1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Cerpen Seharusnya Aku Beri Judul "Benar-Benar Iblis"

Discussion in 'Fiction' started by dreamanzie, Jul 18, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. dreamanzie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2011
    Messages:
    80
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +46 / -0
    INDEX CERPENKU
    Permisi kakak-kakak, pendatang baru di IDWS sekaligus newbie dalam hal tulis menulis mau ikut nyumbang karya cerpennya nih :peace:
    Semoga banyak masukan yang membangun dari kakak-kakak :sembah:

    Suara piring pecah terdengar, membuatku terbangun pukul 3 pagi, ketika aku sedang terlelap tidur di ruang tamu. Hah! Ruang tamu? Bagaimana bisa aku tertidur di ruang tamu, jika aku menyadari aku mulai tertidur pada pukul 8 malam di kamarku, ya di atas ranjangku yang telanjang, tanpa bed cover. Apa mungkin aku mimpi berjalan lalu kemudian aku tertidur di sofa ruang tamu? Atau? Aaarrrggghhh . . Persetan dengan mimpi atau apapun yang membuatku berpindah tempat saat tidur. Yang jelas aku ingin tahu, apa yang membuat piring yang jelas-jelas aku letakkan di rak piring bisa terjatuh.

    Aku berjalan menuju dapur dengan 1, 2,...8 piring yang sejauh ini aku dengar, pecah. Semakin besar suara yang aku dengar yang berasal dari dapur, menyusul suara seorang perempuan yang menangis, kadang juga tertawa, seperti orang gila saja. Setelah aku sampai di dapur, aku melihat perempuan berbaju putih dan kompor gas yang masih menyala tanpa ada wajan di atasnya. Dan, B-I-N-G-O. Dia melihatku.

    “Kenapa engkau tega memperlakukan aku seperti itu? Hah!”.

    Aku kaget bukan kepalang. Tidak mengerti apa yang dibicarakan Arin yang secara tiba-tiba seperti menembakku seketika dengan matanya yang berbingkai merah, seperti sedang mabuk dan melihatku tajam menunjukkan kesan di antara dendam, kecewa dan takut. Wajahnya yang pucat tetapi tetap cantik. Rambutnya pun tak karuan.

    “A...a...Apa yang telah aku lakukan Rin? Memangnya apa yang telah aku lakukan”

    “ Rangga Putra Aditomo. Sosok lelaki yang aku kenal 2 tahun ini, berpura-pura menjadi baik supaya tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Begitu Rangga?”.

    Tanyanya sinis dengan tawanya yang menyeramkan. Membuat ruangan dapur menggema.

    “Demi apapun yang terjadi, tidak sedikitpun teringat di pikiranku tentang apa yang aku lakukan bersamamu malam tadi”.

    Sambil berusaha mengingat-ingat kejadian tadi malam. Apa yang aku lakukan terakhir kali dan, aku sama sekali tidak merasa bersamanya.

    “Kalau benar begitu, biar aku yang mengingatkannya”.

    Perkataannya membuatku takut. Dan membuatku ingin memeluk tubuhku sendiri.

    Tiba-tiba dia membuka kaos berwarna putihnya, kemudian melepas bra berwarna hitam bermotif bunga-bunga yang dia pakai.

    “Jika aku memegang bra ini, apa kamu ingat kejadian yang telah kamu rencanakan denganku?"

    Aku terdiam. Aku benar-benar takut melihat perempuan dengan tampang seperti orang gila di saat terlalu pagi seperti ini. Di saat burung-burung yang biasa berkicau di pagi hari pun belum terbangun dari tidurnya, sungguh menakutkan wajahnya itu. Aku benar-benar bingung apa yang sebenarnya sedang terjadi di pagi buta seperti ini. Selain takut karena wajahnya, jantungku juga berdegup kencang melihat payudaranya yang indah, payudara dari seorang wanita yang sangat cantik, putih, mulus, dan.....aku mengingat sesuatu. Aku langsung berlari kedalam kamarku. Mencari buku diary yang aku simpan di laci lemari kayu. Setelah aku menemukan diaryku, aku membaca catatanku yang terakhir aku tulis.

    ***

    ***

    Tiba-tiba Arin telah berada di belakangku.

    “Apa engkau ingat sesuatu Rangga?”.

    Senyumannya yang bisa berarti menantang dan dendam terlihat jelas.

    “Siapa kamu sebenarnya? Arin tidak pernah membuatku takut seperti ini. Engkau begitu menyeramkan, bahkan Arin tidak mempunyai tan...tan....?”

    Ya tuhan, apakah yang muncul dari kepala Arin itu adalah tanduk sungguhan?

    “Tanduk maksudmu?”.

    Sambil menunjuk area di atas kepala tempat adanya tanduk yang baru tumbuh tersebut.

    “Karena aku adalah Iblis. Yang diciptakan tuhan-Mu untuk menjerumuskan manusia ke tempat tinggalku kelak. Apakah engkau senang akan bersetubuh denganku Rangga? Lihatlah payudaraku ini. Peganglah jika engkau ingin. Aku sungguh merelakannya”.

    “Tiidaaaaakkk . . ! Menjauh dariku dasar makhluk terkutuk! Pergi kau dari rumahku. Aku tidak mau bahkan tidak sudi menyentuh Iblis seperti engkau!"

    “Benarkah?”.


    Dia semakin mendekatiku seperti pelacur-pelacur pinggir jalan yang berkeliaran mencari mangsa. Membuatku takut luar biasa. Membuatku selalu mundur disaat dia melangkahkan kaki mendekatiku,

    “Lalu, bagaimanakah dengan catatan yang engkau tulis itu? Bukankah engkau telah bersumpah demi nama Iblis akan meniduriku sayang?”

    Dengan bibir bergetar dan mataku yang tidak berani memandang Iblis tersebut aku berkata,

    “Aku akan membakar catatan itu, Iblis”.

    “Tidaaaaaaakkkkkk . . .!”


    Dia berteriak sangat keras sampai telingaku seperti di dekatkan oleh puluhan speaker dengan volume yang full. Kemudian aku berlari secepat mungkin hendak membawa catatan itu menuju dapur, ambil korek api lalu membakarnya.

    Tetapi, saat aku hampir sampai di dapur, tangannya yang kasar menarik kakiku sehingga aku terjatuh. Dia berusaha mencegah niatku agar sumpahku dengan Iblis akan tetap terlaksana dan aku akan berteman dengan Iblis selama-lamanya. Tapi, sayangnya aku telah berubah pikiran.

    “Lepaskan aku! Pergi jauh lah engkau dari hidupku!”.

    Aku berusaha menendang Iblis itu agar bisa melepas peganggannya dari kakiku. Tetapi pegangannya begitu kuat. Sehingga aku harus sekuat tenaga menyeretnya sampai ke dalam dapur yang memang sudah sedikit lagi sampai. Tetapi disaat aku tidak kuat lagi melawannya, aku ingat sesuatu. Kompor gas itu masih menyala bukan? Sekuat tenaga aku menyeret badanku untuk sampai di pintu dapur. Sedikit, sedikit dan sedikit aku telah melihat api dari kompor gas itu masih menyala. Aku berharap lemparanku ini berhasil dan.....aku melemparkan buku diaryku ke arah kompor gas dengan tepat.

    Setelah aku melihat buku diaryku terbakar, Iblis itu semakin mencengkram kakiku dengang sangat kuat. Dan kakiku pun hancur. Ya Tuhan, aku tidak bisa membayangkan sakitnya yang luar biasa. Aku berteriak kesakitan, dan dalam kesakitan yang luar biasa, aku mendengar dia berbicara,

    “Kenapa engkau tega memperlakukan aku seperti itu? Hah! Rangga Putra Aditomo. Sosok lelaki yang aku kenal 2 tahun ini, berpura-pura menjadi baik supaya tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Begitu Rangga? Aku menyayangimu Rangga. Aku akan melakukan apa saja demi hubungan kita.Tapi tolong jangan anggap aku sebagai pelacur. Anggap aku sebagai Iblis para pelacur. Kita akan bersenang-senang di Villa Cendana Rangga”.

    “Hahahaha . . Bercintalah dengan sesama Iblis di Neraka”.

    Aku tersenyum sinis melihat sosok Iblis yang lama kelamaan hilang dari pandanganku, perlahan, perlahan dan hilang sepenuhnya. Badanku mengeluarkan keringat yang banyak sekali. Aku ketakutan bukan kepalang. Merasa sangat aneh dengan kejadian ini. Sungguh di luar batas daya pikir.

    Aku telah mengambil banyak pelajaran dari kejadian pagi ini. Bahwa sesungguhnya, meskipun hubungan kami tidak direstui, kami tidak akan mengambil cara kotor yang merupakan cara sesat yang dilakukan Iblis untuk merayu. Membuat mereka bergoyang, menari merayakan datangnya teman baru di dunia mereka. Membiarkan mereka berpesta pora merayakan kemenangan di atas kesengsaraan manusia.

    Kejadian ini telah menyadarkanku akan arti pentingnya menggunakan akal sehat sebelum bertindak. Memang masa muda adalah masa serba ingin tahu. Namun tidaklah kita harus merelakan akal sehat kita terlepas dari jiwa yang seharusnya bersih, tanpa ternodai oleh nafsu dan kehendak. Tanpa terisi oleh pemikiran dan doktrin dari para Iblis. Karenanya kita akan terjebak dalam kehidupan laknat tanpa batas di dalam dunianya, tanpa ada jalan keluar.

    Aku sungguh kelelahan. Tak lama kemudian aku merasa sangat lemas. Pandanganku buram, dengan rasa sakit yang masih terasa di kaki kananku yang hancur. Aku berusaha naik ke sofa ruang tamu dengan tanganku. Kemudian aku tertidur.

    ***

    Sabtu, 17 Juli 2011 09.02 WIB

    Suara piring pecah terdengar dari dapur, membuat Rangga segera terbangun dari tidurnya. Tetapi, wajahnya saat itu berubah menjadi sangat bingung. Kenapa dia berada di kamar tidurnya? Sedangkan sepertinya dia telah terbangun di Sofa ruang tamu sebelumnya. Meraba-raba kakinya yang seppertinya masih baik-baik saja, dan seperti orang kaget dia langsung berlari ke dapur. Dan, Astagaaa.....! Dia menemukan buku Diarynya telah terbakar di atas kompor gas. Bukankah itu kejadian di dalam mimpi Rangga semalam? Lalu dia langsung mencari ponselnya dan ada 1 message yang masuk.

    “Aku Arin, ini ponsel papah aku. Aku akan menunggumu di Villa Cendana pukul 15.30. Jangan sampai telat ya, Dewa Iblisku".
     
    • Thanks Thanks x 2
    • Like Like x 1
    Last edited: Jan 31, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Alohamora M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2010
    Messages:
    1,321
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +368 / -0
    Cerpennya bagus, jalan ceritanya sederhana tapi bermakna (ada pesan moralnya). Mungkin kalo dikirim ke majalah bisa turun cetak nih.

    Kalo punya koleksi cerpen lagi mungkin bisa di post lagi.

    BTW Apakah Rangga pergi ke villa cendana :garing:
     
  4. pez_yek M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 18, 2011
    Messages:
    38
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +105 / -0
    keren habis :sembah:
    pengen bisa buat yang seperti ini :malu1:
     
  5. pez_yek M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 18, 2011
    Messages:
    38
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +105 / -0
    keren habis :sembah:
    pengen bisa buat yang seperti ini :malu1:
     
  6. dreamanzie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2011
    Messages:
    80
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +46 / -0
    Iya Om, nanti deh di post lagi cerpen yang lain :semangat:
    Masalah Rangga yang pergi atau tidak ke villa cendana, sengaja endingnya di buat kayak gitu. Buat pembaca aja yang pikir sendiri :elegan:

    Makasih ya Sista :malu:
     
  7. michael17bm M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 12, 2009
    Messages:
    4,424
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +8,054 / -0
    menarik juga koq ceritanya.
    penggunaan bahasanya juga bagus, ada yang puitis di sana dan sini, tapi tidak terlalu over.
    good Job mas bro :top:
     
  8. dreamanzie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2011
    Messages:
    80
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +46 / -0
    Makasih Om udah mampir, baca dan ikut kasih masukkan :terharu:
     
  9. michael17bm M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 12, 2009
    Messages:
    4,424
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +8,054 / -0
    bro, tapi ane mau tanya ni,
    di terakhir kan si Arin kasi pesen, "....... aku tunggu kamu ya Dewa Iblisku"
    tapi bukankan hal2 yang terjadi hanya mimpi, koq bisa tetep nyebutin Dewa Iblis?
    bisa diterangkan lebih lanjut atau itu merupakan hole? :iii:
     
  10. dreamanzie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2011
    Messages:
    80
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +46 / -0
    Akhirnya ada yang teliti juga :hmm:

    Endingnya emang sengaja dibuat seperti itu. Tujuan gw supaya pembaca bukan hanya sekedar membaca, mengikuti cerita dan END, selesai tanpa menjejakkan misteri yang sebetulnya itu bisa menjadi bahan pembahasan orang-orang yang teliti seperti MasBro ini :fufufu:

    Sebenernya gak enak juga kalau gue perjelas alur ceritanya sampai sejelas-jelasnya. MasBro pasti pernah atau semua orang pasti pernah mengalami DeJa Vu? Nah, itulah yang terjadi dan menjadi pertanyaan di pikiran Rangga pada Ending. "Apakah aku DeJa Vu?. Dia gak ngerti bagaimana ini semua bisa terjadi. Dia menjalani peristiwa di dunia nyata yang berkesinambungan di dalam dunia mimpi sebelumnya. What the?? Namanya juga DeJa Vu. :peace:

    (Silakan di teliti lagi ya Bro. Ane baru belajar bikin Cerpen soalnya)
    CMIIW
     
    • Like Like x 1
    • Thanks Thanks x 1
  11. michael17bm M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 12, 2009
    Messages:
    4,424
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +8,054 / -0
    hmm,, jadi dunia nyata dan dunia mimpi Rangga seakan2 melebur dan bersifat blur ya. :iii:
    menarik juga, :top:
     
  12. dreamanzie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2011
    Messages:
    80
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +46 / -0
    Yap, seperti itulah Bro. :malu:
     
  13. michael17bm M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Nov 12, 2009
    Messages:
    4,424
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +8,054 / -0
    menarik koq bro, ditunggu cerpen2 berikutnya. :hehe:
    kalo boleh kasi request si, ditunggu antara puisi dan cerpen yang digabung menjadi satu. :hehe:
    saya rasa anda berkemampuan untuk membuat itu :top:
     
  14. dreamanzie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2011
    Messages:
    80
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +46 / -0
    Makasih Bro, komentarnya membangun banget :semangat:
    Masih proses belajar, takutnya gw gak sanggup kalo request2an.
    Tapi gw ada cerpen lagi kok. Tapi nanti aja di postingnya :boong:
     
  15. DeadlyEnd Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 5, 2008
    Messages:
    143
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +22 / -0
    Wah cerpennya bagus... :sembah:

    Pingin bisa nulis begini juga... :sebel:

    Hm...
    Latihan yang banyak ah...

    Ditunggu cerpen-cerpen yang lain...
     
  16. dreamanzie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2011
    Messages:
    80
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +46 / -0
    Makasih Om udah sempetin baca :yahoo:
     
  17. leroux M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 20, 2010
    Messages:
    3,169
    Trophy Points:
    227
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +5,351 / -0
    Cerpennya menarik...

    simple tapi tergerak buat baca cerpen tersebut..:top:
     
  18. dreamanzie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2011
    Messages:
    80
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +46 / -0
    Makasih Om :cihuy:
     
  19. priezt Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 6, 2010
    Messages:
    2,039
    Trophy Points:
    262
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +27,235 / -0
    keren banget :top:
    simpel dan ada pesan terkandung didlmnya :hehe:

    tapi ending ngegantung kek gini nih yg bikin penasaran
    :XD: jadi semi horror
     
  20. dreamanzie Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 19, 2011
    Messages:
    80
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +46 / -0
    Penasaran ya?
    Jangan sampe kebawa mimpi aja ya :garing:
     
  21. namanobita M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 23, 2010
    Messages:
    217
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +39 / -0
    keren ceritanya... pesan moralnya ketangkap banget... kisahnya cuman satu mimpi tapi jadi beberapa kumpulan paragraf.. maknyos... dah... saran... ntar deh dipikir dulu...
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.