1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Forever Single? (Cerita Bersambung)

Discussion in 'Fiction' started by kebbrass, Aug 6, 2014.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. kebbrass Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 28, 2012
    Messages:
    138
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +34 / -0
    Dua Tahun​


    Keli mengenakan sebuah kemeja berwarna putih, dilapisi jas hitam, dan celana bahan berwarna hitam, sepatu pantoufel, dan rambutnya tertata dengan baik, jabrik, tapi keren. Keli terduduk di sebuah kursi dengan meja bundar di hadapannya, bersama teman-temannya, mereka berkumpul pertama kalinya dalam dua tahun terakhir. Keli memang sangat sibuk di kampusnya, ia ingin lulus cepat dan kembali ke Jakarta secepatnya. Sebenarnya, di dalam pikirannya, hal pertama setelah memenuhi janjinya kepada Alin untuk datang ke acara promnite adalah melihat Lia. Sudah dua tahun dirinya memendam perasaan rindu dan penasaran bagaimana dengan kabar Lia. Keli dan Angel tinggal di sebuah rumah sewaan di Amerika, hubungan Keli dan Angel sudah seperti dulu lagi, sebagai sahabat, walaupun Angel pernah berkata kepada Keli,

    “Seandainya nanti lo merasa kalo diri lo udah jomblo kelamaan, gue mau kok mengakhiri kejombloan lo dengan jadi cewek lo hehehe”

    Tapi Keli yakin, bahwa di dalam hatinya, hanya ada satu orang cewek yang menurutnya pantas buat mengisi hatinya, tidak sebagai sahabat, tidak sebagai adik, melainkan sebagai seseorang yang dia cinta. Malam sebelum kepulangan Keli dan Angel ke Jakarta, Keduanya menghabiskan waktu di balkon rumah sewaan mereka dengan minum bir dan ngobrol,

    “Udah 2 tahun ya Kel gak pulang, gimana ya keadaan rumah sekarang?” kata Angel ke Keli.

    Keli meneguk bir nya dan berkata,

    “Yaa, mana gue tau ngel, kan itu rumah lo bukan rumah gue.. Kalo rumah gue sih gue yakin masih berdiri tegak” kata Keli.

    “Hahahaha. Rese lo! Jayus!” kata Angel kesal, lalu meneguk bir nya.

    “By the way Kel, cerita dong ke gue, dulu lo sama cewek itu siapa ya namanya, gue lupa, yang dulu kita pernah ketemu di kafe itu..aduuh siapa siiih?” Tanya Angel ke Keli sambil sok imut.

    “Lia..” kata Keli singkat.

    “Iya Lia.. gimana sih hubungan lo sama dia? Lebih deket daripada kita?” Tanya Angel penasaran.

    “Ya enggak lah, kita kan udah kayak bayi kembar siam, rumah lo sama rumah gue deketan, tiap hari gue liat lo, sampe makan aja disuapin bareng lo. Gue sama Lia dulu awalnya sebatas teman aja, dia anak murid MOSan gue, dulu gue bikin dia pingsan gara-gara squat jump siang bolong, gue gak enak sama dia, besoknya gue bawain dia sarapan, eh dari situ kita makin deket. Dan akhirnya yaaa, HTS. Hubungan tanpa status yang jelas.” Kata Keli meyakinkan Angel kalo Angel itu berbeda dengan Lia. Sahabat. Titik. Gak Lebih.

    “HAHAHAHA iya apa Kel? Gue aja lupa pernah disuapin barengan sama elo? Hahaha.. terus terus gimana hubungan lo sama dia sekarang? Baik-baik aja?” Tanya Angel.

    “Terakhir sih, ya gitu, rusak.. ” kata Keli.

    “Rusak? Rusak gimana?” Tanya Angel penasaran.

    “Inget kejadian di café waktu itu? Yang gue mau anterin dia pulang?” Tanya Keli ke Angel.

    “Iya inget inget.. kenapa emangnya?” Tanya Angel lagi.

    “Gue ditampar sama dia.. Trus dia bilang, jangan kontak gue lagi, jangan hubungin gue lagi dan seterusnya dan seterusnya..” kata Keli sambil meneguk birnya lagi.

    “Loh? Kok gitu? Katanya elo udah deket banget? Gimana sih? Gue bingung jadinya.” Kata Angel.

    “Dia pikir, kita tuh pacaran, makanya dia ngerasa kalo gue permainin dia.. padahal gue sayang banget sama dia..” kata Keli menjelaskan.

    Angel sebenernya tau soal itu, otaknya sudah menangkap sinyal ketika dirinya melihat Lia cuekkin Keli di café waktu itu.

    “Ohh I see.. kok lo baru ngomong ke gue sekarang sih? Yah, gue jadi gak enak Kel sama elo..” kata Angel ke Keli.

    “yaelah, santai aja kali, gue mah gak baperan orangnya, elo bukan sumber masalah di sini ngel..” kata Keli meyakinkan Angel.

    “Terus masalahnya apa?” Tanya Angel makin penasaran.

    “Gue… pengecut ngel.” Kata Keli lesu.

    Keli memandang langit malam, dan matanya terpaku pada sebuah lingkaran berwarna putih, bulan purnama.

    “…” Angel terdiam. Bingung mau menjawab apa.

    “Seandainya waktu itu gue punya keberanian kayak lo sewaktu di puncak dulu..mungkin sekarang semuanya bakalan baik-baik aja, gak ada masalah apa-apa antara gue sama Lia.” Kata Keli dengan tatapan mengarah ke langit.

    Angel memahami maksud Keli, tidak ingin melihat sahabatnya makin sedih, Angel berkata,

    “hahaha, Kel, nyatain perasaan lo ke Lia.. Gimana dia bisa tau kalo lo sayang sama dia? Kalo elo nya aja ga berani ngomong? Yaa, terserah lo sih.. yaudah lah, Masuk yuk, besok jam 8 take off, gabisa telat, kalo engga si Alin bakalan mukulin lo pas sampe Jakarta.” Kata Angel ke sahabatnya, Keli.

    Keli Cuma menghembuskan nafas berat, dan berkata,

    “Lo duluan aja ngel, gue abisin ini dulu..” kata Keli sambil menunjuk botol bir.

    “hahaha.. okelah, gue masuk ya” kata Angel .

    “oke, good night ngel.. bangunin gue yak besok pagi..” kata Keli ke Angel.

    Angel Cuma mengangguk sambil tersenyum, ketika kakinya menginjak karpet ruangan TV di rumah sewaan itu, langkahnya terhenti, badannya berbalik dan berkata,

    “Oh iya Kel, pikirin omongan gue barusan, dan.. Seandainya nanti lo ditolak Lia, dan elo merasa kalo diri lo udah jomblo kelamaan, gue mau kok mengakhiri kejombloan lo dengan jadi cewek lo hehehe” kata Angel setengah bercanda.

    Keli menatap Angel dan berkata,

    “hahahaha.. kampret lo.. by the way, makasih ya ngel..” kata Keli sambil tersenyum.

    Angel mengangguk lagi,tersenyum tanpa arti, dan berjalan menuju ke kamar. Keli masih menatap langit, mulutnya meneguk bir dan otaknya terbayang akan manisnya wajah Lia ketika besok lusa mereka bertemu di promnite kelulusan Lia. Betapa cantiknya penampilan Lia, Keli bisa membayangkan, betapa awkwardnya ketika mereka bertemu dan saling menyapa menanyakan kabar. Keli tersenyum. Keli mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusan di meja, dan membakarnya, teringat akan kata-kata Lia di mobil ketika akan pergi hiking bersama ketika masih MOS dulu,

    “Kenapa sih cowok mesti ngerokok? Mau keliatan keren?”

    Keli terdiam sebentar, kemudian membuang rokok yang baru dibakarnya itu. Keli menatap langit malam, dan tersenyum lebar lalu berkata pelan,

    “Lia.. elo sukses buat bikin gue berpikiran kalo gue akan selamanya single.. “

    Keli masuk ke dalam kamarnya, dan tertidur pulas malam itu.

    Kembali ke promnite, Keli dan kawan-kawannya masih terduduk mengelilingi meja bundar di aula sekolah, mata Keli menangkap sebuah pemandangan, Lia. Keli tersenyum kecil lalu berkata dalam hati,

    “Tuhan, kasih saya keberanian.. malam ini saja”

    21! Enjoy!
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. kebbrass Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Sep 28, 2012
    Messages:
    138
    Trophy Points:
    17
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +34 / -0
    Akhir Dari Penantian​


    Keli dan kawan-kawannya terduduk melingkari sebuah meja bundar, suara canda tawa terdengar lumayan keras dari arah mereka. Keli berpikir, apa yang harus dia lakukan ketika nanti dia berpapasan dengan Lia? Apa yang harus dibicarakan? Angel memperhatikan gerak-gerik Keli, Angel tau, kalo Keli pengen banget ngobrol sama Lia. Angel kemudian berdiri, dan berjalan menuju ke arah Lia, Keli tidak memperhatikan, pandangannya kosong, menatap gelas. Angel berjalan mendekati Lia, lalu menepuk pundak Lia,

    “Hai Li, apa kabar? Inget kakak ga?” Tanya Angel sambil tersenyum ramah.

    “kak Angel? Waah, inget dong kak.. walaupun waktu itu Cuma pernah ketemu sekali hehehe..” kata Lia cengengesan.

    “Hahaha.. muka kakak pasaran ya Li? Makanya gampang di inget hehe” kata Angel basa-basi.

    “haha engga lah kak, kakak cantik gini.. by the way kak, kakak dateng sama siapa? Bukannya kakak lagi studi di Amrik?” Tanya Lia penasaran.

    “Gue dateng sama Keli Li, udah janji sama Alin waktu itu..” kata Angel seraya menunjuk ke Keli.

    Lia sangat terkejut. Matanya mencari-cari dimana Keli berada. Adit menyadari kalo Lia berperilaku aneh, ketika mata Lia menemukan Keli, Adit segera mencara arah pandangan Lia, dan Adit hanya terdiam. Adit tersadar, kalo cewe yang selama ini dia suka ternyata masih memendam perasaan untuk cowok lain. Hatinya berat, namun dirinya merasa tidak memiliki hak untuk menahan Lia.

    Lia tersenyum memandang Keli dari jauh. Angel menatap wajah Lia. Angel sadar, kalau Lia masih punya perasaan terhadap Keli, Angel lalu berkata,

    “Lo gak mau nyapa Keli Li?” Tanya Angel.

    “ha? Nyapa kak Keli?..” Lia terdiam.

    Sebuah penantian selama 2 tahun yang ditunggu-tunggu oleh Lia kini datang, tiba-tiba Jennie muncul di samping Lia,

    “Lia.. gue mau ngomong sebentar sama elo Li..” kata Jennie menarik tangan Lia.

    Lia seperti tersihir ketika memandang Keli, cowok yang dia sayang dulu, hingga sekarang. Jennie menarik tangan Lia, Lia pun mengikuti Jennie keluar aula, menuju ke selasar depan kelas.

    “Kenapa Jen?” Tanya Lia sambil celingak-celinguk, berharap kalau Keli lewat.

    “Li, kayaknya kak Keli masih ada perasaan deh sama elo.” Kata Jennie yakin.

    “Ha? Tau darimana lo? Ya engga lah pastinya, orang dia sekarang udah jadian sama temen masa kecilnya, cewek tadi yang lagi ngobrol sama gue itu loh..” kata Lia ke Jennie pasrah.

    “Ha? Serius? Lo tau darimana? Kok si Hudo gak bilang sama gue? Huuh kesel!” kata Jennie lalu meninggalkan Lia.

    Lia lalu kembali memasuki aula, mengambil tas kecilnya, lalu permisi pada Adit dan kawan-kawannya dengan alasan ke toilet. Adit tidak menjawab, hanya tersenyum pada Lia. Menunjukkan bahwa dirinya telah menerima apapun pilihan hati Lia nantinya. Lia berjalan mengarah keluar aula, Adit tiba-tiba memanggil Lia,

    "Li! sebentar!" kata Adit lumayan keras yang memancing pandangan semua orang di sekitarnya pada dirinya.

    "Kenapa kak?" tanya Lia tak bersemangat. Pikirannya kini dipenuhi ingatan mengenai Keli dan sebuah fakta di dalam otaknya, bahwa dirinya tidak dapat melepaskan Keli.

    "Gue tau elo gak ke toilet. Lo mau balik? mau gue anter.. engga! bukan! maksud gue..Lia.. gue.. gue percaya sama elo. Elo sendiri yang tau pilihan terbaik lo. Tapi lo harus tau, kalo elo suatu saat nanti perlu gue, elo bisa cari gue, telepon gue, datengin gue ke rumah. Gue pasti selalu ada buat elo." kata Adit pelan.

    Lia mengangguk sambil tersenyum dan berkata,

    "..Makasih kak. Kak Adit gak perlu khawatir. Maaf ya kak, udah minta kakak temenin, tapi akhirnya aku malah ninggalin kakak."

    Adit tersenyum. Lia berjalan lagi menuju ke pintu aula, tetapi, ketika keluar aula Lia hanya berdiri sendirian di selasar kelas. Langit sudah mulai gelap, Lia menopang dagunya di pembatas selasar.

    “Apa yang Jennie bilang bener gak sih?” pikir Lia.

    Tiba-tiba Angel yang masih memperhatikan Lia dari tadi, datang menghampiri Lia, ‘trok trok trok’ , suara sepatu hak tinggi Angel mengagetkan Lia,

    “Eh kak Angel..” kata Lia singkat sambil tersenyum kecil.

    “ngapain Li ke sini? Tadi katanya mau ngobrol sama temen?” Tanya Angel.

    “hahaha, udah kok kak..” kata Lia sambil tertawa tanpa makna.

    Keduanya terdiam, menatap langit sore yang oranye namun sudah mulai menggelap. Matahari terbenam di ufuk.

    “Kak.. Lia mau Tanya sesuatu sama kakak boleh?” kata Lia perlahan.

    “Hem? Tanya apa? Tanya aja Li, walaupun kita baru pernah ketemu dua kali sama ini, gapapa, Tanya aja, anggap aja kakak kayak sahabat kamu sendiri..” kata Angel sambil tersenyum ramah.

    Dan Lia pun memulai pertanyaan nya kepada Angel. Sementara itu, Keli menyadari kalo Angel menghilang dari tempat duduknya cukup lama, Keli mencari-cari Angel.

    “kemana sih ini anak? Jangan-jangan dia balik duluan lagi..” kata Keli pelan.

    Keli pun berdiri dari kursinya, dan bilang mau ke WC sebentar ke sahabat-sahabatnya, yang kontan langsung bilang,

    “MASIH AJA BESER KEL? HAHAHAHAHA” kata Edo,Hudo dan Wisnu kompak.

    Keli Cuma tersenyum kecut, lalu berpaling meninggalkan ketiga sahabatnya itu. Keli keluar dari pintu aula, dan melihat kalau Angel dan Lia sedang ngobrol. Tetapi Angel dan Lia belum menyadari kalau Keli ada di belakang mereka. Keli menghampiri Angel dan Lia yang sedang ngobrol berdua.

    “Kalian ngomongin apaan sih?” Tanya Keli spontan sambil memberatkan suaranya.

    Angel dan Lia jelas kaget, karena suara Keli sangat berat, seperti bapak-bapak.

    “Eh elo Kel, lagi ngobrol aja nih.” Kata Angel.

    Lia Cuma tersenyum kecil, kemudian berkata,

    “Apa kabar kak?” Tanya Lia.

    “Baik Li, buktinya gue masih bisa berdiri di sini kan..” kata Keli bingung, karena harus bersikap seperti apa di depan Lia.

    Lia Cuma tersenyum. Angel kemudian berkata,

    “Gue ke dalem dulu bentar, ambil HP..” kata Angel berpura-pura.

    Tinggal lah Keli dan Lia berdua di selasar sekolah. Matahari sudah terbenam sepenuhnya, lampu hiasan yang dipasang oleh panitia promnite bersinar terang berwarna putih.

    “Gimana studi di Amrik kak?” Tanya Lia basa-basi.

    “Ya gimana ya? Yang namanya studi..ya, susah Li..” kata Keli membalas.

    “…” keduanya terdiam lagi.

    Keli menatap langit gelap sore menjelang malam, tidak ada lagi warna oranye di langit.

    “Li, inget gak dulu? Gue pernah bilang kalo gue bakalan kangen banget sama keadaan kita sekarang, dimana kita bisa ngelihat langit malam sama-sama.” Kata Keli memecah kesunyian.

    Lia hanya terdiam, raut wajahnya menunjukkan kebahagiaan, senyuman manis tergambarkan di wajahnya.

    “Gue inget kok..” kata Lia singkat.

    Keduanya terdiam lagi. Mata mereka berdua memandang langit. Keli kemudian bertanya,

    “Tadi emang lo ngobrolin apa sama Angel Li?”

    Lia bingung, apakah ia harus mengelak, atau berkata jujur. Lia terdiam cukup lama,

    “Kalo gak mau cerita ya gapapa, rahasia cewek. Tapi hebat ya, Angel bisa semudah itu deket sama orang yang baru ketemu sekali.”

    Lia Cuma diam. Keli kemudian berbalik badan, dan berkata,

    “gue masuk dulu ya Li..” kata Keli melangkah, dalam hati dirinya berharap Lia menghentikannya.

    “Bentar kak..” Lia menghentikan langkah Keli.

    Keli membalikkan badannya lagi, langkahnya terhenti ketika Lia memberi tahu pembicaraannya dengan Angel.

    “Tadi gue nanya ke kak Angel, apa elo berdua pacaran atau engga..” kata Lia berkata jujur.

    Keli tersenyum kecil,

    “Udah tau jawabannya kan?” kata Keli lalu berjalan mendekati Lia lagi.

    Lia mengangguk.

    “Jadi jangan pernah salahin diri lo dengan alasan lo hadir di antara gue sama Angel. Gue sama Angel gak ada apa-apa kok.” Kata Keli sambil menatap wajah Lia.

    “Maaf ya kak, waktu itu gue salah sangka..” kata Lia menunduk.

    Keli memberanikan diri, menggerakkan tangannya mencubit pipi Lia.

    “Elo udah dewasa banget ya Li sekarang..” kata Keli pelan.

    Lia Cuma terdiam. Pipinya merona merah. Keli melepas cubitannya, lalu memposisikan dirinya di samping Lia dan berkata,

    “Lia.. menurut lo, gue pengecut ga?” Tanya Keli ke Lia.

    Lia menggeleng, kemudian mengangkat wajahnya menatap Keli,

    “Kok elo mikirnya kayak gitu kak? ” Tanya Lia.

    Keli kemudian menatap wajah Lia dan berkata,

    “Gue pengecut Li.. gue seorang pengecut, yang gak bisa menyatakan perasaan ke seorang wanita yang gue sayang 2 tahun yang lalu.” Kata Keli masih menatap wajah Lia.

    Lia hanya terdiam dan berpikir,

    “Siapa orang yang dimaksud sama kak Keli?” pikiran Lia menebak Angel.

    Lia memberanikan diri lalu bertanya,

    “kak Angel?” Tanya Lia.

    Keli menggeleng, lalu berkata,

    “Angel? Udah lama itu, lebih dari 2 tahun Li. Lagi pula, kan Angel udah bilang sendiri ke elo, kalo gue sama dia gak ada apa-apa. Dan 2 tahun yang lalu.. wanita itu adalah elo Li.. Sampai sekarang, perasaan gue ke elo gak pernah berubah. Elo adalah seorang wanita yang paling berarti dalam hidup gue. Elo seseorang yang buat gue ngerti apa itu cinta.” Kata Keli serius.

    Lia merasakan perasaan lega, pikirannya yang selama ini memberatkannya, pikiran mengenai dirinya tidak pernah disukai oleh Keli kini semua telah sirna. Tanpa disadari air mata Lia menetes perlahan. Keli mengusap air mata Lia. Lia memegang tangan Keli di pipinya dan berkata,

    “Apa kata-kata kakak barusan serius?” Tanya Lia ke Keli.

    Keli mengangguk pasti. Lia memeluk Keli. Keli perlahan membelai rambut Lia di dalam pelukannya. Keli tersenyum, penantiannya selama dua tahun ini telah terbayar. Keli kemudian melepas pelukannya ke Lia. Keli mencium kening Lia. Lalu Keli berkata lagi,

    “Lia, 3 tahun dari sekarang, tolong banget gue mohon, tunggu gue. Setelah gue selesai studi, gue bakal ngelamar elo..” kata Keli serius.

    Lia mengangguk pelan, lalu berkata,

    “Pasti.. walaupun 4, 5, 10 atau 20 tahun lagi pun. Gue pasti masih nunggu kak.” Kata Lia sambil menatap mata Keli.

    Keli memeluk Lia lagi. Angel menatap Keli dan Lia dari jauh,

    “Ini akhir penantian gue Kel.. semoga elo bahagia sama Lia.” Kata Angel dalam hati, bibirnya tersenyum karena melihat Keli bahagia.

    Angel berjalan keluar dari aula, di depan sebuah kelas, ada seorang petugas kebersihan melihat Angel berjalan sendirian, lalu petugas itu berkata,

    “Mbak cantik banget, seperti malaikat, namanya siapa mbak?” Tanya petugas itu.

    “hahaha bisa aja mas.. makasih. Nama saya Angel.” Kata Angel tersenyum.

    “Oooh Enjel toh mbak.. Enjel artinya malaikat toh mbak? Bener yo? Yo sesuai toh..” kata petugas itu mengangguk.

    Angel tersenyum manis lalu mohon diri dan berjalan terus menuju tangga, Angel mengeluarkan HPnya dan mengabarkan ke Alin bahwa ada urusan mendadak dan akan pulang lebih dahulu. Sementara itu Keli dan Lia masih berpelukan di selasar aula. Keli berbisik perlahan di dalam pelukannya dengan Lia,

    "Gue sayang elo Li.."

    Lia melepas pelukannya dari Keli dan berkata perlahan, "Makasih kak."

    Keli tersenyum kecil kemudian memeluk Lia lagi. Melepaskan rasa rindu dan memberikan rasa sayang yang selama ini tidak dapat diungkapkan oleh dirinya pada Lia.

    =END=

    PENUTUP :

    Malam promnite itu, adalah malam terakhir Keli melihat Angel, ketika Keli kembali ke Amrik, Keli mendapati bahwa barang-barang Angel sudah tidak ada, Keli mendapatkan kabar bahwa Angel pindah ke Jepang untuk melanjutkan studinya. Keli merasa bersalah kepada Angel, dan dirinya tidak memiliki keberanian untuk menghubungi Angel.

    3 tahun kemudian, Keli telah menyelesaikan studinya di Amrik dengan status Cum Laude. Hal pertama yang dilakukan Keli ketika pulang ke Jakarta adalah memperkenalkan Lia kepada orang tuanya. Keli menjelaskan bahwa dirinya akan menikahi Lia. Papa dan mama nya Keli tidak menentang, dan Keli pun segera melamar Lia. Keli datang ke rumah Lia sebagai seorang pria dewasa yang pastinya memiliki masa depan cerah. Keli melamar Lia di hadapan mama nya Lia dan Luna yang kini sudah kelas 5 SD. Mamanya Lia menyetujui, dan akhirnya Keli dan Lia menikah.

    Di hari pernikahan Keli dan Lia, Angel tidak hadir, dan sepulangnya dari honeymoon, Keli dan Lia mendapatkan kabar, bahwa Angel sudah menjadi seorang dokter di Jepang. Angel menitipkan sebuah surat kepada Alin untuk Keli. Keli membaca isi surat tersebut yang menjelaskan, bahwa Angel tetap sahabat Keli, sampai kapanpun, selamanya, dan berharap yang terbaik untuk Keli dan Lia, Angel juga meminta kepada Keli untuk melepaskan semua beban yang bersangkutan dengan dirinya. Angel meminta kepada Keli untuk tidak menyalahkan dirinya lagi.

    Setahun kemudian, Lia melahirkan seorang anak perempuan yang diberi nama Angel, sebagai sebuah tanda menghargai Angel yang telah memberikan jalan untuk Keli dan Lia.

    Sebetulnya bila Angel menginginkan Keli dan Lia tidak bersama, Angel bisa saja berkata pada Lia di depan aula ketika promnite, bahwa dirinya dan Keli pacaran, tetapi Angel lebih memilih kebahagiaan Keli ketimbang kebahagiaan dirinya. Kebahagiaan orang yang dicintainya lebih penting daripada kebahagiaan dirinya.

    Dan pada akhirnya, Keli dan Lia dapat berbahagia dengan pengorbanan dari seorang malaikat wanita bernama Angel.


    ================================================================
    Thanks to Admin and Moderator yang waktu itu udah bantuin hapus postingan kelebihan, dan makasih juga buat yang udah kritik dan baca cerita ini. Doakan ke depannya saya bisa nulis cerita yang lebih baik lagi dari ini. Enjoy the Ending!

    Special Thanks buat temen-temen yang udah bantuin mikirin ide 8 bab terakhir.

    Finally the ending, hope u guys enjoy my hard work and make sure to love this story! Wait for my next stories in the coming times!

    mohon maaf apabila banyak salah penulisan dan kata-kata yang gak berkenan, dan maaf juga langsung post banyak gini, biar sekaligus maksudnya, soalnya udah ngaret hampir sebulan dari janji kemaren hehe.
     
    Last edited: Jul 6, 2016
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.