1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Other KuMPuLan CeRor [CeRiTa HoRor]

Discussion in 'Dunia Lain' started by rh0m4ir4m4, Jul 22, 2008.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Dikerjain Hantu

    Berhati-hatilah terhadap wanita cantik yang belum Anda kenal di tengah malam. Bisa-bisa yang Anda temui adalah hantu.

    Semenjak perceraian dikabulkan dengan lancarYanto (32) dapat berpisah dengan istrinya yang gila kemewahan dan hura-hura. Yanto sebagai karyawan berkerja siang hingga malam meras keringat dan banting tulang, namun, istrinya yang tercinta malah menghabiskan uangnya untuk berjudi dan berfoya-foya. Bahkan uang yang untuk keperluan sehari-hari dihabiskan di meja judi. Saat Yanto memergokinya ia sedang asyik berkumpul dengan teman-temannya bermain judi di salah satu rumah temannya.

    Tak heran emosi Yanto naik ke ubun-ubun. Tak perduli ada teman-teman istrinya disana Yanto langsung mengusir orang-orang yang sedang berjudi. Dan mengultimatum jika masih suka berjudi, maka lebih baik cerai saja. Istrinya pun sadar dan meminta maaf. Serta mengumbar janji tidak akan mengulangi lagi.

    Judi, namanya juga setan judi, suatu hari ketika Yanto ke luar kota untuk urusan kantornya selama tiga hari. Diam-diam istrinya berjudi lagi. Setelah pulang melihat istrinya hanya diam membisu. Yanto mendapat informasi dari penbantu bahwa istrinya berjudi lagi. Dan ternyata seluruh uang tunai dan perhiasan amblas di meja judi. Akhirnya hilanglah kesabaran Yanto, Hingga kejadiaan ini tak dapat dimaafkan lagi. Maka Yanto menceraikan istrinya.

    Namun, kini Yanto kesepian menyandang duda, tiap malam hanya nonton TV sambil merokok. Pada suatu malam, duda baru ini, merasa jenuh harus sendirian dirumah saja, maka ia memilih jalan-jalan ke luar rumah menikmati suasana malam yang dingin. Yanto berjalan-jalan menyusuri perumahan yang sepi. Penghuninya rata-rata telah berminpi. Berjalan-jalan sambil meroko tanpa suatu tujuan, secara tidak sengaja Yanto melewati sebuah kuburan. Setelah beberapa langkah Yanto pun


    melintas sebuah rumah kosong, tampak dari luar rumah tersebut memang sangat mewah, namun di dalamnya tanpa lampu penerangan. Tiba-tiba bulu kuduknya merinding, Yanto sempat berhenti memperhatikan rumah itu dan bertanya pada diri sendiri, "rumah siapa sih...rumah semewah ini kenapa tidak ada penghuninya?" Kemudian Yanto hendak melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba ada suara sempat membuat Yanto sangat terkejut, yaitu suara perempuan memanggilnya, suara yang lembut namun seperti bergema. Yanto merasa mengenal suara itu, sepertinya rekan kerjanya. Setelah menoleh kearah suara tersebut dan melihat seorang wanita yang cantik memanggil sambil melambaikan tangan dan mengajak mesuk ke rumahnya.

    Yanto merasa aneh dan berkata dalam pikiran, "aneh, baru saja aku melihat rumah ini gelap gulita, tak ada penghuninya, kenapa tiba-tiba jadi terang benderang dan semaking jelas kemewahan".

    Tanpa pikir panjang lebar lagi, karena melihat wanita tersebut sangat cantik, Yanto langsung menerima ajakannya, apalagi telah hampir tiga bulan tidak menyentuh wanita, siapa tahu dapat jatah gratis. Maka Yonto mengekor ke belakangnya hingga masuk ke kamar tidurnya yang tampak rapi.

    Dengan gerakan lembut sang bidadari menarik Yanto ke ranjang. Dan dengan liar dia mencium seluruh tubuhnya, mulai dari bibir atas, kemudian bibir bawah, belakang telinga, leher, dada, betis, kaki hingga kemaluan, Yanto tercium aroma bunga melati sangat menyengat dihidung, namun, dia nggak perdulikan, yang penting dapat menikmati tubuh wanita yang seksi ini sepuas-puasnya.

    Sementara sedang asyik-asyiknya bercinta menikmati puncak berhubungan s*ks. Tiba-tiba terdengar suara ayam berkokok, membuat Yanto terkejut hingga sadar, dan membuka matanya, dan.....ya Tuhan.... ternyata dia sedang berada ditengah-tengah kuburan, wanita yang bercinta dengannya berubah menjadi gedebog pisang, langsung saja Yanto menyambar pakaian yang berserakan bergesa-gesa meniggalkan tempat tersebut. Sejak kejadian itu Yanto menjadi terauma jika bertemu wanita cantik di malam hari.
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Motor berhantu

    Ini kejadian setahun yang lalu, langsung dialamin temen, temennya kakak gue yang suka naik motor. Sebut saja temen kaka gue Budi.. Suatu ketika temennya Budi yang kebetulan kenal ama kakak gue, sebut saja di Joko, berniat pinjem motor buat jalan ama ceweknya.

    Dalam perjalanan kencan Joko dengan pacarnya, sebut saja Yuni, ditengah jalan kosong, motornya disalip kencang, sehingga Joko kehilangan keseimbangan dan membanting stang ke pinggir jalan. Sialnya motor terpelanting keras. Mereka berdua jatuh berguling-guling, dan Yuni meninggal seketika. Joko luka parah dan kudu masuk rumah sakit buat perawatan intensif.

    Motor yang sudah hancur berantakan itu, masih bisa dibetulin Budi. Memang dia jago mekanik dan mesin. Motornya sembuh, sementara Joko masih terbaring di RS. Karena enggan terkenang dengan kejadian yang merenggut temannya, Budi berniat menjual motor itu. Sehari sebelum dijual, motor itu disimpen di garasi rumah Budi.

    Entah kenapa, pada suatu malam Budi melihat dua orang sedang memegangi motor itu. Tadinya Budi mengira itu kawannya yang sedang mengagumi hasil rancangannya. Tapi setelah lebih mendekat, Budi melihat dengan jelas perempuan yang sedang megang motor itu berdarah-darah. Mukanya hancur, mulutnya somplak, hidungnya patah dan berdarah. Sedangkan satunya lagi, cowok, wajahnya tak tampak jelas. Melihat pemandangan itu, Budi langsung ngeloyor ke dalam rumah dan berdoa, semoga kedua arwah gentayangan itu tidak mengganggunya.

    Sejak saat itu motor itu dijual dan si Joko sih kabarnya sudah sembuh, tapi soal cewe dan cowo di motor itu ga pernah kedengeran lagi. Yang jadi pertanyaan kenapa si cewe itu sempet ngajak Joko yang koma untuk mati, tapi syukurnya kagak berhasil


    Anan
     
  4. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Kepala Berambut Panjang

    Kisah ni berlaku ketika aku berada di tingkatan satu. Ketika itu aku tinggal di asrama. Macam biasa, aku mula letakkan kepala atas bantal ketika jam hampir menunjukkan 12:00 tengah malam. Tapi malam tu aku rasa sedikit gelisah. Entah apa puncanya, tak dapat aku pastikan. Aku cuba pejamkan mata, tapi tak berjaya. Akhirnya, lebih setengah jam berhempas-pulas, kelopak mataku berjaya juga dirapatkan.

    Tak lama kemudian, aku dikejutkan oleh suatu bunyi aneh yang agak kuat. Bunyi sebegitu tak pernah aku dengar sebelum ni. Aku cuba pastikan arah datangnya bunyi tersebut. Seketika kemudian aku tergamam. Berbantukan cahaya samar-samar dari kaki lima dorm, kelihatan satu kepala tanpa badan sedang menyikat rambutnya, betul-betul di atas katil bersetentang dengan katilku. Rambutnya panjang mencecah siling. Ngeri jugak aku. Dalam separuh sedar tu, aku cuba kejut rakanku yang sedang tidur di katil sebelah. "Ina! Ina! Ina..!". Ina tersedar. "Apa hal kejut aku tengah sedap tidur ni?" ngomel Ina sambil menggenyeh matanya. Tanpa memandang ke arahnya, aku memuncungkan mulutku. "Tengok tu." Ina memandang ke depan, dan sesaat kemudian memandang ke arahku semula.

    "Takde apa pun! Engkau mengigau la... Dahlah, tidurlah! Aku ngantuk ni." Ina tak pedulikan kata-kata aku, dan terus menarik selimutnya semula. Aku berasa takut. Makhluk itu terus menyikat rambutnya. Semakin kuat sikatannya, semakin kuat pula bunyinya. Aku betul-betul tak tahu nak buat apa. Aku cuba nak kejutkan Ina sekali lagi, tapi kali ni mulutku seolah-olah terkunci. Aku memusingkan badan. Sambil meniarap, aku memekup telinga dengan bantal. Aku takut. Bunyi tersebut semakin kuat.

    Selang lima minit kemudian, bunyi tersebut semakin perlahan, dan akhirnya terus lenyap. Aku masih tak berani pusingkan kepala. Manalah tahu, tiba-tiba je makhluk tu dah terpacul depan aku, tak ke naya!

    Tiba-tiba suasana sekeliling menjadi hingar. Ruang dorm yang tadinya gelap, kini terang benderang. Aku lihat ada makhluk di kanan kiri aku. Ada yang bawa baldi dan ada yang bawa tuala serta berus gigi.

    "Bangun Yati oiiii! Mandi. Sembahyang subuh." Aku mengangkat bantal yang memekup telinga, dan dengan perlahan aku bangun lalu ke hujung katil sambil mataku tak berkelip memandang ke katil depan. Apa yang aku nampak? Tak ada apa, melainkan suatu lakaran di dinding yang tak pernah aku nampak sebelum ni!


    Cerita Asal : Raja Rohani ( Perak )
     
  5. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Kepala Atas Kubur

    Masa kecik-kecik dulu aku selalu ikut abah aku pergi usrah. Kadang-kadang pergi dekat, kadang-kadang jauh. Sebagai anak yang baik, chewahh, aku ikut la... dan memang aku sendiri pun suka bonceng motor abah aku malam-malam. Sejuk berangin je... best. Tau tak usrah tu apa? Bagi sesiapa yang tak tau, usrah tu macam perjumpaan la. Dalam perjumpaan tu, macam-macam perkara diperbincangkan, terutamanya berbentuk ilmiah. Perjumpaan begini sebenarnya menggalakkan pengeratan silaturrahmi sesama kita selain satu cara menyampaikan ilmu. Itu maksud usrah tu. Usrah tu sendiri adalah satu perkataan arab yang memberi makna keluarga.

    Satu hari tu, macam biasa, aku ikut abah. Kami tak naik motor. Kerana mak aku ikut sekali, kami berkereta malam tu. Sebenarnya, sebelum tu kami pergi Melaka. Saja la jalan-jalan sambil shopping lebih kurang... Dalam perjalanan kami balik tu, singgah la kat tempat biasa sebab abah aku memang ada usrah malam tu. Kebetulan pulak, ada banyak kereta yang dah parking tepi jalan dekat surau tu. Ada satu ruang kosong kat tepi jalan, sebelah dengan kawasan kubur. Abah aku letak kereta kat situ. Aku dan mak tak keluar, sebab cuma ada setengah jam je lagi majlis tu nak bersurai. Kami sampai lewat sebenarnya...

    Mak aku suruh kunci semua pintu kereta. Aku, sebagai anak yang menurut perintah, (huh!), buat la sebagaimana mak aku suruh. Dah lepas tu, aku pandang ke luar tingkap sebelah kiri. Ada banyak kubur kat situ. Ustaz aku ajar, kalu kita berada di kawasan kubur, ucapkanlah salam untuk ahli-ahli kubur tu. Kerana aku anak yang taat, maka aku pun buat la... "Assalamualaikum ya ahlal-qubr".

    Aku ngan mak kat dalam kereta masing-masing buat hal sendiri. Mak diam aje kat depan. Aku kat belakang pun tak buat apa, cuma mata je melilau ke seluruh kawasan kubur tu. Hmmm... banyak pokok pisang kat situ. Ada buah ke?

    Dengan tak semena-mena mata aku terpaku ke satu kubur berhampiran. Kubur tu terletak lebih kurang 3 meter je dari aku. Aku jadi tak sedap. Apa tu haa...? "Makk...!." Mak aku tak menyahut. Aku, nak kata takut tu tak jugak sebab aku tak nampak sepenuhnya benda tu, cuma samar-samar je. Tapi, dalam samar-samar tu pun, aku masih dapat mengecam. Aku nampak semacam kepala orang sedang memandang tepat ke arahku! Letaknya di atas kubur, sebelah batu nesan.

    "Makk..." Aku panggil mak, tapi mak diam jugak. Aku dah mula rasa nak nangis, tapi tak terkeluar. Apa yang aku buat, cuma pandang aje kat kepala tu. Sekarang memang aku yakin dengan apa yang aku nampak. Kepala tu pulak seolah-olah senyum kat aku.

    Tok! tok! tok!. Aku terkejut tak terkata. Rupanya abah dah sampai, suruh bukak kunci pintu. Mak aku yang bukakan, dan aku berpaling semula ke arah kubur tu. Kepala tu masih ada. "Mak.. Abah.. tengok tu!", sambil aku tunjuk ke kubur tu. Mak abah aku tengok ke situ. "Apa benda ada kat situ?", tanya abah. "Tak nampak ke? Ada kepala orang kat situ". Aku berpaling, pandang abah aku. Dia beriya-iya cari muka orang yang aku kata tu. Mak pun sama. Aku berpaling semula ke arah kubur tu. Tapi... aikkk! dah hilang! Kepala tu dah tak ada... macam biskut pulak. Aku tak nampak apa-apa lagi. "Dah hilangla abah. Tadi ada... betul...". Aku takkan nak bohong abah aku pulak, sedangkan aku ni memang seorang anak yang baik, yang tak reti langsung nak berbohong.

    "Alaa... takde apa. Saja along nampak je tu. Takde apa. Along ngantuk tu kot." Abah aku mungkin taknak aku berasa takut, sebab tu dia cakap gitu. Aku memang tak takut pun...! Tapi itu cuma cakap kat mulut je la kan... dlm hati, tuhan saja yang tahu.

    Bila dah sampai kat rumah, aku tanya mak, kenapa dia tak menyahut aku panggil tadi. Mak kata dia tertidur laaa... Alaahai, kesian mak aku. Dia penat agaknya. Takpela. "Tapi betul ke mak tak nampak kepala tu tadi?". "Mana ada... takde apa pun. Kubur tu memang la ada...". Entah. Aku diam je.

    Tak lama lepas tu, aku dah lupa sebab apa, aku singgah kat surau tu waktu zohor. Senyap-senyap, aku pergi semua ke tempat abah parking kereta hari tu. Aku perhatikan betul-betul. Aku tak nampak kepala, tapi aku nampak ada huruf nun besar kat kubur tu. Alaa... kan sesetengah orang ada pasang macam dinding kubur yang warna putih tu... tapi sekarang dah kurang dah kan. Ada tertulis ayat kat dinding tu, hujung ayat tu ada huruf nun. Aku dah lupa ayat apa yang tertulis kat situ. Aku pergi panggil abah, dan tunjukkan kubur tu. Haahahaha... dia gelakkan. "Kan abah dah kata, takde apa-apa. Along nampak huruf nun tu je hari tu...". Sebagai anak yang tak melawan mak bapak, aku diam je. Tapi dalam kepala aku, dah ada jawapan. Kalau aku nampak huruf nun, macam mana dia boleh naik bertenggek atas kubur? Dah tu senyum kat aku pulak tu... Nun tu duduknya kat dinding kubur, bukan atas kubur!

    Kisah kepala atas kubur ni berlaku kira-kira 16 tahun yang lalu. Tapi aku tak boleh lupa sebab aku sendiri yang mengalaminya. Sampai ke hari ni, aku tak tau apa sebenarnya yang aku nampak tu. Tapi kalau pun betul memang ada makhluk sebegitu yang aku nampak, aku tak heran. Makhluk halus memang dicipta. Kuasa Allah tu teramat besar.

    Sekarang aku tak tinggal kat bandar tu lagi. Ikut abah aku pindah. Aku ni kan setia, ikut abah aku... Tapi sekali-sekala ada jugak aku ke sana. Kali terakhir, lebih kurang sebulan yang lalu. Secara spontan aku akan terpandangkan kubur tepi parit tu setiap kali aku lalu jalan tu, walaupun sekarang aku dah pandu kereta sendiri. Wallahu a'lam.


    Cerita Asal : Ahmad Kamal Fauzi ( Sg Merab )
     
  6. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Langsuir

    Manusia merupakan sebaik-baik makhluk ciptaan tuhan di alam maya ini. Firman Allah s.w.t. dalam al-Quran bermaksud: "Sesungguhnya kami telah jadikan manusia sebaik-baik ciptaan". Manusia juga dikurniakan sesuatu yang tidak ada pada sebarang makhluk lain... sesuatu yang disebut sebagai akal. Namun seringkali manusia sendiri tidak tahu menghargai pemberian tersebut, lalu mempersia-siakannya.

    Hari sudah melangkah ke petang. Sebaik selesai menunaikan fardhu zohor, aku bergegas ke belakang rumah. Persediaan belum aku buat, sedangkan bila-bila masa dari sekarang bapa saudaraku akan sampai. Kami sudah sepakat untuk pergi memancing di Pulau Indah. Cuti persekolahanku kali ini dimulakan dengan aktiviti yang memang aku minat semenjak kecil lagi, memancing.

    "Assalamualaikum...! Lan!." Ahh.. pakcikku dah sampai. "Dah siap ke belum?", laungnya lagi.

    "Waalaikumussalam. Sini pakcik! Dah siap dah."

    Setelah memeriksa semua keperluan, kami berangkat meninggalkan perkarangan rumah. Empat batang joran bersama keperluannya seperti mata kail, batu ladung dan sebagainya ada kami bawa bersama.

    "Kita cari umpan dalam perjalanan nanti", kata pakcik.

    "Okey", kataku sepatah. "Cantekkkkk," hatiku pula bersuara.

    Perjalanan melalui lebuhraya agak membosankan. Aku menghidupkan radio bagi menghilangkan suasana sunyi. Pakcik terus memandu dengan tenang.

    "Yeaaa... kita bersama lagi petang ini dengan lagu pembukaan yang digilai ramai sekarang, Isabella...".

    Suara juruhebah kesukaan ramai, Jond, berkumandang di udara. Aku juga salah seorang peminat setianya. Persembahannya memang hebat.

    Aku melayan perasaan sendiri. Pakcikku bersiul kecil mengikut rentak lagu yang sedang berkumandang. Aku ikut terhibur.

    Selang beberapa minit, pakcikku menghentikan kereta di bahu jalan.

    "Ada orang jual umpan tu. Mari kita tengok."

    Sebaik selesai urusan membeli umpan, kami meneruskan perjalanan. Kami hanya memerlukan lebih kurang setengah jam sahaja untuk sampai ke tempat tujuan.

    Kehijauan pepohon bakau melenyapkan terus keletihan. Alangkah cerianya beburung berterbangan bebas. Terlupa seketika bahawa aku akan menduduki peperiksaan PMR tak lama lagi.

    "Meh sembahyang asar dulu."

    Aku mengambil wudhuk dan kami berjamaah. Selesai berdoa, kami mengambil joran masing-masing dan mula memasang mata kail. Aku yang sudah biasa dengan joran dan kail, tidak berasa kekok lagi. Semuanya aku buat sendiri.

    Kelihatan beberapa orang sedang leka dengan kail masing-masing. Ada juga yang sekadar menonton.

    Zuuppppp... Aku melepaskan tali pancing. Kami mula menunggu, setelah semua joran dipasang. Moga-moga kami berjaya hari ini, insya Allah.

    Matahari sudah mula terbenam, namun joran kami masih belum terusik. Sesudah beberapa kali memasang umpan, hanya riak halus air yang kelihatan. Kami ambil keputusan untuk bersolat dahulu.


    Sesudah solat, kami makan nasi bekal yang disediakan oleh ibu di rumah tadi, sambil sedia untuk bertindak andainya pancing terusik. Sesudah makan, kami kembali tumpukan perhatian kepada pancing.

    "Isy... kenapa tak ada sekor pun naik ni?", bisik hati aku. "Belum rezeki agaknya..."

    Ketika aku asyik memerhatikan permukaan air, mataku tertumpu ke arah sesuatu yang kelihatan seperti cahaya, kira-kira 5 meter dari tempat aku duduk. Aku mula memerhatikan objek tersebut yang berkelakuan seperti seekor pepatung yang seringkali kelihatan bermain-main di permukaan air.

    "Apa tu aaa...? Kalau pepatung takkan cerah sangat cahayanya tu." Namun kata-kata itu tidak aku tuturkan.

    Cahaya tersebut semakin pudar dan dengan perlahan terbentuk suatu objek lain yang sesunggunya menyebabkan aku tergamam. Jelas di hadapanku, kelihatan satu lembaga berbentuk kepala. Mukanya hodoh dan berambut panjang mengurai.

    Aku mula menggigil, tapi mulutku benar-benar terkunci. Pakcikku yang tadi berada tidak jauh dariku kini sudah hilang. Aku berasa amat takut. Lembaga tersebut menggebang-gebangkan rambutnya seperti sayap burung dan memandang ke arahku. Matanya yang merah membuatkan aku semakin takut.

    Tiba-tiba aku rasa seluarku basah. Serentak dengan itu, bahu aku ditepuk dari belakang.

    "Lan! Lan oii...! Kau tengok apa tu?"

    Mulutku cuba untuk-untuk berkata-kata tapi tak berdaya. Mataku tetap memandang ke arah lembaga tersebut yang kelihatan semakin kabur. Seketika kemudian, ia lenyap sepenuhnya. Aku tetap tak boleh bercakap, walaupun aku sedar dengan apa yang berlaku di sekelilingku. Pakcikku terus memanggil-manggil namaku.

    Semakin lama aku rasa semakin lemah dan akhirnya aku pengsan.

    Keesokannya, aku mula sedar. Aku berada di rumah dan ibuku berada di sebelah.

    "Mana pakcik?" spontan aku bersuara.

    "Pakcik ada kat luar tu...", ibuku menjawab.

    Aku rasa badanku lemah, tapi aku masih boleh melangkah perlahan-lahan ke serambi rumah.

    Pakcikku yang sedang leka menghembuskan asap rokoknya, lantas membetulkan duduknya apabila aku bersila berhampiran dengannya.

    "Kau kena sampuk semalam agaknya". Pakcikku bersuara sambil tergelak kecil.

    Aku cuma mendengar apa yang diceritakannya. Katanya, dia lihat aku seolah-olah dipukau sesuatu dan langsung tak hiraukan panggilannya. Dia terus mengangkat semua joran dan mengemaskan barang. Aku kemudiannya didukung masuk ke kereta dalam keadaan kejang, seperti terkena kejutan elektrik.

    Aku tak dapat huraikan sepenuhnya bentuk lembaga tersebut kerana setiap kali teringat, aku akan berasa takut. Sehingga ke hari ini, aku tidak berani memancing pada waktu malam. Mungkin aku dah kena fobia agaknya.


    Cerita Asal : shahrul nizam
     
  7. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Pontianak

    Pengalaman ini aku lalui bersama tiga orang sahabat baikku, Azhar, Asyraf dan Halim sewaktu kami berada di Melaka. Ketika itu kami baru sahaja selesai menduduki peperiksaan STPM. Kami rasa seolah-olah baru merdeka. Dengan itu, kami bertiga buat rancangan ronda seluruh semenanjung Malaysia. Kebenaran ibu bapa sudah kami perolehi, lesen kereta aku dan Asyraf dah ada. Apa lagiiii... raya sakanlah nampaknya!

    Perjalanan berkereta dari Johor Bahru tidak begitu membosankan memandangkan kami sepakat untuk tidak melalui lebuhraya. Kami bertolak pagi lagi. Destinasi pertama kami ialah Muar. Kebetulan pula, musim durian sedang 'menjadi', maka kami tak lepaskan peluang, lahap sepuas-puasnya. Sebelum tu singgah Batu Pahat sekajap, jumpa member, Rin.

    Kami teruskan perjalanan ke Melaka, dan bercadang untuk bermalam di Taman Rekreasi Ayer Keroh. Sebelum itu kami singgah di Umbai, makan ikan bakar. Azhar yang memang kuat makan berjaya menghabiskan tiga ekor ikan bawal bersaiz sederhana dan empat ekor ketam besar.

    Selepas makan, kami berehat mengambil angin di pantai Kelebang. Satu masa dulu, aku ingat lagi, sewaktu kecil aku selalu ke sini dengan abangku. Tapi sekarang, nampaknya pantai ini tak meriah lagi. Banyak sampai tersadai di sana sini. Apa boleh buat...

    Jam dah hampir menunjukkan pukul 11:00 malam. Oleh kerana agak keletihan, kami ubah rancangan. Kami batalkan rancangan bermalam di Taman Rekreasi. Sebaliknya, kami sewa bilik di Ayer Keroh Country Village, bersebelahan Mini Malaysia. Mini Malaysia ni pun dah tak semeriah dulu... takde orang pun datang. Aku pun tak tahu kenapa. Arghhh... peduli apa semua tu. Aku nak tidur. Esok nak bangun, nak jalan lagi...

    Keesokannya, aku bangun paling lambat. Dia orang ni, bangun awal pun bukannya boleh harap. Aku jugak yang ditugaskan pergi cari sesuatu yang boleh dibuat sarapan. Takpe laa... lagipun memang aku yang pandu kereta. Lepas mandi, aku keluar beli roti canai di Taman Muzaffar Syah, dekat dengan kawasan tu. Roti canai? Huh! Roti canai mamak tu jual rasa macam kulit tapak kaki ada laa... liat nak mampus!

    Aktiviti selanjutnya... mandi kolam sampai tengahari sebelum kami check-out. Perjalanan untuk ke destinasi selanjutnya ditangguhkan. Kami ambil keputusan untuk terus berada di Melaka hari ni. Lagipun aku nak jugak singgah di rumah mak angkat aku kat sini.

    Lepas meronda ke sana sini, kami menghala pula ke lebuhraya. Asyraf yang memandu mengambil keputusan untuk menggunakan lebuhraya, kerana dia ni rabun malam. Susah sikit kalau ikut jalan lama. Azhar pulak tiba-tiba nak terkencing. Dah alang-alang berhenti, kami pun lepak seketika. Jam dah menunjukkan lebih kurang 8:50 malam masa tu. Kawasan tempat kami parking kereta tu memang agak suram.

    Seketika kemudian, mata aku tertumpu ke sebuah rumah yang kelihatan begitu usang. Entah sapa la yang duduk kat rumah tu. Aku ingatkan aku sorang je yang tengok, rupanya Asyraf pun terperasan jugak.

    Azhar dah selesai menunaikan hajatnya. Sambil hisap rokok, aku ajak dia orang semua pergi ke rumah tu, sebab tadi aku terdengar semacam suara orang menjerit. Pada mulanya, Halim menolak. Penakut agaknya mamat ni... hehe... Akhirnya dia pun bersetuju sebab kami bertiga dah setuju. Sah! Memang penakut dia ni. Takut tinggal sorang-sorang kat kereta. Hehee...

    Setelah memastikan kereta berkunci, kami melangkah ke arah rumah tersebut dengan semangat berani mati la kononnya. Pergi ramai-ramai boleh laa... cuba kalau pergi sorang, huh! Hehehee...

    Azhar masuk dulu, diikut Asyraf dan aku. Halim mengekori belakangku sambil tarik baju. Apa ni oiii, tarik baju orang! Dengan perlahan kami berjalan. Suasana di dalam rumah tersebut sungguh muram, tak ubah macam cerita drakula yang biasa kita tengok tu. Suasana yang gelap tak mengizinkan aku untuk mengecam sepenuhnya apa yang ada di sekitarku.

    Tiba-tiba aku dengar Asyraf menjerit. Maaakkkkkkkkk...! Kami semua terdiam, kecuali Halim yang sejak mula tadi sibuk ajak kami keluar. Sayup-sayup kedengaran suara perempuan ketawa. Halus je bunyinya, tapi dah cukup untuk membuatkan bulu roma aku sendiri meremang. Arghh, nyesal pulak aku masuk. Tapi takpe... bila lagi nak tunjuk hero, terutamanya kat budak Halim ni. Keluar kang, kena kutuk pulak aku, hehehe...

    Kami terus berjalan perlahan-lahan. Seketika aku terasa ada sesuatu merayap di belakangku. Arghh... apa pulak ni? Semakin lama semakin kuat dan aku rasa benda tu dah hampir sampai ke leher aku. Aku jadik terkedu. Ehh... Halim mana? Pada masa yang sama juga, aku dengar macam-macam suara orang menjerit kat dalam sana.

    Ziiii....! Kedengaran suara Halim memanggil nama aku. Aku tak dapat menyahut sebab aku sendiri pun tengah layan benda merayap ni. Arghhhh... spontan aku tepis benda merayap tu dah aku lari ke depan. Asyraf dan Azhar dah hilang tah kemana. Aku tinggal sendirian. Tiba-tiba aku nampak sesuatu di hadapan! Aku tak dapat lari lagi, sebab aku sedang berada di sebuah lorong sempit, dan perjalananku dihalang oleh lembaga yang aku nampak tu.

    Seorang perempuan cantik sedang berjalan perlahan-lahan ke arahku, memanglah cantik tapi yang tak sanggup tu ada taring pulak. Uwaaa... apa aku nak buat ni... Aku cuba baca apa-apa ayat yang aku ingat, tapi biasa la kan, kalau dah sampai peringkat menggelabah betul ni, satu apa ayat pun tak ingat. Baca lain keluar lain. Arghhh...

    Lembaga tersebut semakin hampir. Aku jadi terpaku. Kakiku seolah-olah terikat di lantai, tak boleh diangkat. Ohh ibuuu... apalah nasib anakmu ini. Aku tak dapat buat apa-apa lagi melainkan berserah sahaja. Lembaga itu dah dekat betul. Aku pejamkan mata. Aikk... tak ada apa pun. Aku buka mata semula dan... lembaga tu dah hilang!

    Aku berpaling ke belakang dan nampak Halim. Disebabkan gelap, aku tak dapat pastikan muka Halim tu pucat ke tidak. Aku paling ke depan semula dan berjalan terus. Zusssss...! Betul-betul depan muka aku, lembaga tadi muncul semula. Aku hampir terjerit, tapi sebenarnya dah memang menjerit pun. Lembaga tu mengilai dan hilang semula.

    Aku rasa makin lama aku makin jauh masuk ke dalam, dan makin gelap pula tu. Arghhh... tak boleh jadi ni, aku kena keluar cepat. Halim masih di belakangku, berpaut kat baju aku. Abih laaaa baju aku. Arghhh... tak peduli, janji aku keluar. Berpeluh jugak aku ni.

    Dalam dok mencari jalan keluar tu, aku tersepak suatu benda keras. Aku tunduk dan cuba mengamat-amati benda tu. Haaaa? Batu nesan? Arghhh... aku pulak yang jadi takut. Tak fikir panjang, aku terus berjalan, dengan harapan pintu keluar dah tak jauh dari situ. Halim masih 'melekat' kat belakang. Nak berlari, risau jugak aku, kot tersepak apa-apa lagi ke, tak ke naya kalau tersungkur!

    Dalam pada tu, bunyi pintu dibuka tutup tak berhenti-henti. Aku dah semakin takut sebenarnya, tapi cuba buat rilek. Seketika, aku sampai di satu ruang yang agak luas. Kelihatan beberapa keping papan bertaburan di atas lantai. Aku perhatikan papan tu... arghh... nampak macam papan keranda. Aku lari. Tak pedulik dah... lantaklah Halim kena tinggal pun!

    Aku betul-betul dah takut. Aku terus berjalan di ruang berhabuk tu, sampailah nampak cahaya kat depan. Aku berjalan lagi, dan aku lihat daun pintu di hadapanku bergerak secara tiba-tiba. Cepat oiii... Arghhh... rupanya Asyraf yang buka pintu tu. Aku berjaya keluar akhirnya. Tak lama kemudian aku nampak Halim keluar, sambil berlari!

    Asyraf dan Azhar dah cucuh rokok. Masing-masing terdiam. Kami kemudiannya berjalan ke kereta dalam keadaan separuh sewel. Amacam? Ko nampak apa Azhar? Hehehe... dia gelak je. Cheh... mamat ni berani betul! Halim diam aje, sepatah pun tak bersuara.

    Kami sampai kat kereta. Aku hidupkan enjin. Setelah semua masuk ke kereta, kami teruskan perjalanan. Halim kena duduk depan, jadik co-pilot, temankan aku. Tapi dia diam je. Aku pandang ke sebelah, dan... kah kah kah kah kah kah... terburai gelak. Halim terkencing dalam seluar! Kah kah kah... semua pakat gelak. Chehh.. aku gelakkan orang, aku pun kecut jugak sebenarnya. Cuma nasib baik, aku tak kencing lam seluar macam dia... hehehe.

    Plaza Tol Ayer Keroh dah kami lepasi dan sekarang kami menghala ke Port Disckson. Bersama gelak yang tak henti-henti, kami tinggalkan 'Rumah Hantu' di Tapak Pesta Ayer Keroh bersama cerita haru Halim terkencing dalam seluar.

    Aku gelak lagi... kah kah kah kah kah kah kah kah... apa la ngkorang baca cerita ngarut aku niii... kah kah kah kah kah! Buang masa je... kah kah kah kah kah kah kah kah...



    Cerita Asal : Ahmad Kamal Fauzi (Sg Merab)
     
  8. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Penunggu

    Kisah ini terjadi lebih kurang 23 tahun yang lalu. Walaupun kisah ini telah lama berlalu
    tetapi tetap segar dalam ingatan aku. Semasa kejadian itu berlaku, aku masih bekerja di salah sebuah kilang di kampung aku, kilang ini didirikan di kawasan kebun, tetapi kawasan ni telah dimajukan untuk kawasan perkilangan. Dahulunya tanah ini adalah milik persendirian.

    Pada suatu petang, lebih kurang pukul 5 seperti biasa pekerja-pekerja akan bergegas untuk pulang. Tapi pada hari tersebut agak kelam kabut kerana mengejarkan rancangan kegemaran dekat tv iaitu cerita jepun, aku pun dah lupa tajuk cerita tu. Memang cerita tu menjadi kegemaran ramai ketika itu. Dalam keadaan yang agak tergesa-gesa tu
    adalah sorang minah ni terjatuh tah mana silapnya aku pun tak tau, terlanggar batu kot. Kepala minah tu terkena dekat pagar, kepalanya berdarah dan darahnya tu pulak boleh tahan jugak banyaknya mungkin kena tang urat kot aku pun tak pasti, habis merah lantai kat situ dengan kesan darahnya. Keesokan harinya, minah yang terlanggar pagar tu pegi keje, heran jugak aku takkan tak cuti, tengok pada dia yang luka tu dah nampak elok, emmm camne boleh kejap sangat elok tak tau lah, masa tu dah tengahhari kalau tak silap aku, minah yang terlanggar pagar tu tetiba menjerit-jerit macam orang kena histeria. Lama jugak dia macam tu kelam kabut jugak, orang lain ingat minah ni ada problem agaknya, kesian jugak sampai menarik-narik rambut sendiri. Pengurus kilang terpaksa menghantar minah tu pulang.

    Pada keesokkan harinya pulak, kejadian menjerit-jerit ni berlaku lagi tapi pada orang lain pulak lepas sorang reda kena pada orang lain pulak. Macam pesta pulak, ada yang mengilai, ada yang menjerit, ada yang ketawa, seram pulak aku tengok perangai masing-masing nasib baik aku tak kena. Kejadian ni pulak berlarutan hampir setengah bulan, ramai yang berhenti kerja sebab takut. Kalau nak ke tandas pulak nak kena berteman, yelah takut terkunci dengan sendiri sebab pernah terjadi kat aku sebelum ni, nasib baik tak jumpa apa-apa, melaung-laung jugak la aku kat dalam tu mujur ada orang yang dengar.

    Setelah diselidik rupanya ada sebab apa yang telah berlaku. Cerita ini diceritakan sendiri oleh pak guard kat tempat aku bekerja tu. Dia ada melihat satu lembaga putih terbang dari pokok saga di depan kilang dan terus menjilat pada kesan darah minah yang terlanggar pagar tu. Dan pak guard tu cerita, dulu tempat ni kebun milik seorang yang kaya kat kampung ni dan dia takut hartanya di ceroboh maka dia telah menanam tengkorak di setiap penjuru kebunnya sebagai guard la tu kot. Dan bila orang tu meninggal lupa pulak dia nak halau guard dia tu, sampai la kilang tu didirikan kat situ, kira marah la penunggu tu agaknya. Konon-kononnya lembaga tu mengamukla, mengamuk kerana apa pak guard tu pun tak berapa pasti. Tapi yang pastinya semenjak dari itu lah kejadian histeria tu terjadi. Pihak atasan tidak berapa percaya dengan perkara ni. Budak-budak yang terkena histeria tu ada cerita katanya dada mereka seolah-olah dipukul dengan kepala-kepala tengkorak tanpa henti, tu yang menjerit-jerit tu.

    Dan untuk menghalau penunggu tu kata sepakat telah dibuat, maka diadakan "samak" entah apa samak tu pun aku pun tak tau. Dipanggilnya bomoh tak mana-mana punya bomoh nak halau hantu tu. Entah apa yang bomoh tu meraban aku pun tak tau, selepas daripada itu kilang aku tu pun kembali aman. Lebih kurang tu la citenye, tapi banyak yang khurafat.... tak taulah aku setakat mana kesahihan kejadian yang sebenar. Wasallam.


    Cerita Asal : ayang2 (wangsa maju)
     
  9. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Kereta Busuk

    Cerita ni dah lama jugak, masa tu aku tingkatan satu. Nak cerita secara detail aku pun tak berapa ingat cerita ni. Cerita yang aku nak cerita ni pun takdelah seram sangat pun, tak taulah aku kalau ada daripada pembaca yang rasa seram jugak. Masa tu aku ingat lagi kecoh kat sekolah aku pasal ada sebuah kereta Proton Saga Aeroback yang dijual dengan harga murah, tak sampai RM 500 pun. Memang murah gila, yelah mana nak dapat kereta murah macam tu dan masih baru lagi. Kereta tu second hand tapi baru je pakai beberapa bulan dan pemiliknya telah menjual pada satu kedai kereta terpakai. Tapi kereta tu takde seorang pun mahu membelinya. Heran bukan? Memang heran pun aku sendiri pun heran, mesti ada udang disebalik batu.

    Sebab musabab kereta tu tak laku bukannya kerana dah tak boleh digunakan atau rosak, kereta tu masih sempurna lagi dari segi zahir dan batinnya… cewahhh. Tapiiiiiiii ni aku nak kaboo ke mung ni (terengganu pulak aku ni) bila bukak je pintu kereta tu, peeehhhh mengeluarkan satu bau yang amat busuk, masyaAllah tak taulah nak kata macammana dia punya busuk, aku rasa bau taik aku pun kalah. Memang busuk sangatlah. Itulah puncanya kereta tu tak laku. Nak ikutkan puas juga orang kedai tu bersihkan, macam-macam jenis syampu pakai tapi memang bau tu tak mahu hilang jugak.

    Ceritanya macamni, aku pun ingat-ingat lupa sebenarnya. Lebih kurang macam ni la, pada suatu hari pemilik kereta asal ni balik dari kerja (nak mudahkan cerita aku bagi nama kat pemilik ni Zues lah, senang sikit tapi bukan nama sebenar), si Zues ni balik pada hari ni agak lewat sikit, yelah banyak kerja la katakan pada hari tu. Dalam perjalanan pulang si Zues akan melalui satu tanah perkuburan, memang tiap-tiap hari dia ikut jalan tu. Tapi dah biasa agaknya si Zues ni takdelah rasa apa-apa lalu kat situ. Kebetulan selepas saja melalui tanah perkuburan tu ada seorang wanita tahan kereta si Zues ni, masa tu lebih kurang pukul 8:30 malam. Pada mulanya si Zues ni tak mahu berhenti yelah dah malam-malam macam tu, entah kenapa pulak hati dia ni tergerak pulak nak berhenti. Si Zues menekan butang auto windowsnya,

    "Nak kemana ni cik adik?", tanya Zues pada wanita tu.

    "Saya nak baliklah bang, dari petang tadi saya tunggu bas, takde satu pun yang lalu, kalau abang tak keberatan boleh saya tumpang?", tanya wanita tersebut pada Zues.

    "Emm boleh jugak, rumah cik adik ni kat mana?", tanya si Zues lagi.

    "Alaa bang tak jauh pun, dekat kawasan perumahan yang dekat dengan restoren lj tu."

    "Ohhh restoren tuuuu, emm kat situ nasi lemak dia memang sedap tu, emm naiklah saya pun memang lalu tempat tu", Tanpa berlengah lagi si Zues pun membuka pintu keretanya.

    Wanita tadi pun naiklah kereta si Zues. Wangi jugak, ntah minyak wangi apa entah dia pakai. Si Zues tak banyak tanya dengan wanita tu, malulah tu konon yelah boleh tahan jugak lawanya. Tak sampai satu kilometer wanita tu suruh berhenti.

    "Opssss, berhenti sini bang", dengan nada yang agak kuat.

    "Eh! Apsal berhenti kat sini pulak? Kan ke belum sampai lagi", Zues hairan.

    "Tu ha, rumah saya", dengan menuding jari kearah satu tempat.

    "Takde pun?", Zues kehairanan.

    "Adalah bang, takpalah saya turun sini ye, terima kasih kerana tumpangkan saya nah ambil lah kain ni tanda terima kasih saya, simpan elok-elok ye bang jangan buang pulak simpan je kat dalam kereta ni". sambil menyerahkan sepotong kain pada Zues.

    Si Zues ni pun tanpa banyak tanya dia pun terima kain tu. "Oklah, Baik-baik jalan tu" dengan agak kehairanan dengan apa yang terjadi. Si Zues ni pun baliklah rumahnya dengan kain yang diberi oleh wanita tadi. Untuk pengetahuan, si Zues ni dah berkahwin.

    Keesokan harinya pula, kebetulan besok tu hari minggu si Zues ni banyak menghabiskan masa dirumah bersama keluarga. Si Zues ni biasalah dah hujung minggu ni takde keje lain dia basuh kereta la, kereta barulah katakan baru je sebulan pakai, dia basuh kereta dengan bini dia. Tengah bini dia dok vacumm dalam kereta, "Eh kain apa ni bang? Wangi je kain ni, abang keluar dengan perempuan mana pulak ni bangggg???" Zues pandang pada kain tu, dia teringat pasal wanita tu, "Takdelah Nazira, semalam masa abang balik ada sorang perempuan nak tumpang, lepas tu dia bagilah kain tu tanda terima kasih, alaaa takde apa-apalah biar jelah kat situ jangan dibuang" si Zues cuba menenangkan keadaan isterinya. "Abang jangan memain dengan saya bang" dengan keadaan yang agak marah si Nazira buang kain tu kedalam tong sampah. Si Zues membiarkan saja apa yang dilakukan oleh isterinya tu, yelah karang dilarang lain pulak jadinya (takut bini jugak mamat ni). Si Nazira ni pun terus masuk ke dalam rumah meninggalkan si Zues yang sedang memegang berus, Zeus diam tak terkata apa dengan sikap bininya tu, merajuklah tu biasalah orang perempuan cemburu, cemburu tandanya sayang tu.

    Berlalulah bab tu, pada keesokannya seperti biasa si Zues ni bangun pagi dan bersiap-siap nak pergi kerja. Tengah dok nak buka pintu kereta, Zues terbau bau yang sangat busuk bau tu datang dari kereta dia, bila dibukanya pintu kereta bau tu semakin kuat pulak. Terus si Zues ni panggil bini dia, "Naziraaaa!!!! Mari cepatttt!, "Ye bang" jawab bininya "Ada apa abang panggil saya?" "Kenapa kereta ni bau busuk sangat ni? Kamu basuh macammna kereta ni semalam sampai keluar bau busuk macamni?" dengan nada yang agak tinggi. "Apa pulak bang, manalah saya tahu abang yang sudahkan basuh kereta ni semalam". "Ish macammana boleh busuk macam ni?" serba tak kena si Zues dibuatnya.

    Di pendekkan cerita, Zues mengambil keputusan menjual kereta tersebut setelah puas berikhtiar menghilangkan bau pada keretanya itu. Zues telah menjual kereta itu di salah sebuah kedai kereta terpakai dekat Cheras kalau aku tak silaplah. Lama jugak kereta si Zues tersadai kat kedai tu, takde sorang pun nak beli. Emm begitulah serba sedikit ceritanya, tak taulah aku apa cerita kereta tu, tapi ada jugak terdengar cerita kereta tu dah ada orang yang beli, yang beli tu pulak aku dengar cerita orang yang ada ilmu jugak la, tah macammana dia buat kereta tu pun hilang baunya. Wallahuaklam.


    Cerita Asal : Jend_RG
     
  10. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Pokok Kelawar

    Pengalaman menyeramkan ini berlaku pada tahun 1991, di tingkat bawah rumah aku. Aku tidur di atas sofa panjang ruang tamu, dan memang sebenarnya itulah tempat tidur aku. Rumah aku ni ada empat bilik, tapi semuanya berpenghuni. Dengan rela hatinya aku tidur kat situ, bertemankan kucing yang hari-hari berebut sofa tu dengan aku. Dah dia pun tidur situ jugak.

    Malam tu, macam biasa je, aku letak kepala sambil mulut terkumat-kamit baca doa tidur. Entah macam mana, mata aku tak rasa mengantuk sangat. Jadi, aku layan la lebih kurang. Tah sampai ke mana, tak tau la aku. Sedar tak sedar, aku rasa dah macam terawang-awang, antara tidur dan jaga, tapi aku masih sedar lagi masa tu. Kat sebelah sofa tempat aku tidur tu ada sepohon pokok plastik yang tingginya lebih kurang sama dengan aku. Pokok tu dibuat daripada akar pokok besar, dan dipasang daun plastik di sekelilingnya. Selalu aku tengok orang buat macam pokok bonsai tu. Ada banyak bunga berwarna merah di setiap hujung ranting pohon tu.

    Mata aku yang semakin layu tegak memerhatikan pohon tu. Aku rasa macam tak boleh nak pejam sepenuhnya sebab bunga-bunga merah kat pohon tu mula bertukar warna kepada oren secara perlahan-lahan. Aku cuba bangun, tapi tak boleh! Cuba pulak pusing kepala, rasa macam boleh, tapi tak berpusing pun! Bunga-bunga tu pula dah berubah bentuk. Aku tak nampak bunga lagi, tapi aku nampak suatu benda kecil seperti kelawar sedang bergayut di situ. Kenal kelawar tak? Takkan tak kenal, kan. Kelawar biasa warnanya hitam, tapi kelawar ni berwarna oren. Siap dengan taringnya menyeringai ke arahku. Aku dah tak tau nak buat apa melainkan cuma terus memandang ke arah kelawar yang banyak tu. Aku cuba baca ayat kursi, tapi tak menjadi. Rasa macam dah betul, tapi tak betul. Kalau orang tengok aku masa tu, orang akan kata aku dah tidur, tapi sebenarnya aku sedar apa yang berlaku di sekeliling. Cuma aku tak boleh bertindak. Buktinya, tak lama lepas tu mak aku lalu situ. Spontan mata aku terbuka dan objek tadi bertukar menjadi bunga semula.

    Aku tak tahu nak kategorikan apa cerita aku ni, tapi sebenarnya adalah kisah benar. Aku ada dengar jugak beberapa orang cerita mengatakan rumah aku tinggal tu memang agak keras. Entah, tak tahulah nak kata. Selain daripada cerita ni, ada jugak benda lain yang berlaku. Ada sekali tu aku dengar bunyi air melimpah dari bilik air atas. Aku naik, spontan bunyi tu hilang dan berpindah ke bilik air tingkat bawah pulak. Begitulah sebaliknya bila aku turun ke bawah. Aku malas cakap banyak, terus keluar naik motor. Waktu tu baru je lepas asar. Semua orang tak ada kat rumah. Adik aku pun pernah tengok pintu dapur yang berkunci terbuka sendiri. Pernah jugak aku dengar dari penghuni rumah sebelum ni ada menceritakan ada sekali dulu dia pernah ternampak hantu pocong bergolek-golek kat ruang tamu tu, lepas satu-satu macam main golek-golek pulak hantu tu. Tapi sekarang ni tak tau lah aku semenjak pindah ni macammana pulak ceritanya rumah tu sekarang. Wassalam.


    Cerita Asal : Ahmad Kamal Fauzi (Sg Merab)
     
  11. rh0m4ir4m4 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 29, 2008
    Messages:
    1,382
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +2,026 / -0
    Diganggu Syaitan

    HATI saya mula rungsing. Mayat yang sedang saya mandikan menyebabkan bulu roma saya tegak, seram, seluruh badan berasa hangat serta tidak tenteram.

    Bukanlah keadaan mayat yang cuma separuh sahaja itu yang sebabkan saya rasa seram, tapi ada sesuatu yang lain yang saya rasakan ada bersama-sama kami, yang mengganggu kami. Keadaan mayat tersebut memang mengerikan sebab cuma bahagian pinggang kebawah saja yang saya dan kawan-kawan saya uruskan. Mayat yang dalam lingkungan umur 30-an itu dijumpai terapung di dalam laut selepas beberapa hari dicampak ke situ. Baunya memang busuk.

    Walaupun demikian sekali rupa mayat tersebut, namun ia tidak menyeramkan saya. Sudah bermacam-macam mayat yang pernah saya uruskan yang lebih dahsyat dan lebih ngeri daripada itu. Tapi mayat yang ini lain macam sedikit.

    Semasa memandikan jenazah itu bulu roma saya terus tegak. Tapi saya uruskan juga sambil membaca ayat-ayat suci al-Quran, khususnya ayat kursi, terus saya baca. Berdasarkan pengalaman lepas-lepas, jika begitu perasaan yang saya alami, maknanya jenazah yang saya uruskan bukanlah dari kalangan mereka yang dicintai Allah.

    Apabila sudah selesai menguruskannya, kami hantar jenazah tersebut ke kawasan perkuburan.

    "Encik, jangan kebumikan dulu jenazah ini, sehingga saya datang ke sini semula," pesan saya kepada penggali kubur. Saya tidak dapat turut serta kerana saya perlu menghantar dahulu juruurus jenazah wanita yang dipanggil satu jenazah.

    "Insya-Allah," jawab penggali kubur tersebut. Saya tinggalkan dia tanpa memberitahu kepadanya bahawa mayat tersebut bermasalah. Bagi saya ini perkara aib, tak perlulah saya jelaskan kepadanya.

    Selepas menghantar juruurus jenazah wanita, saya balik ke kawasan perkuburan tersebut. Hajatnya untuk sama-sama mengebumikan jenazah berkenaan, namun apaliba tiba di kuburnya, saya tengok ia sudah dikebumikan.

    "Tak apalah ustaz. Saya dah kebumikan. Dah selesai," kata penggali kubur tersebut.

    "Alhamdulillah. Tak apalah, saya balik dulu."

    Namun apabila masuk sahaja ke dalam kereta, saya rasa seperti ada sesuatu yang mengekori. Seolah-olahnya mayat itu ada dalam kereta untuk mengikut saya pulang ke rumah. Perasaan seram kembali semula. Dengan serba sedikit ilmu yang saya tahu, saya cuba halau ‘benda’ itu. Namun saya tahu saya gagal dan ia mengekori hingga ke rumah kerana pada malam itu saya berperang dengannya.

    Kira-kira pukul 11 malam, ketika kami sekeluarga hendak tidur, saya mula rasa lain macam. Isteri dan anak saya juga gelisah seperti ada sesuatu yang menggangguperasaan mereka. Perasaan seram kembali datang. Bulu roma saya meremang.

    Satu demi satu ayat saya baca dan kemudian hembuskan hingga syaitan itu pergi meninggalkan saya. Biasanya saya gunakan surah al-Fatihah, tiga Qul, ayat Qursi, amanarrasul dan satu ayat lain yang terakhir. Alhamdulillah saya berjaya, tapi tidak lama kemudian, gangguan itu datang kembali. Sekali lagi saya bacakan ayat-ayat tertentu dan hembuskan ke arahnya. Untuk sementara waktu, ia lari meninggalkan saya.

    Rupa-rupanya gangguan itu cumalah permulaan. Semakin larut malam, tindakannya semakin agresif. Apabila saya mula hendak melelapkan mata, ia kembali semula dan mencucuk tubuh saya. Saya tersentak dan tidak jadi tidur. Saya lihat sekeliling, tapi tiada apa yang saya nampak kecuali gelap. Saya baca ayat-ayat tertentu dan gangguan itu berhenti seketika.

    Memikirkan gangguan itu sudah berakhir, saya cuba melelapkan mata. Namun apabila saya hampir terlena, ia datang semula dan mencucuk pusat saya. Sekali lagi tersentak. Begitulah yang berlaku seterusnya. Punggung dan badan saya dicucuk apabila hendak melelapkan mata. Setelah hampir sejam diganggu, akhirnya gangguan itu terus berhenti. Saya tidur tanpa sebarang gangguan lagi.

    Alhamdulillah, itulah sekali saya diganggu oleh syaitan daripada mayat berkenaan.

    Telahan saya bahawa gangguan tersebut berpunca daripada mayat yang saya uruskan pada siang harinya memang berasas. Sebabnya ialah tidak berapa lama kemudian saya mendapat berita bahawa penggali kubur itu telah sakit selama sebulan. Sejak mengebumikan mayat tersebut, hidup penggali kubur itu mula tidak tenteram kerana diekori oleh ‘mayat’ berkenaan. Apabila dia masuk saja ke pejabat, dilihatnya mayat itu berada di dalam pejabatnya. Apabila dia masuk bilik mandi, di situ juga ada mayat.

    Pendeknya ke mana sahaja dia pergi, di bilik tidur, di ruang tamu, di bawah pokok atau di mana sekalipun, pasti dia akan ternampak mayat itu. Akibatnya dia sakit selama sebulan dan meracau yang bukan-bukan. Selepas puas berubat, akhirnya dia sembuh seperti sedia kala.

    Mungkin ada yang mengatakan cerita saya ini karut, atau sengaja direka, tapi percayalah, ia memang benar-benar terjadi. Bagaimanapun, alhamdulillah, kejadian itu memberi iktibar yang besar kepada saya.

    Dari segi syarak, gangguan yang kami alami itu dilakukan oleh iblis menyerupai mayat untuk menakutkan kita supaya kita berhenti daripada menguruskan jenazah. Gangguan seperti ini jangan dilayan kerana menguruskan jenazah adalah ibadah.

    Saya yakin gangguan yang kami lalui berpunca daripada ilmu hitam yang diamalkan oleh lelaki tersebut. Menurut pendapat sesetengah orang, gangguan seperti itu berlaku kerana lelaki berkenaan membela jin dan syaitan untuk dijadikan khadam melindunginya.

    Bagi yang menuntut ilmu kebal, salah satu cara untuk membunuhnya ialah dengan membuang separuh mayatnya ke dalam sungai atau laut dan separuh lagi dibuang di darat. Itulah syaratnya kerana kalau kedua-dua bahagian tubuh itu dibuang di darat, atau kedua-duanya dibuang ke dalam air, ia akan bercantum dan mayat tersebut akan hidup semula. Itulah cerita yang saya dengar, betul atau tidak wallahuaklam.

    Nasihat saya, janganlah dituntut ilmu yang bukan-bukan, yang bersahabat dengan syaitan. Dalam syarak, apa ilmu kita tuntut pun kita tak boleh kebal. Malah nabi yang hafaz al-Quran, rasul, tapi dia juga cedera semasa perang. Sebenarnya kita bukannya kebal, tapi dilindungi oleh jin.

    Ingatlah, jika kita berkehendakkan sesuatu, bermohonlah kepada Allah. Janganlah salah guna ayat al-Quran. Dan apabila berdoa, jangan berwasilahkan kepada yang lain daripada nabi.


    Cerita asal : Ustaz Haron Ibrahim
     
  12. k-the_85 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 8, 2008
    Messages:
    92
    Trophy Points:
    26
    Ratings:
    +312 / -0
    ada pengalaman pribadinya bang haji ngga' tentang hantu, kok kebanyakan cerpen
     
  13. slasher M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 27, 2008
    Messages:
    1,592
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +105,583 / -0
    klo mau cerita hantu mending ke makam pahlawan, banyak hantu dari perang kemerdekaan tuh wkwkw,ada hantunya jendral soedirman
     
  14. Black_Swindler Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 5, 2008
    Messages:
    105
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +0 / -0
    wew, banyak amet cerpen-nya...
    untung bukan pengalaman sendiri, bro. hahaha...
     
  15. tomiero Veteran

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Oct 29, 2008
    Messages:
    3,462
    Trophy Points:
    266
    Ratings:
    +7,269 / -0
    gile
    bro rh0m4ir4m4 pengalaman ni
    banyak amat cerita hantunya
    serem :onion-66: :onion-66:
     
  16. raysukeTakahasi M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Nov 1, 2008
    Messages:
    334
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +229 / -0
    wah banyak bangt tu crita d jadiin buku se kalian tu:th_102_:
    tapi bwt nakut-nakutn ade w,heeee
     
  17. Yomaki M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 20, 2008
    Messages:
    160
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +101 / -0
    Kemping di Gunung


    Liburan sekolah telah datang, saat yang dinanti telah tiba.

    Ada acara yang rutin kami lakukan untuk mengisi hari-hari libur kami.

    Untuk acara liburan kali ini aku dan teman-teman telah berencana untuk pergi kemping ke gunung gede di jawa barat.

    Berangkat dari jakarta hari kamis pagi bersama 6 orang temanku, naik bus dari lebak bulus menuju lokasi perkemahan.

    Singkat cerita sesampainya disana kami kemudian mencari lokasi yang enak dan tenang. Setelah berjalan mendaki selama 2jam kami temukan lokasi yang cocok, tepat dipinggir sungai dengan air yang jernih dan segar.

    Tenda telah berdiri, hari pun sudah menjelang malam. Kami berencana membuat api unggun untuk memasak dan menghangatkan badan, kayu bakar telah siap. Apes korek api habis, mau ngga mau musti cari korek buat nyalain api.. untungnya tak jauh dari tempat kami mendirikan tenda kami melihat ada anggota lain yang sudah menyalakan api unggun.

    Akupun pergi kesana berniat untuk meminjan korek api. Korek api kupinjam dari seorang perempuan disana yang sedang memasak. Namun sayang wajahnya kurang jelas kulihat, karena gelapnya malam di hutan, hanya diterangi oleh setitik api unggun yang mengepulkan asap.

    Pagi harinya aku kembali kesana untuk mengembalikan korek api yang kupinjam semalam, namun apa yang terjadi.. ternyata tempat yang kudatangi semalam adalah sebuah makam tua..

    Tidak ada bekas api unggun ataupun bekas orang mendirikan tenda disana..

    Kontan saja bulu kuduk ku langsung berdiri. Tanpa basa-basi aku langsung lari kembali ketempat perkemahanku dan menceritakan kejadian itu pada teman-temanku.

    Tanpa disadari korek api yang kupinjam dari sana masih kupegang erat, namun korek itu sungguh aneh. Terbuat dari logam kuning keemasan.

    Untuk mencari tau apa yang terjadi kami mendatangi seorang kuncen penjaga perkemahan dibawah. Dia menceritakan bahwa memang ada sosok wanita penjaga diatas sana. Sosok wanita tersebut tidak punya niat jahat, justru dia memberikan korek api tersebut untuk saya agar terhindar dari mala petaka.

    Aku sungguh sangat bersukur, namun aku rasa aku belum dapat menerima pemberian “wanita” tersebut dan kutitipkan pusaka “korek api” kepada sang kuncen penunggu perkemahan.
     
  18. feedbackers M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    324
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +441 / -0
    seger nih malem" baca beginian suasana jadi cool geto :D
     
  19. yazi M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Oct 4, 2008
    Messages:
    248
    Trophy Points:
    57
    Ratings:
    +25 / -0
    Hahahhhaaa.......
    Bagus juga idenya, kocak buat ngerjain orang , hehehehe.....
     
  20. Luna_Lightmoon M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 15, 2008
    Messages:
    200
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +146 / -0
    Yomaki

    berarti itu baik juga ya,
    nggak ngeganggu tp nolongin u
     
    • Like Like x 1
  21. Kathzero Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 26, 2008
    Messages:
    84
    Trophy Points:
    6
    Ratings:
    +8 / -0
    punya cerita nih..

    waktu gw SMA.. gw kan sama 2 sahabat gw mau ke kamar mandi..gw inget banget waktu itu jam 12 siangan.. pas itu 1 temen gw ada yang ke kamar mandi.. 1 lagi ada yang lagi diluar.. dan gw lagi benerin kerudung..ternyata tiba2 ada yan g nyanyi!! gw pikir sahabat gw yang ada di WC nyanyi2.. ternyata gak.. dan dy juga santai karena ngiranya gw yang nyanyi juga.. anjrittt,, langsung ngacir gw dari situ..

    hiks gak brani kesana beberapa hari kemudian.. siang2 udah nongol suaranya apalagi malem..hiiyy
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.