Lounge Siasati Keuangan dalam Menghadapai PHK Masal

PHK massal kian menjadi tren, salah satunya akibat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melemah. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal 1–2015 mencatat adanya kenaikan pada tingkat pengangguran.

Organisasi Buruh Internasional dibawah PBB (ILO) dalam laporan “World Employment Social Outlook” tahun 2015 menyebutkan, Penggangguran Indonesia tahun ini diprediksi akan mencapai 6,1 persen, jauh di atas rata-rata penggangguran di Asia Tenggara hanya 4,3 persen.

Apakah Anda masih tidak percaya dengan kenyataan yang sewaktu-waktu bisa menimpa Anda ini? Jika dihubungkan dengan penyebab lain seperti nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, menurunnya harga minyak dunia, dan masih banyak lagi penyebab lain baik faktor internal di Indonesia maupun faktor eksternal, sudah pasti membuat Anda getar-getir.

Lalu, apa yang harus Anda siapkan sebelum PHK menimpa Anda? Yang perlu Anda ingat, PHK baik secara langsung maupun secara sukarela bisa terjadi kepada siapa pun termasuk Anda loh, PHK tidak melihat posisi dan lama nya Anda kerja di perusahaan. Oleh karena itu, sebelum PHK menimpa Anda sebaiknya siapkan hal-hal berikut ini,

1. Dana darurat



Seperti di artikel sebelumnya ( Pentingnya Dana Darurat), Anda sebaiknya menyisihkan perbulannya untuk dana darurat. Dana darurat sangat berguna jika Anda kehilangan penghasilan. Pernah dengar istilah Cash Is The King? Ya, dalam kondisi gunjang ganjing , dalam kondisi PHK memiliki dana tunai yang banyak akan sangat berarti dan berguna bagi Anda dan juga keluarga.

Tunggu dulu, meskipun Anda memiliki dana tunai yang cukup banyak, sebaiknya untuk beberapa waktu Anda menunda untuk melakukan beberapa pembelian yang mengharuskan Anda mengeluarkannya. Tunda juga bila ada hal yang menggiurkan seperti pembelian dengan kredit dengan bunga yang murah. Perlu diingat, ketika Anda berhutang, maka Anda memiliki cicilan baru. Dalam kondisi PHK Anda tidak mampu untuk membayar cicilan baru.

2. Membuka usaha



Misalkan, akhirnya Anda terkena PHK. Perusahaan wajib membayar uang pesangon (UP) atau uang penghargaan masa kerja (UPMK) dan uang pengantian hak (UPH) yang seharusnya diterima. UP, UPMK, dan UPH dihitung berdasarkan upah karyawan dan masa kerja Anda. Apa yang akan Anda gunakan dengan uang pesangon? Ya, pastinya akan Anda gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Tetapi sebaiknya, Anda sisihkan beberapa persen untuk membuka usaha. Tidak perlu modal yang cukup besar, misalkan Anda bisa menjual pulsa, atau menjual bahan-bahan pokok. Atau Anda ingin membuka usaha yang cukup besar? Untuk tahap awal Anda bisa bekerjasama dengan teman atau keluarga.

3. Atur kembali rencana anggaran



Saat terkena PHK, mungkin Anda akan mengalami goncangan keuangan yang cukup berat. Pasalnya, saat bekerja Anda dapat leluasa merencanakan dan mengatur anggaran. Lain halnya jika terkena PHK. Sebaiknya Anda mulai memperbaharui lagi rencana anggaran Anda. Anda dapat mencoret pengeluaran misalkan untuk makan di luar, mengurangi uang jajan anak, dan sesuatu yang dapat digunakan untuk memotong anggaran keluar.

4. Pilih tujuan hidup yang baru



Saat Anda terkena PHK, bukan berarti hidup Anda berakhir. Anda tidak perlu terus berkubang dalam kesedihan dan dalam tekanan. Bangkit dan pikirkan kembali hidup Anda. Apakah Anda akan mencari pekerjaan baru, freelancer atau menekuni usaha baru Anda hingga menjadi pengusaha baru?

5. Jaga relasi



Misalkan Anda dipecat dari kantor sehingga Anda malu dan enggan untuk berkomunikasi dengan teman kantor dulu. Tetot jangan lakukan hal ini! Ini bisa merugikan Anda, sebaiknya Anda tetap berhubungan baik dengan teman-teman kantor. PHK tidak berarti harus kehilangan teman. Anda bisa bercerita dengan teman Anda agar tidak terlalu stres. Tidak hanya itu, bisa saja Anda akan mendapatkan informasi yang Anda butuhkan.

sumber

 

seharusnya sebelum terkena PHK, sudah mempersiapkan bukan hanya dana darurat namun juga deposito atau investasi