1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Sejarah Perang dan Jenis Jenis Perang

Discussion in 'History and Culture' started by blacksheep, Apr 13, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. blacksheep M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 23, 2008
    Messages:
    4,594
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +25,113 / -0
    Perang Adalah

    Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik antara dua kelompok atau lebih untuk melakukan dominasi di wilayan yang dipertentangkan. Perang secara purba di maknai sebagai pertikaian bersenjata, di era modern, perang lebih mengarah pada superioritas teknologi dan industri, hal ini tercermin dari doktrin angkatan perangnya seperti " Barang siapa menguasai ketinggian maka menguasai dunia ", hal ini menunjukkan bahwa penguasaan atas ketinggian harus dicapai oleh teknologi. Namun kata Perang tidak lagi berperan sebagai kata kerja, namun sudah bergeser pada kata sifat, yang mempopulerkan hal ini adalah para Jurnalis, sehingga lambat laun pergeseran ini mendapatkan posisinya, namun secara umum perang berarti "pertentangan"

    Penyebab Terjadi nya Perang

    Secara spesifik dan wilayah filosofis, perang merupakan turunan sifat dasar manusia yang tetap sampai sekarang memelihara dominasi dan persaingan sebagai sarana memperkuat eksistensi diri. Dengan mulai secara psikologis dan fisik. Dengan melibatkan diri sendiri dan orang lain, baik secara kelompok atau bukan. perang dapat mengakibatkan kesedihan dan kemiskinan yang berkepanjangan. sebagai contah perang dunia yang mengakibatkan hialngnya nyawa beratus ratus orang dijepang dan tentu saja hal ini mengakibatkan kesedihan mendalam dalam diri masyarakat jepang.

    Penyebab terjadinya perang di antaranya adalah:

    * Perbedaan ideologi
    * Keinginan untuk memperluas wilayah kekuasaan
    * Perbedaan kepentingan
    * Perampasan Sumber Daya Alam (minyak, hasil pertanian, dll)


    Jenis-jenis peperangan

    Perang Saudara
    Perang Saudara merujuk kepada suatu jenis perang di mana bukan dua atau lebih negara yang menjadi kubu yang berlawanan namun beberapa faksi (=saudara) di dalam sebuah entitas politik.

    Dalam bahasa Inggris perang saudara disebut civil war yang secara harafiah artinya adalah "perang warga sipil" atau "perang madani".

    Tidak jarang sebuah perang saudara merupakan tanda awal perpecahan sebuah entitas politik.

    Contoh Perang Saudara

    *Perang Saudara Amerika
    [​IMG]
    Kiri atas: Rosecrans di Sungai Stones, Tennessee; kanan atas: tawanan Konfederasi di Gettysburg; bawah: Pertempuran Benteng Hindman, Arkansas
    Perang Saudara Amerika adalah perang yang terjadi antara 1861 dan 1865 di Amerika Serikat (AS). Sekelompok negara bagian di bagian selatan ingin merdeka, sedangkan pemerintahan dan negara-negara bagian di utara ingin menjaga AS tetap utuh.

    Penyebab

    Di Selatan, banyak orang yang menjadi budak yang dimiliki orang lain, dan sebagian besar pekerjaan di ladang dikerjakan oleh mereka. Sedangkan negara-negara bagian di utara telah memutuskan membuat hukum yang menyatakan tak seorang pun bisa memiliki orang lain. Negara-negara utara itu disebut "negara bagian bebas", dan di selatan "negara bagian budak". Selain itu, sebagian besar tanah milik AS di barat belum dibagi atas negara bagian, namun teritori, di mana penduduk bukan penduduk asli tinggal. Tak seperti negara bagian, teritori itu tak membantu memutuskan siapa yang bakal jadi presiden, dan teritori itu tak mengirim wakilnya ke Washington, DC untuk membuat hukum seluruh negeri. Banyak orang kulit putih pindah ke sana, dan tiap orang setuju bahwa suatu hari semua teritori itu harus disebut negara bagian. Di utara, orang ingin negara-negara bagian itu menjadi negara bebas. Di selatan, orang menginginkannya menjadi negara bagian budak. Abraham Lincoln berasal dari utara, dan saat ia berpacu demi jabatan presiden ia berkata bahwa semua negara bagian itu menjadi negara bagian bebas, meski ia tak merencanakan menyuruh tiap budak di negara bagian budak itu. Para pemilik budak di selatan juga takut akan beberapa orang yang mengatakan mereka ingin menjadikannya kejahatan untuk memiliki para budak di semua bagian AS. Banyak juga orang di utara yang tinggal di kota-kota dan bekerja di pabrik, dan mereka menginginkan kebijakan yang membantu ekonominya. Namun banyak orang di seltan yang tinggal di kota kecil dan bekerja di pertanian, dan menginginkan kebijakan yang mendukung ekonominya. Sereka sering tak bisa setuju pada keputusan terbaik.

    Saat Lincoln memenangkan pemilu dan menjadi presiden baru, banyak negara budak yang memisahkan diri AS, dan membentuk negara baru, Negara Konfederasi Amerika, yang beribukota di Richmond, Virginia.

    Perang

    Ada 2 daerah penting di mana perang itu terjadi - di barat dan di timur.

    Di wilayah timur, ada ibukota AS, Washington, District of Columbia, dan ibukota Konfederasi di Richmond. Kedua kota itu hanya berjarak 90 mil. Di daerah ini, pemimpin militer Konfederasi ialah Robert E. Lee. Lee adalah jenderal yang baik, dan banyak memenangkan pertempuran. Meski memiliki banyak prajurit, utara tak bisa menduduki Richmond dengan mudah hingga akhir perang pada 1865.

    Di wilayah barat, ada sungai besar, Sungai Mississippi. Ulysses Simpson Grant (yang kemudian menjadi Presiden AS) banyak memenangkan pertempuran di sini. Pasukan utara menduduki hampir semua kota di sungai Mississippi, namun Konfederasi masih memegang Vicksburg. Pada 4 Juli 1863, Vicksburg menyerah pada Ulysses S. Grant. Ini membagi Konfederasi menjadi 2.

    Lincoln memutuskan bahwa Ulysses S Grant ialah jendral terbaiknya. Ia mengangkat Ulysses Grant jenderal di bagian timur. Grant menyerang Lee kembali. Lee menyadari pasukannya kalah banyak dan ia menyerah pada Grant.


    Tanggal 12 April 1861 – 9 April 1865 (pertempuran terakhir selesai 13 Mei 1865)
    Lokasi Amerika Serikat Selatan
    Hasil Kemenangan pihak Uni, rekonstruksi, penghapusan perbudakan
    Casus belli Serangan Konfederasi ke Benteng Sumter

    Pihak yang Terlibat
    Pihak Uni : Amerika Serikat
    [​IMG]
    Kekuatan : 2.200.000
    Jumlah Korban : 110.000 Gugur di medan perang
    Total Korban tewas : 360.000 orang
    Total yang Terluka : 275.200 Orang


    Pihak Konfederasi : Negara Bagian Amerika
    [​IMG]
    Kekuatan : 1.064.000
    Jumlah Korban : 93.000 Gugur di medan perang
    Totaol Korban tewas : 260.000 orang
    Total yang Terluka : lebih dari 137.000 orang
    [​IMG]


    *Perang Saudara Rusia
    [​IMG]
    Perang Saudara Rusia adalah perang saudara yang terjadi dari tahun 1918 sampai tahun 1922 antara beberapa grup di Rusia. Pertempuran utama terjadi antara dua grup: tentara Merah dan tentara Putih. Tentara Merah adalah pasukan komunis. Tentara Putih melawan komunis. Akhirnya, tentara merah memenangkan perang ini. Setelah perang ini, didirikan pemerintah komunis Uni Soviet tahun 1922.


    *Perang Saudara Spanyol
    [​IMG]
    Perang Saudara Spanyol, yang berlangsung dari 17 Juli 1936 hingga 1 April 1939, adalah konflik antara kaum Nasionalis yang dipimpin oleh Jenderal Francisco Franco yang mengalahkan kaum Loyalis yang dipimpin oleh Presiden Manuel Azaña dari Republik Spanyol Kedua. Kaum Loyalis mendapatkan senjata dan relawan dari Uni Soviet dan gerakan Komunis internasional, sementara kaum Nasionalis (atau Francois) didukung oleh negara-negara Fasis, termasuk Italia dan Jerman. Kaum Republikan terdiri atas kaum sentris (tengah) yang mendukung demokrasi liberal kapitalis hingga komunis dan kaum revolusioner anarkis. Basis kekuatan mereka terutama adalah sekular dan urban (meskipun juga termasuk kaum buruh tani yang tidak memiliki tanah) dan khususnya kuat di wilayah-wilayah industri seperti Asturias dan Catalunya. Negeri Basque yang konservatif juga memihak dengan Republik, terutama karena ia, bersama-sama dengan tetangganya Catalunya, berusaha mendapatkan otonomi dari pemerintahan pusat yang belakangan ditindas dengan menciptakan sentralisasi terhadap kaum nasionalis. Kaum Francois umumnya memiliki basis dukungan di pedesaan, masyarakat yang kaya dan konservatif. Pada umumnya mereka Katolik Roma, dan mendukung sentralisasi kekuasaan. Sebagian dari taktik-taktik militer dalam perang ini - termasuk penggunaan taktik-taktik teror terhadap kaum sipil - mendahului apa yang kelak terjadi dalam Perang Dunia II, meskipun baik kaum Nasionalis maupun Republikan sangat mengandalkan pasukan infantri ketimbang menggunakan taktik-taktik modern seperti blitzkrieg (serangan kilat) dengan tank dan pesawat-pesawat terbang.

    Sementara perang itu berlangsung hanya sekitar tiga tahun, situasi politiknya sudah penuh dengan kekerasan selama beberapa tahun sebelumnya. Jumlah korbannya dipertikaikan. Perkiraan umum menyebutkan antara 300.000 hingga 1 juta orang terbunuh. Banyak di antara para korban ini disebabkan oleh pembunuhan-pembunuhan massal yang dilakukan kedua belah pihak. Perang ini dimulai dengan pemberontakan militer di seluruh Spanyol dan koloni-koloninya, yang diikuti oleh pembalasan kaum Republikan terhadap Gereja, yang dipandang kaum Republikan radikal sebagai lembaga yang menindas yang mendukung orde lama.

    Terjadi pembantaian terhadap rohaniwan-rohaniwati Katolik dan gereja-gereja. Biara-biara dibakar. Dua belas uskup, 283 biarawati, 2.365 biarawan dan 4.184 imam Katolik dibunuh.Bekas pemilik tanah dan kaum industrialis juga diserang. Selama dan menjelang pecahnya perang, kaum Nasionalis melaksanakan program pembunuhan massal terhadap lawan-lawan mereka. Dilakukan pemeriksaan dari rumah ke rumah, dan orang-orang yang tidak disukai seringkali dipenjarakan atau dibunuh. Para aktivis serikat buruh, yang dikenal sebagai simpatisan kaum Republikan dan yang sering mengkritik rezim Franco merupakan orang-orang pertama yang diincar. Kaum Nasionalis juga melakukan pengeboman udara terhadap wilayah-wilayah sipil dengan bantuan angkatan udara Jerman dan Italia. Kebrutalan biasa dilakukan oleh semua pihak.

    Dampak perang ini sangat hebat: Dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk memulihkan kembali ekonomi Spanyol. Dampak politik dan emosional dari perang ini terus dirasakan jauh melampaui batas-batas negara Spanyol dan menyulut semangat kaum komunitas intelektual dan politik internasional, yang hingga kini masih ditemukan dalam politik Spanyol.

    Para simpatisan Republikan menyatakannya sebagai perjuangan antara "tirani dan demokrasi", atau "fasisme dan kebebasan", dan banyak pembaharu muda dan kaum revolusioner yang mempunyai komitmen tinggi bergabung dengan Brigade Internasional, yang merasa bahwa menyelamatkan Republik Spanyol berada di garis depan peperangan melawan fasisme. Namun para pendukung Franco, khususnya anggota-anggota muda dari korps perwira, memandanganya sebagai pertempuran antara gerombolan merah komunisme dan anarkisme di satu pihak melawan "peradaban Kristen" di pihak lain.


    Pihak yang Terlibat
    Tanggal 1936 - 1939
    Lokasi Spanyol
    Hasil Kemenangan kaum Nasionalis

    Pihak yang terlibat
    Republik Spanyol Kedua
    Relawan asing
    Uni Soviet
    milisi CNT
    milisi UGT
    milisi POUM

    Komandan : Manuel Azaña,Francisco Largo Caballero,Juan Negrín


    Spanyol Nasionalis
    Italia Fasis
    Jerman Nazi
    Relawan asing
    Falangis
    Carlis

    Perang Teluk I
    [​IMG]
    Pesawat tempur AS melintasi kilang minyak yang terbakar.
    Perang Teluk Persia I atau Gulf War disebabkan atas Invasi Irak atas Kuwait 2 Agustus 1990 dengan strategi gerak cepat yang langsung menguasai Kuwait. Emir Kuwait Syeikh Jaber Al Ahmed Al Sabah segera meninggalkan negaranya dan Kuwait dijadikan provinsi ke-19 Irak dengan nama Saddamiyat Al-Mitla` pada tanggal 28 Agustus 1990, sekalipun Kuwait membalasnya dengan serangan udara kecil terhadap posisi posisi Irak pada tanggal 3 Agustus 1991 dari pangkalan yang dirahasiakan.

    Invasi Irak ke Kuwait disebabkan oleh kemerosotan ekonomi Irak setelah Perang Delapan Tahun dengan Iran dalam perang Iran-Irak. Irak sangat membutuhkan petro dolar sebagai pemasukan ekonominya sementara rendahnya harga petro dolar akibat kelebihan produksi minyak oleh Kuwait serta Uni Emirat Arab yang dianggap Saddam Hussein sebagai perang ekonomi serta perselisihan atas Ladang Minyak Rumeyla sekalipun pada pasca-perang melawan Iran, Kuwait membantu Irak dengan mengirimkan suplai minyak secara gratis. Selain itu, Irak mengangkat masalah perselisihan perbatasan akibat warisan Inggris dalam pembagian kekuasaan setelah jatuhnya pemerintahan Usmaniyah Turki.

    Akibat invasi ini, Arab Saudi meminta bantuan Amerika Serikat tanggal 7 Agustus 1990. Sebelumnya Dewan Keamanan PBB menjatuhkan embargo ekonomi pada 6 Agustus 1990.

    Amerika Serikat mengirimkan bantuan pasukannya ke Arab Saudi yang disusul negara-negara lain baik negara-negara Arab kecuali Syria, Libya dan Yordania serta Palestina. Kemudian datang pula bantuan militer Eropa khususnya Eropa Barat (Inggris, Perancis dan Jerman Barat), serta beberapa negara di kawasan Asia. Pasukan Amerika Serikat dan Eropa di bawah komando gabungan yang dipimpin Jenderal Norman Schwarzkopf serta Jenderal Collin Powell. Pasukan negara-negara Arab dipimpin oleh Letjen. Khalid bin Sultan.

    Misi diplomatik antara James Baker dengan menteri luar negeri Irak Tareq Aziz gagal (9 Januari 1991). Irak menolak permintaan PBB agar Irak menarik pasukannya dari Kuwait 15 Januari 1991. Akhirnya Presiden Amerika Serikat George H. Bush diizinkan menyatakan perang oleh Kongres Amerika Serikat tanggal 12 Januari 1991. Operasi Badai Gurun dimulai tanggal 17 Januari 1991 pukul 03:00 waktu Baghdad yang diawali serangan serangan udara atas Baghdad dan beberapa wilayah Irak lainnya serta operasi di daratan yang mengakibatkan perang darat yang dimulai tanggal 30 Januari 1991.

    Irak melakukan serangan balasan dengan memprovokasi Israel dengan menghujani Israel terutama Tel Aviv dan Haifa, Arab Saudi di Dhahran dengan serangan rudal Scud B buatan Sovyet rakitan Irak, serta melakukan perang lingkungan dengan membakar sumur sumur minyak di Kuwait dan menumpahkan minyak ke Teluk Persia. Sempat terjadi tawar-menawar perdamaian antara Uni Sovyet dengan Irak yang dilakukan atas diplomasi Yevgeny Primakov dan Presiden Uni Sovyet Mikhail Gorbachev namun ditolak Presiden Bush pada tanggal 19 Februari 1991. Sementara Sovyet akhirnya tidak melakukan tindakan apa pun di Dewan Keamanan PBB semisal mengambil hak veto. Israel diminta Amerika Serikat untuk tidak mengambil serangan balasan atas Irak untuk menghindari berbaliknya kekuatan militer Negara Negara Arab yang dikhawatirkan akan mengubah jalannya peperangan.

    Pada tanggal 27 Februari 1991 pasukan Koalisi berhasil membebaskan Kuwait dan Presiden Bush menyatakan perang selesai.

    Tanggal 2 Agustus 1990 – 28 Februari 1991
    Lokasi Teluk Persia
    Hasil Kemenangan mutlak koalisi,
    pembebasan Kuwait.
    Casus belli Invasi Irak ke Kuwait.

    Pihak yang terlibat
    [​IMG]
    Koalisi PBB : Norman Schwarzkopf (Amerika)
    Kekuatan :660.000
    Jumlah korban yang tewas : 378.000 orang
    Jumlah korban yang terluka : 1.000 orang


    [​IMG]
    Irak : Saddam Hussein
    kekuatan :360.000
    Jumlah Korban yang tewas : 25.000 orang
    jumlah Korban yang terluka : 75.000 orang

    Perang Dingin
    Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.

    Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

    Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Namun ada pula masa-masa di mana ketegangan dan persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi, perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991.

    Sejarah
    Latar belakang
    Kehadiran dan kekuatan Nazi Jerman memaksa pasukan Sekutu Barat dan pasukan Soviet bersatu untuk menghadapinya. Bagaimanapun, sejak awal aliansi antara Uni Soviet, negara komunis pertama di dunia, Amerika Serikat, negara kapitalis terkaya di dunia, dan Britania Raya, kerajaan terbesar di dunia, diwarnai oleh saling ketidakpercayaan dan tekanan ideologi.


    Perang Dingin terbagi kedalam 5 era waktu :

    1947–1953 | 1953–1962 | 1962–1979 | 1979–1991 | 1985–1991

    Kejadian yang berhubungan dengan perang dingin

    * Perang Vietnam
    * Perang Korea
    * Perang Soviet-Afganistan
    * Perang sipil Kamboja
    * Perang sipil Angola
    * Perang sipil Yunani
    * Krisis Kongo
    * Runtuhnya Tembok Berlin
    * Revolusi Hongaria
    * Krisis Iran
    * Krisis misil Kuba

    Peserta Perang Dingin

    * NATO
    * Pakta Warsawa
    * Gerakan Non-Blok
    * Republik Rakyat Cina
    * Sekutu Amerika Serikat diluar NATO
    * Sekutu Uni Soviet diluar Pakta Warsawa

    Perang Vietnam
    [​IMG]
    Perang Vietnam, juga disebut Perang Indochina Kedua, adalah sebuah perang yang terjadi antara 1957 dan 1975 di Vietnam. Perang ini merupakan bagian dari Perang Dingin.

    Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan USSR dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang merupakan negara komunis.

    Jumlah korban yang meninggal diperkirakan adalah 280.000 di pihak Selatan dan 1.000.000 di pihak Utara.

    Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar.

    Setalah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun bersatu pada tahun 1976.

    Salah satu korban paling terkenal dari Perang Vietnam adalah Kim Phuc.


    Latar belakang

    Vietnam dijajah oleh Tiongkok sejak tahun 110 SM sampai mencapai kemerdekaan pada tahun 938. Setelah bebas dari belenggu penjajahan Tiongkok, Vietnam tidak berhenti menentang serangan pihak asing.

    Pada abad ke-19, Vietnam menjadi wilayah jajahan Perancis. Perancis menguasai Vietnam setelah melakukan beberapa perang kolonial di Indochina mulai dari tahun 1840-an. Ekspansi kekuasaan Perancis disebabkan keinginan untuk menyaingi kebangkitan Britania Raya dan kebutuhan untuk mendapatkan hasil bumi seperti rempah-rempah untuk menggerakkan industri di Perancis untuk menyaingi penguasaan industri Britania Raya.

    Semasa pemerintahan Perancis, golongan rakyat Vietnam dibakar semangat nasionalisme dan ingin kemerdekaan dari Perancis. Beberapa pemberontakan dilakukan oleh banyak kelompok-kelompok nasionalis, tetapi usaha mereka gagal. Pada tahun 1919, semasa Perjanjian Versailles dirundingkan, Ho Chi Minh meminta untuk bersama-sama membuat perundingan agar Vietnam dapat merdeka. Permintaannya ditolak dan Vietnam dan seluruh Indochina terus menjadi jajahan Perancis.

    Kelompok Viet Minh akhirnya mendapat dukungan populer dan berhasil mengusir Perancis dari Vietnam. Selama Perang Dunia II, Vietnam dikuasai oleh Jepang. Pemerintah Perancis Vichy bekerjasama dengan Jepang yang mengantar tentara ke Indochina sebagai pasukan yang berkuasa secara de facto di kawasan tersebut. Pemerintah Perancis Vichy tetap menjalankan pemerintahan seperti biasa sampai tahun 1944 ketika Perancis Vichy jatuh setelah tentara sekutu menaklukan Perancis dan jendral Charles de Gaulle diangkat sebagai pemimpin Perancis.

    Setelah pemerintah Perancis Vichy tumbang, pemerintah Jepang menggalakkan kebangkitan pergerakan nasionalis di kalangan rakyat Vietnam. Pada akhir Perang Dunia II, Vietnam diberikan kemerdekaan oleh pihak Jepang. Ho Chí Minh kembali ke Vietnam untuk membebaskan negaranya agar tidak dijajah oleh kekuasaan asing. Ia menerima bantuan kelompok OSS (yang akan berubah menjadi CIA nantinya).

    Pada akhir Perang Dunia II, pergerakan Viet Minh di bawah pimpinan Ho Chí Minh berhasil membebaskan Vietnam dari tangan penjajah, tetapi keberhasilan itu hanya untuk masa yang singkat saja. Pihak Jepang menangkap pemerintah Perancis dan memberikan Vietnam satu bentuk “kemerdekaan” sebagai sebagian dari rancangan Jepang untuk "membebaskan" bumi Asia dari penjajahan barat. Banyak bangunan diserahkan kepada kelompok-kelompok nasionalis.


    Tanggal 1957 – April 30, 1975
    Lokasi Asia Tenggara
    Hasil Kekalahan politis dan militer Amerika Serikat
    Perubahan wilayah Bersatunya Vietnam.

    Pihak yang terlibat

    Dari kubu Republik Vietnam

    [​IMG]
    Republik Vietnam

    [​IMG]
    Amerika Serikat

    [​IMG]
    Korea Selatan

    [​IMG]
    Thailand

    [​IMG]
    Australia

    [​IMG]
    Selandia Baru

    [​IMG]
    Fillipina

    Kekuatan : kurang lebih 1.200.000 orang (1968)

    Korban yang tewas dari negara Republik Vietnam : 230.000 orang
    korban yang terluka dari negara Republik Vietnam : 300.000 orang

    korban yang tewas dari negara Amerika Serikat : 58.209 orang
    korban yang terluka dari negara Amerika Serikat : 153.303 orang

    korban yang tewas dari negara Korea Selatan : 5000 orang
    korban yang terluka dari negara Korea Selatan : 11.000 orang

    korban yang tewas dari negara Australia : 520 orang
    korban yang terluka dari negara Australia : 0 orang


    Dari kubu Republik Demokratik Vietnam

    [​IMG]
    Republik Demokratik Vietnam

    [​IMG]
    Front Nasional Kemerdekaan Vietnam Selatan

    [​IMG]
    Republik Rakyat Cina (RRC)

    [​IMG]
    Korea Utara

    kekuatan : Kurang lebih 1.520.000 Orang (1968)

    Korban yang tewas dari negara Republik Demokratik Vietnam : 600.000 orang
    Korban yang terluka dari negara republik Demokratik Vietnam : 300.000 orang

    korban yang tewas dari negara Front Nasional Kemerdekaan Vietnam Selatan : 600.000 orang
    korban yang terluka dari negara Front Nasional Kemerdekaan Vietnam Selatan : 420.000 orang

    korban yang tewas dari Negara Republik Rakyat Cina : 1.100 orang
    korban yang terluka dari Negara Republik Rakyat Cina : 4.200 orang

    Warga Sipil yang tewas pada tahun 1968 berjumlah kurang lebih 1.000.000 orang

    Beberapa peristiwa
    * 9 Februari 1965 - Pasukan kombat AS pertama dikirim ke Vietnam Selatan.
    * 30 Januari 1968 - Serangan Tet
    * 5 Februari 1968 - Pertempuran Khe Sanh dimulai.
    * 11 Februari 1973 - Tahanan perang AS pertama dibebaskan oleh Viet Cong.
    * 27 Februari 1973 - Persetujuan Damai Paris secara resmi mengakhiri Perang Vietnam.
    * 29 Maret 1973 - Pasukan terakhir Amerika Serikat meninggalkan Vietnam Selatan.
    Perang Korea
    [​IMG]
    Perang Korea dari 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953, adalah sebuah konflik antara Korea Utara dan Korea Selatan. Perang ini juga disebut "perang yang dimandatkan" (bahasa Inggris proxy war) antara Amerika Serikat dan sekutu PBB-nya dan komunis Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet (juga anggota PBB). Peserta perang utama adalah Korea Utara dan Korea Selatan. Sekutu utama Korea Selatan termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Britania Raya, meskipun banyak negara lain mengirimkan tentara di bawah bendera PBB.

    Sekutu Korea Utara termasuk Republik Rakyat Tiongkok, yang menyediakan kekuatan militer, dan Uni Soviet yang menyediakan penasehat perang dan pilot pesawat, dan juga persenjataan, untuk pasukan China dan Korea Utara. Di Amerika Serikat konflik ini diistilahkan sebagai aksi polisi (Konflik Korea) di bawah bendera PBB dari pada sebuah perang, dikarenakan untuk menghilangkan keperluan Kongres mengumumkan perang.

    Keterlibatan Republik Rakyat Tiongkok

    Republik Rakyat Tiongkok baru terlibat secara langsung dalam perang ini pada bulan Oktober 1950. Ini terutama dikarenakan pemerintah Beijing kuatir bahwa pasukan Amerika Serikat akan mempergunakan kesempatan menduduki Korea Utara untuk kemudian menyerang provinsi-provinsi di timur laut Tiongkok. Di samping itu, faktor lainnya adalah dukungan Stalin kepada RRC untuk terlibat dalam perang Korea ini.

    Akhir perang

    Perang ini berakhir pada 27 Juli 1953 saat Amerika Serikat, Republik Rakyat Cina, dan Korea Utara menandatangani persetujuan gencatan senjata. Presiden Korea Selatan, Seungman Rhee, menolak menandatanganinya namun berjanji menghormati kesepakatan gencatan senjata tersebut. Namun secara resmi, perang ini belum berakhir sampai dengan saat ini.

    Tanggal 25 Juni 1950 sampai gencatan senjata 27 Juli 1953. Karena belum ada perjanjian perdamaian, secara teknis konflik ini masih berlanjut sampai sekarang.
    Lokasi Semenanjung Korea
    Hasil Gencatan senjata; dibuatnya Zona Demiliterisasi Korea
    Casus belli Invasi Korea Utara ke Korea Selatan

    Pihak yang terlibat

    Dari Kubu Korea Selatan

    [​IMG]
    PBB:

    [​IMG]
    Kore Selatan

    [​IMG]
    Australia

    [​IMG]
    Belgia

    [​IMG]
    Kanada

    [​IMG]
    Kolombia

    [​IMG]
    Ethiopia

    [​IMG]
    Prancis

    [​IMG]
    Yunani

    [​IMG]
    Belanda

    [​IMG]
    Selandia Baru

    [​IMG]
    Fillipina

    [​IMG]
    Afrika Selatan

    [​IMG]
    Thailand

    [​IMG]
    Turki

    [​IMG]
    Inggris

    [​IMG]
    Amerika Serikat

    Komandan : Syngman Rhee(Koreas Selatan) , Chung Il Kwon(Korea Selatan) , Doughlas MacArthur(Amerika Serikat) , Mark W.Clark(Amerika Serikat) , Matthew Ridgway(Amerika Serikat)

    Kekuatan :

    Korea Selatan : 590.911 orang
    Amerika Serikat : 480.000 orang
    Inggris : 63.000 orang
    Kanada : 26.791 orang
    Australia : 17.000 orang
    Fillipina : 7.000 orang
    Turki : 5.450 orang
    Belanda : 3.972 orang
    Perancis : 3.421 orang
    Selandia Baru : 1.389 orang
    Thailand : 1.294 orang
    Yunani : 1.263 orang
    Kolombia : 1.068 orang
    Belgia : 900 orang
    Afrika Selatan : 826 orang
    Luxembourg : 44 orang ( Medic atau Perawat )

    Total nya 941.359 - 1.139.518 orang

    Korban yang Tewas Dari Negara Amerika Serikat : 50.000 orang
    Korban yang Terluka Dari Negara Amerika Serikat : 10.3000 Orang

    Korban yang Tewas Dari negara Korea Selatan 673.000 Orang

    Total Korban : 1.271.144 - 1.818.410 orang


    Dari Kubu Korea Utara / Komunis

    [​IMG]
    Korea Utara

    [​IMG]
    Republik Rakyat Cina (RRC)

    [​IMG]
    Uni Soviet

    Kekuatan :

    Korea Utara : 260.000 orang
    Uni Soviet : 780.000 orang
    Republik Rakyat Cina (RRC) : 260.000

    Total 1.066.000 orang

    Korban yang tewas Dari Negara Republik Rakyat Cina (RRC) : 145.000 orang
    Korban yang Terluka Dari Negara Republik Rakyat Cina (RRC) : 260.000 orang

    Korban yang tewas dari negara Uni Soviet : 315.000 orang

    Total Korban : 1.858.000 - 3.822.000 orang

    Warga Sipil yang tewas dan Terluka berjumlah : Jutaan orang dan tak terhitung kerugian dan Kerusakannya.

    Perang Saudara Somalia
    [​IMG]
    Perang yang berlangsung dari tahun 1988 - 2006

    Perang Saudara di Somalia adalah konflik bersenjata di Somalia yang dimulai pada tahun 1988.Revolusi (1986-92) - intervensi PBB (1992-95) - Upaya di rekonsiliasi (1991-2004) - Konsolidasi (1998-2006) - Advance dari ICU (2006) - Ethiopia intervensi (2006-sekarang)

    Tanggal 1988 - Present 1988 - Present
    Location Lokasi Somalia Somalia
    Status Conflict ongoing Konflik berlangsung
    Casualties and losses Korban jiwa dan kerugian

    Korban jiwa : 300,000 - 400,000
    Korban yang Tewas 300.000 - 400.000 mati

    Downfall dari Siad Barre (1986-1992)
    Tahap pertama yang membatasi perang sipil dari insurrections terhadap rezim yang represif Siad Barre. Setelah itu ousting dari kuasa pada 26 Januari 1991, sebuah counter-revolusi berlangsung untuk mencoba untuk kembali kepadanya sebagai pemimpin negara.Kekerasan yang semakin berkembang dan semrawut situasi ke krisis kemanusiaan dan keadaan Aksi.

    Kemudian pada tahun 1991, untuk menyekat lebih dari memerangi kekerasan di selatan, Republik Somaliland menyatakan dirinya independen, walaupun tidak secara resmi diakui sebagai tersebut oleh masyarakat internasional.Ini meliputi bagian barat laut negara (antara Djibouti dan timur laut daerah yang dikenal sebagai Puntland).

    Campurtangan PBB (1992-1995)
    Resolusi Dewan Keamanan PBB 733 dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 746 dipimpin untuk pembuatan UNOSOM saya, pertama misi kemanusiaan untuk memberikan bantuan dan membantu memulihkan ketertiban di Somalia setelah terjadinya perceraian dari pemerintah pusat.

    Resolusi Dewan Keamanan PBB 794 suara bulat telah disahkan pada 3 Desember 1992, yang disetujui koalisi United Nations peacekeepers dipimpin oleh Amerika untuk membentuk UNITAF, dengan tugas memastikan bantuan kemanusiaan dan perdamaian didistribusikan didirikan di Somalia.Kemanusiaan pasukan PBB mendarat pada tahun 1993 dan mulai dua tahun upaya (terutama di selatan) untuk meringankan kelaparan kondisi.

    Kritik dari US menunjukkan bahwa keterlibatan "hanya sebelum pro-US President Mohamed Siad Barre telah terguling pada tahun 1991, hampir dua pertiga dari wilayah negara telah diberikan sebagai konsesi minyak ke Conoco, Amoco, Chevron dan Phillips. Conoco bahkan para pemburu Mogadishu korporat kompleks kedutaan Amerika Serikat untuk beberapa hari sebelum Marines mendarat, dengan pertama Bush administrasi utusan khusus digunakan sebagai markas sementara. yang telah penegasan yang sinis, bukan murni kemanusiaan sikap,Amerika Serikat telah melakukan kontrol untuk mendapatkan minyak konsesi.Somalia tidak memiliki cadangan minyak terbukti, tetapi ada dianggap tidak mungkin cadangan Puntland.Bahkan saat ini, eksplorasi minyak masih kontroversi.Transisi Pemerintah Federal telah memperingatkan investor untuk tidak membuat kesepakatan sampai stabilitas adalah sekali lagi kepada negara.

    Untuk alasan tidak banyak yang paling dikhawatirkan imperialisme, Somalis berlawanan dengan keberadaan asing.Pada awalnya, yang Somali people yang senang tentang merangsum PBB dan US membawa pasukan mereka tetapi segera datang untuk percaya bahwa kedua berada di luar dikonversi mereka dari agama mereka. ini ide ini dianggap oleh beberapa telah diperkenalkan oleh laksamana Mohamed Farrah Aidid.Pada periode antara Juni dan Oktober, beberapa gun peperangan di Mogadishu antara gunmen lokal dan peacekeepers mengakibatkan kematian 24 mahu menglangsaikan hutang kad kreditnya dan 19 tentara AS (US total kematian adalah 31), yang kebanyakan dibunuh dalam Pertempuran Mogadishu. 1000 Somali militia were killed in that battle. 1000 milisi Somalia yang dibunuh dalam peperangan. The incident later became the basis for the book and movie Black Hawk Down . Insiden yang kemudian menjadi dasar untuk buku dan film Black Hawk Down. The UN withdrew on March 3 , 1995 ,Pesanan di Somalia masih belum dikembalikan.

    Divisi Somalia (1998-2006)
    Periode 1998-2006 melihat pernyataan dari sejumlah dinyatakan otonom sendiri menyatakan dalam Somalia.Tidak seperti Somaliland, mereka semua pergerakan dari otonomi, tetapi tidak serentak tuntutan kemerdekaan.pengalaman dari negara Puntland dinyatakan "sementara" kemerdekaan pada tahun 1998, dengan tujuan yang akan berpartisipasi dalam setiap rekonsiliasi Somalia untuk membentuk sebuah pemerintah pusat baru.Kedua pergerakan terjadi pada tahun 1998 dengan pernyataan dari negara Jubaland di selatan.

    Ketiga sendiri-pengalaman entitas dipimpin oleh Rahanweyn Ketahanan Army (RRA) didirikan pada tahun 1999, di sepanjang baris yang Puntland.Yang "sementara" adalah reasserted diri pada tahun 2002.Ini menyebabkan otonomi dari Somalia Barat Daya.RRA yang awalnya telah menyiapkan administrasi yang otonom melalui Teluk dan Bakool wilayah selatan dan pusat Somalia di tahun 1999.Jubaland wilayah yang dicanangkan sebagai dicakup oleh negara dari Somalia Barat Daya dan statusnya tidak jelas.

    Sebuah keempat menyatakan diri-negara dibentuk sebagai Galmudug pada tahun 2006 di respon terhadap pertambahan daya dari Uni Pengadilan Islam.Somaliland juga dipandang sebagai negara otonom oleh banyak Somalis walaupun asli yang lain pergi langkah dalam pengumuman kemerdekaan penuh.

    Juga selama periode ini, berbagai upaya rekonsiliasi di bertemu dengan ukuran lebih kecil atau lebih besar dari keberhasilan.Gerakan seperti ketika suku-Pemerintah Nasional Transisi (tng) dan Rekonsiliasi Somalia dan Pemulihan Council (SRRC) akhirnya menyebabkan yayasan, pada bulan November 2004, dari Pemerintah Transisi Federal (TFG).Namun, suka dan marga-berbasis kekerasan terus sepanjang periode dan yang disebut gerakan nasional pemerintah telah sedikit kontrol negeri pada saat itu.

    Naik dari ICU, Perang dengan ARPCT, TFG dan Ethiopia (2006-sekarang)
    Pada 2004, Pemerintah Transisi Federal (TFG) didirikan di Nairobi, Kenya.Hal-hal yang masih terlalu kalut dalam bersidang di Somalia ke Mogadishu.Pada awal 2006, TFG dipindahkan untuk mendirikan sebuah kursi sementara pemerintah di Baidoa.

    Pada bagian awal tahun 2006, Aliansi untuk Pemulihan Perdamaian dan Kontra-Terorisme (ARPCT) dibentuk sebagai aliansi yang sebagian besar terdiri dari Mogadishu-sekuler berbasis warlords.Mereka yang berlawanan dengan naiknya-hukum Syari'ah yang berorientasi Uni Pengadilan Islam (ICU), yang telah pesat consolidating daya.Mereka didukung oleh dana dari US CIA.Hal ini menyebabkan meningkatnya konflik di ibukota.

    Tinggi dari ICU daya
    Dengan Juni 2006, ICU berhasil menangkap ibukota, Mogadishu, di Kedua Pertempuran Mogadishu.Mereka pergi yang ARPCT dari Mogadishu, dan berhasil persuading lain atau memaksa mereka untuk bergabung warlords fraksi.Kekuasaan mereka tumbuh sebagai dasar mereka diperluas ke perbatasan Puntland dan mengambil alih selatan dan tengah Jubaland.

    Gerakan Islam yang semakin luas dan daya dasar nafsu menyebabkan semakin terbuka perang antara lain Islamists dan golongan Somalia, termasuk Transisi Pemerintah Federal (TFG), Puntland dan Galmudug, yang kedua yang dibentuk sebagai otonomi khusus untuk melawan negara yang Islamists .Ia juga disebabkan campur tangan Ethiopia, yang mendukung kekuatan sekuler Somalia.ICU yang didakwa mendapat dukungan dari Ethiopia's saingan, Eritrea dan asing mujahideen, dan mengisytiharkan jihad terhadap Ethiopia menanggapi dengan pekerjaan dari Gedo dan penyebaran sekitar Baidoa.

    Ethiopia dan gagalnya intervensi dari ICU
    Pada Desember 2006, ICU dan TFG memulai Pertempuran Baidoa.Perkelahian juga kalau di sekitar kota Somalia Bandiradley di Mudug dan Beledweyn di Hiran daerah.ICU yang bertujuan untuk memaksa Ethiopians off Somalia tanah.Namun, mereka dikalahkan di semua peperangan dan besar dipaksa untuk menarik ke Mogadishu.Setelah singkat akhir tindakan di Pertempuran Jowhar pada 27 Desember, pemimpin-pemimpin yang ICU diri.

    Mengikuti Pertempuran Jilib, berjuang 31 Desember 2006, Kismayo jatuh ke TFG dan pasukan Ethiopia, pada 1 Januari 2007.Perdana Menteri Ali Mohammed Ghedi disebut untuk negara untuk mulai bersifat.

    Islam kekacauan dan ulangan kemunculan antar suku berkelahi
    Tidak cepat memiliki ICU telah diarahkan dari medan perang daripada mereka pasukan dibubarkan untuk memulai perang gerilya terhadap Ethiopia dan Somalia memaksa pemerintah. Simultaneously,Bersamaan dengan itu, akhir yang perang diikuti oleh lanjutan dari konflik kesukuan yang ada.

    Untuk membantu mendirikan keamanan, yang diusulkan Misi Uni Afrika untuk Somalia (AMISOM) telah berwenang untuk dikirim sebanyak 8.000 peacekeepers ke negara. Misi ini memperluas cakupan negara yang dapat berpartisipasi dalam misi sebelumnya diusulkan dipimpin oleh Horn dari Afrika-bangsa yang berbasis IGAD.The Islam grup memimpin pemberontakan, yang dikenal sebagai Populer pemuda dalam Gerakan Tanah Dua dari migrasi (PRM), bernazar untuk menentang kehadiran pasukan asing.
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. blacksheep M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 23, 2008
    Messages:
    4,594
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +25,113 / -0
    Peperangan era Napoleon
    [​IMG]
    [​IMG]
    Gambar atas: Pertempuran Austerlitz
    Gambar bawah: Pertempuran Waterloo

    Peperangan era Napoleon adalah serangkaian peperangan yang terjadi selama Napoleon Bonaparte memerintah Perancis (1799-1815).

    Perang ini terjadi (khususnya) di benua Eropa, tetapi juga dibeberapa tempat di benua lainnya dan merupakan kelanjutan dari perang yang dipicu oleh Revolusi Perancis di tahun 1789.

    Perang ini menyebabkan perubahan besar pada sistem militer di Eropa terutama artileri dan organisasi militer, dan juga pada masa inilah pertama kalinya diadakan wajib militer secara resmi sehingga jumlah tentara berlipat ganda.

    Kekuatan Perancis dengan cepat berkembang, menaklukkan sebagian besar Eropa dan juga cepat ambruknya setelah mengalami kekalahan telak dari Rusia di tahun 1812. Setelah kekalahan ini Napoleon menyerah total, sehingga dinasti Bourbon kembali berkuasa di Perancis. Sementara itu wilayah kekaisaran Spanyol satu persatu daerah jajahannya mulai lepas akibat invasi Perancis, yang mengakibatkan lemahnya Spanyol sehingga memicu timbulnya revolusi di Amerika Latin.

    Tidak ada kesepakatan para sejarawan untuk memastikan kapan Perang Revolusi Perancis berakhir dan peperangan era Napoleon dimulai. Beberapa tanggal yang diajukan antara lain :

    * Tanggal 9 November 1799, ketika Napoleon merebut kekuasaan di Perancis
    * Tanggal 18 Mei 1803, ketika Inggris dan Perancis melanggar gencatan senjata yang mereka sepakati sebelumnya
    * Tanggal 2 Desember 1804, ketika Napoleon mengangkat dirinya sendiri sebagai kaisar.

    Peperangan era Napoleon berakhir ketika ia mengalami kekalahan dalam Pertempuran Waterloo (18 Juni 1815) dan disepakatinya pakta Paris yang kedua. Beberapa sumber sejarah (terutama di Inggris) menamakan peperangan dari tahun 1792 sampai 1815 ini dengan nama Perang Perancis Raya, atau sebagai babak penutup dari Perang 200 Tahun antara Inggris dan Perancis yang dimulai sejak tahun 1689 sampai dengan tahun 1815.

    Latar belakang, 1789–1802
    Revolusi Perancis telah membuat ancaman nyata bagi kerajaan-kerajaan lain di benua Eropa, dan hal ini menjadi persoalan yang lebih serius dengan ditangkapnya raja Louis XVI pada tahun 1792 serta hukuman mati terhadapnya di bulan Januari tahun 1793. Usaha pertama untuk memerangi Republik Perancis ini dimulai pada tahun 1792 ketika Austria, Kerajaan Sardinia, Kerajaan Napoli, Prusia, Spanyol, dan Kerajaan Britania Raya membentuk koalisi (selanjutnya disebut koalisi pertama). Dengan ditetapkan undang-undang Perancis yang baru, termasuk wajib militer secara serentak (levée en masse), pembaharuan sistem militer, dan perang secara total, memberi kontribusi yang nyata bagi kemenangan Perancis atas koalisi pertama. Perang berakhir ketika Austria dipaksa oleh Napoleon menerima syarat-syarat dalam perjanjian Campo Formio. Kerajaan Britania Raya menjadi satu-satunya kerajaan yang tersisa dari koalisi pertama yang anti Perancis sampai dengan tahun 1797.

    Koalisi kedua dibentuk pada tahun 1798, terdiri dari beberapa bangsa : Austria, Britania Raya, Kerajaan Napoli, Kesultanan Utsmaniyah, Negara Kepausan, Portugal, dan Rusia. Napoleon Bonaparte, sang arsitek utama kemenangan Perancis tahun lalu atas koalisi pertama, melancarkan aksi militer ke Mesir (beberapa ilmuwan diikutsertakan dalam ekspedisi ini termasuk Jean Baptiste Joseph Fourier dan Jean-Francois Champollion).

    Napoleon kembali ke Perancis pada tanggal 23 Agustus 1799. Kemudian ia mengambil alih kontrol pemerintahan pada tanggal 9 November 1799 dalam sebuah kudeta 18 Brumaire. Napoleon menata ulang sistem militer dan membuat pasukan cadangan untuk mendukung aksi militer di sekitar Rhine dan Italia. Di semua front pertempuran, Perancis lebih unggul. Di Italia, Napoleon memenangkan pertempuran dengan Austria di Marengo pada tahun 1800. Tetapi pertempuran yang paling menentukan terjadi di Rhein, wilayah Hohenlinden pada tahun 1800. Dengan kalahnya Austria ini, kekuatan koalisi kedua akhirnya hancur. Akan tetapi sekali lagi Britania Raya tetapi kuat dan memberi pengaruh yang besar kepada negara-negara lainnya agar selalu memusuhi Perancis dan Napoleon menyadari hal ini, tanpa kekalahan Inggris atau perjanjian damai dengannya maka dia tidak akan pernah mencapai perdamaian secara penuh di Eropa.

    Perang Inggris dan Perancis, 1803–1814
    [​IMG]

    Dimahkotainya Napoleon (dilukis oleh Jacques-Louis David)

    Tidak seperti anggota koalisi lainnya, Inggris tetap berperang secara kecil-kecilan dengan Perancis. Dengan perlindungan dari armada lautnya yang sangat kuat (seperti yang diucapkan Admiral Jervis "Saya tidak menjamin bahwa Perancis tidak akan datang menyerang kita, tetapi saya menjamin bahwa mereka tidak akan datang lewat laut"), Inggris dapat tetap mensuplai dan mengadakan perlawanan didarat secara global selama lebih dari satu dekade. Bala tentara Inggris juga menyokong pemberontak di Spanyol melawan Perancis dalam perang Peninsular di tahun 1808-1814. Dilindungi oleh kondisi alam yang menguntungkan, serta dibantu dengan pergerakan gerilyawan yang sangat aktif, pasukan Anglo-Portugis ini sukses mengganggu pasukan Perancis selama beberapa tahun. Puncaknya pada tahun 1815, tentara Inggris memainkan peran penting dalam mengalahkan pasukan Napoleon pada pertempuran Waterloo.

    Sebenarnya perjanjian damai (Treaty of Amiens) antara Inggris dan Perancis telah disepakati pada tanggal 25 Maret 1802. Tetapi kedua belah pihak tidak pernah mematuhinya. Aksi militer kedua belah pihak selalu merusak perjanjian ini seperti misalnya Perancis ikut andil dalam kericuhan sipil di Swiss (Stecklikrieg) dan menduduki beberapa kota di Italia, sementara Inggris menduduki Malta. Napoleon juga berusaha mengembalikan hukum kolonial di laut. Pada awal ekspedisi ini kelihatan sukses, akan tetapi dengan cepat berubah menjadi bencana. Komandan Perancis, juga saudara ipar Napoleon dan hampir sebagian besar tentaranya meninggal akibat wabah penyakit kuning, dan juga karena serangan musuh.

    Napoleon menjadi Kaisar Perancis pada tanggal 18 Mei 1804 dan menobatkan dirinya sendiri sebagai penguasa Notre-Dame pada tanggal 2 Desember.

    Selanjutnya Napoleon berencana untuk menginvasi Inggris, dengan menempatkan 180 ribu tentaranya disekitar kota Boulogne. Tetapi dia menyadari bahwa untuk memperoleh keberhasilan dalam rencana invasinya ini dia butuh angkatan laut yang kuat atau setidaknya mengalihkan perhatian angkatan laut Inggris dari selat Inggris. Disusunlah rencana yang kompleks untuk mengalihkan perhatian Inggris dengan menyerang posisi mereka di India barat, tetapi mengalami kegagalan ketika armada admiral Villeneuve kembali dari aksinya di tanjung Finisterre pada tanggal 22 Juli 1805. Angkatan laut Inggris memblokade Villeneuve di Cádiz sampai dia meninggalkannya pergi menuju Napoli pada tanggal 19 Oktober , tetapi komandan skuadron Inggris, Lord Nelson (Horatio Nelson) mengejarnya dan berhasil menghancurkan armada ini pada pertempuran Trafalgar tanggal 21 Oktober, yang juga menjemput ajalnya akibat tembakan sniper Perancis (saat itulah disebut-sebut sebagai awal mula adanya penembak jitu yang membidik komandan regu, dan orang-orang penting sebagai sasarannya).

    Setelah kekalahan ini, Napoleon tidak pernah lagi mempunyai kemampuan untuk menantang Inggris di laut, bahkan setelah itu semua rencana untuk menginvasi Inggris dibatalkan, dan mengalihkan perhatiannya lagi pada musuh di daratan. Pasukan Perancis meninggalkan Boulogne dan bergerak menuju Austria.

    Koalisi ketiga, 1805
    [​IMG]

    Situasi strategis keadaan Eropa tahun 1805 sebelum Perang Koalisi Ketiga

    Napoleon berencana menyerang Inggris[11][12][13], dan menyusun 180.000 tentara di Boulogne. Namun, untuk invasinya, ia membutuhkan keunggulan laut - atau paling tidak dapat memukul mundur Britania dari Selat Inggris. Rencana untuk menarik perhatian Britania dengan mengganggu jajahan mereka di India Barat gagal ketika armada Perancis-Spanyol dibawah Laksamana Villeneuve mundur setelah pertempuran Cape Finisterre pada 22 Juli 1805. Angkatan Laut Kerajaan memblokade Villeneuve di Cádiz sampai ia pergi menuju Naples pada 19 Oktober; skuadron Britania menangkap dan menaklukan armadanya dalam Pertempuran Trafalgar tanggal 21 Oktober (komandan Britania, Lord Nelson, tewas dalam pertempuran). Napoleon tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk menantang Britania di laut. Napoleon membatalkan semua rencananya untuk menyerang Kepulauan Britania, dan membalikan perhatiannya ke musuhnya di Benua Eropa sekali lagi. Tentara Perancis meninggalkan Boulogne dan bergerak menuju Austria.Pada bulan April 1805, Inggris dan Rusia menandatangani kesepakatan dengan tujuan mengusir Perancis dari Belanda dan Swiss. Austria ikut serta dalam aliansi ini setelah pencaplokan wilayah Genoa dan penobatan Napoleon sebagai Raja Italia pada tanggal 17 Maret 1805.

    Austria memulai peperangan dengan menginvasi Bayern dengan bala tentaranya yang berjumlah 70 ribu jiwa dibawah pimpinan Karl Mack von Leiberich. Dengan segera tentara Perancis keluar dari Boulogne pada akhir Juli 1805 untuk menghadapinya. Keduanya bertemu di Ulm (25 September – 20 Oktober). Napoleon mengepung tentara Mack memaksanya menyerah. Dengan dikalahkannya tentara Austria diutara pegunungan Alpen (tentara lainnya dibawah pimpinan Archduke Charles berputar balik sehingga bertemu tentara Perancis lainnya pimpinan marsekal André Masséna di Italia), Napoleon menduduki Wina. Jauh dibelakang garis supply-nya, ia berhadapan dengan bala tentara Austria-Rusia yang lebih besar dibawah komandan Mikhail Kutuzov, juga kaisar Alexander dari Russia turut serta. Pada tanggal 2 Desember, Napoleon menyerbu gabungan tentara dua negara ini yang berada di Moravia, Austerlitz (inilah kemenangan terbesar Napoleon). Napoleon hanya kehilangan 7 ribu tentaranya, sementara kerugian tentara gabungan sekitar 25 ribu jiwa.

    Austria menandatangani kesepakatan Pressburg pada tanggal 26 Desember 1805 dan keluar dari koalisi. Perjanjian ini meminta Austria menyerahkan Venesia kepada Kekaisaran Perancis yang miliputi Italia dan Tyrol sampai dengan Bayern.

    Dengan mundurnya Austria dari perang ini, tentara Napoleon mencatat kemenangan terus menerus di daratan, akan tetapi kekuatan penuh tentara Rusia belumlah ikut serta saat itu.

    Koalisi keempat, 1806–1807
    [​IMG]

    Napoleon di Berlin (Lukisan karya Meynier). Setelah mengalahkan tentara Prusia dalam pertempuran Jena-Auerstedt, tentara Perancis memasuki Berlin pada tanggal 17 Oktober 1806

    Koalisi keempat terbentuk beberapa bulan setelah runtuhnya koalisi ketiga dan terdiri dari Prusia, Rusia, Saxon, Swedia, dan Inggris. Pada bulan Juli 1806, Napoleon membentuk Konfederasi Rhein untuk menyatukan negara-negara kecil di Jerman.

    Akibat terpecahnya kerajaan-kerajaan Jerman, dan atas desakan Napoleon, Kaisar Franz II dari Austria menyatakan bubarnya Kekaisaran Romawi Suci yang dipimpinnya pada tanggal 6 Agustus 1806. Sejak itu berakhirlah suatu imperium longgar bangsa-bangsa Jerman yang berlangsung hampir selama 850 tahun.

    Karena tidak bisa menerima hal ini, Friedrich Wilhelm III dari Prusia, yang merupakan anggota imperium, pada bulan yang sama membuat keputusan yang berani dengan menyatakan perang secara terpisah melawan Perancis dan negara-negara koalisi. Di bulan September, Napoleon menggerakkan seluruh pasukannya yang berada di timur Rhein. Napoleon sendirilah yang mengalahkan tentara Prusia di Jena pada tanggal 14 Oktober 1806, dan Marsekal Davout mengalahkan lainnya di Auerstädt pada hari yang sama. Sekitar 160 ribu tentara Perancis (jumlah yang bertambah terus seiring dengan kemenangan-kemenangan yang diraih Napoleon) menyerang Prusia dengan strategi yang jitu disertai pergerakan yang cepat, sehingga berhasil menghancurkan kekuatan militer yang lebih besar dan kuat yaitu sekitar seperempat juta tentara Prusia; dengan korban jiwa 25 ribu orang, menahan sekitar 150 ribu orang, menyita 4 ribu artileri, serta lebih dari 100 ribu musket di Berlin.

    Sebenarnya Napoleon hanya melawan satu detasemen tentara Prusia saja di Jena. Di Auerstädt-lah pertempuran besar terjadi, melibatkan satu korps tentara Perancis mengalahkan tentara Prusia yang berjumlah sangat besar. Napoleon memasuki Berlin pada tanggal 27 Oktober 1806. Dia mengunjungi makam Friedrich yang Agung dan menginstruksikan seluruh marsekalnya untuk melepas topi mereka untuk memberi penghormatan seraya berucap
    “ Jika Friedrich yang Agung masih hidup, tentulah kita tidak akan sanggup berada di sini sekarang *”

    Dalam perang melawan Prusia ini, Napoleon hanya membutuhkan waktu 19 hari saja untuk menyerang tentara Prusia di Jena dan Auerstädt, mengalahkannya, dan akhirnya menduduki Berlin. Hal ini sangat fantastis dan brilian, karena sebaliknya Prusia yang sudah bertempur selama 3 tahun sejak keiikutsertaan dalam koalisi pertama hanya sedikit saja memperoleh keberhasilan.

    Selama konflik ini tercatat Malta mengirimkan bantuan kepada Rusia dan Prusia dengan harapan mereka mendapat aliansi politis melawan Napoleon dan Perancis, akan tetapi hal ini tidak berhasil karena bajak laut di sekitar Pantai Barbari menghadang dan merampas bantuan tersebut.

    Babak selanjutnya dari peperangan era Napoleon ini, adalah dipaksanya Rusia keluar dari Polandia oleh Perancis dan didirikan negara baru bernama Kadipaten Warsawa. Kemudian Napoleon beralih ke utara untuk berhadapan dengan sisa-sisa tentara Rusia, dan berusaha untuk menduduki ibukota sementara Prusia, Koenigsberg. Dengan taktik berpindah di Pertempuran Eylau (7 Februari – 8 Februari 1807), Perancis berhasil memaksa Rusia mundur ke utara lebih jauh lagi. Lalu Napoleon mengepung mereka di Friedland (14 Juni 1807). Akibat kekalahan ini, Tsar Alexander terpaksa mengadakan perdamaian dengan Napoleon di Tilsit (7 Juli 1807). Pada bulan September, Marsekal Brune secara menyeluruh berhasil menduduki Pomerania. Meskipun demikian, dia tetap mengizinkan pasukan Swedia yang kalah untuk mundur bersama peralatan perang mereka.

    Koalisi kelima, 1809
    [​IMG]

    Menyerahnya Madrid (Gros), 1808. Napoleon menduduki ibukota Spanyol, Madrid.
    Koalisi kelima terdiri dari Britania Raya dan Austria yang dibentuk untuk melawan Perancis di daratan. Sementara di laut, sekali lagi Inggris berperang sendirian melawan sekutu-sekutu Napoleon. Tercatat sejak koalisi kelima terbentuk, angkatan laut kerajaan Inggris mencapai kesuksesan di daerah koloni Perancis dan memperoleh kemenangan yang besar melawan Denmark di Pertempuran Kopenhagen (2 September 1807).

    Di daratan, koalisi kelima berusaha memperluas wilayah tetapi dengan pergerakan militer terbatas. Seperti yang terjadi pada ekspedisi Walcheren pada tahun 1809, yang melibatkan angkatan darat Inggris dibantu oleh angkatan lautnya untuk membebaskan tentara Austria yang berada dalam tekanan tentara Perancis. Ekpedisi ini berakhir menjadi bencana setelah tentara yang dikomandani oleh John Pitt (pangeran kedua dari Chatham) gagal mencapai target yaitu pangkalan angkatan laut Perancis di Antwerpen.

    Dalam tahun-tahun selama koalisi kelima ini, pergerakan militer Inggris di daratan, terkecuali di jazirah Iberia (Al-Andalus), masih terbatas pada taktik serang dan lari dibantu oleh angkatan laut yang mendominasi laut setelah sukses menghancurkan hampir seluruh kemampuan angkatan laut Perancis dan sekutunya dan juga memblokade laut di sekitar pangkalan-pangkalan milik Perancis yang masih dipertahankan dengan kuat.

    Serangan kilat ini mirip dengan metode serangan yang dilancarkan oleh para gerilyawan. Umumnya angkatan laut membantu angkatan darat untuk menghancurkan kapal-kapal Perancis, mengganggu pengiriman, komunikasi, dan garnisun-garnisun militer disekitar pantai. Dan sering juga angkatan laut datang menolong dengan menurunkan tentara mereka untuk membantu operasi militer yang dilancarkan bermil-mil jauhnya dari pantai.

    Kapal-kapal milik angkatan laut Inggris bahkan membantu dengan gempuran artileri dari moncong-moncong meriam mereka jika tentara Perancis yang bertempur tersesat hingga dekat dengan garis pantai. Tetapi bagaimanapun juga, kualitas dan kemampuan dari angkatan darat-lah yang sangat berpengaruh dari sukses tidaknya suatu operasi militer. Sebagai contoh, ketika taktik ini dilancarkan di Spanyol, kadangkala angkatan laut gagal mencapai target karena kurangnya kualitas dan kemampuan tentaranya.
    Peperangan ini juga merembet ke perang ekonomi antara sistem kontinental yang diterapkan oleh Perancis menghadapi blokade laut oleh Inggris disetiap wilayah kekuasaan Perancis. Kedua belah pihak selalu membuat konflik baru agar sistem mereka bisa dilaksanakan. Inggris berperang dengan Amerika antara tahun 1812-1815, sementara Perancis ikut serta dalam perang di semenanjung eropa selama tahun 1808-1814. Konflik di andalusia dimulai ketika Portugal melanjutkan perdagangan dengan Inggris meskipun ada larangan dari pihak Perancis. Ketika Spanyol mengalami kegagalan untuk mempertahankan aliansinya dengan Perancis, dengan segera tentara perancis menyerang dan menduduki ibukota madrid.

    [​IMG]

    Wilayah Kekaisaran Perancis di Eropa tahun 1811, saat mendekati puncak kejayaannya. Warna hijau terang atau gelap merupakan wilayah Perancis dan teritorialnya sedangkan warna biru, merah muda dan kuning mengindikasikan negara-negara bentukan Perancis

    Austria yang sebelumnya menjadi sekutu Perancis, mengambil kesempatan untuk mengembalikan wilayah mereka di jerman yang pernah dikuasainya sebelum mengalami kekalahan dalam perang di Austerlitz. Mereka memperoleh beberapa kemenangan atas tentara marsekal Davout yang memang terlalu sedikit dalam menjaga seluruh front timur. Napoleon hanya menempatkan sekitar 170.000 tentaranya untuk menjaga seluruh front timur ini. (bandingkan dengan tahun 1790-an, ada sekitar 800.000 tentara yang menjaga front timur ini bahkan lebih pendek jaraknya saat itu).

    Napoleon sangat gembira dengan keberhasilan pasukannya merebut Spanyol dan menduduki Madrid dengan mudah, dan memaksa mundur sejumlah besar tentara Inggris dari Andalusia (Pertempuran Corunna, 16 Januari 1809). Akan tetapi serangan yang dilancarkan Austria mencegah Napoleon menyelesaikan pengusiran tentara Inggris dari Andalusia karena dia harus pergi ke Austria untuk memimpin pasukan dan tidak pernah kembali ke arena pertempuran di jazirah ini. Karena ketidakhadirannya beserta marshal terbaiknya (Davout tetap memimpin di timur selama peperangan), situasi di Spanyol makin memburuk, terutama ketika Jenderal Inggris Sir Arthur Wellesley yang terkenal itu tiba untuk memimpin pasukan.

    Tentara Austria menyerbu ke kadipaten Warsawa tetapi mengalami kekalahan pada Pertempuran Radzyn pada tanggal 19 April 1809. Tentara Polandia menduduki Galicia barat menambah daftar kesuksesan mereka.

    Kemudian Napoleon memimpin sendiri tentaranya untuk melakukan serangan balik ke Austria. Setelah melalui beberapa pertempuran kecil, Austria akhirnya dipaksa mundur dari Bayern, sementara Napoleon terus bergerak memasuki Austria. Akibat keinginannya untuk segera menyeberangi sungai Danube mengakibatkan pertempuran besar yang terkenal dengan nama Pertempuran Aspern-Essling (22 Mei 1809) — Kekalahan telak pertama yang diderita Napoleon dari pasukan Austria yang dipimpin oleh Jenderal Archduke Karl. Baru pada awal bulan Juli (5 Juli – 6 Juli), Napoleon berhasil merebut Vienna dengan mengalahkan tentara Austria pada Pertempuran Wagram. (Pada saat berlangsung pertempuran ini, Napoleon mencopot Marsekal Bernadotte dari jabatannya dan mempermalukan dia di hadapan marsekal senior lainnya. Segera setelah kejadian ini, Bernadotte menerima tawaran dari Swedia untuk mengisi posisi sebagai pangeran. Selanjutnya dia secara aktif berpartisipasi dalam peperangan ini melawan Napoleon.)

    Perang koalisi kelima ini berakhir dengan kesepakatan Schönbrunn (14 Oktober 1809). Selanjutnya di timur hanya pemberontak Tyrol-lah yang dipimpin oleh Andreas Hofer yang tetap melanjutkan perlawanan terhadap tentara Perancis-Bayern sampai akhirnya mereka dikalahkan pada bulan November 1809, sementara itu perang di semenanjung eropa barat tetap berlanjut.

    Kekaisaran Perancis mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1810 dengan wilayah kekuasaan yang begitu luas. Sementara itu Inggris dan Portugal tetap menjaga area disekitar Lisbon (dibelakang garis depan di Torres Vedras) dan untuk mengepung Cadiz. Napoleon menikah dengan Marie-Louise, Putri dari Austria, dengan maksud untuk mempererat aliansi dengan Austria dan memperoleh keturuan untuk menjadi putra mahkota baru. Hal ini tidak didapatkannya dari istri pertama, Josephine. Sebagai kaisar Perancis, Napoleon mengontrol negara-negara konfederasi Swiss, konfederasi Rhine, kadipaten Warsawa dan kerajaan Italia. Wilayah-wilayah dibawah kekaisaraan Perancis termasuk :
    * Kerajaan Spanyol (dibawah pimpinan Joseph Bonaparte, saudara laki-laki Napoleon)
    * Kerajaan Westphalia (Jerome Bonaparte, saudara laki-laki Napoleon)
    * Kerajaan Napoli (Joachim Murat, suami dari Caroline, saudara perempuan Napoleon)
    * Kerajaan Lucca dan Piombino (saudara perempuan Napoleon Elisa Bonaparte dan suaminya Felice Bacciocchi) dan bekas musuh Napoleon sebelumnya, Prusia dan Austria.

    Invasi ke Rusia, 1812

    Seperti yang disebutkan diatas, hasil dari pakta Tilsit tahun 1807 mengakibatkan perang Anglo-Rusia 1807–1812. Tsar Alexander I menyatakan perang kepada Inggris setelah Inggris menyerang Denmark pada bulan September tahun 1807. Banyak pelaut Inggris yang ikut membantu armada laut Swedia selama perang Finlandia dan memperoleh kemenangan atas Rusia di teluk Finlandia pada bulan Juli tahun 1808 dan bulan Agustus tahun 1809, tetapi kemenangan tentara Rusia di daratan memaksa Swedia menandatangani perjanjian damai dengan Rusia di tahun 1809 dan dengan Perancis di tahun 1810 juga harus bergabung untuk memblokade Inggris.

    Akan tetapi hubungan Perancis dan Rusia menjadi semakin buruk setelah tahun 1810, sementara perang Rusia dan Inggris telah berakhir. Pada bulan April tahun 1812, Rusia, Inggris dan Swedia menandatangani perjanjian rahasia untuk bergabung melawan Napoleon.

    Napoleon menginvasi Rusia pada tahun 1812 dengan maksud memaksa kaisar Alexander I tetap mengikuti sistem kontinental yang diterapkannya dan memperkecil kemungkinan ancaman Rusia yang akan menginvasi Polandia. Dengan membawa pasukan dalam jumlah besar yaitu sekitar 650.000 orang (270.000 orang Perancis, sisanya tentara dari berbagai wilayah lain) pada tanggal 23 Juni 1812 mereka menyeberangi sungai Niemen. Rusia menyatakan ini sebagai perang patriotik membela negara sementara Napoleon menyatakannya sebagai perang Polandia kedua. Hal ini tidak seperti harapan rakyat Polandia (ada sekitar 100.000 tentara Polandia yang bergabung dalam invasi ini) yakni Napoleon ternyata tidak ingin bernegosiasi dengan Rusia.

    Rusia menerapkan strategi membumihanguskan kota sambil mundur teratur.Pertempuran hanya terjadi di Borodino pada tanggal 7 September 1812. Pada tanggal 14 September 1812, pasukan Napoleon berhasil masuk kota Moskwa yang sebenarnya sudah ditinggalkan penduduknya dan dibumihanguskan atas perintah gubernur-nya : Pangeran Fyodor Vasilievich Rostopchin.

    Akhirnya dimulai-lah penarikan pasukan secara besar-besaran dari kota Moskwa akibat cuaca yang sangat dingin dan juga makin hebatnya serangan Rusia yang memang memanfaatkan cuaca dingin sebagai senjata. Korban mencapai sekitar 380.000 jiwa (kebanyakan akibat kelaparan dan kedinginan) dan 100.000 ditawan.Korban jiwa pada pihak Rusia sekitar 210.000 jiwa.Pada bulan November, sisa dari pasukan besar ini menyeberangi sungai Berezina dan hanya sekitar 27.000 tentara yang masih dalam kondisi fit. Napoleon kemudian meninggalkan tentaranya dan kembali ke Perancis untuk menyiapkan pertahanan di Polandia dari serangan tentara Rusia.

    Koalisi keenam, 1812-1814
    [​IMG]

    Tentara Rusia memasuki kota Paris tahun 1814

    Melihat adanya kemungkinan untuk mengalahkan Napoleon yang sudah lemah akibat kekalahan besar di Rusia, dengan segera Prusia, Swedia, Austria, dan beberapa negara kecil di Jerman ikut dalam peperangan lagi. Napoleon bersumpah dia akan membentuk tentara baru sebesar tentara yang dia kirimkan ke Rusia, dan memang dengan secara cepat dia membentuk tentaranya di timur dari 30.000 menjadi 130.000 dan pada akhirnya mencapai 400.000 orang. Pertempuran-pun segera terjadi di Lützen (2 Mei 1813) dan Bautzen (20-21 Mei 1813) yang mengakibatkan kerugian besar di pihak koalisi yaitu sekitar 40 ribu jiwa. Tercatat lebih dari 250.000 tentara yang terlibat dalam dua pertempuran ini.

    Sementara itu pada peperangan di semenanjung Eropa tepatnya di kota Vitoria ( 21 Juni 1813), pasukan Arthur Wellesley meraih kemenangan atas pasukan Joseph Bonaparte sehingga hancurlah kekuatan Perancis di Spanyol dan memaksa mereka mundur melewati pegunungan Pyrene.

    Kedua belah pihak menyatakan gencatan senjata yang mulai efektif tanggal 4 Juni sampai dengan 13 Agustus 1813. Selama masa damai ini kedua belah pihak berusaha pulih dari kerugian yang dideritanya sejak bulan April yang telah menelan korban jiwa hampir seperempat juta. Pihak koalisi juga berhasil mempengaruhi Austria agar berperang melawan Perancis. Akhirnya dua inti dari pasukan Austria yang berjumlah 300.000 orang ikut serta dalam koalisi sehingga menambah kekuatan mereka di Jerman. Total jumlah pasukan koalisi saat itu mencapai 800.000 tentara di garis depan Jerman, dengan cadangan mencapai 350.000 tentara.

    Kesuksesan Napoleon dalam dua pertempuran melawan koalisi keenam diatas ternyata membawa pengaruh besar pada kekuatan angkatan perangnya sehingga menjadi sekitar 650.000 tentara — meskipun sebenarnya hanya 250.000 tentara yang langsung dibawah komandonya, sementara lainnya 120 ribu tentara dibawah komando marsekal Nicolas Charles Oudinot dan 30.000 dibawah komando marsekal Davout.

    Negara-negara yang bergabung dalam konfederasi Rhine, terutama Saxon dan Bayern adalah penyumbang tentara terbesar untuk Napoleon. Di selatan, Kerajaan Napoli dan Kerajaan Italia turut menambah kekuatan dengan menyediakan sekitar 100.000 tentara. Sementara di Spanyol masih ada sekitar 150-200 ribuan tentara Perancis meskipun saat itu mereka sudah dipaksa mundur oleh Inggris dari wilayah tersebut. Jadi ada sekitar 900.000 tentara Perancis yang tersebar disemua medan pertempuran berhadapan dengan sekitar 1 juta tentara koalisi (belum termasuk tentara cadangan di Jerman).

    Setelah masa gencatan senjata selesai, tampaknya Napoleon akan meraih kembali masa kejayaannya setelah meraih kemenangan besar atas tentara koalisi di Dresden pada bulan Agustus tahun 1813. Akan tetapi di medan pertempuran lain semua marsekalnya mengalami kekalahan sehingga kemenangan ini menjadi tidak ada artinya lagi. Pada Pertempuran Leipzig di Saxon (16-19 Oktober 1813) yang juga dikenal dengan nama pertempuran banyak bangsa, sekitar 190.000 tentara Perancis berhadapan dengan 300.000 tentara koalisi, yang pada akhirnya memaksa mereka mundur sampai ke kampung halamannya sendiri, Perancis. Kemudian Napoleon masih memimpin beberapa pertempuran lagi termasuk pertempuran Arcis-sur-Aube di Perancis sendiri , akan tetapi karena banyaknya jumlah tentara koalisi yang terlibat pertempuran membuat mereka kewalahan.Akhirnya pasukan koalisi memasuki Paris pada tanggal 30 Maret 1814. Tercatat Napoleon masih memimpin pasukkannya dan mendapat kemenangan berkali-kali atas pasukan koalisi yang maju terus menuju Paris. Akan tetapi dia hanya memimpin sekitar 70.000 tentara melawan 500.000 tentara koalisi, suatu jumlah yang tidak sebanding. Pada tanggal 9 Maret 1814 diadakan perjanjian Chaumont yang menyetujui agar koalisi tetap dipertahankan sampai pasukan Napoleon dapat dikalahkan seluruhnya.

    Napoleon memutuskan tetap bertempur, meskipun dia sudah diambang kekalahan. Selama masa ini tercatat dia mengeluarkan 900.000 surat keputusan wajib militer tetapi hanya beberapa saja yang berhasil dilaksanakan. Akhirnya Napoleon kalah dan turun tahta pada tanggal 6 April 1814, tetapi pasukannya di Italia, Spanyol dan Belanda masih terus melakukan perlawan selama musim semi tahun 1814.

    Pihak koalisi memutuskan untuk mengasingkan Napoleon ke pulau Elba, dan mengembalikan Perancis menjadi kerajaan serta mengangkat Louis XVIII sebagai raja. Mereka juga mengadakan perjanjian di Fontainebleau (11 April 1814) serta konggres di Vienna untuk menata ulang peta wilayah di Eropa.

    Perang Denmark-Inggris, 1807-1814
    Selama peperangan era Napoleon, sebenarnya Denmark - Norwegia menyatakan sebagai negara netral dan hanya mengadakan perdagangan dengan Perancis. Akan tetapi pihak Inggris yang terus menerus menyerang, menangkap dan menghancurkan sebagian besar armada laut Denmark pada pertempuran Kopenhagen pertama (2 April 1801) dan hal ini diulangi lagi pada pertempuran Kopenhagen kedua (Agustus-September 1807) mengakibatkan Denmark melakukan perang gerilya terhadap armada Inggris di laut Denmark-Norwegia dengan menggunakan kapal-kapal kecil yang dilengkapi meriam. Perang ini akhirnya berhenti setelah Inggris meraih memenangkan pada pertempuran Lyngor pada tahun 1812, yang mengakibatkan kerusakan pada kapal Denmark yang terakhir, yaitu kapal perang Najaden.

    Koalisi ketujuh, 1815
    [​IMG]

    Peta Pertempuran Waterloo

    Koalisi ketujuh yang terdiri atas Britania Raya, Rusia, Prusia,Swedia, Austria, dan Belanda serta sejumlah negara kecil di Jerman terbentuk pada tahun 1815 setelah larinya Napoleon dari pulau Elba (tercatat sekitar seratus hari dia kembali mempimpin Perancis). Napoleon mendarat di Cannes pada tanggal 1 Maret 1815. Dalam perjalanannya ke Paris, ia mengumpulkan tentara yang masih setia kepadanya, dan akhirnya menggulingkan raja Louis XVIII. Pihak koalisi segera mengumpulkan pasukan kembali untuk berhadapan dengannya. Napoleon berhasil mengumpulkan 280.000 orang, yang ia pecah menjadi beberapa kesatuan. Untuk menambah kekuatan, Napoleon memanggil kembali seperempat juta veteran perang serta membuat keputusan untuk mengadakan kembali wajib militer agar dapat menambah jumlah pasukan menjadi 2,5 juta tentara yang pada kenyataannya tidak berhasil dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghadapi pasukan koalisi yang berjumlah sekitar 700.000 tentara.Dengan membawa 124.000 pasukkannya yang berada di utara, Napoleon melakukan serangan kejutan ke posisi pasukan koalisi yang berada di Belgia. Serangan ini dia lakukan dengan harapan mendorong Inggris mundur ke laut dan memaksa Prusia keluar dari peperangan. Serangan kejutan ini mencapai sukses, memaksa Prusia bertempur di Ligny pada tanggal 16 Juni 1815 dan berhasil mengalahkan mereka sehingga mundur dalam keadaan kacau balau. Pada hari yang sama tetapi di lain tempat, pasukan sayap kiri pimpinan marsekal Michel Ney sukses menahan bala bantuan yang akan datang dari tentara Wellington dalam Pertempuran Quatre Bras. Tetapi Ney gagal membersihkan persimpangan jalan Quatre Bras ini sehingga tentara Wellington dapat memperkuat kembali posisinya.

    Dengan mundurnya Prusia, pasukan Welington yang tadinya ingin membantu menjadi mundur juga. Mereka kembali ke posisi semula di tebing Gunung Santa Jean, beberapa mil di selatan desa Waterloo. Napoleon membawa cadangan pasukannya yang ada di utara, dan bergabung dengan pasukan Ney untuk mengejar Wellington. Tetapi hal ini dia lakukan sebelum menginstruksikan kepada marsekal Grouchy untuk memimpin pasukan sayap kanan menahan tentara Prusia yang sudah bersatu kembali.

    Grouchy gagal melaksanakan perintah ini, meskipun sebenarnya pasukan von Thielmann berhasil mengalahkan barisan belakang pasukan Prusia di Pertempuran Wavre pada tanggal 18-19 Juni, sisa pasukan Prusia tetap menuju Waterloo. Napoleon menunda Pertempuran Waterloo beberapa jam di pagi hari pada tanggal 18 Juni karena belum mengeringnya tanah akibat hujan pada malam sebelumnya. Ternyata sampai petang hari, pasukan perancis belum mampu menaklukkan pasukan Wellington. Ketika pasukan Prusia akhirnya datang dan menyerang sayap kanan Perancis dalam jumlah besar, gagal-lah strategi Napoleon untuk tetap memecah kekuatan koalisi.

    Marsekal Grouchy menebus kesalahannya diatas dengan sukses mengorganisasikan pasukan yang mundur dari kota Paris, sementara marsekal Davout dengan 117.000 tentaranya berhadapan dengan 116.000 tentara Blucher-Wellington. Secara militer sangat dimungkinkan Perancis mengalahkan gabungan kedua tentara ini akan tetapi situasi politik membuktikan bahwa kekaisaran sudah mulai jatuh. Jadi, meskipun akhirnya Davout sukses mengalahkan kedua gabungan pasukan ini, sekitar 400.000 tentara Rusia dan Austria tetap maju terus dari arah timur tidak terpengaruh akan kekalahan ini.

    Ketika tiba di Paris pada hari ketiga sesudah kekalahan di Waterloo, Napoleon sebenarnya masih berharap timbulnya perlawanan rakyat untuk membela negara terhadap datangnya pasukan asing yang ingin menguasai Perancis. Akan tetapi hal ini tidak menjadi kenyataan karena secara umum rakyat Perancis menolak. Para politisi memaksa Napoleon untuk turun tahta lagi pada tanggal 22 Juni 1815. Meskipun akhirnya kaisar turun tahta, pertempuran sporadis masih terus berlanjut di sepanjang perbatasan timur dan diluar kota Paris sampai disepakatinya gencatan senjata tanggal 4 Juli. Baru pada tanggal 15 Juli, Napoleon menyerahkan dirinya ke skuadron Inggris di Rochefort yang selanjutnya membuangnya kembali ke pulau Saint Helena, tempat dia akhirnya meninggal dunia pada tanggal 5 Mei 1821.

    Sementara itu di Italia, Joachim Murat yang masih menjadi Raja Napoli setelah menyerahnya Napoleon, sekali lagi menunjukkan loyalitas yang tinggi kepada saudara iparnya itu dengan melancarkan perang Neapolitan (bulan Maret sampai Mei 1815). Dia berharap mendapat dukungan para nasionalis yang saat itu sedang dilanda ketakutan atas berkembangnya pengaruh Habsburg. Tetapi dukungan yang diharapkannya tidaklah datang, dan akhirnya datanglah pasukan Austria sehingga pecah pertempuran Tolentino pada tanggal 2-3 Mei 1815 yang memaksanya untuk melarikan diri. Dinasti Bourbon akhirnya kembali menduduki tahta Napoli pada tanggal 20 Mei 1815. Murat dieksekusi didepan regu tembak pada tanggal 13 Oktober 1815.

    Pengaruh politik
    [​IMG]
    Napoleon sebagai raja Italia (lukisan karya Appiani)

    Peperangan era Napoleon membawa perubahan besar di Eropa. Meskipun hampir semua wilayah di Eropa Barat dibawah kekuasaan Napoleon (prestasi yang hanya bisa dibandingkan dengan kekaisaran Romawi tempo dulu), peperangan antara Perancis dengan kekuatan lain di benua Eropa selama lebih dari dua dekade akhirnya sampai pada titik penghabisan. Setelah peperangan era Napoleon berakhir, dominasi Perancis di Eropa praktis lenyap, dan kembali lagi seperti pada masa Louis XIV.

    Inggris akhirnya muncul sebagai negara superpower di dunia dan tidak dapat dibantah lagi bahwa Angkatan laut Inggris menjadi yang terkuat di dunia, demikian juga mereka menjadi negara maju di bidang ekonomi dan industri.

    Hampir di semua negara Eropa, cita-cita dari Revolusi Perancis (seperti demokrasi, hak dan persamaan dalam bidang hukum, dll.) mulai diadopsi. Hal ini mengakibatkan sulitnya para Raja di Eropa mengembalikan hukum lama mereka dan terpaksa tetap memegang hukum-hukum yang diterapkan oleh Napoleon. Bahkan hingga hari ini beberapa dari hukum tersebut masih dipakai, misalnya di banyak negara Eropa hukum sipil-nya jelas-jelas mengadopsi kode Napoleon.

    Faham nasionalisme yang relatif baru saat itu dengan cepat berkembang di Eropa dan nantinya banyak mempengaruhi jalannya sejarah disana, mulai dari berdirinya negara baru atau berakhirnya suatu negara. Peta politik di Eropa berubah drastis setelah era Napoleon, tidak lagi berbasis aristrokat atau monarki mutlak tetapi berdasarkan kerakyatan. Era Napoleon telah menyebarkan benih bagi berdirinya negara Jerman dan Italia dengan bergabungnya negara-negara bagian kecil dan juga kerajaan.

    Ide lain yang diadopsi dari Napoleon (walaupun dia sendiri gagal mewujudkannya) adalah harapannya untuk mewujudkan Eropa yang bersatu (ide ini digulirkan lagi setelah berakhirnya Perang Dunia II. Ide ini kini sudah diwujudkan dengan adanya mata uang tunggal Uni Eropa, Euro.

    Warisan militer
    [​IMG]
    Peperangan era Napoleon juga memberikan perubahan yang sangat besar di dunia militer. Sebelum era Napoleon, negara-negara di Eropa biasanya memiliki tentara dalam jumlah sedikit dan itupun banyak diisi oleh tentara bayaran - kadangkala mereka bertempur melawan negara asalnya sendiri. Inovasi militer yang timbul dalam era Napoleon yaitu mulai dikenalnya kekuatan rakyat yaitu jika seluruh rakyat ikut berperang.

    Napoleon mempraktekkan inovasi-nya seperti yang dipertunjukkan pada pertempuran Austerlitz tahun 1805. Dengan taktik yang brilian untuk menghadapi musuh yang berjumlah lebih besar, ia memerintahkan pasukannya untuk senantiasa berpindah posisi secara cepat dari satu tempat ke tempat lainnya.

    Tentara Perancis juga memperbaiki aturan main untuk divisi artileri mereka, menjadi kesatuan terpisah dan dapat bergerak cepat. Hal ini merubah tradisi sebelumnya, yaitu tradisi artileri hanya digunakan sebagai alat untuk mendukung suatu pasukan. Napoleon juga membuat standarisasi ukuran bola-bola meriam agar mudah dibawa dan bisa dipakai disemua jenis artileri.

    Dengan populasi jiwa terbesar keempat didunia saat itu, yaitu sekitar 27 juta jiwa (seperti juga Inggris yang berjumlah 12 juta jiwa dan Rusia sekitar 30 sampai 40 juta jiwa), Napoleon dapat mengambil keuntungan dari diberlakukannya wajib militer. Banyak pengamat militer saat ini yang salah persepsi dengan menyatakan bahwa ide wajib militer ini sudah berkembang sejak revolusi Perancis bukan dari Napoleon. Memang tidak semua inovasi militer dari era Napoleon. Adalah Lazare Carnot yang memberi sumbangan besar dalam menata ulang tentara Perancis dari tahun 1793 sampai dengan tahun 1794.

    Besarnya jumlah pasukan yang terlibat telah merubah dunia militer saat itu. Sebelum era Napoleon, pada saat perang 7 tahun (1756-1763), hanya sedikit yang terlibat, paling banyak 200 ribu orang saja. Bandingkan dengan Perancis pada tahun 1790-an, telah memperbanyak jumlah personel-nya menjadi 1,5 juta jiwa. Dan total sekitar 2,8 juta personel yang bertempur di daratan dan 150 ribu di laut, sehingga jumlah keseluruhan tentara yang terlibat menjadi hampir 3 juta personel.

    Inggris memiliki 747.670 tentara antara tahun 1792 sampai dengan 1815. Ditambah lagi dengan seperempat juta personel di laut. Pada bulan September 1812, Rusia memiliki sekitar 904 ribu tentara yang terdaftar, dan antara tahun 1799 sampai dengan 1815 memiliki total 2,1 juta personel, kemungkinan sekitar 400 ribu bergabung antara tahun 1792 sampai dengan 1799. Sedangkan dilaut, Rusia memiliki 200 ribu tentara sejak tahun 1792 hingga 1815.

    Austria memiliki 576 ribu tentara dan hanya sedikit atau tidak memiliki kekuatan dilautan. Mereka memberikan perlawanan terus-menerus kepada Perancis sehingga kemungkinan besar tentara yang terlibat bisa mencapai 1 juta sampai berakhirnya perang. Prusia hanya mempunyai 320 ribu tentara saja selama perang ini, sedangkan Spanyol sekitar 300 ribu ditambah beberapa unit pasukan yang bergerilya.

    Amerika Serikat mengirim 286.730 personel, sedangkan konfederasi Maratha, Kesultanan Utsmaniyah, Italia, Napoli dan Duchy of Warsawa menyumbang lebih dari 100 ribu personel. Bahkan setelah perang berakhir, banyak negara-negara kecil yang memiliki pasukan berkekuatan besar juga.

    Tetapi harap diperhatikan pula bahwa data jumlah tentara yang disebutkan tadi berasal dari sumber militer resmi dan sering pada kenyataannya jumlahnya jauh lebih sedikit dikarenakan banyaknya tentara yang desersi, penipuan oleh komandan lapangan yang menyetor daftar prajurit yang dilebih-lebihkan untuk mengambil keuntungan dari gaji yang diberikan pemerintah kepada unitnya, kematian, dan di beberapa negara bahkan terang-terangan berbohong untuk memenuhi jumlah tentara yang ditargetkan.

    Bangkitnya Revolusi Industri sendiri pada tahap awal banyak dipengaruhi oleh besarnya jumlah pasukan militer. Karena hal ini menjadikan banyak pabrik yang harus memproduksi senjata dan peralatan militer lainnya dalam jumlah besar. Inggris merupakan produsen peralatan perang yang terbesar selama konflik ini, mereka mengirimkan sebagian besar senjata ini kepada sekutu-sekutunya (dan hanya memakainya sedikit). Sebaliknya Perancis yang juga menjadi produsen peralatan perang nomor dua terbesar, memproduksinya untuk memperlengkapi pasukannya sendiri dan juga sekutu-sekutunya.

    Warisan untuk dunia militer lainnya adalah digunakannya semaphore oleh Perancis untuk saling berkomunikasi antara Menteri Perang, Carnot, dengan pasukan di perbatasan selama tahun 1790-an. Dan Perancis tetap mempergunakan sistem ini sampai peperangan era Napoleon berakhir. Dan perlu ditambahkan pula bahwa pada konflik inilah pertama kali Perancis menggunakan balon udara untuk memantau posisi musuh pada pertempuran Fleurus, 26 Juni 1794, juga digunakannya roket serta meriam yang telah disempurnakan.

    Tanggal : 1803–1815
    Lokasi : Eropa, Samudera Atlantik, Río de la Plata, Samudera Hindia
    Hasil : Kemenangan pihak koalisi (hasil kongres di Wina, Austria)

    Pihak yang terlibat

    Pihak Austria
    Portugal


    Prusia


    Rusia


    Sisilia


    Sardinia


    Britania Raya


    Spanyol


    Swedia


    Elektorat Hanover


    Komandan :
    Austria : Pangeran Karl, Adipati Teschen,Pangeran Karl Philipp dari Schwarzenberg,Karl Mack von Leiberich

    Prusia : Gebhard Leberecht von Blucher,Adipati Karl Wilhelm Ferdinand dari Brunswick,Pangeran Friedrich Ludwig dari Hohenlohe-Ingelfingen

    Rusia : Aleksandr I dari Rusia,Mikhail Illarionovich Kutuzov,Michael Andreas Barclay de Tolly

    Swedia : Gustav IV Adolf dari Swedia,Pangeran Karl XIV Johan dari Swedia

    Spanyol : [bPangeran Francisco Javier Castanos dari Bailen,Miguel de Alava


    Britania Raya : Adipati Arthur Wellesley dari Wellington,Horatio Nelson


    Pihak Kekaisaran Perancis
    Perancis


    Belanda


    Italia


    Kerajaan Napoli


    Etrunia


    Kadipaten Warsawa


    Konfederasi Rhein:


    --Bayern


    --Sachsen


    --Westphalia


    --Wurttemberg


    Denmark - Norwegia


    Komandan
    Perancis : # Napoleon Bonaparte,Joseph Bonaparte,Louis Nicolas Davout,Jean-de-Dieu Soult,Andre Massena,Michel Ney

    Italia : Eugene Beauharnais

    Kerajaan Napoli : Joachim Murat

    kadipaten Warsawa : Jozef Poniatowski

    Sachsen : Friedrich August I dan marsekal-marsekal lainnya (ada 26 orang dibawah pimpinan Napoleon, 1804 – 1814)


    Total Jumlah Korban dari semua pihak : Sekitar 3.250.000 - 6.5 Juta Jiwa
    lebih lengkap lagi lihat di sini
    http://www.bluefame.com/index.php?showtopic=156239
     
  4. denylabrie M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 12, 2008
    Messages:
    312
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +344 / -0
    Keren banget gan lengkap dengan ilustrasinya ni
    good posting ^_^
     
  5. noahzer M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 23, 2009
    Messages:
    2,736
    Trophy Points:
    266
    Ratings:
    +68,357 / -1
    wahh....

    baru tau aku.....

    yakin... new knowledge kie...

    ctrl+D dlu nih..

    ijin nyimak...
     
  6. brahmin Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Feb 13, 2009
    Messages:
    83
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +2 / -0
    good info
     
  7. RenX SUPERMOD

    Offline

    Music Staff

    Joined:
    Jun 13, 2009
    Messages:
    6,290
    Trophy Points:
    277
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +23,727 / -0
    nice post...gw suka bgt perang perang ky gni...
     
  8. willywibowo M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 11, 2008
    Messages:
    1,002
    Trophy Points:
    86
    Ratings:
    +73 / -0
    cuma bisa bilang atu kata,,,, "mantap" :top:


    hebat banget bisa nemuin data2 kayak gini, cukup lengkap pula, bis baca cerita perang saudara AS, ternyata kayak begitu toh., mantep... klo SBY bakal bilang "Lanjutkan!"
     
  9. lukechamber M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 10, 2008
    Messages:
    602
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +111 / -0
    walah2..
    soal2 ujian SAT nongol dimari...:D :D :D
     
  10. kzha M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 10, 2009
    Messages:
    1,868
    Trophy Points:
    227
    Ratings:
    +7,159 / -0
    mantaf gan :top:

    kalo bisa di tambahin bro dengan perang2 jaman klasik tempo doloe. kayak alexander the great. gengis khan, dll, dsb

    ato perang2 dengan strategi cemerlang
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.