1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Wawancara Menteri Pendidikan Nasional M Nuh (Tentang UN)

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by hidey-holey, May 1, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. hidey-holey M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Nov 7, 2008
    Messages:
    12,331
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +23,757 / -0
    di spoiler karena panjang dan melantur-lantur...........

    VIVAnews – PROBLEM tahunan Ujian Nasional (UN) jadi ujian Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh. Turunnya tingkat kelulusan secara nasional tahun ini membuat banyak pihak bertanya perlu tidaknya UN. Namun Nuh bergeming. UN tetap diperlukan.

    Baginya, UN ibarat orang pergi ke dokter mengecek kesehatan, sehingga penyakit dapat dikenali. Jadi, UN tak hanya menguji siswa, tapi juga memetakan kelemahan pendidikan di Indonesia secara umum. Dari UN, ia tahu wilayah mana yang perlu perhatian khusus.

    “Kalau ujiannya diserahkan kepada masing-masing sekolah, masing-masing guru di daerah, bisa jadi sama-sama lulus tapi kita nggak tahu (kelemahannya),” kata Nuh.

    Lalu bagaimana pandangan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika ini soal tingginya angka siswa yang tidak lulus. Apa upayanya menuntaskan masalah ini? Dalam dua kali kesempatan wawancara pada wartawan di Jakarta pada Selasa 27 April 2010, Nuh memberi jawaban. Petikannya:

    Tahun ini masih banyak peserta Ujian Nasional yang tak lulus?
    Gimana tanggapan kalian kalau lulusnya 100 persen? Nanti kan dia bilang nggak mungkin, masak lulusnya 100 persen. Jadi kalau 100 persen pun juga tidak mungkin. Yang paling penting, ujian kan ada teorinya, namanya teori kemungkinan, probability, tidak ada kepastian dalam ujian. Kalau kita ujian terus pasti lulus, untuk apa ujian? Atau kalau ujian, pasti tidak lulus, ya untuk apa lagi diuji. Selalu ada space masuk ke wilayah kemungkinan tadi.

    Tentang hasil UN yang turun secara nasional?
    Memang turun hasil UN, kira-kira sekitar 4 persen secara nasional. Itu ibaratnya seperti kalau kita pergi ke dokter, begitu dicek, loh kok kolesterolnya tinggi, ya nggak apa-apa, sekarang bagaimana menurunkan kolesterol itu, kan gitu. Jangan sampai begitu kolesterolnya tinggi, ya sudah bubar saja. Justru checking itu menjadi penting karena kalau kita tidak menguji secara nasional, kita juga tidak tahu, berapa yang nggak lulus di sebelah sini, sebelah sana dengan standar yang sama, di situlah salah satu kelebihan UN.

    Kalau itu sudah ketahuan petanya kayak apa, maka seperti apa intervensi yang kita lakukan untuk penguatan ke depan. Intervensi kebijakan itu mulai dari penguatan para guru, disebabkan kualitas guru, atau karena fasilitasnya. Jadi seluruh kemungkinan, sebab itu kita analisis dan kita siapkan intervensi kebijakannya. Sebelum itu semua yang penting akan ada 1-2 minggu yakni tanggal 10-14 Mei untuk ujian ulangan.

    Ada kritik, siswa yang sudah diterima di Perguruan Tinggi, tapi tak lulus UN …
    Betul. Ada yang mengkritik, bagaimana itu sudah diterima di Perguruan Tinggi Negeri kok malah UN-nya nggak lulus. Ini yang salah siapa, yang brengsek ini UN-nya atau PTN-nya. Kalau saya tanya itu pasti sampeyan pasti bilang UN-nya yang brengsek. Padahal posisi kita seharusnya tidak boleh apriori. Kalau toh ada anak yang diterima di PTN tapi dia tidak lulus UN, maka perlu dicek, pertama apa mata pelajaran yang diuji. Mata pelajaran yang diuji ada berapa, ada 6, 4 atau berapa harus dicek dulu. Kedua, bisa jadi prosedur atau teknik yang dipakai Perguruan Tinggi itu apakah berdasar pada nilai raport, karena ada juga jalur PMDK itu pakai nilai raport, tentu akan berbeda.

    Apakah penurunan tingkat kelulusan karena naiknya kualitas kejujuran?
    Saya lebih pas mengatakan tingkat pengawasan memang lebih tinggi. Itu bisa dibuktikan dari beberapa tindakan yang langsung saat itu bisa dilakukan. Yang penting sekarang adalah tindak lanjut dari ketidaklulusan itu jauh lebih penting.

    Jadi peta sekarang itu tidak boleh dibuang. Nilainya berapa pun silakan apa adanya, sehingga yang harus saya rampungkan 1-2 hari ini itu adalah nilai yang di bawah 5,5 itu ada berapa karena passing grade-nya 5,5. Setiap mata pelajaran, setiap kabupaten/provinsi/ kota. Dari yang di bawah 5,5 itu di-breakdown lagi, yang di bawah 4. Karena bisa jadi nilai 4 tapi bisa lulus karena rata-ratanya di atas 5,5. Dari situlah nanti dalam waktu sesingkat-singkatnya kami melakukan intervensi tadi.

    Paling rendah di mana, wilayah timur Indonesia?
    Betul memang faktanya seperti itu. Yang penting sekarang peta sudah kita dapatkan. Tahun 2010-2011 harus kita perkuat.

    Bukankah sudah ada putusan MA soal UN. MA melarang UN?
    Tidak ada hubungannya dengan keputusan MA karena keputusan MA tidak melarang dan tidak menyuruh diberhentikan. Justru dari UN inilah kita bisa tahu kalau begitu daerah sana yang harus diperkuat. Kita bisa tahu karena ada peta dengan standar sama. Justru melalui UN itulah kita bisa menemukan kebijakan lebih kuat. Paling tidak ada empat penguatan. Pertama, bisa penguatan infrastruktur. Kedua, bisa jadi yang perlu dikuatkan guru-gurunya. Mata pelajaran yang paling banyak tidak lulus itu apa dan bab apa. Soal nomor 1 berapa yang benar jawabannya secara nasional. Soal nomor 10 berapa yang benar. Semua soal itu kita analisis.

    Dari itu kita tahu misalnya bab soal persamaan kwadrat itu paling banyak nggak bisa. Jadi pelatihan atau penguatan guru lebih difokuskan pada penguatan bab itu. Ketiga, bisa jadi karena perpustakaan, bahan-bahan ajar terbatas. Keempat, bisa jadi karena anak-anak disamping sekolah ya kerja karena persoalan ekonomi jadi kebijakannya digerojok bea siswa.

    Banyak siswa dilaporkan stres karena ujian nasional. Bagaimana?
    Logikanya karena ada ujian ulang, beban stres berkurang. Kita bisa bayangkan kalau ujian itu pasti lulus untuk apa. Tentu kami tetap siapkan, kami sudah instruksikan ke sekolah-sekolah untuk mengaktifkan Bimbingan Penyuluhan. Perguruan-perguruan tinggi yang punya jurusan dan laboratorium psikologi untuk turut membantu. Itu solusinya. Kalau kita ujian nggak boleh stres, sampeyan kalau diuji juga mesti stres.

    Siswa yang tak lulus karena faktor apa?
    Kebanyakan yang nggak lulus itu satu mata pelajaran, karena nilainya di bawah empat. Antara lain Bahasa Indonesia. Ini perenungan juga di kementerian, tahunya Bahasa Indonesia kita bagus atau tidak itu ya dari ujian ini. Jadi jangan sampai seperti seseorang yang karena takut sakitnya ketahuan, nggak usah ke dokter, nggak usah tes laboratorium, kan nggak betul juga. Tahu-tahu jebles.

    Apakah gara-gara yang nggak lulus 10 persen lantas salah ujiannya? Kalau memang kemampuannya segitu, kolesterolnya 200 terus mau diapain? Yang penting alat ukurnya sama, jangan di sini dimodifikasi plus minus 5 persen, di sana plus minus 10 persen, sehingga nggak standar. Ya sudahlah kalau memang faktanya begitu, ya sudah.

    Jika mereka tidak lulus UN, tapi bagus di kriteria lain, apa mereka tetap tidak lulus SMA atau SMK?
    Syarat kelulusan ada 4. Kalau salah satu tidak dipenuhi, maka kelulusannya tidak bisa dipenuhi. Lantas kesempatan apa yang masih dimiliki adik-adik kita. Bisa paket C, SMA/SMK. Itu bisa dipakai untuk masuk ke perguruan tinggi. Justru yang menarik, nanti bisa dibuktikan, setelah ujian ulang nanti. Pasti ada yang tidak lulus, kira-kira kalau dicermati betul ada berapa persen dari yang tidak lulus disebabkan UN yang tidak lulus? Apa penyebab ketidaklulusan?

    Saya yakin yang paling dominan disebabkan UN tidak lulus. Kira-kira begitu prediksinya. Kalau itu dikedepankan, oh kalau begitu ketidaklulusan paling banyak disebabkan karena tidak lulus UN, betul kan? Sehingga kalau logika terbalik, kalau begitu, andai ujian dilakukan oleh sekolah, hampir bisa dipastikan lulus. Kalau begitu kalau tidak pakai UN, diserahkan ke sekolah, hampir dipastikan lulus. Kan begitu logikanya.

    Itu maknanya kalau ujian masuk wilayah kepastian, pasti lulus, pasti lulus, pasti lulus, ruh ujiannya hilang.
    Coba dilihat, kalau yang dipakai itu PMDK, tes masuk tidak menggunakan tes tulis, tapi nilai raport. Tentu nilai raport berbeda. Kedua, tidak semua mata pelajaran yang diujikan oleh UN diujikan oleh ujian masuk di perguruan tinggi. Kita kan ada 6 mata pelajaran yang diujikan. Bisa jadi perguruan tinggi hanya uji 3 mata pelajaran. Yang tidak diujikan, bisa jadi yang dia jeblok.

    Intervensi yang dilakukan pemerintah seperti apa?
    Bahasa Surabaya-nya gini, kalau tidak bisa bantu jangan merepotkan. Kira-kira bahasa sekolahnya gini: Pak, betul kami tidak lulus 100 persen. Tapi mau saya kan lulus, tapi kok malah tutup sekalian. Saya kira pendekatannya, tentu kita tidak menutup. Tapi justru kita perkuat. Bagaimanapun sekolah itu telah ikut mencerdaskan kemampuan bangsa, hanya saja kemampuannya terbatas. Tentu bersama dengan itu harus ada pengetatan pendirian sekolah-sekolah baru. Yang ada kita perkuat, yang baru jangan bereksperimen. Sehingga di situ persyaratan diperketat.

    Banyak yang tidak lulus pada tahun ini. Boleh kita sebut UN gagal?
    Syukur itu ketahuan. Masih ada kesempatan tanggal 10 -14 Mei besok, ada kemungkinan naik, hitung-hitungan probabilitas. Dengan pendekatan 40 ribu anak yang mengulang hanya satu mata pelajaran, itu kalau pakai presentase sekarang, 80 persen. Maka ada 32 ribu yang lulus. Berarti tinggal 120 ribu siswa, turun lagi. Siswa itu pasti punya effort, ikhtiar luar biasa.
    • VIVAnews
    source
    Dari segitu banyaknya, saia hanya menangkap 1 kesan sinis...
    Apakah daerah2 yang pendidikannya tertinggal, dibuat percobaan untuk mengetest dan mencari tahu, daerah mana yang tertinggal dalam pendidikan...
    FFS, hal seperti itu kan bisa lewat survei dan semacamnya, bukan dengan UN yang menentukan amsa depan seorang anak...masa depan generasi muda dibuat sebagai percobaan negara!!:madesu:
     
    • Like Like x 2
    • Thanks Thanks x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. sp4rkfist M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 2, 2009
    Messages:
    6,619
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,258 / -0
    dulu waktu zaman EBTANAS, gw paling benci bahasa indonesia, soalnya pilihan jawaban yang diberikan mirip2, malah ada yang menurut gw punya kesamaan arti
    bahkan guru yang satu dengan yang lain punya jawaban yang beda atas satu soal
    ternyata setelah sekian lama pelajaran ini gak ada perubahan sama sekali
     
  4. dizza M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Sep 21, 2008
    Messages:
    5,577
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +4,514 / -0
    nasib anak kelas 3 SMA dibuat percobaan.. :swt:
    nga usah dicoba juga udah ketahuan, beda kualitas pengajar.. :swt:

    ini org nga ngeliat dari aspek psikologis.. probabilitas ? kehidupan itu bkn sekedar hitung2an.. :panda:
    kasian sya ngeliat siswa2 yg stres karena nga lulus.. :sigh:

    UN boleh dilakukan dengan standar nasional, asal kualitas pengajar disamakan diseluruh Indonesia..
    anak sekolah itu klo diajarin pasti bisa jawab soal ujian.. lah ini, dikasih ujian yg anak sekolah itu belum diajarin.. :swt:

    cobalah dicek ke daerah2 diluar kota besar, jgn yang dikota besar.. :sigh:
     
    • Like Like x 2
    • Thanks Thanks x 1
  5. sp4rkfist M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 2, 2009
    Messages:
    6,619
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,258 / -0
    pengalaman gw dulu soal2 matematika yang dikasih ternyata gak pernah diajarkan di jurusan IPS, akhirnya gw sukses dapat nilai 5,8 buat matematika
     
  6. itsmefrey M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Apr 27, 2010
    Messages:
    207
    Trophy Points:
    86
    Ratings:
    +27 / -0
    Liat yg SMA pada byk yg ga lulus...serem....

    gimana saya dan teman teman SMP yg masih harus nunggu....ahhhhhhhh seremmm ~_~

    emang lagi...yg ga d kota kota besar apa terjangkau dengan kualitas minimal pengajar ?? pengjarny saja sudah berbeda kualitas... kan kasian...

    jgnkan luar kota...di dalam kota besar aja msh ada yg terjadi perbedaan kualitas pengajar ~_~ ,
     
  7. ~airiRin~ M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 7, 2008
    Messages:
    9,627
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +3,760 / -0
    Tiap tahun ada pemetaan. Setelah dipetakan terus dilupakan.
    Lalu dipetakan lagi pada bulan Maret - Mei lalu dilupakan lagi pada Juni - Februari.

    AFAIK keputusan MA menyuruh memperbaiki infrastruktur dulu baru UN.
    Apakah sudah diperbaiki? Di Jakarta saja ada banyak sekolah yg tidak punya laboratorium dan perpustakaan yg bagus.

    Banyak yg bilang soal bahasa Indonesia dibuat untuk mengecoh siswa bukan menguji siswa. :swt:
    Mungkin cuma Tuhan dan pembuat soal yg tahu jawaban pasti soal UN bahasa Indonesia.


    Teori konspirasi:
    UN ada untuk mengurangi pengangguran.
    Banyak yg tidak lulus merupakan anak yg cukup pandai, itu cara pemerintah untuk mengurangi sarjana pengangguran di Indonesia kelak.
    Anak pandai mungkin dapat lulus cepat dari universitas sehingga cepat menambah sarjana pengangguran.

    Teori yg lebih ekstrim adalah teori uang proyek.
    UN itu proyek besar, jumlah uang yg dilibatkan besar. Tentu yg terlibat didalamnya tidak ingin UN hilang karena bisa kehilangan pendapatan.
    Di Indonesia ga mungkin di proyek gini ga ada uang bocor. :haha:
    :ngacir:
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: May 1, 2010
  8. Exorcist M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 27, 2009
    Messages:
    3,168
    Trophy Points:
    226
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +12,247 / -0
    Tiap taun passing grade makin naek, pelajaran yg diUNkan jg makin bnyak :sigh:
    Kalau pengen meningkatkan kualitas SDM bukan dengan UN, cobalah memperbaiki sarana dan prasarana penunjang kegiatan belajar
    Bagaimana siswa bisa belajar dgn kalau alat penunjang aja apa adanya :sigh:
     
  9. tolongsaya1 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 8, 2010
    Messages:
    728
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +1,075 / -0
    padahal kata guru gw un itu adalah bekas program amerika yang gagal

    masih aja di pake:sigh:
     
  10. Animers M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 28, 2009
    Messages:
    4,528
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +8,846 / -0
    gw sih cuma menyimpulkan UN gak bisa dijadikan standar untuk menentukan lulus atau nggak, belajar cape2 3 tahun, kellulusan ditentukan cuma 3 hari :sigh:
     
  11. kucinglistrik M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    May 1, 2009
    Messages:
    5,191
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +38,682 / -0
    klo sekarang aja ada permainan di balik UN, bijimane tahun2 depan pas adek gua UN ya.... :swt:
     
    • Like Like x 1
  12. Xophien Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 14, 2009
    Messages:
    2,777
    Trophy Points:
    201
    Ratings:
    +4,606 / -0
    dan ada juga yg lulus UN nilai bagus tp blm keterima kuliah . . . :tolong: :tolong: :tolong: :tolong: :tolong: :tolong:
     
  13. bibiw M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 6, 2008
    Messages:
    713
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +436 / -0
    Dari jama ebtanas gw dulu, gw kurang suka ama sistem ini.... siapa tau ada juara kelas pas ujian lagi ga enak badan , trus nilai nya jelek.... padahal dia juara kelas tapi nasib 3 tahun hanya di tentukan dalam beberapa ujian doank...... adil dari mana ini ?

    Klo gw baru tau klo para high school jepan itu ga ada UN, jadi klo dah kelas 3 mereka akan otomatis lulus, tergantung kebijakan sekolah, nah yg sulit adalah masuk Universitas nya, mereka bener2 seleksi dalam hal ini....

    Hapus aja nih sistem :D
     
  14. Faust Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 23, 2009
    Messages:
    131
    Trophy Points:
    31
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +17 / -0
    Gua dulu nyaris ngga lulus gara2 pelajaran ekonomi, gara2nya materi yg diajarin sekolah beda banget ama yg di ujikan
     
  15. shiro666 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 14, 2010
    Messages:
    572
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +686 / -0
    3 tahun sekolah di tentukan 4 hari :yareyare: . Makanya negara ini ngak maju2x ,kita udah kalah ama

    negara tetangga dengan standar yang lebih tinggi.Liat di film 3 idiots , ujian hanya menyebabkan tekanan

    dalam diri seorang siswa sehingga siswa pun stress memkirkan bagaimana caranya lulus dengan nilai

    memuaskan alhasil banyak siswa yang rela membeli jawaban UN ini dengan harga berapapun.Yang miris

    itu SMA di Papua,4 sekolahnya gak lulus .CMIIW.

    Jadi,UN ini hanya kelinci saja dan menakutkan para siswa saja :sigh: .Anggaran milyaran hasilnya ?

    banyak soal bocor ama kasus serupa lainnya . Seharusnya anggaran segitu di gunakan untuk program

    pendidikan yang bermanfaat :sigh:.
     
  16. Liu_Shen Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jul 26, 2009
    Messages:
    5,067
    Trophy Points:
    277
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +23,396 / -0
    kan situ udah daftar :hehe:

    ==========================================================

    alasan aneh, lulus 100% kok malah dianggap aneh.
    berarti UN memang diatur sedemikian rupa biar ada yg gak lulus kan ??
    terus peserta" UN itu dianggap apa, mainan ??
    beliau bisa ngomong gitu seakan-akan mau siswa lulus ato gak, ya gak ada hubungan nya sama dia
    gak bener nih menteri pendidikan :swt:
     
  17. X_TitaniuM M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 21, 2009
    Messages:
    953
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,242 / -0
    sama.. :sedih: :sedih: :sedih: :sedih:
     
  18. reita890 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 24, 2009
    Messages:
    325
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +78 / -0
    agak kecewa dengan un
    daripada nilai mata pelajaran harus lulus semua mending dibuat nilai rata2 aja gitu
    kan ngga semua siswa bisa di beberapa mata pelajaran anggap aja jago di matematika tapi lemah di b.inggris.
    mana semakin tahun beban kelulusan semakin berat.
    gw jadi ingat dulu pas un nyari jawaban kesana kemari demi lulus un
    dan sekarang jadi mahasiswa belom lulus2 juga....
     
  19. Junko M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 2, 2008
    Messages:
    3,530
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,768 / -0
    UNAS klo gw bilang cuma coret coret saja..
    Alhamdulillah tahun ini saya lulus..

    toh juga nilainya ga pengaruh di SNMPTN..



    yang salah bukan UNasnya..
    tapi sistem pendidikan di indonesia yang masih menjadi masalah
     
  20. Liu_Shen Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jul 26, 2009
    Messages:
    5,067
    Trophy Points:
    277
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +23,396 / -0
    setuju, toh gw dah diterima di PTN juga
    jadi mau nilai pas-pasan juga gak masalah, beda kek SMP :sigh:
     
  21. dantekasep_69 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 14, 2010
    Messages:
    830
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +4,970 / -0
    Prihatin bgt liat generasi muda jaman sekarang.,.,., coba kita pikirkan jalan keluarnnya bersama sama.,.,., :???:
    gimana kalo UN di adain di tempat Rekreasi.,.,., kan otaknya jadi relax.,.,., wkwkwkwk.,.,., :lol:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.