Profile Marc Márquez ( MOTO-GP Fans Club)

Akhirnya si MM kembali podium pertama lagi..

Spoiler: Dinikmatin aja

Met menikmati oleh-oleh MM dari GP Aragon..

 

Yes gitu dah

MM makin memantabkan nilainya di puncak

hati2 om Doctor udah mulai merangkak naik podium lagi

tumben dia mau bener2 race , biasanya males2an

 

^

Hoho, kang Ochi bisa dapet podium juga karena si DP jatoh, klo ga ya tetep langganan ke-4..

MM memang niat banget, dari awal langsung nge-push gitu, sampe2 temen 1 tim aja dibuat jatoh..

 

emang kalo udah dapat titel alien gak kenal ampun,
pertama JL dibuat ngambek, skrg tega ama rekan setim
tapi demi mencapai Juara Dunia ya wajar kalo nekat __

 

Hahaha, tapi julukan dia kan masih baby alien, blum jadi alien beneran..
Ya iya seh, seperti Matteo bilang, JurDun dah dikantong si MM, yang bisa kalahin MM ya MM sendiri..
Tinggal liat kedepannya, masih ada sisa 4 race, semua masih mungkin terjadi, tapi moga aja si MM bisa mulus sampe jadi JurDun..

 

Harapan jg gitu,
biar ada sensasi JD tidak di monopoli ama rider kawakan
sekarang yg muda yg berjaya

4 race belakang MM cm butuh finish aja udah aman kok,
tapi apakah cm begitu, saya rasa gak mungkin MM rela berbagi puncak podium dengan yg lain

 

^

Yah satu/dua kali pasti dia ngincer podium pertama, tau malah ngincer podium 1 di tiap race..

Secara matematis seh, asal finish di podium aja, kemungkinan juara bisa 90%-an, tapi darah muda si MM pasti menolak hal ini..

Yah, apapun target yang diincer MM tuk race2 kedepan, moga bisa menghadirkan pertarungan seru buat motogp n dia ga perlu crash..

Oleh-oleh lain dari MM..

Spoiler: Dinikmatin aja

 

Marc Marquez behind the scene

bakal tayang di spanyol 15 Des 2013 di tv spanyol, semoga ada yg upload

Spoiler: Intip

#Rookie93MarcMarquez - Beyond the Smile

 

Buktikan Nyali Juara, Marc Marquez Ikut Lomba Dirt Track di Barcelona

​

Persaingan balap MotoGP 2013 baru dimulai Maret 2013 mendatang. Namun tiga pembalap yang berstatus juara dunia masing-masing Marc Marquez (juara MotoGP), Pol Espargaro (juara Moto2), dan Maverick Vinales (juara Moto3) telah bersaing di arena balap. Masing-masing membuktikan nyali juara di ajang Dirt Track "Superprestigio Dirt Track" yang digelar di Palau Sant Jordi, Barcelona, Sabtu (11/1/2014).

Marc Marquez dan rekan-rekan pembalap asal Spanyol lainnya memakai motor yang berbeda. Bukan memakai motor Honda RC213V 1000cc tapi memakai motor motokros di trek datar. Lomba balap ini disiarkan langsung di Televisi Spanyol.

Ada tiga kelas balapan ini dari kelas yunior (usia di bawah 18), kelas terbuka/open (untuk para pembalap berpengalaman), dan kelas utama Superprestigio). Marquez bersama Espargaro dan Vinales bersaing di kelas Superprestigio.

Dirt Track merupakan balapan yang mirip dengan motokros. Bedanya, balapan ini tidak ada aksi lompat melompat. Balapan digelar di trek datar sedangkan motokros di jalur yang bergelombang sehingga ada beberapa aksi lompatan dengan menggunakan sepeda motor.

Tantangan berbeda yang dihadapi adalah ketika mereka melaju kencang melewati tikungan. Beda dengan MotoGP di mana motornya bisa berada dalam posisi yang sangat miring, di balapan ini masing-masing harus menjaga keseimbangan dengan mempertahankan posisi ban depan dan belakang dalam kondisi stabil. Meski trek licin dan berpasir mereka bis meluncur kencang di belokan.

Beberapa lap mencoba latihan untuk balapan ini, Marquez bisa mengungguli rekan-rekannya. Dia merasa puas bisa menikmati pengalaman baru yang juga bisa membantu keahlian balapnya.

Selain tiga juara dunia, hadir pula di balapan ini beberapa pembalap ternama lainnya seperti Bradley Smith dan Alvaro Bautista, Tito Rabat, Alex Rins, Ricky Cardus. Para pembalap motokros dan pembalap amatir lainnya.

Sebelum ikut balapan resmi, dua hari sebelumnya, Marquez bersama dengan Brad "The Bullet" Baker menjalani latihan dulu di sirkuit de Lleida Rufea.

Berbeda dengan para pembalap lainnya, Marc Marquez tampil dengan helm spesial. Dia menjadi satu-satunya pembalap yang helmnya dipasangi kamera yang bisa merekam gambar trek sehingga terlihat kecepatan laju motor yang dikendarai. "Latihan Dirt Track dengan pembalap nomor satu di dunia Bradley Bullet! Kami sangat menikmati balapan ini," tulis Marc Marquez di akun twitternya.

Meski balapan eksibisi, sebelum tampil di ajang balapan, seperti biasa Marquez memeriksa terlebih dahulu kondisi sepeda motornya. "Melakukan setingan motor untuk balapan," kata Marquez.

Trek berbentuk ovel dengan bagian jalur terpanjang sekitar 200 meter. Memanfaatkan arena ruangan indoor yang pernah dipakai berbagai lomba olahraga di olimpiade Barcelona.

Kembalinya balapan Superprestigio ini menghidupkan tradisi bersejarah yang pernah ada pada 1990-an. Dulu balapan ini digelar sebagai balapan akhir musim.

sumber

 

MM oh MM, memang ni orang, walaupun cuma tampil di ajang ekspedisi, tapi tetep aja bisa menang kelas Supertigo..

Jadi penasaran, gimana penampilan the baby alien di tahun ini, harusnya bisa semakin dewasa n memberi warna tersendiri buat motogp..

 

Qualifying

Juara dunia MotoGP, Marc Marquez, menjadi yang tercepat dan mencetak rekor lap pada kualifikasi balap motor MotoGP di Grand Prix Amerika, Sabtu, sehingga akan memimpin lomba dari star terdepan pada Minggu waktu setempat.

Pebalap Spanyol itu, yang juga start di posisi terdepan pada balap pembuka musim di Qatar dan kemudian memenangi balap itu, mencatatkan waktu 2 menit 02,886 detik.

Rekan setim Marquez di Honda, Dani Pedrosa, merupakan pebalap tercepat kedua, sedangkan Stafen Bradl memastikan Honda menguasai baris terdepan.

Bagi Marquez, yang mengalami patah kaki pada Februari akibat kecelakaan dirt-bike di kampung halamannya Spanyol, ini merupakan ke-11 kalinya ia start dari posisi terdepan di kelas utama dan ia mencapainya dengan keunggulan 0,289 detik atas Pedrosa.

Pebalap Jerman Bradl terpaut 0,423 dari Marquez.

Baris kedua posisi start untuk balap Minggu, dikuasai oleh para pebalap Yamaha, di mana Aleix Espargaro mengungguli pasangan pebalap tim pabrikan Yamaha Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, demikian AFP.


Hasil kualifikasi


[TH="align: left"]Pebalap[/TH]

Pos.	Negara	Motor	Waktu
1	Marc MARQUEZ	SPA	Honda	2'02.773
2	Dani PEDROSA	SPA	Honda	2'03.062
3	Stefan BRADL	GER	Honda	2'03.196
4	Aleix ESPARGARO	SPA	Forward Yamaha	2'03.240
5	Jorge LORENZO	SPA	Yamaha	2'03.243
6	Valentino ROSSI	ITA	Yamaha	2'03.244
7	Cal CRUTCHLOW	GBR	Ducati	2'03.780
8	Bradley SMITH	GBR	Yamaha	2'03.800
9	Andrea IANNONE	ITA	Ducati	2'03.842
10	Andrea DOVIZIOSO	ITA	Ducati	2'03.846
11	Pol ESPARGARO	SPA	Yamaha	2'03.913
12	Alvaro BAUTISTA	SPA	Honda	2'03.923

Update

Race

Pertunjukkan nyaris hambar tiada nyawa. Harapan disuguhi adu salib seperti diQatar tidak terlihat diAustin. Secara brilian Marquez didepan tanpa pernah sekalipun didekati lawan. Pedrosa yang mencoba ingin mengganjal rekannya juga gagal. Menggantung diposisi dua…..duo HRC tak tersentuh Yamaha sejak awal hingga akhir. Sementara Rossi…..di20 lap tersisa sukses nyodok keposisi 6, doi awalnya berhasil melakukan progress. Bisa terlihat The Doctor sempat nangkring diposisi 4 mengejar Iannone….

Tapi entah kenapa dipenghujung 10 lap……Rossi melorot disalip pembalap dibelakangnya. Jelas terjadi masalah dengan M1. Prediksi sementara kemungkinan dari ban. Kurang traksi…Rossi kehilangan daya sentuh cenderung hati-hati. Ngedrop terus….kurang 8 lap, Vale terdesak ke posisi 8 hingga finish. Melirik Lorenzo….posisinya tidak lebih baik. Terkoreksi dari 17….doi menempati posisi 10 diakhir balapan. Yup….minggu kelabu bagi duo Movistar Yamaha…..

Sebaliknya…..pasukan Honda begitu cemerlang. Menyelesaikan balapan didepan Pedrosa hampir 5,4 detik….Marc mengokohkan sebagai raja Austin Texas dan Honda sebagai pabrikan dengan dominasi tak terkalahkan disana. Great achievement. Dipastikan perjuangan makin berat bagi Yamaha factory tim mengganjal Marquez. Berikut hasil detil race Austin 2014…..(iwb)

Hasil balapan Austin Texas 2014
1. Marquez
2. Pedrosa
3. Dovi
4. Bradl
5. Smith
6. Espargaro
7. Iannone
8. Rossi
9. Alex
10. Lorenzo

sumber

 

Marc Márquez: “He’s playing”
Mat Oxley

If you are a MotoGP rider, may I suggest you don’t read the following, but if you insist on putting yourself through the pain, might I suggest cracking open a beer and then afterwards you can arrange an appointment with your doctor who may be able to subscribe a course of anti-depressants; say 60mg of Prozac or 20mg of Citalopram, just to keep your pecker up, that’s all.

If you are a MotoGP rider who doesn’t go by the name of Marc Márquez, the deeply depressing reality is that whatever you are doing out there is no longer enough. It’s like someone has changed the rules of the game and no one bothered to tell you and now it’s too late to catch up.



Márquez has moved the game on and is now doing things on his Repsol Honda RC213V at every other corner that most riders can only dream off doing once every other race.

What we saw at Austin was a new Márquez, a MM93 1.2, an updated version, upgraded with hitherto unseen levels of confidence. He spent the entire weekend playing with his motorcycle, getting into some frankly ridiculous situations: riding sideways over the inside kerb, front wheel two inches in the air, or rear tyre six inches in the air as he braked and cranked into a corner, front tyre tucking as the rear regained the asphalt, transferring potentially disastrous forces through the rest of the motorcycle.

He even did it at the very last corner of the race, while luxuriating in a five second lead, “just to put some rpm in my mechanics’ hearts”. As usual, he found the whole thing hilarious.



How does he do it?
Those corner entries… Márquez was already doing it last season, but with a full year’s experience behind him he can dive into a corner, brakes fully on, rear tyre in the air and carry on as if nothing else has happened. No doubt, the set-up of his RC213V helps, but even so, his rivals must be weeping. No wonder Jorge Lorenzo has yet to complete a full race lap this year without making a cock-up: was it really a mosquito in his helmet that blinded him at Austin, or a river of tears of anguish?

We have all done a stoppie or two; some of us have done rolling stoppies, which require delicately maintained pressure on the front brake lever; just enough to get the front slowing to encourage the rear end to rotate over the front of the machine, but not so much as to stop the bike.

Like many racers, Márquez does rolling stoppies all the time, but so far he is the only rider to have discovered hitherto unknown capabilities of Bridgestone’s astonishingly good front slick. Instead of merely lifting the rear wheel as he brakes at the end of a straight, he actually uses the same braking force that others use in a straight like while he is already leaning into the turn with maybe 20 degrees of lean.



This allows him to maintain maximum braking force while his rivals are already off the brakes, peeling into the corner; which is why he can achieve apparently impossible overtaking manoeuvres. Apparently, physics dictate that the rear lifts less when the bike is leaning into the corner than when it’s in a straight line. (Please don’t ask me to explain, because I can’t.)

I don’t know how other riders are going to learn to imitate this trick, but that’s what they need to do if they want to stand a chance of beating the kid. Difficult to achieve, hence my suggestion for some friendly assistance from the pharmaceutical industry.

Like most observers, Márquez’s Bridgestone technician Klaus Nӧhles – himself a former 250 GP rider of some note – can’t stop grinning when he’s talking about Márquez’s on-track antics.



“Marc adapted his riding pretty quickly to the character of our tyres,” says Nöhles, who scored two top-five finishes during the 2000 250 GP season. “He is super-confident on the bike – to me it looks like he’s playing. Sometimes he pushes for a few corners, playing with the limit and learning things.”

It’s all very well lifting the rear as you tip into a corner, it’s dealing with the consequences of what happens next that takes real talent. You will notice that whenever Márquez drops the rear tyre back onto the track, the bike shudders and the front tyre momentarily tucks under as both wheels try to get themselves aligned (I don’t know about you, but this exact moment always makes my stomach do a somersault or two).

For anyone else, this would be the moment when the sudden weight transfer overpowers the front tyre, tipping the machine onto its side, to the crash, bang, wallop of carbon-fibre and metal on tarmac and a gale of four-letter curses from the rider. Not so for Márquez – keeping everything 0.0001 per cent on the right side of disaster is just what he does for a living.



“Marc is very loose on the bike,” continues Nöhles. “When the rear tyre lifts off the ground, other riders are really afraid to put the bike into the corner, but he isn’t. He just goes for it and at this point he is still moving his body a lot. He’s not static on the bike, whereas most other riders look stiff and go: ‘Aagh, I cannot make the corner!’ They get disturbed or nervous, but it’s no problem for him and now he is doing this consistently, so that gives him more and more confidence to ride in this way.”

If you’re a MotoGP rider, that’s why I told you not to read this. The kid is only getting started!

“So long as the other riders don’t change their riding styles, so long as they keep their comfortable styles, they will find it difficult to beat him,” explains Nöhles. “He is the new young guy, setting new limits. I know that Dani [Pedrosa] has suffered a lot of injuries, Jorge also, and as a former rider I know that every injury you suffer affects your confidence, even if you tell yourself it doesn’t. In my experience, younger guys take more risks.”



In my mind, there are only two ways to stop Márquez: either derail his talent with wine, women and song or put Maverick Viñales and Jack Miller on MotoGP bikes.

Sumber

Woow, salah satu penulis top MotoGP aja sampe memandang tinggi seperti ini buat MM93..

Gw setuju, terkait potensi MM93 yang belum tergali maksimal, dan dia masih bisa berkembang lebih jauh lagi..

Moga aja, seiring waktu dan prestasi yang berhasil ia raih, ia akan semakin rendah hati dan tetap mudah tersenyum..

Dan sikap rendah hatinya dan mudah tersenyum inilah yang bikin gw terpikat dan menjadi fans-nya dia..

Go, MM93 go..

 

Perkiraan awal saat debutnya di motoGP adalah 5 besar, gak tahunya malah langsung juara dunia,
jadi gak salah lagi kalo dia dijjuluki bayi ajaib, baru lahir udah joget2

 

Hahaha, bukan hanya joged deh, tapi jogednya sambil main2 dan bikin senior2nya bengong ngeliat dia..
Season 2014 masih panjang seh, dan moga aja MM93 ga cidera atau berbuat kesalahan berarti, biar dia juga pecahin rekor juara dunia tercepat..
Jadi pengen tau gimana jadinya klo MM93 ketemu ma Vinales dan Miller di motoGP..

 

-- deleted aj masbro, double post gara2 inet bermasalah.. --

 

ni photo bikin ketawa, keliatan salting nya

 

Kalau performa motor Honda Mark di pertahankan terus, ane yakin Mark bisa ngalahin record nya pak dokter

 

Kalo rider lain ga kembang juara terus ini Marqueez

 

talenta muda penerus rossi nih...
selama pakek honda gue yakin marques akan ngalahin rekor rossi nih...