1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic TBA. belum ada Judul

Discussion in 'Fiction' started by mongvie, Jun 4, 2016.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. mongvie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 18, 2014
    Messages:
    55
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +16 / -1
    PROLOG

    Lyon Valarian mendorong pintu ganda menuju aula kerjaan degan kedua tanganya, di ujung aula besar itu, di atas singahsana bertahtakan batu permata seorang pria muda duduk setengah meringkuk dengan tubuh gemetar ketakutan, kedua tanganya yang gemetar berusaha tetap menggengam sebuah pedang yang masih berada di sarungnya.

    Setiap langkah Lyon membuat gemetar di sekujur tubuh pria muda itu bertambah keras, semua gelar kebangsawananya tidak berguna, ia bukan lah raja, ia merasa dirinya begitu kecil di hadapan pria itu.

    “Lyon….Ka…Kau datang kemari untuk membunuhku?” Tanya pria muda itu akhirnya setelah Lyon hanya berjarak 10 langkah darinya, tepat di anak tangga paling bawah singasana.

    Lyon Valarian tersenyum, “Saya sama sekali tidak berniat untuk melakukan hal itu, yang mulia.” Jawabnya.

    Sang raja muda itu berdiri dengan kedua kakinya yang gemetar seolah ia bisa jatuh kapanpun, gagang pedangnya ia gengam sekuat tenaga sampai ia tidak merasakan telapak tanganya, “Aku berusaha untuk membunuhmu….Aku tidak memiliki hak untuk mengeluh….” Katanya terbata-bata

    Lyon tergelak, “Anda memang orang yang bijak sana, yang mulia.” Lyon memlakikan badanya memunggungi sang raja muda, “Jika itu keinginanmu untuk membunuh saya, maka terjadilah.” Lanjutnya sambil merentangkan tangan.

    Di sisi luar aula, Lyon dapat melihat putrinya menarik busurnya, bersiap untuk hal yang terburuk.

    Di belakangnya sang raja muda mencabut pedangnya dari sarungnya, sambil mengarahkan mata pedangnya sang raja berkata, “Kau menakutiku, kau orang yang menakutkan, kau tidak memiliki belaskasihan pada sekutumu….. kau akan berpihak pada lawan mu jika diperlukan…jika kau tidak membutuhkan seseorang kau akan menghabisinya….” Raja muda itu menelan ludahnya. “Sekalipun itu adalah aku!” Lanjutnya setengah menjerit.

    Lyon dapat mengetahui seberapa dekat posisi pedang sang raja denganya dari seberapa kuat tarikan busur putrinya, ia segera bangkit berdiri kemudian berbalik, “Sebuah negara membutuhkan rakyat, dan rakyat kehilangan arah tanpa seorang pemimpin. Yang mulia di perlukan!” jawab Lyon dengan lantang, membuat sang raja muda tertegun. “Paling tidak selama aku hidup.” Lanjut Lyon.

    Sang raja tak bisa membantah kata-kata Lyon.

    “Keberadaan anda membuat saya dapat bergerak dengan bebas, untuk mencapai ambisi saya.” Lanjut Lyon sambil berbalik memunggungi sang raja, meninggalkanya sendirian tak berdaya di ruangan besar itu.
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.