1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Supreme Magician

Discussion in 'Fiction' started by NodiX, Dec 3, 2016.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +921 / -0
    SUPREME MAGICIAN
    Author: NodiX
    Genre: Fantasy, Action, Drama, Romance
    Jadwal Update: Setiap rabu dan sabtu jam 7-9 malam (rencananya)
    SINOPSIS
    Nama asliku sudah hilang oleh waktu. Dokumen sejarah dan dongeng menyebutku sebagai magician nomor satu dengan julukan "Supreme Magician", tapi tak ada satu pun yang mengenalku.

    Merepotkan. Satu tahun yang lalu ada seorang bocah pangeran yang arogan di depanku dan kuberi dia pelajaran. Kemudian anggota kerajaan mengirim sepuluh kesatria terbaik untuk membunuhku, yang lalu malahan mereka yang mati. Kemudian mereka mengirim seratus orang, dan seratus orang itu mati semua. Mereka mengirim ribuan prajurit, dan setelah itu aku dianggap sebagai pembunuh masal.

    Merepotkan. Hari ini ada lima bocah yang menyerangku. Mereka semua pangeran dan seorang putri. Aku sudah jera jika menyentuh anak-anak ini, maka kerajaan yang lain akan mengejarku juga dan aku tak bisa hidup dengan tenang lagi. Jadi aku menakut-nakuti mereka, dan tak kusangka aku lengah dan artifact sihir yang mereka gunakan adalah artifact yang biasanya untuk membunuh naga, membuatku terpaksa melepas jiwaku dan mencari tubuh baru untuk dirasuki...
    INDEX

    CATATAN:
    Link index menuju blog saya dan akan diupdate setiap chapter full (bukan per bagian). Untuk update di trit ini tetep teratur tapi gak saya index.
     
    • Informatif Informatif x 1
    Last edited: Dec 3, 2016
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +921 / -0

    CHAPTER 1 – REPOTNYA HIDUP SEBAGAI BURON

    Namaku Ryan.

    Jika kau bertemu denganku kali ini panggil lah aku dengan nama itu. Karena itu adalah namaku hari ini. Memang kemarin namaku adalah Bernard. Dan kemarin lusa namaku Gerald. Lalu kemarinnya lagi namaku Steve.

    Tapi itu masa lalu.

    Hari ini namaku Ryan.

    Sudah satu tahun aku mengganti namaku setiap hari. Sudah lupa aku namaku saat datang ke kerajaan ini. Tapi mungkin kalau membaca koran aku akan mengingatnya lagi. Namaku yang mereka anggap asli ada di mana-mana.

    Terutama di papan pengumuman. Wajah dan namaku ditempel di seluruh penjuru negeri.

    Dengan tulisan ‘WANTED’ tertera lebar berwarna merah.

    Memang, walau setiap hari mengganti nama dan setiap minggu mengubah wajahku, mereka selalu datang. Para Bounty Hunter yang tergiur dengan upah buronku dengan harga 200 juta gold rata-rata memiliki item yang bisa membaca track rune yang enam bulan lalu ditaruh nenek Gold-cloak Magician. Harga upah itu sudah hampir separuh harta kekayaan kerajaan.

    Kau bisa mengatakan kalau aku adalah musuh Kerajaan Golden Wing nomor satu.

    Jangan bilang kalau penyamaranku sia-sia. Aku masih butuh makan di warung dan membeli kebutuhan sehari-hari. Orang biasa tak akan bisa membedakan penyamaranku. Aku hanya was-was jika mendapati bounty hunter atau prajurit kerajaan yang mendekat.

    Minggu ini aku menghitung dua ratus enam belas bounty hunter yang melacak keberadaanku.

    Dan minggu ini aku sudah membunuh dua ratus enam belas orang.

    “Bounty hunter tadi dari kerajaan sebelah,” aku membaringkan tubuh di bawah pohon rindang setelah menaruh shield formation yang cukup kuat untuk menahan serangan mendadak. “Kalau mereka gak mengirim orang nomor satu, maka daftar aksi kriminalku bakal numpuk terus. Kapan aku bisa hidup tenang?”

    *Shrkk shrkk shrkk*

    “Hmm?”

    Seekor kelinci keluar dari semak-semak.

    “Hehe, kelinci lucu, sini, sini...”

    Aku menyalurkan mana ke spatial ring-ku dan mengeluarkan sayuran hijau yang kubeli kemarin dari dalam ruang buatan. Kemudian aku melambai-lambaikannya ke arah kelinci itu.

    “Sini, sini. Ini makanan enak. Sini, sini.”

    Kelinci itu memiringkan kepalanya. Mungkin dia bingung. Dan mungkin juga dia lapar. Aku mengeluarkan sayuran lain dari spatial ring. Kelinci itu kemudian melompat-lompat kecil ke arahku.

    “Makanan enak... makanan enak...”

    Sambil melambai-lambaikan sayuran, aku tak bisa menahan senyumku. Kelinci itu melompat-lompat tanpa curiga. Lalu setelah sekitar tiga meter mendekat ke arahku, tiba-tiba kelinci dengan bulu berwarna coklat itu terbakar api.

    “Hehehe, daging kelinci... makan enak hari ini aku.”

    Kelinci itu terkejut dan ingin lari menjauh dariku. Tapi aku menaruh layar shield baru dan kepalanya membentur dinding yang tak terlihat. Sambil terbakar, ia meronta-ronta. Erangan terdengar dari mulut kelinci itu.

    Aku memadamkan apinya ketika gerakannya melambat. Kemudian kupegang lehernya. Bulunya sudah terbakar hangus, dan masih terasa panas. Tapi aku sudah menguasai fire magic semenjak usia sembilan tahun. Dibakar hidup-hidup pun terasa hangat bagiku.

    Aku membuat pisau tajam dari tekanan udara dengan wind magic-ku. Kukuliti kelinci itu. Kemudian isi perutnya kukeluarkan dan dagingnya kucuci bersih dengan air yang kubuat dengan water magic. Setelah dagingnya bersih dan kulumuri dengan garam, aku membuat api unggun dan memanggang kelinci itu dengan gembira.

    “Bulan ini belum masuk musim memburu jadi aku beruntung dapat daging kelinci di sini. Bahkan di pasar pun dapat daging saat ini susah sekali. Masih kurang rempah-rempah bumbunya tapi gak niat aku balik ke kota. Orang-orang bodoh itu masih menungguku di sana dan aku malas bunuh orang hari ini.”

    Api yang kubuat dengan fire magic-ku lebih kuat dari fire magic penyihir biasa. Dan saat aku membuat desain untuk fire rune-ku waktu itu, aku membayangkan api untuk memanggang daging. Waktu itu aku masih muda, jadi banyak ide konyol saat aku membuat magic rune.

    Sampai saat ini aku masih berterima kasih kepada diriku saat muda dulu. Fire magic ini sangat berguna bagiku, lidahku, dan perutku. Daging yang kupanggang pun lebih cepat matang dan bumbu lebih meresap dari biasanya. Kuusap air liurku yang menetes dari tepi mulut, karena aroma daging yang dipanggang mulai terasa.

    *Shrkk shrkk shrkk*

    “Hmm? Kelinci lagi?”

    Tiba-tiba, dari arah semak-semak kelinci tadi keluar, sebuah bola api meluncur ke arahku.

    “Sialan!”

    Beruntung aku sudah memasang shield formation tadi. Bukan hanya shield magic biasa, ini adalah formasi sihir kuat yang bisa menahan serangan Gold-cloak Magician mana pun.

    Bola api itu meledak saat menyentuh shield formation-ku. Tetapi aku merasakan sesuatu yang aneh dari dalam bola api itu.

    “Light magic di dalam fireball! Bounty hunter kali ini bukan kelas teri!”

    Aku tak melompat panik melihat serangan gabungan itu. Karena daging kelinci yang kupanggang hampir matang. Jadi aku menunggu sebentar lagi.

    Cahaya di dalam bola api itu pelan-pelan menelan energi mana dari apinya. Apa yang terjadi jika light magic digabung dengan fire bagic?

    Akan tercipta fusion magic: lightning elemental!

    Lidah api dari ledakan fireball itu terbalut oleh cahaya yang tadinya diselipkan dalam fireball itu. Kemudian berubah menjadi aliran listrik yang langsung melemahkan shield formation-ku.

    Serangan dadakan yang menyembunyikan kekuatan aslinya. Jika aku tidak memasang shield formation itu dan menerimanya secara langsung, barangkali aku akan tertipu dan tak menggunakan mana yang cukup untuk menahan serangan lightning magic yang akan datang kemudian. Dan jika serangan magic itu bukan dari penyihir kelas teri, maka aku bisa terluka.

    Tidak terluka sampai serius tapi aku benci merasakan rasa sakit! Pernah dulu kakiku keseleo karena disergap dari gelap oleh dua Gold-cloack Magician, dan jalanku pincang selama satu minggu.

    “Siapa di sana? Jangan keluar, tunggu dagingku matang dulu!”

    Teriakku ke arah semak-semak itu.

    “Siapa yang peduli dengan dagingmu. Kau akan mati hari ini!”

    Suara seorang gadis terdengar lembut walau pun ia berteriak.

    “Gak sopan! Apa kamu gak tau kalau sekarang sedang susah nemu daging di pasar?” Seruku ke arah suara itu.

    Kemudian, ada empat sosok yang keluar dari semak-semak itu. Mereka semua berjubah perak. Silver-cloak Magician, satu tingkat di bawah Gold-cloak Magician. Jubah mereka semua bertudung dan menutupi kepala mereka. Bahkan aku tak bisa melihat wajah mereka yang disembunyikan dalam bayangan tudung-tudung itu.

    Tak heran jika salah satu dari mereka bisa menggunakan fusion magic. Bounty hunter kali ini cukup merepotkan juga.

    “Hehe, empat Silver-cloak, kalian bukan dari Golden Wing Kingdom. Tapi sayang mereka yang pengen aku mati pasti mati duluan di tanganku.”

    Tentu aku mengintimidasi mereka sebelum mereka sempat membuatku kerepotan. Aku selalu melakukannya pada bounty hunter yang datang tapi tak ada dari mereka yang mendengar peringatanku. Dan sekarang semua dari mereka sudah mati.

    “Kau sudah membunuh ratusan ribu prajurit kerajaan dan puluhan ribu warga asing. Kematianmu akan membawa damai di negeri ini. Bagaimana pun juga hari ini kau yang harus mati.”

    Suara gadis itu masih terdengar namun bukan dari empat Silver-cloak Magician yang berdiri di depanku.

    “Kalau mereka tak ada niat membunuhku maka mereka pasti masih hidup sekarang. Sudah kubilang dari awal jangan nekat di depanku. Tapi otak mereka semua sedang konslet oleh uang reward. Apa boleh buat!”

    “Kau adalah iblis nomor satu negeri ini. Bukan, nomor satu di dunia ini! Bahkan semua uang itu tak akan cukup untuk membalas jasa membunuh iblis sepertimu!”

    *Zzzzzrrrttttt*

    Aliran listrik muncul dari arah semak. Keempat Silver-cloak Magician itu pun mengarahkan telunjuk mereka ke arahku, sambil merapal mantra dan ikut mengeluarkan lightning magic bersamaan dengan gadis yang bersembunyi di semak belukar.

    *Zzrrrtt* *Nnngggg* *BOOOMM!!!*

    Setelah lightning magic ke lima penyihir itu bersatu dan mencoba mengalahkan shield formation-ku, sebuah ledakan terjadi.

    Ledakan itu terpicu karena gesekan antara energi mana pada shield formation dan energi mana dari aliran listrik sudah mencapai batasnya. Serangan mereka terputus dan formasi pelindungku perlahan-lahan runtuh.

    Kuayunkan tanganku dari bawah ke atas sambil melambaikan mana dan membuat shield formation baru. Lalu kulihat keempat Silver-cloak Magician itu terdiam menatapku sambil meminum ramuan untuk mengisi kembali mana mereka.

    Aku tersenyum dan kembali fokus memanggang daging kelinciku.

    “Seberapa besar kapasitas mana-nya? Iblis itu melempar shield magic yang sangat kuat seperti dia melempar uang receh!”

    “Kita berlima sudah menggabungkan lightning magic kita dan hampir menggunakan seluruh mana kita, tapi hanya bisa menghancurkan satu shield magic-nya saja! Entah berapa kali kita bisa bertahan, mungkin kita harus menggunakan artifact untuk bisa menang.”

    Aku mendengar empat Silver-cloak itu berdiskusi dengan serius. Bagi mereka, ini adalah situasi hidup dan mati. Seperti masa depan mereka akan terbentuk dari kejadian siang ini.

    Dan aku hanya bersiul sambil memutar-mutar daging kelinciku di atas api buatan.

    Kemudian terdengar suara berisik dari dalam semak. Aku menoleh, dan kulihat sebuah sosok berjubah biru muncul. Sosok itu lebih pendek daripada yang lain, dan dadanya yang timbul menjelaskan bahwa ia adalah satu-satunya wanita di kelompok itu. Ia adalah penyihir tingkat Blue-cloak Magician, satu tingkat di bawah keempat temannya.

    “Putri Jasmine! Kalau kita gak serius dari awal bisa-bisa kita bakal kalah karena kehabisan mana. Dia terlalu kuat!”

    “Beda sekali dengan informasi yang kita dapatkan! Kita tak boleh menyia-nyiakan kesempatan. Mumpung dia lagi lengah, gunakan artifact itu sekarang juga!”

    Mereka berbisik kepada gadis yang bernama Putri Jasmine. Jarak mereka denganku cukup jauh, jadi mereka mengira suara mereka tak akan terdengar olehku. Tapi mereka tak tahu aku telah menguasai sebuah rune dari wind magic khusus untuk mendengar suara dari jauh. Aku mendesain rune ini saat berusia empat belas tahun dan waktu itu hampir setiap malam minggu menggunakannya di tempat sepi yang sering dikunjungi anak muda.

    “Pangeran Bunckey, Pangeran Thygawatt, aku mengerti keresahan kalian. Tapi bukankah kita belum mengeluarkan rune dan spell formation terkuat kita? Shield magic-nya mungkin terlalu kuat, tapi jika dia diam di situ seperti orang tolol, tak mungkin kekuatan gabungan kita berlima tak bisa menghancurkannya!”

    “Jadi apa kita tak akan menggunakan artifact itu?” Tanya seorang yang lain.

    “Artifact ini terlalu berharga bagi keluarga kerajaanku. Aku meminjamnya tanpa sepengetahuan ayahku, dan sebisa mungkin aku ingin mengembalikannya tanpa ada yang tahu. Mungkin kerajaan kalian berlima juga sudah mendengar ceritanya, hanya bisa digunakan sekali dalam seratus tahun!”

    “Oh, jadi artifact luar biasa yang kamu bilang dari awal itu...”

    “Mn,” gadis itu mengangguk. “Karena itu, kalian mengerti kan mengapa aku tak bisa menggunakan artifact ini seenaknya. Mari kita keluarkan semua kekuatan kita, dan jika ujungnya kita tak berhasil dan tak ada pilihan lain, aku akan menggunakan artifactnya dan menghabisi nyawa si iblis saat itu juga!”

    Keempat penyihir yang lain mengangguk setuju. Kemudian mereka semua menoleh ke arahku.

    “Iblis! Kamu gak bakal bisa hidup untuk melihat matahari terbenam sore nanti!” Bisik gadis berjubah biru itu dalam hati.

    Mereka kemudian menulis rune di tanah dengan staff mereka. Aku hanya menonton sambil menikmati daging kelinciku yang baru matang.

    “Spell formation, kah? Mereka menggambar rune bersama-sama untuk menyalurkan mana ke satu titik terus mengeluarkan serangan magic gabungan. Yang tadi juga gabungan tapi rapal lightning magic saling pisah jadi lebih lemah daripada yang ini.”

    Aku diam termenung sesaat. Sejak awal aku menyadari kelima penyihir ini adalah anak-anak muda yang tak lebih tua dari 25 tahun. Semuda itu sudah menjadi Silver-cloak Magician bisa dibilang jenius. Tapi jenius mana pun jika terlalu cepat meraih level maka fondasinya tak akan cukup padat. Mereka sama sekali bukan ancaman.

    Mungkin kalau melawan empat Silver-cloak Magician berpengalaman, aku harus sedikit lebih serius. Karena aku tak akan pernah tahu bila orang-orang berpengalaman akan melakukan hal yang merepotkan seperti saat Gold-cloak Magician waktu itu menaruh track rune sebelum dia kabur dari cengkramanku, yang membuat bounty hunter terus menerus datang seperti semut yang menemukan aroma gula. Tapi setelah menyadari lawanku adalah anak-anak bocah, tak ada yang perlu dikhawatirkan.

    Kecuali jika mereka menggunakan artifact yang mereka bilang tadi.

    Aku tak tahu artifact mana yang akan digunakan. Tapi menurut pengalamanku, seorang penyihir tak bisa dianggap remeh jika menggunakan artifact selemah apa pun dia. Terutama artifact yang hanya bisa digunakan seratus tahun sekali.

    Yap. Aku tak bisa meremehkan mereka saat ini. Jadi aku menaikkan kekuatan shield formation-ku dari sepuluh persen ke tiga puluh persen kekuatan utamanya. Shield formation itu pun mulai menunjukkan bentuknya yang bulat dan berwarna ungu, walau pun masih terlihat transparan.

    Sudah lama sekali aku tak menggunakan sihir sekuat ini. Hadeehhh... kalau tidak diurus besok pasti badanku pegal-pegal selama tiga hari...

    “Wahai iblis!” panggil gadis itu kepadaku. “Kau mungkin masih tak cukup lama menghantui tanah kerajaanku. Tapi aku tahu keberadaan menjijikkan sepertimu itu adalah hama yang telah lama merusak dunia ini. Hari ini, kami akan membuat kontribusi kepada umat manusia dengan melenyapkan hidupmu dari muka bumi ini!”

    Aku hanya bisa tersenyum pahit. Suara gadis ini masih terdengar manis walau hawa membunuh terasa di setiap kalimatnya. Mendengar ucapannya, aku tahu gadis ini sudah lama memiliki fantasi terhadapku. Sayang sekali fantasi itu tak seperti yang kuharapkan... kalau tidak aku sudah mengejarnya untuk menjadikannya istri.

    “Kawan-kawan, melihat shield magic iblis ini semakin kuat, aku punya saran untuk memodifikasi sedikit serangan gabungan kita.”

    Tiba-tiba seorang dari Silver-cloak itu berkata.

    “Oh, Pangeran Takhylalad, apa kau berpikir kekuatan kita semua terlalu lemah dibandingkannya?”

    “Bukan begitu maksudku, Putri Jasmine. Untuk menghemat mana kita, ketimbang kita menerobos paksa shield magic itu, lebih baik kita memikirkan cara lain untuk mengalahkannya. Jika kita semua menggunakan kekuatan mentah saja, walau pun kita bisa menghancurkan shield magic orang itu, maka dia bisa saja membuatnya lagi. Kalau begitu terus keadaannya, yang terjadi nanti kita bakal terpaksa menggunakan artifact Putri Jasmine untuk mengalahkannya.”

    “Memang ada cara lain? Yang hanya kita bisa lakukan sekarang hanyalah mengeluarkan semua tenaga kita!”

    “Pangeran Shandal Jaypitt, kau benar sekali. Aku tak bisa memikirkan cara lain selain menggunakan artifact untuk benar-benar bisa mengalahkannya.”

    “Pangeran Bunckey, Pangeran Thygawatt, Pangeran Shandal Jaypitt, Putri Jasmine... kalian semua tahu kan teknik rahasia dari kerajaanku untuk bisa mengirim benang jiwa ke hewan buas dan mengendalikannya?”

    Yang lain mengangguk.

    “Bagaimana kalau kubilang... teknik itu memiliki tingkatan yang lebih tinggi lagi, yang hanya bisa digunakan oleh keturunan murni keluarga kerajaanku?”

    “Pangeran Takhylalad, apa maksudmu teknik itu cukup kuat untuk bisa mengalahkan iblis itu? Apa kau bisa menggunakannya?”

    Silver-cloak itu mengangguk dalam tudungnya. “Aku mengerti sedikit, tapi cukup untuk bisa menaruh benang jiwaku ke dalam rune gabungan kita... dan mengendalikan spell formation ini!”

    Mendengar itu semuanya terdiam takjub. Mereka tak pernah mendengar teknik sehebat itu. Tapi aku merasa familiar. Aku mengingat pernah membuat teknik untuk bisa mengendalikan mana yang sudah menjadi rune dan sihir lainnya, bahkan bisa sampai mengendalikan jiwa manusia. Kemudian aku mengingat juga empat ratus tahun yang lalu aku kalah judi dan memberikan teknik itu kepada seorang petani... dan tak lama kemudian aku mendengar kabarnya telah berhasil membangun kerajaan bernama Kerajaan Takhylalad.

    “Jadi kau benar-benar bisa menemukan cara untuk mengalahkannya?” tanya gadis yang disebut Putri Jasmine itu.

    “Mungkin tak bisa mengalahkannya secara langsung. Tapi di setiap shield magic, pasti ada celah walau pun kecil. Jika kita melepaskan rune magic biasa maka sihir kita tak akan bisa melewati celah itu. Tapi jika aku mengendalikannya, kuyakin separuh dari kekuatan serangan spell formation kita bisa melewati celah itu dan melukainya!”

    Mendengar itu, aku hanya bisa mendesah dalam hati. Anak muda bernama Pangeran Takhylalad itu sangat percaya diri untuk bisa melukaiku. Dan aku pun melihat ke empat bocah yang lain menjadi tambah semangat dibuatnya.

    Di sisi lain, aku mengerti jika aku melukai para pangeran dan putri kerajaan ini, maka semakin banyak orang yang akan mengejarku.

    Haahhh...

    Repotnya hidup sebagai buron...
     
    • Setuju Setuju x 1
  4. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +921 / -0

    CHAPTER 2 – BOCAH GAK TAU UNTUNG!!!

    “Mmm.”

    Aku mengangguk saat melihat Silver-cloak itu menggunakan teknik rahasia Takhylalad yang aku berikan pada petani itu ratusan tahun yang lalu. Dalam hatiku aku merasa pemuda itu cukup berbakat untuk penyihir yang belum mencapai tahap penyihir abadi, untuk bisa memahami teknik itu sampai sejauh ini.

    Dulu aku mengingat telah memberikan setengah dari desain teknik itu kepada si petani. Setelah aku mendengar ia menggunakan teknik tersebut sebagai fondasi untuk membangun kerajaannya, aku sempat berpikir untuk memintanya sedikit keuntungan waktu itu. Tapi dikarenakan ada sebuah kecelakaan aku jadi tak sengaja membuat seorang gadis di desa sebelah hamil, sampai lupa aku soal si petani itu.

    Aku bertanya-tanya apa si petani itu sempat melewati batas tingkat Gold-cloak Magician dan mencapai titik sihir abadi untuk bisa hidup sampai sekarang. Kalau dia sudah mati, barangkali aku bakal mengambil Pangeran Takhylalad ini untuk kujadikan murid. Mengingat taruhan judi waktu itu adalah satu ekor ayam hutan dan teknik yang bisa digunakan untuk membangun kerajaan, barangkali menambah satu orang pangeran ke dalamnya tak bakal menjadi masalah.

    Ngomong-ngomong tentang si pangeran ini, sepertinya dia benar-benar bertekad membunuhku...

    Rune-rune gabungan dari ke lima penyihir itu untuk membentuk spell formation mengecil dan desainnya dimodifikasi menjadi lebih simpel agar bisa disisipi benang jiwa oleh Pangeran Takhylalad. Daya hancur dari spell formation itu langsung turun drastis, tapi masih lebih kuat daripada serangan gabungan sebelumnya.

    “Tahan sebentar. Jangan langsung penuhi rune-runenya dengan mana!” teriak si Pangeran Takhylalad ketika teman-temannya mengisi rune yang mereka gambar di tanah dengan mana. Rune-rune tersebut kemudian bercahaya, kelap-kelip enggan untuk menjadi terang betul karena ke empat penyihir lain masih menahan aliran mana mereka. Kemudian Pangeran Takhylalad menekan di antara dua alisnya, sebuah benang cahaya berwarna putih keluar dan menempel di jari itu.

    “Ini adalah benang jiwaku yang kusimpan dan rawat selama tiga tahun belakangan ini. Wahai jiwa luhur yang begitu agung, tuntunlah jiwa cucumu untuk menyelam benang jiwa ini dan membangunkan pelindung samawi!”

    Pangeran Takhylalad menyentilkan jarinya dan benang jiwa melompat ke arah rune-rune yang menyala. Kemudian ia menggerakkan tangannya dan merapal mantra, energi mana merembes keluar dari mana sphere di tubuhnya sampai mana sphere tersebut kering tanpa ada sisa energi mana lagi. Melihat hal itu, Silver-cloak Magician yang lain ikut menghabiskan mananya. Membuat terang nyala cahaya rune spell formation itu memuncak tepat sebelum si gadis Blue-cloak Magician itu sempat melakukan hal yang sama dan menghabiskan mananya juga.

    Tak lama kemudian, cahaya spell formation itu berubah menjadi api. Itu adalah spell formation dari fire magic, dan karena difondasikan dengan benang jiwa milik Pangeran Takhylalad, api yang keluar dari spell formation itu berubah wujud menjadi wujud seekor ular.

    “Apa... apa itu?!”

    “Ini seperti imitasi dari sihir Empat Dinasti Ular, tak kusangka Kerajaan Takhylalad memiliki teknik sekuat ini!”

    Gadis yang bernama Putri Jasmine itu tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada Pangeran Takhylalad. Hal ini membuat ketiga Silver-cloak lainnya menjadi terlihat tak nyaman.

    “Kawan-kawan, aku harap kalian bisa menjaga rahasia tentang teknik ini. Kalau saja orang lain tahu tentang aku menggunakan teknik ini maka nanti akan terjadi masalah!”

    Yang lain mengangguk mengerti. Mereka tahu dengan teknik ini Kerajaan Takhylalad mempunyai hak untuk disejajarkan dengan salah satu Dinasti Ular, tetapi mereka tak memiliki kekuatan untuk bersaing bahkan dengan cabang salah satu dinasti tersebut. Hal ini tentu akan membuat situasi rumit jika teknik ini sampai di dengar oleh orang-orang dari Dinasti Ular.

    Aku melihat tiga pangeran lain menjadi iri terhadap Takhylalad ini. Dan putri Jasmine menjadi tambah hormat padanya.

    Sedangkan aku mengerutkan alis. Kukira mereka akan menggunakan spell formation fusion magic lagi seperti tadi. Aku tahu teknik menaruh benang jiwa ini sangat cocok untuk lightning magic. Menciptakan ular dari energi listrik akan menghasilkan daya hancur berkali-kali lipat.

    Tapi sepertinya menggunakan fusion magic untuk membangun spell formation hanya bisa dilakukan oleh Gold-cloak Magician saja. Aku jarang kumpul bareng penyihir lain pas masih muda dulu jadi ini setiap kali ada yang pakai spell formation jadi pengalaman bagiku.

    Si Pangeran Takhylalad, yang merasakan pandangan lekat Putri Jasmine menjadi lebih semangat. Karena ia menaruh benang jiwanya maka secara tidak langsung mereka memilihnya untuk memimpin spell formation ini.

    Ia bertekad untuk menggunakan kesempatan ini untuk memukau Putri Jasmine untuk bisa mendekatinya.

    Bahkan ketiga pangeran lain memiliki pikiran yang sama saat putri tersebut meminta bantuan mereka. Dan melihat Pangeran Takhylalad yang satu langkah di depan mereka, yang hanya bisa mereka lakukan hanyalah mengepalkan tangan mereka sambil tersenyum pahit.

    “Putri Jasmine, tolong agak mundur sedikit! Ular api ini terlalu kuat untuk bisa dikendalikan!”

    Pangeran Takhylalad berkata demikian dengan nada gawat, tapi ular api itu bergerak elok membentuk sebuah tarian elegan. Jelas-jelas anak muda ini ingin pamer di depan gadis yang dia taksir.

    Aku hanya bisa menggeleng-geleng melihat kehidupan anak muda jaman sekarang ini.

    “Pangeran Takhylalad, hati-hati!” Putri Jasmine mengeluarkan nada perhatian, tiga Silver-cloak Magician yang mendengarnya langsung mengeluarkan hawa membunuh yang hanya bisa mereka tahan.

    Setelah Putri Jasmine berkata demikian, ular api itu pun tiba-tiba semakin liar. Pangeran Takhylalad terlihat seperti berada dalam pertarungan hidup dan mati dengan jiwanya yang merasuki ular api itu. Putri Jasmine menjadi semakin khawatir. Ia sudah menaruh kedua telapak tangannya di dadanya yang berdegup-degup kencang, mencegah jantungnya yang berdetak liar untuk melompat dari dadanya.

    “Hehe, Takhylalad dari generasi ke generasi skill gaet ceweknya masih mendewa. Jadi ingat masa lalu...” bisikku dalam hati sambil menggeleng-geleng ketika melihat panggung sandiwara yang dibuat oleh Pangeran Takhylalad itu. Jelas-jelas jika ia ingin menyerang, dalam sekali berpikir ular api itu akan mengikuti kehendaknya. Tapi ia memilih untuk pamer dulu untuk menciptakan kesan ke gadis itu. Diam-diam aku memberikan jempolku kepada junior ini.

    “Okelah! Berhubung aku sudah niat menjadikanmu murid nanti, aku akan membantumu hari ini!” bisikku dalam hati.

    Dengan satu ayunan tangan aku melepaskan shield formation-ku. Kelima penyihir muda merasakan aura shieldku menghilang, dan membuat mereka terkejut. Kemudian aku merasakan mereka melototiku dari bayang tudung mereka. Terutama Putri Jasmine. Jika kekuatan tatapan saja bisa membunuh, mungkin orang biasa sudah mati ratusan kali karena saking kuatnya tatapan gadis itu.

    “Jadi namamu Takhylalad?” Tanyaku sambil melangkah maju dan memasang wajah serius. Aku sempat menggigit kelinci panggangku sebelum menaruh kedua tanganku di belakang punggung dan menatap Pangeran Takhylalad sesaat sambil tersenyum. “Bagus, bagus! Teknik yang sangat hebat sekali! Mengubah spell formation murahan menjadi fire magic yang hidup, sudah tiga ribu tahun aku gak melihat ada orang yang bisa melakukan itu! Terlebih lagi orangnya Silver-cloak! Kamu adalah anak muda paling berbakat yang pernah kulihat di kerajaan ini! Bukan, bukan—di benua ini! Bahkan mencari orang yang lebih berbakat darimu di dunia ini seperti mencari jarum yang dicemplungin ke dasar laut! Ck, ck ck! Bocah, sepertinya aku gak bisa membiarkanmu hidup lebih lama lagi! Kalau gak begitu... barangkali kamu akan menjadi musuh terbesarku suatu saat nanti.”

    Aku mengayunkan tangan kiriku dan goresan lidah api berwarna hijau muncul. Setelah itu, aku mengalirkan mana dan membuat bola api dari lidah api hijau itu di telapak tanganku. Setelah itu, aku lanjut membual:

    “Pangeran Takhylalad... kamu masih muda dan masih belum mengerti tentang aturan dunia. Boleh saja potensimu di masa depan barangkali bisa mengalahkan eksistensi terkuat seperti hewan-hewan suci dan bahkan para dewa naga gak akan berani macam-macam denganmu. Tapi hari ini takdir telah menuntunmu kepadaku, dan maaf saja tapi aku gak bakal menyia-nyiakan kesempatan ini! Aku akan mengajarkanmu jika kamu gak cukup kuat, kamu gak akan bisa melindungi teman-temanmu!”

    Api di tanganku tiba-tiba membesar.

    “Buka matamu dan cernalah pelajaran ini baik-baik! Aku akan membunuh cewek Blue-cloak itu dan membuatmu sadar tentang kejamnya dunia! HYAAAAATTT!!!”

    Dengan gerakan tajam aku berteriak keras penuh semangat dan melempar bola api berwarna hijau itu. Putri Jasmine, di balik bayangan tudungnya, wajahnya berubah pucat. Dengan sigap ia memasang shield magic. Tapi ia tahu melawan serangan musuh nomor satu kerajaan ini, shield magic abal-abal seperti itu hanya seperti daun kering yang dibakar oleh api. Serangan fire magic hijauku mengarah kepadanya dan ia memejamkan matanya keras-keras seperti ingin menangis.

    Sedang para penyihir Silver-cloak pun ikut pucat. Mereka mengira aku tak akan menurunkan shield formationku dan malah balik menyerang. Mereka ingin melindungi tuan putri mereka tapi mana mereka sudah habis membangun spell formation. Sekarang, hanya bantuan Tuhanlah yang mampu menyelamatkan Putri Jasmine dari serangan itu.

    Seharusnya kita tak meremehkan iblis ini dan langsung menggunakan artifak itu... mungkin begitu dalam pikiran mereka sekarang.

    *Buuzzzzzz*

    Api hijau itu menabrak sesuatu tapi Putri Jasmine tak merasakan ada api yang membakarnya. Perlahan-lahan ia membuka matanya, dan mendapati punggung seorang pria ada tepat di depan matanya.

    Seseorang melindungi Putri Jasmine dari serangan fire magic hijauku!

    “Bahkan jika aku mati, aku gak akan membiarkanmu melukai Putri Jasmine bahkan sehelai rambut pun!”

    Suara penuh tekad Pangeran Takhylalad menggema siang itu. Sesuai dugaanku, karena tak ada dari ke empat Silver-cloak itu yang mempunyai sisa mana, maka si Takhylalad ini menggunakan ular api itu untuk menahan apiku.

    Yang terjadi kemudian adalah ular api itu memakan api hijauku. Ular api itu kemudian menjadi besar dan besar lagi sampai api hijauku tertelan habis olehnya.

    “Mus... MUSTAHIL!” Aku memasang wajah terkejut. Dengan mata melotot dan mulut menganga, aku menunjuk ular api yang sudah membesar itu. Para penyihir muda itu juga terkejut, terutama Putri Jasmine yang matanya sudah berbinar-binar menatap punggung Pangeran Takhylalad.

    “Kamu... mustahil! Bagaimana kamu bisa menelan serangan apiku?” Tanyaku pada pangeran itu. Tentu saja ia tak tahu jawabannya. Aku bisa merasakan di balik tudung itu, si Pangeran Takhylalad takjub sambil kebingungan melihat ular api yang ia kendalikan.

    Kenyataannya, api hijau itu bukanlah magic untuk menyerang. Fungsinya tak jauh berbeda seperti minyak, ia memperkuat api lain yang ia sentuh. Bahkan aku beberapa kali menggunakan percik api hijau ini untuk menjaga apiku saat memanggang kelinci tadi.

    “Pangeran Takhylalad! Jawab aku, mengapa kamu diam saja?! Hey, hey! Sihir macam apa yang kau gunakan untuk menyerap serangan api dari penyihir hebat sepertiku? Cepat jawab!”

    “Ini... bukanlah teknik! Tapi ini adalah...”

    Pangeran Takhylalad mengambil jeda untuk mencari kesempatan improvisasi. Ia sendiri tak mengerti apa yang terjadi tapi ia sudah bertekad untuk menggunakan kesempatan ini untuk membuat Putri Jasmine terkesan.

    “Ini adalah... kekuatan... perasaanku!”

    *ROOOOAAAARRRR*

    Udara bergetar saat sebuah raungan terdengar entah dari mana. Ular api itu mengeluarkan aura yang terasa dapat meleburkan segalanya. Rahang wajah ketiga Silver-cloak yang lain jatuh, mereka tak menyangka Pangeran Takhylalad sehebat ini. Biasanya saat latihan atau turnamen sihir, pangeran ini adalah penyihir yang memiliki talenta di atas rata-rata, tapi tak sampai bisa dibilang jenius. Bahkan di antara mereka berempat, bisa dibilang talentanya yang paling rendeh. Tapi hari ini mereka melihatnya dengan cahaya baru. Saat mereka melihat ke arahnya yang tengah mengendalikan ular api raksasa yang bergerak-gerak liar di udara, mereka hanya bisa melihat seorang ahli yang menyembunyikan kekuatannya kecuali dalam pertarungan hidup dan mati.

    Cahaya mata Putri Jasmine semakin berbinar-binar. Ia menggigit bibir bawahnya sambil menjaga jantungnya yang berdebar-debar dengan kedua tangannya. Aku bisa melihat dari balik tudungnya, gadis itu tengah tersentuh.

    Dalam hati aku tersenyum puas melihat itu. Kalau nanti kalian sudah nikah, bolehlah aku minta bahan untuk mengisi piringan sihir yang gunanya ‘merekam’. Hehe.

    Kemudian aku menoleh ke arah Pangeran Takhylalad. Kulihat ia belum mulai mencoba untuk menyerangku. Sepertinya dia masih bingung tentang ular apinya menelan fire magic hijauku.

    Karena dia masih melamum, aku menggunakan kesempatan ini untuk memeriksa kondisi tubuhnya. Saat ini dia menguasai fire magic tapi elemental affinity-nya adalah nature. Oleh karena kelihatannya ia selalu menggunakan fire magic yang sangat bertolak belakang dengan elemental affinity-nya itu, maka aku tak heran jika melihat banyak retakan di mana sphere-nya.

    Aku yakin ia tak pernah mengeluh jika mana-nya lebih lama pulih daripada yang lain. Itu terjadi jika penyihir memaksa terlalu sering menggunakan element yang bertolak belakang dengan elemental affinity-nya seperti pangeran ini.

    Yap, tak salah lagi. Elemental affinity-nya adalah nature. Karena pengguna element nature sering dikaitkan dengan healer wanita dan sebagainya, harga dirinya sebagai laki-laki gak memperbolehkannya menggunakan nature magic sebagai sihir utamanya. Tapi jika nanti kamu menjadi muridku, akan kuhajar habis-habisan sampai kamu mau kembali ke jalan yang benar.

    “Sihirmu lumayan juga, padahal masih Silver-cloak,” kataku dengan nada sombong ke arah lima orang itu. “Mungkin aku gak boleh meremehkanmu walau kau masih muda. Kekuatan perasaanmu itu... adalah senjata yang tak bisa dipandang sebelah mata! Mulai sekarang aku akan serius dan mengeluarkan kekuatanku yang sebenarnya. Rasakanlah, serangan super fire magic yang kukembangkan untuk membakar benua ini!”

    Aku menggambar simbol rune yang rumit di udara dengan satu tangan karena tangan kananku tengah memegang tongkat daging panggangku. Sebenarnya, aku tak perlu menggambar rune untuk mengeluarkan sihirku. Cukup memikirkannya dalam hati dan mengayunkan tangan, mana-ku akan langsung membentuk energi yang kuinginkan. Tapi karena si pangeran masih melamun, apa boleh buat.

    “Tak akan kubiarkan!” Seru Pangeran Takhylalad langung menunjukku dengan jari telunjukknya. Saat itu juga, ular api raksasa yang ia kendalikan terbang ke arahku.

    Aku pura-pura panik dan kerepotan menggambar rune-ku dengan tergesa-gesa. Ular api itu semakin dekat, dan jika sihir itu mengenaiku aku akan kabur dan memberikan pangeran itu kejayaan. Seseorang yang telah mengalahkan musuh nomor satu kerajaan ini, si Putri Jasmine tak akan bisa menolakmu! Anggap saja ini sebagai restu calon gurumu, suatu hari nanti aku akan menjadikanmu penyihir terbaik abad ini. Tapi harus ada bayaran tentunya...

    Beberapa detik setelah Pangeran Takhylalad menyerangku, aku mulai merasakan energi api yang sudah berada di depan wajahku. Aku mengenakan shield magic murahan yang pasti hancur olehnya.

    *BUUUZZZZZZ*

    Tapi tak seperti yang kukira, shield magic yang kupasang sama sekali tak hancur. Tergores pun tidak.

    “Wahai iblis, kamu tadi mengatakan kamu akan serius menghadapiku. Tapi kenapa kamu menggambar rune dengan satu tangan? Dari tadi kamu hanya membuat sihir sambil makan daging itu. Mana ada kejayaan mengalahkan iblis yang senang bermain-main sepertimu!”

    Aku terdiam. Mencerna situasi. Ular api raksasa Pangeran Takhylalad sudah kembali ke sisinya, sama sekali tak menyentuh shield magic-ku.

    Kemudian aku melihat tangan kananku...

    Daging panggangku sudah gosong menjadi abu!

    Daging kelinci yang susah-susah kudapat-&(!$(#@!@%*!!!

    “Mulai sekarang seriuslah! Gunakan kedua tanganmu untuk menggambar rune dan kita mulai ulang pertarungan yang menentukan takdir kerajaan ini!”

    Seru pangeran empang itu dengan tekad membara...

    Dan aku hanya bisa berkata, “Dasar kamu... BOCAH GAK TAU UNTUNG!!!”

    ***
     
    • Setuju Setuju x 1
  5. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    final boss nya bikin keinget ama ainz ooal gown nya overlord cuman lebih ekspresif aja. mayan menarik bt dipantengin lagaknya.

    pace nya sejauh ini mayan selow karena side project yah, good luck juga bt yg ini :top:
     
  6. NodiX M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 7, 2011
    Messages:
    510
    Trophy Points:
    122
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +921 / -0
    iya yang ini pelan soalnya stuck pas mau banting plot linenya, jadi buat proyek lain supaya ada waktu buat ulang plotnya

    btw karakter aku sebenernya bukan mcnya, mcnya belum keluar... :siul:
     
    • Setuju Setuju x 1
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.