1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

People Nada Bicara Ortu VS Penerimaan Anak

Discussion in 'Education Free Talk and Trivia' started by adi295, Sep 9, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. adi295 Members

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 13, 2010
    Messages:
    257
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +79 / -0
    Nada Bicara

    VS

    Penerimaan Anak

    Mungkin kita pernah membaca atau mendengar beberapa artikel tentang parenting yang mengatakan bahwa kita, sebagai orang tua, harus menghindari kata “Jangan…” atau “Tidak boleh” pada saat melarang buah hati kita. Namun setelah saya pikir-pikir, sebenarnya tidak masalah menggunakan kata tersebut, asalkan dengan nada yang lembut dan penuh kasih sayang, lalu memberikan alasan mengapa sesuatu hal tersebut tidak boleh dilakukan. Misalnya, dengan lembut dan penuh kasih sayang seorang ibu melarang anaknya,”Jangan pulang malem-malem ya… Nanti kamu kecapean kalau mau belajar…. “. Bila perlu, gunakan expresi anda dengan senyuman dan disertai usapan atau elusan di bagian kepala, pundak, atau pipi. Saya yakin, buah hati anda tidak akan merasa sakit hati. Berbeda lagi bila kita mengatakan dengan nada kasar dan membentak, meski menggunakan kata-kata yang sama. Pasti buah hati kita menjadi terluka hatinya, bahkan bisa menangis. Saya akan memberikan ilustrasi yang lain.

    Mungkin kita sering diisengin oleh salah seorang teman kita. Karena keisengan teman kita tersebut, maka terlontarlah kata,”Sialan….”. Tentu saja kita mengucapkan kata ”Sialan” bukan dengan ekspresi kemarahan. Tapi dengan tawa dan canda mengatakan,”Sialan kamu ini… “. Dengan kata “sialan” yang terucap dari bibir teman yang kita kerjain ini, tentu kita tidak akan sakit hati kan?

    Berbeda lagi dengan kasus berikut. Ada seorang bapak sedang mengendarai sepeda motornya. Karena lampu merah, maka bapak itu pun berhenti. Tiba-tiba dari arah belakang secara tidak sengaja ada sebuah sepeda motor yang lain menabrak bagian selebor sepeda motor bapak tadi. Dengan spontan, bapak itu bilang,”Sialan!” Sambil berdiri meninggalkan sepeda motornya dan menghampiri orang yang menabraknya lalu marah-marah. Dari sikap bapak yang sepeda motornya ditabrak ini, pasti pihak yang menabrak merasa sakit hati, dan mungkin bisa membalasnya dengan kemarahan pula.

    Dari kedua ilustrasi di atas, saya hanya ingin mengatakan bahwa, buah hati kita adalah pribadi yang masih sangat labil dan sensitif. Sebagai orang tua, yang tentunya lebih dewasa daripada anak-anak, seharusnya memberikan contoh yang baik kepada buah hati kita, untuk bisa bersikap lembut dalam bertutur kata. Selain agar buah hati kita tidak merasakan sakit hati, bila kita bisa mengatur intonasi atau nada bicara kita dalam memberikan nasihat, maka buah hati kita pun pasti akan meneladani kebiasaan kita ini. Untuk bisa melakukan hal ini, sangat membutuhkan kepekaan dan kesabaran. Peka dalam memahani perasaan buah hati kita, dan sabar dalam menghadapi kesalahan dan kenakalan buah hati kita. Sehingga perubahan yang baik pun tidak hanya terjadi sesaat setelah kita menasihati, melainkan akan membentuk jiwa sang anak menjadi pribadi yang baik. Mari kita belajar menasihati buah hati kita dengan nada atau intonasi yang baik, tanpa ekspresi kemarahan, dan disertai dengan sentuhan. Mulailah sedini mungkin… sebelum terlambat!

    Penulis: Kak Zepe, lagu2anak
    Sumber: http://lagu2anak.blogspot.com/2011/01/na...-anak.html
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Fakhry7 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 24, 2009
    Messages:
    575
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +198 / -0
    emang penting tuh ngedidik anak buat bicara yang baik baik saja.. :omgatot:
     
  4. sicky M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 1, 2009
    Messages:
    957
    Trophy Points:
    82
    Ratings:
    +97 / -0
    betul sih gan, anak yg lebih banyak senyum pasti pribadi dan paras wajahnya lebih menarik..
     
  5. Di4m0nD M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 6, 2011
    Messages:
    704
    Trophy Points:
    82
    Ratings:
    +88 / -0
    artikel nya bagus buat dibaca para ortu ini
    yg nama nya anak kan emang masi dalam proses belajar:hmm:
     
  6. RE112 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Apr 14, 2011
    Messages:
    3,594
    Trophy Points:
    177
    Ratings:
    +2,431 / -0
    bener tuh :ogtop:

    intinya,jangan ngomong dengan intonasi yang tinggi sama anak karena itu sangat berpengaruh sama psikologinya :hmm:
    apalagi kalo masih kecil tapi udah diomongin pake intonasi yang tinggi pasti bayi itu juga akan kaget dan tertekan :iii:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.