1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Info Kota Tarakan "Litle Singapore"

Discussion in 'Kalimantan' started by datuk99, Feb 23, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. datuk99 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2011
    Messages:
    600
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +28,706 / -0
    Ada yang pernah ke Tarakan ?
    :oghero:KOTA YANG BERSEJARAH BAGI PEREKONOMIAN BANGSA INI TERLUPAKAN BEGITU SAJA :oghero:

    Cek New Video At
    JURNALIST ON DUTY METRO TV
    [video=youtube_share;3ccbdvY1khc]http://youtu.be/3ccbdvY1khc[/video]
    [video=youtube_share;x3Yc4PAuEM0]http://youtu.be/x3Yc4PAuEM0[/video]
    Tarakan itu sebuah pulau di utara kalimantan timur (SEKARANG KALIMANTAN UTARA)... punya pulau satelit namanya "Pulau Sadau" ... dulu pernah ada kerusuhan gan.. antara "Dayak" dengan "Suku Letta".. ngeri gan... sebenernya keadaan kondusif, namun karena banyak pendatang yang gak jelas jadinya situasi kota makin gak nyaman... banyak pengangguran, preman, pengamen, pengemis.. kacau dah... dulu waktu ane kecil, wah kota ini nyaman banget... adem... banyak hutan.. ada sendang pasir putih yang nyaman kalau buat jalan sore-sore.
    kalau sekarang... panas gan... debu dimana-mana (maklum banyak proyek gedung, mungkin memang mau jadi singapura kecil).. kalau pengen lihat lebih jauh liat ini aja gan.. Website resmi Kota Tarakan
    Kota Tarakan merupakan kota terbesar ketiga di provinsi Kalimantan Timur (SEKARANG SATU-SATUNYA KOTA DI KALIMANTAN UTARA) dan juga merupakan kota terkaya ke-17 di Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 657,33 km² dan sesuai dengan data Badan Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kota Tarakan pada tahun 2010 berpenduduk sebanyak 193.069 jiwa. Tarakan atau juga dikenal sebagai Bumi Paguntaka, berada pada sebuah pulau kecil yang terletak di utara Kalimantan Timur.

    Semboyan dari kota Tarakan adalah Tarakan Kota "BAIS" (Bersih, Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera).Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung “Tarak” (bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.

    Letak dan posisi yang strategis telah mampu menjadikan kecamatan Tarakan sebagai salah satu sentra industri di wilayah Kalimantan Timur bagian utara sehingga pemerintah perlu untuk meningkatkan statusnya menjadi Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 1981. Status Kota Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-undang RI No. 29 Tahun 1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri dalam Negeri pada tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.

    Dan saat ini kemungkinan akan diresmikan lagi sebagai ibukota KALIMANTAN UTARA. Sebagai satu-satunya kota di Kalimantan Utara, kota tarakan memang mempunyai letak yang strategis untuk dijadikan sebagai Ibukota Provinsi, selain akses yang mudah di jangkau, kota tarakan juga telah memiliki fasilitas pelayanan yang lengkap sebagai syarat pembentukan ibukota provinsi. namun tidak menutup kemungkinan untuk mempertimbangkan daerah lain pada wilayah tersebut.

    Di Tarakan hanya ada Taxi Bandara dan Angkutan Kota atau Angkot untuk transportasi darat, Bus hanya digunakan untuk karyawan industri di daerah Juwata Laut. Rencananya akan di bangun jembatan penghubung antara Kota Tarakan dengan Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan. Panjang jembatan yang akan dibangun ini adalah 5 km dan akan melewati Pulau Sadau di tengahnya.Tarakan menyediakan pelayanan transportasi laut dengan tujuan wilayah utara Kalimantan Timur dan Tawau, Sabah, Malaysia.
    Pelabuhan di Tarakan juga melayani transportasi laut ke Jawa dan Sulawesi. Di Kota Tarakan terdapat 4 pelabuhan utama antara lain Pelabuhan Tengkayu I, Pelabuhan Tengkayu II, Pelabuhan Malundung dan Pelabuhan Juwata Laut.
    Pelabuhan Tengkayu I dimanfaatkan sebagai pelabuhan untuk Speed Boat ke wilayah utara Kalimantan Timur (SEKARANG KALIMANTAN UTARA) jaraknya dari pusat kota sekitar 1 km, Pelabuhan Tengkayu II digunakan sebagai pelabuhan bongkar muat barang jarak dari pusat kota hanya 500 m, Pelabuhan Malundung digunakan sebagai pelabuhan untuk kapal besar tujuan Jawa, Sulawesi dan Malaysia jaraknya dari pusat kota 1,5 km, serta Pelabuhan Juwata Laut yang baru saja dibangun digunakan sebagai pelabuhan Ferry jaraknya dari pusat kota adalah 10 km.

    Tarakan memiliki satu buah bandara, yaitu Bandar Udara Juwata. Bandara Juwata dibangung pada saat Belanda masih menjajah Indonesia, Bandara Juwata juga digunakan sebagai tempat pertama kalinya mendarat pesawat milik Jepang pada tahun 1942. Bandara ini terletak 3,5 km dari pusat kota. Maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara ini antara lain Batavia Air, Lion Air, Mandala Airlines, Sriwijaya Air, Wings Air dan lain-lain. Destinasi penerbangan di Bandara Juwata yaitu Jakarta, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Balikpapan dan lain-lain.

    KALIMANTAN GAN

    [​IMG]

    PULAU TARAKAN

    [​IMG]


    PULAU TARAKAN "PEARL HARBOR" NYA INDONESIA 1940-1945

    Sumber : shetyawan.blogspot.com
    Pulau Tarakan di Kalimatan Timur pernah menjadi surga bagi kolonialis Belanda. Dari perut bumi Tarakan, selama bertahun-tahun tepatnya sejak tahun 1896 Belanda mengambil kekayaan alam yang melimpah di sana.
    Beberapa tahun sebelum Indonesia Merdeka... Tarakan menjadi salah satu wilayah yang diperbutkan oleh pasukan sekutu dan jepang. peristiwa tersebut dapat dikatakan sebagai "Pearl Harbour" nya Indonesia, peristiwa ini terjadi ketika tahun 1942 hingga 1945, pasukan Jepang berhasil merebut pulau ini dari tangan kolonialis Belanda.
    Drama pertempuran berdarah yang terjadi di pulau kecil ini adalah bagian penting sejarah Indonesia. Tetapi, sejarah itu terlupakan begitu saja.
    Diawali dengan serangan udara pesawat Jepang terhadap posisi pertahanan pasukan Belanda yang lebih dahulu menguasai di sana.Sekitar 20 ribu serdadu Kekaisaran yang dimotori Pasukan Kure, pasukan elit angkatan laut Jepang, mendarat di pantai timur Tarakan dalam dua kelompok. Pihak Belanda berusaha bertahan, meski tanpa harapan untuk bisa mengusir tentara Nipon. Bermodalkan 1.300 serdadu Batalion VII KNIL, segelintir kapal perang ringan, pesawat tempur dan bomber.
    Pulau kecil yang kaya minyak itu pun akhirnya bagaikan neraka. Sebelum pasukan Jepang mendarat, terlebih dahulu tentara Belanda membakar ladang-ladang minyak di Tarakan agar lawannya tidak mendapatkan pasokan bahan bakar.
    Dalam pertempuran tak seimbang itu, Belanda akhirnya kalah telak. Sebagian tentaranya tewas terbubuh, dibunuh dan lainnya menjadi tawanan. Tak sedikit pula korban di pihak sipil. Pada gilirannya terjadilah balas dendam terhadap Jepang. Lagi- lagi Tarakan menjadi neraka. Pasukan sekutu yang berintikan tentara Australia dengan bantuan Amerika Serikat (AS) mulai menggempur posisi Jepang di Tarakan.
    Menjelang Perang Pasifik berakhir, tepat 1 Mei 1945, Tarakan digempur oleh 20 ribu serdadu Australia melawan 2.000 angkatan laut Jepang. Drama kemanusiaan babak kedua terjadi di sana.
    Gempuran pasukan sekutu terhadap pasukan Jepang, secara simultan juga dilakukan di wilayah-wilayah yang dikuasi, mulai dari Malaya, Pattani, Philipina, Hongkong sampai wilayah Jepang sendiri. Hal ini menyebabkan bantuan dari negara induknya semakin sulit. Pasukan Jepang di Tarakan pun harus berjuang sendiri di tengah gempuran pasukan Australia yang telah lama menyimpan dendam kesumat. Pasukan sekutu yang sebelumnya berhasil diusir Jepang dari berbagai wilayah pendudukan di Asia, kembali bangkit.
    Dalam perang ini pasukan Jepang tidak hanya kalah jumlah, tetapi teknologi persenjataan juga sudah ketinggalam dari yang dimiliki pasukan sekutu. Tetapi, jiwa patriotisme tentara Jepang yang pantang menyerah terhadap lawan, menjadikan di pihak tentara Australia banyak jatuh korban.Sampai berakhirnya perang di Tarakan, lebih dari 2.000 tentara dari berbagai kebangsaan, tewas di sana. Dari pihak Australia, sekitar 230 tentaranya tewas dan dimakamkan di Tarakan. Ini merupakan sebuah tragedi bagi negeri Kangguru itu.
    Korban dari pihak Jepang sendiri juga cukup besar. Tercatat lebih dari 1.500 prajurit Jepang tewas.
    Sumber : Wikipedia
    PERTEMPURAN TARAKAN (1940-1945)

    Pertempuran Tarakan adalah panggung pertama dalam kampanye Borneo 1945. Pertempuran ini bermula dengan pendaratan Amfibi oleh pasukan Australia pada tanggal 1 Mei, dengan nama sandi Operasi Obo Satu. Walaupun pertempuran ini berakhir dengan kemenangan pasukan Sekutu atas Jepang, kemenangan ini umumnya dianggap tak setimpal dengan harga yang mesti dibayar Sekutu.

    Latar belakang

    Tarakan ialah sebuah pulau lepas pantai Borneo. Luas pulau ini 303 kilometer persegi (117 mi²), sebagian besar diliputi oleh rawa atau bukit yang tertutup hutan lebat di masa pertempuran itu. Tarakan adalah salah satu bagian Hindia Belanda dan penting sebagai pusat produksi minyak, karena 2 ladang minyak di pulau ini memproduksi 80.000 barel minyak tiap bulan pada tahun 1941.

    Pendudukan Jepang

    Mendapatkan ladang minyak Tarakan adalah satu tujuan awal Jepang selama Perang Pasifik. Jepaneg menyerang Tarakan pada tanggal 11 Januari 1942 dan mengalahkan garnisun Belanda yang kecil dalam pertempuran yang berlangsung selama 2 hari di mana separuh pasukan Belanda gugur. Saat ladang minyak Tarakan berhasil disabotase oleh Belanda sebelum penyerahannya, Jepang bisa dengan cepat memperbaikinya agar bisa menghasilkan lagi dan 350.000 barel diproduksi tiap bulan dari awal tahun 1944.

    Menyusul penyerahan Belanda, 5.000 penduduk Tarakan amat menderita akibat kebijakan pendudukan Jepang. Banyaknya pasukan Jepang yang ditempatkan di pulau ini mengakibatkan penyunatan bahan makanan dan sebagai akibatnya banyak orang Tarakan yang kurang gizi. Selama pendudukan itu, Jepang membawa sekitar 600 buruh ke Tarakan dari Jawa. Jepang juga memaksa sekitar 300 wanita Jawa untuk bekerja sebagai "jugun ianfu" (wanita penghibur) di Tarakan setelah membujuk mereka dengan janji palsu mendapatkan kerja sebagai juru tulis maupun membuat pakaian.

    Arti penting Tarakan bagi Jepang makin menguap dengan gerak maju cepat angkatan Sekutu ke daerah itu. Tanker minyak Jepang yang terakhir meninggalkan Tarakan pada bulan Juli 1944, dan serangan udara Sekutu yang hebat di tahun-tahun itu menghancurkan produksi minyak dan fasilitas penyimpanan di pulau itu. Serangan ini juga membunuh beberapa ratus penduduk sipil Indonesia. Sejalan dengan kepentingannya yang makin menurun, garnisun Jepang di Tarakan berkurang pada awal 1945 saat salah satu dari 2 batalion infantri yang ditempatkan di pulau itu (Batalion Infantri Independen ke-454) ditarik ke Balikpapan. Batalion ini dihancurkan oleh Divisi ke-7 Australia pada bulan Juli selama Pertempuran Balikpapan.

    Rencana Sekutu

    Tujuan utama serangan Sekutu di Tarakan (nama sandi "Obo Satu") adalah mendapatkan dan mengembangkan lapangan udara di pulau itu agar bisa digunakan untuk mempersiapkan perlindungan udara untuk pendaratan berikutnya di Brunei, Labuan, dan Balikpapan. Tujuan sekunder operasi itu adalah merebut ladang minyak Tarakan dan dibawa ke dalam operasi itu sebagai sumber minyak untuk pasukan Sekutu di panggung ini.

    Di bawah perencanaan pra-serangan, diharapkan bahwa sayap pesawat tempur akan bermarkas di Tarakan 6 hari setelah pendaratan dan angkatan ini akan dikembangkan untuk juga menyerang sayap 9 hari kemudian dan mempersiapkan fasilitas untuk 4 skuadron berikutnya dalam 21 hari pendaratan.

    Penggagas rencana Sekutu memiliki intelijen di Tarakan dan pembelanya. Intelijen ini telah didapat dari sejumlah sumber seperti intelijen penghubung, penerbang pengintai dan pemotret serta pejabat kolonial Belanda. Tarakan adalah prioritas pertama Services Reconnaissance Department (SRD) Australia dari bulan November 1944. Namun, kesulitan operasi penyusupan ke pulau kecil seperti itu dan perebutan kuasa dalam SRD menyebabkan Organisasi hanya bisa memberi bantuan terbatas pada para penerbang.

    PASUKAN YANG BERHADAPAN

    Sekutu

    Pasukan Sekutu yang bertanggung jawab untuk pendudukan Tarakan dipusatkan sekitar hampir 12.000 prajurit dari Grup Brigade ke-26 Australia. Brigade ke-26 dibentuk pada tahun 1940 dan menyusun 3 batalion infantri veteran yang telah menyaksikan gerakan di Afrika Utara dan Papua. Grup Brigade juga termasuk resimen artileri, skuadron tank dari Resimen Lapis Baja ke-2/9, skuadron komando, satuan perintis dan zeni. Satuan tempur itu didukung oleh banyaknya satuan logistik dan medis. Sementara Grup Brigade ke-26 amat melebihi kekuatan pembela Jepang di Tarakan yang diketahui, Sekutu menjalankan angkatan yang besar ini karena pengalaman mereka sebelumnya menunjukkan akan sulit mengalahkan angkatan Jepang jika mundur ke pedalaman Tarakan yang keras.

    Grup Brigade ke-26 didukung oleh satuan udara dan laut Sekutu. Satuan udara didatangkan dari Australian First Tactical Air Force (1 TAF) dan United States Thirteenth Air Force dan termasuk skuadron tempur dan pengebom. Angkatan Laut didatangkan dari United States Seventh Fleet dan termasuk beberapa kapal perang dan pengangkut Royal Australian Navy. Karena tujuan utama menyerang Tarakan adalah untuk menggunakan lapangan terbang pulau itu, angkatan penyerang itu juga termasuk sejumlah besar satuan darat Royal Australian Air Force, termasuk Sayap Konstrukti Lapangan Udara No. 61
    Angkatan yang mendarat di Tarakan termasuk hampir 1000 pasukan AS dan Belanda. Pasukan AS termasuk zeni U.S. Army yang mengawaki kapal pendaratan pasukan penyerang dan LVT serta detasemen Seabee United States Navy di atas Landing Ship Tank. Angkatan Belanda diatur ke dalam 1 kompi dari infantri Ambon yang dikomandoi oleh perwiraBelanda dan satuan urusan sipil.

    Jepang

    Pada saat pendaratan Sekutu, angkatan Jepang di Tarakan berjumlah 2.200 orang yang didatangkan dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Satuan terbesar adalah Batalion Infantri Independen ke-455 yang berkekuatan 740 orang yang dikomandoi oleh Mayor Tadai Tokoi. 150 pasukan pendukung AD juga ada di Tarakan. Sumbangan AL kepada garnisun Tarakan tersusun atas 980 pelaut yang dikomandoi oleh Komandan Kaoru Kaharu. Satuan laut utama adalah Angkatan Garnisun Laut ke-2 yang berkekuatan 600 orang. Satuan laut ini dilatih bertempur sebagai infantri dan mengoperasikan beberapa senapan pertahanan pesisir. 350 pekerja minyak sipil Jepang juga diharapkan bertempur pada saat serangan Sekutu. Angkatan Jepang termasuk sekitar 50 orang Indonesia yang berdinas di satuan pengawal pusat. Mayor Tokoi mengarahkan keseluruhan pertahanan Tarakan, meskipun hubungan antara AL dan AD buruk.

    Angkatan Jepang dipusatkan di sekitar Lingkas, pelabuhan utama Tarakan dan tempat satu-satunya pantai yang cocok untuk pendaratan pasukan.[16] Pembela itu telah menghabiskan waktu beberapa bulan sebelum serangan yang menyusun posisi bertahan dan menanam ranjau.[17] Pertahanan yang diatur itu banyak dipakai selama pertempuran, dengan taktik Jepang yang difokuskan pada posisi bertahan pra-persiapan yang kuat. Jepang tak melakukan kontra-serangan besar apapun, dan kebanyakan gerakan menyerang terbatas pada beberapa pihak penyerang yang mencoba menyelusup garis Australia.

    OPERASI PERSIAPAN

    Sebelum tibanya angkatan penyerang, garnisun Jepang di Tarakan dipusatkan pada serangan udara dan laut intensif antara tanggal 12-29 April. Pengeboman udara atas Tarakan dipusatkan pada daerah yang berdampingan dengan pantai pendaratan yang direncanakan di Lingkas dan bertujuan menihilkan pertahanan Jepang di daerah itu. Tank penyimpanan minyak di Lingkas adalah sasaran utama karena ditakutkan minyak di tank-tank itu bisa meledak dan digunakan melawan pasukan Sekutu. Pengeboman itu memaksa sebagian besar penduduk sipil Tarakan untuk lari ke pedalaman.

    Karena perlu membersihkan banyaknya ranjau laut di seputar pulau itu dan rintangan pantai yang meluas di Lingkas, Sekutu tidak mencoba-coba pendaratan mendadak. Unsur pertama dari Armada serangan tiba di lepas pantai pada tanggal 27 April, 4 hari sebelum tanggal pendaratan utama yang direncanakan. Operasi pembersihan ranjau diselesaikan pada tanggal 1 Mei yang akibatnya 2 kapal penyapu ranjau kecil rusak.

    Pada tanggal 30 April, Skuadron Komando Kavaleri ke-2/4 dan Deretan ke-57 dari Resimen Medan ke-2/7 mendarat di Pulau Sadau yang berdekatan untuk mendukung zeni yang ditugasi membersihkan rintangan lepas pantai Basis penyerangan. Dengan cepat angkatan ini mengamankan pulau yang tak dipertahankan itu. Pendaratan di Pulau Sadau adalah pendaratan pertama pasukan Australia di wilayah bukan Australia di Pasifik sejak akhir 1941 (keikutsertaan Australia dalam Kampanye Papua dari tahun 1942 dibatasi oleh porsi Australia di Papua). Satu-satunya kehilangan Sekutu dalam operasi ini adalah USS Jenkins yang rusak saat menabrak ranjau selama membantu pendaratan.

    Tugas membersihkan rintangan pantai di Lingkas dibebankan kepada Kompi Medan ke-2/13. Pertahanan itu menyusun sederetan kawat berduri, pos kayu dan rel baja sepanjang 125 yar dari pantai. Pada pukul 11:00 pada tanggal 30 April, 8 pihak zeni maju di LVT dan mendaratkan kapal untuk membersihkan rintangan itu. Zeni-zeni itu didukung oleh senapan di Pulau Sadau serta kapal perang dan pesawat Sekutu. Beroperasi di tengah-tengah tembakan Jepang, zeni-zeni itu membersihkan semua rintangan yang menghalangi pendaratan ke pantai. Sementara korban parah telah diperkirakan, Kompi Medan ke-2/13 menyelesaikan tugasnya tanpa kerugian.

    PERTEMPURAN

    Pendaratan

    Angkatan penyerang utama tiba di pesisir lepas Tarakan di pagi hari tanggal 1 Mei. Didukung oleh pengeboman udara dan laut yang deras, Batalion ke-2/23 dan Batalion ke-2/48 melakukan pendaratan amfibi di sekitar pukul 08:00. Tiada perlawanan yang dihadapi di pantai, dan 2 batalion hanya mendapat sedikit korban yang membersihkan pertahanan pesisir. Pada dini hari, pendarat Australia di muka pantai meluas sampai 2.800 yar sepanjang pesisir dan lebih dari 2.000 yar ke pulau. Sebagian satuan tempur Grup Brigade ke-26 yang tersisa, termasuk skuadron tank Matilda II, kemudian mendarat pada tanggal 1 Mei. Korban Sekutu lebih kecil daripada yang diperkirakan, dengan terbunuhnya 11 orang dan terlukanya 35 orang. Perlawanan Jepang yang lemah terjadi karena pengeboman yang deras sebelum pendaratan yang memaksa pembela Tarakan meninggalkan pertahanan kuat di Lingkas.

    Sementara infantri itu berhasil mengamankan muka pantai, pendaratan itu terhambat oleh keadaan pantai yang buruk. Banyak kendaraan Australia terjebak di lumpur Pantai Lingkas yang lunak, dan 7 LST kandas setelah komandannya salah menilai penarikan kapal itu ke pantai. Sedikitnya tanah padat di muka pantai menyebabkan kemacetan yang parah dan berakibat tak satupun dari senapan Resimen Medan ke-2/7 yang dipergunakan bertempur hingga siang pendaratan. Kemacetan itu diperparah oleh banyaknya angkatan darat RAAF yang mendarat pada tanggal 1 Mei dengan kapal yang banyak. 7 LST tak diapungkan lagi hingga tanggal 13 Mei.

    Setelah mengamankan muka pantai, Grup Brigade ke-26 maju ke timur masuk Kota Tarakan dan ke utara ke arah lapangan udara. Australia menghadapi perlawanan Jepang yang bertambah hebat karena mereka bergerak ke dalam pulau. Tugas menduduki lapangan terbang Tarakan dibebankan kepada Batalion ke-2/24. Serangan awal batalion ke lapangan udara pada malam 2 Mei itu tertunda saat Jepang memasang muatan peledak, dan lapangan itu tak dapat direbut hingga tanggal 5 Mei. Saat pendudukan lapangan udara itu mencapai tugas utama Grup Brigade ke-26, Jepang masih mempertahankan pedalaman Tarakan yang keras.

    Selama minggu pertama penyerangan, 7.000 pengungsi Indonesia melewati barisan Australia yang sedang maju. Jumlah ini lebih banyak dari yang diperkirakan, dan pengungsi itu, yang kesehatannya banyak memburuk, membanjiti satuan urusan sipil Belanda. Meskipun terjadi kerusakan di mana-mana akibat pengeboman dan serangan Sekutu, sebagian besar penduduk sipil menyambut pasukan Australia sebagai pembebas. Ratusan penduduk sipil Indonesia kemudian bekerja sebagai buruh dan kerani untuk angkatan Sekutu.

    Menjamin keamanan dalam kota

    Untuk mengamankan pulau itu dan melindungi lapangan udara dari serangan, Grup Brigade ke-26 dipaksa membersihkan Jepang dari perbukitan di Tarakan yang diselimuti hutan. Sekitar 1.700 pasukan Jepang menggali parit pertahanan di utara dan tengah pulau. Posisi itu dilindungi oleh ranjau. Saat menyerang posisi yang memina banyak pertempuran infantri, pasukan Australia banyak menggunakan Artileri dan pasokan udara mereka untuk meminimalisasi korban. Hal ini sejalan dengan perintah Jenderal Thomas Blamey untuk Grup Brigade ke-26 untuk maju secara hati-hati setelah lapangan udara direbut. Tank-tank Australia hanya bisa menyediakan dukungan terbatas kepada infantri tersebut karena lebatnya hutan, rawa-rawa, dan bukit yang curam di Tarakan sering mengurung gerakan mereka ke jalanan. Sebagai akibatnya, umumnya tank tak dapat digunakan untuk membuka jalan bagi penyerangan, dan peranannya terbatas menyediakan tembakan untuk serangan infantri, dengan artileri yang menjadi sumber pilihan bagi dukungan langsung. Deretan pasukan Jepang di Tanjung Djoeata di pesisir utara Tarakan dikalahkan oleh USS Douglas A. Munro pada tanggal 23 Mei.

    Batalion Perintis ke-2/3 dan kompi Hindia-Belanda dibebani tanggung jawab mengamankan bagian tenggara Tarakan. Perintis itu mulai maju ke timur Kota Tarakan pada tanggal 7 Mei namun menghadapi perlawanan kuat Jepang yang tak terduga. Dari tanggal 10 Mei, batalion itu tertahan di 'Helen', yang dipertahankan oleh 200 pasukan Jepang. Pada tanggal 12 Mei, Kopral John Mackey terbunuh setelah menduduki 3 pos senapan mesin Jepang sendirian. Secara Anumerta Mackey dianugerahi Victoria Cross untuk tindakan kepahlawanan ini. Selama pertempuran di Helen, pengebom berat B-24 Liberator digunakan untuk pasokan udara dekat untuk pertama kalinya, dengan penempur P-38 Lightning menjatuhkan bensin kental segera setelah pengeboman. Gabungan ini sebagian terbukti efektif dan menjadi bentuk standar pasukan udara yang diminta oleh Australia. Angkatan Jepang menarik diri dari Helen pada tanggal 14 Mei setelah mendapat 100 korban, dan Batalion Perintis ke-2/3 mencapai pesisir timur Tarakan pada tanggal 16 Mei. Batalion itu menderita20 korban terbunuh dan 46 terluka dalam gerak maju ini. Selama masa ini, kompi Hindia-Belanda menjamin Tarakan selatan sisanya, dan menghadapi perlawanan kecil selama gerak majunya.

    Secara bertahap, garnisun Jepang dihancurkan, dan yang selamat meninggalkan posisi terakhir mereka di bukit dan mundur ke utara pulau pada tanggal 14 Juni. Pada hari tersebut, 112 buruh Tiong Hoa dan Indonesia meninggalkan daerah yang dikuasi Jepang dengan catatan dari perwira senior Jepang yang meminta bahwa mereka akan diperlakukan dengan baik. Saat Radio Tokyo mengumumkan bahwa Tarakan telah jatuh pada tanggal 15 Juni, perlawanan Jepang terorganisir terakhir dihadapi pada tanggal 19 Juni dan Whitehead tak menyatakan pulau itu aman hingga tanggal 21 Juni.

    Masalah pembangunan

    Saat infantri Grup Brigade ke-26 memerangi Jepang di perbukitan, zeni RAAF dari Sayap Konstruksi Lapangan Udara No. 61 ikut dalam usaha nekat untuk memasukkan lapangan udara Tarakan ke daftar operasi. Karena lapangan udara itu rusak berat akibat pengeboman sebelum serangan dan letaknya di dataran berawa, terbukti akan lebih sulit memperbaiki daripada yang diharapkan, dan memakan waktu 8 minggu dan bukan 1 minggu untuk memperbaiki lapangan udara itu agar bisa dipakai. Digunakanlah secara meluas bahan dari plat baja bersambungan yang diletakkan seperti tikar. Sisa plat itu masih ada di parkir mobil di Bandara Tarakan.

    Saat dibuka pada tanggal 28 Juni, lapangan itu terlambat untuk bisa berperan dalam mendukung pendaratan di Brunei atau Labuan (10 Juni), maupun pendaratan di Balikpapan. Namun RAAF Sayap No. 78 bermarkas di Tarakan dari tanggal 28 Juni dan terbang untuk mendukung dalam operasi di Balikpapan hingga akhir perang. Serangan ke Tarakan juga membebaskan penduduk sipil dari pasukan pendudukan Jepang yang kejam.

    Pembersihan

    Menyusul akhir perlawanan terorganisir, orang Jepang yang tersisa di Tarakan terpecah ke berbagai kelompok kecil yang menuju ke utara dan timur pulau. Satuan tempur Grup Brigade ke-26 dipindahkan ke bagian Tarakan di mana mereka menyapu orang Jepang. Banyak orang Jepang yang mencoba melintasi selat yang memisahkan Tarakan dari Kalimantan namun tertangkap oleh patroli AL Sekutu.

    Dari minggu pertama bulan Juli, orang Jepang yang selamat kekurangan makanan dan mencoba kembali ke kedudukan lama mereka di tengah pulau dan menyerang posisi Australia untuk mencari makanan. Karena lapar banyak orang Jepang yang menyerah. Satuan Australia melanjutkan patroli untuk mencari orang Jepang hingga akhir perang, dengan beberapa orang Jepang terbunuh ataupun menyerah tiap hari. Patroli itu memakan 36 korban lagi antara tanggal 21 Juni-15 Agustus. 300 orang Jepang lari dari penangkapan dan menyerah setelah akhir perang.

    Kejadian sesudahnya

    Grup Brigade ke-26 tetap di Tarakan sebagai tentara pendudukan hingga tanggal 27 Desember 1945, meskipun sebagian besar kesatuannya dibubarkan di bulan Oktober. Markas brigade itu dikembalikan ke Australia pada awal tahun 1946 dan secara resmi dibubarkan di Brisbane pada bulan Januari 1946.

    Ladang minyak Tarakan dengan cepat diperbaiki dan kembali berproduksi. Para insinyur dan teknisi tiba segera setelah pendaratan Sekutu dan pompa minyak pertama diperbaiki pada tanggal 27 Juni. Dari bulan Oktober, ladang minyak pulau itu memproduksi 8.000 barel tiap hari dan menyediakan lapangan kerja bagi banyak penduduk sipil Tarakan.
    Satuan Sekutu yang ikut bertempur menyelesaikan tugasnya dengan "kecakapan dan profesionalisme". Dalam menyimpulkan operasi itu, Samuel Eliot Morison menulis bahwa "sama sekali hal ini merupakan operasi amfibi yang dilakukan dengan amat baik yang mencapai tujuannya dengan kerugian minimal". Pertempuran Tarakan menekankan pentingnya peperangan pasukan gabungan, dan khususnya keperluan infantri untuk beroperasi dengan dan didukung oleh tank, artileri dan zeni selama peperangan di hutan.

    Lepas dari penilaian Morison, korban Grup Brigade ke-26 amat tinggi dibandingkan dengan pendaratan lain dalam kampanye Borneo. Brigade itu menderita korban lebih dari 2 kali dari Divisi ke-9 selama operasinya di Borneo Utara dan lebih dari 23 kematian daripada Divisi ke-7 yang datang di Balikpapan. Korban Grup Brigade ke-26 yang lebih tinggi bisa diakibatkan oleh tidak bisanya garnisun Tarakan mundur seperti garnisun di Borneo Utara dan Balikpapan.

    Pencapaian angkatan pendaratan itu terhapus oleh fakta bahwa lapangan udara di pulau itu tidak bisa membantu aksi. Penilaian intelijen yang salah yang menyebabkan penerbang RAAF percaya bahwa lapangan udara itu bisa diperbaiki menggambarkan kegagalan utama. Apalagi, prestasi RAAF di Tarakan sering buruk. Prestasi ini mungkin diakibatkan dari moral rendah yang lazim di sejumlah unit dan 'Pemberontakan Morotai' yang mengganggu 1 kepemimpinan TAF.

    Seperti kampanye Borneo lainnya, operasi Australia di Tarakan masih kontroversial. Debat terus berlanjut atas apakah kampanye itu merupakan "pertunjukan tambahan" yang berarti, atau apakah dibenarkan dalam konteks operasi terencana untuk menyerang Jepang dan membebaskan Hindia-Belanda lainnya, yang dijadwalkan bermula pada tahun 1946. Penilaian sejarawan resmi Australia Gavin Long bahwa "hasil yang dicapai tak membenarkan kerugian operasi Tarakan" sesuai dengan pandangan yang umum dianut atas pertempuran itu.
    1944 - Pertempuran Laut Filipina dimulai antara Angkatan Laut Amerika Serikat dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.
    1945 - Perang Pasifik: Pertempuran Tarakan yang kedua di Pulau Tarakan, Hindia Belanda (sekarang Indonesia) berakhir dengan kemenangan Blok Sekutu.



    [​IMG] [​IMG] [​IMG] [​IMG] [​IMG] [​IMG] [​IMG] [​IMG] [​IMG] [​IMG] [​IMG]

    FOTO-FOTO KOTA TARAKAN SAAT INI

    [​IMG]

    [​IMG]

    Salah Satu Kegiatan Adat di Tarakan "Erau Tengkayu" biasanya di pantai amal nih...

    [​IMG]
    Welcome to Tarakan

    [​IMG]
    Pulau Sadau

    [​IMG]
    Embung Persemaian

    [​IMG]
    Primata Tarakan (Bekantan di Hutan Mangroove Strat Buntu)

    [​IMG]
    Pondok Rubuh di Pantai Amal... (Karya : Alan Fadlansyah)

    [​IMG]
    Rumah Pesisir Pantai (Bringin Pantai)

    [​IMG]
    SMP N 1 Tarakan (Smpnya ane dulu gan..)

    [​IMG]
    Salah Satu bangunan SMA di Tarakan (Rata-rata bangunan standarnya gini gan)

    [​IMG]
    Rumah Sakit Umum Tarakan.. (Udah 6 Taon (kyknya) gak jadi2 gan... He.He.He.)

    [​IMG]
    Grand Tarakan Mall... ini di atas ada poolnya nih (sayang gak kepake), gedug yang di sbelah itu calon Hotel...

    [​IMG]
    Gedung Gadis.... (Gabungan Dinas maksudnya gan...)

    [​IMG]
    Simpang Tiga (Walaupun Sekarang Simpangannya udah 4 tetep aja di sebut (Simpang Tiga")

    [​IMG]
    Tugu Tangan Baja.... (Ini letaknya di Bawah Kantor pos.. dulu ane mikir daerah ini adalah daerah terrtinggi di Kota Tarakan)

    [​IMG]
    New Hotel Tarakan Plaza... Dulu ini satu-satunya bangunan bertingkat banyak di Tarakan...

    [​IMG]
    Masjid Selumit

    [​IMG]
    Islamic Center di (Camp Four/Kampung 4)

    [​IMG]
    Bais Hotel... (terakhir sih ini namanya kyknya sekarang dah ganti,..)

    [​IMG]
    Kalo gak salah sih ini Boom Panjang... (gunung lingkas)

    [​IMG]
    Jembatan Pantau Hutan Mangroove..

    [​IMG]
    Salah Satu Meriam Anti Pesawat Udara Peninggalan Belanda - Australia - Jepang saat perang perebutan Pulau Tarakan tahun 1942


    PEMAIN TIMNAS SEPAKBOLA AFF 2012 ASAL TARAKAN

    "MUHAMMAD TAUFIQ"
    Lahir : Tarakan, 29 Nov 1986
    Alamat : Daerah Simpang Tiga Tarakan


    GAMBARNYA :​
    [​IMG]
     
    • Thanks Thanks x 2
    Last edited: Dec 3, 2012
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. goDJob M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 22, 2010
    Messages:
    356
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +338 / -0
    kalimantan yah bro?
     
  4. gimgim M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 30, 2010
    Messages:
    818
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +240 / -1
    lah kan lagi giliran mati lampu,gimana mau jadi little singapore? hehehe
    yah tapi kaltim rata2 kota nya pada giliran sih,huhuhu
     
  5. datuk99 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2011
    Messages:
    600
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +28,706 / -0
    rumah ane kagak gan.... ane pake sel surya... :oghoho:

    iya gan.... kota kecil dengan devisa daerah tinggi... tapi sayang, pajak ke provinsi gede banget... :ogmatabelo:
     
    Last edited by a moderator: Apr 5, 2012
  6. gimgim M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 30, 2010
    Messages:
    818
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +240 / -1
    harga2 sembako nya pada naik lagi yah?

    gimana tuh kabar gunung bakso wakakakaka
     
  7. datuk99 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2011
    Messages:
    600
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +28,706 / -0
    wah.. pelanggan kyknya nih si agan.... :oghoho:
    udah digusur gan..... ke pulau sadau... :ogngacir:
     
  8. goDJob M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 22, 2010
    Messages:
    356
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +338 / -0
    ceritakan dong tentang disana
     
  9. datuk99 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2011
    Messages:
    600
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +28,706 / -0
    Tarakan itu sebuah pulau di utara kalimantan timur gan... punya pulau satelit namanya "Pulau Sadau" ... dulu pernah ada kerusuhan gan.. antara "Dayak" dengan "Letta".. ngeri gan... sebenernya keadaan kondusif, namun karena banyak pendatang yang gak jelas jadinya situasi kota makin gak nyaman... banyak pengangguran, preman, pengamen, pengemis.. kacau dah... dulu waktu ane kecil, wah kota ini nyaman banget... adem... banyak hutan.. ada sendang pasir putih yang nyaman kalau sore-sore.
    kalau sekarang... panas gan... debu dimana-mana (maklum banyak proyek gedung, mungkin memang mau jadi singapura kecil).. kalau pengen lihat lebih jauh liat ini aja gan.. Website resmi Kota Tarakan
     
  10. goDJob M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jun 22, 2010
    Messages:
    356
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +338 / -0
    di apdet di first post dong gan :hihi:
     
  11. gimgim M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 30, 2010
    Messages:
    818
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +240 / -1
    waduh,malas ah jadi langganan di sana,ndak level hehehe

    gara2 miras juga itu
     
  12. gimgim M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 30, 2010
    Messages:
    818
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +240 / -1
    nasi kuning tarakan di mana yang paling enak yah?
     
  13. datuk99 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2011
    Messages:
    600
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +28,706 / -0
    Di depan pasar batu gan.. di samping toko-toko yang jual makanan ringan dari TAWAU... anak yang pake ikan gabus gan... :kenyang:
     
  14. gimgim M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 30, 2010
    Messages:
    818
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +240 / -1
    pasar batu tuh pasar lingkas yah?
    kalau makanan tawau,aku tau nya di milo sama 88 aja,yang lain aku dak tau tempat2 nya
     
  15. datuk99 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2011
    Messages:
    600
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +28,706 / -0
    bener gan, deketnya Sebengkok..... kalau di toko milo atau 88 mahal gan... gak bisa di tawar pula.....
     
  16. gimgim M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 30, 2010
    Messages:
    818
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +240 / -1
    sekarang masi boleh yah jualan?
    di koran ku baca pada di sita gitu?
    padahal doyan ini milo/ovaltine 3 in 1
     
  17. datuk99 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2011
    Messages:
    600
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +28,706 / -0
    boleh gan... ane tiap beberapa bulan selalu dapet paketan MILO n makanan ringan dari sono... he.he.he.
     
  18. chain Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 18, 2010
    Messages:
    111
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +10 / -0
    kalo ak ke tarakan biasanya sarapan di MILO.. wkwkwkkwkw
    tp g trlalu sering jg sih ke tarakan.. klo ada perlunya aja
     
  19. gimgim M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jan 30, 2010
    Messages:
    818
    Trophy Points:
    106
    Ratings:
    +240 / -1
    orang bisnis nih berati
    masi sering mati lampu aja yah tarakan,ckckck
     
  20. datuk99 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 21, 2011
    Messages:
    600
    Trophy Points:
    191
    Ratings:
    +28,706 / -0
    kyknya mati lampu sudah jadi tradisi di sana.. mungkin pemda punya program menambah tingkat populasi penduduk..
     
  21. peyecool Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jun 29, 2010
    Messages:
    13
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +0 / -0
    mati lampu gara gara gas nya udah abis...aneh juga ya...masa medco ga bs memprediksi jumlah gas yg ada, jadi bs di carikan alternatif jika sudah mulai kosong. janjinya 45 hari udah selese....sampe sekarang bah......bisa rugi warnet ane klo gini terus
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.