Info Lampung everyday

Ajeee · May 27, 2013

Saat Konser, Iwan Fals Sindir Korupsi di Lampung

Tribun Lampung - Sabtu, 20 April 2013 23:15 WIB

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Legenda hidup musik Indonesia, Iwan Fals puaskan hasrat belasan ribu penggemarnya yang memadati lapangan parkir Saburai, Enggal, Bandar Lampung, Sabtu (20/4/2013) malam. Pada konser bertajuk "Top Concert with Iwan Fals & Band" bersama Top Coffee, sang maestro membuka penampilannya dengan lagu berjudul "Belum ada Judul".

"Selamat debingei Lampung, api kabar. Kota tapis berseri, negeri skala berak. Tapik pun nabik- tabbik, kattu wat salah kicik. Killu mahap pun juga," sapa Iwan seraya berpantun bahasa Lampung, yang disambut riuh tepuk tangan ribuan OI (Orang Indonesia) Lampung, sebutan fans fanatik Iwan Fals.

Tampil dengan kesan sederhana, pelantun tembang "Bongkar" ini hadir membawa semangat pada sejumlah lagu yang dibawakannya. Kritik sosial, kasus korupsi, penanaman pohon, hingga persoalan sampah tidak luput dari bait - bait lagu ciptaannya.

Bahkan, puluhan kasus korupsi yang terjadi di Lampung dan persoalan HAM ikut disindirnya dengan detail dan lugas. Mulai dari kasus PLN, vonis mantan Bupati Lamteng dan Lamtim, hingga dugaan korupsi Bansos Provinsi Lampung.

"Tikus-tikus tak kenal kenyang, rakus - rakus bukan kepalang. Otak tikus memang bukan otak udang, kucing datang tikus menghilang. Tikus tau sang kucing lapar, kasih roti jalan pun lancar. Memang sial sang tikus teramat pintar, atau memang sang kucing yang perlu ditatar," senandung Iwan pada lagu berjudul Tikus - Tikus Kantor ini, mengkritik maraknya kasus korupsi di level nasional maupun di daerah.

Pria beruban ini, tidak lupa memparodikan lagunya melalui sejumlah aksinya di panggung. Aksi ini membawa suasana konser menjadi hidup, membuat para penonton ikut berjoget dan berjingkrak dengan alunan musik yang menghentak. Konser ini juga diiringi oleh aksi Gamolan, alat musik asli Lampung dan parade pakaian adat daerah pada lagu lawas yang berjudul "Di Bawah Tiang Bendera".

Pada kesempatan ini, Ia membawakan lebih dari 10 karyanya. Mulai dari tembang lawas, hingga album terbarunya. Di antaranya, Belum Ada Judul, Umar Bakri, Tikus - Tikus Kantor, Bongkar, Bento, Tanam Pohon, Sampah, hingga lagu berjudul Kopi Inspirasiku, dan sejumlah lagu lintas generasi lainnya.

"Saya dengar kabar kalau Pesisir Teluk Lampung yang indah, saat ini banyak tercemar dengan sampah. Saya berharap saat ini, kita cinta dengan alam dan bertanggung jawab. Sebab, alam adalah kebutuhan kita dan patut dijaga," ujar Iwan pada tembang berjudul Sampah

Pada kesempatan meet and greet, Iwan berujar, bahwa suatu hari nanti bakal berkunjung ke Lampung bersama keluarganya untuk menikmati pesisir pantai dan Teluk Lampung yang dikenal kecantikannya.

Tidak hanya itu, di tempat yang sama Iwan Fals juga menyerahkan plakat penghargaan pada Ade Suryani. Perempuan berjilbab ini, menjadi perwakilan Provinsi Lampung yang mendapat kehormatan menjadi penerima apresiasi "Indonesia Muda Berkarya". Penghargaan ini diberikan Top Coffee pada kesempatan konser bertajuk "Top Concert with Iwan Fals and Band".

Perempuan berjilbab ini merupakan salah satu penggerak Komunitas Lampung Belajar, yaitu sebuah komunitas yang memberikan pelatihan gratis yang bersifat edukatif dan skillful di Lampung. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Iwan Fals, pada kesempatan meet and greet, Sabtu (20/4) siang.(fer)
Click to expand...

Source

Ramasinta

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS

Ajeee · May 29, 2013

Jalintim Dikuasai Preman

KAMIS, 9 MEI 2013

Marak Pungli, Polisi Jangan Diam Saja!
MENGGALA - Maraknya aksi premanisme di jalan lintas timur (jalintim) membuat semua kalangan resah. Ironisnya, orang-orang yang diduga preman itu tidak turun sendiri melakukan pungutan liar (pungli). Mereka mengerahkan anak-anak untuk meminta uang terhadap sopir kendaraan yang melintasi wilayah Menggala, Tulangbawang.
Melihat kondisi itu, DPRD Tuba meminta polres setempat jangan diam saja. Polisi diminta mengambil tindakan tegas terhadap pelaku pungli. Tak kalah penting, menangkap preman yang menjadi dalangnya.

Berdasarkan informasi dan pantauan Radar Lampung di lokasi, terlihat anak-anak yang berjumlah 3-5 orang menunggu di tepi jalan meminta uang kepada para pengendara yang melintas di lokasi tersebut. Di sana, anak-anak itu memegang batu dan meminta uang kepada sopir.

Sebelum generasi penerus bangsa ini melangkah lebih jauh dalam tindakan kriminalitas, diharapkan aparat terkait dapat melakukan langkah-langkah antisipasi. ’’Kalau tidak, maka yang akan menjadi korban tentu banyak orang dan mereka juga tak ada masa depan yang cerah,” tegas Herwan Saleh, anggota DPRD Tuba, kemarin (8/5).

Dia meminta agar Satuan Intelkam dan Reskrim Polres Tuba bergerak cepat. Sebab jalintim ini merupakan jalur lintasan masyarakat yang akan menuju Pulau Jawa atau memasuki Sumatera. Karena itu, jika berlarut-larut, pihaknya khawatir banyak pengendara yang terkena pungli dengan alasan uang keamanan. ’’Ini tidak boleh dibiarkan, karena banyak kendaraan yang terkena pungli,” papar anggota DPRD asal Partai Golkar itu kemarin.

Ia prihatin lantaran sopir menjadi korban pungli. Sebab, sopir harus mengeluarkan uang dari kantongnya untuk oknum yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, aparat harus segera bertindak mulai sekarang. Sebab, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, dipastikan kondisi kepadatan jalintim semakin bertambah.

’’Kalau polisi tidak bertindak tegas, ini tentu akan menjadi lahan subur. Sebab bukan mustahil banyak kelompok yang meminta uang dengan alasan keamanan,” papar Herwan. (fei/p6/c1/adi
Click to expand...

source

Ajeee · May 30, 2013

Opini : Angin Segar Demokratisasi Bumi Ruwa Jurai
Senin, 27 Mei 2013

Oleh : Saddam Cahyo*

Sudah sekian lama masyarakat Lampung dibuat terombang-ambing oleh polemik panjang penentuan jadwal Pemilihan Gubernur yang diwarnai nuansa “panas” antara pihak yang memandang 2013 adalah tahun yang tepat berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku karena habisnya masa jabatan Sjahroedin ZP pada 2 Juni akan bertumburan jadwal Pileg dan Pilpres 2014, dengan pihak lainnya yang memandang Pilgub lebih efisien bila diselenggarakan tahun 2015 karena tidak dianggarkan dalam APBD 2013 yang sudah ditetapkan sembari menunggu pengesahan RUU Pilkada oleh DPR RI.

Kedua pihak sempat saling berdebat keras dan alot, KPU Lampung berkukuh sejak menerbitkan surat Keputusan No.75/Kpts/KPU-Prov-008/2012 tertanggal 11 September 2012 tentang penetapan Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2013 yang menegaskan putaran pertama akan dilakukan pada 2 Oktober dan putaran kedua disiapkan pada 4 Desember. Sementara itu Gubernur pun kukuh pada pendiriannya menunda pelaksanaan Pilgub dengan tidak menganggarkannya, bahkan beberapa kali ia mengeluarkan steatment keras dan nyeleneh yang khas.

Polemik ini tak terjadi hanya di kalangan elit saja, melainkan juga terasa di tingkatan masyarakat, semisal rangkaian aksi gerakan penggalangan koin untuk pilgub yang bermaksud sebagai dukungan moril kepada KPU Lampung untuk terus memperjuangkan komitmennya, sementara kelompok massa yang lain beberapa kali melakukan demonstrasi mendukung penundaan Pilgub dan hendak melakukan penyegelan kantor KPU. Kekisruhan polemik Pilgub Lampung ini pun sempat menjadi perhatian khusus di tingkatan nasional, pasalnya hanya di Lampung fenomena tarik ulur penentuan jadwal ini terjadi, hingga pada 2 Desember 2012 berlangsung pertemuan di Hotel Sheraton oleh Kemendagri dan KPU Pusat yang mencoba memediasi kedua pihak dan hanya menghasilkan pernyataan “islah” tanpa kejelasan putusan.

Namun angin segar kini benar-benar berhembus menyejukkan iklim demokrasi di tanah Sai Bumi Ruwa Jurai, yakni melalui terbitnya Surat Edaran No. 270/2305/SJ tertanggal 6 Mei 2013 dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi kepada 43 kepala daerah yang turun jabatan pada 2014 untuk menyelenggarakan pilkada pada tahun 2013 ini dengan payung hukum UU No.32 Th.2004 Tentang Pemerintah Daerah. Selain itu, bertepatan dengan jadwal sosialisasi resmi KPU Lampung tentang tata cara pendaftaran dan persyaratan calon, senin lalu (20/5) Gubernur Sjahroedin ZP memberi kepastian sikap setuju atas penetapan jadwal pelaksanaan Pilgub pada tahun ini, termasuk masalah penganggaran yang diperkirakan akan membutuhkan dana sekitar 144 milyar rupiah agar dimasukkan dalam APBD-Perubahan nanti.

Dengan demikian polemik ini seharusnya sudah berakhir dan masyarakat bisa segera mendapat kepastian atas hak politiknya untuk turut andil dalam masa transisi demokrasi ini. Pada dasarnya, masyarakat kini memang mulai terbiasa untuk jenuh menerima karut marutnya sistem politik dan perilaku elit yang semakin tidak karuan dan tak menyentuh kepentingan rakyat, yakni perbaikan kesejahteraan hidup. Fenomena ini sangat berbahaya dan tak boleh dibiarkan, sebab akan menyuburkan penyakit apatisme politik di benak setiap lapisan masyarakat, sementara jiwa dari sistem demokrasi itu adalah partisipasi publik.

Pemilihan Kepala Daerah secara langsung adalah berkah yang bisa kita nikmati setelah pada masa awal reformasi UUD 1945 di amandemen, dimana esensi demokrasi sebagai pemerintahan dari-oleh-untuk rakyat bisa dipraktekkan sampai di tingkat lokal. Aspek positif dari Pilkada langsung adalah terpilihnya pemimpin yang legitimate, terikat tanggung jawab politik dan moral, terbangunnya relasi sinergis-aspiratif antara rakyat dengan pemerintah, serta sebagai sarana untuk pembelajaran demokratisasi bagi publik maupun untuk mencetak pemimpin nasional yang punya track record dan komitmen yang berkualitas (Chozin Chumaidy, 2006).

Oleh karena itu, tingginya kepedulian dan partisipasi publik sangatlah penting untuk menjamin proses demokratisasi benar-benar berlangsung demi mendewasakan sistem politik Indonesia. Mari kita masyarakat Lampung mulai mempersiapkan diri menyongsong datangnya momentum tahun politik dengan menumbuh suburkan budaya politik yang cerdas, dewasa, dan kritis demi suksesnya rangkaian Pilgub – Pileg – Pilpres yang jujur dan adil. Semoga para tokoh yang masuk dalam bursa kandidat Gubernur kita nanti memang mewakili kehendak masyarakat akan figur pemimpin ideal yang mampu menjalankan amanah membangkitkan daerah Lampung yang masih jongkok di peringkat ketiga provinsi termiskin se-Sumatera ini.

_________________________
Bandar Lampung, 22 Mei 2013.
Diterbitkan media cetak harian SENATOR (Jawa Pos Group), Senin 27 Mei 2013.
Diterbitkan media cetak harian LAMPUNG POST (Media Indonesia Group), 30 Mei 2013.

*) Sekretaris LMND Ekswil Lampung
Mahasiswa Sosiologi FISIP Unila
Click to expand...

Source

Ajeee · May 31, 2013

Rusunawa Terbakar, Empat Rumah Hangus
KAMIS, 30 MEI 2013

BANDARLAMPUNG – Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Kedaung, Lk. II/RT 09 Blok F, Kelurahan Sukamaju, Telukbetung Timur, Bandarlampung, pukul 18.30 WIB kemarin terbakar. Selain menghanguskan empat rumah di lantai 2, amuk si jago merah juga menewaskan Bahendar (47), seorang kakek yang tinggal sebatang kara di rumah bernomor F5 itu.
Korban menderita luka bakar parah. Untuk penyelidikan lebih lanjut, jasad Bahendar dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung.

Faisol Albakri (37), ketua RT setempat, menuturkan, kebakaran diduga bensin yang tersambar api. Ketika kejadian, korban yang berprofesi sebagai pedagang bensin eceran keliling tengah mengisi bensin bakal dagangannya esok hari.

Nahas, tanpa disengaja, korban menyenggol lampu sentir yang lantas terjatuh dan menyambar bensin di sekitarnya. ’’Seketika terjadi ledakan hebat yang langsung menimbulkan api besar. Dengan cepat, api merambat ke rumah lainnya,’’ ujarnya.

Sejumlah warga sempat mencoba menyelamatkan Mbah Hendar, demikian korban biasa disapa. Namun, api yang terlalu besar menghalangi warga untuk masuk.

Sedangkan Bukori (80), tetangga sebelah korban, lebih beruntung. Pria yang mengalami kelumpuhan selama dua tahun itu berhasil diselamatkan Izal (30), anaknya, yang menggotongnya keluar dari rumah. ”Alhamdulillah, kakek masih bisa selamat,’’ ungkapnya.

Sebanyak empat mobil pemadam kebakaran diterjunkan. Namun, api baru dapat dipadamkan satu jam kemudian.

Source

Ajeee · Jun 1, 2013

MESUJI: Masyarakat Pribumi Ingin Perambah Diusir

2013-06-01 16:20:00

MESUJI (Lampost.co): Masyarakat asli Mesuji minta ketegasan pemerintah untuk menertibkan perambah yang ada di Kawasan Hutan Register 45, Sungai Buaya, Kabupaten Mesuji. Masyarakat menilai pemerintah tidak memiliki keseriusan untuk menyelesaikan perambahan hutan yang sudah terjadi sejak 2011 silam, diluar Moro-moro.

"Kami meminta pemerintah tegas, mau di usir atau mau ditetapkan. Jika mau di usir, segera lakukan, karena dengan adanya perambah sangat membuat tidak nyaman kami. Jika mau ditetapkan, kami juga tidak mau ketinggalan untuk ikut ambil bagian," jelas salah seorang tokoh masyarakat di Mesuji, Sabtu (1-6).

Masyarakat berpendapat bila yang menjadi alasan pemerintah atau Tim Operasi Terpadu menunda-nunda pelaksanaan penertiban Register 45 adalah karena tidak tersedianya dana maka bubarkan saja Tim yang tidak jelas tersebut dan serahkan penertiban Kawasan Register 45 kepada rakyat.

"Kami siap mengusir para perambah tanpa diupah namun cara yang dilakukan tentu cara kami sendiri," jelasnya. (CK-6/L-4) Foto: Antara
Click to expand...

Source

Ajeee · Jun 3, 2013

Lampung Rawan Angin Puting Beliung

2013-06-02 05:57:00

BANDAR LAMPUNG (Lampost.co): Lampung memasuki musim pancaroba yakni masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Pada masa ini, cuaca ekstrem seperti hujan deras dan angin puting beliung berpotensi melanda seluruh wilayah Lampung.

Menurut Kasi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung, Sawardi, cuaca ekstrem memang menjadi ciri khas masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Untuk itu, masyarakat diminta waspada dan mengantisipasi dampak cuaca ekstrem misalnya dengan tidak keluar rumah saat hujan yang disertai petir dan angin kencang.

"Pada musim pancaroba ini kan ada banyak pertemuan massa udara. Hal ini menyebabkan angin puting beliung berpotensi muncul," kata Sawardi saat dihubungi, Jumat (31-5).

Sawardi menjelaskan beberapa daerah yang berpotensi dilanda angin puting beliung seperti Lampung Utara bagian barat, Lampung Tengah bagian barat dan bagian tengah, Prengsewu, Metro, dan Tanggamus. Selanjutnya Pesawaran, Lampung Selatan, dan Lampung Timur. Dia menyebutkan beberapa ciri kemunculkan angin puting beliung yang bisa dirasakan masyarakat.

Diantaranya udara terasa panas pada pagi, siang, dan malam, namun angin bertiup kencang, lalu ada pertumbuhan awan comulunimbus seperti buah kol berwarna kebiruan. "Jika terlihat ciri-ciri itu warga harus waspada," kata dia.

Sementara itu, BMKG memprediksi tiga hari ke depan cuaca di Lampung buruk, yakni hujan deras disertai petir, khususnya pada sore dan malam.

Awal Kemarau
Kepala BMKG Lampung Goeroeh Tjiptanto mengatakan sebagian besar wilayah Lampung akan memasuki kemarau pada akhir Mei atau awal Juni. Hanya Tanggamus, Lampung Barat, Way Kanan, Tulangbawang Barat, Tulangbawang, dan Mesuji yang memasuki kemarau antara pertengahan April hingga awal Mei.

Namun, Goeroeh meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena jenis kemarau kali ini bukan kemarau kering, sebab curah hujan cenderung masih normal. Pada Mei diperkirakan curah hujan di wilayah Lampung bagian tengah hingga timur berkisar antara 75 mm--125 mm, atau lebih rendah daripada bagian barat wilayah Lampung. Keadaan ini mencerminkan mulainya awal kemarau di Lampung.

Saat ekspos awal Mei lalu, Kepala Litbang Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung Bariot Hafit juga meminta pemerintah daerah dan petani mengantisipasi ancaman kekeringan pada musim kemarau tahun ini.

Sesuai ramalan, pada masa ini ketersediaan air di bawah normal. Jika tidak diantisipasi, ujar dia, kondisi ini bisa menyebabkan kekeringan dan gagal panen di lahan pertanian. "Sesuai ramalan kondisi musim tanam dua, hasil airnya di bawah normal, yang artinya akan ada kekeringan," kata Bariot

Dia menjelaskan beberapa langkah antisipasi yang bisa dilakukan untuk melindungi petani dari gagal panen, salah satunya menggunakan varietas tahan kering, tahan genangan, atau toleran terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT). (CR-1/K-2)
Click to expand...

Source

Ajeee · Jun 8, 2013

Angkutan Truk Tujuan Jawa di Bakauheni Sepi

2013-06-08 14:37:00

SEPI: Nampak kantong parkir dan loket kendaraan khusus truk di Pelabuhan Bakauheni Sepi dari pengguna jasa yang hendak menyeberang ke Merak Banten, Sabtu (8-6.). Sebaliknya, armada truk yang turun dari kapal feri di pelabuhan bakauheni dengan tujuan kesejumlah daerah di Pulau Sumatera mengalami peningkatan sekitar 20 persen. LAMPOST/AAN KRIDOLAKSONO.
Click to expand...

Source

Ajeee · Jun 11, 2013

BMKG Peringatkan Cuaca Buruk di Lampung

2013-06-07 17:34:00

Bandarlampung (Lampost.co): Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyampaikan peringatan cuaca buruk dengan tinggi gelombang laut antara 2--3,5 meter dapat terjadi di wilayah perairan Lampung pada Jumat hingga Sabtu (8/6) pagi.

BMKG melalui Neneng Kusrini, prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Kelas IV Lampung di Bandarlampung, Jumat, menyampaikan informasi cuaca pelayatan dengan adanya peringatan cuaca buruk tinggi gelombang 2,0--3,5 meter dapat terjadi di wilayah perairan Selat Sunda bagian selatan, wilayah perairan Pantai Barat Lampung, dan Samudra Hindia barat Lampung.

Keadaan cuaca diperkirakan berawan dan berpeluang hujan di seluruh wilayah perairan Lampung. Angin di atas wilayah perairan Indonesia, di utara Khatulistiwa umumnya bertiup dari tenggara sampai barat, dan di selatan Khatulistiwa umumnya bertiup dari arah timur laut sampai barat dengan kecepatan angin berkisar antara 3--25 knot.

Prakiraan cuaca dan gelombang laut berlaku 24 jam dari 7 Juni pukul 07.00 WIB sampai 8 Juni 2013 pukul 07.00 WIB, di perairan Selat Sunda bagian utara (Merak-Bakauheni), arah angin ke barat daya-barat dengan kecepatan 5--10 knot, cuaca hujan, tinggi gelombang antara 0,5--1,25 meter, dan prakiraan tinggi gelombang maksimum 1,5--2,0 meter.

Pada perairan Selat Sunda bagian selatan, arah angin ke barat daya-barat dengan kecepatan 5--10 knot, cuaca hujan, tinggi gelombang antara 1,25--2,0 meter, dan prakiraan tinggi gelombang maksimum 2,0--3,0 meter.

Perairan Pantai Timur Lampung arah angin ke barat daya-barat dengan kecepatan 5--10 knot, cuaca hujan, tinggi gelombang antara 0,2--0,5 meter, dan prakiraan tinggi gelombang maksimum mencapai 0,75--1,25 meter.

Perairan Pantai Barat Lampung arah angin ke barat daya-barat dengan kecepatan 5--10 knot, cuaca hujan, tinggi gelombang antara 1,5--2,0 meter, dan prakiraan tinggi gelombang maksimum 2,5--3,5 meter.

Cuaca di perairan Samudra Hindia barat Lampung arah angin ke tenggara-barat daya dengan kecepatan 5--10 knot, cuaca hujan, tinggi gelombang antara 1,5--2,0 meter, dan prakiraan tinggi gelombang maksimum 2,5--3,5 meter. Kondisi cuaca buruk dan peringatan gelombang laut tinggi di perairan Lampung diharapkan dapat menjadi perhatian otoritas dan operator pelayaran khususnya di Selat Sunda maupun oleh para nelayan umumnya. (ANT/L-4)
Click to expand...

Source

Ajeee · Jun 15, 2013

Penegakan Hukum di Mesuji Mengecewakan

2013-06-15 16:58:00

MESUJI (Lampost.co): Bupati Mesuji Khamamik kecewa terhadap lemahnya penegakan hukum di Kabupaten Mesuji. Hal itu disampaikan terkait kerusuhan dan pelanggaran hukum yang tidak ditindak oleh aparat keamanan.

Bahkan dilepasnya pelaku tindak pidana pencurian oleh ancaman massa kemarin menjadi salah satu faktor yang justru membuat kondisi keamanan Mesuji semakin rawan.

Kasus kejahatan di Mesuji lainnya, yang tidak tuntas dan bahkan tidak terungkap kata Khamamik mulai dari pembakaran kantor Bupati Mesuji yang tersangkanya tidak ditangkap. Kasus-kasus pembunuhan dan pembegalan di Mesuji banyak yang tidak terungkap dan berhenti di tengah jalan.

"Pembunuhan lima orang di Desa Wirabangun, pembakaran rumah salah seorang anggota DPRD Mesuji, bahkan kasus-kasus pembegalan di Mesuji belum ada yang tertangkap. Bahkan ditetapkan sebagai tersangka juga tidak ada. Semua kasus itu menguap begitu saja dan terkesan dilupakan," jelasnya.

Buruknya penegakan hukum di Mesuji diperparah dengan seringnya tersangka kejahatan yang di lepas kembali hanya gara-gara desakan massa yang mengancam akan merusak.

"Ajar Etikana, koorlap kasus pembakaran kantor PT BSMI dilepas, maling karet di PT Silva juga dilepas karena desakan massa. Jika terus seperti ini, maka akan menjadi kebiasaan dalam diri masyarakat untuk mengulangi hal yang sama. Karena dengan hanya mengerahkan massa saja, hukum langsung menciut."

"Sangat-sangat mengecewakan, penegakan hukum sangat jauh dari harapan. Kami berharap dengan terbentuknya Polres Mesuji nanti bisa membawa perubahan, terlebih jika dipimpin oleh Kapolres yang berani menegakan hukum," jelas Khamamik, Jumat (14-6).

Senada, Supardi, tokoh masyarakat Mesuji, mengutarakan hal yang sama. Ia menilai hukum di Mesuji sangat lemah, bahkan terkesan tidak ada. Pasalnya, sudah banyak tindak kejahatan di Mesuji yang tidak menemui penyelesaian dengan banyaknya pelaku kejahatan tidak tertangkap.

Untuk itu, ia mendesak kepada pihak kepolisian untuk serius menangani banyaknya pelanggaran hukum di Mesuji yang tidak tersentuh hukum. "Kami sangat menginginkan polisi memiliki keseriusan, bukan hanya razia motor saja. Razia senjata api (Senpi) juga sangat diperlukan, terlebih banyaknya aksi kejahatan di Mesuji rata-rata menggunakan senpi," ujarnya.(CK-6/L3)
Click to expand...

Source

Log in or Sign up

Info Lampung everyday

Ajeee M V U

Lurking Around

Ramasinta Tukang Iklan

Ajeee M V U

Lurking Around

Ajeee M V U

Lurking Around

Ajeee M V U

Lurking Around

Ajeee M V U

Lurking Around

Ajeee M V U

Lurking Around

Ajeee M V U

Lurking Around

Ajeee M V U

Lurking Around

Ajeee M V U

Lurking Around

About Forum IDWS

IDWS Networks

Connect with us