fusi nuklir laboratorium

[FONT=&quot]Ilmuwan berhasil mendemonstrasikan fusi nuklir di dalam laboratorium, meski energi yang dihasilkan masih terlalu kecil. Terobosan untuk masalah energi dunia. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Meniru proses penciptaan energi melalui fusi nuklir seperti yang terjadi di dalam inti matahari atau bintang-bintang merupakan cita-cita para ilmuwan selama bertahun-tahun. Cita-cita itu tampaknya sudah dicapai oleh ilmuwan dari University of California di Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, dengan melakukan eksperimen di laboratoriumnya. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Seth J. Putterman, fisikawan University of California, melaporkan keberhasilan eksperimennya itu dalam jurnal Nature edisi Kamis (28/4) kemarin. Putterman menciptakan generator fusi seukuran telur ayam yang mengakselerasikan atom-atom hidrogen dan menghantamkan atom-atom itu bersama-sama untuk menghasilkan helium. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Memang alat itu tidak terlalu efisien untuk menghasilkan listrik atau bentuk energi lainnya. Namun, para ilmuwan yakin, generator itu suatu hari nanti dapat digunakan dalam roket pendorong wahana antariksa, pengobatan penyakit, atau pelacak bom. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Klaim tentang keberhasilan melakukan reaksi fusi memang bukan kali ini saja. Pada 1989, Dr B. Stanley Pons dari University of Utah dan Martin Fleischmann dari Southampton University di Inggris mengejutkan dunia ketika mereka melaporkan keberhasilan melakukan fusi dingin pada suhu kamar. Namun, mereka gagal mengulangi eksperimen tersebut. Itulah yang membuat para ilmuwan lain tak mempercayai klaim mereka. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot]Berbeda dengan klaim 1989 itu, eksperimen tim UCLA ini dianggap dapat dipercaya oleh sebagian besar ilmuwan karena tidak melanggar prinsip-prinsip dasar fisika. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] "Tidak ada kontroversi karena mereka menggunakan metode yang telah dicoba dan benar," kata David Ruzic, profesor teknik nuklir dan plasma pada University of Illinois di Urbana-Champaign. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot]Tenaga fusi disebut-sebut sebagai sumber energi pamungkas dan alternatif energi bersih bagi bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak bumi. Apalagi cadangan sumber energi fosil diperkirakan tinggal 50 tahun lagi. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Dalam reaksi fusi, atom-atom cahaya disatukan dalam proses bersuhu tinggi yang melepaskan sejumlah besar energi. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot]Tenaga fusi juga ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi udara atau limbah radioaktif seperti yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga nuklir modern. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Dalam eksperimen UCLA, para peneliti menempatkan sepotong kecil kristal lithium tantalate yang dapat membangkitkan sebuah medan listrik kuat ke dalam ruang hampa udara yang diisi gas deuterium--bentuk dari hidrogen yang mampu melakukan peleburan. Kemudian peneliti mengaktifkan kristal itu dengan cara memanaskannya pada suhu 10 derajat Celsius. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Kristal lithium tantalate adalah materi yang berada dalam kelompok yang disebut pyroelectric. Materi pyroelectric ini akan menghasilkan medan listrik yang kuat bila dipanaskan atau didinginkan. Pyroelectric telah diketahui sejak lama, ditemukan sejak 314 Sebelum Masehi oleh murid Aristoteles. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Sebagai hasil, medan listrik menciptakan sebuah sorotan aliran atom-atom deuterium yang menabrak sebuah sasaran di dekatnya, sehingga semakin banyak deuterium yang melekat. Ketika beberapa atom deuterium bertubrukan dengan imbangannya pada sasaran, mereka melebur. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Reaksi tersebut menghasilkan sebuah isotop helium dengan beberapa partikel subatomik yang disebut neutron. Inilah ciri dari reaksi fusi. Memang, eksperimen tersebut tak menghasilkan energi yang lebih besar dari yang diperoleh. Alat itu hanya menghasilkan seribu neutron per detik, terlalu kecil bahkan untuk demonstrasi fisika. Putterman mengatakan, eksperimen selanjutnya akan difoskuskan pada penghalusan teknik untuk potensi kegunaan komersial, termasuk merancang pembangkit neutron portabel yang dapat digunakan untuk pengeboran sumur minyak atau melacak bagasi dan kargo di bandar udara. Pembangkit neutron komersial mampu membuat setidaknya sepuluh juta neutron per ******* [/FONT][FONT=&quot][/FONT]
[FONT=&quot] Saat ini, nuetron diciptakan dalam reaktor nuklir atau akselerator partikel yang dapat memakan biaya jutaan dolar untuk pembangunan dan perawatan. Keberhasilan Putterman dan timnya, Brian Naranjo dan James Gimzewski, membuka potensi penciptaan generator neutron portabel yang lebih murah. [/FONT][FONT=&quot][/FONT]