1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Kingdom of the Ancient

Discussion in 'Fiction' started by Nathan_Prime, Mar 7, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Genre: Adventure, Fantasy

    Akhirnya ada juga thread beginian disini :terharu:

    Diambil dari karangan coret-coretan ku waktu SMP, lagi demen2nya main game DotA sama game type RPG dan RTS dulu :malu

    Sebenarnya orific ini juga ada aku post di forum sebelah, tapi buat nambah ilmu dipost juga disini sebagai referensi kalo ada yang salah ato enggak nya :iii:

    Dan Ingat, ini adalah orific, kesamaan nama dan tempat hanyalah kebetulan semata.

    10,000 tahun yang lalu, semua ras yang ada di planet Etreal mengalami krisis kiamat, dimana ras yang hidup dibawah tanah dan dunia kegelapan bernama Daemon berperang dengan ras langit dan dunia cahaya bernama Angelic. Penduduk planet Etreal terjebak diantara peperangan diantara ke-dua kubu itu, memaksa mereka harus mempertahankan diri mereka atau melawan, mengakibatkan planet Etreal berada diambang kehancuran atau bisa disebut peristiwa 'Judgement Days'. Seluruh ras yang ada di planet Etreal pun berdoa kepada '3 Ancient Gods' dewa yang memberikan kelahiran, kehidupan dan kematian agar kehancuran dunia tidak terjadi. Permohonan mereka dikabulkan dan terpilihlah 9 prajurit dari masing-masing ras di planet itu untuk melawan ras Angelic dan Daemon. Akhirnya 'Judgement Days' berakhir setelah 9 prajurit itu berhasil menyegel dunia cahaya dan dunia kegelapan menjauh dari planet mereka, menjadikan 9 prajurit itu dipuja sebagai 'dewa pelindung' dari setiap ras yang terpilih itu. Hingga hampir 10,000 tahun berlalu, tanpa disadari segel pemisah 3 dunia itu makin melemah, membuat sebagian ras Angelic dan ras Daemon kembali ke tanah Etreal, menyelesaikan peperangan mereka yang belum usai diantara perang saudara yang berkecambuk di planet itu sendiri.

    Ada 11 ras dalam cerita ini, termasuk Daemon dan Angelic

    1.Ras Manusia

    Ras yang paling mendominasi sejak lama dan masih yang paling banyak hingga saat ini. Ras ini terbagi atas 2 kelompok, Non Magician Blood dan Magician Blood.

    -Non Magician Blood
    Orang yang digolongkan sebagai manusia biasa atau yang tidak memiliki kekuatan sihir. Karena itu kebanyakan orang yang digolongkan sebagai keturunan ini kebanyakan dijadikan sebagai prajurit perang.

    -Magician Blood
    Orang yang digolongkan sebagai manusia yang memiliki kekuatan sihir. Semua ras yang memiliki kekuatan sihir wajib untuk dijadikan seorang kelas penyihir dan belajar ilmu sihir, dimana kelas itu dianggap sebagai yang tertinggi daripada kelas prajurit. Hal ini menyebabkan diskriminasi sosial pada masa itu.

    2. Ras Elf

    Ras yang mirip dengan ras manusia tapi dengan telinga yang panjang dan jangkung (pengecualian pada Forest Elf). Semua ras ini bisa menggunakan sihir, ahli dalam skill alchemy dan berburu. Ras ini terbagi dalam 3 kelompok:

    -Normal Elf

    Elf dengan telinga yang panjang dan jangkung. Kebanyakan dari mereka hidup bergabung dengan ras manusia sebagai penyihir atau sebagai pemburu di hutan bersama Forest Elf.

    -Dark Elf

    Sama seperti Normal Elf, tapi dengan warna kulit berwarna biru pucat kehitaman. Kebiasaan hidup mereka sama dengan Normal Elf terkecuali dalam hal berburu bersama Forest Elf.

    -Forest Elf

    Elf bertelinga panjang seperti Normal Elf tapi memiliki tubuh pendek seperti ras dwarf atau ras goblin. Kebanyakan dari mereka lebih menghabiskan waktu berburu di hutan dan lebih suka bergaul dengan ras Elf dan cenderung menjauhi ras lain nya.

    3. Ras Shortman

    Ras yang mirip dengan ras Manusia tapi dengan tubuh yang pendek dan gemuk. Ada 2 kelompok dalam ras Shortman:

    - Shortman Dwarf

    Sangat ahli dalam membuat senjata, menambang dan membuat peralatan mesin. Kebanyakan dari ras ini tinggal di daerah dingin di utara dan selatan atau daerah pegunungan bersalju, dengan alasan agar bisa menambang dengan mudah.

    -Shortman Gnome

    Kebalikan dari Dwarf, ras Gnome banyak tinggal didaerah hutan ataupun lahan yang kaya akan tetumbuhan. Ahli dalam membuat ramuan alkemi berkat pengetahuan obat-obatan dari tumbuhan disekitar mereka.

    4. Ras Orc atau greenskin

    Ras dengan kulit warna hijau dan cenderung bermuka seram. Digolongkan sebagai orang yang barbar karena muka seram dan besar tubuhnya meskipun sebenarnya mereka cinta damai. Ras ini sangat ahli dalam bertarung dan berburu, karena sebab ini juga mereka dicap sebagai ras barbar. Orc terbagi dalam 2 kelompok:

    -Normal Orc

    Orc biasa dengan warna kulit hijau dan bermuka seram. Mereka biasa tinggal di daerah desa terpencil untuk berburu ataupun daerah perkotaan untuk dijadikan sebagai prajurit.

    -Goblin

    Ras Orc berkulit hijau tapi memiliki tubuh pendek seperti Forest Elf atau Shortman dan berhidung panjang. Kebanyakan ras ini lebih suka membangun mesin dan menambang seperti ras Dwarf.

    5. Ras Wolfman

    Ras manusia serigala, tapi bukan werewolf. Mereka bisa berkomunikasi dan melakukan kegiatan seperti manusia. Ras yang cukup jarang ditemui karena sering dianggap sebagai werewolf dan dibunuh. Mereka terpaksa bergabung dengan ras mereka sendiri karena diskriminasi itu. Selain itu mereka suka tinggal didaerah bersalju dan mahir dalam bertarung dengan tangan kosong.

    6. Ras Orgahna

    Ras yang mirip seperti manusia, tapi dengan warna kulit hitam dan berukuran tubuh 1.5 kali lebih besar dari manusia normal. Biasa hidup di pedalaman hutan tropis atau oasis di gurun. Sangat suka bertarung sehingga rata-rata prajurit tingkat tinggi kebanyakan dari ras ini.

    7. Ras Nordic

    Ras yang mirip dengan ras manusia, tapi mereka lebih mengkhususkan diri sebagai ras dari suku mereka sendiri. Mereka biasa memiliki warna kulit putih, rambut panjang berwarna perak salju dan mata berwarna biru sapphire. Kebanyakan mereka semua adalah wanita dan lebih suka tinggal didaerah bersalju dekat kutub utara dan selatan dan sering bergaul dengan ras Dwarf yang tinggal ditempat yang sama. Ahli dalam bertarung didarat mau pun di lautan es.

    8. Ras Catman

    Ras manusia kucing. Nasib mereka sama seperti ras Wolfman karena dianggap sebagai Weretiger (Manusia yang dikutuk menjadi monster macan ganas, hampir mirip seperti werewolf). Satu hal yang cukup unik dari ras ini, bila salah satu keturunan laki-laki lahir dengan memiliki surai, dia akan diangkat jadi pemimpin kelompok tersebut. Mereka biasa tinggal di daerah hutan rimba atau padang savanna. Ras ini terbagi dalam 2 kelompok:

    -Jungle Catman

    Catman dengan kulit bulu berwarna hitam legam seperti Panther. Sesuai dengan nama kelompoknya mereka biasa tinggal di daerah hutan. Mereka sangat ahli dalam stealth skill.

    -Desert Catman

    Catman dengan kulit bulu berwarna kuning rumput dengan tutul-tutul hitam seperti Cheetah atau cokelat tanah polos seperti singa. Mereka tinggal di daerah savanna dan gurun. Mereka lebih senang menjadi perompak gurun untuk merampok pedagang atau siapapun yang melintas di gurun wilayah mereka.

    9. Ras Chien

    Sama seperti ras Nordic, mereka mengkhususkan diri dari ras manusia. Ciri-ciri utama mereka memiliki mata dan rambut berwarna hitam, selain itu meski sudah tua rambut mereka tidak beruban. Ras ini paling banyak tinggal di benua Himalis (spoiler!). Kebanyakan dari ras ini sangat ahli dalam berdagang dan bertarung dengan senjata pedang, terutama katana yang telah menjadi senjata khas benua mereka.

    10. Ras Daemon

    Mahluk penghuni dunia bawah tanah dan kegelapan. Dari catatan Elder Scroll zaman dulu dikatakan mereka adalah mahluk gagal yang diciptakan oleh ‘3 immortals’ dan dibuang kedalam dark world (Sebagian di dark world, sebagian di bawah tanah) oleh dewa Trevas (Dewa yang menguasai elemen kegelapan atau malam saat ‘hari pembuatan dunia’ dalam catatan Elder Scroll). Selain itu belum ada catatan Elder Scroll lain nya yang memberitahu seperti apa wujud mereka. Diperkirakan mereka adalah monster berwarna hitam seram dengan organ tubuh yang bersinar memancarkan panas api.

    11. Ras Angelic

    Mahluk penghuni dunia langit dan cahaya (Sebenarnya adalah ruang angkasa). Dalam catatan Elder Scroll mereka dikategorikan sebagai ‘unknowed creator’ atau tidak pernah diciptakan oleh ‘3 immortals’ itu sendiri, karena mereka sebenarnya adalah ras alien mecha berteknologi tinggi. Dari catatan Elder Scroll mereka digambarkan seperti ‘baju besi bergerak yang berisi roh dan bersayap’.


    Rencana nya mau buat 10 cerita terpisah, masing2 dari 9 race hero nya dan book 10 finale nya :peace:

    Book 1 : The Battlemage
    Chapter 1 l Chapter 2 | Chapter 3

    Book 2 : Half-Blood

    Book 3 : Mountain Hammer

    Book 4 : The Green Tribes

    Book 5 : Wolf Fist

    Book 6 : The Giant From Deep Forest

    Book 7 : Ice Woman Warrior

    Book 8 : Desert Robber

    Book 9 : 7 Swords Knight

    Book 10 : Second Judgement Day

    untuk sementara ceritanya belum di posting dulu, ngetik ulang dulu di kompie dari buku coretan ini. Mana udah ada yg sobek-sobek dan ilang lagi :nangis:

    Yah, seenggaknya masih apal aku storyline nya :haha:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Nov 11, 2013
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Let's begin the stories :belajar:

    1. Kelulusan​


    3 tahun sudah gerbang itu terkunci dari dunia luar, akhirnya telah terbuka. Itu bukan penjara buat tahanan, tetapi para prajurit yang telah lulus mengikuti wajib militernya. “Hah, sudah lama sekali aku tidak melihat pemandangan di balik benteng ini”. Salah satu prajurit muda itu menghirup udara kebebasan nya setelah sekian lama mengikuti 3 tahun pelatihan nya, Shilferd nama pemuda tersebut.

    “Tapi pelatihan militer ini terasa sia-sia,” salah satu prajurit yang berada disamping Shilferd mengeluh, “Lihatlah sekarang, perang telah usai setahun yang lalu tapi baru sekarang kita bisa keluar dari neraka pelatihan itu!”.

    Tapi Shilferd dengan entengnya menjawab, “Hahah, nikmati sajalah nanti hasil jerih payah kita 3 tahun ini, karena sebentar lagi baju prajurit akan langsung melekat di badanmu! Yah, meskipun bukan untuk berperang langsung tapi kau bisa menjadi guardsmen. Selain itu juga lulusan sekolah militerkan lebih mudah diterima jadi prajurit ketimbang langsung bergabung buat kerajaan”.

    Masih kesal dengan keadaan nya prajurit itu membalas “Aku tidak pernah berpikir untuk menjadi prajurit dulu, tapi karena ‘paksaan’ militer aku harus ikut berperang. Aku hanya ingin jadi petani biasa untuk membantu ayahku, itu saja!”.

    Dengan santai lagi Shilferd menjawab “Yah, terserah kau saja. Semua orang punya tujuan nya masing-masingkan? Jadi semua tergantung padamu”.

    ”Lalu kau sendiri apa yang kamu lakukan setelah ini?” tanya salah satu prajurit lain nya yang kelihatan tertarik dengan pembicaraan tadi.

    “Entahlah, yang pasti aku mau mengunjungi teman lamaku yang juga mengikuti wajib militer” Balas Shilferd.

    “Apa dia ada di dekat sini?” Tanya prajurit tadi.

    “Tidak, dia berada di akademi sihir, jadi aku mau kesana dulu untuk mencarinya. Bye semua!” jawab Shilferd lagi sambil berlari ke akademi sihir yang letaknya tidak jauh dari camp pelatihan nya. Teman-teman nya pun melambaikan tangan ‘sampai jumpa lagi’ kearahnya.

    Sesampainya Shilferd di akademi sihir, dia agak kebingungan dengan semua orang yang sama-sama mengenakan baju dan topi sihir berwarna hijau tanda kelulusan akademi sihir. Diantara kerumunan orang-orang itu Shilferd pun mencari teman lamanya tapi itu cukup mustahil menemukan nya diantara kerumunan orang banyak.

    Berharap ada yang mengenali teman nya itu Shilferd akhirnya menanyai salah satu penyihir yang kebetulan lewat didepan nya. “Ehh,permisi. Apa kau mengenal murid disini juga yang bernama Seen Kobart?” Nama sahabatnya itu, penyihir itupun menoleh dan menjawab pertanyaan Shilferd.

    “Ahh, si Kobart ya? Kalau tidak salah aku lihat, dia sudah pergi dengan menyewa kereta kuda disana. Entah kemana dia perginya”.

    “Kurasa aku tahu kemana dia pergi, terima kasih atas informasinya ya!”. Shilferd pun langsung pergi berlari ketempat penyewaan kereta kuda yang ditunjuki oleh penyihir tadi. “Antarkan aku ke Devalor!” Shilferd langsung masuk ke kereta kosong tersebut.

    “Ke Devalor 50 keping perak. Apa kau punya?” Tanya kusir kuda tersebut.

    “50 perak, tunggu sebentar pak” sambil ia merogoh kantongnya, sayang sepertinya Shilferd tidak menyadari bahwa ia tidak punya uang sekali. “Ehh, maaf aku tidak punya uang” pelan suara Shilferd.

    “Kalau kau tidak punya uang buat ke Devalor, turunlah dari keretaku dan pergilah berjalan kaki kesana. Mungkin kau sampai kesana dalam waktu 2 hari tidak termasuk tidur malam”. Jawab kusir kuda itu yang sepertinya betampang kesal tapi tidak itu kepada Shilferd.

    “Ohh, jadi kalau jalan kaki kesana bisa memakan waktu 2 hari ya?” Tanya Shilferd.

    “Entahlah aku tidak pernah melakukan nya karena aku selalu menggunakan kereta kuda ini untuk pergi ke sana”. Balas kusir kuda tersebut.

    “Eheheh, kalau begitu maaf kalau mengganggu ya. Aku tidak bisa menyewa keretanya, sampai nanti”. Shilferd pun turun meninggalkan kereta kuda tersebut dan berlari kearah tanda papan arah di persimpangan jalan.

    Utara ---> Gunung Eaglerock

    Timur ---> Hutan Chameleon

    Barat Laut ---> Devalor

    “Kearah situ ya?” sambil Shilferd menunjuk jalan ke Devalor tersebut. “Baiklah, Devalor, aku datang!”. Semangat Shilferd berlari menuju Devalor.

    Perjalanan yang dilakukan Shilferd sudah berlangsung cukup lama, pemandangan padang rumput dengan benteng raksasa dari camp militernya berubah menjadi hutan. Sudah 3 jam kira-kira Shilferd berjalan menelusuri hutan itu, tambah lagi hari sudah mulai gelap. Akhirnya ia memutuskan untuk berkemah disitu. Walaupun tidak memiliki tenda untuk berteduh, Shilferd yang sadar akan kekurangan nya memilih untuk tidur diatas pohon. Cukup gila untuk seorang pejalan yang tidak memiliki apa-apa tidur di pohon, tapi itu lebih baik daripada harus tidur ditanah dan mencegah kemungkinan besar untuk diserang Serigala.

    “Baiklah, saatnya istirahat dulu”. Ia menghentikan langkahnya dan mencari pohon untuk tempat tidurnya. Shilferd pun mencari kayu-kayu kecil buat api unggun nya, saat itulah ia mendengar suara yang aneh, itu bukan suara lolongan Serigala ataupun teriakan wanita, itu suara perutnya, dia lapar.

    “Ahh iya, aku belum makan malam” gumam Shilferd sambil memegang perutnya. Shilferd melihat sekeliling mencari sesuatu untuk dimakan, entah itu buah-buahan, jamur atau hewan liar. Sesekali ia berkeliling mencari kayu sambil mencari makanan, dia berharap bisa menemukan pohon apel, tapi sayang tidak ada. Lelah karena mencari kayu Shilferd mengsudahkan pencarian nya, tambah lagi dia tidak menemukan makanan.

    “Apa aku makan daun ini saja ya?” pikir Shilferd sambil memetik daun semak yang ada di dekatnya. Lama ia berpikir untuk memakan daun tersebut, tapi dia tidak mau karena menurutnya rasanya pasti tidak enak. Lupa juga karena ia tidak menghidupkan api unggun nya 3 ekor Serigala datang mendekatinya seakan ingin berpesta dengan daging Shilferd. Lucunya keadaan terbalik, bukan Shilferd yang dimangsa tapi Serigala itu yang ingin dimakan Shilferd.

    “Hmm, kebetulan sekali. Aku juga penasaran seperti apa rasa daging Serigala itu ya?” Sorot seram mata Shilferd kearah 3 ekor Serigala yang sial itu, entahlah karena terlalu lapar atau kenapa. Menarik pedangnya yang ia dapat saat di pelatihan militer, Shilferd bersiap untuk memotong Serigala itu, luput karena ke 3 ekor Serigala itu menghindar lebih cepat daripada gerakan pedangnya. Serigala itu terpisah dari gerombolan nya, tapi Shilferd memilih salah satu yang paling lamban untuk diserang.

    “Ayo kemari kau Serigala nakal, siapa bos mu sekarang? ITU AKU!!!” Teriak Shilferd sambil menebaskan pedangnya beberapa kali kearah Serigala itu tapi sayangnya selalu luput dari sasaran nya.

    Sudah cukup jauh Shilferd mengejar Serigala itu dari tempat perkemahan nya. Akhirnya dia berhenti. Bukan karena kecapaian, tapi karena ia melihat sesuatu, itu bukanlah makanan gratis dari langit yang sangat diharapkan Shilferd, ada kereta kuda yang sedang dirampok oleh bandit!

    Diapun mendekati tempat aksi perampokan itu dan mengacuhkan Serigala tadi, dengan mengendap-endap dan perlahan Shilferd mendekati tempat itu dan ternyata benar itu perampokan, ada 5 orang disitu. 3 diantaranya membawa senjata kapak, dan 2 lain nya sepertinya itu adalah korban nya, 1 terlihat seperti seorang bangsawan kaya dan yang satu lagi seperti kusir keretanya yang tidak terlihat mirip dengan kusir kereta yang Shilferd mau tumpangi tadi. Shilferd pun tidak tinggal diam melihat tindakan bandit itu, lagipula ia sudah berlatih selama 3 tahun dalam pelatihan militernya, Shilferd merasa yakin untuk melawan mereka.

    Lompat dari semak persembunyian nya dan langsung menarik pedangnya, Shilferd siap menghadapi para bandit itu. “Apa menariknya merampas dari punya orang lain daripada harus mencarinya sendiri, heh?” tantang Shilferd kepada bandit itu.

    “Siapa kau?” dengan suara gahar salah satu bandit itu menjawab, “Apa urusanmu hah!?”.

    “Yah, aku belajar dimiliter kalau merampok itu adalah perbuatan yang salah, dan juga tindakan pecundang untuk seorang prajurit” Balas Shilferd.

    “Apa!? Kau kesini untuk cari mati ya? Berani kau menantang bandit 100 senjata!?” Geram salah satu bandit lain nya.

    “Aku hanya melakukan apa yang aku mau, dan aku mau membenarkan kesalahan yang kalian lakukan!” sambil memegang erat pedangnya Shilferd menantang bandit itu lagi.

    “Berarti kau ingin mati!” salah satu bandit lain nya mengangkat kapaknya untuk menyerang Shilferd, tapi Shilferd lebih cepat, ia berhasil menghindari serangan itu dan menyerang balik langsung dengan pukulan sikutnya ke perut bandit itu yang terlapisi kulit bulu beruang itu. Tidak selesai sampai disitu Shilferd langsung melakukan serangan 2 sabitan pedangnya dengan cepat untuk menjatuhkan bandit itu, musuhpun tinggal 2.

    Dengan cepat salah satu bandit lain nya menyerang belakang Shilferd seakan ingin memotong kepalanya dengan kapaknya. Shilferd langsung memutar badan nya dan menangkis serangan bandit itu dengan pedangnya. Saat menahan serangan itu bandit satunya lagi mulai menerjang Shilferd dengan kapaknya dibelakangnya, tapi Shilferd lebih cepat, ia langsung menendang perut bandit itu selagi menahan serangan lawan satunya lagi.

    Dengan cepat Shilferd mengambil kesempatan langsung saat kedua musuh sedang lengah, ia melakukan sabetan memutar langsung kedua bandit itu dan akhirnya terjatuh juga. Cukup hebat untuk seseorang yang baru lulus militer.

    Shilferd langsung menginjak salah satu bandit yang terkapar itu mengarahkan pedangnya ke wajah bandit itu seraya mengancam, “Kalau kalian ingin selamat, sebaiknya kalian pergi dari sini atau kemauanku berubah”.

    “Kau seharusnya yang enyah dari sini!” terdengar suara marah dengan baju besinya dan membawa banyak senjata di punggungnya, tampaknya ia adalah pimpinan bandit itu.

    “Wow, nama kelompoknya sesuai dengan kenyataan nya ya?” kaget Shilferd melihat pimpinan bandit itu yang juga memiliki badan yang lebih besar dari dia dan mempunyai banyak senjata disekujur tubuhnya.

    “Kau akan menyesal karena melawanku!” Marah pimpinan bandit itu sambil melempar 2 kapak kecil dari samping pinggangnya. Shilferd menepis langsung kedua kapak melayang itu, tapi sayang dia tidak sadar kalau bandit itu langsung berlari mendekatinya dengan kapak raksasanya itu untuk menyerangnya.

    DUASH!

    Shilferd kena serangan kapak itu dan terlempar cukup jauh, beruntung dia mengenakan baju besinya yang ia dapat saat di pelatihan militer. Kalau tidak dia sudah terbelah jadi 2 saat ini. Shilferd yang terkapar saat itu tidak bisa bangkit karena lukanya, ditambah lagi pedangnya terpental 5 meter dari atas kepalanya tadi. Sang pimpinan bandit itu bersiap mengesekusi Shilferd dengan kapaknya yang telah siap diancungkan keatas. Inikah akhir untuknya?

    Tepat sebelum kapak itu diayunkan, Shilferd dengan cepat melakukan gerakan aneh pada jari telunjuk ditangan kirinya seakan sedang mengambar sesuatu, dia telah menciptakan circle magic!

    Lalu Shilferd mengepalkan tinju ditangan kirinya yang telah diselimuti api dari efek circle magicnya, ia langsung menghantam dengan telak diperutnya tepat sebelum kapak itu dihantamkan. “S-Sialan kau!” rintih bandit itu sambil memegang perutnya yang terbakar akibat tinju Shilferd.

    Dengan cepat lagi Shilferd mengambil pedangnya dan menciptakan circle magic lagi di ganggang pedangnya, kali ini muncul listrik dari pedangnya dan langsung menyerang pimpinan bandit itu tepat sebelum ia menarik senjatanya.Pimpinan bandit itupun terkapar akibat serangan kejutan listrik dari pedang Shilferd.

    “Heh, itulah repotnya kalau membawa senjata banyak-banyak, kau akan jadi lamban” sambil Shilferd menghela nafas lega karena telah menyelesaikan pertarungan nya dan memasukan pedangnya kesarungnya.

    Bangsawan yang sedang bersembunyi di balik kereta kuda saat Shilferd sedang bertarung dengan gemetaran keluar dari persembunyian nya dan bertanya, “Anak muda, kau menyelamatkanku?”.

    “Ahh? Anda sendiri tidak apa-apa?” Tanya balik Shilferd.

    “Ya aku baik-baik saja, aku berterima kasih padamu karena telah menyelamatkanku” membungkuk hormat bangsawan itu pada Shilferd.

    “Tak masalah, aku hanya melakukan apa yang menurutku benar” jawab enteng Shilferd sambil tersenyum senang atas perjuangan nya.

    “Kalau ada sesuatu yang bisa kubantu, silahkan minta!” Terang bangsawan itu seraya ingin memberikan hadiah terima kasih pada Shilferd.

    “Ahh, kebetulan aku lapar. Kau punya sesuatu untuk dimakan?” Tanya Shilferd.

    “Silahkan ambil sebanyak yang kau mau!” dengan cepat bangsawan itu mengambil semua kotak makanan nya yang ada di kereta kudanya dan menunjukan nya pada Shilferd, nampak terlihat roti, keju dan sosis di dalam kotak itu.

    “Ahh, aku ambil roti dan kejunya saja” tunjuk Shilferd dan mengambil roti dan keju tersebut lalu memakan nya.

    “Ehh, ada lagi yang bisa kubantu?” Tanya bangsawan itu lagi.

    “Ahh, tidak perlu, aku hanya butuh makanan saja, hanya perlu tidur saja supaya pagi nanti aku bisa lanjutkan perjalananku ke Devalor” Shilferd menjawab sambil mengunyah roti keju yang ia makan.

    “Devalor? Aku juga sedang pergi kesana!” kaget bangsawan itu.

    “Ehh, benarkah?” kaget Shilferd juga sampai tersedak dari makanan nya.

    “Benar, kalau mau kau bisa menumpang kereta kudaku. Kita bisa pergi ke Devalor sama-sama” bangsawan itu menawarkan kereta kudanya ke Shilferd.

    “Wah, tak perlu segitunya, asal aku bisa makan dan hidup saja itu sudah cukup” jawab Shilferd seraya menolak penawaran bangsawan itu.

    “Aku memaksa nak” senyum bangsawan tua itu seraya ingin memaksa Shilferd ikut.

    “Yah, kalau anda memaksa baiklah!” senyum senang Shilferd sambil menghabiskan potongan roti keju terakhirnya.

    “Tapi, bagaimana dengan ke empat bandit ini tuan?” Tanya kusir kuda itu kepada tuan nya.

    “Aku tahu” sorot mata Shilferd kearah empat bandit itu yang masih tidak sadarkan diri.

    Ke empat bandit itu di ikat gantung Shilferd di atas pohon dekat kereta itu, semua senjata dan baju mereka telah diambil Shilferd. “Aku tidak akan melupakan ini!” geram pemimpin bandit itu.

    “Tepat setelah kavaleri patroli lewat sini!” ejek Shilferd.

    “Ehh, buat apa kau mengambil semua senjata dan baju mereka?” Tanya bangsawan itu.

    “Supaya memastikan mereka tidak melakukan kejahatan lagi, selain itu aku akan jual perlengkapan mereka di armory di Devalor nanti. Ehh, apa anda tidak keberatan kalau aku bawa semua barang ini ke keretamu?” jawab Shilferd sambil bertanya lagi mengenai ‘barang bawaan’ nya.

    “Yah, kalau segini keretanya masih kuat. Kau bisa menaruhnya di atapnya” jawab bangsawan itu.

    “Semua siap menuju devalor?” tanya kusir kuda itu yang telah bersiap ditempatnya.

    “Aku selalu siap!” semangat Shilferd di dalam kereta tumpangan nya. Kereta itupun melanjutkan perjalanan nya menuju Devalor.

    Mohon kritik dan saran nya :maaf:
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Mar 7, 2011
  4. Lyco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 3, 2008
    Messages:
    8,648
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,754 / -0
    Dari prologuenya sih lumayan :top:

    jadi intinya ras2 yang ada di planet Ahriel kejebak remek di tengah2 perang Daemon & Angelic
    itu alasan Daemon & Angelicnya perang gara2 apa :???:?

    Ah saran dari wa sih klo dari cara penulisan, ada percakapan /pembicaraan jangan dipadatin di satu paragraf, bacanya agak susah
    :swt:

    Lebih enak dikasih jarak klo buat percakapan, itu menurut wa sih
    :maaf:
     
  5. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Saya juga bingung sendiri kenapa 2 ras ntuh berperang, baru nyadar sekarang soalnya :lol:

    untuk paragrafnya sudah diedit :maaf:
     
  6. vyoko M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 19, 2010
    Messages:
    4,842
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +315,880 / -1
    sedikit kritik dan saran dr org awam gan

    hendak'a ada penambahan tanda2 baca (? | ! | . | , dll) agar tambah mempertegas kata/kalimat'a sehingga
    pembaca bisa membedakan, contohnya

    “Devalor? Aku juga sedang pergi kesana!” kaget bangsawan itu.
    “Ehh, ada lagi yang bisa kubantu?” Tanya bangsawan itu lagi.

    disini meski keduanya pake tanda tanya tetapi maksud yg terkandung beda (meski pada kata Devalor? diakhir kaliamat disebutkan kalo yg mengucapkan dalam keadaan kaget...)
    biasa'a dalam tulis menulis cerita kalau mengekspresikan kekagetan/keheranan dipakai tanda baca [?!]

    coba TS perhatikan salah kalimat yg saya kutip dr cerita diatas
    - “Ehh, ada lagi yang bisa kubantu?” Tanya bangsawan itu lagi.
    - “Ehh...., ada lagi yang bisa kubantu?” Tanya bangsawan itu lagi.

    menurut agan TS lebih luwes mana dibaca'a...
    _________________________________________________________________

    oke segitu aja gan....ditunggu kelanjutan kisah cerita'a :top:
    semoga makin seru dan tambah lebih enak baca tulisan'a :doa:
     
  7. setanbedul Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Dec 9, 2008
    Messages:
    4,678
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +11,657 / -0
    boleh tau ini race apa?
    kayak race manusia.. tetapi kok yg terbayang di kepalaku malah bukan manusia?
     
  8. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    makasih atas kritik dan saran nya :maaf:

    saya usahakan bacaan nya ringan dan mudah dibaca nanti :belajar:
    nanti saya tambahin trivia race dan dunia nya nanti :peace:
     
  9. nanamiang Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 8, 2010
    Messages:
    234
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +21 / -0
    Wah... bacanya kayak gue maen RPG... sayang baru bab 1. Lanjutannya mana??
     
  10. bmembara Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 15, 2010
    Messages:
    15
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    Imajinatif..
    Menyimak dulu,,
     
  11. MaxMarcel M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 8, 2009
    Messages:
    536
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +2,847 / -0
    :top:

    Satu lagi karya fantasy yang pembawaannya jenaka. Bacaan yang ringan tapi enak untuk diikuti.
    Ditunggu lanjutannya. :XD:
     
  12. Lyco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 3, 2008
    Messages:
    8,648
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,754 / -0
    dah baca ulang lagi
    yang ini
    bagian yang "aku mau membenarkan kesalahan yang kalian lakukan!"
    agak aneh
    kesannya kalau dari kata2 Shilferd seolah membela kesalahan the bad guy.

    btw lanjutannya nggak di post nih?
    ceritanya menarik kok
     
  13. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    ceritanya kocak!!! :lol:
    ga sadar tiba2 ketawa waktu adegan serigala...:lol:
    great!! :top:

    komen komen...:blink:

    --------------------oOo--------------------​

    IMO sepertinya pada bagian ini ada baiknya kalo si Shilferd meyakinkan dulu kalo yang di bilang itu memang si Kobart yang dimaksud, bukan Kobart lainnya. setidaknya dia harus memastikan ciri2 (fisik or kebiasaan) si Kobart dari si pemberi info, kalo ga bisa aja dia di tipu kan? or ga di tipu tapi itu bukan Kobart yang dimaksud (misalnya karena kebetulan ada orang lain yang namanya Kobart) :unyil:

    aq ga terlalu mempermasalahkan kalimatnya karena mungkin ini memang gaya bicaranya si Shilferd :hehe:
    tapi IMO untuk bagian yang di bold, entah kenapa aq merasa kesan si Shilferd niat nantangin bandit2 tu kurang, karena dia cuma ngenggam pedangnya lebih erat..:sigh:, coba kalo pedangnya diacungkan ke muka bandit2 tu, lebih preman kan kesannya? :hehe:

    untuk bagian yang di bold apa ga kontradiktif tu kk? :???:

    total bandit 4, 3 kroco n 1 bos. kenapa setelah keempat2 nya dikatakan masih ga sadarkan diri, kemudian si bos bandit bisa marah2? :???:

    but overall, ceritanya keren kk! :top:
    bahasanya sederhana, tapi mampu ngebuat suasana n gambaran apa yang dilakukan karakter sangat mudah di bayangkan, ga capek mikirinnya..:top:
    penjelasan ras2 yang ada juga bikin inspirasi fantasi aq ikut2an muncul :haha:, thanx! :top:

    n aq jadi teringat kata kk Max beberapa waktu lalu, setiap penulis punya ciri khas, n sepertinya dari karya ini aq mengerti apa yang kk Max maksud waktu itu :top:

    lanjutkan ceritanya kk! :minta:

    nb: saran tidak harus diterima...:hihi:
    CMIIW :maaf:
     
  14. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    Akhirnya sempat lanjut nulis setelah selesai UAS :terharu:

    @All

    Mohon maaf atas kesalahan tulisan yang dibuat :maaf:

    Mungkin gara-gara masih SMP nulisnya jadi gak terlalu mementingkan grammar penulisan nya :iii:

    Buat kedepan nya mungkin bakal ada diedit total tulisan nya nanti :belajar:

    2. Devalor​


    Pagi pun menyambut, Shilferd yang tertidur pulas malam itu terbangun karena kereta tumpangan nya berhenti. Melihat keluar jendela apa yang terjadi Shilferd berteriak senang sampai-sampai bangsawan yang tertidur itu pun terbangun kaget mendengar teriakan nya. Tepat didepan kereta itu ada pintu gerbang yang masih terbuka, di samping kanan nya ada tempat persewaan kereta kuda, sepertinya sang kusir kuda sengaja berhenti disitu. Shilferd melihat sepanjang jalan di gerbang itu nampak kastil raksasa menghalangi sinar matahari pagi itu, dan di puncak menaranya tampak bendera berwarna merah dengan gambar kelelawar terbang ditengahnya, itu bendera kerajaan Devalor.

    “Baiklah para penumpang, kita sudah sampai di Devalor” kusir kuda itu memberitahu tempat pemberhentian nya.

    Dengan semangat Shilferd turun dan mengambil barangnya diatas kereta kuda itu, begitu pula dengan bangsawan itu. “Aku benar-benar berterima kasih dengan anda karena sudah memberiku tumpangan” tunduk berterima kasih Shilferd kepada bangsawan itu.

    “Tidak, justru aku yang berterima kasih padamu karena telah menyelamatkanku” balas balik bangsawan itu dengan sopan.

    “Mungkin suatu hari nanti kita akan bertemu lagi tuan” jawab Shilferd sambil mempersiapkan senjata bawaan nya di punggungnya dan pergi.

    “Tunggu dulu, siapa namamu anak muda?” Teriak bangsawan itu kepada Shilferd dikejauhan.

    “Namaku Shilferd, anda sendiri?” Shilferd memperkenalkan diri sambil berjalan mundur dan menanyakan nama bangsawan itu juga.

    “Namaku Siba Diozvic, semoga kita bisa bertemu lagi!” balas bangsawan itu yang ternyata bernama Siba dan merekapun berpisah disitu.

    Sambil memasuki kota Shilferd memandangi seluruh bangunan dan benteng didalamnya. Sambil mengingat pemandangan kota ini 3 tahun yang lalu sebelum ia berada di camp militer, banyak bangunan-bangunan baru tapi sebagian ada juga masih berdiri di pandangan Shilferd.

    “Tempat ini sudah mengalami banyak perubahan” gumam Shilferd sambil memandang sekeliling isi kota itu. Memasuki distrik pasar Shilferd memandang sekeliling mencari toko penjual senjata yg ada disitu, belum sempat ia menemukan nya ia mendengar suara ledakan yang datang dari salah satu toko yang ada disana.

    BLAR!

    Ledakan itu datang dari toko dengan papan tulisan diatasnya tertulis “T-DEVIL SUPPLY & INVENTOR”. Penasaran sekaligus mengenal nama tempat itu Shilferd pun pergi memasuki tempat itu.

    “Puah! Eksperimen 523, gagal!” dari asap tebal bekas ledakan tadi muncul seseorang pria ras Orgahna berbadan besar menggunakan bandana dan berkulit hitam menggerutu sambil mencoret catatan nya.

    “HEI Ty! Kau masih mencari penemuan besar ya?” Teriak Shilferd kepada orang itu, sepertinya ia mengenalinya.

    “Suara itu? Jangan-jangan…” pikir orang berkulit hitam itu. “Shilferd!” Ingat orang itu lalu menghampiri Shilferd dan memeluk erat seperti anak perempuan yang memeluk boneka beruangnya. Bukan nya merasa senang karena disambut hangat dengan pelukan Shilferd merasa mau mati karena pria besar ini memeluknya terlalu keras seperti seorang pegulat yang ingin meremuk kan tulang lawan nya.

    “T-T- Tyson hentikan, tulang belakangku mau remuk tahu!” Shilferd berusaha melawan dengan wajah pucat seakan mau mati sesak nafas.

    “Ahh maaf-maaf” lepas orang berkulit hitam itu yang ternyata bernama Tyson.

    “Masih kuat dan terus bereksperimen heh?” tanya Shilferd sambil merengangkan ototnya sehabis diremuki oleh Tyson.

    “Yah, sudah kebiasaan, menciptakan teknologi baru untuk kemajuan era ini!” jawab Tyson.

    “Sayangnya selalu gagal” dengan nada sedikit mengejek Shilferd berbisik sendirian.

    “Hei dengar ya, selama impian dan kreativitas itu masih ada, mimpi pun akan bisa terwujud!” balas Tyson langsung mendengar jelas bisikan Shilferd.

    “Yah, kau benar. Kalau begitu aku pergi dulu ya!” Shilferd mau pergi dari situ tapi sayangnya dihalang oleh Tyson. “Tunggu dulu, sebelum pergi apa kau bisa membantuku?”

    “Meh? Bantuan apa?” Tanya Shilferd.

    “Yah, kau tahukan, seperti waktu itu” Tyson mengingat-ingat masa lalunya bersama Shilferd.

    “Oh, aku-tidak-mau!” Shilferd menolak tegas permintaan tolong Tyson.

    “Oh ayolah, kau akan kubayar kok!” Tyson memohon sambil menawarkan imbalan .

    “Hmm oke, 100 emas” Shilferd menawarkan upah nya.

    “Itu terlalu mahal! 25 perunggu” Tyson menawar balik.

    “Dan itu terlalu sedikit bahkan untuk membeli makan malamku! Tetap 100 emas!” Tolak Shilferd.

    “Kau pikir aku sekaya itu heh? Kalau aku punya uang sebanyak itu aku sudah bakal pindah ke Amirgos dari dulu! 50 perak, terima atau tidak?” Tawar Tyson balik.

    “Baiklah, daripada tidak ada sama sekali.” Shilferd menerima tawaran Tyson dengan agak kecewa.

    “Hei, jangan muram gitu dong wajahnya.” Hibur Tyson.

    “Oke, jadi mana barang percobaanmu itu tadi?” Tanya Shilferd.

    “Yap, ini dia” Tyson mendorong sesuatu yang tertutupi oleh kain lusuh ke hadapan Shilferd dan membuka kain nya. “Tara! Ini dia!” Sebuah meriam, tapi bentuknya aneh untuk sebuah senjata pelontar bom itu.

    “Ini aku yang salah lihat atau meriam ini rusak atau memang bentuknya seperti ini?” Tanya Shilferd dengan bingung melihat meriam aneh itu.

    “Ahh jangan pedulikan bentuknya, tapi lihatlah kegunaan nya, experiment ke 301 ku, meriam sihir!” Tyson menunjukan benda itu.

    “Jadi apa kegunaan nya ini?” Tanya Shilferd penasaran.

    “Pertanyaan bagus, meriam ini tidak memerlukan peluru bom untuk menembak, tapi dengan kekuatan magika!” jelas Tyson.

    “Jadi, cara kerjanya?” Tanya Shilferd lagi.

    “Gampang, tinggal buat saja circle magic di sini maka nanti langsung terbentuk peluru sihirnya dan BLAR!” Tyson menjelaskan dengan antusias.

    “Kalau segampang itu kenapa tidak kau sendiri saja yang mencobanya?” Tanya Shilferd lagi yang masih agak bingung.

    “Yah, kau tahukan aku tidak bisa melakukan sihir, makanya karena kebetulan kau ada disini jadi sekalian deh minta tolong” Senyum santai Tyson pada Shilferd.

    “Yah, baiklah aku mengerti keadaan mu, oke kita tes barang ini” Shilferd pun lalu menggambar circle magic elemen api diatas meriam itu. Tapi,

    BLAR!

    Meriam sihir itu gagal, bukan nya menembakan peluru sihir tapi malah meledak. Shilferd dan Tyson jadi terbakar gosong karena nya, tapi tidak menimbulkan luka parah.

    “Puah… Aku tahu bakal begini jadinya” Sambil batuk karena asap ledakan tadi Shilferd sudah menduga apa yang bakal terjadi.

    “Ahh… experiment 301 gagal” Dengan santainya Tyson mencoret daftar eksperimen nya.

    “Kamu masih santai saja meski sudah begini?!” Kesal Shilferd karena merasa dipermainkan oleh Tyson.

    “Yah… mau bagaimana lagi, gagal ya gagal” Balas Tyson dengan santai lagi.

    “Karena itulah ada mantra yang disebut sihir destruksif” Lanjut kesal Shilferd sambil membuat circle magic elemen air diatas tong air didekatnya dan membersihkan dirinya dari bekas gosong ledakan tadi.

    “Ah… Aku lupa ini upah yang kujanjikan. 50 perak” Tyson mengingat janjinya untuk mengupah Shilferd dan memberikan sekantong uang koin kepadanya.

    Shilferd membuka kantong itu dan menghitung semua koin nya yang ternyata tepat berjumlah 50 koin perak. “Kalau kau mau membuat penemuan yang bagus, carilah yang benar-benar bermanfaat” Sambil kesal Shilferd pergi dan menasehati Tyson mengenai penemuan nya.

    “Jangan khawatir. Aku masih punya banyak sejuta ide yang belum terwujud!” Balas Tyson dari kejauhan berteriak.


    Shilferd terus menelusuri distrik pasar sampai akhirnya ia menemukan toko penjual senjata dan tanpa pikir lama ia langsung masuk kedalamnya. Didalam toko senjata itu terlihat rapi. Ada berbagai macam senjata disediakan terpajang jelas didekat dindingnya, pedang, perisai, tombak, baju baja berbagai bahan lengkap disana terkecuali tongkat sihir tentunya. Shilferd langsung menghampiri meja kasir dan menaruh barang bawaan nya dimeja itu. Meja itu kosong, berpikir karena tidak ada penjaganya Shilferd berteriak memanggil pemilik toko itu.

    “Permisi! Aku mau jual barang!” Shilferd berteriak memanggil pemilik toko itu.

    "Aku disini anak muda!” Terdengar suara menyahutnya tapi Shilferd tidak mengetahui dimana.

    Sampai akhirnya Shilferd mendekatkan kepalanya kebawah meja kasir dilihatnya lah seorang kakek tua kecil berjenggot dengan kepala hampir botak beruban sedang duduk menatap barang jualan nya. Kakek itu adalah seorang ras Dwarf, Shilferd bisa melihatnya dari besar tubuh kakek itu.

    “Selalu saja seperti ini, semua orang yang datang kesini pasti kebingungan dimana aku berada” Keluh kesah kakek itu kepada Shilferd.

    “Maafkan aku” Shilferd menunduk minta maaf pada kakek itu.

    “Jadi, kau mau menjual ini semua?” Kakek itu langsung mengalihkan perhatian nya pada barang-barang Shilferd dimeja kasirnya.

    “Ya. Semuanya” Jawab Shilferd langsung.

    “Sebentar... Hmm... Pedang dan kapak ini... Buruk. Baju bulunya... Rusak” Kakek pemilik toko itu menganalisa barang Shilferd dengan kaca pembesarnya dan nampak semua barang itu dinilai jelek olehnya.

    “Pasti karena ledakan tadi” Shilferd berbisik kecil sendiri seraya mengetahui alasan barang-barangnya menjadi rusak.

    “Aku terima semua ini dengan 20 Gold, bagaimana?” Kakek penjual itu menerima barang Shilferd dengan harga 20 Gold.

    “Yah... Terserahlah. Lagipula aku malas menyimpan semua itu dirumahku” Dengan pasrah Shilferd menerima tawaran dari kakek penjual itu dan langsung saja melakukan barter uang dan barang dimejanya. Tanpa berkata apa-apa lagi sambil menghitung jumlah uangnya Shilferd keluar dari toko itu.

    Shilferd kembali jalan-jalan menelusuri distrik pasar hingga akhirnya ia melihat salah satu toko dekat distrik perumahan kelas menengah didepan matanya dengan papan nama “MAGICIAN CAFE”.
    Shilferd merasa ingat betul dengan tempat itu dan langsung berlari ketempat itu. Begitu Shilferd berada didalamnya, bukan pemandangan seperti bar yang ia lihat, didalamnya ada lemari kaca yang berisi pot tanaman unik berbagai bentuk dan botol-botol yang terlihat bukan seperti botol bir atau ale. Selain itu sekelilingnya sepi, terkecuali seseorang gadis yang terlihat lebih tua dari Shilferd dengan mata biru dan berambut pendek sebahu warna merah sedang menubuk suatu.

    “Kak Mamo!” Dengan akrabnya Shilferd memanggil gadis itu. Gadis itu langsung tertegun mendengar panggilan itu dan dilihatnya Shilferd berjalan mendekatinya sambil tersenyum.

    “Shilferd? Kau sudah kembali!” Gadis itu terkejut sekaligus senang melihat Shilferd ada disitu.

    “Ya... Aku pulang kak Mamo!” Dengan perasaan senang juga Shilferd membalasnya sambil berputar-putar bahagia.

    “Masih tidak berubah ya, memanggil aku dengan sebutan kak Mamo” Gadis itu membalasnya juga sambil melihat Shilferd yang masih berputar melihat langit-langit atap bangunan kayu yang terlukis gambar konstalasi bintang.

    “Kalau begitu, kakak mau dipanggil dengan sebutan apa?” Shilferd langsung berhenti berputar tepat didepan meja tempat gadis itu menumbuk tadi sambil bertanya dengan polosnya.

    “Panggil saja aku Mamorine atau kakak memangnya sesusah itu ya?” Heran gadis itu yang ternyata bernama Mamorine kepada Shilferd.

    “Yah... Soalnya kak Mamo lebih tua 2 tahun dariku kan? Lagipula aku sudah terbiasa menyebutnya sejak masih kecil” Jawab Shilferd santai. Tepat setelah Shilferd selesai bicara ada seseorang yang turun perlahan-lahan dari tangga membawa kotak kayu 4 tumpuk hingga wajahnya tertutupi dengan gambar tengkorak menggambarkan bahwa didalam kotak kayu itu adalah racun.

    “Kakak, kotaknya diletak kan dimana?” Tanya orang itu pada Mamorine. Shilferd sepertinya mengenal betul suara itu.

    “Letak kan dimeja sini!” Mamorine dengan cepat menjawabnya dan orang itu membawa kotaknya langsung kemeja dekat Shilferd dan Mamorine berdiri. Selesai meletak kan kotak kayu itu terlihat seorang laki-laki yang agak pendek dari Shilferd tapi bukan dwarf, dia terlihat seperti ras ancient dengan rambut berwarna cokelat yang tertutupi topi penyihir warna hijau dan kacamata gogel diatas topinya dan mata berwarna hijau selaras dengan topinya.

    “Hei Seen, apa kabar?” Sahut Shilferd langsung kepada laki-laki itu sambil tersenyum yang ternyata adalah Seen Kobart yang Shilferd cari dari hari kemarin.

    “Shilferd? Sejak kapan kau sampai disini?” Tanya Seen dengan heran melihat Shilferd dihadapan nya.

    “Baru tadi pagi! Jahat sekali kau melupakan temanmu ini kemarin!” Jawab Shilferd sambil kesal mengingat Seen yang pergi lebih dulu darinya hari itu.

    “Hahaha maaf, aku terlalu antusias saat itu ketika lulus dari sana” Jawab Seen memberikan alasan nya.

    “Tak apa, aku bisa memahami kok keadaanmu” Balas Shilferd dengan santai dan akrab pada Seen, tidak heran karena mereka sudah berteman sejak kecil.

    “Tapi... Aku masih penasaran kenapa kau lebih memilih dijalur petarung daripada penyihir? Padahal kaukan bisa melakukan sihir?” Tanya Seen langsung menyadari kelebihan Shilferd sebenarnya.

    “Kau sudah lupa ya? Akukan ingin mendalami aliran Battlemage!” Shilferd menjelaskan langsung.

    “Kau masih percaya saja sama coretan kotor itu?” Mamorine dengan heran bertanya pada Shilferd.

    “Itu bukan coretan kotor biasa! Itu adalah elder scroll!” Shilferd mengoreksi pertanyaan Mamorine langsung.

    “Kalau itu memang elder scroll kenapa kau tidak membawa coretan itu langsung ke Ancient Guild?” Tanya Seen juga pada Shilferd.

    “Sudah kubilang itu bukan coretan biasa! Lagipula kalau aku membawa elder scroll itu ke Ancient Guild pasti bakal ditertawakan nanti” Sambil membenarkan lagi Shilferd menjelaskan alasan nya mengapa.

    “Ditertawakan?” Tanya Mamorine dan Seen bersamaan.

    “Masih ingatkan ketika aku membawa elder scroll itu ke Ancient Guild 10 tahun yang lalu?” Shilferd mengingat kejadian 10 tahun yang lalu.

    “Oh... Yang waktu itu ya?” Mamorine dan Seen menjawab bersamaan seraya mengingat Shilferd yang masih bocah lugu membawa kertas itu ke Ancient Guild untuk diteliti tapi ditolak.

    “ ‘Jangan main-main anak kecil! Mana mungkin ada kelompok kelas gabungan pedang dan sihir!’ Heh, menyebalkan sekali waktu itu” Dengan rasa jengkel dalam ingatan Shilferd meniru ucapan penjaga Ancient Guild itu dulu, diikuti dengan Mamorine dan Seen yang tertawa melihat Shilferd menirukan nya.

    “Tapi memang tidak adakan?” Sambil menahan tertawa Seen bertanya lagi.

    “Aku yakin pasti ada! Kita masih belum mengetahui banyak tentang sejarah leluhur kita dan aku yakin kelas Battlemage itu pasti ada!” Shilferd menjawab dengan serius langsung sambil memukul meja.

    “Yah... Tapi melihat bentuk sihirmu yang unik aku yakin mereka ada dulu” Jawab Mamorine yang sudah berhenti tertawa seraya menenangkan Shilferd.

    “Ya! Suatu hari nanti aku akan membuktikan nya, menghapus diskriminasi sosial ini dan membuat pedang dan sihir menjadi satu! Dengan menunjukan keberadaan Battlemage didunia ini!” Shilferd langsung kembali bersemangat mendengar perkataan Mamorine dan langsung mengangkat pedangnya seraya bersumpah pada dirinya sendiri.

    “Yah... Kalau ada Battlemage lain selain kau didunia ini” Seen membalas dengan nada agak mencemohkan Shilferd.

    “Berisik! Aku yakin pasti ada!” Shilferd membalas cemohan Seen langsung.

    “Ya ya sudahlah. Ngomong-ngomong ada yang mau uang?” Mamorine langsung menyudahi pembahasan Battlemage itu seraya menawarkan sesuatu.

    “Mau!” Wajah Shilferd dan Seen langsung memandang Mamorine berharap dapat pemberkahan darinya.

    “Baiklah, ini” Mamorine memberikan 10 keping Gold langsung pada Seen, tapi tidak untuk Shilferd.

    “Punyaku mana?” Tanya Shilferd lugu dengan tangan meminta.

    “Kalau mau, kerja dulu baru dapat!” Mamorine tidak mau memberikan uang pada Shilferd.

    “Ehh kenapa?! Seen diberi tapi aku tidak! Curang!” Shilferd langsung protes kepada Mamorine karena dianggap pilih kasih.

    “Aku memberi uang pada Seen karena dia bekerja sambilan disini. Kalau kau mau aku bisa memberikan pekerjaan padamu” Mamorine menjelaskan maksudnya tidak memberikan uang pada Shilferd seraya menawarkan pekerjaan padanya.

    “Apa? Apa? Asal bayaran nya mahal aku mau!” Shilferd langsung antusias mendengarnya. “Baiklah, ini tugas kalian” Mamorine menjelaskan sambil mengeluarkan peta benua Javil.

    “Kalian?” Bingung Shilferd siapa yang dimaksud dengan ‘kalian’.

    “Iya. Kalian berdua, kau dan Seen nanti akan melaksanakan tugas ini” Mamorine menerangkan langsung. “Aku lanjutkan. Besok nanti kalian harus pergi ke hutan Chameleon mencari Nose Mushroom setidaknya 50 buah. Gampang bukan?” Mamorine menerangkan tugas mereka sambil menunjuk wilayah hutan Chameleon dipetanya.

    “Bicara saja gampang...” Ragu Shilferd mendengarkan tugasnya.

    “Tapi bukan nya dihutan itu ada banyak Rogue Bandit nya?” Seen melanjutkan omongan Shilferd dengan ragu juga.

    “Kalau mau kalian menyewa mercenary saja? Supaya lebih aman” Mamorine memberikan saran pada mereka berdua.

    “Jangan. Cukup ber resiko kalau bandit itu balik membayar mahal mercenary sewaan kita nanti jadinya berkhianat. Berdua saja sudah cukup” Shilferd menolak saran Mamorine sambil mempertimbangkan kedepan nya.

    “Selain itu, menyewa mercenary lagi berarti uang upah kita jadi terpotong dong” Seen menambahkan kesimpulan nya.

    “Yah... Terserah kalian saja, kalau tidak mau ya tidak dapat uang juga bukan masalah bagiku” Mamorine tidak mempedulikan keluhan mereka dengan nada sedikit merayu.

    “IYA BAIKLAH!!! KAMI MAU!!!” Mendengar kata ‘uang’ Shilferd dan Seen kembali bersemangat.

    “Bagus kalau begitu” Mamorine menjawab sambil tersenyum mendengarnya.

    "Baiklah, besok ya... Kalau begitu aku pergi dulu“ Setelah merasa cukup puas bertemu dengan teman lamanya Shilferd pamit keluar tapi dicegat oleh Mamorine.

    “Tunggu dulu!” Mamorine menghentikan Shilferd tepat sebelum membuka pintu. Mamorine langsung melemparkan sesuatu benda kecil berwarna kuning kusam kearah Shilferd dan langsung ditangkap olehnya. Itu adalah sebuah kunci dan Shilferd tahu kunci apa itu.

    “Jangan bilang kau bakal tidur dipenginapan malam nanti” Mamorine menasehati Shilferd.

    “Heheh, hampir saja lupa” Shilferd tertawa kecil menyadarinya dan langsung lanjut keluar dari toko itu.


    Shilferd berjalan keluar dari toko MAGICIAN CAFE dan keluar dari distrik pasar menuju distrik perumahan. Sampai akhirnya Shilferd berhenti disalah satu rumah yang terbuat dari dinding kayu dan batu dengan atap dari kayu juga terlihat agak sedikit suram dari luar.

    “3 tahun sudah seperti ini ya?” Shilferd bergumam sendiri melihat rumah itu. Shilferd mendekati pintu rumah itu dan memasukan kunci yang diberikan oleh Mamorine tadi dan ternyata bisa terbuka, ternyata ini adalah rumah Shilferd.

    Terlihat pemadangan didalam rumah itu gelap dan berdebu disertai sarang laba-laba disetiap pinggiran dindingnya, ditambah lagi tikus yang terlihat tadinya berkeliaran didalam rumah itu langsung bersembunyi kelubang sarangnya.

    “Hah... Merepotkan saja” Keluh Shilferd melihat rumahnya yang kotor. Shilferd langsung menggambarkan circle magic elemen angin dengan jarinya dan terbentuklah badai topan kecil dari circle magic itu dan langsung masuk kedalam rumah membuat semua debu didalamnya berterbangan keluar.

    “PUAH! Seharusnya aku menghindar dulu tadi!” Shilferd tidak menyadari bakal terkena debu yang berterbangan dari dalam rumahnya dan mundur sesaat menjauhi rumahnya.

    Setelah badai debu didalam rumah itu berhenti Shilferd kembali kedalamnya, sekarang dilihatnya rumahnya terlihat bersih dari debu dan sarang laba-laba, terkecuali tikus yang masih berkeliaran didalamnya.

    “Masih ada 1 masalah lagi!” Dengan geram Shilferd mendekati lubang tikus didinding dekat dapur rumahnya dan menggambar circle magic elemen petir didekat lubang itu.

    Sekejap saja listrik mengalir keluar dari circle magic itu kedalam lubang dan menjalar menuju lubang lain nya mengusir tikus yang bersembunyi didalamnya karena tersengat listrik.

    “Heh... Rasakan itu!” Puas Shilferd melihat beberapa tikus itu yang keluar dari dalam rumahnya. Selesai mengusir tikus itu Shilferd langsung memandang sekeliling rumahnya yang sudah bersih sekarang, kecuali perabotan rumahnya yang berantakan karena badai topan kecil saat membuang debu tadi.

    “Ahh... Tambah merepotkan saja!” Kesal Shilferd melihat perabotan rumahnya dan membereskan nya lagi.

    Akhirnya setelah lama merapikan semua barangnya tak sadar hari sudah menjelang malam. Shilferd sadar ia belum makan dari tadi siang dan iapun akhirnya pergi keruangan dapur melihat isi lemari makanan nya.

    Baunya sangat memuakan, terlihat didalam lemari itu ada sekeranjang buah dan sayuran yang sudah busuk, daging ham yang busuk pula dan roti yang sudah jamuran. Hanya keju yang terlihat masih utuh dengan jamur warna biru yang terlihat masih bisa dimakan oleh Shilferd.

    “Heh... Harus dibersihkan juga ini” Shilferd yang sudah kecapekan karena membereskan perabotan rumahnya terpaksa mengambil karung kosong didekatnya dan membuang semua makanan busuk itu kecuali kejunya kedalam karung itu.

    Dengan cepat Shilferd langsung pergi kehalaman belakang rumahnya yang terlihat kecil dan tandus termakan usia lalu membuangnya disana. Shilferd langsung menggambar circle magic elemen api dan langsung membakar karung itu.

    Selesai membakarnya Shilferd kembali kedapur dan langsung menyantap keju itu dengan cepat. “Kuharap ini bukan bekas tikus” Gumam Shilferd sendirian sambil mengunyah kejunya.

    Merasa sudah kenyang Shilferd lalu pergi kelantai dua kamar tidurnya berencana untuk tidur, tapi ia terhenjak ketika melihat gulungan elder scroll dilemari bukunya. Shilferd langsung mengulurkan waktunya untuk tidur dulu sembari membaca elder scroll itu.

    Terlihat isi elder scroll itu tergambarkan seperti sekelompok orang yang menggunakan topi sihir dan berbaju baja bak prajurit serta membawa senjata tongkat sihir dan pedang, mungkin itulah penggambaran sejarah Battlemage yang diikuti Shilferd.

    Disamping gambar itu ada rumus circle magic yang sebagian terlihat mirip dengan circle magic yang pernah dibuat Shilferd sebelumnya. Shilferd berusaha untuk membaca sebagian rumusnya yang belum dibaca tapi ia tidak mengerti dengan bahasa Ancient itu. Lelah membacanya Shilferd menyimpan kembali elder scroll nya dan memutuskan untuk langsung tidur dikasur bulu ayamnya, mempersiapkan diri untuk pekerjaan yang akan Shilferd lakukan besok.
     
    • Thanks Thanks x 1
  15. MaxMarcel M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 8, 2009
    Messages:
    536
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +2,847 / -0
    Wah, masih SMP ud nulis begini. Hebar :top:

    Malah gaya bahasanya yang sederhana ini membuat ceritanya enak dibaca. :D
    Kayaknya ada inspirasi dari game2 MMORPG ya ceritanya? :XD:

    Ditunggu lanjutannya :ngacir:
     
  16. absolutezero Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 14, 2009
    Messages:
    56
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +0 / -0
    Wah, masih 2 chapter ya...ditunggu kelanjutannya.

    Lagi baca2 kek ginian buat jadi referensi OriFic buatan sendiri :)
     
  17. spinx04 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 22, 2009
    Messages:
    1,675
    Trophy Points:
    217
    Ratings:
    +2,539 / -0
    *opening auto closed thread :robot:
     
  18. Nathan_Prime M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 22, 2010
    Messages:
    2,248
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +14,724 / -0
    lama tak melanjutkan :keringat:

    3. Pekerjaan Pertama​


    25th First Autumn, 9th era 998.

    Shilferd terbangun pagi-pagi sekali dari tidurnya, ia terlihat segar bugar dan semangat bersiap untuk melaksanakan tugas pertamanya. Walaupun langit masih gelap subuh Shilferd tidak terlihat mengantuk, dengan cepat ia langsung turun kelantai bawah rumahnya dan masuk kedalam kamar mandinya untuk membasuh mukanya.

    Selesai Shilferd keluar dari kamar mandi dengan wajah basah. Sekembalinya Shilferd kekamarnya ia membuka lemari pakaian nya, terlihat ada sebuah pakaian jaket kulit panjang berwarna merah dengan lambang Devalor dipunggungnya. Tanpa ada orang yang melihatnya Shilferd langsung mengganti bajunya lalu memasang sepatu dan celana denim hitam dilanjutkan dengan baju lapis kulit yang tertutupi dengan jaket berlambang Devalor.

    Selesai Shilferd berganti baju ia mengambil pedangnya lalu mengasahnya dengan batu asah dimeja dekatnya seraya menghabiskan waktunya. Tak lama setelah Shilferd selesai mengasah pedangnya hingga tajam ia melihat bola kaca didekat tempat tidurnya bersinar, tanda ada seseorang yang mengirimkan pesan padanya. Shilferd langsung mendekati bola kaca itu dan dibacanya pesan sihir yang terkirim disitu, ternyata pesan itu dari Mamorine.

    Selamat pagi,

    Kuharap kau sudah bangun pagi ini, kalau tidak Seen akan bekerja sendirian nanti. Kalau kau sudah bangun dan selesai mempersiapkan diri untuk memulai pekerjaanmu temui aku dan Seen ditempat kita biasa makan, di Green Apple Inn. Aku akan memperjelas lebih lanjut mengenai pekerjaan kalian.

    Salam


    Mamorine


    Mengetahui tempat yang dimaksud Shilferd dengan cepat langsung keluar dari rumahnya. Shilferd berlari dijalan ditemani dengan cahaya matahari yang sudah terbit menuju gerbang keluar kota. Didekat gerbang itu ada sebuah penginapan yang cukup besar dengan tanda papan kecil menggantung didepan pintu masuknya bertuliskan “Green Apple Inn” dan gambar apel hijau sesuai dengan namanya.

    Shilferd langsung masuk ketempat itu, terlihat ada seorang ras Elf sedang menuruni tangga dengan pakaian piyamanya dan masih dalam keadaan mengantuk. Disisi meja lain terlihat ayah dan anak seperti sedang menikmati sarapan paginya. Akhirnya Shilferd melihat dimeja bar terlihat Mamorine yang melambaikan tangan padanya dan Seen yang terlihat tertunduk mengantuk dimeja bar, Shilferd langsung mendekati mereka dan menyapanya.

    “Pagi semuanya!” Shilferd menyapa Mamorine dan Seen dengan bersemangat.

    “Pagi juga. Wah... Kau terlihat bersemangat hari ini, berbeda sekali dengan Seen” Mamorine balas menyapa Shilferd seraya membandingkan nya dengan Seen.

    “Hehe, tentu saja. Karena aku sudah tidak sabar untuk melakukan tugas pertamaku!” Balas Shilferd balik yang masih bersemangat.

    “Bagus. Aku suka itu! Ayo Seen, kau juga harus mencontohi Shilferd!” Mamorine senang melihat semangat Shilferd lalu beralih pada Seen yang masih tertunduk mengantuk menggoyangkan badan seraya ingin membangunkan nya.

    “Bagaimana aku bisa bersemangat kalau kakak langsung membangunkan aku pagi-pagi dan menyeretku kesini?” Protes Seen dengan suara pelan karena masih mengantuk.

    “Huh, alasan saja. Shilferd saja bisa sendirian kenapa kau tidak?” Kesal Mamorine pada Seen.

    “Hei hei sudahlah. Ngomong-ngomong kak Mamo mau menjelaskan apa dipesan sihir tadi?” Shilferd menenangkan kekesalan Mamorine seraya bertanya mengenai maksud pesan sebelumnya.

    “Ahh... Iya. Hampir lupa, kita jelaskan sambil makan dulu. Biar aku yang bayar!” Mamorine langsung ingat dengan tujuan nya seraya mentraktir Shilferd dan Seen makan.

    “Wah! Dengan senang hati! Kebetulan aku belum sempat sarapan tadi!” Semangat Shilferd mendengarnya dengan senang.

    Akhirnya mereka bertiga memesan makanan bubur krim jagung. Sambil makan Mamorine memperjelas tugas Shilferd dan Seen.

    “Ini untuk kalian. Sebagai perbekalan nanti” Mamorine memberikan 3 botol health potion berwarna merah, 2 botol magika replenish berwarna biru dan keranjang besar masing-masing untuk Shilferd dan Seen. Mereka langsung mengambil botol ramuan mereka dan menggantungkannya di ikat pinggang mereka.

    “Setelah kalian keluar gerbang nanti, ada kereta kuda yang sudah kusewa akan membawa kalian ke hutan Chameleon. Jadi kalian tidak perlu repot-repot seharian berjalan kaki” Mamorine lanjut memperjelas lagi.

    “Hmm... Aku mengerti” Angguk Shilferd sambil memakan bubur jagungnya dengan lahap.

    “Setelah kalian sampai disana, kalian diberi waktu 1 jam hingga kalian selesai mengumpulkan masing-masing 25 White Pine Mushroom satu orang. Kalau bisa dapat lebih malah bagus” Lanjut Mamorine kembali.

    “Kalau terlambat dari waktu yang ditentukan?” Seen langsung bertanya pada Mamorine.

    “Kalian terpaksa harus jalan kaki saat pulang nanti dan tidak diupah” Jawab Mamorine.

    “HEH?! Tidak bisa begitu! Kami sudah susah payah mencarinya masa tidak dibayar?” Kaget Shilferd dan Seen mendengarnya bersama dan langsung protes.

    “Yah... Mau bagaimana lagi, itu sudah tertera dalam kontrak kerja resmi kerajaan dalam catatan resiko kerja” Jawab Mamorine santai memberikan alasan.

    “Berarti... Tidak ada cara lain selain mengerjakan tugasnya dengan cepat?” Shilferd memberi kesimpulan.

    “Yap” Jawab Mamorine singkat.

    “Kalau begitu tunggu apa lagi! Ayo Seen cepat! Kalau tidak kita malah tidak dibayar!” Shilferd langsung mempercepat makan nya lalu berdiri dan menyeret Seen yang masih memegang mangkuk buburnya keluar dari penginapan itu.

    “Tapi... Aku belum selesai makan!” Protes Seen diseret Shilferd yang masih memegang mangkuk bubur.




    Setelah Shilferd selesai makan kecuali Seen yang belum sempat menghabiskan bubur jagungnya sebentar saja mereka jalan hingga keluar gerbang kota, terlihat ada kereta kuda yang cukup besar sedang terparkir menunggu. Shilferd langsung mendekati kusir kuda itu dan bertanya padanya karena takut bila salah kereta kuda yang dimaksud Mamorine.

    “Permisi, apa kereta kuda ini pergi menuju hutan Chameleon?” Tanya Shilferd kepada kusir kuda itu.

    “Dan kalian pasti 2 orang yang dimaksud gadis penyihir itu ya?” Tanya balik kusir kuda itu dengan agak gugup, Shilferd memahami siapa yang dimaksud gadis penyihir itu adalah Mamorine.

    “Yap, benar. Boleh kami masuk sekarang?” Jawab mengerti Shilferd dan balik bertanya lagi.

    “Ya, silahkan” Balas kusir kuda itu. Shilferd dan Seen langsung masuk kedalam kereta kuda itu dan pergi meninggalkan Devalor menuju hutan Chameleon.

    Perjalanan menuju hutan Chameleon memakan waktu sekitar 45 menit dari Devalor menaiki kereta kuda. Selagi Shilferd dan Seen menunggu mereka berbicang sebentar mengenai tempat tujuan mereka.

    “Jadi... Kenapa kita harus pergi ke hutan Chameleon untuk mencari White Pine Mushroom ini?” Tanya Shilferd pada Seen.

    “Yah... Karena memang dihutan itu White Pine Mushroom banyak tumbuh, terutama dimusim gugur sekarang” Jawab Seen menjelaskan.

    “Tapi kenapa nama hutan nya harus ‘Chameleon’? Apa disana banyak bunglon nya?” Tanya Shilferd lagi.

    “Lebih dari bunglon lagi nak, tapi rogue elf!” Jawab kusir kuda itu ikut mendengarkan.

    “Ditambah lagi dengan beberapa jebakan yang dibuat mereka!” Seen menambahkan.

    “Karena mereka menyamar diantara hutan dan menyerang mangsanya diam-diam seperti bunglon makanya namanya seperti itu ya?” Pikir Shilferd langsung memahaminya.

    “Tepat sekali” Balas Seen.

    Tak lama kereta kuda mereka berhenti, terlihat dari sisi kanan jendela Shilferd terlihat sebuah tenda dengan tempat tidur, perlengkapan alkemi dan perlengkapan masak, sementara disebelahnya lagi terlihat hutan pinus yang cukup lebat.

    “Ini dia, hutan Chameleon” Sang kusir kuda menunjukan hutan Chameleon didekatnya. Shilferd dan Seen langsung turun dari kereta kuda itu.

    “Oke kita ulangi lagi, masing-masing dari kita 25 White Pine Mushroom, batas waktu satu jam, lebih dari itu berarti...” Shilferd mengingat kembali tugasnya.

    “Misi gagal, kita pulang jalan kaki dan tidak diupah” Seen melanjutkan omongan Shilferd.

    “Baiklah! Kalau begitu kita langsung saja!” Semangat Shiferd langsung berlari menuju hutan.

    “Hei! Tunggu dulu!” Teriak Seen dari kejauhan sambil menyusul Shilferd.




    Hutan Chameleon terasa sangat sejuk dengan pepohonan pinus yang terlihat masih asri, tapi juga berbahaya mengingat rogue elf yang bisa menyerang mereka kapan saja. Selagi mencari keliling Shilferd bertanya-tanya lagi pada Seen.

    “Hei, apa kau tahu sebenarnya buat apa White Pine Mushroom ini? Dan kenapa namanya White Pine Mushroom” Tanya Shilferd pada Seen.

    “Hmm... Waktu diakademi yang kuingat dinamakan begitu karena berwarna putih dan banyak tumbuh didaerah hutan pinus, ini biasanya digunakan sebagai salah satu bahan untuk membuat potion” Jawab Seen sambil mengingat.

    Selagi memperhatikan omongan Seen langkah Shilferd berhenti sejenak ketika ia melihat suatu jamur berwarna putih didekat akar pohon pinus dibawah kaki kirinya.

    “Hei Seen, apa ini yang namanya White Pine Mushroom?” Tanya Shilferd sambil menunjukan jamur didekat kakinya.

    “Iya! Itu dia!” Seen memberitahunya.

    Shilferd lalu memetik jamur itu dan bertanya lagi. “Apa ini bisa dimakan?”

    “Yah, kalau dimakan langsung atau dimasak tidak apa-apa” Jawab Seen lagi.

    Tanpa pikir panjang Shilferd langsung memakan White Pine Mushroom itu.

    “HEI! Kenapa kamu makan?!” Kaget Seen melihat Shilferd memakan jamur itu.

    “Enak juga, kalau ditumis dengan minyak zaitun, bawang putih dan oregano mungkin lebih enak” Gumam Shilferd sendirian mencicipi jamur itu tanpa mempedulikan ocehan Seen.

    “Oi, kamu dengar aku tidak?” Seen dengan agak kesal mencoba menahan tinjunya.

    “Iya aku tahu. Lagipulakan sekarang lagi musim panen dan aku baru makan satu” Balas Shilferd dengan santai.

    “Memang sekarang lagi musimnya, tapi apa kau tahu berapa banyak penyihir yang juga mendatangi hutan ini untuk mencari White Pine Mushroom?” Seen langsung menanyai Shilferd.

    Lama Shilferd berpikir sampai akhirnya ia sadar. “Berarti...!”

    “Tepat sekali. Karena banyak diburu maka jamurnya juga sedikit. Lagipula, ini baru awal musim jadi pasti juga masih sedikit dan sulit didapatkan” Seen menjelaskan dengan cukup panjang.

    “Kalau begitu kenapa kak Mamo memberi kita tugas disaat seperti ini?” Shilferd mulai kesal menyalahkan Mamorine.

    “Mana aku tahu?” Balas Seen mengangkat pundaknya tak mengerti sendiri.

    30 menit sudah berlalu sejak pembicaraan mereka tadi dan melanjutkan pekerjaan mereka. Tapi sesuai dengan apa yang dikatakan Seen mencari White Pine Mushroom cukup sulit mengingat kendala yang ada. Selang beberapa lama entah mengapa keberuntungan mulai menghampiri mereka.

    “Hei Seen! Lihat itu!” Shilferd memanggil Seen dengan bersemangat.

    “Kenapa? Jangan bilang kau menemukan White Pine Mushroom segunung ditengah hutan ini” Seen mendekati Shilferd dengan gaya dan nada malas.

    “Jujur. Memang iya” Balas Shilferd sambil menunjuk dengan telunjuk tangan kanannya.

    “Demi Terra, tapi bagaimana mungkin?” Seen kaget bercampur heran melihat gundukan White Pine Mushroom yang entah darimana dan bagaimana bisa berada disitu.

    “Mungkin ini berkat dari Terra sendiri” Jawab Shilferd santai.

    “Tapi... Apa tidak terlalu aneh rasanya ada jamur sebanyak itu terkumpul disana?” Seen mulai curiga dengan tumpukan White Pine Mushroom itu.

    “Siapa peduli! Yang penting kita bisa dapat banyak dan menyelesaikan misi ini dengan cepat!” Shilferd tidak mempedulikan perkataan Seen dan mendekati tumpukan jamur tersebut.

    “Dasar kau ini” Seen berjalan pelan mengikuti Shilferd.

    SRAK!!!

    “WOAH!!!”

    Shilferd dan Seen berteriak panik. Dari bawah kaki mereka terjulang perangkap jaring yang tak diketahui oleh mereka karena tersamar dedaunan hutan, membuat mereka terperangkap dan tergantung didalam jaring tersebut.

    “Heheheheh...” Terdengar suara ketawa kecil yang entah darimana.

    “Ah, aku lupa kita tidak sendirian disini...” Shilferd langsung mengingat perkataan Mamorine dengan tergantung terbalik diluar jaring dan kaki kanan yang tersangkut didalamnya.

    “Sudah kuduga ada yang tidak beres!” Panik Seen yang terperangkap didalam jaring sepenuhnya.

    “Kita dapat 2 orang!” Terdengar suara lantang dari atas pohon pinus tak jauh dari tempat Shilferd dan Seen terperangkap.
    Sekejap muncul 3 orang berlari ditanah dan 2 orang melompat dari pohon dengan tubuh jangkung dan telinga runcing mengenakan jubah berkerudung dan masker kain yang menutupi mulut mereka berwarna hijau mengepung mereka. Shilferd dan Seen menduga pasti itu adalah rogue elf yang diperingatkan Mamorine.

    “Apa yang mereka bawa?” Salah satu dari pasukan rogue elf berjubah hijau itu bertanya dengan sesama kelompoknya.

    “Hanya ada pedang dan tongkat sihir. Tapi kita belum melihat seluruh isi barang bawaan mereka” Jawab salah seorang rogue elf lain sambil menunjuk pedang dan tongkat sihir yang ternyata terjatuh dari tangan Shilferd dan Seen dibawahnya.

    “Bawa saja mereka kedalam penjara! Mereka pasti hanya pencari jamur sama seperti yang lainnya!” Perintah rogue elf yang bertanya tadi seakan merupakan pimpinannya.

    Setelah perintah itu jaring perangkap mereka diturunkan perlahan. Seen mulai mempertanyakan nasibnya dengan Shilferd yang tengah meronta berusaha melepaskan kaki kanannya.

    “Menurutmu... Kita bakal diapakan nanti?” Bisik gemetar Seen. Tapi Shilferd nampak tak mempedulikannya.

    “Oi! Kau dengar aku tidak?!” Bisik kencang Seen lagi.

    “Diamlah sebentar atau mereka bakal memperhatikan kita!” Shilferd akhirnya balas berbisik dengan nada agak kesal.

    “Kamu ada rencana?” Tanya Seen mulai paham.

    “Ya. Liat saja ini”

    Seen masih tidak paham pada awalnya mengapa Shilferd berusaha meronta, hingga akhirnya ia mengerti melihat pergerakan jari dan tangan Shilferd membuat circle magic tanpa sepengetahuan para rogue elf.

    “Percuma saja kau mau kabur, walaupun tubuhmu bebas tapi tidak dengan kakimu yang masih terjerat itu!” Salah satu rogue elf yang memegang tongkat sihir Seen dan pedang Shilferd memperhatikan apa yang dilakukan Shilferd tanpa menyadari apa yang sebenarnya ia lakukan.

    “Siapa yang bilang aku mau kabur? Aku akan menghajar kalian semua!” Shilferd tersenyum menyebalkan dihadapan rogue elf itu.

    “Ap-“

    Belum sempat berbicara Shilferd menembakan peluru sihir elemen angin dengan tangan kanannya mengarah pada rogue elf tersebut, membuatnya terpental mundur hingga senjata Seen dan Shilferd terlempar juga dari tangannya.

    “Hei! Mereka mau berusaha kabur!” Salah satu rogue elf lain yang melihat kejadian itu langsung memperingatkan teman yang lainnya.

    Shilferd langsung mengeluarkan circle magic elemen cahaya berwarna putih ditangan kirinya, membuat tangannya bersinar kuning terang dan melemparkannya kearah senjata mereka yang melayang terlempar tadi. Seakan seperti sebuah tali bercahaya yang lengket senjata itu melekat lalu Shilferd langsung menariknya kembali ketangannya dengan lentur seperti karet.

    “Bagus!” Tatap Seen dengan penuh harapan.

    Shilferd langsung merobek jaring perangkap yang menangkap Seen dan melilit kaki kanannya hingga jatuh terbebas dengan pedangnya. Beruntung mereka tidak terjatuh terlalu tinggi membuat mereka tidak ada cedera sedikitpun.

    “Baiklah, sekarang...”

    Selesai berbalik arah dan menyerahkan tongkat sihir pada Seen, Shilferd tersadar mereka sudah terkepung oleh para rogue elf dengan mengarahkan panah dan crossbow kepada mereka.

    “S-Sekarang bagaimana?” Tanya Seen kembali ketakutan.

    “Siapkan aku sebotol magika replenish dulu” Balas Shilferd berbisik.

    “Ini bukan saatnya untuk membuka barang! Kita diambang kematian tahu!” Panik Seen ketakutan.

    “Sudahlah cepat persiapkan saja dulu!” Balas kesal Shilferd.

    “Serang mereka!” Rogue elf itu langsung menembakan panah dan crossbow mereka kepada Shilferd dan Seen.

    Rentetan hujan panah mulai menghantam mereka. Seen menunduk seakan ingin berdoa mempersiapkan hari terakhirnya dengan ketakutan. Shilferd juga ikut menunduk dengan tatapan tak gentar melindungi Seen.

    Selesai serangan hujan panah itu ekspresi para rogue elf menjadi terkejut tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

    “B-Bagaimana mungkin?!”

    Shilferd dan Seen selamat tanpa panah yang menembus tubuh mereka selain 1 panah yang menembus jubah merah Shilferd yang juga nyaris menembus kepala Seen. Seen membuka matanya perlahan ketakutan menganggap dirinya sudah mati, tapi yang dihadapan nya adalah panah yang nyaris mengenai kepalanya dan tubuh Shilferd yang melindunginya. Seen memadang tubuh Shilferd, seketika terlihat kulit wajahnya berubah menjadi seperti metal abu-abu mengkilap yang mulai memudar kembali menjadi warna kulit asalnya sambil meminum 2 botol magika replenish sekaligus dimulutnya.

    “Puah! Sihir ini menguras banyak magika tahu!” Kesal Shilferd sambil membuang botol magika replenish nya dengan meniupnya dan merampas magika replenish milik Seen.

    “Bagaimana caranya kau melakukan itu?” Kagum Seen melihatnya tanpa mempedulikan Shilferd yang mengambil botolnya.

    “Entahlah, sihir ada banyak macamnya bukan?” Balas Shilferd santai.

    “Kenapa kalian diam saja?! Cepat serang mereka!” Dengan suara tegang rogue elf itu memerintahkan yang lain nya untuk menyerang. Para rogue elf mulai mengeluarkan pisau belati dari ikat pinggang mereka dan mulai memainkan nya seraya mengancam.

    “Kau bisa sihir destruktif?” Tanya Shilferd dengan siaga pada Seen.

    “Yah, sedikit saat masih belajar diakademi” Balas Seen dengan takut gemetaran menghadapi para rogue elf.

    “Kalau begitu kerahkan semua yang kau pelajari disini!” Balas semangat Shilferd.

    Shilferd langsung mengerakan jarinya dengan cepat membuat circle magic elemen cahaya membentuk tali bercahaya lagi dan melemparnya kearah kaki ketiga rogue elf didepan nya hingga terjatuh seakan seperti cambuk. Sementara Seen gemetar ketakutan dengan memegang tongkat sihirnya mengarah kepada 3 rogue elf lainnya yang mulai perlahan mendekatinya.

    “UAAHHH!!!” Seen mengeluarkan semburan api dari tongkat sihirnya dan mengayunkannya secara asal, membuat 3 rogue elf dihadapannya mundur menjauh.

    Melihat rogue elf yang dihadapi Seen mundur, Shilferd memanfaatkan kelengahan mereka dengan menyerangnya menggunakan tali cahaya lagi yang ujungnya dilekatkan dengan batu besar lalu menghantamnya kekepala mereka semua seperti rantai godam.

    “Terima kasih Shil!” Senang Seen bercampur lega melihat Shilferd menolongnya.

    Tapi mereka belum bisa bernafas lega, tiga rogue elf yang dijatuhkan Shilferd sebelumnya bangkit kembali dan bersiap menyerangnya lagi.

    “Shil, dibelakangmu!” Seen memperingatkan rogue elf dibelakang Shilferd.

    Dengan cepat Shilferd menciptakan circle magic diganggang pedangnya mengeluarkan listrik dan langsung sekali menebas ketiga rogue elf itu jadi tersetrum pingsan.

    “Apa semua sudah beres?” Shilferd memandang sekeliling memastikan semua lawannya kalah.

    “Kurasa sudah semua...” Jawab Seen memperkirakan.

    Lega melihat keadaan sudah tenang Shilferd memasukan pedangnya kembali kedalam sarungnya lalu menginspeksi seluruh rogue elf yang masih tak sadarkan diri itu dan mengambil pisau belati mereka.

    “Seen, apa kau punya tali?” Tanya Shilferd selagi mengeledah.

    “Ehh, tidak” Jawab Seen. “Tapi beberapa rogue elf disini ada. Memangnya buat apa?” Sambil balas bertanya dan menunjuk.

    “Selagi mereka pingsan kita ikat mereka dipohon supaya tidak bergerak kemana-mana lagi saat sadar” Jawab Shilferd memberi alasannya.

    “Itu ide bagus!” Seen menyetujui pemikiran Shilferd.

    Seen akhirnya membantu Shilferd mengikatkan para rogue elf disekitar batang pohon secara terpisah cukup jauh satu sama lainnya lalu Shilferd membuang pisau belati mereka jauh-jauh.

    “Jadi, apa yang kita lakukan sekarang?” Tanya Seen sambil melihat jam kantong memperhitungkan batas waktu mereka tinggal sedikit.

    “Kau ambil jamur itu sesuai dengan misi atau sebanyak yang kau mau dan bawa kembali keperkemahan” Jawab Shilferd sambil menunjuk gundukan White Pine Mushroom yang berserakan.

    “Oke!” Semangat Seen. “Tunggu dulu, ‘kau’? Kamu sendiri bagaimana?” Tersadar ada yang salah dengan perkataan Shilferd membuat Seen bertanya lagi.

    “Aku akan menelusuri hutan ini lebih dalam lagi. Mereka ada mengatakan soal ‘pencari jamur yang lainnya’ dan kurasa itu berarti mereka ada menahan orang lain disuatu tempat” Shilferd menjelaskan.

    “Jadi kau mau mencari mereka? Itu gegabah! Kau bahkan tidak tahu dimana mereka dan seberapa banyak pasukannya!” Seen keberatan dan tidak setuju mendengarnya.

    “Aku tahu.Tapi aku tidak bisa tinggal diam saja mendengarnya”

    “Lalu bagaimana dengan misi kita disini? Apa kau akan mengabaikannya?” Tanya Seen lagi sambil mengingatkan Shilferd.

    “Aku tidak peduli! Asalkan bisa menyelamatkan orang-orang, itu membuatku senang juga!”

    Seen terdiam sebentar memikirkan tindakan Shilferd sebelum akhirnya menyetujuinya.

    “Baiklah. Aku mengerti tujuanmu itu baik, tapi jangan sampai membuat dirimu sendiri terbunuh disana!” Sambil Seen memberi peringatan padanya.

    “Jangan khawatir! Aku bisa menjaga diriku sendiri dengan baik kok!” Jawab Shilferd santai seperti biasanya.

    “Ini, kurasa kau lebih membutuhkannya daripada aku” Seen langsung menyerahkan potion sisa miliknya pada Shilferd.

    “Terima kasih! Akan kumanfaatkan dengan baik!” Balas senang Shilferd.

    Setelah menerima potion itu Shilferd langsung berjalan pergi berpisah dari Seen yang berdiri memperhatikannya.

    “Shilferd! Kalau kau tidak kembali sampai pagi besok aku akan melapor kekerajaan!” Seen berteriak memberitahu Shilferd.

    “Ya!” Balas Shilferd singkat.

    Seen lalu mulai mengumpulkan White Pine Mushroom selagi Shilferd berjalan menelusuri hutan mencari para tawanan yang ditahan rogue elf disuatu tempat, yang ia sendiri tak mengetahui ada dimana. Shilferd hanya bisa berharap pada keberuntungannya.
     
    Last edited: Nov 11, 2013
  19. Lazt_stand M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 15, 2009
    Messages:
    4,286
    Trophy Points:
    193
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,432 / -0
    sedikit saran dr sy, perbaiki EYD dan gunakan struktur kalimat serta pemilihan kata yg tepat

    imajinasi anda memang luas, tp perhatikan klo pembaca tdk tahu jalan cerita dan membangun imajinasi dgn kata2/kalimat2 dlm karya anda

    semoga membantu :xiexie:
     
  20. abdeeworld M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 10, 2009
    Messages:
    1,375
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +6,327 / -0
    wah keren nih ceritanya :top:

    tapi klo boleh komen sih,
    untuk prolog, kok kesannya kayak terlalu cepat yah...
    biasanya sih, prolog itu menjelaskan tentang kondisi hero sebelum bertualang,
    nanti di akhir prolog, biasanya kan petualangan baru dimulai,
    misal, "dan akhirnya perjalanan untuk bla bla bla dimulai...." <- ini lebih cocok untuk prolog
    sekedar saran sih gan :maaf:
     
  21. kirih Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 6, 2010
    Messages:
    93
    Trophy Points:
    62
    Ratings:
    +39 / -0
    klu aku seh mengharapkan,, karakter heronya tetep dirahasiain.. tp muncul pelan" sehingga pembaca harus menebak karakter heronya itu.. untuk kata" klu bisa pake kalimat yang tegas,, terutama pada penekanan battle statement..
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.