1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Lounge Yang terlihat di atasnya adalah bayi manusia yang telah dipanggang secara bbq.

Discussion in 'Fiction' started by Ii_chan, Apr 24, 2015.

?

Polling ga Gajes! Lagi pake IDWS warna apa?

  1. Jaman kegelapan

    45.0%
  2. Odele yg dicari di google gak jelas artinya

    5.0%
  3. Asli gak peduli

    25.0%
  4. Katanya nama Esmeralda itu orangnya cantik

    10.0%
  5. Burung feniks simbol reikarnasi.

    15.0%
  6. Pink yang kayaknya ungu ini warnanya

    0 vote(s)
    0.0%
Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    punya barak. jadi pas dulu ospek, tiap kompi dikasi 1 barak. di barak tu udah ada barang2nya n ga boleh ada yang ilang. nah acara di hari kedua itu jurit malam a.k.a. lewatin hutan sendiri2. gw yang juru logistik tu sebelum semua peserta berangkat ngecek ulang lagi barang2. pas. masalahnya besoknya ilang satu senter dari lemari no 6. hari itu juga disuruh nyari sampe dapet. satu kompi nyari tu senter ga ketemu2, akhirnya gw yang kena dihukum push up + dijemur dibawah tiang bendera sambil diceramahin ini itu, sambil tetep kudu nyari.

    nah si kunyuk yang jadi tersangkanya, si agus dari pleton 1. ternyata sehabis jurit malem dia kebelet pipis, pinjem senter dari lemari, trus ga tau dikemanain. tau2 di hari kelima senternya ketemu dikolong kasurnya. sampe sekarang dia ga mau bilang itu senter dikemanain. ngakunya sih disimpen lagi di lemari lol.

    fyi, aku dulu masuk Resimen Polban, Battalion 1, Kompi B #gakadayangnanya
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Jun 12, 2015
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    dan sepertinya saya lagi2 pass buat event kuskus :swt:

    Saat mobilku tiba dan menepi di depan De’Lau Café, gadis itu masih ada disana.

    Berdiri dibalik kabut tipis yang muncul sejak pagi, sosoknya terlihat begitu tenang. Matanya yang biru cerah tertuju keatas langit, menatap butiran-butiran salju yang jatuh perlahan. Ia menggenggam sebuah payung besar yang cukup untuk memayungi dua orang. Bening, tak berwarna.

    Seolah tak menyadari keberadaanku dari balik kaca mobil, sang gadis masih tetap diam. Ia baru menoleh saat kemudian aku membuka pintu mobil dan melangkah keluar.

    Pandangan mata kami beradu. Wajahnya masih tampak lugu, polos, sama seperti sebelumnya.

    Aku tersenyum hambar. Ada sedikit keraguan saat aku memutuskan untuk berjalan mendekatinya.

    “Hai,” Aku menyapanya singkat. “Lama menunggu?”

    Gadis itu masih tetap diam, seolah tak mendengar apa yang kuucapkan. Untuk sesaat, hatiku kembali diliputi perasaan ragu. Aku tak bisa menjelaskan bagaimana perasaan itu muncul – setidaknya tidak untuk saat ini.

    Memejamkan mata sambil menarik napas panjang, kuputuskan untuk kembali mengulang pertanyaanku.

    “Sudah lama menunggu?”

    “………”

    “Eve?”

    Saat namanya kuucapkan, mata sang gadis perlahan berbinar. Sebuah senyum muncul dari raut wajahnya.

    Ia mengangguk.

    “…cukup lama.”

    Aku tersenyum kecil. Sang gadis masih menatapku dengan mata berlinang. “Jadi kau masih mengingatku, Kyle. Syukurlah.”

    Tak lama kemudian, butiran air jatuh dari pelupuk matanya. Ia menunduk, hanyut dalam isak tangis. Jujur aku tak tahan melihat raut wajahnya yang berisi perasaan sedih campur haru.

    Dan tanpa sadar, ia sudah berada di pelukanku.

    Kurasakan payung yang ia genggam jatuh keatas tanah putih bersalju. Gadis itu membenamkan tubuhnya dan menggenggam punggungku erat-erat. Cukup lama, sebelum kemudian kudorong tubuhnya menjauh. Setelah menyeka air matanya untuk beberapa saat, ia tersenyum.

    “Aku merindukanmu, Kyle.”

    Aku mengangguk, tersenyum. Tanpa menunggu aba-aba, gadis itu kembali membenamkan kepalanya di dadaku. Dirangkulnya tubuhku erat-erat, seolah ia sudah menunggu begitu lama untuk bisa melakukan hal ini.

    Refleks, kutepuk kepalanya. Eve masih asyik memelukku bahkan saat kuminta dirinya masuk kedalam mobil – sebuah sedan hitam yang perlahan tertutup oleh butiran – butiran salju.

    ***

    Untuk suatu alasan, selama sebulan penuh aku tak bisa menemui Eve. Setelah sempat bertemu kembali kemarin sore, Eve mengajakku untuk pergi bersama ke Danau Lille. Aku cukup terkejut dengan berbagai perubahan pada dirinya, mulai dari rambutnya yang menjadi lebih panjang, juga tubuhnya yang sedikit lebih kurus.

    Meski aku tak menyukai Danau Lille, aku menyetujuinya. Bagiku, bisa kembali bertemu dengan Eve sudah merupakan kebahagiaan tersendiri.

    Mobil ini melaju perlahan diatas jalanan yang sunyi. Hampir-hampir tak ada kendaraan lain yang lewat. Eve duduk disampingku sambil menatap jauh keluar jendela. Wajahnya memancarkan senyum lepas.

    “Sudah lama sekali, ya?” Eve membuka pembicaraan. “Kapan terakhir kali kita pergi ke Danau Lille, Kyle?”

    “Sudah lama bagaimana?” Jawabku tertawa. Meraih sandwich yang ada di samping kemudi, aku mulai mengunyah. Perutku terasa begitu perih. Sejak pagi aku belum makan apapun karena Eve meminta kami untuk bertemu sepagi mungkin. Meski begitu, Eve tetap saja mengomel, bilang bahwa aku tak boleh makan sambil mengemudi. Aku mengangguk malas dan tetap mengunyah.

    “Bulan lalu.” Jawabku setelah selesai dengan sandwich pertama. Saat berusaha meraih potongan sandwich kedua, Eve segera meraih kotak makanku dan menyimpannya jauh dari jangkauan. Aku menggerutu, Eve tersenyum jahat.

    “Bulan lalu, ya?” Tanya Eve. Aku mengangguk malas. Tak lama kemudian, mataku menangkap sesuatu jauh diluar jendela, dan secara refleks kuacungkan jari telunjukku.

    Eve menoleh ke tempat dimana aku menunjuk. Ia tak sadar bahwa aku hanya berpura-pura, sehingga kumanfaatkan keadaan itu untuk mengambil kembali kotak makanku yang dicurinya.

    “Ah, curang!” Eve mengomel, sedikit berteriak. Terlihat raut wajahnya yang kesal bercampur malu. Ia memukuli lenganku berkali-kali. “Curang! Dasar licik!”

    “…satu sama.” Kataku malas. Eve masih tetap menggerutu. Namun saat kemudian aku tertawa geli, Eve juga ikut tertawa.

    Kami sama-sama larut dalam kegembiraan kecil…

    ………

    Untuk sesaat, aku berharap agar apa yang kurasakan saat ini bisa berlangsung selamanya.

    Melintasi jalanan bersalju, mobil ini melaju dalam kecepatan yang cukup stabil. Eve tak lagi mengomel soal sandwich dan ganti menyuapiku.

    “Bulan lalu, Eve,” Kataku, sesaat setelah ia meletakkan potongan sandwich ke mulutku. “Kita baru saja dari sana bulan lalu, kau lupa ya?”

    Eve berpikir sejenak. “Ah, aku ingat!” Katanya kemudian. “Saat aku berhasil melempar bola salju ke wajahmu, betul kan?”

    “Uh-huh.” Jawabku malas. “Sebetulnya, bagian melempar bola salju kewajahku itu bisa kau hilangkan, sih.”

    Eve hanya tertawa mendengarnya. “Bulan lalu, ya? Terasa seperti bertahun-tahun, kau tahu?”

    “Masa?”

    “Mmn,” Eve mengangguk.

    “…perasaanmu saja.”

    Kurasakan kedua mata Eve tertuju padaku. Ia tertawa kecil. Suaranya terdengar begitu bahagia saat kemudian bibirnya bergetar perlahan di samping telingaku.

    “Aku mencintaimu, Kyle.”

    ………

    Dasar penyihir.

    Sebuah senyum geli muncul di wajah Eve. Ia menarik tubuhnya dan kembali menatap jendela mobil, jauh ke langit luas.

    ***

    Salju masih turun tanpa henti. Jalanan masih lengang. Berada pada kondisi seperti ini membuat aku berpikir bahwa kami ada di alam antah berantah – sebuah negeri salju yang hanya dihuni aku dan Eve.

    Faktanya, jalanan dari De’Lau Café menuju Danau Lille memang terkenal karena kesunyiannya. Hanya ada bebatuan, hutan pinus, dan tepian tebing yang membentuk jurang terjal di sepanjang jalan. Jika bukan karena truk-truk besar yang mengangkut kayu bakar dan material, mungkin jalanan ini sudah mati ditinggalkan penggunanya. Begitu sepinya jalanan ini sampai-sampai penduduk lokal membuat mitos-mitos aneh tentangnya. Salah satu yang kuingat adalah bahwa jalanan ini sangat angker dan berhantu.

    Hantu?

    Ha, tentu saja bagiku itu merupakan omong kosong. Sosok arwah penasaran yang kembali karena tak bisa tenang di alam setelah kematian jelas-jelas merupakan cerita rekaan yang dibuat oleh orang-orang dengan berbagai alasan, dari sekedar menakuti anak-anak hingga dendam kesumat. Aku sendiri tak percaya bila arwah seseorang akan kembali ke dunia saat mereka meninggal. Dunia kehidupan dan kematian merupakan dua hal yang sama sekali berbeda, dan meskipun ada orang-orang yang mengklaim bisa menghubungkan kedua dunia tersebut, aku sama sekali tak percaya.

    Orang-orang mungkin boleh bilang aku sombong. Masa bodoh. Aku tak peduli.

    Saat terlarut dalam lamunanku, tiba-tiba saja terdengar bunyi klakson dari arah belakang mobil. Aku menoleh ke arah kaca spion.

    Sebuah truk besar. Suara klaksonnya yang nyaring membuatku sakit telinga.

    Truk itu mempercepat laju kendaraannya, bermaksud untuk menyalip mobil yang kami tumpangi. Aku memilih mengalah. Kubiarkan truk itu melintas melewati samping kanan mobil.

    Awalnya, kupikir truk itu akan segera saja melintas disamping mobilku. Namun saat kendaraan kami melaju berdampingan, ia masih tetap membunyikan klakson truk miliknya. Aku tahu apa maksudnya. Ia berusaha memberitahuku sesuatu. Kuturunkan kaca mobil sebelum kemudian menoleh pada sang supir truk. Letak kemudi truk yang tinggi membuatku harus menengadah.

    “Ada apa?” Sahutku. Sang supir truk, seorang lelaki brewokan paruh baya, berteriak kencang. Aku tak bisa mendengar jelas apa yang ia katakan, sehingga aku kembali menyahut keras-keras. “Apa? Aku tak bisa mendengarmu!”

    “…segera pergi dari situ!”

    Hah?

    “Pergi dari situ! Hantu!”

    Apa maksudnya? Hantu? Pergi dari situ?

    “Bisa kau ulangi, bung?”

    Sang supir truk kembali berteriak, namun aku tetap tak bisa mendengarnya. Setelah saling berteriak untuk beberapa saat, pria itu memutuskan untuk mempercepat laju kendaraannya. Meski dengan jalanan berkelok-kelok, ia cukup mahir dalam membawa truknya, meninggalkan kami berdua dibelakang.

    Atau mungkin aku yang membawa mobilku terlalu lambat. Entahlah.

    Tapi, aku tetap tak mengerti dengan apa yang ia ucapkan. Hantu? Apa maksudnya? Apa yang ia maksud adalah bahwa ada sesosok hantu di mobilku ini?

    “Ada apa, Kyle?” Tanya Eve. Aku tak menjawab, hanya menggeleng sambil kembali menutup kaca mobil.

    “Ayolah, beritahu aku. Aku penasaran.”

    Aku menoleh padanya yang menatapku dengan sebuah senyum penasaran. Setelah berpikir beberapa saat, aku memutuskan memberitahunya. “Sang supir truk bilang padaku sesuatu tentang hantu.”

    “Hantu?”

    “Mmn. Kau percaya itu, Eve? Itu omong kosong. Mungkin sang supir sedang mabuk, haha.”

    Eve tersenyum kecil. Perlahan, dapat kurasakan jemari tangannya menyentuh punggung tanganku yang berada di tuas kemudi.

    “Kyle…”

    “Hmn?”

    Eve tampak membuka mulutnya. Untuk beberapa saat ia tampak berusaha mengatakan sesuatu sebelum kembali menutup mulutnya. Sosok wajahnya tampak sedikit murung.

    “Ada apa, Eve?”

    Eve menggeleng. “Tidak.”

    “…apa sih?”

    Perlahan, sosok wajah Eve kembali berubah. Ia tersenyum lepas, menggeleng. “Lupakan saja, Kyle.”

    “Kau ini aneh, deh.”

    Eve menempelkan kepalanya di pundakku. Bisa kurasakan wangi shampoo yang biasa Eve gunakan saat beberapa helai rambut Eve menyentuh pipiku.

    Aku cukup penasaran mengapa Eve bertanya seperti itu. Meski demikian, aku tak menanyakannya.

    ………

    Larut di pundakku, pandangan mata Eve tertuju ke langit luas.

    ***

    Andaikata Eve sudah meninggal, mungkin aku percaya bahwa ada sesosok hantu didalam mobilku.

    Nyatanya, Eve masih ada disini. Ia masih hidup, dan semua yang kurasakan – sentuhan tangannya, pelukannya, hembusan napasnya saat ia berbisik ditelingaku – semuanya merupakan hal yang nyata dan bisa kurasakan dengan jelas.

    Mengapa sang supir truk berteriak sesuatu soal hantu? Apa memang ada sosok lain yang menyertai perjalanan kami berdua? Jujur, hal itu membuatku sedikit takut.

    Tetapi aku harus mengusir rasa takut itu jauh-jauh. Terutama saat kini kami tiba di Danau Lille.

    Aku menepikan mobilku di area resort, dekat sebuah loji yang tampak berdiri kokoh, namun sepi. Selain dari sang supir truk yang kami temui di jalan tadi, kami tak menemukan satu orangpun lagi.

    Tak ada siapapun selain aku dan Eve.

    Keluar dari mobil yang kami tumpangi, kami berjalan menuju tepi danau. Meski ini musim dingin dan salju turun begitu lebat, danau ini masih ada. Lapisan luarnya tak membeku seperti beberapa danau lain.

    Suhu air di danau ini pasti teramat dingin – cukup untuk membunuh seseorang dalam tiga menit.

    Eve menggaet tanganku erat. Ia terlihat lelah. Perjalanan selama hampir tiga jam membuat kelopak matanya muncul. Ia melepaskan tangannya dariku saat kami berhenti berjalan dan duduk diatas bangku kayu yang dingin.

    Untuk sesaat aku kehilangan kata-kata. Menatap wajah Eve, ia tampak tersenyum sambil memiringkan kepalanya. “Ada apa?”

    “Ah, tidak.” Jawabku.

    “…kau aneh.”

    Aku hanya tersenyum tanpa menjawab, membuat Eve kembali memalingkan wajahnya, jauh menatap langit luas.

    “Aku merindukanmu, Kyle.” Katanya membuka pembicaraan. “Meski kau bilang bahwa kita baru satu bulan kita tak bertemu, bagiku semuanya benar-benar terasa bagaikan bertahun-tahun.”

    “…mulai lagi.”

    “Aku serius, Kyle.”

    ………

    Aku jadi penasaran mengapa Eve kembali mengulang pernyataan tersebut.

    Perlahan, kami mulai bercengkrama, membicarakan berbagai macam hal mulai dari apa yang kulakukan dalam sebulan terakhir, hingga kenangan masa kecil kami.

    Semua obrolan itu memakan waktu yang sangat lama. Aku yakin malam akan segera turun. Meski sebenarnya, di cuaca bersalju dan berkabut seperti ini aku tak lagi bisa membedakan pagi dan siang. Semuanya terlihat sama : kelabu, putih, bening.

    Saat kemudian aku menyiratkan pesan bahwa kami harus segera pulang, Eve mendadak murung.

    “Ada apa, Eve?”

    Eve tak menjawab. Ia menatap wajahku dalam-dalam dengan wajah sedih. Saat kembali kuulang pertanyaanku, Eve berbisik.

    “Jadi, kurasa inilah saatnya kita berpisah.”


    gila, susah banget bikin drama lagi, padahal udah bela2in bangun tengah malem buat nulis
    :lempar: dulu gak sesusah ini padahal :lempar:

    otakku perlu pendinginan :swt:
     
    Last edited: Jun 12, 2015
  4. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
  5. aeroline M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 19, 2011
    Messages:
    1,261
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +10,558 / -0
    ya add-on sejenis pelumas monyet juga bisa aja.
    style theme diganti ke original blue dulu :peace:
     
    • Like Like x 1
  6. charasuu M V U

    Offline

    Kouhai

    Joined:
    Jul 15, 2012
    Messages:
    2,564
    Trophy Points:
    167
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +3,331 / -116
    gak bisa berenti baca WN. dafuk sekali rasanya:panda:
     
  7. biMz_biMz M V U

    Offline

    Innocent Member

    Joined:
    Sep 26, 2011
    Messages:
    2,924
    Trophy Points:
    207
    Ratings:
    +2,960 / -178
  8. darkash Veteran

    Offline

    Poor Slave

    Joined:
    Jul 31, 2010
    Messages:
    5,718
    Trophy Points:
    300
    Ratings:
    +28,732 / -190
    high_timehigh_time minta contoh laporan magangmu bleh
    Templatenya ga jelas ini :swt:

    プリにいdood
     
  9. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    MF capcaynya najong sekali @_@
     
  10. Ii_chan M V U

    Offline

    Minagiru ai

    Joined:
    Jun 27, 2013
    Messages:
    4,958
    Trophy Points:
    187
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,180 / -55
    iya udh bisa.
    tadi pake tema darkest jadi berantakan :haha:
    selain yg item ada yg script idws yg lain lagi gk? :bingung:

    :lol: parah.
    kyknya seru juga ya itu latihannya. :haha:
     
  11. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    bentar gw pm dolo yah... :ngacir:
     
  12. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    well, seru sih, ada beberapa ceritanya di trit DD punyaku kok :hmm:

    ======

    mentok mentok mentok :lempar:
     
  13. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    well sebenernya gpp sih kalo kelewat dopost asal isinya rada beda gitu.

    ===

    anyway, pas lurking di sosmed gitu kayak'e gw ngerasa ini orang2 pada kurang kerjaan kali yah, caci maki orang lain padahal sebenernya itu yg dicaci gk ada salah apa2 ama mereka juga. hal itu bikin gw rada muak juga, meski bukan gw jg yang kena caci maki. ini kayak gk ada kerjaan aja pada ngeshare hal2 yg gk penting padahal mereka punya banyak hal lain yg bisa dilakuin tanpa mesti ngerusak suasana browsing gw.

    ya gw bener2 pengen berhenti browsing di situ cuman ada banyak temen2 gw yg baek juga di situ dan gw masih tetap mau ngobrol terus ma mereka.
     
  14. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    sosmed, mod :swt:

    yah benernya gw juga muak sih ama orang2 yang suka share hal2 penting n bikin ribut dengan satu ato banyak alasan. still, come to think of it, it's social media. as for me, I think I can't really do anything to them. makin gw protes makin gw kena ama golongan mereka lol.

    kalo aku sendiri sekarang bersikap masa bodo aja. pandangan lurus kedepan, apa yang jadi target gw, fokus disana. everything else is irrelevant :lalala:
     
  15. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    ya sebener'e kalo gk keliatan banget si gak masalah. tapi kadang pas di sela2 lagi pengen browsing hal2 fun tiba2 ada aja yg ngerocol alay gitu.

    oh well, untung ada fitur supaya yg kek gituan gak keliatan lagi. :ngacir:
     
  16. charasuu M V U

    Offline

    Kouhai

    Joined:
    Jul 15, 2012
    Messages:
    2,564
    Trophy Points:
    167
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +3,331 / -116
    jangan di masa bodoin donk, di bawa fun aja, tertawala, ketoprak gratisan gitu lho:lalala:
     
  17. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    oh well bener juga sih. mending diambil untung'e aja :ngacir:
     
  18. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    come to think of it, I'm really sick with my job right now.

    thanks to my little sister. she said "everything happens for a reason, even the mistake you made."

    well...
     
  19. Ii_chan M V U

    Offline

    Minagiru ai

    Joined:
    Jun 27, 2013
    Messages:
    4,958
    Trophy Points:
    187
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,180 / -55
    kamu punya imouto ternyata? :kaget::kaget:


    :lempar::lempar:
     
  20. Fairyfly MODERATOR

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Oct 9, 2011
    Messages:
    6,818
    Trophy Points:
    272
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +2,475 / -133
    lah aku gak pernah bilang aku gak punya :lol:

    nglamar mod sana oi :lempar:
     
  21. Ii_chan M V U

    Offline

    Minagiru ai

    Joined:
    Jun 27, 2013
    Messages:
    4,958
    Trophy Points:
    187
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +1,180 / -55
    sma? smp? :gadisbingung:

    bentar2.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.