Perdagangan Internasional Organ Tubuh Manusia

Spoiler: korban

photo from:http://chinaview.wordpress.com/2006/07/31/telephone-messages6-harvesting-organs-in-china/

Fakta penjualan organ tubuh secara masif, terjadi melalui pasar gelap, di seluruh dunia. CNN melakukan investigasi tentang jaringan dagang alat vital manusia lintas negara itu.

Invesitigasi melibatkan pendonor dan penerima donor asal Israel, Amerika Serikat, dan Cina.

DI SEBUAH ruangan rumah sakit di Tel Aviv yang lembab, terasa kuat atmosfer putus asa dari pasien yang berharap datangnya ginjal baru untuk menggantikan milik mereka yang rusak. Di salah satu tempat tidur terbaring ibu Ricki Shai, nyaris tak bergerak. Diabetes yang bersarang di tubunya, perlahan-lahan membunuhnya. Bahkan penyakit gula itu memaksa wanita paruh baya itu kehilangan kedua kakinya, karena harus diamputasi.

Pemandangan lain menyajikan penderitaan Yechezekel Nagauker, ayah Shai, yang juga mengidap diabetes. Namun, menurut anak perempuannya itu, sang ayah memutuskan, tidak menunggu donor ginjal. “Ayah saya tidak ingin bernasib seperti ibu,” ujar Shai.

April lalu, Nagauker membatalkan kesepakatan dengan makelar ginjal, yang menjanjikan kesembuhan. Sang broker menawarkan ginjal baru seharga 100 ribu dolar AS (sekitar Rp900 juta). Ginjal baru itu hanya tersedia di Cina.

“Makelar itu datang kepada ayah dan menjanjikan keajaiban. Dia bilang: Datanglah kepadaku. Dua hari saja, dengan 100 ribu dolar AS dan dalam waktu dua hari anda akan menjadi “manusia baru”,” ungkap Shai.

Nagauker terbang ke Cina. Dia dibawa ke sebuah rumah di pinggiran kota, di mana sebuah ginjal donor dari seorang gadis 18 tahun, telah menanti. Shai mengambil gambar rumah sakit, yang disebutnya dengan “rumah sakit jorok” menggunakan telepon selularnya.

Operasipun dilakukan. Shai mengatakan operasi dilakukan ala kadarnya. Bahkan gadis yang mendonorkan ginjalnya meninggal beberapa saat setelah operasi. “Mereka hanya memberinya 5000 dolar AS, dan dia mati,” katanya. Shai marah dan menyebut makelar itu sebagai “pembunuh”. Karena, ternyata, tubuh sang ayah menolak ginjal donor tersebut.

Sang makelar masih bebas dari jerat hukum. Hingga tahun lalu, seluruh transaksi serupa tidak hanya dilegalkan di Israel. Namun sejumlah negara penyedia layanan asuransi kesehatan, juga siap melayani klaim atas kasus tranplantasi organ.

Kisah broker ginjal lainnya adalah Levy Izhak Rosenbaum. Dia menyebut dirinya sebagai “mak comblang”. Tapi bisnisnya tidak terkait dengan percintaan. Dia adalah orang yang mempertemukan calon pendonor dan calon pasien potensial. Dari pasar gelap, Levy membeli organ manusia dari Israel seharga 10 ribu dolar AS (Rp900 juta-an) dan menjualnya kepada pasien dengan harga 160 ribu dolar AS (sekitar Rp1,5 miliar).

Bisnis gelap yang diduga sudah berlangsung sepuluh tahunan itu, terungkap dalam sebuah investigasi FBI. Kabar itu langsung mengguncang dunia industri transplantasi. Jika benar, hasil investigasi itu akan menjadi kasus penjualan organ pertama yang pernah tercatat dalam sejarah Amerika.

“Memang ada aktivitas (penjualan organ) lintas negara. Namun itu tidak pernah menyentuh Amerika. Atau mungkin kita tidak pernah tahu, hingga munculnya kasus ini,” terang ahli etika medis dari Universitas Pennsylvania, Arthur Caplan, yang juga memimpin tim khusus PBB untuk penjualan organ internasional.

Rosenbaum ditangkan Kamis (3/9) lalu, sepuluh hari setelah bertemu dengan seorang informan dan agen FBI yang menyaru sebagai pembeli potensial. Si agen mengaku mencari ginjal untuk pamannya yang sakit dialysis yang sedang menunggu jadwal transplantasi di sebuah rumah sakit di Philadelphia.

“Akulah yang kau sebut-sebut sebagai “mak comblang”,”suara Rosebaum terdengar dalam sebuah rekaman rahasia dokumen FBI. “Aku akan membawa seseorang yang aku yakin (ginjalnya) cocok dengan pamanmu,” tambahnya. Ditanya, sudah berapa organ yang dia jual, dia menjawab, “Cukup banyak. Apalagi dua minggu petama bulan ini,”

Sebelum Maret 2008, hukum Israel mengizinkan warganya berobat ke luar negeri untuk melakukan transplantasi dari donor non-keluarga. Para penyidik Israel sedang getol menginvestigasi penjualan organ secara illegal, dengan UU baru saat ini.(cak/ami/ila)
================================
Sumber

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS