1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Info [14 Juni] Peringatan Hari Purbakala Indonesia - Yuk Tulis Ungkapanmu Disini!

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by udhienbong, Jun 13, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. udhienbong MODERATOR
    SENIOR GM

    Offline

    Si Paling IDWS

    Joined:
    Aug 15, 2012
    Messages:
    26,434
    Trophy Points:
    368
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +115,889 / -3




    [​IMG]
    :obhi: Hi IDWS Mania :oghi:
    Selamat Hari Purbakala yang ke 101​

    Mungkin banyak diantara teman-teman yang tidak mengetahui bahwa setiap tanggal 14 Juni itu di peringati hari purbakala. Apa sih pentingnya memperingati hari purbakala? oh, hello?

    Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dari mulai Sabang hingga Merauke, setiap daerah, setiap suku, hampir seluruhnya mempunyai budaya dan identitas nya masing-masing. Tidak heran, Indonesia memiliki beragam seni tari, rumah tradisional, makanan khas, alat musik yang khas, lagu-lagu yang khas, bahasa, kepercayaan dan masih banyak lagi. Tapi, sebetulnya yang tau dan kenal tentang itu semua itu seharusnya siapa sih? siapa yang harus mendukung dan mengenalkan bermacam-macam budaya tersebut? masyarakat Indonesia dong? apa kalian pikir hanya dengan mengandalkan masyarakat lokal yang punya budayanya aja terus budaya mereka akan tetap eksis? kalian tau gak di era modern seperti ini, budaya luar itu keluar masuk dengan begitu dinamis sehingga keberadaan budaya-budaya di Indonesia ini sudah mulai terkikis pelan-pelan? mungkin hanya tinggal menunggu waktu saja untuk benar-benar hilang.

    Makanya yuk, disaat negara lain mungkin krisis identitas, Indonesia, mau identitas yang unik seperti apa aja tinggal pilih, di manapun ada, nah ... untuk mengingatkan lagi akan pentingnya memelihara warisan budaya Indonesia, sebarkan informasi mengenai peringatan Hari Purbakala ini ke teman-temanmu. Biarpun terkesan mudah dan kecil, tapi itu bisa membuat dampak yang signifikan, biar masyarakat ingat kembali, pentingnya hari purbakala sebagai "speed bump" biar terketuk lagi, apa aja yang perlu di kritisi tentang warisan budaya yang kita miliki saat ini.

    Sejarah Hari Purbakala

    Pada abad ke-17, jauh sebelum ilmu arkeologi berkembang dan benda-benda arkeologi menjadi objek penelitian, pengumpulan benda-benda arkeologi banyak dilakukan para kolektor dari Eropa. Motivasi mereka adalah hobi semata. Benda-benda yang dianggap unik, mereka bawa dan simpan di suatu tempat. Ketika itu G.E. Rumphius (1628-1702), seorang naturalis Jerman, tidak hanya tertarik pada dunia flora dan fauna di Nusantara. Dia pun mengumpulkan berbagai benda prasejarah. Rumphius sering menghadiahkan benda-benda prasejarah kepada para pejabat kolonial. Dia pun banyak menulis tentang benda-benda prasejarah yang dikoleksinya. Sayang, catatan Rumphius kurang lengkap sehingga menyulitkan pengidentifikasian asal-usul benda.

    Rumphius hanya salah seorang dari sekian banyak peminat kebudayaan Nusantara. Pada awalnya kegiatan mengumpulkan benda-benda unik dan menarik itu bersifat individu. Barulah kemudian kegiatan tersebut bersifat kelompok, sehingga penanganan benda menjadi lebih terarah. Upaya para ilmuwan dan peminat seni dimulai dengan mendirikan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BGKW) pada 1778. Lembaga inilah yang memelopori penelitian, observasi, pemeliharaan, pengamanan, pendokumentasian, inventarisasi, penggambaran, penggalian, dan pemugaran terhadap bangunan dan artefak kuno. Kegiatan BGKW didukung oleh lembaga swasta yang didirikan pada 1885, yaitu Archaeologische Vereeniging pimpinan Ir. J.W. Ijzerman.

    Berkat campur tangan pemerintah Hindia Belanda, pada 1901 dibentuk ”Commissie in Nederlandsch-Indie voor oudheidkundig onderzoek op Java en Madoera”. Ketika ketuanya yang pertama Dr. J.L.A. Brandes meninggal dunia, komisi itu sempat terbengkalai. Baru pada 1910-an diangkat ketua baru, Dr. N.J. Krom. Dia mempunyai pandangan yang sangat tajam. Segera dia belajar organisasi kepurbakalaan di India, Birma (sekarang Myanmar), dan Hindia Belakang, yang ketika itu sudah lebih maju daripada Hindia Belanda.

    Hari Purbakala 14 Juni

    Atas usaha Krom, hapuslah komisi yang bersifat sementara itu. Maka atas surat keputusan pemerintah tanggal 14 Juni 1913 nomor 62 berdirilah ”Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch-Indie” (Jawatan Purbakala). Krom diangkat sebagai kepala jawatan itu. Adapun tugasnya tidak hanya menyangkut Jawa dan Madura, tetapi seluruh Nusantara.

    Sepeninggal Krom ke Belanda, mulai pertengahan 1916 Dr. F.D.K. Bosch diangkat menjadi Kepala Jawatan Purbakala. Bosch banyak melakukan rekonstruksi terhadap candi-candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada masanya Bosch sempat bertentangan dengan Krom soal rekonstruksi di atas tanah atau di atas kertas. Ini dilakukan untuk menghindari ”pembunuhan kepurbakalaan” sebagaimana yang dilakukan Ijzerman terhadap gugusan Loro Jonggrang.

    Pada pertengahan 1936 Bosch digantikan Dr. W.F. Stutterheim. Sebelumnya Stutterheim mendirikan sebuah sekolah A.M.S. gaya baru yang berjurusan Sastra Timur di Solo. Di sekolah tersebut, dia memasukkan Sejarah Kesenian dan Kebudayaan Indonesia ke dalam kurikulum.

    Pada 1942 pemerintah Hindia Belanda runtuh. Sayang pemerintah pendudukan Jepang tidak menghasilkan usaha yang berarti. Akibatnya kantor di Jakarta mati. Untunglah kantor di Yogyakarta dapat mengambil alih peranan. Pada masa Jepang inilah seorang pembesar Jepang di Magelang membongkar dengan ceroboh timbunan batu di tenggara Candi Borobudur.

    Selepas Jepang, pemerintah Belanda berusaha menghidupkan kembali Oudheidkundige Dienst. Sebagai pemimpin sementara ditunjuk Ir. H.R. van Romondt. Pada 1947 Oudheidkundige Dienst dikepalai Prof. Dr. A.J. Bernet Kempers. Pada 1951 beberapa Jawatan Purbakala melebur menjadi Dinas Purbakala. Setelah 40 tahun dipimpin oleh bangsa asing, pada 1953 Dinas Purbakala dan Peninggalan Nasional dipimpin oleh R. Soekmono. Kelak institusi ini berubah menjadi Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional (LPPN).

    Pada 1975 terjadi perubahan struktur organisasi. LPPN dibagi menjadi dua unit, yakni yang bersifat teknis administrasi operasional atau pelestarian dikelola oleh Direktorat Sejarah dan Purbakala (DSP), sementara yang bersifat penelitian dipegang oleh Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional (P4N). Kedua institusi ini pun pernah beberapa kali berganti nama, yakni Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala (DP3SP, kemudian Ditlinbinjarah). Nama saat ini adalah Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (DPCBP), dikepalai Surya Helmi. Satunya lagi, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puspan, kemudian Puslit Arkenas). Setelah menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional (Puslitbang Arkenas) kini disebut Pusat Arkeologi Nasional (Pusarnas), dikepalai Bambang Sulistyanto. Setiap institusi dilengkapi oleh Unit Pelaksana Teknis di sejumlah daerah bernama Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) untuk DPCBP dan Balai Arkeologi (Balar) untuk Pusarnas. Dengan catatan nama sebelum BP3 adalah Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala (SPSP). (berbagai sumber/Djulianto Susantio).

    Source


    Jadi, silahkan ungkapkan kritik, saran dan harapan kamu tentang warisan budaya Indonesia
    dalam rangka memperingati hari Purbakala yang ke 101 di thread ini


    #101PurbakalaIndonesia #YoungForHeritage​
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ZuaX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 24, 2010
    Messages:
    743
    Trophy Points:
    27
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +211 / -0
    Semoga "foto copy" benda cagar budaya tidak terjadi lagi.
    Yang asli di "sale" yang copy-an di musium ...... :tega:

    Semoga juga kesadaran masyarakat terhadap budaya Nusantara makin kuat. amin.
     
    • Like Like x 1
  4. riohcx M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 3, 2011
    Messages:
    2,986
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +11,563 / -24
    ane aja baru tau ada yg namanya hari purbakala, udah yg ke 101 pula :???:

    waktu sekolah dulu juga kayaknya ga pernah di singgung :bloon:

    ini berarti pemerintah memang kurang peduli sama hal2 seperti ini:swt:

    ============================================
    orang Indo biasanya peduli budaya kalau budayanya di akui negara tetangga:obhehe:
    makanya perlu diberi pemahaman sedari kecil misalnya dari tingkat SD:ehem:
     
  5. apexlingga M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 1, 2013
    Messages:
    645
    Trophy Points:
    152
    Ratings:
    +86,896 / -0
    semoga budaya dan kesenian indonesia tetap terjaga di jaman modern sekarang. :hmm:
    para anak muda moga gak lupa dan pemerintah juga melindungi :hmm:
    jangan sampai ada pengklaiman lagi :doa:
     
  6. jengkolinih M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 3, 2014
    Messages:
    1,726
    Trophy Points:
    122
    Ratings:
    +1,901 / -0
    Inilah tugas kita sebagai generasi muda untuk terus menjaga warisan budaya kita ini agar tidak punah nantinya dan hanya jadi sejarah buat anak cucu kita nanti :doa:
     
  7. abidname M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 11, 2012
    Messages:
    625
    Trophy Points:
    57
    Ratings:
    +49 / -1
    hmm ane juga baru tau nih kalo ada yang namanya hari purbakala.. Ternyata sudah ada sejak dahulu kala ya pas jaman Belanda!

    Sent from my HTC One using Tapatalk
     
  8. udhienbong MODERATOR
    SENIOR GM

    Offline

    Si Paling IDWS

    Joined:
    Aug 15, 2012
    Messages:
    26,434
    Trophy Points:
    368
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +115,889 / -3
    yang asli dan di simpen di museum pun masih cukup banyak yang gak di rawat dengan baik :ph34r:
     
  9. boltzz123 M V U

    Offline

    Inocence User

    Joined:
    Jul 8, 2009
    Messages:
    12,152
    Trophy Points:
    257
    Ratings:
    +52,577 / -585
    sbenarnya peninggalan purbakala indonesia banyak bgt tp kesadaran dan kepedulian untuk menjaga warisannya yg kurang, yg ane harapkan ya semoga aja banyak manusia2 yg lbh peduli lg terhadap peninggalan2 purbakala, krn peninggalan purbakala itu unik2
     
  10. serafim M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 9, 2012
    Messages:
    1,244
    Trophy Points:
    127
    Ratings:
    +874 / -1
    saya harap nggak ada lagi acara jual beli barang purbakala :doa:

    semoga yang melakukan jual beli ilegal tersebut dapat kutukan :XD: biasanya benda2 gitu kan mengandung unsur mistis :iii:
     
  11. wedangga12 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jun 18, 2013
    Messages:
    2,382
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +3,226 / -0
    wah baru tau, begonya diri gw hari kaya gini aja gk tau :dead:
    yang penting sih menurut gw pemerintah harus lebih perhatin macam macam museun gitu. dan para pengurus harusnya diberikan gaji yang sesuai lah, biar gk jadi pencurian macam macam di musium gitu. Plus pemerintah harusnya kerja sama sama orang yang pernah terlibat sama pencurian barang barang sejarah gini, biar bisa ketangkep orang orang dibalik ini semua, :top:
    ngelantur kan gw :haha:
     
  12. AnRChi5tv3n5 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 6, 2013
    Messages:
    1,418
    Trophy Points:
    112
    Ratings:
    +732 / -0
    Kalau membicarakan tentang jejak sejarah kebudayaan Indonesia,
    maka rekaman film, rekaman musik, dan karya sastra itu mestinya ikut termasuk kan?


    Faktanya: :gunsmilie:

    Ratusan film bersejarah yg pernah diproduksi di Indonesia seperti dibiarkan terbengkalai.

    Banyak film2 lawas Indonesia yg terancam rusak dan akhirnya akan menjadi 'lost films'.
    Di Sinematek Indonesia tersimpan ratusan koleksi film Indonesia dari dekade thn 1940an - sekarang.

    Film2 yg ada di SI itu kan hakikatnya adalah jejak sejarah kebudayaan Indonesia di bidang perfilman.

    Padahal tujuan didirikannya Sinematek Indonesia adl sbg pusat pendokumentasian film Indonesia.
    Tapi (hingga pemerintahan yg sekarang ini) koleksi dan arsip berharga yang dimiliki Sinematek Indonesia tsb tidak mendapat perhatian yg layak dari pemerintah.

    Sampai-sampai untuk melakukan restorasi film klasik "Lewat Djam Malam" harus dilakukan oleh pihak asing.

    Padahal (kalau pemerintah mau) semua film2 Indonesia di Sinematek Indonesia bisa direstorasi seluruhnya.

    ==============================

    Perusahaan rekaman Lokananta, yg memiliki ribuan koleksi rekaman piringan hitam bersejarah,
    juga tidak mendapat perhatian yg layak dari pemerintah RI.


    Koleksi rekaman PH yg dimiliki Lokananta ini termasuk sangat bersejarah.
    Antara lain rekaman2 pidato kenegaraan Bung Karno di masa lalu.

    Sekarang ini, banyak koleksi rekaman PH di Lokananta yg sudah terancam rusak.
    Mestinya semua koleksi rekaman PH di Lokananta itu segera didigitalisasikan supaya tidak punah.

    Mungkin dibandingkan dgn negara2 lain yg punya kesadaran budaya yg cukup tinggi,
    kesadaran budaya di kalangan sebagian besar rakyat Indonesia masih relatif sangat rendah.
    Dan hampir jarang ada kesadaran untuk melakukan pendokumentasian yg tertib.

    Jangankan rekaman musik tahun2 lawas ketika zaman piringan hitam.
    Banyak sekali lagu2 Indonesia dekade thn 90an yg seperti sudah lenyap ditelan bumi.
    Bahkan artis atau bandnya sendiri juga tdk punya arsip rekaman album mereka itu.

    ==============================

    Koleksi Perpustakaan Reksa Pustaka, Pura Mangkunegaran, Solo, terancam rusak.
    Padahal perpustakaan ini memiliki 25.000 arsip primer berupa dokumen dan karya sastra bersejarah berusia puluhan hingga ratusan tahun.


    Perpustakaan Bung Hatta di Jalan Adisutjipto, Yogyakarta,
    yg menyimpan lebih dari 40.000 buku kini telah ditutup.

    Semua buku-buku itu dititipkan di Perpustakaan UGM.
    Konon: semua buku2 itu cuma diikat begitu saja tanpa ada perawatan khusus.

    Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin, (di DKI Jakarta!) juga dibiarkan terbengkalai.
    Padahal PDS H.B. Jassin ini menyimpan rekaman sejarah dunia sastra di Indonesia.


    ==============================

    Kalau benda2 bersejarah seperti artefak atau yg sifatnya seperti benda arkeologi,
    sepertinya sudah jadi incaran kolektor asing.

    Dan disinyalir banyak artefak yg sudah jatuh ke tangan para kolektor asing tsb.


    Sudah sangat banyak rumor yg menyatakan kalau banyak koleksi museum Indonesia
    sekarang ini yang wajib dipertanyakan keasliannya.



    Kesimpulan: :cool:
    Mungkin hal2 seperti itu tidak dianggap penting oleh pemerintah, atau dianggap bukan prioritas utama.

    Tapi jika dbandingkan dgn negara2 lain yg bisa menghargai jejak sejarah dan kebudayaan bangsa mereka,
    maka bangsa Indonesia (mungkin) bisa dikatakan masih sangat tertinggal dalam soal kesadaran budayanya.
     
    Last edited: Jun 14, 2014
  13. __Rahmi__Diana__ M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 9, 2014
    Messages:
    732
    Trophy Points:
    117
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +754 / -0

    Indonesia kalah sama Malaysia & Filipina :XD:
    Klo mo nyari di utube, gampang banget dapetin film2 jadul M'sia & Filipina

    Aku coba nyari film2 Indonesia yg menang di FFI aja susah banget dapetinnya :sigh:
    bandingin dgn film2 yg menang Oscar, even dari th 1930 an aja bisa didapetin dgn mudah

    Klo dibiarin terbengkalai ya geblek pisan :yareyare:


    Klo g salah koleksi piringan hitam yg ada di Lokananta itu mau dibeli orang asing kan? :bloon:


    bukan rumor lagi kk, udah banyak yg dibawa lari ke luar negeri :hoho:

    Mestinya klo pemerintah tau bhw kebudayaan itu ikut membentuk karakter bangsa, hal2 yg kek gitu harus jadi kepedulian mereka.
     
    • Like Like x 3
  14. AnRChi5tv3n5 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 6, 2013
    Messages:
    1,418
    Trophy Points:
    112
    Ratings:
    +732 / -0
    Memang seperti itulah yg terjadi :cool:
    Yang tergerak untuk melakukan restorasi film klasik "Lewat Djam Malam" (1954) justru pihak asing.
    National Museum of Singapore (NMS) & World Cinema Foundation (WCF).
    WCF didirikan oleh sutradara Martin Scorsese. Dana utk melakukan restorasi justru disediakan oleh mereka.
    Restorasi dilakukan di Italia, dan kemudian film ini diputar di Festival Film Cannes, Prancis th 2012.

    Film klasik Indonesia ini kemudian dimasukkan ke dalam bagian dari World Classic Cinema.

    Kenapa pihak asing sampai mau repot dan peduli pd pelestarian film klasik Indonesia itu?

    Karena mereka bisa dan mau menghargai nilai estetika yg ada di film tsb.
    Dan itu berarti mereka juga mengakui pencapaian yg dilakukan orang Indonesia di masa lalu.


    ==============================


    Ratusan tahun yg lalu, orang2 di Nusantara merekam jejak sejarah kebudayaan suku bangsanya masing2,
    melalui relief candi, prasasti, naskah2 kuno atau benda2 lainnya.
    Karena artefak sejarah itu dilestarikan, maka generasi sekarang bisa mempelajari sejarah kebudayaan masa lalu.

    Rekaman film, rekaman musik dan buku itu juga seharusnya diperlakukan sbg artefak kebudayaan.
    Jadi bukan hanya sebatas pada benda2 arkeologi sepreti candi atau prasasti saja.

    Benda2 seperti prasasti yg ditulis di batu atau relief2 di candi hakikatnya kan sebagai catatan,
    dokumen atau rekaman sejarah masyarakat Nusantara di masa lalu.

    Dokumen sejarah itu ditulis/dipahat di batu, karena media seperti kertas atau film belum ditemukan.

    Kesimpulannya:
    Rekaman film, rekaman musik dan buku2 itu juga berfungsi sebagai catatan atau rekaman sejarah.

    100 tahun dari sekarang, rekaman2 film yg ada di Sinematek Indonesia, PH koleksi Lokananta,
    dan buku2 di PDS H.B. Jassin akan menjadi benda2 purbakala juga kan?


    Kalau rekaman film, rekaman musik, buku2 atau naskah2 kuno dibiarkan rusak atau terbengkalai,
    maka generasi selanjutnya di masa depan akan kehilangan jejak sejarah kebudayaan bangsa Indonesia.


    Sudah banyak pihak asing yg mau memborong habis semua PH koleksi Lokananta tsb. :devil2:

    Tapi itu jadi ironis kan?
    Piringan hitam itu berisi rekaman sejarah atau karya seni yg dikerjakan oleh orang2 Indonesia di masa lalu.
    Mengapa malah orang2 asing yg mau mengapresiasi dan peduli pd hal tsb?

    Kalau sampai dibawa orang asing ke luar Indonesia, maka hilanglah artefak kebudayaan Indonesia yg berharga.



    Kalau artefak sejarah kebudayaan atau artefak arkeologi kita banyak yg dibawa orang asing ke luar negeri,
    mungkin karena orang2 asing itu lebih bisa dan lebih mau menghargai kebudayaan Indonesia.

    Aku yakin pemerintah sebenarnya tahu bahwa kebudayaan itu ikut membentuk karakter bangsa. :cool:
    Tapi mungkin hal itu bukan menjadi prioritas mereka pada saat ini.
     
    • Like Like x 2
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.