1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Edu-Flash Sistem Pendidikan Indonesia Terendah di Dunia

Discussion in 'School and Campus Zone' started by keemchee, Dec 2, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. keemchee M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jun 26, 2009
    Messages:
    5,536
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +10,043 / -7
    [​IMG]

    KOMPAS.com — Sistem pendidikan Indonesia menempati peringkat terendah di dunia. Berdasarkan tabel liga global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, sistem pendidikan Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Tempat pertama dan kedua ditempati Finlandia dan Korea Selatan, sementara Inggris menempati posisi keenam.

    Peringkat itu memadukan hasil tes internasional dan data, seperti tingkat kelulusan antara tahun 2006 dan 2010. Sir Michael Barber, penasihat pendidikan utama Pearson, mengatakan, peringkat disusun berdasarkan keberhasilan negara-negara memberikan status tinggi pada guru dan memiliki "budaya" pendidikan.

    Perbandingan internasional dalam dunia pendidikan telah menjadi semakin penting dan tabel liga terbaru ini berdasarkan pada serangkaian hasil tes global yang dikombinasikan dengan ukuran sistem pendidikan, seperti jumlah orang yang dapat mengenyam pendidikan tingkat universitas.

    Gambaran perpaduan itu meletakkan Inggris dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan tes Pisa dari Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), yang juga merupakan salah satu tes dalam proses penyusunan peringkat. Pertimbangan-pertimbangan dalam peringkat ini diproduksi untuk Pearson oleh Economist Intelligence Unit.



    Dua kekuatan utama pendidikan adalah Finlandia dan Korea Selatan, lalu diikuti oleh tiga negara di Asia, yaitu Hongkong, Jepang, dan Singapura.

    Inggris yang dianggap sebagai sistem tunggal juga dinilai sebagai "di atas rata-rata", lebih baik daripada Belanda, Selandia Baru, Kanada, dan Irlandia. Keempat negara itu juga berada di atas kelompok peringkat menengah termasuk Amerika Serikat, Jerman, dan Perancis.

    Perbandingan ini diambil berdasarkan tes yang dilakukan setiap tiga atau empat tahun di berbagai bidang, termasuk matematika, sains, dan kesusasteraan serta memberikan sebuah gambaran yang semakin menurun dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, tujuan utamanya adalah memberikan pandangan multidimensi dari pencapaian di dunia pendidikan dan menciptakan sebuah bank data yang akan diperbaharui dalam sebuah proyek Pearson bernama Learning Curve.

    Melihat dari sistem pendidikan yang berhasil, studi itu menyimpulkan bahwa mengeluarkan biaya adalah hal penting, tetapi tidak sepenting memiliki budaya yang mendukung pendidikan. Studi itu mengatakan, biaya adalah ukuran yang mudah, tetapi dampak yang lebih kompleks adalah perilaku masyarakat terhadap pendidikan, hal itu dapat membuat perbedaan besar.

    Kesuksesan negara-negara Asia dalam peringkat ini merefleksikan nilai tinggi pendidikan dan pengharapan orangtua. Hal ini dapat menjadi faktor utama ketika keluarga bermigrasi ke negara lain, kata Pearson.

    Ada banyak perbedaan di antara kedua negara teratas, yaitu Finlandia dan Korea Selatan, menurut laporan itu, tetapi faktor yang sama adalah keyakinan terhadap kepercayaan sosial atas pentingnya pendidikan dan "tujuan moral".



    Laporan itu juga menekankan pentingnya guru berkualitas tinggi dan perlunya mencari cara untuk merekrut staf terbaik. Hal ini meliputi status dan rasa hormat serta besaran gaji.

    Peringkat itu menunjukkan bahwa tidak ada rantai penghubung jelas antara gaji tinggi dan performa yang lebih baik. Dan ada pula konsekuensi ekonomi langsung atas sistem pendidikan performa tinggi atau rendah, kata studi itu, terutama di ekonomi berbasis keterampilan dan global. Namun, tidak ada keterangan yang jelas mengenai pengaruh manajemen sekolah dengan peringkat pendidikan.

    Peringkat untuk tingkat sekolah menunjukkan bahwa Finlandia dan Korea Selatan memiliki pilihan tingkat sekolah terendah. Namun, Singapura yang merupakan negara dengan performa tinggi memiliki tingkat tertinggi.

    SUMBER
     
    • Like Like x 3
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,359
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,274,031 / -7
    Kurikulumnya aja masih percobaan,
    bentar-bentar ganti, sehingga guru maupun siswa tidak pernah siap akan hal ini,
    dijadikan kelinci percobaan melulu oleh pemangku kebijakan,

    ketika yang berada di pemangku kebijakan ganti kepengurusan,
    kurikulum-pun ikut ganti, ini sama saja dengan pembodohan masal,

    apalagi dalam pergantian kurikulum, yang paling mendapatkan beban adalah guru,
    mereka di tuntut untuk bisa menerapkan kurikulum baru,
    tapi kurikulum itu belum sepenuhnya dikuasai (cara pengajarannya)
    udah ganti lagi kurikulumnya, pantesan aja guru kita juga memperoleh raport jelek,

    dan yang paling parah, dengan adanya sistem ini,
    yang berada di atas pasti selalu mendapatkan $$$ <<< ini yang di pikirkan oleh mereka
    gak peduli ama nasib / masa depan pendidikan negara ini, dilema emang,
    :sigh:
     
    • Thanks Thanks x 6
    • Like Like x 2
  4. GWc M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 9, 2009
    Messages:
    875
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +750 / -0
    ^
    seringnya ganti2 kurikulum emang punya pengaruh besar
    soal tiap perbaikan kurikulum, dibikinnya tanggung

    kesadaran dari pejabat soal pendidikan juga masih rendah.
    jadi orientasi pendidikannya bukan ngehasilin generasi yang berkualitas, tapi lebih kearah profit.
     
    • Like Like x 1
  5. aviro M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    1,116
    Trophy Points:
    96
    Ratings:
    +266 / -0
    Haduh, suram amat sampe yang terendah
    Padahal kan kita termasuk juara olimpiade internasional bukan?
    cuma rasanya, beda kasta ekonomi, beda banget emang fasilitas dan hasil pendidikannya
    too much $$$$$$ involved.
     
    • Like Like x 1
  6. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,359
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,274,031 / -7
    yup, nih ane tambahin sedikit informasi mengenai anggaran untuk kurikulum 2013

    Anggaran Kurikulum 2013 Dipertanyakan


    [​IMG]

    Perombakan kurikulum baru yang akan diberlakukan pada Juni 2013 kembali menuai kontroversi terkait dengan alokasi anggaran yang mencapai miliaran rupiah. Anggaran tersebut dinilai beberapa pihak hanya menghamburkan uang negara saja karena tak ada perubahan dalam pendidikan Indonesia meski kurikulum direvisi.

    Koordinator Investigasi dan advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, menduga anggaran pengembangan kurikulum ini diwarnai akal-akalan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Untuk itu, FITRA meminta kepada DPR agar BPK melakukan audit investigasi terhadap anggaran penyempurnaan kurikulum ini.

    "Ini ada di bagian Badan Penelitian dan Pengembangan. Kami menilai alokasi anggaran cenderung tidak masuk akal, dan boros hanya untuk sebuah proyek penyempurnaan kurikulum," kata Ucok, di Jakarta, Selasa (26/11/2012).

    Ucok menyebutkan, pada tahun 2011, program ini bertajuk penyempurnaan sistem pembelajaran. Anggaran untuk kurikulum baru sudah mulai dialokasikan pada tahun 2012 dengan nama alokasi dana pengembangan kurikulum yang mencapai Rp.170.891.439.000. Selanjutnya, pada tahun 2013, muncul anggaran perubahan atau penyempurnaan kurikulum dengan alokasi dana sebesar Rp.95.020.000.000.

    "Alokasi dananya saja untuk 2 tahun berturut-turut. Kalau BPK serius melakukan audit Investigasi, akan ditemukan indikasi penyimpangan anggarannya," ungkapnya.

    Berikut rincian alokasi anggaran untuk penyempurnaan kurikulum 2013 yang dirilis oleh FITRA

    1). Dokumen bahan standar kompetensi pendidikan sebesar Rp.697.000.000
    2). Laporan penelitian Kurikulum Rp.688.000.000
    3). Dokumen Bahan kebijakan kurikulum dan perbukuan Rp.9.403.000.000
    4). Model kurikulum Rp.464.000.000
    5).Model bahan ajar Rp.3.670.000.000
    6).Model sarana pembelajaran Rp.304.000.000
    7). Pengembangan Kurikulum provinsi Rp.2.846.000.000
    8). Pengembang kurikulum Kab/kota Rp.9.406.000.000
    9). Sekolah Rintisan Kurikulum Rp.16.387.000.000
    10). Fasilitator Kurikulum Daerah Rp.511.000.000
    11). Lembaga pengembang Kurikulum Rp.420.000.000
    12). Dokumen Hak Cipta Buku Rp.3.225.000.000
    13).Dokumen Rekomendasi Buku bebas PPN Rp.360.000.000
    14). Penulisan Naskah Buku pendidikan Rp.1.023.000.000
    15). Buku yang diterjemahkan Rp.774.000.000
    16). Buku Braille yg telah dialihaksarakan Rp.469.000.000
    17). Buku Hasil pengadaan sebanyak 538.678. buku Rp.8.090.000.000
    18). Dokumen Peta profil variable karakter bangsa Rp.525.000.000
    19).Satuan pendidikan dievaluasi sebanyak 693 sekolah Rp.3.149.000.000
    20).Buku Teks Pelajaran terstandar 200 buku/ Jilid Rp.4.326.000.000
    21). Buku Non Teks Pelajaran Terstandar sebanyak 1.131 buku Rp.8.188.000.000
    22). Naskah Hasil sayembara Rp.4.464.000.000
    23). Penulisan Buku pendidikan yg kompeten Rp.1.600.000.000
    24). Publikasi kurikulum dan perbukuan Rp.316.000.000
    25). Sertifikat ISO Rp.346.000.000
    26). Dokumen manajemen Puskurbuk Rp.4.297.000.000
    27). Daerah Rintisan pengemangan Buku Murah Rp.6.708.000.000
    28). Dokumen Informasi Kurikulum dan Perbukuan Rp.2.364.000.000

    Mendikbud bantah

    Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa alokasi anggaran untuk penyempurnaan kurikulum memang sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Namun besar anggarannya tidak sebesar yang disebut-sebut oleh pihak tertentu.

    "Pasti ada alokasi anggaran. Tapi nominalnya tidak sebanyak itu karena ada juga yang berasal dari daerah," jelas Nuh.

    sumber


    Padahal apabila anggaran tersebut dimaksimalkan untuk kurikulum yang sudah ada,
    menurut gw itu lebih baik, selain itu banyak point anggaran yang bisa dipangkas,
    di tambah lagi, guru pun akan lebih siap dan tidak perlu belajar lagi mengenai kurikulum baru ini,
    :sigh:
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Dec 2, 2012
  7. tuan_buncis2002 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jun 24, 2011
    Messages:
    2,541
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,547 / -3
    sangat ironis ketika banyak pelajar Indonesia mengikuti olimpiade sains tingkat dunia peringkat pendidikan kita termasuk yg paling rendah :madesu:
    rendahnya komitmen pemerintah dalam pendidikan emg patut dipertanyakan :ngeselin:

    EDIT:
    baru ngetik ternyata ada update dari momod :lol:
    aku sendiri berpendapat semakin besar anggaran semakin bagus, dengan catatan dana tsb 100% terserap buat pendidikan, bukan dibagi2kan pada oknum2 tertentu :rokok:
    tetapi jika utk mengubah kurikulum butuh dana sebesar itu, kenapa harus ganti? kenapa kurikulum lama tidak diperbaharui? itulah yg kurasa janggal :ogcuriga:
     
    Last edited: Dec 2, 2012
  8. GWc M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 9, 2009
    Messages:
    875
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +750 / -0
    @sunday_knight
    itu banyak banget poin2 yang bisa dianggep mubazir.
    ego ama kompetensi pejabat yang berwenang punya pengaruh ama pelaksanaan anggaran.
    berhubung bawahan cuma bisa ngelaksanain, jadinya ya lanjut terus deh.

    perubahan itu emang perlu, tapi kalo terlalu sering ya bakal bikin berantakan. dari taun 2005 uda berapa kali ganti format kurikulum coba.
     
  9. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,359
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,274,031 / -7
    masalah selanjutnya adalah mafia anggaran nih,
    diaman pada proses penyalurannya dipotong sana-sini,
    ketika udah sampe ke sasaran cuma tinggal beberapa persen,

    yah, udah di edit postingannya, hehehe
    ----
    banyak banget anggaran yang bisa dipangkas apabila kurikulum ini tidak di terapkan,
    tapi, pemerintah udah punya alasan tersendiri yaitu Kurikulum 2013 untuk Siapkan Generasi Sesuai Zamannya


    Kurikulum 2013 untuk Siapkan Generasi Sesuai Zamannya

    Perubahan kurikulum baru 2013 yang dinilai tidak jelas arahnya ditanggapi pemerintah. Perubahan kurikulum baru 2013, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, justru untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang sesuai zamannya.

    Nuh menegaskan, arah perubahan kurikulum baru jelas untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Hal ini untuk meningkatkan pilar yang utama dalam menyongsong masa depan, yakni kreativitas, inovasi, dan produktif, serta semangat kebangsaan.

    "Proses pendidikan saat ini harus mengantisipasi masa depan, yang harus sesuai dengan zamannya. Ketika modal pengetahuan di masa depan menjadi penting, generasi penerus bangsa bisa mengantisipasinya karena memiliki kreativitas dan inovasi," tutur Nuh, Selasa (27/11/2012) di Jakarta.

    Nuh meminta agar penerapan kurikulum baru tidak dianggap tergesa-gesa. Perubahan kurikulum baru sudah direncanakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2040.

    "Di dunia pendidikan tidak perlu berlambat-lambat. Kita justru harus bergerak cepat untuk memperbaiki pendidikan demi menyiapkan generasi masa depan bangsa. Kalau bisa satu tahun sudah diterapkan di semua kelas dan wilayah, namun kita harus mempertimbangkan kelayakan implementasinya," papar Nuh.

    sumber
     
  10. GWc M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 9, 2009
    Messages:
    875
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +750 / -0
    ^
    :bingung: apa yang diedit?

    :lol: sesuai zamannya, apa gak ngawur itu?
    bahasa inggris yang bahasa internasional malah diilangin.

    itu yang dibold bisa dapet dari mana?
    ngawur nih pemerintah
     
  11. WIRO94 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 11, 2009
    Messages:
    148
    Trophy Points:
    41
    Ratings:
    +65 / -0
    menurut gw yang harus dikembangkan itu sikap moralnya.
    Banyak guru yang perokok, suka mukul, gimana muridnya nanti?
    lagian setahu gw guru-guru yang ikut kompetensi nilai ujiannya pada bobrok gimana kita kagak jadi peringkat terendah
     
  12. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,359
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,274,031 / -7
    komentar pribadi yang di edit ___
    iya, kalo dipikirkan emang pelajaran itu sangat penting,
    apalagi bahasalah yang bisa membuat kita berhubungan dengan negara luar,
    yah, walopun tidak menutup kemungkinan untuk dipelajari di luar sekolah ato eskul,
    tapi gw rasa tetap aja kurang kalo cuma begini. apalagi kalo dibahsa masalah kreativitas, inovasi, dan produktif !
    gak tau letaknya dimana tuh :bolakbalil:
     
  13. qorabum M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 4, 2011
    Messages:
    1,815
    Trophy Points:
    112
    Ratings:
    +642 / -0
    kayaknya gara-gara kebanyakan perubahan kurikulum yang g beres-beres..jadinya g stabil dan tenaga pendidik pun jadi g siap buat perubahan-perubahan tersebut..
    kalo saya sendiri memandangnya sebagai bisnis pendidikan disini..supaya keluar buku-buku baru biar laris tuh produsen buku :iii:
     
  14. keemchee M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jun 26, 2009
    Messages:
    5,536
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +10,043 / -7
    iya, bicara soal bahasa brarti bicara soal komunikasi juga....
    gw sering gk diterima kerja gr" masalah komunikasi....
    dibilang sepele ya nggak juga, kalo salah informasi konsekuensinya bisa fatal...
    tapi dibilang masalah besar ya nggak juga, karena setiap diskusi pasti ada konfirmasinya...
     
  15. xerogame Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 28, 2010
    Messages:
    216
    Trophy Points:
    71
    Ratings:
    +7 / -0
    thnx buat TS...
    Ternyata kiblat sistem pendidikan gak selalu berkiblat ke barat y? Singapur,jepang ama korsel hmm...


    kalau dididik sama notabene 'sistem terendah', semangat kebangsaan dapet dari mana?
     
  16. Yupp7 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 17, 2012
    Messages:
    33
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +19 / -0
    Sistem pendidikan kita seperti'a memang seperti mega proyek yg lain'a. Ketika ganti pimpinan, maka ganti sistem. Tidak ada yg pernah selesai dan tidak memberikan hasil yg baik. Semua'a jd korban, guru, siswa dan tentu'a masa depan bangsa ini. Seperti'a semua itu karena $$$, ketika $$$ sudah masuk kantong ga peduli kelanjutan'a.

    :ogkentut: :ogkentut:
     
  17. keemchee M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jun 26, 2009
    Messages:
    5,536
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +10,043 / -7
    kalau dari segi pandang masyarakat yang dididik sama notabene "sistem terendah", semangat kebangsaan didapat dari doktrin ketua ormas/tokoh masyarakat, dan sejenisnya. Dengan mengiming" nasi bungkus, uang 50rb. Maka masyarakat pun akan dengan senang hati menuruti kemauan sang ketua tsb. Apalagi ditambah "bumbu" agama/etnis tertentu.

    disini kita akan melihat sejumlah/sekelompok org yg "nasionalis", ingin membela bangsa, dan berharap masa depan indonesia lebih maju (*dari segi pandang "sistem terendah" pastinya).
     
  18. choukawaii M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 18, 2012
    Messages:
    965
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +55,086 / -0
    Kenapa nggak dihapus aja sistem persekolahannya, kan bisa jadi lebih mudah buat diubah kemudian. :yareyare:
    Sampai saat ini, dana dari APBN pun rasanya tidak ada pengaruhnya, toh biaya persekolahan makin mahal dengan kualitas yang terus menurun. :dead:

    Kalau begitu, jalan gampangnya, hapuskan saja persekolahan, dana APBN dialihkan untuk men-subsidi buku-buku, membangun perpustakaan, membangun lab research, dan menggaji [?] para ilmuwan independen yang siap setiap saat untuk melakukan pembelajaran. Di samping itu, subsidi juga bisa disisihkan untuk penjaminan gizi bagi bayi baru lahir, ibu-ibu yang melahirkan, dan anak-anak. Kan lebih mudah kalau begitu. Ketimbang dipakai untuk suatu hal bernama kurikulum yang dicoba-coba terus dan gagal terus.
     
  19. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,359
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,274,031 / -7
    Dilematis bagi masyarakat, terutama bagi siswa dan guru yang terlibat langsung di dalamnya,
    kalo yang diatas tau apa mengenai ini, mereka gak pernah turun langsung dan mengajar,
    gak pernah menerima pendidikan dari kurikulum ini dijaman mereka,

    tapi itulah yang terjadi di negar kita, selalu saja yang jadi korban generasi muda,
    kita di tuntut berpikir kreatif dan inovatif, tapi pendidikan IPA malah dihapus,
    kita di tuntut untuk bisa go internatioal dan pandai bersosialisasi tapi bahasa inggris di tiadakan,
    ANEH,,,

    gak ngerti maksudnya seperti apa :???:
    walo bagaimanapun sekolah harus tetap ada,
    cuma sistemnya ini yang harus di rubah,
     
  20. choukawaii M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 18, 2012
    Messages:
    965
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +55,086 / -0
    Pembelajaran itu kan simple, ada elemen pembelajarnya, siapapun belajar dari ahlinya, belajarnya di manapun, dan kapanpun. Sekolah tidak perlu ada, yang wajib ada ya tentu elemen-elemen pembelajarannya. Lantas sistemnya? Kembalikan saja pada pola-pola pengasuhan orangtua, membiarkan anak untuk belajar apapun yang ia inginkan - dalam batas-batas tertentu. Jika memang tidak bisa mengajarkan, orangtua memberikan pengarahan kepada ahlinya. So simple.

    Ahlinya di mana? Nah, di sini mungkin sebuah tempat dapat memberi peran dan fasilitas, cukup sampai di sana. Sekolah? Ah, jangan berbicara soal sekolah jika memang tidak tahu apa arti sekolah yang sebenarnya.
     
    • Like Like x 2
  21. Yupp7 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 17, 2012
    Messages:
    33
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +19 / -0
    Emang sich klo d'pikir2 lebih baik tdk ada sekolah, krn cuma jd ladang uang bagi kaum tertentu. Rakyat miskin tetap diperas tanpa dapat apa2, kualitas pendidikan'a aja tdk memadai. Tp klo inget tentang sekolah2 yg ada dipelosok yg notabene hampir tidak dapat perhatian dari pemerintah suka salut sm mereka. Bagaimana mereka menyesuaikan diri dgn kurikulum yah? Bs jd mereka lebih tersiksa dari pd yg dekat dgn pusat pemerintahan.

    Kpn suara2 rakyat ini benar2 dapat didengar dan terealisasi tanpa ada modus lain dalam pelaksanaan'a. (mencari keuntungan semata).
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.