TDL Naik 1 Juli ini

Perusahaan Listrik Negara secara resmi telah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) sejak hari ini, Kamis 1 Juli 2009. Meski demikian, pemerintah berjanji akan memantau pengaruh kenaikan listrik terhadap masyarakat.

"Kita akan terus pantau pengaruhnya selama 3 bulan, enam bulan, dan seterusnya," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh di Jakarta, Rabu 30 Juni 2010.

Namun, menurut dia, sejauh ini dari hasil survei yang dilakukan oleh enam konsorsium perguruan tinggi di tempat yang berbeda mengenai batas daya mampu ditemukan industri dan usaha mikro kecil tidak ada dampak yang signifikan sehingga tidak perlu dikhawatirkan. "Usaha akan terus berjalan," tuturnya.

Berikut skema kenaikan tarif dasar listrik rata-rata 10 persen per 1 juli yang sudah disepakati pemerintah dan DPR:


* Pelanggan 450 VA – 900 VA tidak mengalami kenaikan
* Pelanggan 6600 VA ke atas golongan rumah tangga, bisnis, dan pemerintah, dengan batas hemat 30 persen tidak naik karena tarif listriknya sudah mencapai keekonomian.
* Pelanggan Sosial dinaikkan sebesar 10 persen
* Pelanggan Rumah Tangga lainnya dinaikkan sebesar 18 persen
* Pelanggan Bisnis naik sebesar 12 persen hingga 16 persen
* Pelanggan Industri lainnya sebesar 6 persen-15 persen
* Pelanggan Pemerintah lainnya sebesar 15 persen-18 persen
* Pelanggan Traksi (untuk keperluan KRL) naik sebesar 9 persen
* Pelanggan Curah (untuk apartemen) naik 15 persen
* Pelanggan Multiguna (untuk pesta, layanan khusus) naik 20 persen

Berikut rincian kenaikan tersebut:

Pelanggan rumah tangga
* 1.300 VA Rp672/kwh jadi Rp793/kwh, naik 18 persen dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp24.000
* 2.200 VA Rp675/kwh jadi Rp797/kwh, naik 18 persen dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp43.000
* 3.500 s/d 5.500 VA Rp755/kwh jadi Rp891/kwh, naik 18 persen dengan estimasi tambahan per bulan Rp87.000

Pelanggan bisnis
* 1.300 VA Rp685/kwh jadi Rp795/kwh, naik 16 percent dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp22.000
* 2.200 VA-5.500 VA. Rp782/kwh jadi Rp907/kwh, naik 16 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp38.000
* >200 kilo VA (KVA) Rp811/kwh jadi Rp908/kwh, naik 12 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp20,6 juta per bulan.

Pelanggan industri
* 1.300 VA Rp724/kwh jadi Rp767/kwh, naik 6 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp8.000
* 2.200 VA Rp746/kwh jadi Rp790/kwh, naik 6 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp12.000
* 2.200 VA - 14 kVA Rp840/kwh jadi Rp916/kwh, naik 9 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp66.000
* >14 kVA - 200 kVA Rp805/kwh jadi Rp878/kwh, naik 9 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp822.000
* >200 kva. Rp641/kwh jadi Rp737, naik 15 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp30,2 juta.
* >30.000 kVA Rp529/kwh jadi Rp608/kwh, naik 15 persen, dengan estimasi tambahan rekening per bulan Rp1,315 miliar per bulan.

VIVAnews

 

ini baru kenaikan tarif yang adil tarif buat rakyat kecil ga naik emang seharusnya TDL naik sih biar PLN ga tekor mulu ga terlalu bergantung sama APBN ,dan anggaran APBN bisa buat keperluan laen asalkan bukan bwt kunker dll

 

dimana rakyat ini mo maju, kalo apa-apa selalu nanggung sama rakyat, justru seharusnya pemerintah itu berlaku adil, kenapa ? karena dari segi hak, terlihat perbedaan antara orang miskin dan orang kaya
1. Orang2 diluar sana selalu bilang orang kaya diuntungkan dari subsidi pemerintah, kalo menurut gw, itu gak adil, kenapa? karena orang kaya kan juga rakyat. Bahkan boleh dibilang mereka itu membayar pajak lebih tinggi kepada pemerintah dalam hal
- Kendaraan bermotor
- Pajak Bumi dan Bangunan
- Pajak Penghasilan
- dan pajak2 lainnya yang dibebankan kepada orang2 kaya
so, dimana keadilannya kalo mereka kembali ditekan dengan harga2 yang diskriminatif dan tidak adil dari pemerintah

2. Orang-orang miskin layak dapat subsidi karena penghasilan pas-pasan, coba dech ditengok, yang menjadikan masyarakat indonesia ini selalu tertinggal adalah sikap "memiskinkan" diri, selalu melihat keatas dan gak mau melihat kebawah dan tidak bersukur. Sekarang, apakah pemerintah sudah tau kategori miskin itu kayak apa ? gak pernah transparan, padahal menurut agama, kategori miskin adalah orang punya penghasilan tapi tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya. Buat beli rokok dibakar2 mampu, prilaku mubazir, apa ini yang dinamakan miskin ?bahkan untuk bayar zakat aja yang notabene perintah Tuhan, yang langsung dipotong dari gaji aja udah keberatan. pantes aja sama Tuhannya aja pelit, ya Tuhannya juga pelit sama dia

gw gak akan mao menyebut diri miskin, karena sebutan ini adalah doa kita kepada Yang Kuasa, sori nih OOT

 

Justru kenaikan harga TDL ini didalangi oleh para pengusaha besar sebagai alasan mereka untuk menaiki harga barang dagangannya.

menurut saya, ini skenario busuk para pengusaha dengan pemerintah untuk mengurangi subsidi PLN, sehingga PLN harus menaikkan harga TDL untuk menutupi kekurangan. Tentu saja ini juga akal busuk dari PLN untuk dapat keuntungan lebih besar dengan menaikkan harga TDL. Dan lagi2 yang bakal jadi korban adalah rakyat kecil. Dimanakah janjimu, wahai pelayan2 rakyat (pemerintah), untuk melayani rakyatmu dan mensejahterakan rakyatmu???

Kami bukan budak para pemerintah busuk seperti kalian. Suatu saat pasti kalian akan dapat balasannya. INGAT ITU

 

kapan sih berita kenaikan harga disambut meriah? hahahaha.

Kalo menurut saya sih, TDL naek yah, kalau sudah waktunya naik yah naik.
Kalo kebanyakan subsidi juga gak baik. Pokoknya, jangan sampai Blackout ajah ahh. Lebih baik bayar mahal daripada kena blackout melulu .

 

kalo pelayanan semakin baik ga sering mati mendadak gpp lah

 

rata2 rakyat biasa ato kebanyakan biasanya memakai listrik kira2 100 rb an....dengan kenaikan 15 % kayaknya tidak terlalu kerasa, tapi bagi orang kaya, pengusaha, bisnismen dan sejenisnya yg kebanykan menggunakani listrik 500 rb keatas baru KERASA..........bagi rakyat biasa asal listrik hidup nonstop 24 jam hatinya dah senang......

jadi intinya siapa yg gak setuju kenaikan ini pasti orang kaya ato pengusahaiss:

 

Pengusaha2 besar menjadikan kesempatan ini untuk menaikkan harga barang produksi mereka
dengan embel2 MENYESUAIKAN, bukan MENAIKAN harga

Sudah berapa kali harga barang2 naik karena harga BBM naik??
Tentu setiap kali BBM naik, harga2 barang juga ikut MENYESUIAKAN
Begitu juga yg akan terjadi jika TDL dinaikkan

 

awalnya kenaikan TDL mungkin memang dalam rangka pengembangan LISTRIK masuk desa di daerah2 terpencil..
tapi para pengusaha yg produknya berkaitan dg listrik pasti akan memanfaatkan hal ini untuk memperoleh profit sebesar2nya..

bner tuh agan hidayato.. LISTRIK NAIK harga2 barang NAIK.. BBM NAIK harga2 barang NAIK LAGI.. jadi harga2 barang itu sebenarnya DINAIKKAN 2x dalam beberapa periode.. bukan 1x NAIK tapi 2x NAIK..
ternyata enak ya jadi pengelola BUMN... memonopoli pasar dan menentukan harga seenaknya.. kalo SWASTA c wajar kalo harganya TINGGI.. tapi ini BADAN USAHA MILIK NEGARA.. wah wah..

HARUS BELAJAR TERUS !! BIAR PINTER !!
​

 

listrik naik otomati barang2 lainna ikut naik
semua mahal... gajinya g ikut naik... mau ngajak melarat nih pemerintah

 

gimana ya..
memang benar, secara tidak langsung ini jadi akal-akalan pengusaha untuk ningkatin harga produknya..
toh, walaupun tdl dinaikkan untuk orang menengah ke atas..tetap saja rakyat kecil yg kena imbasnya.. mereka beli ini itu makin susah, karena harga barang jg makin naik

lagipula, definisi rakyat miskin di indonesia ini tidak jelas..
sewaktu ada siaran di tv tentang kenaikan tdl, ada salah satu warga yg dibilang "miskin" diwawancara dan dilihat kondisi rumahnya..
tp ternyata, warga itu bukan orang miskin, magic jar ada, kipas angin ada, tv walaupun kecil pun ada.. apa itu yang dibilang miskin? dia tidak miskin, tetapi mengaku miskin..memalukan..

 

padahal PNS baru aja dapet gaji 13, pemerintah dah naikin tarif listrik, mungkin selanjutnya BBM bakal naik, sembako juga ikut naik.

 

ah bullshit...
secara de facto emang 450 sama 900 ga naek, tapi secara pengaruh, kelompok ini malah kena imbas yang paling parah secara ekonomis...

itung aja, kenaikan TDL pasti diikuti dengan inflasi kenaikan harga barang, hal ini yang jadi alasan legitimate pelaku industri untuk nekin harga barangnya dengan alasan meningkatnya biaya produksi...

akhirnya living cost buat sehari2 naek....
padahal gaji ato pun penghasilanyang dimiliki oleh para pengguna 450 ato 900 nggak naek....

ya akibatnya terpaksa turun kasta lagi, dari makan nasi tempe jadi makan nasi kecap

but that's you call capitalism, the survival of the fittest...

 

untung aj kluarg q hemat listrik jd g terlalu trpikir klo naek

 

naik melulu kapan turun nya