1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

STOP! penghinaan terhadap orang miskin!

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by blacksheep, Aug 15, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. blacksheep M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 23, 2008
    Messages:
    4,594
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +25,115 / -0
    [​IMG]
    [​IMG]
    DERITA ORANG MISKIN dan KEGELISAHAN
    ARWAH PEJUANG KEMERDEKAAN
    Oleh : Togar Lubis​
    “Orang miskin dilarang sakit, orang miskin juga dilarang sekolah”. Mungkin itulah ungkapan yang tepat sebagai gambaran bagaimana sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan dan mahalnya pendidikan bagi orang miskin di negeri ini. Ternyata, setelah 62 tahun Indonesia Merdeka, apa yang diamanatkan UUD 1945 bahwa “fakir miskin dan anak-anak terlantar ditanggung oleh negara” masih sangat jauh dari harapan kita.
    Kita sangat terenyuh membaca kisah pedih yang dialami Lailasari dan Udin. Dua orang miskin di ibukota, mengalami kesulitan mendapatkan pelayan kesehatan dari Rumah Sakit hanya dikarenakan status keduanya adalah miskin. Sudah entah kemana perginya rasa perikemanusian dan rasa kepedulian sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan, sehingga pada hari pertama Lailasari ditolak 6 Rumah Sakit disebabkan tidak memiliki cukup uang. Rumah Sakit tersebut adalah RS. Budi Asih, RSCM, RSPAD Gatot Subroto, RSAL Mintoharjo, RS. UKI Cawang dan RS. Harapan Kita. Pada Rumah Sakit ketujuh, yaitu RS. Harapan Bunda di Jakarta Timur, akhirnya Muhammad Zulkifri anak dari pasangan Lailasari dan Husin ini diterima dan dirawat.
    Nasib serupa juga dialami Udin si orang tua miskin. Anaknya yang sedang sakit bernama Ulis Muslimah dan masih berumur 9 hari, juga ditolak oleh 6 Rumah Sakit hanya dikarenakan status yang disandangnya adalah orang miskin. Diantara Rumah Sakit yang menolak merawatnya adalah RSCM, dan RSPAD Gatot Subroto. Ketika penolakan ini diungkapkan oleh Media, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso berang dan mengancam akan mencabut ijin keenam Rumah Sakit tersebut.
    Pasien yang ditolak oleh pihak Rumah Sakit disebabkan kemiskinan bukanlah hal yang baru terjadi di negeri ini. Selain penderitaan yang dialami Lailasari dan Udin, masih ada derita Maria Letsoin yang selama 3 minggu hanya bisa melepas rindu pada bayinya dari balik kaca ruangan rumah sakit akibat tidak mampu membayar biaya berobat buah hatinya. Selasa 16 Agustus 2005 lalu, atau satu hari menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-60, seorang ibu di Semarang bernama Siti Aminah terpaksa harus melahirkan bayi pertamanya di emperan toko emas setelah Puskesmas dan Klinik Bersalin menolaknya karena miskin.
    Penderitaan Lailasari, Udin, Maria Letsoin dan Siti Aminah terungkap ke publik mungkin disebabkan penderitaan mereka secara kebetulan terekam oleh berbagai media massa. Masih banyak orang miskin lain yang mengalami nasib yang serupa bahkan mungkin mengalami perlakuan yang lebih buruk, terutama di daerah-daerah Kabupaten/Kota. Program pelayanan kesehatan untuk keluarga miskin (Gakin) atau Asuransi Kesehatan Miskin (Askeskin) yang dibiayai oleh pemerintah pusat ternyata banyak yang tidak sampai kepada yang seharusnya menerima atau tidak tepat sasaran. Bahkan program ini sering dimanfaatkan oleh oknum-oknum pejabat di daerah sebagai lahan empuk korupsi untuk memperkaya diri. Puskesmas dan Rumah Sakit milik pemerintah daerah sarat dengan praktek KKN, dari mulai melakukan mark up anggaran sampai dengan penjualan obat-obatan yang seharusnya diberikan gratis kepada pasien keluarga miskin.
    Disamping persoalan sulitnya untuk mendapatkan pelayan kesehatan, orang miskin saat ini juga sulit untuk mendapatkan pendidikan, sebab pendidikan telah dikomersialisasikan. Jika komersialisasi pendidikan terjadi di sekolah yang dikelola pihak swasta, mungkin hal itu merupakan hal yang biasa. Namun yang terjadi saat ini, sekolah-sekolah negeri juga ikut-ikutan latah, padahal gaji guru dan biaya operasionalnya telah ditanggung oleh pemerintah.
    Masih segar dari ingatan kita, bagaimana seorang siswa sekolah bernama Fifi Kusrini yang mengakhiri hidupnya secara tragis karena kemiskinan pada hari Jum’at 15 Juli 2005 lalu. Siswi kelas III SMP Negeri 10 Bekasi ini nekat menggantung diri karena kemiskinan orang tuanya. Kekuatan mental Fifi jatuh, ketika teman-temannya mengejeknya sebagai anak tukang bubur. Sebelumnya, tahun 2003 seorang siswa di Sanding, Garut, Jawa Barat, bernama Haryanto juga mengakhiri hidupnya karena kemiskinan. Nasib yang sama juga dialami oleh Eko Haryanto di Tegal, Jawa Tengah, tahun 2004. Tragedi demi tragedi kaum miskin tersebut merupakan bagian dari lembaran catatan hitam negeri yang telah 62 tahun merdeka ini.
    Memperbesar alokasi anggaran di sector pendidikan bukan jaminan bahwa tragedi seperti di atas tidak akan terulang lagi. Ketika para koruptor masih terus bebas menggrogoti anggaran di sector ini, maka dapat dipastikan biaya pendidikan akan tetap tinggi. Seperti yang terjadi di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, tahun 2004 lalu telah dialokasikan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar 43% dari total APBD. Anggaran ini meliputi untuk belanja aparatur daerah pada Pos TK/SDN/SLTPN/SMUN/SMKN, biaya Ujian Akhir Nasional (UAN), Penerimaan Siswa Baru (PSB) dan pengadaan buku paket untuk siswa sekolah dasar. Namun ternyata disejumlah sekolah anggaran ini tidak disalurkan Dinas Pendidikan kepada pengelola sekolah, sehingga Kepala Sekolah dan Komite Sekolah mengambil kebijakan membebankan biaya-biaya tersebut sepenuhnya kepada siswa. Yang lebih tragis, Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat melegalisasi bahkan ikut mengelola penjualan buku paket kepada siswa walau hal tersebut jelas melanggar SK. Mendiknas. Harga buku yang harus dibayar oleh siswa kelas 2 SD mencapai Rp. 30 ribu/buku.
    Biaya Kesehatan dan Pendidikan merupakan dua kata yang “sangat menakutkan” bagi orang miskin di negeri ini. Akibat mahalnya biaya pendidikan dan sulitnya mendapatkan pelayan kesehatan, orang miskin mungkin sudah lupa apakah benar bangsa ini telah 60 tahun lamanya merdeka. Orang miskin mungkin baru menyadari bahwa bangsa ini telah merdeka ketika diperintahkan agar mengibarkan bendera merah putih di depan rumahnya.
    Pada HUT Kemerdekaan RI ke-60 ini, kita kembali mengheningkan cipta untuk mengenang jasa dan berdo’a bagi arwah para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan. Namun alangkah lebih baik, jika sambil mengheningkan cipta kita juga mengingat penderitaan yang dialami orang miskin. Orang miskin juga ikut memperjuangkan kemerdekaan negeri ini, jadi mereka juga punya hak untuk menikmati arti kemerdekaan. Tidaklah manusiawi, jika orang miskin disanjung dan dikunjung serta dibutuhkan para elit hanya pada saat menjelang Pilkada dan Pemilu.
    Kemiskinan bukanlah sebuah pilihan, orang-orang miskin adalah korban ketidakadilan. Orang miskin juga merupakan korban dari orang-orang kaya yang mengeruk kekayaan dengan semena-mena. Korban dari kapitalisme yang sama sekali tidak memberikan proteksi terhadap mereka yang tidak memiliki kapital. Memandang rendah terhadap orang miskin merupakan bukti nyata bahwa bangsa ini belum dapat menghargai mereka yang mencari nafkah secara halal. Disamping itu, hal tersebut juga membuktikan bahwa bangsa kita juga tidak mempunyai empati dan solidaritas sosial.
    Tragedi demi tragedi orang miskin yang terus terjadi mungkin akan menyebabkan arwah para pejuang kemerdekaan negeri ini gelisah. Jika mungkin para Syuhada tersebut dapat berbicara, pada saat peringatan HUT Kemerdekaan RI kali ini mereka akan berkata : “penolakan dan penghinaan terhadap orang miskin merupakan penghianatan terhadap pengorbanan dan penjuangan kami”. Bagaimana menurut anda ?. Salam.
    * Penulis adalah Koordinator Kelompok Studi dan Edukasi Masyarakat Marginal
    (K-SEMAR) Sumatera Utara.
    * Artikel ini telah dipublikasikan di Majalah MELINDO, Edisi 15 – 30 September 2005
    Code:
    http://ksemar.wordpress.com/2009/08/14/derita-orang-miskin-dan-kegelisahan-arwah-pejuang-kemerdekaan-2/
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. ReverseF M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2008
    Messages:
    387
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +4,355 / -0
    Wah, setuju banget gan... Tapi gimana yah, kadang2 orang miskin itu pemalas sih, nganggur aja di rumah,,, sekalinya dikasih kerjaan juga males2an.. Gw tau gini coz bokap gw kan punya usaha, dia tuh ngerekrut orang2 di sekitar tempat kerjanya.

    Eh, gw ngeliat tu orang2 malah pada males2an.. Produksi perusahaan bokap gw pas2an, defisit2 mulu tiap bulan. Tapi nuntut naek gaji mulu :hammer: Kerja dulu kek yang bener!

    Grauuu~
     
  4. uchiha_stasezz M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 15, 2009
    Messages:
    2,015
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +9,575 / -0
    t'gantung org na jg x bro...
    memang sebagian besar ada beberapa org yg begitu, justru anak na harus d ajarin ga blh mls2 an...

    bokap lo kan boz, bokap lo harus bs tegas suruh kerja yg bener...

    ==========
    biasa na org2 kaya nie sombong ngata2in org miskin kyk gitu... wlwpun g idup serba berkecupan, g sekalipun ga begitu, g menghargai tiap org apa lagi org tua... :onion-52:

    jadi dari diri sendiri harus hargai org2 miskin jg.. :onion-105:
     
  5. pandamen Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 15, 2009
    Messages:
    39
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +4 / -0
    Sudah 60 tahun kita merdeka, dan akses kesehatan dan pendidikan masih sulit juga didapatkan. Jika memang kedua hal tersebut sulit didapatkan lebih baik ciptakan lapangan kerja dulu aja
     
  6. RitzRoscka M V U

    Offline

    Beyond Godlike

    Joined:
    Jun 27, 2009
    Messages:
    203
    Trophy Points:
    52
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +382 / -1
    bener tu boss... ga seharusnya kita menghina org miskin .. mereka jg punya hak untuk hidup ..
     
  7. raive M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 19, 2007
    Messages:
    620
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +200 / -0
    pertama-tama sich jangan dikasih kerjaan dulu...
    dikasih skill biar bisa berguna buat kehidupan dia...
    menurut gw sich ^_^
     
  8. kzha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 10, 2009
    Messages:
    1,868
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +7,159 / -0
    IMO bro,.. kalo di lihat2 yang paling bertanggung jawab adalah pihak penguasa yaitu PEMERINTAH,.. karena merekalah yang bertanggung jawab untuk merealisasikan amanat UUD 45 tsb

    saya tahu sedikit mengenai masalah ini,. di kota saya, banyak kasus ASKESKIN atau JAMKESMAS yg tidak tepat sasaran,.
    sulitnya mengurus "surat keterangan tidak mampu" sebagai modal untuk pengurusan ASKESKIN/JAMKESMAS di kelurahan/kecamatan,. kalau tidak pake "uang pelicin", gimana bisa bayar,. wong buat makan aja sulit,. sementara SK tsb harus cepat dikeluarkan karena menyangkut nyawa,..!!!

    disamping itu banyak "orang berpunya" yg tidak tahu diri, contoh kasus: seseorang menderita kanker usus,. dia melakukan operasi di negara tetangga malingsia, penang.,. sedangkan utuk terapi lanjutan berupa "kemoterapi" yg dilakukan beberapa kali pasca-operasi,. eh dia gunakan ASKESKIN,. untuk sekali kemoterapi paling tidak mengeluarkan biaya 1-5 juta (tergantung obat yg dipakai),. banyak contoh manusia seperti ini bro,.

    kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pihak Rumah Sakit, apalagi dokter atau suster yang hanya sebagai orang yg dipekerjakan,. sebagai contoh: RS pemerintah di kota gw yg menerima pasien ASKESKIN/JAMKESMAS tahun lalu men-stop pelayanan tersebut,. karena sudah 2 tahun klaim asuransi dari pasien ASKESKIN/JAMKESMAS tidak dibayarkan oleh PEMERINTAH,. yg berjumlah milyaran (gw ga tau ini di mark-up atau ga), truss gimana rumah sakit mau beroprasi kalo tidak ada biaya masuk, padahal 95% pasien RS tsb adalah ASKESKIN/JAMKESMAS..,

    untuk masalah pendidikan pun saya rasa tidak jauh berbeda


    saya tidak tahu apa saja yg diperbuat oleh PEMERINTAH kita sejak jaman bung Karno ampe pak SBY,. kenapa sudah 64 tahun merdeka masih gini2 aja (negara miskin),. kadang saya ngiri dengan negera lain,. korsel, malaysia, singapura, dll. padahal kita jauh lebih dulu MERDEKA,.


    ya,. jgn terlalu ngarep ama PEMERINTAH,. mulai juga dari diri sendiri,. seperti kata bang iwan fals dalam klip terbarunya "jika 1 orang berpunya membantu 1 orang tidak berpunya, niscaya kemiskinan di negeri ini bisa sedikit teratasi"

    PEACE BRO,.
    MERDEKA
     
    Last edited: Aug 15, 2009
  9. Karel M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 13, 2009
    Messages:
    2,520
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +1,244 / -0
    Eh tp kalo dipikir2,Orang2 kaya tuh pada dasarnya pekerja keras loh....

    Coba bandingin ama orang yang kurang mampu.....
    Tp ya kasian jg sih...
     
  10. kzha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 10, 2009
    Messages:
    1,868
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +7,159 / -0
    @Karel
    IMO
    Orang kaya ntu bisa sukses karena ada "kesempatan",. coba kalo orang miskin dikasih kesempatan/fasilitas yg sama pasti hasilnya ga beda,.

    gw pernah liat pilemnya ne, yg dimaenkan ama Edy Murphy
     
  11. Karel M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 13, 2009
    Messages:
    2,520
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +1,244 / -0
    ya memang bener sih.....

    tp jg ada orang2 yang berhasil tanpa ada sarana yang memadai..

    Contohnya andri wongso tuh,kan gak lulus SD,Ke jakarta modal kopi,tp jadi sukses,soalnya kerja keras,punya talenta motivasi yang bagus....


    btw,pemrintah dah bener kok ngasik kredit kerja kayak di iklan2
     
  12. reita890 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 24, 2009
    Messages:
    325
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +78 / -0
    tapi sebenarnya ada sedikit masalah aneh soal orang miskin ditempat gw
    loe bisa bayangin ngga di kota gw tuh para peminta2 ada yg punya motor
    dan denger2 malah dapatnya lebih banyak dari pada jadi pembantu..
    makanya banyak orang lebih milih jadi peminta2 daripada kerja
     
  13. Karel M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 13, 2009
    Messages:
    2,520
    Trophy Points:
    176
    Ratings:
    +1,244 / -0
    iya,bener tuh....
    Di kota gw ada anak gemuk minta2,pas malemnya bisa makan Fast food,makanan berharga 30.000an per porsi....

    Gila,padahal gw aja makan cuman nasi kucing mentok abis 12000 an
     
  14. kzha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 10, 2009
    Messages:
    1,868
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +7,159 / -0
    @reita & Karel
    biarin aja bro,... ntu biar urusan dia ama Tuhan..
    lagian ntu orang kan merendahkan dirinya sendiri

    gw juga sering ngalamin yg kek gini,. nah kalo lu kasih,. dia bakalan nagih sering2 ke t4 lu, padahal lu tau kalo dia ntu boongan..,. ya mau gimana lg..
    lebih baik jadi orang yg memberi dari pada yg meminta
    ca elah :sotoy mode on:
     
  15. TiranCanbil M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 4, 2009
    Messages:
    223
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +151 / -0
    jadi agak terharu bacanya... dirgahayu Indonesiaku
     
  16. Kilio M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 29, 2009
    Messages:
    284
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +76 / -0
    pengemis = org miskin... salah, karna sebagian ada yg kaya dan jadi kordinatornya, ini yg tipe2 pemalas.
    Org kaya = kerja keras, sebagian juga ada yg dari bokap kekayaan-nya, tapi awalnya tetap dari nol sampai sukses.
    Jadi bukannya menghina, tapi bagaimana cara mereka memanfaatkan peluang dan cara hidup yg bisa membuat mereka supaya tdk di hina.
     
  17. mwu2 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    May 10, 2009
    Messages:
    131
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +8 / -0
    hmmmm. ada benernya juga sih. sampe sekarang pun. fasilitas sekolah dan rs gratis buat yg keluarga miskin cuma sebatas omongan aja.
     
  18. NFRizal M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jul 22, 2009
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    41
    Ratings:
    +564 / -0
    ada bnyak pandangan sih gan . . .
    tp klo w bilang sih kadang2 orang miskin itu pemalas, ada yg masih muda tp udah mengemis. . .
     
  19. benih M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 11, 2009
    Messages:
    482
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +2,288 / -0
    soalnya kita belum tentu lebih mulia dari orang miskin
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.