Hamil, Paling Pas Tidur Miring

TIDUR sangat diperlukan ibu hamil untuk menjaga stamina tubuh. Idealnya, ibu hamil tidur minimal delapan jam dalam sehari. Sebab, kurang tidur memicu kelelahan, stres, dan berkurangnya nafsu makan. ''Kualitas tidur harus dijaga. Benar-benar istirahat. Bukan sekadar rebahan,'' kata dr Amang Surya SpOG.

Kurang tidur pada ibu hamil tidak berdampak langsung terhadap perkembangan janin. Namun, hal itu bisa berpengaruh pada kondisi psikologis ibu. ''Dampak psikis ini yang memengaruhi perkembangan janin,'' imbuhnya.

Amang menjelaskan, pada kehamilan trimester awal, ibu hamil dapat tidur dan beristirahat dengan berbagai posisi, asal nyaman. ''Ketidaknyamanan tidur pada trimester awal lebih banyak akibat rasa tidak enak karena masalah perut. Agar tidak muntah, tidur miring,'' jelas spesialis kebidanan dan kandungan RS Mitra Keluarga Surabaya itu.

Ibu hamil sebaiknya tidak khawatir bayi dalam kandungan merasa tak nyaman atau terancam bahaya. Sebab, tubuh ibu diciptakan begitu unik sehingga dapat memberikan perlindungan. ''Apalagi, janin dalam kandungan mengapung dalam cairan ketuban dan mempunyai ruang untuk bergerak bebas,'' katanya.

Tidur dengan posisi tengkurap aman buat ibu hamil. Tapi, biasanya, pada kehamilan trimester pertama, mulai terjadi pembesaran payudara. Lagi pula, payudara lebih sensitif. Karena itu, timbul ketidaknyamanan saat tidur dalam posisi tengkurap.

Ketika perut mulai membesar pada awal trimester kedua, tidur dengan posisi tengkurap sangat tidak nyaman. Sebab, paha perlu disokong bantal untuk dapat tidur tengkurap. ''Faktor fisiologis atau bentuk badan ibu hamil paling berpengaruh pada trimester kedua hingga masa persalinan,'' tutur Amang.

Tidur dengan posisi terlentang tidak dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu. Sebab, tidur dengan posisi terlentang berarti meletakkan seluruh berat rahim ke tubuh bagian belakang, usus, dan vena cava inferior (pembuluh darah besar). Tidur dengan posisi terlentang juga meningkatkan risiko sakit pinggang, wasir, dan gangguan pencernaan. Selain itu, lanjut Amang, mungkin saja pernapasan dan sirkulasi terganggu. Posisi tidur terlentang pada trimester kedua dan ketiga juga memengaruhi tekanan darah. ''Pada beberapa kasus, tidur terlentang mengakibatkan penurunan tekanan darah. Efeknya, ibu hamil mudah pusing,'' tambahnya.

Menurut Amang, posisi miring ke kiri paling dianjurkan. Pada posisi itu, janin mendapat keuntungan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta. Vena besar (vena cava inferior) di bagian belakang sebelah kanan tulang belakang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Posisi tersebut juga membantu ginjal membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu. Efeknya, pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, dan tangan ikut berkurang. ''Sebaliknya, tidur miring ke kanan juga bagus untuk calon bayi,'' jelasnya. (ai/c6/nda)

sumber:jawapos

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS