[TAMAN KE 13] Sarang Ular Python (Python reticulatus)

SELAMAT DATANG DI
[TAMAN KE 13] Sarang Ular Python (Python reticulatus)​

Spoiler: Identifikasi

Ular python ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar. Pola warna adalah pola geometris yang kompleks yang menggabungkan warna yang berbeda. Bagian belakang biasanya memiliki serangkaian bentuk berlian yang tidak teratur, diapit oleh tanda lebih kecil dengan pusat-pusat cahaya. Dalam berbagai geografis spesies ini, banyak variasi ukuran, warna, dan tanda-tanda umum terjadi.

Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya. Di Indonesia barat, ada lima spesiesnya: tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok ular peraca (Python curtus group: P. curtus, P. brongersmai dan P. breitensteini) di Sumatra, Kalimantan dan Semenanjung Malaya.

Dua spesies yang lain bertubuh relatif panjang, pejal berotot: P. molurus (sanca bodo) dan P. reticulatus. Kedua-duanya menyebar dari Asia hingga Sunda Besar, termasuk Jawa. P. molurus memiliki pola kembangan yang berbeda dari reticulatus, terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di atas kepalanya. Python memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula, jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris. Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi kepala, melewati mata ke belakang.

Sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 70-80 deret; sisik-sisik ventral (perut) sebanyak 297-332 buah, dari bawah leher hingga ke anus; sisik subkaudal (sisi bawah ekor) 75-102 pasang. Perisai rostral (sisik di ujung moncong) dan empat perisai supralabial (sisik-sisik di bibir atas) terdepan memiliki lekuk lubang penghidu bahang (heat sensor pits) yang dalam (Tweedie 1983).

Di kebun binatang memperlihatkan pola warna mungkin tampak norak, tetapi dalam lingkungan hutan gelap di tengah daun jatuh dan puing-puing itu memungkinkan mereka untuk hampir hilang. Disebut warna mengganggu , melindungi mereka dari predator dan membantu mereka untuk menangkap mangsanya.

Spoiler: Penyebaran

Python terhitung ular yang terbesar dan terpanjang di dunia. The Guinness Book of World Records tahun 1991 mencatat python sepanjang 32 kaki 9.5 inci (sekitar 10 meter) sebagai ular yang terpanjang (Murphy and Henderson 1997). Namun yang umum dijumpai adalah ular-ular yang berukuran 5-8 meter. Sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg (347.6 lbs). Ular python termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun.

Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki. Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun.

Musim kawin berlangsung antara September hingga Maret di Asia. Berkurangnya panjang siang hari dan menurunnya suhu udara merupakan faktor pendorong yang merangsang musim kawin. Namun demikian, musim ini dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Shine et al. 1999 mendapatkan bahwa python di sekitar Palembang, Sumatera Selatan, bertelur antara September-Oktober; sementara di sekitar Medan, Sumatera Utara antara bulan April-Mei.

Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh menjadi hal yang penting di sini. Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas (McCurley 1999).
Python bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir. Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu 88-90 °F (31-32 °C) selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari. Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu lingkungan. Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas. Namun hanya sampai itu saja; begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan ke alam.

Python menyebar di hutan-hutan Asia Tenggara. Mulai dari Kep. Nikobar, Burma hingga ke Indochina; ke selatan melewati Semenanjung Malaya hingga ke Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara (hingga Timor), Sulawesi; dan ke utara hingga Filipina (Murphy and Henderson 1997).

Python memiliki tiga subspesies. Selain P.r. reticulatus yang hidup menyebar luas, dua lagi adalah P.r. jampeanus yang menyebar terbatas di Pulau Tanah Jampea dan P.r. saputrai yang menyebar terbatas di Kepulauan Selayar. Kedua-duanya di lepas pantai selatan Sulawesi Selatan.

Spoiler: Ekologi

Python hidup di hutan-hutan tropis yang lembap (Mattison, 1999). Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap ditemui tidak jauh dari badan air seperti sungai, kolam dan rawa.
Makanan utamanya adalah mamalia kecil, burung dan reptilia lain seperti biawak. Ular yang kecil memangsa kodok, kadal dan ikan. Ular-ular berukuran besar dilaporkan memangsa anjing, monyet, babi hutan, rusa, bahkan manusia yang ‘tersesat’ ke tempatnya menunggu mangsa (Mattison 1999, Murphy and Henderson 1997, Shine et al. 1999). Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu, barangkali karena ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan banyak energi.

Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga mati kehabisan napas. Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya. Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya.
Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali. Seekor python yang dipelihara di Regent’s Park pada tahun 1926 menolak untuk makan selama 23 bulan, namun setelah itu ia normal kembali (Murphy and Henderson 1997).

Spoiler: Python dan Manusia

Python --terutama yang kecil-- kerap dipelihara orang karena relatif jinak dan indah kulitnya. Pertunjukan rakyat, seperti topeng monyet, seringkali membawa seekor python yang telah jinak untuk dipamerkan. Sirkus lokal juga kadang-kadang membawa python berukuran besar untuk dipamerkan atau disewakan untuk diambil fotonya.

python banyak diburu orang untuk diambil kulitnya yang indah dan bermutu baik. Lebih dari 500.000 potong kulit python diperdagangkan setiap tahunnya. Sebagian besar kulit-kulit ini diekspor dari Indonesia, dengan sumber utama Sumatra dan Kalimantan. Semua adalah hasil tangkapan di alam liar.

Jelas perburuan python ini sangat mengkhawatirkan karena mengurangi populasinya di alam. Catatan dari penangkapan ular komersial di Sumatra mendapatkan bahwa python yang ditangkap ukurannya bervariasi antara 1 m hingga 6 m, dengan rata-rata ukuran untuk jantan 2.5 m dan betina antara 3.1 m (Medan) – 3.6 m (Palembang). Kira-kira sepertiga dari betina tertangkap dalam keadaan reproduktif (Shine et al. 1999). Hingga saat ini, ular ini belum dilindungi undang-undang. CITES (konvensi perdagangan hidupan liar yang terancam) memasukkannya ke dalam Apendiks II.

Serangan pada manusia jarang terjadi, tetapi spesies ini telah bertanggung jawab untuk kematian beberapa manusia, baik di liar dan penangkaran. Mereka adalah salah satu beberapa ular yang telah cukup besar dan dilaporkan memakan orang , walaupun hanya beberapa kasus dimana ular benar2 makan (bukan hanya membunuh) manusia tampaknya dikonfirmasi:

1. Dua insiden, di awal abad ke-20 Indonesia : Pada Salibabu, seorang anak 14 tahun tewas dan diduga dimakan oleh spesimen 5,17 m (c.17 kaki) panjangnya. Insiden lain melibatkan wanita dewasa konon dimakan oleh "reticulated python", tapi hanya beberapa bagian yg dapat dikenal.
   
2. Franz Werner melaporkan kasus dari Burma yang terjadi baik di awal 1910-an atau tahun 1927. Pemilik sebuah toko perhiasan bernama Maung Chit Chine, yang pergi berburu dengan teman-temannya, tampaknya dimakan oleh spesimen 6 (20 ft) m setelah ia mencari berlindung dari hujan badai di atau di bawah pohon. Seharusnya, ular itu menelan kaki pertama, bertentangan dengan perilaku ular normal, tapi mungkin cara termudah bagi ular untuk benar-benar menelan manusia.
   
3. Pada tahun 1932, Frank Buck menulis tentang seorang remaja yang dimakan oleh hewan peliharaan 25 ft (7,6 m). reticulated python di Filipina. Menurut Buck, python melarikan diri, dan ketika ditemukan, nampak bentuk anak manusia dalam ular. Ternyata dia anak pemilik ular itu.
   
4. Di antara sekelompok kecil Agta negritos di Philipppines, enam kematian dengan python telah didokumentasikan dalam jangka waktu 40 tahun, ditambah satu yang meninggal kemudian karena gigitan yang terinfeksi.
   
5. Pada tanggal 4 September 1995, Ee Heng Chuan, 29 tahun karet penyadap dari negara Malaysia selatan Johor , tewas oleh python reticulated besar. Korban tampaknya telah tertangkap tidak menyadari dan diremas sampai mati. Ular itu melilit tubuh tak bernyawa dengan kepala korban mencengkeram di rahangnya ketika tersandung pada oleh adik korban. Python, berukuran 23 ft (7,0 m) panjang dan berat lebih dari 300 lb, tewas setelah polisi tiba, yang diperlukan empat tembakan untuk menurunkannya. [8]
   
6. Menurut Mark Auliya, mayat 32 tahun Mangyan , Lantod Gumiliu, telah diambil dari perut seekor 7 meter (23 kaki) reticulated python di Mindoro , mungkin pada Januari, 1998.
   
7. Pada tanggal 23 Oktober 2008, 25 tahun Virginia Beach, Virginia wanita, Amanda Ruth Hitam, tampaknya telah dibunuh oleh hewan peliharaan 13 kaki (4.0 m) reticulated python. Penyebab jelas kematian adalah sesak napas . Ular itu kemudian ditemukan di kamar tidur dalam keadaan gelisah.
   
8. Pada tanggal 21 Januari 2009, 3 tahun Las Vegas anak dibungkus oleh hewan peliharaan 18 kaki (5,5 m) reticulated python. Ibu anak itu, yang telah menjaga python atas nama teman, menyelamatkan balita dengan gashing ular sanca dengan pisau. Ular itu kemudian eutanasia karena luka yang fatal.

Mengingat ukuran maksimum mangsa diketahui, secara teknis mungkin bagi spesimen dewasa untuk membuka rahangnya cukup lebar untuk menelan manusia anak, remaja, atau bahkan orang dewasa, meskipun bahu Homo sapiens dapat menimbulkan masalah bagi ular dengan ukuran cukup (<6 meter). Korban hampir pasti akan mati pada saat ular mulai menelan.

Mutasi Warna

Warna dan motifnya meliputi T- albino, T+ albino, Tiger, Super Tiger, Albino Tiger, dll.
Jenis Piton sendiri memiliki 7 spesies di dunia dan untuk piton batik sudah terdapat beberapa variasi jenis yang merupakan hasil perkawinan silang, antara lain tiger albino piton, sunfire golden piton, calico, ivory dan lain sebagainya.

ATURAN LOUNGE

1. Judul ada hubungan dengan satwa dan tumbuhan + urutan lonje
2. Gunakan prefix lounje
3. Pertanyaan harus berhubungan dengan dunia flora dan fauna
4. NEW TS adalah member yg menjawab dengan bnar pertanyaan TS yg lama.
5. Reset 1000 post, setelah 1000 post di bentuk Thread baru
6. Topik pembahasan thread baru adalah flora dan fauna
7. Memasukan semua jawaban dari pertanyaan sebelumnya.
8. Dianjurkan membahas satwa dan tumbuhan liar...
9. Boleh tanya-tanya tentang Flora dan Fauna secara bebas
10. Menyapa pengunjung baru
11. Dilarang Ngejunk --> only emotion / only image--> Delete
12. Aturan harus dipajang
13. semoga gak ada densus 88 biar bisa aman
14. Dilarang multipost (lebih dari 2 post berurutan)

DAFTAR TAMAN

1. [Lounge] Talk All About Your Pet (Pasar Satwa Liar) @rampeg
2. [Lounge - Part 2] SunfLower Garden : The Sunflowers are Blooming @miftakhulum,
3. Lounge [Taman ke-3] Taman Air = Kilau Ikan Neon Tetra @majolooco
4. Tanaman Langka - Nepenthes ampullaria [Taman ke-4] @clontongan
5. [Taman 5] Satwa Unik - Tarsius @nu_van
6. [Taman ke-6] Tanaman Obat Keluarga - Sirih Merah @majolooco
7. [Taman ke-7] Tanaman Hias: Lidah Mertua @raviopatra
8. [Taman ke-8] Arthropoda: Serangga Tomcat @melz_zchays
9. [Taman ke-9] Plantae: Cannabis sativa (Ganja) @kimochi_neesan
10. [Taman ke-10] Animalia : Hamster (SubFam Cricetidae) @miss_shatter_day
11. [Taman ke-11] Plantae adi (Oryza Sativa) @Madhan16
12. [TAMAN #12] Anatidae : BEBEK DOMESTIK (Anas platyrhynchos domesticus) @komikb4