Hubungan Berbelanja dengan Percintaan

Bayangkan anda akan berbelanja celana jins. Apakah anda tipe orang yang menemukan jins yang bagus-ukuran pas, model yang menarik, harga sesuai-tapi masih merasa anda perlu mencari di toko-toko lain sebelum memutuskan membeli-sekiranya ada yang lebih bagus lagi di toko lain?

Atau anda adalah tipe yang menemukan celana jins yang bagus-ukuran pas, model yang menarik, harga sesuai-lalu anda langsung membelinya - kenapa harus mencari yang lebih lagi ketika anda sudah menemukan satu yang cocok?

Bagaimana dengan menonton TV? Beberapa orang akan menonton acara yang sangat mereka suka, tapi mereka masih mengganti-ganti saluran yang ada. Yang lain, sekali menemukan acara yang mereka suka mereka akan tetap menontonnya tanpa mengganti saluran lain lagi.

Bagaimana dengan mendengarkan musik di radio? Apakah anda begitu anda menemukan lagu yang anda suka namun masih mengganti stasiun radio lain? Atau anda tetap mendengarkan musik yang sedang diradio tersebut?

Berikut ini adalah contoh orang yang dikatakan sebagai si tidak puas dan si puas. SATISFICERS.

Si tidak puas adalah orang yang selalu menginginkan hal yang benar-benar terbaik. Akibatnya, mereka cenderung terus mencari, meskipun apa yang mereka miliki sudah baik. "Bagaimana saya bisa yakin apa yang saya miliki yang terbaik - kecuali bila saya terus mencari?"

Si puas, sebaliknya, cenderung merasa puas ketika standar tertentu yang mereka inginkan sudah terpenuhi. Saat mereka menemukan celana jins yang sangat bagus, acara TV yang menarik, lagu yang enak didengar, "kenapa masih terus mencari ketika saya sudah memiliki alternatif yang sangat bagus?"

Penelitian telah mengungkapkan bahwa ketika membandingkan antara si tidak puas dengan si puas:
- Si tidak puas lebih banyak membandingkan produk (bahkan setelah melakukan pembelian)
- Si tidak puas membutuhkan waktu lebih lama untuk memutuskan membeli.
- Meskipun sudah membeli mereka cenderung kurang merasa positif atas apa yang sudah mereka beli.
- Si tidak puas menghabiskan banyak waktu memikirkan alternatif lain yang mungkin mereka lewatkan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di University of St. Thomas, yang mempelajari hubungan antara si tidak puas dan si puas dan berbagai aspek dalam, berikut ini adalah hasilnya:

Si tidak puas lebih merasa tidak yakin/ragu/ambivalen akan prospek pernikahan, misalnya, mereka kemungkinan besar akan memiliki pendapat: "Salah satu hal terberat dari pernikahan adalah pernikahan memaksa anda untuk menutup semua alternatif pilihan yang ada." [Ingat berapa lama yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan membeli]. Jika anda memiliki hubungan dengan si tidak puas (dan berharao menikah), waspadalah mereka akan "berbelanja" sangat lama sebelum akhirnya membeli.

Meskipun si tidak puas menyatakan mereka sedang jatuh cinta, mereka memiliki lebih sedikit keintiman, lebih sedikit gairah, dan lebih sedikit komitmen dalam hubungan percintaan mereka dibanding dengan si puas. [Ingat fakta bahwa si tidak puas merasa kurang positif atas barang yang mereka beli].

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS