Festival Solo Angkat Kembali Musik Keroncong

Solo: Himpunan Artis Musik Keroncong Indonesia (HAMKRI) menggelar sebuah festival keroncong di Ngarsopuro, Solo, Jawa Tengah, Ahad (25/7). Festival yang digelar selama dua hari ini, diikuti sekitar 20 grup keroncong dari berbagai daerah di Tanah Air. Ikut pula dalam acara ini dua grup keroncong dari Malaysia, yaitu, orkes keroncong Yayasan Warisan Johor dari Johor dan orkes keroncong Aswara dari Kuala Lumpur.

Banyak hal menarik yang bisa disaksikan dalam Solo Keroncong Festival ini. Misalnya saja grup keroncong Kembang Setaman, asal Karanganyar, Jateng. Mereka tampil dengan membawakan sejumlah lagu populer, seperti "Karena Ku Cinta Kau" yang dibawakan Bunga Citra Lestari, "Mau Dibawa Kemana" (Armada), dan "Kharisma Cinta" yang dibawakan (alm) Broery Pesoelima.

Meski bergenre pop, lagu-lagu tersebut ditampilkan secara indah dalam versi keroncong. Bukan sesuatu yang baru memang, namun karena lagu-lagu tersebut sedang digandrungi masyarakat, tak ayal penampilan kelompok ini mampu membius ratusan penonton yang memadati Ngarsopuro.

Solo Keroncong Festival yang pertama kali digelar ini adalah ajang untuk mengangkat kembali keberadaan musik keroncong yang belakangan mulai terpinggirkan. Ajang ini digagas HAMKRI pimpinan seniman keroncong ternama, Waldjinah.

Sempat mengalami kejayaan hingga 1960-an, musik keroncong mengalami masa sulit dalam perkembangannya sejak peristiwa berdarah G-30 S/PKI. Saat itu, musik keroncong dilarang untuk ditampilkan karena dianggap terpengaruh musik barat.

Musik keroncong mulai bangkit kembali sekitar 1989 dengan munculnya Orkes Keroncong Bintang Surakarta yang membawakan lagu berjudul Walang Kekek yang populer di akhir 90-an. Namun kebangkitan musik keroncong tersebut belum bisa menyamai masa kejayaan keroncong sebelum 1965 karena belum banyak generasi muda yang menggemari musik ini. Padahal musik keroncong diakui sudah menjadi bagian dari warisan budaya bangsa indonesia.

Sumber : Disini