1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Ibuku Seorang Pembohong ?

Discussion in 'Lifestyle' started by zippo12, Oct 21, 2009.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. zippo12 M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Oct 19, 2009
    Messages:
    196
    Trophy Points:
    66
    Ratings:
    +73 / -0
    Sukar untuk orang lain percaya,tapi itulah yang terjadi, ibu
    saya memang seorang pembohong!! Sepanjang ingatan saya
    sekurang-kurangnya 8 kali ibu membohongi saya.. Saya perlu catatkan
    segala pembohongan itu untuk dijadikan renungan anda sekalian.
    Cerita ini bermula ketika saya masih kecil. Saya lahir sebagai seorang
    anak lelaki dalam sebuah keluarga sederhana. Makan minum serba kekurangan.

    -PEMBOHONGAN IBU YANG PERTAMA.
    Kami sering kelaparan. Adakalanya, selama beberapa hari kami terpaksa
    makan ikan asin satu keluarga. Sebagai anak yang
    masih kecil, saya sering merengut. Saya menangis, ingin nasi dan
    lauk yang banyak. Tapi ibu pintar berbohong. Ketika makan, ibu sering
    membagikan nasinya untuk saya. Sambil memindahkan nasi ke
    mangkuk saya, ibu berkata : ""Makanlah nak ibu tak lapar."

    - PEMBOHONGAN IBU YANG KEDUA.
    Ketika saya mulai besar, ibu yang gigih sering meluangkan watu
    senggangnya untuk pergi memancing di sungai sebelah rumah. Ibu
    berharap dari ikan hasil pancingan itu dapat memberikan sedikit makanan untuk membesarkan kami. Pulang dari memancing, ibu memasak ikan segar yang mengundang selera. Sewaktu saya memakan ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang bekas sisa ikan yang saya makan tadi.

    Saya sedih melihat ibu seperti itu. Hati saya tersentuh lalu memberikan ikan yg belum saya makan kepada ibu. Tetapi ibu dengan
    cepat menolaknya. Ibu berkata : "Makanlah nak, ibu tak suka makan
    ikan."

    - PEMBOHONGAN IBU YANG KETIGA.
    Di awal remaja, saya masuk sekolah menengah. Ibu biasa membuat kue
    untuk dijual sebagai tambahan uang saku saya dan abang. Suatu saat,
    pada dinihari lebih kurang pukul 1.30 pagi saya terjaga dari tidur. Saya melihat ibu membuat kue dengan ditemani lilin di hadapannya. Beberapa kali saya melihat kepala ibu terangguk karena ngantuk. Saya berkata : "Ibu, tidurlah, esok pagi ibu kan pergi ke kebun pula." Ibu tersenyum dan berkata : "Cepatlah tidur nak, ibu belum ngantuk."

    - PEMBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT.
    Di akhir masa ujian sekolah saya, ibu tidak pergi berjualan kue seperti biasa supaya dapat menemani saya pergi ke sekolah untuk turut menyemangati. Ketika hari sudah siang, terik panas matahari mulai menyinari, ibu terus sabar menunggu saya di luar. Ibu seringkali saja tersenyum dan mulutnya komat-kamit berdoa kepada Illahi agar saya lulus ujian dengan cemerlang. Ketika lonceng berbunyi menandakan
    ujian sudah selesai, ibu dengan segera menyambut saya dan menuangkan
    kopi yang sudah disiapkan dalam botol yang dibawanya. Kopi yang kental
    itu tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang ibu yang jauh lebih
    kental. Melihat tubuh ibu yang dibasahi peluh, saya segera memberikan
    cawan saya itu kepada ibu dan menyuruhnya minum. Tapi ibu cepat-cepat
    menolaknya dan berkata : "Minumlah nak, ibu tak haus!!"

    - PEMBOHONGAN IBU YANG KELIMA.
    Setelah ayah meninggal karena sakit, selepas saya baru beberapa
    bulan dilahirkan, ibulah yang mengambil tugas sebagai ayah kepada kami
    sekeluarga. Ibu bekerja memetik cengkeh di kebun, membuat sapu lidi
    dan menjual kue-kue agar kami tidak kelaparan. Tapi apalah daya seorang ibu. Kehidupan keluarga kami semakin susah dan susah.
    Melihat keadaan keluarga yang semakin parah, seorang tetangga yang baik hati dan tinggal bersebelahan dengan kami, datang untuk membantu ibu. Anehnya, ibu menolak bantuan itu... Para tetangga sering kali menasihati ibu supaya menikah lagi agar ada seorang lelaki yang menjaga dan mencarikan nafkah untuk kami sekeluarga.. Tetapi ibu yang keras hatinya tidak mengindahkan nasihat mereka. Ibu berkata : "Saya tidak perlu cinta dan saya tidak perlu laki-laki."

    - PEMBOHONGAN IBU YANG KEENAM.
    Setelah kakak-kakak saya tamat sekolah dan mulai bekerja, ibu pun sudah tua.. Kakak-kakak saya menyuruh ibu supaya istirahat saja di rumah. Tidak lagi bersusah payah untuk mencari uang.
    Tetapi ibu tidak mau. Ibu rela pergi ke pasar setiap pagi menjual
    sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakak dan abang yang
    bekerja jauh di kota besar sering mengirimkan uang untuk membantu
    memenuhi keperluan ibu, pun begitu ibu tetap berkeras tidak mau
    menerima uang tersebut. Malah ibu mengirim balik uang itu, dan ibu
    berkata : "Jangan susah-susah, ibu ada uang."

    - PEMBOHONGAN IBU YANG KETUJUH.
    Setelah lulus kuliah, saya melanjutkan lagi untuk mengejar gelar sarjana di luar Negeri.. Kebutuhan saya di sana dibiayai
    sepenuhnya oleh sebuah perusahaan besar. Gelar sarjana itu saya sudahi
    dengan cemerlang, kemudian saya pun bekerja dengan perusahaan yang telah membiayai sekolah saya di luar negeri. Dengan gaji yang agak
    lumayan, saya berniat membawa ibu untuk menikmati penghujung hidupnya
    bersama saya di luar negara. Menurut hemat saya, ibu sudah puas bersusah payah untuk kami. Hampir seluruh hidupnya habis dengan penderitaan, pantaslah kalau hari-hari tuanya ibu habiskan dengan keceriaan dan keindahan pula. Tetapi ibu yang baik hati, menolak ajakan saya. Ibu tidak mau menyusahkan anaknya ini dengan berkata ; "Tak usahlah nak, ibu tak bisa tinggal di negara orang."

    - PEMBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
    Beberapa tahun berlalu, ibu semakin tua. Suatu malam saya menerima
    berita ibu diserang penyakit kanker di leher, yang akarnya telah menjalar kemana-mana. Ibu mesti dioperasi secepat mungkin. Saya yang ketika itu berada jauh diseberang samudera segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Saya melihat ibu terbaring lemah di rumah sakit, setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap wajah saya dengan penuh kerinduan. Ibu menghadiahkan saya sebuah senyuman biarpun agak kaku karena terpaksa menahan sakit yang menjalari setiap inci tubuhnya. Saya dapat melihat dengan jelas betapa kejamnya penyakit itu telah menggerogoti tubuh ibu, sehingga ibu menjadi terlalu lemah dan kurus. Saya menatap wajah ibu sambil berlinangan air mata. Saya cium tangan ibu kemudian saya kecup pula pipi dan dahinya. Di saat itu hati saya terlalu pedih, sakit
    sekali melihat ibu dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu tetap
    tersenyum dan berkata : "Jangan menangis nak, ibu tak sakit."

    Setelah mengucapkan pembohongan yang kedelapan itu, ibunda tercinta menutup matanya untuk terakhir kali. Dibalik kebohongannya, tersimpan cintanya yang begitu besar bagi anak2nya.

    Anda beruntung karena masih mempunyai orangtua... Anda boleh memeluk
    dan menciumnya. Kalau orangtua anda jauh dari mata, anda boleh menelponnya sekarang, dan berkata, 'Ibu/Ayah, saya sayang ibu/ayah.'
    Tapi tidak saya lakukan, hingga kini saya diburu rasa bersalah yang amat sangat karena biarpun saya mengasihi ibu lebih dari segala-galanya, tapi tidak pernah sekalipun saya membisikkan kata-kata itu ke telinga ibu, sampailah saat ibu menghembuskan nafasnya yang terakhir.

    Ibu, maafkan saya. Saya sayang ibu.......
    Tulisan ini kiriman seseorang, sangat menyentuh... terima kasih.
    Saya publish kembali untuk renungan kita semuanya.
     
    Last edited: Oct 21, 2009
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Tetsu_85 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Jan 26, 2009
    Messages:
    229
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +50 / -0
    jadi pingin nangis.......:onion-10:

    mama... i love you!!!!

    btw,
    aye PERTAMAX bro
     
    Last edited: Oct 21, 2009
  4. jerukno15 Veteran

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jun 30, 2009
    Messages:
    1,951
    Trophy Points:
    251
    Ratings:
    +18,486 / -0
    :takut:
    wah baru diem dieman sama nyokap nee.....
    merenung bentar...:ehem:
    cari kata kata buat minta maap...
    resolve conflict between us
    :madesu:

    love you mom...:sedih:
    :sayangku:
     
  5. Uzumaki56 Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 12, 2009
    Messages:
    73
    Trophy Points:
    27
    Ratings:
    +1,067 / -0
    :rockon: uyeh... I LOVE MOM :rockon:
     
  6. rampeg Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Jun 17, 2009
    Messages:
    6,029
    Trophy Points:
    261
    Ratings:
    +9,371 / -1
    Repost ama yang INI

    close ah :lalala:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.