1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Kisah Inspiratif - Pilih Ikan apa Kail ???

Discussion in 'Motivasi & Inspirasi' started by lauzart, Nov 21, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. lauzart Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 22, 2009
    Messages:
    85
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +104 / -0
    “Duh, hari ini panas sekali cuacanya, musim kemaraunya gak berhenti-berhenti yah”, keluh Dira

    “Iya nih”, jawab Kedy sahabat baiknya, “kalau begini terus dua tiga hari lagi persediaan makanan kita bakal habis.”


    Dira dan Kedy memang tinggal bersama sejak mereka ditinggal oleh kedua orang tuanya karena tanah longsor yang dasyat yang terjadi di desa mereka. Kini mereka membuat rumah yang cukup nyaman di sebuah dusun di kaki bukit . Di sekitar bukit banyak ditumbuhi tanaman-tanaman yang menjadi pengisi perut mereka sehari-hari, ada tanaman ubi, jagung, pisang ,serta tumbuhan lainnya. Namun sayangnya, sejak beberapa minggu terakhir ini, panas yang berkepanjangan melanda, sehingga sedikit demi sedikit tanaman yang ada mati kekeringan.

    “Dir bagaimana kalau kita memancing ke hulu sungai dekat bukit ini, seperti pak kirun ”, lanjut Kedy, “pastinya kita tidak perlu pusing seperti ini.”

    Brakkkkkk !!!!

    Dira tiba-tiba terbangun dari kursinya hingga tidak sengaja menjatuhkan kursi tersebut.

    “Aku ada ide!”, teriak Dira dengan semangat ‘45.

    “Ada ide ya ada ide,tapi jangan ngagetin dong”, gerutu Kedy yang sempat jantungan gara-gara ulah dira tadi, “tapi jangan bikin aku mati muda dong.”

    “Dengar dulu”, potong dira sebelum kedy melanjutkan omelannya. “Bagaimana kalau kita minta ikan ke pak kirun saja ? kan seringkali dia dapat ikan banyak tuh !, Pasti kita bakal diberi deh.”

    “Memangnya kita akan minta-minta ikan terus ke dia? Lama-lama juga pasti pak kirun gak akan mau memberi ikan ke kita.”, jawab Kedy sambil membetulkan kursi yang tadi terjatuh. Lanjutnya, “Lebih baik kita minta diajari cara memancing ikan saja.sama pak kirun,” pak kirun kan hebat mancingnya,tidak seperti kita mancing jarang dapat ikannya.”

    “Ah, tahu sendiri kan pak kirun seperti apa sifatnya”, tukas kedy. “Galak. Bicaranya keras, tapi susah dicerna maksudnya.

    Dira melangkah mendekati jendela. matanya berbinar-binar nakal.

    “Nanti aku akan cari alasan yang berbeda setiap harinya agar pak kirun mau memberikan ikan kepadaku.”, katanya. “Gimana Kedy, setuju tidak?”

    Kedy termenung. Di satu sisi, dira membayangkan nikmatnya duduk santai di tepi jalan setapak ke sungai sambil menunggu pak kirun lewat membawa hasil pancingannya. Dira yang cerdas ini pasti dapat menemukan cara untuk membuat satu dua ikan pak kirun berpindah tangan.

    Di sisi lain, Kedy tidak ingin hanya berpangku tangan dan bergantung kepada orang lain. Ia juga ingin dapat memancing ikan sendiri sehingga tidak kebingungan apabila suatu saat kemarau datang lagi.

    “Hei, kok malah melamun”, ujar Dira membuyarkan lamunan Kedy

    “Aku tidak ikutan ”, jawab Kedy

    “Loh kok…?”

    “Iya, aku ingin coba memancing saja. Pasti terasa lebih lezat kalau ikannya hasil pancinganku sendiri”.

    Mata Dira tercenung. Ia menatap tajam ke arah Kedy. Beberapa detik kemudian ia tertawa terbahak-bahak.

    “Ha.ha.ha..ha..ha.! Kamu bercanda kan....? Memangnya kamu pintar memancing ? Bisa apa kamu, bisa sehebat seperti pak Kirun? Bisa tambah lapar kalau kamu kelamaan mancing!”, kata Dira lantang. “Lagipula”, lanjutnya, “semua orang di dusun ini kan tahu kalau kamu itu tidak jago memancing.”
    Kedy hanya tersenyum mendengar sindiran Dira

    “Biar saja”, jawabnya. pede. “Aku yakin kalau aku berusaha pasti aku akan bisa”.

    Begitulah. Keesokan harinya, Kedy mulai mengikuti dan mengamati pak Kirun yang sedang memancing. Ia kemudian mencoba untuk membuat tongkat pancingnya sendiri dan menanyakan kepada pak kirun, apakah kailnya sudah benar atau belum. Dengan tekun ia berusaha memahami apa maksud perkataan pak kirun, hingga akhirnya ia berhasil membuat tongkat pancing yang kuat dan kokoh.

    Sesuai rencananya, Dira menunggu di ujung jalan hingga pak kirun lewat dan mengiba-iba kepadanya untuk meminta seekor ikan hasil tangkapannya. Dasar cerdik, pak kirun pun tidak kuasa menolak permintaannya.

    “Lihat nih,” ujar Dira pada Kedy sesampainya di rumah, “ikan pemberian pak kirun. besar bukan? Pasti lezat jika dibumbu lalu dibakar dan dimakan dengan sambal...,lalu . Mana hasil memancing mu hari ini ?”

    Kedy menunjukkan kail buatannya dengan bangga.

    “Nih”, katanya sambil tersenyum. “Hari ini aku memang belum bisa membawa ikan, tapi aku sudah bisa membuat tongkat pancingku sendiri.”

    “Terserahlah,” tukas Dira. “Kok mau-maunya sih repot begitu.”

    ***
    Hari demi hari berlalu. Kedy terus berusaha untuk belajar tehnik memancing ikan dari pak kirun. Mulai dari memilih umpan, mencari tempat yang banyak ikannya, hingga cara menarik ikan agar tidak terlepas dari kaitannya. Sedangkan Dira hanya melalui hari-harinya dengan seribu satu alasan untuk dapat menaklukkan hati pak Kirun

    Lama kelamaan, pak kirun pun jenuh. Ia tidak mau lagi memberikan ikannya kepada Dira meskipun, Dira sudah memohon sambil bermelas-melas. Sebaliknya, Kedy semakin ahli dalam memancing dan sudah dapat menangkap ikan sendiri walau tak sebanyak hasil memancingnya pak kirun. Melihat Deri yang menangis tersedu-sedu karena tidak mendapatkan makanan hari itu, Kedy pun membagikan ikan hasil tangkapannya pada Dira.

    “Tuh kan, benar yang aku bilang”, kata Kedy bijak. “Lebih baik kita berusaha sendiri daripada selalu bergantung kepada orang lain. Meskipun kelihatannya susah, jika terus mencoba, pasti kita akan bisa.”

    Dira mengangguk perlahan. kali ini dia setuju dengan pendapat Kedy.

    Apa yang dilakukan kedy adalah hanya tidak mau hidup tergantung dengan orang lain,ia ingin berusaha walau di mulai dari hal yang terkecil, namun bila dijalankan dengan sungguh- sungguh akan menghasilakan sesuatu yang besar, kedy tidak mau mengadahkan tangan tanpa sedikit berjuang untuk mencapai sesutu yang memang dibutuhkannya, yang ada hanya kemaun untuk maju, kemauan untuk bangkit dari keterupukan.
    Cerita kedy membangkitkan inspirasi kita untuk memulai dari nol menuju kesuksesan baik itu dalam karir,keluarga,maupun dalam pengembangkan batin agar menjadi lebih baik lagi.
    Pertapa Siddharta pun mencapai kebuddhan bukan hanya duduk saja di bawah pohon bodhi, namun dari situlah beliau berjuangan mengembangkan batin, walau hambatan terus –menerus membayangi dan melumutkan cita-cita beliau untuk mencapai apa yang di cita-citakan terwujud, selama empat asankeya kappa, beliau menyempurkan parami dan enam tahun berjuang di hutan uruvela menghadapi rintangan dan tekanan namun dengan keteguhan dan kemauan yang tinggi untuk membebaskan kekotoran batin beliau mencapai pencerahan agung
    Jangan menjadi pesimis walau kita hanya bisa mencapai sesuatu hanya sebagaian yang kita cita-citakan namun lambat laut dengan usaha yang terus menerus kita akan dapat apa yang impi-impikan itu akan terwujud.dan kita harus berani mempunyai tujuan untuk maju, karena dengan mempunyai tujuan, kita akan termotipasi untuk mewujudkannya dengan tekad dan kemauan dan berusaha untuk meraihnya, daripada terus-menerus bergantung kepada orang lain, lebih baik jika kita berusaha untuk belajar dan meningkatkan kemampuan kita agar bisa seterusnya berdiri dan berusaha sendiri."
    Seperti tekad dan kemauan kedy ingin memancing ikan ia memulai bagaimana harus membuat kail , baru ia belajar bagaimana mengunakan kail untuk mendapatkan ikan.
    Seperti hidup kita untuk memulai kehidupan yang baik kita harus berani susah,berjuang dan baru kita mendapatkan hasil dari jeri payah kita, seperti Sang Buddha sabdakan :

    Bangun ! Bangkitlah !
    Untuk apa kau terus bermimpi ?
    Bagaimana mungkin engkau yang sakit dan tertusuk oleh panah kegagalan tetap tertidur?

    Bangun ! Bangkitlah !
    Latihlah dirimu untuk memenangkan kedamian.
    Janganlah biarkan raja kematian ,karena mengetahui engkau dalam keadaan lengah,menarikmu ke dalam dunianya.

    Lenyapkan kemelekatan ini,ikatanyang menjerumuskan para dewa dan mausia
    Jangan biarkan kesempatan ini berlalu,karena bagi mereka yang membiarkannya hanya ada neraka baginya.

    Kemalasan adalah kekotoran batin.
    Kekotoran batin itu datang dengan segala wujudnya dengan pengetahuan dan kewaspadaan,cabutlah panah penderitaan dari diri mu.

    (notes from My Friend Tedy Santibalo)
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. dawerzzzz M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 9, 2009
    Messages:
    1,511
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +1,135 / -0
    mantb inspiartif nya gan . memang kita tidak boleh bergantung ama orang. klo bisa usaha sendiri nanti juga ada kepuasan tersendiri klo anada punya kualitas
    mangkanya Pake lah PERTAMAX gan
    jangan lupa gan :grp: ama :thx:
     
    Last edited: Nov 21, 2009
  4. namie04 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 20, 2009
    Messages:
    1,124
    Trophy Points:
    146
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +1,317 / -0
    wahhh betul banget kalo jadi orang ga boleh tergantung sama orang laen
    walau sulit praktekinya T_T
    apalagi tergantung sama orang tua, kaya gw gini
     
  5. curiousboy M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 5, 2008
    Messages:
    396
    Trophy Points:
    141
    Ratings:
    +3,259 / -0
    mantaap inspirasinya gan,,,lanjutkan story2 kaya gini...
     
  6. kardusbekas Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 16, 2009
    Messages:
    103
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +0 / -0
    klo di Indonesia,
    rakyat kecil malah dikasih ikan (BLT)
    ga mbikin kondisi perekonomian meningkat

    seharusnya rakyat kecil dikasih lapangan kerja......
     
  7. crossbyte Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 25, 2009
    Messages:
    51
    Trophy Points:
    21
    Ratings:
    +3 / -0
    sayangnya memberikan lapangan kerja gak semudah yg kita pikirkan.. banyak faktor yg memang harus dipelajari lagi.. entah itu efektifitas penempatan dana untuk lapangan kerjaan, maupun keahlian calon tenaga kerja (rakyat yg belum bekerja).. memang butuh waktu lama, tapi lebih worthed dan berdampak jangka panjang..
    sayangnya klo gw liat dikebanyakan berita, di satu sisi rakyat justru malah menantikan hasil yg cepat dan pemerintah justru berpikir cari gampangnya.. makanya BLT lah yg muncul
     
  8. wingz Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 1, 2009
    Messages:
    138
    Trophy Points:
    16
    Ratings:
    +71 / -0
    bener tuh, apapun yang kita inginkan pasti akan tercapai jika kita berusaha, walaupun kelihatan mustahil namun dengan usaha yang tekun pasti akan membuahkan hasill...


    Inspiratif banget ceritanyaa...
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.