1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Other Mengungkap Misteri PETRUS (Penembak Misterius)

Discussion in 'History and Culture' started by smkosasih, Dec 26, 2011.

  1. smkosasih M V U

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Sep 9, 2008
    Messages:
    5,341
    Trophy Points:
    177
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,189 / -0
    ini salah satu materi yang menurut saya sangat menarik..:maling:
    sebenarnya apa sih petrus? siapa sih sasaranya? gunanya apa sih?
    Semua pertanyaan tadi mudah-mudahan terjawab setelah anda membaca artikel ini...

    :dandy:

    Pada tahun 1980-an suasana kota Yogyakarta tiba-tiba berubah menjadi mencekam. Para preman yang selama dikenal sebagai gabungan anak liar (gali) dan menguasai berbagai wilayah operasi tiba-tiba diburu tim Operasi Pemberantasan Kejahatan (OPK) yang kemudiart dikenal sebagai penembak misterius (Petrus). Ketika melakukan aksinya tak jarang suara letusan senjata para penembak misterius terdengar oleh masyarakat sehingga suasana tambah mencekam. Mayat para korban penembakan atau pembunuhan misterius itu umumnya mengalami luka di kepala serta leher dan dibuang di lokasi yang mudah ditemukan penduduk. Ketika ditemukan, mayat biasanya langsung dikerumuni penduduk dan menjadi head line media massa yang terbit di Yogyakarta.

    Berita tentang terbunuh-nya para tokoh gali itu sontak menjadi heboh dan menjadi bahan pembicaraan di semua wilayah DIY hingga ke pelosok-pelosok kampung. Meskipun merupakan pembunuhan misterius, hampir semua penduduk Yogyakarta saat itu paham bahwa pelaku atau eksekutornya adalah aparat militer dan sasarannya adalah para gali terkenal. Disebut sebagai gali terkenal karena tokoh di dunia kejahatan itu secara terang-terangan menguasai satu lokasi, memungut uang dari lokasi yang menjadi kekuasaannya, bisa seenak hati menganiaya orang yang dianggap melawan, merampok atau melakukan kejahatan lainnya secara terang-terangan, dan kadang-kadang polisi setempat tidak berani bertindak karena pengaruh si tokoh gali demikian besar. Terbunuhnya para tokoh gali secara misterius sebenarnya membuat warga senang tapi para gali yang hanya memakai status itu sebagai ajang gagah-gagahan menjadi sangat ketakutan.

    [​IMG]
    Ilustrasi ketika mayat gali yang baru said dihabisi dimasukkan karung lalu di buang ke sungai atau semak-semak belukar. Jarang sekali mayat "gali" sengaja dikubur tapi sengaja dibuang di sembarang agar bisa ditemukan penduduksebagai shock therapy.

    [​IMG]

    Aparat keamanan di Yogyakarta memang mengakui bahwa pihaknya sedang melakukan OPK (Operasi Penumpasan Kejahatan) terhadap para gali, tapi siapa tim OPK yang menjalankan tugas tidak pernah diberi tahu dan hingga kini masih tetap misterius. Aparat militer di Yogyakarta saat itu terpaksa turun tangan untuk melakukan pembersihan mengingat tindak kejahatan para gali sudah keterlaluan bahkan masyarakat cenderung lebih takut terhadap para gali dibandingkan aparat kepolisian. Turunnya aparat militer dalam operasi OPK itu diakui sendiri oleh Letkol M. Hasbi yang saat itu menjabat sebagai komandan Kodim 0734 yang juga merangkap Kepala Staf Garnisun Yogyakarta. Meskipun cara kerja tim OPK itu tidak pernah diumumkan, modus operandinya mudah ditebak. Tim OPK melakukan briefing terlebih dahulu, menentukan sasaran yang akan disikat, melaksanakan penyergapan pada saat yang paling tepat, saat korban berhasil ditemukan langsung ditembak mati atau dibawa ke suatu tempat dan dieksekusi. Mayat korban yang tewas biasanya langsung dimasukkan karung atau dilempar ke lokasi yang mudah ditemukan. Hari berikutnya tim OPK bisa dipastikan akan mengecek hasil operasinya lewat surat kabar yang terbit hari itu sambil memberikan penilaian terhadap kehebohan yang berlangsung di masyarakat.

    Aksi OPK melalui modus Petrus itu dengan cepat menimbulkan ketegangan dan teror bagi para pelaku kejahatan secara nasional karena korban OPK di kota-kota lainnya juga mulai berjatuhan. OPK yang berlangsung secara rahasia itu secara psikologis justru merupakan tindakan menekan angka kriminalitas yang dilaksanakan terang-terangan. Di tingkat nasional sendiri operasi rahasia untuk menumpas para bromocorah itu malah bisa dirunut secara jelas meskipun pelakunya tetap misterius. Pada tahun 1982 misalnya, Presiden Soeharto memberikan penghargaan kepada Kapolda Metro Jaya saat itu, Mayjen Pol Anton Soedjarwo atas keberhasilannya membongkar aksi perampokan yang meresahkan masyarakat. Selain mampu membongkar aksi perampokan, Anton Soedjarwo juga dinilai sukses dalam melancarkan aksi OPK.

    Pada bulan Maret tahun yang sama pada acara khusus yang membahas masalah pertahanan dan keamanan, Rapim ABRI, Presiden Soeharto bahkan meminta kepada Polri (masih menjadi bagian dari ABRI) untuk mengambil langkah pemberantasan yang efektif dalam upaya menekan angka kriminalitas. Keseriusan Soeharto agar Polri/ ABRI menggencarkan operasi yang efektif untuk menekan angka kriminalitas bahkan kembali diulangi dalam pidato kenegaraan yang berlangsung pada 16 Agustus 1982. Karena permintaan atau perintah Soeharto disampaikan pada acara kenegaraan yang istimewa, sambutan yang dilaksanakan oleh petinggi aparat keamanan pun sangat serius. Permintaan Soeharto itu sontak disambut oleh Pangkopkamtib Laksamana Soedomo melalui rapat koordinasi bersama Pangdam Jaya, Kapolri, Kapolda Metro Jaya dan Wagub DKI Jakarta yang berlangsung di Markas Kodam Metro Jaya 19 Januari 1983. Dalam rapat yang membahas tentang keamanan di ibukota itu kemudian diputuskan untuk melaksanakan operasi untuk menumpas kejahatan bersandi Operasi Celurit di Jakarta dan sekitarnya. Operasi Celurit itu selanjutnya diikuti oleh Polri/ABRI di masing-masing kota serta provinsi lainnya. Para korban Operasi Celurit pun mulai berjatuhan.

    Operasi di Yogyakarta

    Selama sebulan OPK di Yogyakarta, paling tidak enam tokoh peniahat tewas terbunuh. Para korban OPK yang ditemukan tewas itu rata-rata dengan luka tembak mematikan di kepala dan lehernva. Dua di antara korban OPK yang berhasil diidentifikasi adalah mayat Budi alias Tentrem (29) dan Samudi Blekok alias Black Sam (28)(wkwkw...:lol: kocak namanya). Mayat Budi yang dulu ditakuti dan dikenal lewat geng Mawar Ireng-nya ditemukan dalam parit di tepi jalan di daerah Bantul, Selatan Yogyakarta, tepat pada awal tahun 1985. Sedangkan mayat Black Sam diketemukan tergeletak di semak belukar di kawasan Kotagede yang tidak jauh dari pusat kota Yogyakarta. Dari cara membuang mayatnya, jelas ada semacam pesan yang ditujukan kepada para bromocorah di Yogyakarta, agar segera menyerahkan diri atau menemui ajal seperti rekan-rekannya. Selama OPK paling tidak ada 60 bromocorah Yogyakarta yang menjadi korban Petrus. Sebagian besar tewas tertembak dan beberapa di antaranya terbunuh oleh senjata tajam. Sejumlah korban bahkan diumumkan oleh aparat keamanan tewas akibat keroyokan massa. Salah satu korban yang diklaim aparat keamanan tewas akibat keroyokan massa adalah bromocorah bernama Ismoyo.

    [​IMG]
    Salah satu modus untuk melumpuhkan penjahat yang dilaksanakan oleh tim OPK adalah menyuruh preman yang sudah ditangkap untuk lari dan kemudian baru ditembak. Preman yang lari kadang diteriaki sebagai maling sehingga menjadi sasaran amuk massa.

    Selama hidupnya Ismoyo dikenal sebagai gali elite karena lulusan Fakultas Sosial Politik UGM dan berstatus PNS. Sebagai ketua kelompok preman yang sering memalak angkutan kota di daerah kekuasaannya, gali elite itu kemudian diambil oleh aparat keamanan untuk diinterogasi. Namun, menurut versi aparat, Ismoyo mencoba lari dan kemudian tewas dikeroyok massa. Modus menyuruh bromocorah lari lalu diteriaki maling atau kemudian malah dihujani tembakan merupakan cara standar bagi tim OPK untuk menuntaskan tugas membereskan buruannya. Cara lain untuk memberikan shock therapy kepada kaum bromocorah adalah dengan menembak korbannya puluhan kali. Cara ini diterapkan tim OPK saat menghabisi pentolan gali Yogyakarta, Slamet Gaplek. Berdasar informasi, Slamet konon kebal peluru. Slamet Gaplek sempat mencoba melarikan diri dengan cara mematahkan borgol namun akhirnya tersungkur setelah diterjang lebih dari 20 peluru di tubuhnya. Korban yang tewas dengan cara mengenaskan itu kemudian dibuang di tempat yang mudah ditemukan sehingga esoknya langsung menjadi berita besar di surat kabar sehinga efek shock therapy-nya bisa berpengaruh secara maksimal.

    OPK di Semarang

    Operasi Pemberantasan Kejahatan yang berlangsung di Semarang (1983) bisa menunjukkan bahwa para preman yang dahulu pernah diorganisir untuk kepentingan politik, seperti sebagai pendukung partai politik tertentu, ternyata tetap menjadi sasaran Petrus ketika dianggap sudah tak berguna. Sebagai salah satu contoh adalah tokoh preman bernama Bathi Mulyono. Di dunia hitam mantan preman yang pernah malang-melintang di Semarang ini sudah sangat terkenal sehinga saat keluar dari penjara, Bathi langsung menduduki jabatan ketua Yayasan Fajar Menyingsing. Organisasi massa itu menghimpun ribuan residivis dan pemuda yang berada di kawasan Jawa Tengah. Yayasan Fajar Menyingsing secara politik cukup berpengaruh dan di-beking oleh para petinggi Jawa Tengah waktu itu seperti Gubernur Supardjo Rustam, Ketua DPRD Jawa Tengah Widarto dan pengusaha Soetikno Widjoyo. Berkat restu para elite penguasa daerah itu Bathi bisa menjalankan bisnisnya secara lancar mulai dari jasa broker keamanan hingga menguasai lahan parkir di wilayah Jawa Tengah. Walau mantan bromocorah, Bathi bisa hidup makmur dan sehari-hari mengendarai mobil jeep Toyota Hardtop.

    Hubungan yang dibangun antara elite dengan para preman pun bergerak lebih jauh dan tidak hanya sekadar relasi bisnis belaka Para elite politik mulai menggunakan para preman yang sudah terbiasa berkecimpung di dunia kekerasan itu. Para preman dari Fajar Menyingsing pun mulai digunakan sebagai kelompokkelompok milisi yang diberdayakan pada saat musim kampanye pemilu tiba. Partai Golongan Karya (Golkar) sebagai generator politik Orde Baru banyak menggunakan jasa para preman untuk menggalang massa dan mengamankan jalannya kampanye. Peran Bathi dan kawan-kawannya sebagai salah satu kelompok massa yang digunakan oleh Golkar adalah dalam kampanye Pemilu yang berlangsung pada tahun 1982. Tugas Bathi dan rekannya adalah memprovokasi massa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sedang berkampanye di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, agar muncul kerusuhan. Insiden kekerasan pun pecah dan sejumlah korban jatuh. Beberapa orang yang dianggap sebagai perusuh ditangkap tapi Bathi dan sejumlah rekannya lolos. Insiden itu bahkan membuat Presiden Soeharto marah dan menyalahkan petinggi Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin) waktu itu, All Moertopo.

    [​IMG]
    Modus untuk melumpuhkan tokoh gali kadang kerap dilaksanakan ditempat seperti eksekusi saat si "gali" sedang nongkrong di warung. Eksekusi semacam itu hanya bisa dilakukan oleh penembak terlatih dan berpengalaman.

    Berkat perlindungan para elite politik Bathi merasa aman, bahkan ketika OPK mulai berlangsung di kota Semarang. Namun rasa aman Bathi mulai memudar ketika OPK yang digelar di Semarang ternyata menyasar pada rekan-rekan dekatnya sebagai pengurus Yayasan Fajar Menyingsing. Rekan-rekan Bathi yang kemudian hilang secara misterius dan diyakini sebagai korban Petrus antara lain Edy Menpor dan Agus TGW. Rasa aman Bathi benar-benar buyar pada suatu malam di bulan Juli 1983, ketika sedang mengemudikan mobilnya melintas di Jalan Kawi, Semarang, tiba-tiba dua motor menyalip sambil melepaskan tembakan. Dua peluru yang berhasil menembus mobil ternyata tak mengenai tubuh Bathi. Sadar bahwa dirinya telah menjadi target OPK, Bathi segera tancap gas melarikan diri dan kemudian bersembunyi di Gunung Lawu. Bathi baru berani turun gunung setelah OPK mereda. Bathi menjadi salah satu target OPK yang masih hidup hingga kini.

    Selama dalam pelariannya Bathi bahkan mengalami kejadian konyol yang berkaitan erat dengan OPK. Suatu kali Bathi menyetop kendaraan pick up terbuka dan kemudian duduk di antara sejumlah karung yang tergeletak di lantai bak mobil. Sejumlah orang tampak duduk di belakang dan dalam kondisi diam. Secara tak sengaja Bathi sempat menduduki salah satu karung dan kemudian kaget setengah mati karena mendengar suara mengaduh dari dalam karung itu. Bathi mulai berpikir tentang suara mengaduh dari dalam karung dan yakin bahwa mobil pick up sedang membawa korban yang menjadi target OPK. Bathi merasa mujur karena orangorang yang berada di dalam pick up tak mengenali dirinya. Sebelum jati dirinya terungkap, Bathi minta turun dan kemudian menghilang ke dalam hutan sambil sesekali melihat pergerakan mobil pick up tersebut. Tak lama kemudian Bathi mendengar serentetan tembakan dan yakin para eksekutor tengah menghabisi korbannya.

    Jakarta dan kota lainnya

    Korban OPK di kota Jakarta tak kalah banyak karena mayat-mayat korban pembunuhan yang ditemukan di berbagai tempat terus saja menjadi berita surat kabar dan buah bibir warga Ibukota. Mayat yang tewas dalam kondisi kepala atau dada ditembus peluru itu memiliki tanda khusus berupa sejumlah tato di tubuhnya. Ciri khas mayat yang ditemukan di Jakarta adalah mengambang di dalam karung yang hanyut di sungai dan saat dibuka korbannya pasti terikat tangannya serta memiliki tato di tubuhnya. Penemuan mayatmayat korban OPK juga terjadi di kota-kota besar lainnya dan fakta ini menunjukkan bahwa OPK memang dilancarkan secara nasional. Dilihat dari para korban OPK yang ata, bisa dikatakan Operasi Celurit untuk menumpas angka kejahatan cukup berhasil.

    Dari segi jumlah, Operasi Celurit yang notabene merupakan aksi Petrus itu, pada tahun 1983 berhasil menumbangkan 532 orang yang dituduh sebagai pelaku kriminal. Dari semua korban yang terbunuh, 367 orang di antaranya tewas akibat luka tembakan. Tahun 1984 korban OPK yang tewas sebanyak 107 orang, tapi hanya 15 orang yang tewas oleh tembakan. Sementara tahun 1985, tercatat 74 korban OPK tewas dan 28 di antaranya tewas karena tembakan. Secara umum para korban Petrus saat ditemukan dalam kondisi tangan dan leher terikat. Kebanyakan korban dimasukkan ke dalam karung dan ditinggal di tepi jalan, di depan rumah, dibuang ke sungai, hutan, dan kebun. Yang pasti pelaku Petrus terkesan tidak mau bersusah-susah membuang korbannya karena bila mudah ditemukan efek shock therapy yang disampaikan akan lebih efektif. Sedangkan pola pengambilan para korban kebanyakan diculik oleh orang tak dikenal atau dijemput aparat keamanan. Akibat berita yang demikian gencar mengenai OPK yang berhasil membereskan ratusan penjahat, para petinggi negara pun akhirnya berkomentar.

    Kendati sejumlah petingi negara telah melontarkan pendapatnya, toh Petrus yang beraksi secara rahasia itu tetap tidak tersibak misterinya.
    Ketika pada 3 Mei 1983 di Jalan Sunan Kalijaga, Kebayoran Baru, Jakarta, terdengar letusan pistol pertama disusul tumbangnya dua penjahat Sulisno (23) dan Baginda Siregar (26) lalu disusul tewasnya Solichin di daerah Ciputat akibat tembakan orang tak dikenal, berita yang esoknya terpapar di surat kabar belum begitu mengejutkan massa. Tapi ketika berita serupa hampir tiap hari muncul di seantero Jakarta dan massa mulai membicarakan masalah penembakan misterius, Benny Moerdani sebagai Panglima Kopkamtib seusai menghadap Presiden Soeharto lalu memberi pernyataan kepada pers bahwa penembakan gelap yang terjadi mungkin timbul akibat perkelahiaan antar geng bandit. “Sejauh ini belum pernah ada perintah tembak di tempat bagi peniahat yang ditangkap” komentar Benny. Dan tak ada seorang pun wartawan yang saat itu berani melaniutkan pertanyaan kepada jenderal yang dikenal sangat tegas dan garang itu.

    Kepala Bakin saat itu, Yoga Soegama juga memberikan pernyataan yang bernada enteng bahwa masyarakat tak perlu mempersoalkan para penjahat yang mati secara misterius. Tapi pernyataan yang dilontarkan mantan Wapres H. Adam Malik justru bertolak belakang sehingga membuat kasus penembakan misterius tetap merupakan peristiwa serius dan harus diperhatikan oleh pemerintah RI yang selalu menjunjung tinggi hukum. “Jangan mentang-mentang penjahat dekil langsung ditembak, bila perlu diadili hari ini langsung besoknya dieksekusi mati. Jadi syarat sebagai negara hukum sudah terpenuhi,” kecam Adam Malik sambil menekankan, “Setiap usaha yang bertentangan dengan hukum akan membawa negara ini pada kehancuran.”

    Tindakan tegas OPK pada akhirnya memang menyulut pro dan kontra. Pendapat yang pro, OPK pantas diterapkan kepada target yang memang jelas-jelas penjahat. Sebaliknya pendapat yang kontra menyatakan keberatannya jika sasaran OPK hanya penjahat kelas teri atau mereka yang hanya memiliki tato tapi bukan penjahat beneran. Pendapat atau komentar yang cukup kontroversial adalah yang dikemukakan oleh Menteri Luar Negeri Belanda, Hans van den Broek, yang secara kebetulan sedang berkunjung ke Jakarta pada awal Januari tahun 1984. Setelah bertemu dengan Menlu Mochtar Kusumaatmadja, Broek secara mengejutkan berharap bahwa pembunuhan yang telah mejnakan korban jiwa sebanyak 3.000 orang itu pada waktu mendatang diakhiri dan Indonesia juga diharapkan dapat melaksanakan konstitusi dengan tertib hukum. Menlu Mochtar sendiri menjawab bahwa peristiwa pembunuhan misterius itu terjadi akibat meningkatnya angka kejahatan yang mendekati tingkat terorisme sehingga masyarakat merasa tidak aman dan main hakim sendiri.

    Atas pernyataan Menlu Belanda itu, Benny yang merasa kebakaran jenggot sekali lagi harus tampil untuk meluruskan tuduhan tadi. Ia kembali menegaskan bahwa pembunuhan yang terjadi karena perkelahian antar geng. “Ada orang-orang yang mati dengan luka peluru, tetapi itu akibat melawan petugas. Yang berbuat itu bukan pemerintah. Pembunuhan itu bukan kebijaksanaan pemerintah,” tegasnya. Namun persoalan penembakan itu akhirnya tidak lagi misterius meskipun para pelakunya hingga saat ini tetap misterius dan tidak terungkap. Beberapa tahun kemudian Presiden Soeharto justru memberikan uraian tentang latar belakang permasalahannya.

    Tindakan keamanan tersebut memang terpaksa dilakukan sesudah aksi kejahatan yang terjadi di kota-kota besar Indonesia semakin brutal dan makin meluas. Seperti tertulis dalam bukunya Benny Moerdani hal 512-513 Pak Harto berujar : “Dengan sendirinya kita harus mengadakan treatment therapy, tindakan yang tegas. Tindakan tegas bagaimana? Ya harus dengan kekerasan. Tetapi kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan, dor-dor! Begitu saja. Bukan! Tetapi yang melawan, ya mau tidak mau harus ditembak. Karena melawan, maka mereka ditembak. Lalu ada yang mayatnya ditinggalkan begitu saja. Itu untuk shock therapy, terapi goncangan. Supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa bertindak dan mengatasinya. Tindakan itu dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang sudah melampui batas perikemanusiaan. Maka kemudian redalah kejahatan-kejahatan yang menjijikkan itu”.

    Mereka yang Lolos dari PETRUS

    Ada banyak cara bagi para residivis atau mereka yang bertato dan sudah tidak lagi aktif di dunia kriminal untuk lolos dari OPK. Berbagai sumber yang diwawancarai Angkasa memaparkan cara bagaimana bisa lolos dari OPK tanpa harus kehilangan nyawa. Salah satu cara paling mudah tapi berisiko karena tidak ada yang menjamin adalah kabur ke daerah lain dan bare kembali ke daerah asal ketika aksi OPK sudah usai seperti yang pernah dilakukan oleh Bathi Mulyana.
    [​IMG]
    Tapi bagi mereka yang memang merasa baik-baik saja namun dijadikan target hanya karena memiliki tato di tubuhnya atau pernah sesekali melakukan tindakan kriminal ringan, ia bisa minta surat jaminan dari tokoh masyarakat yang memiliki hubungan dekat dengan aparat keamanan. Biasanya orang yang menempuh cara itu akan lolos dari OPK dan hanya dikenai sanksi wajib lapor. Langkah serupa sebagai contoh pernah dilakukan oleh seorang penjaga sekolah di kawasan Bekasi. Karena memiliki tubuh sangar dan bertato serta tidak pernah melakukan tindakan kejahatan, orang tersebut menjadi kecut ketika tersebar berita simpang-siur bahwa dirinya menjadi target OPK. Agar aman orang tersebut kemudian minta jaminan surat kelakuan baik dari kepala sekolah dan mendapat tanggapan yang bagus dari aparat keamanan.

    Contoh lain di Yogyakarta adalah tokoh gali muda yang dijadikan target OPK padahal dalam bulan-bulan terakhir ia tak pernah lagi melakukan kejahatan. Ayahnya yang kebetulan mantan gali dan dekat dengan aparat akhirnya bisa membebaskan sang anak dari sasaran OPK setelah minta jaminan keamanan dengan memberikan dua ekor sapinya. Pada dasarnya jika target OPK mau menyerahkan diri secara baik-baik dan sanggup dibina dipastikan dirinya bisa lolos dari maut. Upaya meloloskan diri dari target OPK bisa dinegosiasi karena aparat keamanan setempat biasanya tahu siapa saja tokoh gali yang sudah menjadi target dan berada di dalam dattar pencarian orang ( DPO).


    sumber:

    http://sejarahperang.com/2011/12/25/mengungkap-misteri-petrus-penembak-misterius/
    http://sejarahperang.com/2011/12/25/mereka-yang-lolos-dari-petrus/
    majalah Angkasa Edisi Koleksi ~The World’s Most Shocking Covert Operations~ (Delapan operasi terselubung paling menggegerkan)/Koleksi No.75/September/Tahun 2011


    :cerutu:
     
    • Thanks Thanks x 13
    • Like Like x 2
    Last edited: Dec 26, 2011
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. hentaigumi M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jun 14, 2010
    Messages:
    2,150
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +25,767 / -0
    Eaa, penikmat teori konspirasi kembali beraksi ...
    yuk mari dinikmati tulisannya ...
     
    • Like Like x 1
  4. milanistiadjeh93 M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jun 7, 2010
    Messages:
    12,590
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +90,739 / -1
    Petrus memang sulit terkuak.
    seperti kasusnya jhon F. kenedy yang belum menemui titik terang.
     
    • Like Like x 1
  5. kasogi M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 7, 2010
    Messages:
    513
    Trophy Points:
    142
    Ratings:
    +4,183 / -0
    Satu lagi gan yang saya ketahui supaya lolos dari si Petrus
    Menghapus tato yang ada di badan
     
  6. hentaigumi M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jun 14, 2010
    Messages:
    2,150
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +25,767 / -0
    Nnnah, sama persis sama tukang rokok di bawah kantor saya, di tangan kanan kirinya bekas luka bakar.
    Ternyata selidik punya selidik dia dulunya preman, dan sangking takut dan desperatenya sama petrus,
    dia seterika sendiri tuh tato yang ada di tangan kanan kirinya ... HOROR ...
     
  7. milanistiadjeh93 M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Jun 7, 2010
    Messages:
    12,590
    Trophy Points:
    212
    Ratings:
    +90,739 / -1
    yang bener bro:kaget:
    emang petrus juga ngincer para preman bro:???:
     
  8. kikik Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 13, 2010
    Messages:
    128
    Trophy Points:
    81
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +279 / -0
    bener yang ini bro, ane pernah diceritain juga sama tetangga ane, ini kasusnya di solo gan, sama juga gan, ada preman-preman yang tatonya disetrika sendiri gan.....bergidik.......
     
  9. hanamaru MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Mar 18, 2009
    Messages:
    4,882
    Trophy Points:
    237
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +94,604 / -0
    saat itu ane masih SD, cerita horor macem itu banyak beredar tuh. (walau sebagian sudah dibumbu-bumbui) :hehe:
     
  10. zexofdeath M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jul 25, 2011
    Messages:
    472
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +32 / -0
    keren nih org dah mirip teroris dgn laras panjang
    senjata model apa nih bagi2 lah ane kan jg mo coba ke hewan biar berburu
     
  11. andriy_panda M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 12, 2011
    Messages:
    953
    Trophy Points:
    206
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +7,892 / -1
    Salah satu hasil buah pikiran Pangkomkamtib saat itu yaitu soedomo , tapi saya rasa gak semua "preman" dan "penjahat" di waktu di eksekusi , ada jg beberapa "preman" yg sengaja di "pelihara" di saat itu . CMIIW
     
    • Thanks Thanks x 2
  12. Ranggawuni M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 30, 2011
    Messages:
    626
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +149 / -0
    sebetulnya bagus juga nih kalo skr petrus diadain lg

    soalnya para preman dan penjahat2 jalanan itu susah buat ditertibkan, sepertinya hukum kita ga bisa menyentuh mereka

    jadi kayak KIRA aja :sembah::sembah:
     
  13. kuc_kucluk M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Feb 28, 2011
    Messages:
    659
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +4,226 / -0
    petrus bagian sejarah perjalanan bangsa:yareyare:
    artikelnya menarik, walaupun msh blm terkuak sepenuhnya
    menurut ane msh sebatas teori konspirasi ini mah
     
  14. kucingmen Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 23, 2011
    Messages:
    12
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +4 / -0
    Sepertinya skrg perlu di adakan lagi,Indonesia rasanya sudah kurang aman lagi
     
  15. totonpunk M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 8, 2011
    Messages:
    1,436
    Trophy Points:
    112
    Ratings:
    +482 / -0
    Yang ditakutkan kalau para eksekutornya tidak memiliki data yang akurat tentang para preman, karena kita tidak bisa menggeneralisasi bahwa orang bertato adalah preman. Petrus memang cara instan yang ampuh untuk menekan angka kejahatan tapi bukan satu satunya cara. Kalau aku sih setuju para koruptor itu yang di babat. Kalau negara tidak kehilangan banyak uang yang dikorupsi, kesejahteraan akan meningkat dan negara akan makmur. Dengan kemakmuran dan tersedianya lapangan pekerjaan yang layak, kejahatan akan turun dengan sendirinya.
     
    • Thanks Thanks x 1
  16. andriy_panda M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 12, 2011
    Messages:
    953
    Trophy Points:
    206
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +7,892 / -1
    bakal banyak yg gak setuju gan terutama komnas HAM. klo petrus jadi dihidupkan kembali bisa terjadi pelanggaran HAM berat. posisi Indonesia di mata internasional bakal tercoreng
     
  17. Lyco Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 3, 2008
    Messages:
    8,648
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,754 / -0
    iya

    wa juga kenal orang yang tangannya ada luka bakar
    setelah ditanya ternyata itu bekas tatto
    gara2 periode petrus itu

    sejujurnya berharap juga petrus bakal ada lagi
    karena jaman dulu petrus bener2 tenang dari preman
    apalagi jaman sekarang preman menjamur & jadi ormas2.
     
    • Thanks Thanks x 1
  18. unyuu_tachi Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 28, 2012
    Messages:
    162
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +54 / -0
    waduh, baca artikelnya jadi serem hidup di jaman itu

    kalo ada petrus lagi, ntar takutnya asal ngomong di internet juga ditembak, serem :panda:
     
  19. woyeh Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 24, 2009
    Messages:
    16
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    gak bakal ada petrus lagi, ancur lah indonesia kalo ada petrus
     
  20. ranger1kondor Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 30, 2009
    Messages:
    51
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +39 / -0
    memang dari yang saya baca tingkat kejahatan pas saat itu menjadi turun.
    mental orang indo kan gitu, mental kuda, harus dipecut dulu.
    skrng udah ngelembek lagi makanya tingkat kejahatan tinggi lagi.
    coba para koruptor di hukum gantung di depan rakyat, pasti ga banyak yg mau korupsi hehe just IMO
     
  21. alxfrdz_agm Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 22, 2010
    Messages:
    94
    Trophy Points:
    7
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +72 / -0
    kalau ini diterapkan untuk para koruptor sangat efisien buat menumpas semua para koruptor
    tapi sayangnya, bagi para pengegak hukum, para koruptor adalah kerabat baginya, baik kerabat secara ikatan darah atau kekeluargaan, atau pun kerabat karena uang
     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.