1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Kumpulan Cerita Bermakna

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by Zervo, Mar 6, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Zervo CO-ADMIN

    Offline

    Oniisan

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    10,183
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +148,281 / -2
    Neh, g ambil dari buku cerita2 bermakna..
    tapi ada juga yg dari web/forum/artikel laennya.

    ya moga aja ga byk yg repost.
    sebisa mungkin g cross check dgn list yg ada ato g search.
    tp klo tiba2 ada miss ato g lg males ngecek.
    mohon maaf aja.
    repost dikit ga pa2 lah ya..
    :haha:

    mohon bantuan momod aja deh..

    Truz satu lg.
    klo misal ada cerita yg membawa2 ato berfokuz pada salah satu agama. mohon maaf. sebisa mgkn seh g filter dulu.
    tp klo yg g ambil dari web ato forum laen. mgkn nanti ada bbrapa yg g juga sempet baca.
    jadi klo ada yg krg berkenan mohon jaga bahasa dan sikap anda. tgl blg ke momod ato ke g aja. nanti g apus klo emang bener bermasalah.
    truz juga bkn berarti klo cerita yg g post menghina ato bangga2in salah satu agama, brarti itu agama g ato g benci agama itu.
    itu murni ga sengaja ato ga maksud.
    jadi liat dari segi makna ceritanya ga usah di hubungin ke hal laen yg malah membutakan mata (hati) u untuk melihat maksud dari cerita tersebut

    Kejujuran​


    Dr Madison, yang mengajar matematika di Universitas Vanderbilt selama bertahun-tahun, sebelum ujian biasanya memberi tahu muridnya begini,"Hari ini saya akan memberikan 2 ujian - satu dalam mata pelajaran trigonometri dan satu nya lagi dalam kejujuran. Saya harus kalian bisa lulus keduanya. Jika kalian gagal dalam salah satunya, lebih baik gagal dalam trigonometri.

    Banyak orang tidak lulus trigonometri, tapi tidak seorang pun yang tidak lulus ujian kejujuran

    Bermainlah Terus​


    Salah satu dongeng tentang pemain piano Ignace Paderewski adalah sebagai berikut:

    Seorang ibu yang ingin mendorong putra nya agar mahir bermain piano membeli tiket untuk pertunjukan Paderewski. Ibu dan anak duduk didepan depan panggung konser. Disaat ibut tersebut bercakap - cakap dengan seseorang, putra nya pergi menghilang. Ketika tiba jam delapan, lampu sorot dinyalakan. Pada saat itulah para penonton melihat seorang anak laki-laki duduk dihadapan piano dan tanpa rasa bersalah segera memainkan lagu "Twinkle , twinkle Little Star".

    Sang bintang, Ignace Paderewski, muncul di panggung dan dengan cepat menuju Piano itu.

    "Jangan berhenti, bermainlah terus," bisiknya kepada anak laki-laki tsb.

    Sambil mendekat, Paderewski mengulurkan tangan kirinya dan mulai memainkan nada bass. Selain itu tangan kanan nya juga diulurkan melingkari tubuh anak kecil tsb, dan memainkan obbligato. Sang bintang dan anak kecil pemula itu bersama-sama membuat para penonton terpesona.

    Dalam kehidupan kita, meski kita ini mungkin begitu polos, namun sang bintang lah melingkar kan tangan nya dan berbisik kepada kita, "Jangan berhenti, bermainlah terus." Dan bila kita terus bermain, dia menambah dan melengkapi sehingga sebuah karya yang sangat indah tercipta.

    - Darrel L. Anderson -

    Sumbangan Istri​


    Seorang pria sedang menghiasi ruangan baru nya dan memutuskan memamerkan seluruh piagam penghargaan yang diperoleh baik oleh nya sendiri maupun oleh kedua putra nya dalam berbagai pertandingan.

    Ketika dia telah menghiasi seluruh dinding, dia berkata kepada istrinya bahwa seharus nya istrinya merasa malu karen tidak menyumbangkan 1 piagam pun.

    Hari berikut nya, istri tersebut mengeluarkan dua sertifikat kelahiran putra nya, yang dipasangnya dalam bingkai yang rapi, dan menggantungkan kedua sertifikat itu untuk dipamerkan

    - Christian Family -

    Semangat Tim: Tak Mementingkan Diri Sendiri Dalam Olah Raga

    Dibalik setiap kemenangan pertandingan bola basket ada umpan yang penting, dimana beberapa pemain yang tidak mementingkan diri sendiri mengumpakn bola ke pencetak angka. Tanpa umpan itu, tidak akan ada angka, dan tidak ada pahlawan.

    Meski nama mereka jarang dicatat, mereka adalah faktor penting dalam keberhasilan. Bijaksanalah pahlawan yang tidak melupakan mereka

    - Christopher Notes -

    Kalung Mutiara

    Alkisah ada seorang gadis cantik, kecil berusia 5 tahun, bermata indah. Suatu hari, ketika ia dan ibunya sedang berbelanja bulanan, gadis cilik itu melihat sebuah kalung mutiara tiruan. Indah, meskipun harganya cuma 2.5 dolar. Ia sangat ingin memiliki kalung tersebut, dan mulai merengek kepada ibunya

    Akhirnya sang Ibu setuju, katanya: "Baiklah, anakku. Tetapi ingatlah bahwa meskipun kalung itu sangat mahal, ibu akan membelikannya untukmu. Nanti, sesampai di rumah, kita buat daftar pekerjaan yang harus kamu lakukan sebagai gantinya. Dan, biasanya kan Nenek selalu memberimu uang pada hari ulang tahunmu. Itu juga harus kamu berikan kepada ibu." "Okay," kata si gadis setuju.

    Merekapun lalu membeli kalung tersebut. Setiap hari, sang gadis dengan rajin mengerjakan pekerjaan yang ditulis dalam daftar oleh ibunya. Uang yang diberikan oleh neneknya pada hari ulangtahunnya juga diberikannya kepada ibunya. Tidak berapa lama, perjanjiannya dengan ibunya pun selesai. Ia mulai memakai kalung barunya dengan rasa sangat bangga. Ia pakai kalung itu kemanapun ia pergi. Ke sekolah taman kanak-kanaknya, ke gereja, ke supermarket, bermain, dan tidur, kecuali mandi. "Nanti lehermu jadi hijau," kata ibunya. Dia juga memiliki seorang ayah yang sangat menyayanginya.

    Setiap menjelang tidur, sang ayah akan membacakan sebuah buku cerita untuknya. Suatu hari, seusai membacakan cerita, sang ayah bertanya kepadanya: "Anakku, apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, yah. Ayah tahu betapa aku menyayangi ayah." "Kalau kau memang mencintai ayah, berikanlah kalung mutiaramu pada ayah." "Ya, ayah, jangan kalung ini. Ayah boleh ambil mainanku yang lain. Ayah boleh ambil Rosie, bonekaku yang terbagus. Ayah juga ambil pakaian-pakaiannya yang terbaru. Tapi, jangan ayah ambil kalungku." "Ya, anakku, tidak apa-apa. Tidurlah." Sang Ayah lalu mencium keningnya dan pergi, sambil berkata: "Selamat malam, anakku. Semoga mimpi indah."

    Seminggu kemudian, setelah membacakan cerita, ayahnya bertanya lagi: "Anakku, apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, Yah. Ayah kan tahu aku sangat mencintaimu." "Kalau begitu, boleh ayah minta kalungmu?" "Ya, jangan kalungku, dong. Ayah ambil Ribbons, kuda-kudaanku. Ayah masih ingat, kan? Itu mainan favoritku. Rambutku panjang, lembut. Ayah bisa memainkan rambutnya, mengepangnya, dan sebagainya. Ambillah, Yah. Asal ayah jangan minta kalungku. Ya?" "Sudahlah, nak. Lupakanlah," kata sang ayah.

    Beberapa hari setelah itu, Si gadis cilik terus berpikir, kenapa ayahnya selalu meminta kalungnya, dan kenapa ayahnya selalu menanyai apakah ia sayang padanya atau tidak. Beberapa hari kemudian, ketika ayahnya membacakan cerita, dia duduk dengan resah. Ketika ayahnya selesai membacakan cerita, dengan bibir bergetar ia mengulurkan tangannya yang mungil kepada ayahnya, sambil berkata: "Ayah, terimalah ini".

    Ia lepaskan kalung kesayangannya dari genggamannya, dan ia melihat dengan penuh kesedihan, kalung tersebut berpidah ke tangan sang ayah. Dengan satu tangan menggenggam kalung mutiara palsu Kesayangan anaknya, tangan yang lainnya mengambil sebuah kotak beludru biru kecil dari kantong bajunya. Di dalam kotak beludru itu terletak seuntai kalung mutiara yang asli, sangat indah, dan sangat mahal.

    Ia telah menyimpannya begitu lama, untuk anak yang dikasihinya. Ia menunggu dan menunggu agar anaknya mau melepaskan kalung mutiara plastiknya yang murah, sehingga ia dapat memberikan kepadanya kalung mutiara yang asli.

    Begitu pula dengan Bapa di Surga. Seringkali Ia menunggu lama sekali agar kita mau menyerahkan segala milik kita yang palsu dan menukarnya dengan sesuatu yang sangat berharga. (menara21)

    Perlunya Berjuang​


    Seorang pria menemukan kepompong kupu-kupu dan membawanya pulang untuk melihatnya menetas. Suatu hari ada celah kecil muncul, dan untuk beberapa saat ngengat kecil itu berjuang, tapi ia tidak bisa memaksakan badannya untuk melewati titik tertentu.

    Menganggap ada sesuatu yang tidak beres, pria itu mengambil gunting dan menggunting sebagian kepompong yang tersisa. kupu-kupu itu kemudian keluar dengan mudahnya, badan nya besar dan bengkak, sayap nya kecil dan kusut.

    Pria itu berharap dalam beberapa jam lagi sayap kupu-kupu itu akan berkembang dalam keindahan alamiahnya. tetapi ternyata hal itu tidak terjadi. Kupu-kupu itu tidak berkembang menjadi mahluk yang terbang secara bebas melainkan harus melata menyeret tubuhnya yang bengkak dan sayapnya yang kusut.

    Kepompong yang menjepit dan perjuangan yang dibutuhkan untuk keluar dari celah yang kecil merupakan jalan untuk mendorong cairan dari tubuh ke sayap. Pengguntingan yang berdasarkan "Belas Kasihan" itu sebernarnya merupakan hal yang kejam. Kadang-kadang perjuangan merupakan sesuatu sebernarnya kita semua butuhkan.

    10 Kata "Tidak Bisa" Yang Diucapkan Lincoln

    1. Kamu tidak bisa membawa kemakmuran dengan meremehkan perbuatan hemat.

    2. Kamu tidak bisa menolong orang kecil dengan menghancurkan orang yang kuat.

    3. Kamu tidak bisa menguatkan orang lemah dengan melemahkan orang yang kuat.

    4. Kamu tidak bisa menaikan gaji dengan menjatuhkan pembayar gaji.

    5. Kamu tidak bisa membantu orang miskin dengan menghancurkan orang kaya.

    6. Kamu tidak bisa keluar dari masalah dengan membuat pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan.

    7. Kamu tidak bisa memupuk persaudaraan diantara manusua dengan menanamkan pertentangan kelas.

    8. Kamu tidak bisa membangun rasa aman dengan uang hasil hutang.

    9. Kamu tidak bisa membangun karakter dan keberanian dengan menyingkirkan inisiatif dan kemerdekaan orang.

    10. Kamu tidak bisa terus-menerus membantu orang dengan melakukan hal yang bisa dan harus dikerjakan oleh orang itu sendiri.

    :lol:
    buat yg mau baca kisah malang seorang TS :haha:
    pendek koq ceritanya

    Ada seorang TS (Thread Seeder) yang malang karena ga ada yang kasih GRP [​IMG]
    [​IMG]

    :lol:
     
    • Like Like x 8
    • Thanks Thanks x 6
    Last edited: Mar 6, 2009
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Gradient M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 23, 2009
    Messages:
    869
    Trophy Points:
    81
    Ratings:
    +59 / -0
    di update terus bro....jangan stop ampe disini...ceritanya bagus2....:lol:
     
    • Like Like x 1
  4. jing Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 20, 2007
    Messages:
    105
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +234 / -0
    mo tahu tuch ujian kejujuran kayak gimana y?
     
  5. hanimon M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 20, 2008
    Messages:
    1,927
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,197 / -0
    mungkin kejujuran g nyontek kali y
     
  6. Zervo CO-ADMIN

    Offline

    Oniisan

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    10,183
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +148,281 / -2
    @atas
    wakaka...
    ya klo boleh jujur.
    mgkn hampir semua siswa pasti pernah nyontek 1x.
    plg yg ga pernah nyontek cuma 5%.
    itu juga klo prnh ngasih contekan bs tergolong nyontek juga ga ya..
    kan terlibat dalam kejadian.
    :haha:

    @Gradient
    ya ditunggu aja...
    hahaha...

    bagi yg mau kasih sumbangan juga boleh koq.
    oh ya.
    g tambahin deh.
    di post 1. sapa tau ada yg mau nyumbang
     
  7. altaria M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 7, 2008
    Messages:
    220
    Trophy Points:
    206
    Ratings:
    +10,835 / -0
    wah gw seneng nih klo post kayak gini yg dijadiin satu..

    keren...

    keep post ya...

    thanks, nice post...mantab...
     
  8. burning M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Nov 3, 2008
    Messages:
    184
    Trophy Points:
    192
    Ratings:
    +7,041 / -0
    cerpen nya bner" inspirasi loh.... keren"

    yg cerpan nya gw blom baca smua :haha: lanjut baca lg dah
     
  9. Zervo CO-ADMIN

    Offline

    Oniisan

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    10,183
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +148,281 / -2
    [Update]

    Melihat kotoran

    Kompleks Duke Devonshire di Inggris memiliki banyak lukisan berharga dan terbuka untuk umum. Suatu hari ada sekelompok orang berjalan-jalan di ruangan yang luas sambil menikmati lukisan-lukisan yang ada.

    Ada seorang wanita yang tidak pernah berbicara satu kata pun melainkan terus-menerus mendekati sebuah lukisan dan mengamatinya dengan teliti. Setelah beberapa saat, ada seseorang meminta pendapat wanita itu tentang semua lukisan yang berada disana.

    Dia berkata dengan semangat,"Sempurna.. saya tidak bisa menemukankan seberkas debu pun dalam lukisan-lukisan itu."

    Betapa seringnya kita tidak melihat keindahan hidup karena kita begitu bermaksud untuk menemukan kesalahan-kesalahannya.

    - Uplift -

    Apa yang kamu lihat ?

    Seorang ahli ekonomi diminta untuk berbicara kepada sekelompok pengusaha. Dia memasang selembar kertas putih yang lebar. Lalu dia menggambar lingkaran kecil berwarna hitam dan bertanya kepada seorang pria yang duduk dibarisan depan tentang apa yang dilihat dari kertas itu.

    Pria itu menjawab dengan cepat,"Lingkaran hitam".

    Pembicara itu bertanya lagi kepada setiap orang yang ada diruangan itu dengan pertanyaan yang sama dan masing-masing menjawab,"Lingkaran hitam"

    Dengan tenang dan dengan memberikan tekanan, pembicara itu berkata,"Ya, memang ada lingkaran hitam, tapi tidak seorang un menyebutkan selembar kertas putih yang lebar. Justru itulah topik pembicaraan saya."

    - Christopher Newsletter -
    Sudut Pandang

    Lumrah sekali bahwa kebiasaan kita, yang dianggap buruk oleh orang lain, kita anggap baik. Ada seorang wanita, perokok berat, menghembuskan asap rokok nya ke muka seorang pria yang sedang duduk dihadapannya dalam sebuah bis pariwisata. Pria itu adalah seorang pengunyah sirih, dan kemudian meludah melalui jendela. Wanita itu langsung berkata,"Mengunyah sirih adalah kebiasaan yang buruk."

    Dia menjawab dengan lembut,"Meski demikian, nyonya, hal ini tidak pernah mengakibatkan kebakaran hutan."

    - Nashua Cavalier -

    NILAI SEBUAH KEBERSAMAAN
    Rp 20.000,-/jam​


    Seorang pria pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan penat, saat menemukan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu.

    “Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
    “Tentu, ada apa?”
    “Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
    “Itu bukan urusanmu. Mengapa kau tanyakan soal itu?” kata si lelaki dengan marah.
    “Saya cuma mau tahu. Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.
    “Baiklah, kalau kau tetap ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp 20 ribu tiap jamnya.”
    “Oh,” sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala, dan berkata pada ayahnya, “Yah, boleh aku pinjam uang Rp 10 ribu?”

    Si ayah tambah marah, “Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya supaya dapat meminjam uang dari ayah agar dapat jajan sembarangan atau membeli mainan, pergi sana ke kamarmu, dan tidur. Sungguh keterlaluan. Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, ayah tak punya waktu untuk perengek begitu.”

    Si kecil pergi ke kamarnya dengan sedih dan menutup pintu. Si ayah duduk dan merasa makin jengkel pada pertanyaan anak lelakinya.

    Betapa kurang ajarnya ia menanyakan hal itu hanya untuk mendapatkan uang? Sekitar sejam kemudian, ketika lelaki itu mulai tenang, ia berpikir barangkali ia terlalu keras pada si anak. Barangkali ada keperluan yang penting hingga anaknya memerlukan uang Rp 10 ribu darinya, toh ia tak sering-sering meminta uang. Lelaki itu pun beranjak ke pintu kamar si kecil dan membukanya.

    “Kau tertidur, Nak?” ia bertanya.
    “Tidak, Yah, aku terjaga,” jawab si anak.
    “Setelah ayah pikir-pikir, barangkali tadi ayah terlalu keras padamu,” kata si ayah. “Hari ini ayah begitu repot dan sibuk, dan ayah melampiaskannya padamu. Ini uang Rp 10 ribu yang kau perlukan.”

    Si bocah laki-laki itu duduk dengan sumringah, tersenyum, dan berseru, “Oh, ayah, terima kasih.”

    Lalu, sambil menguak bantal tempatnya biasa tidur, si kecil mengambil beberapa lembar uang yang tampak kumal dan lecek.

    Melihat anaknya ternyata telah memiliki uang, si ayah kembali naik pitam. Si kecil tampak menghitung-hitung uangnya.

    “Kalau kamu sudah punya uang sendiri, kenapa minta lagi?” gerutu ayahnya.
    “Karena uangku belum cukup, tapi sekarang sudah.” jawab si kecil.
    “Ayah, sekarang aku punya Rp 20 ribu. Boleh aku membeli waktu ayah barang satu jam? Pulanglah satu jam lebih awal besok, aku ingin makan malam bersamamu.”

    feel entertain?
     
    Last edited: Mar 7, 2009
  10. Xinez M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jan 31, 2009
    Messages:
    2,921
    Trophy Points:
    212
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +30,321 / -0
    wah mantap mantap critanya,, :top:
    bener2 pnuh makna,,
     
  11. Zervo CO-ADMIN

    Offline

    Oniisan

    Joined:
    Dec 8, 2008
    Messages:
    10,183
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +148,281 / -2
    [Update]
    neh bagus bgt. bener deh.
    mengharukan.
    karena agak panjang. g pilah2 deh (secara personal. sori klo ada yg ga suka. tp g pilah sebagus mgkn deh)

    Kisah tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki
    sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah
    seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama
    delapan tahun. Satu kata terakhir yang ia tinggalkan adalah 'saya
    pernah datang dan saya sangat penurut'.Anak ini rela melepaskan
    pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan
    sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese
    seluruh dunia. Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian,
    yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang
    menghadapi kematian, dan dia rela melepaskan pengobatannya.Begitu
    lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia
    hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya.

    Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She
    Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu.
    Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan
    hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin
    tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya.

    Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat
    dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan
    rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang
    kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat
    selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12. Melihat anak
    kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah,
    papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka
    kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya
    memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, "Saya
    makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan". Kemudian
    papanya memberikan dia nama Yu Yuan.
    Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang
    membesarkan seorang anak, tidak ada ASI dan juga tidak mampu
    membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan
    air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi
    lemah dan sakit- sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan
    sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan
    bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para
    tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar walaupun dari kecil
    sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan.

    Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan
    tumbuh dewasa. Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar
    biasa.

    Mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan
    pekerjaan rumah, mencuci baju, memasak nasi, dan memotong rumput.

    Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan
    anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua,
    sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya
    mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi
    seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi
    sedih dan marah. Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri
    sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di
    sekolah.

    Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi
    bangga di desanya.

    Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk
    papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya
    diceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan
    mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya. Setiap
    kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia.
    Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi
    bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia.
    Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada
    suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa
    air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal
    dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan
    pendarahan tersebut sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas
    desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga
    mengeluarkan darah dan tidak mau berhenti. Di pahanya mulai
    bermunculan bintik- bintik merah. Dokter tersebut menyarankan
    papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa.
    Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena
    antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri di kursi
    yang panjang untuk menutupi hidungnya.

    Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir
    dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian
    mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar
    dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil
    tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.

    Dokter yang melihat keadaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk
    diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan
    terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal
    yang memerlukan biaya sebesar $ 300.000. Papanya mulai cemas
    melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya
    memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai
    cara meminjam uang ke sanak saudara dan teman dan ternyata, uang
    yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil
    keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu
    satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang
    singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli. Melihat mata papanya
    yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus, dalam hati Yu Yuan
    merasa sedih.

    Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun
    mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. "Papa, saya
    ingin mati". Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan,
    "Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati?". "Saya adalah anak
    yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga,
    tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah
    sakit ini."

    Pada tanggal 18 Juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal
    huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak
    yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang
    berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah
    pulang ke rumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki
    permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia
    ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada
    papanya, "Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya
    lihatlah foto ini".

    Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota
    dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang
    dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan
    corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dia tidak rela
    melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto.

    Yu Yuan kemudian memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin
    berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada
    akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar.

    Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di
    surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun
    yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin. Setelah mengetahui
    keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan
    sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita
    tentang anak yang berumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri
    dan akhirnya menyebar ke seluruh kota Rong Cheng.

    Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang
    sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke
    seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk
    menggalang dana bagi anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara
    panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang. Hanya dalam waktu
    sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese di dunia saja telah
    mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi.

    Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih
    semua orang. Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan
    tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah
    tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu
    demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua
    orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di email
    bahkan menulis, "Yu Yuan, anakku yang tercinta. Saya mengharapkan
    kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat
    kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan
    sehat.
    Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan
    menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang
    sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan
    alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima
    pengobatan dan dia sangat menderita di dalam sebuah pintu kaca
    tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk
    diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum
    padanya.

    Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan
    proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat.

    Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan
    tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan
    pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari
    depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak
    berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu Yuan dari lahir
    sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang
    ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi
    anak perermpuannya, air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.
    Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu
    memanggil dengan sebutan Shii Mama.

    Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian
    dengan tersenyum dan menjawab, "Anak yang baik". Semua orang
    mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan
    hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk
    Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email.
    Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang
    menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan di
    pencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah
    putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang
    pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.

    Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi
    sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak
    leukemia yang lain fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah
    melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah. Pada
    tanggal 20 Agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan,
    "Tante, kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya?". Wartawan
    tersebut menjawab, "Karena mereka semua adalah orang yang baik
    hati". Yu Yuan kemudian berkata, "Tante, saya juga mau menjadi
    orang yang baik hati".

    Wartawan itu pun menjawab, "Kamu memang orang yang baik. Orang
    baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin
    baik".

    Yu Yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan
    diberikan kepada ke Fu Yuan. "Tante ini adalah surat wasiat saya."

    Fu Yuan kaget sekali, membuka dan melihat surat tersebut. Ternyata
    Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri.
    Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang
    menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman
    surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan,
    tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.
    Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih
    ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam
    belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Dia
    juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada
    orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat
    kabar. "Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong
    jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa
    dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin
    palang merah.

    Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada
    orang- orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh".
    Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang
    membasahi pipinya. "Saya pernah datang, saya sangat patuh",
    demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 Agustus, karena pendarahan di pencernaan hampir satu bulan, Yu
    Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk
    bertahan hidup. Mula-mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan
    mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan
    di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun
    secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan
    transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat
    hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang
    ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa
    membantunya.

    Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya
    meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan
    ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air
    sungguh telah pergi ke dunia lain. Di kecamatan She Chuan, sebuah
    email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak
    yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga
    yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan
    pelan "Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas
    langit, kepakkanlah kedua sayapmu. Terbanglah....." demikian
    kata-kata dari seorang pemuda tersebut.

    Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan
    gerimis. Di depan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan
    menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa mama Yu
    Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan
    yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi
    orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang
    diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan. Di depan kuburannya
    terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu
    nisannya tertulis, "Aku pernah datang dan aku sangat patuh" (30
    November 1996 - 22 Agustus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan
    singkat riwayat hidup Yu Yuan.

    Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima
    kehangatan dari dunia. Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana
    540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita
    leukimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan
    itu adalah :

    Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian,
    Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari
    keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang
    melawan kematian. Pada tanggal 24 September, anak pertama yang
    menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil
    melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut
    wajah anak tersebut. "Saya telah menerima bantuan dari kehidupan
    Anda, terima kasih adik Yu Yuan kamu pasti sedang melihat kami
    diatas sana.

    Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya
    dengan kata-kata 'Aku pernah datang dan aku sangat patuh'".
    Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati. Seorang anak
    kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi
    kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan
    ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan
    respon yang luar biasa dari kalangan dunia. Walaupun hidup serba
    kekurangan, dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah
    contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama,
    berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit
    kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi
    dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang pengasih.
    Seorang Pria Dengan Pohon-Pohon (Penanam Pohon Oak)

    Ada seorang Perancis yang sudah tua, Istrinya telah meninggal, begitu pula dengan putra tunggalnya. Kalau begitu untuk apa terus hidup? Dia meninggalkan ladangnya disuatu lembah yang subur, memilih seekor domba, dan pergi kedaerah yang sepi di Cevennen. Di sana dia akan mampu melupakan masa lalu.

    Di daerah itu terlihat sisa reruntuhan dari lima desa. Penduduknya sudah menyingkir dari sana. Pria itu melihat-lihat di sekitar dan menyimpulkan bahwa daerah itu akan menjadi gurun bila tidak ada pohon yang tumbuh disana.

    Jadi di saat dia menggembalakan dombanya, dia membawa satu tas kecil dan mengumpulkan biji pohon Oak yang ditemukannya disepanjang jalan. Kemudian dia memilih biji-biji itu dan hanya menyimpan yang baik-baik saja. Biji-biji tersebut direndamnya dalam seember air pada malam hari. Setelah itu pada hari berikutnya dia menusukan tongkat besi ditanah dan meletakan biji-biji Oak itu kedalam lubang.

    Dalam waktu tiga tahun, dia telah menanamkan 100.000 biji pohon oak. Dia berharap bahwa 10.000 akan tumbuh. Dia juga berharap agar Tuhan memberi waktu hidup beberapa tahun lagi sehingga ia bisa meneruskan pekerjaan ini.

    Ketika dia meninggal pada tahun 1947 dalam usia 89 tahun, dia sudah berjasa menumbuhkan satu hutan yang paling indah di Perancis. Di tiga tempat berdiri pohon-pohon ooak sepanjang 11 Kilometer dan selebar 3 Kilometer.

    Apa yang terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan hutan itu? Ribuan akar sekarang menampung air hujan dan menyerapnya. Sekarang juga ada aliran air. Rumput dan bunga tumbuh lagi. Burung-burung sudah kembali. Kehidupan di daerah itu juga telah berubah. Orang-orang sudah kembali ke desa-desa, dan membangun rumah bagus dan mencat rumah-rumah itu. Setiap orang yang kembali berbahagia. Mereka menikmati hidup mereka, dan menyelenggarakan berbagai pesta.

    Anehnya tidak ada seorang pun yang tahu kepada siapa mereka harus berterima kasi atas perubahan udara dan suasana daerah itu.

    - Willi Hoffsuemmer -
     
    Last edited: Mar 10, 2009
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.