1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Discussion Layakkah Riset Level S1

Discussion in 'School and Campus Zone' started by armarics, Sep 12, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. colonee Members

    Offline

    Joined:
    Oct 13, 2011
    Messages:
    5
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +2 / -0
    nah, kalo pertanyaan balik ke penulis tadi, si Bernard. Apakah yang dia kemukakan juga merupakan hasil penelitiannya dia, atau juga hanya sekedar asumsi si Bernard saja? Memang kita akui bahwa di sekitar kita, iklim pendidikan di negara kita belum menunjukkan apa esensi pendidikan perguruan tinggi yang sesungguhnya. Namun, dengan kondisi yang demikian jangan menyalahkan sistem, bukankah yang menjalankan sistem adalaha kita semua, termasuk anda-anda yang membuat skripsi yang "tidak ilmiah"?
    buat kalian yang masih mahasiswa, terutama yang belum susun skripsi, idealislah dalam menyusun skripsi, jangan menyusun skripsi hanya karena kejar target pengen cepat selesai. coba baca artikel dari Bapak Romi Satria Wahono, khususnya tips yang dia berikan untuk mahasiswa semester akhir yang masih kebingungan. berkat tips yang beliau paparkan pada 3 seri tulisannya, ane betul-betul bisa nyusun skripsi yang betul-betul ilmiah, walapun ternyata butuh 5 bulan untuk bisa kelar dikarenakan idealisme untuk membuat karya yang betul-betul ilmiah.
    Dan ternyata sebuah produk yang dibuat berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah juga dapat diterapkan di masyarakat. sebagai contoh, produk dari skripsi ane, diimplementasikan di perusahaan tempat ane kerja sekarang.. Alhamdulillah mudah2an g riya'..
    Jadi intinya kita semua harus jadi mahasiswa yang idealis, jangan jadi mahasiswa pragmatis.
     
    • Thanks Thanks x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. deathscythe666 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 6, 2009
    Messages:
    564
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +1,682 / -0
    tanggepan gw pada k 8 alasan di pej 1

    alasan 1--> menurut pendapat gw riset itu mencari pemecahan masalah dengan landasan teori di txt book dan kreativitas s pelaku riset, bukan cuma nyari teori yg da di textbook. jadi ada beberapa dosen yg beranggapan makin banyak teori makin bagus, tapi kita sendiri tau teori jarang sekali sejalan dgn praktek, jadi buat apa semua itu????

    alasan 2-->ini bukan salah dosen, mahasiswa nya ja yg keseringan copas

    alasan 3-->sama kyk alesan no1, mahasiswa/dosen kebanyakan cuma apal mati, tapi ga ngerti apa yg omongin tadi

    alasan 4-->nulis bukan style mahasiswa jman sekarang, ctrl+C dan ctrl+V adalah akar dari masalah ini

    alasan 5-->cocok bgt bwt gw, bayangin aja menyelesaikan 1 semester dengan mata kuliah yang tidak ada hubungannya satu sama lain. hal ini disebabkan masa kuliah yang "katanya" sudah menjurus sekalipun, ternyata kajian nya masih sangat luas jadi mahasiswa malah dibuat bingung dengan skripsi yang menghantui di depan

    alasan 6-->nah, gw paling males kalo di suru nyari acuan dari literatur. mending kalo dari inet bisa ctrl+f (biasanya di reject kalo dari inet), coba bayangkan dari buku farmakope (1000 halaman lebih) kita cuma mau nyari kutipan 2 baris doang :hot:

    alesan 7-->i hate birokrasi

    alesan 8-->gw blum lulus, jadi belum ngalamin :lol:

    sekian aja cape ngetik
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Nov 2, 2011
  4. lawrence3 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 1, 2011
    Messages:
    96
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +6 / -0
    itu sebenernya terkait permasalahan di dunia pendidikan, khususnya di Indonesia. Simplenya di Indonesia masalah kecil pun jadi rumit, padahal intinya malah nggak dapet. Sebaliknya di negara maju , banyak kemudahan dalam berbagai hal. Kalau menurut ane sih riset level s1 memang kurang relevan, seharusnya mahasiswa didorong untuk melakukan riset di level selanjutnya (S2 & S3) kalau memang senang melakukan riset..
     
    • Thanks Thanks x 1
  5. raskhy M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Oct 27, 2010
    Messages:
    813
    Trophy Points:
    107
    Ratings:
    +4,378 / -0
    kalau menurut aku, kurang lebih yang dijelaskan di atas ada betulnya juga. tapi kalau masalah plagiat, itu tergantung pribadi mahasiswanya masing-masing dan bagaimana sang dosen mengajarkan dan memberi contoh tentang plagiat. kalu masalah alasan yang kedelapan, aku juga kurang setuju, meskipun pada kenyataannya benar. mahasiswa dituntut untuk membuat skripsi pada umumnya adalah mengajarkan mereka untuk belajar menulis.
     
    • Thanks Thanks x 1
  6. INDRAke6 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 3, 2011
    Messages:
    693
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +1,909 / -0
    memang sih sbnarnya level S1 itu bukan waktunya untk lakuin riset2 apalagi sampai mendalam
    cuman persolannya ada juga tuh mahasiswa S1 yg kemampuannya dan emang senang lakuin riset
    jadi gimana yah :???:

    mau dihilangin, takutnya kita malah kehilangan mahasiswa berbakat
    tidak dihilangin seperti sekarang, dosen biasa sok nekan2
     
    • Thanks Thanks x 1
  7. Lazt_stand M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 15, 2009
    Messages:
    4,286
    Trophy Points:
    193
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,432 / -0

    yg jadi masalah itu kelakuan dari mayoritas pelaku2 dunia pendidikan dmn mrk udah gak menganggap ilmu itu penting, tp angka jauh lebih penting. orang2 itu udah terkorup ama realita n akhirnya meninggalkan prinsip dunia pendidikan yaitu "mencari tahu dan mempelejari apa yg kita tidak tahu demi kemajuan manusia". Di negara kita indo, sayangnya hal ini marak terjadi dan saia jujur aja kecewa dgn dunia pendidikan indo. mayoritas orang indo lebih mementingkan angka drpd ilmu nyata.

    ane pribadi sama sekali gak nganggep riset itu salah. yg salah itu pelaku2nya. untungnya gak semua pelaku dunia pendidikan di indo seperti itu. walo hanya segelintir

    di indo, yg akar masalah dunia pendidikan berasal dari sistem negara itu sendiri, dmn rakyatnya mewariskan mentalitas mementingkan nilai dan angka drpd ilmu riil, dan juga betapa kentalnya nepotisme dan kolusi yg udah menjalar ke dunia pendidikan kt

    jujur aja, saia KECEWA dgn pendidikan di negara ini, ironisnya saia jg belajar di negara ini, maw gn lg :ngacir:
     
    • Thanks Thanks x 1
  8. boomee Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 21, 2010
    Messages:
    117
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +72 / -0
    ya inilah kenyataan sistem pendidikan di negara kita :peace: untuk melahirkan generasi yang bagus bisa dihitung gak seberapa. kalaupun bisa lulus dengan bagus, pasti bakal dihadapkan dengan kenyataan lain. belum lagi ditambah pernyataan yang ada di lapangan seperti, untuk apa kuliah yang ujung ujungnya juga cari kerja :yareyare: tapi sebaiknya dibedakan antara mencari kerja dengan urusan pendidikan. karena di lapangan banyak fakta berbicara, entah karena bekerja sesuai jurusan atau tidak, itu soal lain. karena di sini saya lebih melihat kepada kemampuan bertahan hidup yang tentu dipengaruhi adanya pola pikir individu dan berlanjut dengan sikap hidup. idealnya orang yang berpendidikan tinggi lebih bisa berpikir dengan benar (setidaknya seperti itu).

    OK, kembali soal riset. melihat kenyataan yang ada, memang seolah olah "mengkotak kotakkan" pendidikan dengan level level tertentu. padahal ilmu harus dipahami sampai ke akar permasalahan. hal ini sepertinya menuntut totalitas individu dalam bertahan menyelesaikan masalah. karena dengan riset, bisa jadi hasilnya belum bisa diterapkan di saat itu tapi di waktu lain kemungkinan bisa. adanya level pendidikan seperti ini, seolah olah membuat riset berjalan dan berhenti bukan pada titik yang seharusnya. karena dengan level pendidikan tersebut, menuntut individu berjuang dengan hal lain (misalnya mencari penghidupan). beruntunglah bagi mereka yang sejalan (bekerja masih sesuai bidang) dan mampulah tegar bagi mereka yang sebaliknya.

    coba kita tengok sejarah sistem pendidikan Islam di masa Khilafah. menurut saya inilah kenyataan sistem pendidikan terbaik sepanjang sejarah. dimana orang orang berpendidikan tinggi (bisa dilihat dari kontribusi mereka dalam berbagai hal, entah hasil teknologi, produk buku, penelitian dll) benar benar dihargai. bicara soal biaya, justru mereka yang ditanggung penuh negara :top:

    jadi untuk Indonesia, rombaklah sistem pendidikan model seperti ini. gampangnya mau sekolah kog bayar :yareyare: kan kalo generasi sendiri pintar yang untung juga Indonesia :hmm:
     
    • Thanks Thanks x 1
  9. zz11 Veteran

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Mar 11, 2009
    Messages:
    40,084
    Trophy Points:
    252
    Ratings:
    +33,311 / -0
    betul dok, dulu teman2 gw juga gitu...
    ada beberapa kelompok yg penelitiannya bagus, jadi penelitian mereka dimasukin ke jurnal kampus
    terus dosen yg merangkap jadi editor jurnal kampus sempat ngajuin utk ngirim beberapa dari mereka ke lomba poster

    gimanapun riset itu bermanfaat utk kemajuan pengetahuan kok.
     
    • Thanks Thanks x 1
  10. Di4m0nD M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 6, 2011
    Messages:
    704
    Trophy Points:
    82
    Ratings:
    +88 / -0
    kenyataan emang sulit diterima, tp mau gmn lagi,
    kenyataan nya dah seperti itu, cuman g smua universitas ato perguruan tinggi kaya gt,
    masi banyak kok universitas ato perguruan tinggi yg dosen nya ngajarin dengan benar
    contoh nya univ gw:hihi:
     
  11. fairytalesdied M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Apr 26, 2011
    Messages:
    802
    Trophy Points:
    91
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,327 / -0
    sepertinya artikel tersebut terlalu berat sebelah dan seolah menjatuhkan, dan artikel tersebut terlalu men-generalisasi-kan kalo semua kampus, dosen dan mahasiswa itu seperti yang teks katakan.
     
  12. blackyway22 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Sep 24, 2009
    Messages:
    2,002
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +10,432 / -0
    orang2 sudah terlalu lelah memikirkan apa isi skripsi dan relvansinya nanti untuk pekerjaan, masyarakat butuh perubahan yang sangat cepat, terutama perbaikan adlm hal ekonomi bagi mereka sendiri, yang walhasil berimbas ke berbagai sektor, baik pendidikan hingga ke mental.

    Sebagai contoh yang kongkrit adalah Tilang dan praktek calo.. Kenapa orang cenderung menggunakan jasa orang lain untuk buat sim, perpanjang stnk, urus BPKB kendaraan bermotor, pasti jawabannya salah satunya adalah biar mudah dan cepat. Kenapa kita lebih baik bayar tilang di tempat, pasti jawabannya salah satunya adalah biar cepat.

    Nah klo kita mau menulusuri lebih jauh, kenapa anda ingin proses nya cepat pasti salah satu jawabannya karena kalo kita telat, nanti urusan yang lain juga telat yang ujung2nya adalah ke masalah ekonomi.

    Sama halnya dengan pendidikan kita, klo emang bisa cepat kenapa piih yang lambat.. Kalo emang bisa buat skrips dengan mudah (baca: plagiat n nyurug orang untuk ngbuatin skrips) kenapa ga, orang akan berpikir dengan lebih cepat lulus, lebih cepat cari duit yang ujung2nya masalah Ekonomi.

    Maaf klo sok tau :peace:

    hanya coba melihat keadaan negara kita yang semakin "aneh" aja :lol:
     
    • Thanks Thanks x 1
  13. pak_d_awa Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 13, 2010
    Messages:
    51
    Trophy Points:
    41
    Ratings:
    +668 / -0
    proses pembelajaran yang lambat dengan proses birokrasi yang lambat tidak bisa dicompare apel to apel..

    Kenapa ada proses birokrasi yang lamban? siapa yang diuntungkan dengan situasi itu?
    Kenapa ada proses pembelajaran yang lambat? siapa yang diuntungkan dengan situasi itu?

    apakah motivasi pihak yang diuntungkan itu sama dalam menciptakan situasi yang lambat? tentu beda...
     
  14. andirempoa08 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2009
    Messages:
    866
    Trophy Points:
    161
    Ratings:
    +17,890 / -0
    kalau pendapat ane sih layak aja Gan.. kalau proses S1 di Indonesia benar2 dijalani sebagaimana rulenya kayak di luar negeri sehingga menjadikan lulusan setingkat S1 yang berkualitas.. tapi memang di indonesia proses S1 banyak siluman alias hantunya.. tiba2 dapat gelar aja... ckckckck... so intinya S1 sangat layak Gan.. yang perlu di garis bawahi itu proses S1 di Indonesianya Gan... CMIWW :peace:
     
  15. thares M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 10, 2009
    Messages:
    337
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +58 / -0
    ane bingung, dari sejak masa SMP SMA sampe kuliah jadi masa transisi kurikulum mulu...
     
  16. nawamrad06 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 27, 2011
    Messages:
    60
    Trophy Points:
    22
    Ratings:
    +13 / -0
    Menurut saya riset emang perlu ada, dengan alasan setidaknya latihan untuk meneliti. Akan tetapi bobot risetnya harus berbeda antara S1, S2 dan S3.
     
  17. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,374
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,276,514 / -7
    untuk S1 sebenarnya gak usah terlalu sulit risetnya,
    yang penting melakukannya aja,
    bisa dengan membuktikan riset yang ada ato meneliti sesuatu yang belum pernah ada,
    tapi cukup pada dasarnya aja,

    Btw, setelah tanya-tanya sama mbah google mengenai kasus ini, ternyata banyak juga ya, bahkan sampe ada yang jual skripsi keliling, yang lebih parah lagi, ada yang plagiat berasal darin isntitut, seharusnya yang namanya institut itu hal seperti ini bisa di cegah sedii mungkin, soalnya tingkatan antara institut dan universitas beda, yang intitut lebih di tuntut untuk riset mendalam, tapi yang terjadi malah plagiarism,

    intinya sih, apapun risetnya, bagaimanapun hasilnya,
    sampaikan, karena itu data, dan yang namanya data itu tidak ada yang baik dan buruk,
    jangan cuma karena data jelek sampe melakukan plagiars untuk mempercepat penyelesaian tulisan,
     
  18. andy_kevin M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 24, 2009
    Messages:
    1,877
    Trophy Points:
    142
    Ratings:
    +600 / -0
    bentar...
    gw anak desain. skripsi gw berbeda dengan jurusan yang lain. walau gw juga S1.

    secara gw juga musti buat visual desain yang ada. jadi ga cuma tulisan tangan doang, yang (maaf) hanya mengutamakan ketebalan buku ama kertas ampe beratus ratus gitu.

    lagipula gw ambil tema atau judul buat komik kok, ya palingan, sumber gw dari UNDERSTANDING COMIC, dll.
    yang dilihat leibh penting malah hasil akhirnya, ya itu.... desain atau visualnya.
     
  19. Sunday_KNIGHT SUPERMOD
    CHICKEN VOYAGE

    Offline

    Rockstar

    Joined:
    Jun 10, 2012
    Messages:
    48,374
    Trophy Points:
    353
    Ratings:
    +1,276,514 / -7
    cara gw lihat juga seperti itu,
    ada beberapa bidang yang susah untuk di plagiat,
    apa lagi kalo sudah menyangkut dengan lab basah dan ada pengawasan langsung dari pembimbing (seprti di kampus ane)
    pasti kegiatan plagiat gak mungkin bisa dilakukan, apalagi kalo ada dosen sampe minta laporan kegiatan lab harian (dosan gw nih)
    jadi celah untuk plagiat di tutup seluruhnya,

    yang paling mudah melakukan plagiat itu adalah skripsi dari studi pustaka ato review,
     
  20. armarics M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 16, 2010
    Messages:
    1,252
    Trophy Points:
    192
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +2,696 / -0
    waduh artikel setaun lalu masih di komentarin ternyata, hehe terima kasih...

    sebelum menyangkal alangkah baiknya artikelnya dibaca dulu....
    penulis artikel itu tidak mempertanyakan kelayakkan skripsi/S1 nya.
    tapi risetnya, itu yang lebih digaris bawahi, judul artikelnya aja layakkah RISET level S!.
    lagian penulis artikel tersebut berbicara mayoritas.
    toh kalau mau jujur, apa yang beliau ungkapkan mayoritas benar.

    :xiexie:
     
  21. andy_kevin M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 24, 2009
    Messages:
    1,877
    Trophy Points:
    142
    Ratings:
    +600 / -0
    kebetulan soalnya nemu threat ini, sekalian sumbang sumbang komentar.
    sekali lagi, ini sih dari pikiran dan komentar gw. mungkin kalau ada yang ga setuju.. monggo.

    kalau gw sendiri ngerasa, RISET untuk bidang studi gw relatif, dari tema yang diambil.
    dan tentu saja, DEADLINE yang akan dikerjakan sebagai FINAL ARTWORK/ TEST.
    karena di jurusan ini, selain lu musti buat skripsi itu, lu juga musti buat karya artwork lo, dan tentu aja itu ga main main.

    seperti tema gw, komik pengetahuan, riset gw paling cuma komik, bagian komik, finishing, sejarah, dan juga perhitungan harga.
    dosen sendiri, lebih mementingkan HASIL AKHIR DESAIN yang gw buat.

    tentu saja berbeda, kalau mahasiswa itu, mengambil seperti CORPORATE IDENTITY.
    dia akan lebih mendetail lagi, risetnya. dan hal ini gw liat dari temen temen gw, yang buat dari logo, branding corporate, dll.

    beda lagi, kalau dia mengambil tema, type font, atau mungkin promosi.

    tapi terlepas dari semua itu sih, kalau gw ngeliat jurusan desain, terutama gw, disamping lo buat skripsi (yang kadang ga terlalu dilihat -- karena gw disidang, malah ditanya lebih ke arah gaya gambar, kertas, dll yang ga ada di riset), itu juga dilihat, finishing artwork.
    jadi kalau soal riset? hmm... liat dulu temanya mungkin ya?.

    tapi, ya ini dari jurusan gw seh.. ga tau juga, kalau jurusan lain.
    anyway...ya skripsi gw, mengerjakan sesuatu yang gw sukai, ya itu komik.

    kalau anak desain kan beda beda (ada yang font, branding, promosi, dll).
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.