1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Soeharto Bingung Soal Tahlilan

Discussion in 'Tengah Komunitas' started by diabetes, Jun 14, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. diabetes M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 19, 2011
    Messages:
    3,299
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +9,972 / -7
    Di kalangan umat Islam, terdapat perbedaan pandangan mengenai tahlilan untuk orang yang baru meninggal. Ada yang menganggap tahlilan bukan sebagai tradisi Islam bahkan cenderung dianggap sebagai bid'ah atau penyimpangan ajaran Islam. Banyak pula yang menganggap tahlilan tidak menyimpang dari ajaran.

    Kebingungan akibat perbedaan pandangan soal tahlilan ini juga dialami oleh mantan presiden Soeharto. Seperti dituturkan Muhammad Maftuh Basyuni dalam buku Pak Harto, The Untold Stories, di malam pertama setelah tahlilan dan doa untuk almarhumah Ibu Tien Soeharto di Dalem Kalitan, Solo, Soeharto menanyakan soal tahlilan.

    "Apa benar kita tidak boleh membaca tahlil untuk jenazah?" tanya Soeharto kepada Maftuh Basyuni, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Rumah Tangga Kepresidenan.

    Maftuh saat itu menjawab, ada pendapat yang mengatakan membaca tahlil atau Al Quran kepada orang yang telah meninggal tak ada gunanya. "Mereka berpedoman kepada hadits nabi yang menyatakan bahwa seseorang yang telah meninggal telah putus amalnya, kecuali tiga hal, yaitu amal jariah, ilmu bermanfaat yang ditinggalkan, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya," jelas Maftuh.

    Maftuh kemudian melanjutkan, ada yang menganggap membaca doa dan ayat Al Quran kepada orang yang meninggal sesuai sunnah Nabi. Karena Nabi dalam doanya juga menyebutkan. "Ya Allah ampunilah kaum muslimin baik yang masih hidup maupun yang sudah mati".

    Mendengar penjelasan Maftuh, Soeharto seakan tidak puas, dan kemudian kembali bertanya. "Kalau memberi makan kepada yang mendoakan?" tanya Soeharto.

    Maftuh kemudian menjelaskan alasan tentang anggapan tidak boleh. "Orang yang kesripahan (sedang berkabung) itu sudahlah susah dan sedih, kok masih dibebani lagi," jelas Maftuh.

    Kemudian, Maftuh menjelaskan alasan yang membolehkan, yaitu ada hadits yang mewajibkan umat Islam untuk menghormati tamu. "Penghormatan kepada tamu biasanya dalam bentuk minum dan makan," jelas Menteri Agama di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

    Masih belum puas dengan jawaban Maftuh, Soeharto kemudian bertanya, pendapat apa yang dipilih Maftuh. Maftuh menjawab memilih yang membolehkan tahlilan dan memberi makan.

    "Soal pahala itu hak prerogatif Tuhan. Kita membaca Tahlil dengan tentunya berharap ada pahala buat yang sudah meninggal, kalau tidak ada pahala pun, ya tidak apa. Adapun memberi makan, tentu sebatas kemampuan yang bersangkutan. Apalagi kalau yang kesripahan (berkabung) itu Presiden, tentu makanan datang sendiri," jawab Maftuh.

    Mendengar jawaban itu, Soeharto pun tertawa lirih. Sembari mendorong dahi Maftuh dengan lembut seperti orang tua kepada anak, Soeharto pun berkata. "(Dasar) kamu."

    Seperti apapun keislaman Soeharto, hubungan Soeharto dengan umat Islam cenderung naik-turun. Bagi kalangan fundamentalis Islam, Soeharto dianggap musuh karena 'memaksakan' Pancasila sebagai asas tunggal. Oleh kalangan fundamentalis, ini dianggap sikap syirik atau penyembahan sesuatu selain Tuhan.

    Penolakan dan perlawanan terhadap asas tunggal Pancasila pun terus dilakukan terhadap Soeharto. Sejumlah tokoh yang menentang keras pun bahkan sampai melarikan diri ke Malaysia karena 'diburu' oleh pemerintahan Soeharto, antara lain Abu Bakar Ba'asyir dan Abdullah Sungkar.

    Bahkan, penolakan asas tunggal berujung pada pelanggaran Hak Asasi Manusia, yang terkenal dengan sebutan Peristiwa Tanjung Priok Berdarah 1984. Dikabarkan ratusan orang tewas saat militer menangani peristiwa Tanjung Priok, 12 September 1984. Namun, versi pemerintah yang dibacakan Panglima ABRI LB Moerdani menyebutkan korban tewas hanya 18 orang dan luka-luka sebanyak 53 orang.

    Akibat peristiwa ini, keluarga korban Tanjung Priok pun masih belum bisa memaafkan Presiden Soeharto. Tak heran, korban Tanjung Priok pula yang menentang saat Soeharto diusulkan menjadi pahlawan nasional.

    sumber :vivanews
    kalo berkenan :thx: ataw :grp:
     
    • Thanks Thanks x 2
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. zz11 Veteran

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    40,084
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +33,311 / -0
    Moved to Tengah Komunitas.
    Bingung sisi educationnya di mana :iii:
     
  4. lucaviend M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jul 23, 2009
    Messages:
    20,376
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +7,850 / -0
    tahlilan yg gw tau emank bkn tradisi islam:iii:
    klo ada kluarga yg mninggal klo kluarga gw c ga ngadain tahlilan...cuma ngumpul tertutup khusus kluarga aj ngedoa'in yg mninggal skalian silaturrahim kluarga~ ga ngundang2 ttangga:iii:
     
  5. totonpunk M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 8, 2011
    Messages:
    1,436
    Trophy Points:
    112
    Ratings:
    +482 / -0
    bagi yang setuju dan tidak setuju dengan tahlilan memang punya dasar sendiri-sendiri.
    Yang penting tidak memaksakan diri. Kalau memang tidak mampu untuk menyediakan makanan ya gak usah mengadakan tahlilan. Karena bila tidak menyuguhkan makanan pada saat tahlilan akan dijadikan bahan pembicaraan para peserta tahlilan dan tetangga sekitar.

    Tapi itu juga repot. Tidak mengadakan tahlilan juga pasti jadi bahan gunjingan, mau ngadain malah harus pinjam sana sini.
     
  6. acehkhan12 M V U

    Offline

    جان چوك

    Joined:
    Dec 6, 2010
    Messages:
    6,580
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +109,526 / -1
    tahlil emang termasuk bid'ah..
    tp digolongkan dllm bid'ah khasanah..klo lbh bnyak baik nya dan sedikit mudhorotnya..why not? :cerutu:
     
  7. apankajah Members

    Offline

    Joined:
    Jun 24, 2011
    Messages:
    9
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    kalo gw sih sependapat dengan yang menolak, karena memang tahlilal gak ada contoh dari Nabi kita atau para sahabatnya. Lagian orang lagi berduka malah suruh nyiapin makanan, ini lagi yang gak bisa ane terima pake akal sehat. Malah ada dalil (hadist) Nabi yang menyuruh kita memberikan atau menyiapkan makan bagi yang berduka. Ini malah yang berduka repot nyiapkan. Malah sampai utang lagi. Dan anehnya lagi kayak begini di lestrikan. Cuma di Indonesia aja.:ehem:
     
    Last edited: Dec 22, 2011
  8. Pheel_Good Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 21, 2011
    Messages:
    58
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +7 / -0
    @tas ane

    betul,,,setuju..
    ISLAM di Indonesia emang tergolong unik, unik karena ada beberapa hal yg tidak kita jumpai pada umat islam di negara lain. contohnya: yasinan, tahlilan, nisfu sya'ban....

    klo ane pribadi sih bilangnya ISLAM nya orang Indonesia itu ngga murni...sebab masih tercampur budaya-budaya klenik, budaya hindu dll.
    contoh: ISLAM tapi masih ke dukun, pake jimat, pasang ajian anti senjata tajam/kebal atau biasa disebut kanuragan, pake susuk, dan campuran kesyirikan2 lainnya.

    atau bisa juga islam indonesia masih kebawa pengaruh agama nenek moyang bangsa ini di masa sebelum islam, sperti tahlian dan doa arwah bila ada anggota keluarga yang meninggal.
    doa arwah yg sering dinamai 3 hari, 7 hari, 30 hari 100 hari dan 1000 hari -- merupakan tradisi/budaya hindu.
     
  9. totonpunk M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 8, 2011
    Messages:
    1,436
    Trophy Points:
    112
    Ratings:
    +482 / -0
    Maunya sih dulu biar Islam lebih mudah diterima oleh masyarakat lokal yang mayoritas beragama Hindu, jadi Islam dipadukan dulu dengan budaya lokal. Tapi kalau Islam sudah menjadi agama yang diyakini dan imani, ya seharusnya budaya lokal atau agama lain itu ya harus ditinggalkan. Jadi melaksanankan ajaran Islam secara murni berdasarkan Alquran dan Hadist.
     
  10. roxxxas M V U

    Offline

    Sexy Hair Best Girl(*^3^)/~♡

    Joined:
    Feb 17, 2010
    Messages:
    1,869
    Trophy Points:
    202
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +4,590 / -23
    setuju, klo begini :terharu:

    bukannya sila yg pertama bunyinya "KeTuhanan Yang Maha Esa" jd apa yg diperdebatkan sebenarnya :???:
    ato bukan itu sila yg pertama, maklum nilai pelajaran pancasila pas2an :keringat:
     
    Last edited: Apr 26, 2012
  11. sayaazis Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 12, 2011
    Messages:
    49
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +756 / -0
    Maksud nya apa sih bang ini ??? bener ga mudeng
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.