji mendengar penjelasan Chifuyu.

    “Aku akan lakukan apapun agar kejadian itu tidak terulang lagi! Walaupun harus berbohong sekalipun” Seraya Chifuyu bersumpah karena kejadian yang telah menimpa Ichika dulu.

    “Meeh, sampai segitunya kah kau ingin menjaga aku? Sampai-sampai harus berbohong demi kebaikan orang lain” Heran Shinji dengan santai pada Chifuyu.
    “Dengar ya, meskipun kau berusaha untuk menjagaku, aku akan baik-baik saja meski tanpa pengawalan!” Sambung nya lagi.

    “Apa itu? Semacam alasan untuk melepaskan diri lagi? Kau tidak tahu apa-apa tentang pemerintah!” Chifuyu memperingatkan Shinji.

    “Lantas, kenapa sampai sekarang aku tidak tertangkap oleh pemerintah saat ini?” Shinji mempertanyakan alasan Chifuyu lagi.

    “Karena... Itu...” Chifuyu sudah kehabisan kata-kata untuk menahan Shinji di IS Academy.
    Setelah itu Shinji keluar dari kamar kecil sambil memperingatkan Chifuyu dengan nada agak menakut-nakuti.

    “Selain itu, kalau ada seseorang yang berani atau sengaja menghalangi jalanku, aku tidak akan segan-segan untuk menghajarnya” Seraya Shinji menutup topik permasalahan itu, tanpa berkata apa-apa Chifuyu langsung membawa Shinji kembali ke kelasnya.
    Kembali ke kelas, guru dan murid-murid disana kembali belajar seperti biasanya, sampai akhirnya Shinji kembali setelah buang air kecil kelas kembali diam dan langsung memandanginya.
    Shinji pun kembali duduk dikursi pojokan nya dan heran kembali melihat mereka yang kembali terdiam dan terus memandanginya.

    “Bisakah kita belajar dengan normal? Aku ini bukan papan tulis tahu!” Kesal Shinji karena dipelototi terus.
     
  18. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Bel jam istirahat pun berbunyi, kelas yang tadinya sibuk belajar dengan agak was-was karena Shinji tadi akhirnya mulai jadi sedikit santai, meskipun sebagian masih ada yang terus memandangi Shinji karena masih penasaran dengan nya. Shinji lalu memutuskan untuk pergi makan siang dikantin.

    Ada yang mencoba ingin berkenalan dengan nya, tapi entah mengapa karena raut muka kesal Shinji mereka jadi tidak berani karena takut. Shinji masih tidak mempedulikan mereka yang terus memandanginya, meskipun ia agak tidak suka karena terus dibuntuti.

    Sesampainya Shinji di kantin sekolah, ia merogoh kantong celana nya yang agak tebal, didalamnya ternyata ada dompetnya yang dikiranya masih tergeletak ditempat ia memancing hari itu. Shinji tidak peduli bagaimana bisa dompet nya itu berada dikantong celananya, tapi ia menduga pasti Chifuyu-sensei lah yang telah mengambil barang-barang nya disana.

    Sambil melihat isi dompetnya karena takut ada yang hilang didalamnya Shinji melihat-lihat menu makan siang yang tertera di hologram-board diatas kepalanya, beruntung di dompetnya ia tidak menemukan sesuatu yang hilang didalamnya. Akhirnya ia memesan nasi kare buat makan siangnya.

    “Paman, aku minta nasi kare satu ya!” Shinji memesan nasi kare kepada penjaga kantin disana, kali ini raut wajahnya mulai terlihat agak tenang.

    “Ahh, ini silahkan” Dengan ramah penjaga kantin itu memberikan satu piring nasi kare hangat kepada Shinji.

    “Berapa semuanya?” Dengan lugu Shinji menanyakan harga nasi kare yang ia dapat. “Ha ha ha ha! Kau tidak perlu membayar nasi kare itu nak! Semua murid disini sudah dapat uang makan sehari-hari untuk setiap jam makan nya!” Sambil tertawa penjaga kantin itu memberitahu Shinji mengenai bayaran makanan nya.

    “Ehh? Apa tidak apa-apa anda tidak dibayar untuk ini?” Kaget Shinji mendengar penjelasan penjaga kantin itu.

    “Tidak masalah, aku sudar dibayar perbulan untuk ini, itu sudah cukup untuk membayar keperluan istri dan anak ku diluar sana” Jawab santai sambil tersenyum penjaga kantin itu.

    “Wah, kalau begitu syukurlah. Kukira disini terlihat lebih buruk daripada penampilan luarnya” Shinji lega mendengar penjelasan penjaga kantin itu lagi sambil memandang sekeliling berjaga-jaga kalau Chifuyu-sensei mencuri dengar omongan nya, tapi untungnya tidak ada.

    Shinji pun keluar dari tempat antrian makanan sambil membawa senampan nasi kare hangat, lalu ia mencari meja kosong buat makan. Dilihatnya ujung meja bar panjang didekat jalan keluar dan mesin penjual otomatis, disana kosong dan akhirnya Shinji memilih untuk duduk disana. Tidak ada orang yang mengikuti Shinji, jadi ia sendirian makan dipojokan sampai Ichika datang menghampirinya untuk menemaninya.

    “Boleh aku duduk disini?” Tanya Ichika seraya meminta izin Shinji sambil membawa nampan semangkuk nasi, sup miso, dan ikan bakar.

    “Ya, silahkan” Jawab Shinji dengan wajah muram. Tepat sebelum Ichika duduk disampingnya Lin Yin datang mencegatnya untuk menjauhi Shinji.

    “Ngapain kamu bersama dia? Awas nanti kamu ketularan mesumnya!” Sambil menarik Ichika menjauhi Shinji dengan agak kasar.

    “Y-Yah, tapi...” Ragu Ichika apa dia ikut dengan Lin Yin atau menetap dengan Shinji.

    “Pergilah” Jawab Shinji dengan dingin. “Lagipula kau juga bukan temanku” Lanjut omongnya kali ini dengan nada agak sakit hati.

    Ichika heran dengan sikap perubahan Shinji yang langsung berubah 360 derajat, yang pada awal nya pertama kali bertemu terlihat bersahabat dan santai, kini menjadi dingin dan penyendiri. Apa Shinji segitu tidak suka nya berada disini? Atau karena paksaan Chifuyu-sensei dia jadi begitu? Entahlah kenapa.

    Ichika pun terpaksa menjauhi Shinji karena ditarik oleh Lin Yin, meninggalkan Shinji yang memakan nasi kare nya sendirian, tanpa teman. Shinji didalam kesendirian nya memandang sekeliling bila ada yang mendekatinya lagi, tapi tidak ada.

    Sampai ketika ia melihat kamera CCTV disalah satu pojok langit-langit Shinji langsung mendapatkan ide untuk melarikan diri. Lalu ia pun mempercepat makan nya dan langsung pergi meninggalkan kantin.
     
  19. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Berlari di koridor dengan cepat tapi pasti Shinji memandangi setiap sudut langit-langit yang ia lewati, menghindari pengamatan kamera CCTV disekitarnya.

    Shinji akhirnya berlari sampai diruang keamanan, ternyata dia bermaksud melarikan diri dari IS Academy dengan mematikan penjagaan terlebih dahulu. Sesampainya didepan pintu ruang penjaga, ia melihat ada scanning card di dekat pintunya, ternyata pintu itu tidak bisa dibuka tanpa pass card nya.

    Shinji pun kesal karena rencananya mau gagal, tapi ternyata ia tidak habis akal, dilihatnya Chifuyu-sensei dari kejauhan sedang mengantongi suatu kartu, mungkin itu adalah pass card nya, di kantong celana belakang nya ia berjalan menjauhi ruang keamanan. Shinji berencana untuk mengambil pass card itu. Shinji pun berkhayal untuk menirukan aksi mencopet dalam game stealth-action yang pernah ia mainkan dulu.

    Sambil menunduk dan berjalan perlahan memperhatikan dengan seksama langkah kakinya dan menghindari pengawasan kamera CCTV yang bergerak perlahan ke kiri dan ke kanan Shinji mendekati Chifuyu-sensei yang tidak sadar merasakan keberadaan nya dan untungnya lagi tidak ada orang lain disana yang melihat aksinya.

    Perlahan tapi pasti, Shinji mulai mendekati Chifuyu-sensei sambil merasa malu-malu dan tegang bila dia salah mengambil pass card nya dan malah terpegang pantatnya.

    Kesempatan datang! Shinji langsung mendekati kantong celana belakang Chifuyu-sensei dan mengambil pass card nya, tanpa disadari oleh Chifuyu-sensei.

    Shinji langsung melakukan roll back ke belakang bak sampah besar yang ada di dekatnya dan menyembunyikan diri sementara dari pandangan Chifuyu-sensei bila ia menyadari sesuatu dibelakangnya. Sambil bersembunyi dan melihat pass card ditangan nya Shinji tersenyum melihat tanda kemenangan pada dirinya.

    Kembali ke pintu ruang keamanan, Shinji menggesek kan pass card di scanning card disamping pintu masuk nya dan terbuka. Di dalam sana ada 2 penjaga wanita yang sedang mengawasi kamera CCTV dengan serius, untung tadi Shinji mewaspadai kamera CCTV nya sewaktu menuju kemari supaya tidak ketahuan.

    Shinji kembali mengendap-endap kebelakang mereka dengan perlahan sambil menyiapkan ancang-ancang untuk menyerang. Tepat saat ke dua pengawas itu tidak menyadari keberadaan Shinji ia langsung memukuli mereka langsung sampai pingsan.

    “Maafkan aku nona-nona” Bisik Shinji seraya meminta maaf pada ke dua pengawas yang pingsan itu.

    Shinji menyeret mereka ke dalam lemari besi yang kelihatan nya cukup besar untuk menampung 2 atau 5 orang dewasa. Bermaksud ingin menyekap pengawas itu Shinji melihat tas besar lama nya yang sempat hilang didalam lemari itu, membuat pelarian nya menjadi sempurna. Shinji pun lalu mengurung dua pengawas itu kedalam lemari dan mengganti baju seragam putih kehitaman garis merah nya dengan baju kaos hitam dengan jaket vest merah lama nya.

    Shinji lalu ketempat bagian TV pengawas, dilihatnya bagian meja komputer yang kelihatan nya cukup rumit digunakan, tapi dengan gampang nya Shinji bisa mengotak-atik komputer itu.

    “Kamera pengawas, off. Sistem alarm, off” Shinji menekan semua tombol mematikan sistem penjagaan tempat itu sampai akhirnya dibagian penyimpanan IS.

    “IS armory, unlocked!” Shinji menekan tombol pembuka tempat penyimpanan IS berada.

    Setelah rencana nya berjalan sempurna Shinji langsung keluar dari ruangan itu dengan tas besar nya. Ia membuka jendela didepan pintu ruang keamanan itu dan melompat langsung dari jendela itu, melompat dari ketinggian 3 lantai.

    Tepat sebelum Shinji terjatuh kena tanah, ia meraih dahan pohon yang cukup kuat menahan berat badan nya di dekatnya dan melakukan gerakan akrobatik memutari dahan itu seraya melakukan pendaratan mulus. Shinji langsung duduk jongkok di dahan pohon itu seraya mengawasi apa ada orang yang lewat atau yang melihatnya.

    Setelah terlihat aman Shinji pun melompat turun dari pohon itu yang tidak begitu tinggi dari permukaan tanah dibawahnya. Shinji sepertinya sudah terbiasa melakukan gerakan ini dan ia pun berlari menyusuri jalan menuju tempat penyimpanan IS.
     
  20. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Sesampainya di salah satu gedung yang luas di dekat stadion, Shinji masuk ke ruang penyimpanan Infinite Stratos. Ada banyak benda seperti kotak lemari besi raksasa berjejer rapi di dalam ruangan itu, mungkin jumlah nya sekitar ribuan unit, termasuk dengan IS khusus didalamnya. Shinji pun berjalan menuju kotak besi yang ada didekatnya, tapi tepat sebelum Shinji membuka kotak nya, ia melihat Ichika berserta Houki, Lin Yin, Cecilia, Charlotte dan Laura sedang memperhatikan IS mereka masing-masing. Beruntung karena tidak ketahuan dengan cepat Shinji langsung bersembunyi di balik kotak besi itu sambil mendengar pembicaraan mereka yang sepertinya sesuatu yang berhubungan dengan dirinya.

    “Kenapa kamu kelihatan nya memperhatikan orang itu?” Kedengaran Shinji dari agak jauh terdengar suara Houki bertanya pada Ichika.

    “Benar, ada apa denganmu sebenarnya? Apa kau mau jadi orang mesum seperti dia?” Lanjut Lin Yin sambil kesal memikirkan Shinji.

    “Tapi, dia itukan pilot IS laki-laki ke-dua di dunia, apa dia tidak merasa senang karena itu?” Charlotte lanjut bertanya dengan penasaran.

    “Mungkin saja, melihat ekspresi wajahnya yang tidak senang seharian ini” Cecilia merespon pertanyaan Charlotte.

    “Apapun itu, menurutku dia hanya salah satu pembangkang di sekolah ini” Laura mengutarakan pendapatnya mengenai Shinji.

    “Hinalah aku sebisa mungkin karena mulai siang ini kalian tidak akan melihat muka ini!” Bisik kesal Shinji sendirian mendengar pembicaraan mereka.

    “Jadi kenapa? Ichika?” Tanya mereka ber-lima langsung pada Ichika.

    “Dulu... Sewaktu aku pertama kali menyadari bisa menaiki IS, aku sempat berpikir apa cuma aku sendirian yang bisa menaikinya?” Jawab Ichika sambil mengingat waktu pertama kali menaiki IS. “Awalnya, sewaktu aku pertama kali bertemu dengan nya kupikir dia hanyalah orang yang kesasar saja” Lanjut Ichika. “Tapi setelah melihatnya hari itu menaiki IS, aku jadi merasa yakin, bahwa aku tidak sendirian di dunia ini” Ichika mengingat ketika Shinji menaiki IS nya. “Karena itulah, aku ingin mencoba untuk dekat dengan nya, sesama laki-laki yang bisa menggunakan Infinite Stratos!” Jawab lanjut Ichika dengan penuh harapan.

    “Mencari teman ya, memang nya kami ini masih kurang ya?” Houki yang masih bingung dengan maksud Ichika menanyainya lagi.

    “Yah, sejujurnya, aku memang agak kesepian karena tidak punya teman yang sebaya” Jawab Ichika dengan agak sedih. “Karena itu, aku senang ketika dia ternyata masuk ke sekolah ini, meskipun sebenarnya dia tidak suka” Lanjutnya lagi.

    “Sayangnya aku tidak punya waktu untuk menemanimu” Bisik Shinji sendirian lagi.

    Bel masuk kelas berbunyi, mendengar suara itu Ichika dan teman-teman nya pun langsung beranjak kembali ke kelas. Melihat kesempatan itu Shinji langsung keluar dari persembunyian nya dan membuka kotak besi didekatnya tadi.

    Didalamnya hanya IS buat latihan tanpa senjata, tapi Shinji tidak peduli asalkan IS itu bisa membawanya pergi dari sini. Shinji memasangkan IS itu kebadan nya, tapi tepat setelah selesai memasangnya alarm gedung itu berbunyi. Dari seluruh isi akademi itu terdengar suara sirine dan siaran hologram screen muncul di setiap tempat, di layar itu tampak Chifuyu-sensei yang terlihat sangat marah.

    “Kurang ajar, pintar juga dia!” Kesal Chifuyu-sensei sendirian disemua layar itu didalam ruang keamanan.

    “Perhatian untuk semua murid dan guru-guru yang ada disini! Bila kalian melihat Shinji Sanada dihadapan kalian segera ditangkap!” Chifuyu-sensei mengumumkan semua orang untuk menyergap Shinji. “Sekali lagi, bila kalian melihat Shinji Sanada segera ditangkap!” Chifuyu mengulang lagi pengumuman nya.

    Mendengar peringatan itu Shinji langsung terbang dengan IS ‘curian’ nya meninggalkan gedung itu. Dari kamera CCTV didekat gedung penyimpanan IS itu Chifuyu-sensei melihat Shinji yang sedang terbang kabur dari sana dan langsung memberikan pengumuman lanjutan.

    “Dia ada disekitar gedung tempat penyimpanan IS! Bagi siapa yang berada dekat disana harap segera menaiki IS kalian dan tangkap dia, aku akan memberikan izin untuk pergi keluar akademi!” Chifuyu-sensei memperingatkan lagi.

    Ichika dan teman-teman nya yang tak jauh dari gedung itu mendengar pengumuman itu dan melihat Shinji yang terbang keluar dari sana. Ichika bimbang untuk memikirkan apa dia harus menghentikan Shinji atau membiarkan nya saja.

    “Bagaimana, Ichika?” Tanya Houki pada Ichika yang masih berpikir.

    ”Kalau kau membiarkan nya, kau bakal tidak punya teman sebaya lagi” Lanjut Cecilia.

    “Selain itu, bila dia tertangkap oleh pemerintah, nanti bakal jadi masalah baginya sendiri” Laura langsung memberikan kesimpulan nya.

    Sejenak memikirkan apa yang harus dilakukan, Ichika akhirnya membuat keputusan nya.

    “Baiklah, kita kejar dia!” Jawab Ichika.
     
  21. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Mereka langsung pergi ke ruangan penyimpanan IS, menujuk kotak besi mereka masing-masing lalu langsung memakai IS mereka. Ichika dengan Byakushiki putih nya, Houki dengan IS Akatsubaki warna merah dengan senjata twin katana nya, Lin Yin dengan IS Shenlong berwarna merah tua-hitam dengan senjata giant blade nya, Cecilia dengan IS Blue Tears berwarna biru dengan senjata laser sniper rifle nya, Charlotte dengan IS Raphael Revive Costum II berwarna jingga-hitam dan dengan persenjataan assault-type, Laura denga IS Schwarzer Regen berwarna hitam dengan senjata berat nya. Mereka pun langsung terbang meninggalkan gedung mengejar Shinji. Sementara itu Shinji yang sedang terbang berada di selat penghubung pulau akademi dengan daratan diseberangnya dengan tas besar dipunggung nya seraya merasakan kemenangan dalam diri nya karena telah bebas. Tepat saat itu ada sesuatu yang dengan cepat menyusul didepan nya, ternyata itu adalah Ichika dan teman-teman nya yang ingin menghentikan Shinji dan mencegatnya.

    “Kenapa kalian ini, ingin menghentikanku? Cih, dibayar berapa kalian oleh guru sialan itu?” Shinji melihat mereka berenam dengan rasa kesal sambil mengatai Chifuyu-sensei.

    “Kami tidak dibayar seperser pun olehnya, ini karena kemauan kami sendiri!” Jawab Ichika.

    “Sejujurnya, kalau aku hanya karena terpaksa oleh keinginan Ichika dan perintah Chifuyu-sensei saja” Lin Yin memberikan alasan nya sendiri.

    “Hah? Kenapa? Kau kesepian bila tidak ada laki-laki lain yang menemani kamu? Padahal kau sudah punya 5 pacar sekaligus disana!” Jawab kesal Shinji sambil memberitahu pembicaraan Ichika yang didengarnya tadi.

    “M-Mereka bukan pacar ku! Kami cuma teman biasa!” Dengan agak malu tapi sedikit jengkel Ichika membalas disertai dengan muka kecewa dari ke-lima ‘pacar’nya itu.

    “Jadi, kau mendengar pembicaraan ku tadi disana?” Lanjut Ichika sambil bertanya.

    “Yah, sedikit” Balas Shinji singkat.

    “Selain itu, mumpung aku lagi berbaik hati pada kalian, sebaiknya kalian menyingkir dari jalanku, sebelum aku berubah pikiran” Lanjut Shinji sambil memperingatkan mereka ber-enam.

    “Kami tidak akan minggir sebelum membawamu kembali!” Balas Houki pada Shinji.

    “Berarti, kalian ingin mencari mati ya?” Shinji bertanya seraya menantang.

    “Hmph, berani kau melawan kami? Satu melawan enam? Dengan IS tanpa senjata itu?” Houki dengan berani menerima tantangan Shinji seraya meremehkan nya.

    “Aku tidak perlu senjata seperti katana itu atau pun senjata penembak lain nya” Balas Shinji.

    “Asalkan aku masih punya tangan dan kaki ini, aku akan menghadapinya!” Shinji langsung terbang dengan cepat ke arah Houki seraya ingin menyerang.

    “Kau tidak punya senjata, memang nya kau bisa apa?” Sambil meremehkan nya Houki mengangkat pedang nya dan bersiap menyerang Shinji.

    “Sudah kubilang, aku masih punya tangan dan kaki ini!” Balas Shinji dengan kemarahan nya.

    Tepat sebelum Houki menebaskan pedang nya, Shinji mengeluarkan pukulan ke arah perut Houki, beruntung karena energy shield nya pukulan Shinji tidak mempan.

    “Cih, sial” Kesal Shinji sendirian.

    “Sudah kubilang percuma!” Houki langsung melancarkan serangan menebas dari pedang di tangan kanan nya.

    Shinji dengan cepat meraih tangan kanan IS Houki seraya menahan serangan nya, lalu dengan cepat merebut paksa pedang Houki ditangan nya dan berhasil diambil.

    “Kurang ajar!” Kesal Houki karena senjatanya telah direbut.

    Dari belakang Shinji datang Lin Yin dengan pedang besar nya, bersiap untuk menyerang Shinji, tapi ia menyadarinya dengan cepat dan menangkis serangan Lin Yin dengan pedang Houki tanpa memutar balik badan.

    “Apa?!” Lin Yin terkejut karena serangan nya berhasil ditahan.

    Dengan cepat setelah menangkisnya Shinji melakukan serangan tebasan memutar pada Lin Yin.

    “Ugh!” Rintih Lin Yin setelah terkena tebasan Shinji.

    “Belum selesai!” Lanjut Shinji. Shinji langsung melakukan serangan tebasan combo cepat ke arah Lin Yin, meskipun Lin Yin bisa menahan serangan Shinji tapi ia tidak kuat untuk menahan nya.

    Pedang besar Lin Yin terlepas dari tangan nya setelah berkali-kali diserang oleh Shinji, Energy Shield yang melindungi Lin Yin juga menjadi nol setelah diserang beberapa kali oleh Shinji.

    “Serangan terakhir!” Shinji langsung menebas sayap kanan IS Lin Yin, membuatnya jadi tidak seimbang dan terjatuh.

    “UAAH!!!” Lin Yin berteriak panik dan hampir terjatuh ke laut sampai akhirnya diselamatkan oleh Ichika.

    “Apa-apaan kau itu?” Kesal Ichika pada Shinji sambil menggendong Lin Yin yang kelihatan nya agak malu-malu tapi senang di gendong olehnya.

    “Heh, sudah kubilangkan, sebelum aku berubah pikiran sebaiknya kalian menyingkir, beruntung gadis twintail itu tidak kubunuh!” Dengan nada yang kejam Shinji memperingatkan mereka lagi.

    Tepat setelah Shinji selesai bicara dari arah kanan nya ada yang menembakinya, beruntung karena Energy Shield IS nya Shinji tidak mengalami luka apa-apa, hanya sedikit tergetar oleh tembakan itu saja.

    Dilihat sebelah kanan nya siapa yang menembakinya, ternyata Cecilia pelakunya, masih memegang laser sniper rifle yang mengarah pada Shinji.

    “So, you’re the next, lady?” Dengan bahasa inggris seraya meneror Cecilia, Shinji langsung terbang menerjang nya.

    “Don’t try it!” Cecilia membalas perkataan Shinji dan langsung mengeluarkan 6 drone dari sayap nya.

    Robot drone itu mulai menembaki Shinji, tapi dengan cepat Shinji menyadarinya dan menghindari tembakan itu. Sambil maju dan menghindari tembakan Shinji menghancurkan drone Cecilia.

    Cecilia mulai terdesak karena Shinji semakin mendekatinya dan tepat setelah berada dihadapan nya Shinji meraih laser sniper rifle digenggaman Cecilia, ia berencana merebut senjata itu.

    Dengan menggengam laras senjatanya dengan tangan kiri dan ketiak nya, Shinji menarik paksa dengan menendang Cecilia mundur dan berhasil merebutnya.

    “Uhh, apa?” Kaget Cecilia melihat senjata nya direbut, tepat setelah itu Shinji menembaki balik dengan sniper rifle rampasan nya pada Cecilia.

    “Gah, sial” Kesal Cecilia sambil melihat Energy Shield nya yang masih tersisa.

    Shinji lalu pergi terbang mundur menjauhi mereka menuju daratan di seberangnya, disusul dengan 4 orang lain nya, Houki, Cecilia, Charlotte dan Laura. Sementara itu Ichika tak bisa berbuat apa-apa karena sedang membawa Lin Yin.

    “Ichika! Kau bawa Lin Yin kembali ke akademi cepat!” Houki memberitahu Ichika.

    “Baiklah, aku akan segera menyusul nanti!” Jawab Ichika dengan cepat tangap dan terbang kembali ke akademi sambil menggendong Lin Yin.

    “Apa kita tidak apa-apa membawa IS diluar akademi?” Charlotte dengan agak ragu-ragu bertanya pada teman nya membawa IS keluar lingkungan akademi.

    “Bukankah Chifuyu-sensei sudah bilang, dia telah memberikan kita izin untuk membawa IS ini keluar akademi?” Jawab Laura menjelaskan sambil terbang.

    Sementara itu Shinji sambil terbang mundur menjauhi mereka dengan cepat dan bersembunyi di balik bukit.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.