Novel NOTASI - Morra Quatro

"Rasanya, sudah lama sekali sejak aku dan dia melihat pelangi di langit utara Pogung. Namun, kembali ke kota ini, seperti menyeruakkansemua ingatan tentangnya; tentang janji yang terucap seiring jemari kami bertautan.

Segera setelah semuanya berakhir, aku pasti akan menghubungimu lagi.

Itulah yang dikatakannya sebelum dia pergi. Dan aku mendekap erat-erat kata-kata itu, menanti dalam harap. Namun, yang datang padaku hanyalah surat-surat tanpa alamat darinya.

Kini, di tempat yang sama, aku mengurai kembali kenangan-kenangan itu…."

​

Penulis: Morra Quatro
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: 300 hlm
Penerbit: GagasMedia
ISBN: 979-780-635-9​

Spoiler

"Apa yang terlintas di kepalamu ketika kamu mendengar tentang “Indonesia dan 1998?” Pergerakan mahasiswa? Demonstrasi? Kericuhan? Revolusi? Atau justru sebaliknya, apatis dan tidak perduli dengan apa yang terjadi pada masa itu? Well, sebaiknya kalian berfikir ulang. Notasi, menggunakan alur mundur dengan setting Jogjakarta, Kampus UGM tahun 1998. Mengambil tema tentang “cinta” namun dibungkus dengan apik dengan konsep “mesin waktu”. Bercerita tentang (kisah cinta) antara Naila mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dan Nino mahasiswa Teknik Elektro. Pertemuan pertama Naila dengan dengan Nino disebabkan karena Radio. Iya, Radio! Naila dan beberapa temannya di Fakultas Kedokteran akan mengadakan acara. Untuk sarana publikasi, Naila mendapat tugas untuk memasang iklan di radio. Dimana pada saat itu hanya Fakultas Teknik Elektro yang memiliki radio (ciptaan sendiri). Awalnya Naila enggan, karena beranggapan anak teknik itu bar-bar dan juga ketua BEM Fakultas Teknik adalah rival dari Ketua BEM Fakultas Kedokteran, yang mana mereka sama-sama maju untuk mejadi calon Ketua BEM Unversitas. Seperti angina yang berhembus. Kadang sepoi, kadang kencang. Perjalanan mereka juga tidak selalu mulus. Dimulai dengan adanya penembakan salah satu mahasiswa. Rasa setia kawan dan anggapan bahwa rezim Seoharto sudah harus berakhir. Kemudian sepakatlah mereka untuk gencatan senjata sementara dan bahu-membahu melakukan pergerakan. Konflik puncak adalah ketika seluruh mahasiswa Jogja turun ke jalan dan melakukan demontrasi besar-besaran. Setelah demontrasi, Nino tiba-tiba menghilang. Tidak ada yang tahu dimana Nino. Nino si pendiam dari Fakultas Teknik. Nino, pribadi yang sangat misterius. Naila kalang kabut mencari dimana Nino berada. Naila percaya, Nino akan kembali seperti yang Nino tulis di dalam surat-suratnya. “Suatu saat aku akan kembali.” Begitu yang ditulis Nino."

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS