1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Serba Serbi Bernapas

Discussion in 'Pengetahuan Penting Penunjang Kesehatan' started by Haecked, Apr 4, 2010.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Haecked M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 31, 2009
    Messages:
    1,601
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +15,664 / -0
    Mudah2an gak :repost: , tapi kalau repost di close aja om momod :maaf:

    Serba Serbi Bernapas


    Oleh : dr. Dissy Pramudita

    Sumber : klikdokter.com


    Tidak sedikit masalah kesehatan yang berindikasikan dampak gangguan pernapasan. Bernapas tidak sesepele mengambil udara dan menghembuskannya sekejap. Proses ‘penyambung hidup’ satu ini merupakan proses terpenting yang memberikan indikasi status kesehatan tubuh Anda.

    Bernapas merupakan suatu proses menghirup oksigen dari udara bebas (inspirasi) dan mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh (ekspirasi). Dalam keadaan istirahat, frekuensi pernapasan normal dalam satu menit dapat berbeda-beda tergantung dari usia seseorang, antara lain:

    • bayi baru lahir : 40-60 kali/menit
    • anak 1 tahun : 30-40 kali/menit
    • anak 3 tahun : 25-30 kali/menit
    • anak 5-7 tahun : 20-15 kali/menit
    • anak 10-15 tahun : 15-20 kali/menit
    • dewasa : 12-20 kali/menit

    Kecepatan pernapasan tersebut diatur sedemikian rupa oleh pusat pernapasan di medula oblongata otak dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Frekuensi pernapasan yang berlangsung lebih lambat dari batas normal diatas dikenal sebagai bradipnea yang dapat terjadi misalnya akibat pemakaian obat-obatan narkotik, akibat kelainan otak, dan lain sebagainya.

    Sementara frekuensi pernapasan yang lebih cepat dari batas normal di atas dikenal sebagai takipnea yang dapat terjadi misalnya pada penderita infeksi paru (pneumonia), orang yang mengalami serangan panik, cemas, dan lain sebagainya.


    Bagaimana Mekanisme Terjadinya Napas?

    Proses bernapas diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di medula oblongata. Medula oblongata akan mengirimkan rangsangan terhadap otot-otot pernapasan, yaitu otot diafragma dan otot interkostalis (otot sela iga) melalui sistem saraf otonom, sehingga proses pernapasan akan berlangsung secara otomatis di luar kesadaran seseorang.

    Seperti yang telah diketahui bahwa proses bernapas terdiri atas dua gerakan, yaitu:

    1. Inspirasi : merupakan gerakan aktif untuk menghirup nafas. Saat menarik napas, otot-otot pernapasan akan berkontraksi sehingga rongga dada mengembang dan membesar sehingga udara akan mengalir dari atmosfer (bertekanan tinggi) ke dalam paru (bertekanan rendah).

    2. Ekspirasi : yaitu gerakan pasif dimana udara dipaksa keluar akibat terjadinya relaksasi (pengendoran) otot-otot pernapasan yang memaksa paru-paru untuk kempes kembali.

      [​IMG]

      Dalam keadaan normal, usaha bernapas hanya memerlukan 3% dari pemakaian energi total. Usaha bernapas baru memerlukan energi yang lebih tinggi bila diperlukan peningkatan kebutuhan akan bernapas, misal saat olahraga, saat menderita penyakit paru obstruktif kronik, saat serangan asma, dan lain sebagainya.

    Macam-Macam Cara Bernapas

    Meskipun terlihat sama, namun sebenarnya terdapat beberapa variasi dalam cara bernapas yang dilakukan oleh seseorang. Saat ini telah diketahui terdapat beberapa tipe cara pernapasan, antara lain :

    1. Pernapasan dada (pernapasan torakal)

      Yang berkontraksi hanya otot interkostal tanpa diikuti oleh kontraksi dari otot diafragma, sehingga hanya menghasilkan pernapasan yang dangkal. Cara bernapas seperti ini dapat terjadi pada penderita tumor di dalam perut, penderita dengan keluhan sakit hebat pada pergerakan dinding perut, penderita serangan panik, cemas, stres, dll.

    2. Pernapasan perut (pernapasan abdomen)

      Yang berkontraksi hanya otot diafragma tanpa diikuti oleh kontraksi otot interkostal. Otot diafragma merupakan otot pernapasan yang utama. Saat menarik napas, diafragma akan berkontraksi dengan bergerak ke bawah dan mendatar sehingga akan memperbesar volume rongga dada. Akibat kontraksi otot diafragma ini maka dinding perut akan terlihat menonjol ke depan saat menarik napas. Pernapasan perut akan menghasilkan pernapasan yang lebih dalam daripada pernapasan dada. Pernapasan perut dapat ditemukan pada penderita penyakit paru kronik lanjut. Namun demikian, pola pernapasan ini seringkali juga digunakan sebagai terapi untuk orang dengan serangan panik, cemas dan lain sebagainya.

    3. Kombinasi pernapasan dada dan perut

      Merupakan tipe pernapasan yang paling banyak dilakukan oleh orang dalam kondisi sehat. Kontraksi dari otot-otot pernapasan, yaitu otot interkostal dan otot diafragma, menyebabkan rongga ada mengembang secara maksimal sehingga udara yang dihirup akan lebih banyak dan bernapas menjadi lebih efektif. Pada wanita sehat, umumnya pernapasan torakal lebih dominan dan disebut sebagai pernapasan torakoabdominal. Sedangkan pada pria sehat pernapasan abdomen akan lebih dominan dan disebut sebagai pernapasan abdominotorakal. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan bentuk anatomi dada dan perut antara pria dan wanita.


    Bernapas dalam diketahui mampu membantu seseorang untuk lebih tenang dan mampu mengurangi ketegangan. Karena itu, metode bernapas dengan perut seringkali digunakan sebagai metode untuk terapi penderita dengan serangan panik, cemas, dan lain sebagainya.

    Namun, hingga saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan untuk membuktikan hubungan antara pola pernapasan melalui perut dengan efeknya terhadap masalah kesehatan yang lain.

    Menurut salah satu penelitian yang telah diterbitkan dalam An International Journal of Respiratory Medicine menyatakan bahwa pelatihan napas dan relaksasi pada orang dewasa dengan asma mampu menunjukkan adanya perbaikan dalam gejala pernapasannya dibandingkan dengan perawatan dengan cara biasa. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hasil penelitian tersebut.[](DP)


    :grp: :thx:
     
    • Like Like x 3
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Apr 9, 2010
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. oranggila M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 7, 2009
    Messages:
    838
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +466 / -0
    makin tua berarti cara bernapas tiap menitnya makin berkurang :???:
    makanya dibutuhkan olahraga biar napas yg keluar bisa semakin banyak :hehe:
     
    • Like Like x 1
  4. smkosasih M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Sep 9, 2008
    Messages:
    5,341
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,189 / -0
    betul, makin tua frekuensi pernapasan manusia makin berkurang...
    lama.. napas brenti...
    mati dah..:swt:
     
  5. kulocaki M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Sep 1, 2008
    Messages:
    5,004
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +49,861 / -2
    makin tua ternyata fequensi pernafasan semakin berkurang.... :top:
     
    • Like Like x 1
  6. patuan Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Feb 1, 2009
    Messages:
    45
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +102 / -0
    oh gitu ya... yang gw tahu klo gw napas sih napas aja ternyata begitu toh.... thanks ya gan....
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.