1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Tukar Darah Memakai Apheresis

Discussion in 'Intensive Health Unit' started by shinminho, Jul 28, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. shinminho Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Sep 29, 2009
    Messages:
    5,165
    Trophy Points:
    267
    Ratings:
    +6,813 / -0
    TERAPI penyakit autoimun terbilang rumit. Namun, tetap ada obatnya. Menurut dr Made Putra Sedana SpPD KHOM, ada pengobatan yang khusus ditujukan kepada penderita autoimun. Termasuk, systemic lupus erythematosus (SLE) dan sindrom Guillain-Barre (GBS), penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf perifer. ''Terapinya menggunakan plasmapheresis, yakni pertukaran plasma darah dengan menggunakan alat khusus,'' jelasnya.

    Prinsipnya, plasma yang rusak akan dikeluarkan. Lantas, diganti cairan plasma baru. Plasma tersebut mampu membentengi tubuh dari penyakit autoimun yang merusak kantong saraf pada penyakit GBS. ''Pasien lupus yang sudah diobati dengan beberapa macam terapi namun tak kunjung membaik juga bisa mencoba terapi tersebut,'' papar spesialis penyakit dalam dari RSUD dr Soetomo itu.

    Penderita leukemia akut juga memungkinkan diterapi dengan bahan tersebut. Namun, tentu bahan yang dikeluarkan dari tubuh bukan plasma darah. Melainkan, darah putih (leukosit). Itu yang dinamakan leukapheresis. Made menjelaskan, penderita leukemia mengalami kelebihan sel darah putih. Dengan menggunakan mesin apheresis, tiap komponen darah pasien dipisahkan. ''Hanya bagian sel darah putih yang dikeluarkan. Komponen darah lain, seperti plasma, sel darah merah, dan keping darah, dikembalikan lagi ke tubuh,'' tuturnya.

    Itulah yang membedakan dengan transfusi darah konvensional. Menggunakan apheresis, bagian darah yang masih dibutuhkan bisa dikembalikan ke tubuh. Pada teknik konvensional, komponen darah yang masih diperlukan tidak bisa dikembalikan. Akhirnya, rusak dan terbuang percuma.

    Alat yang sama sudah dibeli PMI Cabang Surabaya. Namun, ungkap konsultan hematologi dan onkologi medik itu, alat yang ada di PMI berfungsi sebagai collecting. Artinya, mengumpulkan komponen darah yang dibutuhkan pasien. Nah, yang digunakan di bagian hematologi sebagai terapi. Made mengatakan, sebelum menjalani terapi apheresis, pasien tak menjalani pemeriksaan khusus. Hanya, kondisi umum pasien harus dicek lagi. Misalnya, tekanan darah, temperatur, dan denyut nadi. Jika hasil pemeriksaan baik, pasien bisa menjalani terapi tersebut. (ai/c7/nda)

    sumber:jawapos
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.