1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

OriFic Diablo Falling 1st Book [Completed]

Discussion in 'Fiction' started by Heilel_Realz012, Mar 15, 2011.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    update terakhir buku pertama. ending + epilogue

    Act – 8.18 End Everything, The Truth and Sorrow


    “BLEEEEEEDAAAARRR!!!!!!!!”​


    Ledakan cahaya besar muncul dari dalam tubuh Legion dan menghempaskan tubuh – tubuh setan yg saling mengikat hancur menjadi abu berterbangan ke udara. Ledakan menggelegar itu menghempaskan aliran angin yg cukup besar yg dapat dirasakan oleh Pierre dan juga Million yg telah terluka cukup parah selama pertempuran. Mereka berdua menginjakan kaki lebih kuat pada dataran, berusaha bertahan dari posisi mereka dengan terus melihat kearah sosok Legion dimana Shade yg tertelan berada.

    Ditempat lain yaitu didalam tubuh legion, Shade terdiam dalam posisinya menusuk lurus kearah sosok tua Selvandor dan menikam jantung pria tua itu dengan tepat. Keadaan sekelilingnya yg sebelumnya bersuasanakan setan – setan yg saling mencengkram satu sama lain menjadi dinding, kini menyisakan kegelapan pekat tanpa ujung yg hanya menyisakan mereka berdua.

    Shade yg terdiam menunduk terngah – engah dalam posisinya berbicara pelan. “Kenapa kau berbuat hingga sejauh ini Selvandor? Apa yg sebenarnya kau cari dan ingin kau dapatkan?”

    Pria paruh baya yg sejak tadi tidak bergerak, berbicara pelan dengan suara yg berat. “Aku menginginkan Tangga untuk kembali padanya, hal yg semua manusia ingin dapatkan.. uhukk.. uhukk..”

    “Tangga?” Shade bingung dengan maksud dari perkataan Selvandor.

    “Rangkaian Sephirah sekarang hancur Shade.. Semuanya akan terus berputar kembali pada lingkaran tak berujung. Dan karena sebab itulah, harus ada yg menjadi sisi lain yg membuatnya seimbang. Aku telah memilihnya dan berupaya untuk mendapatkan jalan kembali pada-Nya sebagai bagian dari sisi Kegelapan. Kembali membangun dan mencoba Menyelaraskan jalan yg telah tertulis dimana semuanya harus melewati 10 bagian sephirah yg terangkai suci.

    Kau tahu? Hal itu tidak akan mudah dan tidak akan pernah bisa terlaksana jika kebenaran dari dunia yg sebenarnya tidak kembali. Kepalsuan ini akan menghambat dan menahan segalanya. Jiwa – jiwa dalam kubur akan tetap tersiksa abadi hingga Dunia ini kembali pada masa lalu dan penghakiman dapat dimulai. ”

    “Kenapa kau bersikeras untuk melihat akhir dari segalanya? jika benar apa yg kau katakan, Nerakalah yg akan menjadi tempat kau berada selanjutnya.”

    “Itu tidak menjadi masalah untukku.. Pengorbanan itu dibutuhkan untuk memberikan kesempatan lain bagi orang lain. Sebuah kesempatan untuk memperoleh balasan dari apa yg selama ini mereka jalani di dunia untuk mengakhiri segala perjalanan panjang ujian yg diberikan-Nya pada manusia.”

    Kata – kata Selvandor membuat Shade terkejut. Sebuah kata – kata yg keluar dari lawan terbesarnya yg telah merusak dunia ini menjelaskan suatu hal yg tidak pernah dia sangka akan keluar dari mulut jahatnya itu.

    “Kau tahu Shade? Tuhan mengetahui mengenai segalanya dan karena hal itulah Dia membiarkan rencana Sammael berjalan sejak ribuan tahun yg lalu.”

    “Aku tidak mengerti? Jika begitu siapa yg sebenarnya merupakan sisi yg salah?”

    “Di dunia ini tidak ada yg benar – benar baik dan benar – benar salah… kau seharusnya menyadari hal itu sejak dahulu.”

    “Tidak ada yg benar – benar baik dan salah..?”

    “Aku benar – benar kecewa, pada akhirnya kau tidak memilih salah satu dari dua jalan yg diberikan padamu. Segalanya sekarang terserah padamu. Third Veil telah terbuka penuh… gerbang dunia kedua terbuka dan para setan akan bermunculan di dunia ini. Jika kau ingin menghentikan semua kesengsaraan ini, lakukan apa yg seharusnya kau lakukan… Berikanlah manusia kedamaian.. berikan akhir bagi mereka.”

    Cahaya terang tiba – tiba muncul dari luka tusukan pada jantung Selvandor. Shade yg sebelumnya menunduk melirik kearah cahaya yg muncul itu dan melihat wajah tua Selvandor dengan mulutnya yg mengeluarkan darah, tersenyum padanya. Shade terpana, baru kali ini dia melihat wajah Selvandor benar – benar selayaknya manusia. Tidak ada bola mata merah menyala, yg ada hanyalah wajah tua dengan keriput dan matanya yg sayu memandang dirinya.

    “Maafkan atas apa yg coba aku bebankan padamu.. Maafkan atas semua hal yg telah kulakukan pada hidupmu.. Said Ibrahim..”

    Kata – kata terakhir Selvandor terdengar. Tubuh tua itu akhirnya menghilang menjadi abu dan hanya meninggalkan sekejap cahaya kilauan dari dalam tubuhnya yg akhirnya menghilang juga tanpa bekas. Abu dari Selvandor melayang – layang di udara dan akhirnya secara perlahan menghilang. Shade yg telah menyelesaikan semuanya, menurunkan senjatanya, menundukan kepala seraya memikirkan sesuatu didalam kegelapan.


    Apa arti dari semuanya? Semua ini harus dilakukan demi meluruskan rencana Tuhan? Segalanya adalah untuk Tuhan?


    ***​

    Million dan Pierre berdiri memandang kearah sosok legion yg sekarang berubah menjadi abu dan juga menjadi kepulan asap hitam berupa - uap. Lengkingan dan rintihan yg sebelumnya terdengar dimana – mana perlahan – lahan mulai menghilang. Terlihat juga oleh mata mereka, Lubang sihir hitam yg muncul sebagai portal kedatangan lawannya itu, perlahan – lahan bergerak berputar mengecil dan hilang dan menjatuhkan Kitab CODEX OF SATAN tergeletak dilantai.

    Mereka berdua masih merasakan cemas dengan apa yg terjadi pada Shade, sebab mereka tidak melihat tanda – tanda rekannya itu. “Dia baik – baik saja bukan?” ucap Million berharap tidak terjadi sesuatu yg buruk pada rekannya. “Dia tidak akan mati hanya dengan hal seperti ini..” jawab pelan Pierre dengan tersenyum.
    Ditengah kerisauan kedua Master Order itu, terlihatlah secara samar – samar dari balik kepulan asap hitam yg merupakan wujud terakhir dari tubuh Legion,sebuah bayangan hitam bergerak mendekat pada mereka.

    Sosok itu menembus kepulan asap hitam dan memperlihatkan sosok Lelaki dengan bola mata merah mengenakan jaket hitam sepanjang kaki dengan hoody yg tidak dikenakan, berjalan pelan menyeret pedang hitam yg dia pegang ditangan kanannya, dan memperlihatkan kondisi tubuh yg penuh luka.
    Dengan wajahnya yg lelah dan lusuh, pemuda yg telah berjuang keras itu melepaskan senyuman pada kedua rekannya yg sekarang terlihat gembira. “Bruukk!!!”

    Shade jatuh berlutut dilantai, dengan pedang hitam ditangannya yg digunakan untuk menopang berat tubuhnya. Pemuda ini merasakan kelelahan yg luar biasa. Tapi walaupun begitu dia merasakan lega karena semuanya telah selesai. Ya, untuk kali ini dalam hidupnya dia merasakan telah berhasil menyelesaikan apa yg dahulu dia mulai. Kelompok The Sect berakhir sampai disini. Pengejarannya selama ini mencari Selvandor akhirnya berakhir ditempat ini.

    “Drap!! Drap!! Drap!!” Pierre dan Million yg melihat rekannya terjatuh, berlari cepat mendekatinya dan memapahnya dengan memegang pundaknya dan berusaha untuk membuat Shade kembali berdiri.

    “Ini sangat tidak tidak keren ketika seorang Hero malah jatuh kelelahan setelah berhasil mengalahkan lawan terbesarnya..” Pierre yg memapah Shade berbicara sedikit bercanda.

    “Imej cool yg selalu kau berikan rusak dengan kondisimu sekarang ini Shade..” Million yg juga memapah Shade disisi yg lain ikut mengeluarkan kata – kata candaan.

    “Aku tidak pernah meminta kalian untuk memapahku seperti ini..” Shade yg masih kelelahan berbicara dengan nada yg dingin. Hal itu membuat Kedua temannya yg berada disamping dirinya yg sedang membantunya berjalan, menjadi tertawa.


    *******​
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    Act – 8.19 Just For You ~ Violin Theme for the Future part 1

    “Dia masih kehilangan kesadaran..” Pierre yg sedang berjongkok melihat kondisi Elenna yg terbaring dilantai menutupkan kedua matanya. Shade yg berdiri berada didepan Elenna bertanya pada Million, berapa waktu yg tersisa sebelum akhirnya missile diluncurkan.

    “Kita hanya memiliki waktu kurang dari 35 menit untuk bisa keluar dari dari Roma.”

    Pierre dan Shade yg mendengar itu terdiam tak bersuara sejenak. 35 menit adalah waktu yg sempit namun hal itu membuat Shade masih merasakan harapan. Pria berbola mata merah bergerak dari tempatnya, berjongkok dan menggendong tubuh Elenna dengan segenap tenaganya yg telah kembali pulih. “Dengan waktu yg tersisa, kita harus bisa keluar dari tempat ini.”

    ***​

    Shade yg menggendong Elenna dengan kedua tangannya, berlari bersama dengan Pierre dan Million yg berlari didepannya menyusuri kembali jalan yg sebelumnya mereka lewati. Mereka bertiga berlari kencang berusaha untuk sampai secepatnya pada gerbang depan Sanctri Petri agar segera tiba di St. Peters Square.

    Bagian- bagian ruangan terlewati, memperlihatkan suasana bekas pertempuran yg mereka lakukan melawan gerombolan anggota the Sect sebelumnya. Kendaraan perang, Gatling Gun, selongsong – selongsong peluru, lubang – lubang di dinding dan juga mayat – mayat mengenakan robe hitam menjadi view yg sekarang sedang terlihat.

    Tepat ketika langkah kaki mereka semakin dekat dengan gerbang luar, tiba – tiba Pierre yg melangkah berlari paling depan menghentikan langkahnya dan menyuruh yg lainnya segera berhenti. “Ada apa Pierre??” Million yg berhenti mendadak melihat kelakuan Pierre, bertanya sambil terengah – engah.

    “Kita semua tidak memiliki jalan keluar dari sini..”

    “Apa yg sebenarnya kau katakan!!” Million yg tidak mengerti dengan perkataan Pierre kemudian berlari mendekati posisi rekannya itu dan kaget dengan apa yg sedang dia lihat didepannya.

    Hamparan luas lapangan St.Peters Square sekarang terisi penuh dengan puluhan ribu sosok – sosok setan dengan tanduk runcing menjulang tinggi dan mata merah yg mereka miliki masing - masing. Dari sosok yg merangkak, proporsi tubuh yg sama dengan manusia, bahkan dengan ukuran tubuh yg besar penuh tanduk, mereka semua berada dan berdesak – desakan dilapangan luas itu.

    Anggota Order menyadari bahwa apa yg dikatakan sebelumnya oleh Selvandor mengenai terbukanya Gerbang Tabir Ketiga bukanlah hanya bualan belaka. Mereka semua merasakan keputusasaan di waktu yg terus berjalan dan semakin sempit.

    Tim Order merasakan kebingungan teramat sangat sekarang ini. Mereka tidak akan memiliki waktu yg cukup untuk melawan dan menerobos barikade setan yg menghalangi mereka didepan. “Apa yg harus kita lakukan sekarang? Apa harus menyerah setelah kita baru saja menyelesaikan semua ini?” Pierre menundukan kepalanya dan berbicara.

    “Jumlah Mereka benar – benar terlalu banyak…” Million menggeram dan juga terlihat begitu putus asa.

    Shade yg masih menggendong Elenna dengan kedua tangannya, mengetahui kesulitan yg sedang terjadi sekarang ini. Sang pemuda yg telah terluka cukup banyak pada tubuhnya dan memperlihatkan wajahnya yg kotor dengan bekas darah mengalir dimulutnya, memandang wajah gadis manis yg tidak sadarkan diri dipelukannya.

    Semuanya telah berubah sekarang. Sesuatu yg sebelumnya tidak berarti apa – apa, menjadi sesuatu yg begitu berarti untuknya. Shade yg juga merasakan keputusasaan yg sama seperti rekan – rekannya, menundukan kepalanya dan tersenyum. “Masih ada cara lain…”

    ***​

    “Itu bukanlah sebuah cara!!! Itu adalah pengorbanan!!!” Pierre dengan nada yg sangat tinggi mengeluarkan amarahnya mendengar rencana yg diusulkan oleh Shade.

    “Tidak ada cara lain, itu adalah satu – satunya jalan yg ada. Dengar Pierre, semua yg kita lakukan di Roma, semua perjalanan, dan perjuangan yg telah terlewati tidak boleh berakhir dengan kesia – siaan. Dunia yg sekarang telah berbeda dengan dunia yg sebelumnya kita jalani. Kalian harus memberitahukan semua informasi yg ada pada Order dan memperingatkan para Survivor yg tersisa mengenai sesuatu yg jahat yg telah datang.”

    “Aku tidak dapat menyetujui semuanya!! Kita datang kesini dalam tim, dan Kita harus keluar dari tempat ini bersama pula sebagai Tim!!”

    Shade yg sedang berdiri memandang wajah Elenna yg sekarang sedang duduk bersender pada dinding ruangan. “Lihatlah Elenna Pierre.. gadis yg seharusnya tidak masuk dalam semua masalah yg ada antara Order dan The Sect, telah menanggung beban itu dipundaknya dan menjadikan hal itu sebagai tanggung jawabnya juga hingga membuat kondisi dirinya seperti sekarang ini. Dia telah melakukan hal terbaik yg dia bisa lakukan untuk melindungi kita semua. Apa kau ingin membiarkannya merelakan pula nyawanya demi Order? Jika kau tidak bisa melakukan ini untukku, lakukanlah ini untuk Elenna.”

    Pierre tersentak mengerti dengan apa yg Shade katakan. Namun walau begitu dia masih tetap tidak setuju dengan rencana yg sahabatnya itu usulkan.

    Shade yg memandang wajah Elenna cukup lama, kemudian mengalihkan pandangannya pada Million yg berdiri menyilangkan kedua tangannya rapat di dada. “Kau mengerti dengan apa yg kukatakan Million? Semuanya telah berakhir untukku. Penyakit ini, penyakit yg tersimpan dalam darah Viator telah mencapai pada tahap kondisi yg tidak dapat dibayangkan. Tubuhku telah benar – benar rusak, ya hanya tinggal menunggu waktu hingga nafas terakhirku lepas. Jika ini adalah hal terakhir yg harus kulakukan, aku akan melakukannya. Pergilah, bawa Elenna dan Pierre keluar dari tempat ini.”

    Shade selesai berkata, dan Million yg mendengarkan hanya terdiam dengan memandang tajam. Pemuda berambut putih panjang dengan pakaian aristocrat dengan jaket hitam panjang, memejamkan kedua matanya seraya menarik nafas panjang dan kemudian membuang nafasnya. Dia tidak menjawab apapun, dan bergerak menuju kearah Elenna dan berjongkok.

    “Aku tidak pernah bersungguh – sungguh menyebutmu akan mati ditempat ini ketika dahulu berbicara di ruangan Grandmaster Order Shade.” Million yg membelakangi Shade dan sedang melihat wajah Elenna yg tidak sadarkan diri berbicara.

    “Ya, Aku tahu itu Million..” Shade tersenyum dan menundukan kepalanya.

    “MILLION!!!!”

    “Hormatilah kata – kata terakhir dari rekan yg selama ini berjuang bersamamu Pierre!!!” Million berteriak keras dan membuat Pierre terdiam. Shade yg tahu bahwa rekan sejatinya masih tidak bisa menerima dengan apa yg memang seharusnya dilakukan, tidak sanggup memandang wajahnya. Dia berusaha untuk menegakan kepalanya yg sedang tertunduk dan berkata pelan pada Pierre.

    “Jaga Elenna dan tolong katakan padanya, terima kasih atas segala hal yg telah dia berikan.”

    Pierre yg mendengar kata – kata Shade, menundukan kepalanya dan menggeram hingga tubuhnya terlihat bergetar. “Aku tidak mau.. kau harus mengatakan semua itu sendiri padanya..”

    Shade terdiam membisu. Dia tidak mengerti, selama hidupnya dia selalu berjalan sendirian dan hanya Sannael lah yg berhasil membuatnya tidak merasakan suatu kesendirian. Tapi sekarang, kenapa dia merasakan bahwa sebenarnya dia tidaklah benar – benar sendirian. Segala hal yg telah dia lewati hingga saat ini, rekan – rekannya, dan juga Elenna, telah menjadi sebuah sosok keluarga baginya. Dia tidak ingin kehilangan mereka semua, tidak ingin merasakan kembali rasa sakit yg dahulu pernah dia rasakan.

    “Apa yg kau tunggu lagi Million?”


    ***​
     
  4. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    Act – 8.20 Just For You ~ Violin Theme for the Future part 2

    Shade berlari kencang menuju lantai dua mencari jalan menuju keatas atap Saint Peter’s Basillica. Diposisi yg lain, Million dan Pierre menyiapkan salah satu Jeep yg berada diruangan untuk menjadi kendaraan mereka untuk keluar dari tempat ini.

    Tubuh Elenna yg tidak sadarkan diri, terbaring di bagian belakang jeep sedangkan Pierre sibuk berusaha mengisi kembali semua peluru pada senjata yg dia bawa. “BRRRRMMMM!!!” Million berhasil menyalakan mobil jeep tua milik anggota The Sect. “Kau siap Pierre?” Million yg berada dikemudi, berbicara pada Pierre yg masih berdiri disekitar mobil dan belum juga naik.

    “Ckrek!!” suara senjata api M1911 dikedua tangan pemuda berkacamata itu kembali terisi dengan magazine penuh. “ Ya.. Aku siap.”

    Diberbagai reruntuhan yg ada, Shade terus berlari kencang mencari jalan untuk sampai pada tujuannya. Walaupun tubuhnya telah penuh luka, dan rasa nyeri diberbagai begian tubuhnya kembali datang, Pria dengan ketetapan hati yg kuat itu tidak berhenti berlari dan akhirnya sampai pada tempat yg dia tuju.

    “BRUUUUAAAAAKKKKK!!!!!!” Suara dinding hancur berlubang akibat tebasan keras yg Shade lakukan. Pria yg mengenakan mantel hitam itu lalu bergerak mengambil salah satu senjata berat anggota the Sect yg terpampang disana dan menyeretnya keluar melewati lubang yg sebelumnya dia buat.

    Gesekan peluru – peluru yg yg saling berkaitan memanjang terdengar bergesekan pada lantai. Shade menghentikan dorongan yg dia lakukan dengan sekuat tenaga pada posisi yg dirasanya telah cukup tepat. Pemuda itu mencoba mengatur kembali nafasnya, dan mencoba kembali berdiri tegap dan melihat kedepan.

    Shade yg sedang berdiri dengan tatapan yg sayu, memandang kearah St. Peters Square yg penuh sesak dengan para Setan yg bergerombol dan berdesak - desakan. Dia yg sekarang berada di atap luar Sanctri Petri, merasakan angin dingin menerpa tubuhnya dan membuat mantel hitam panjang berhoody yg dia kenakan berkibar – kibar.

    Shade memandang kelangit luas berwarna merah diatas kepalanya dan berkata dalam hati. ‘Ya ini adalah hal terakhir yg harus kulakukan.’

    Million yg telah menyalakan mobilnya sejak tadi didalam bangunan Sanctri Petri, bersama dengan Pierre yg duduk disebelahnya menunggu tanda untuk segera melajukan mobilnya untuk keluar dari tempat ini.

    Shade yg berada atap, memegang senjata berat Gatling Gun yg cukup besar dengan peluru penuh dan dengan perlahan membidikannya kearah bawah, bersiap melepaskan tembakan kearah setan – setan yg berada dilapangan.








    Hiduplah demi masa depan dunia ini…​


















    Rentetan tembakan dilepaskan. Peluru – peluru tajam panas bergerak keluar dari laras senjata besar dan mengenai Setan – setan dibawah hingga mengalihkan perhatian mereka semua. Darah – darah bercipratan kemana – mana. Erangan dan teriakan melengking terdengar begitu keras penuh amarah tertuju pada manusia yg menyerang mereka yg sekarang berada diatap bangunan.

    Mereka semua para Setan yg berada di St. Peters Square bergerak dari posisinya masing – masing menuju kearah Shade. “BRRRRRRMMMMMMMMMM!!!!!” terdengar suara mesin mobil yg begitu keras muncul dari arah dalam bangunan. Million yg mengendarai jeep coklat tua itu, melajukan mobilnya dengan cepat tepat kearah barikade Setan yg berada didepannya.

    Shade yg melihat semuanya, mengarahkan senjata apinya dan mencoba membersihkan jalan yg akan dilewati oleh rekan – rekannya. Dia terus menembakan peluru – peluru panas pada setan – setan dibawah dan tidak memperhatikan setan – setan lain yg telah bergerak merayap di dinding bangunan Basilica berusaha untuk naik keatas.

    Pierre yg duduk disebelah Million, berdiri dari tempatnya dan mengeluarkan senjata apinya dan kemudian menembakannya pada semua Setan yg mendekat pada Mobil. Dengan bantuan dari Shade yg berada diatap, Million terus melajukan mobilnya lurus menabrak tubuh – tubuh setan yg telah terluka dengan mudah. Pierre yg menjadi orang yg melindungi mobil itu melepaskan rentetan pelurunya keberbagai arah, dan ketika habis dia kemudian membuang senjatanya dan mengambil Saw-Off Shotgun dari Holsternya dan menembakannya pada Setan – Setan yg menghalangi jalannya didepan.

    Pengalihan objek yg direncanakan oleh Shade berhasil. Tim Order yg menaiki mobil akhirnya berhasil pergi dari bangunan Saint peters Basillica dan sekarang bergerak semakin jauh dari jangkauan dan keluar dari Saint Peters Square. Pemuda pemilik darah Viator itu bernafas lega dan akhirnya menghentikan rentetan tembakannya yg sebelumnya dia lakukan.

    Tim Order yg lepas dari barikade Setan, tidak memperlambat kecepatan mobilnya. Pierre yg masih dalam kondisi berdiri di kursi sebelah Million, mengalihkan pandangannya kearah belakang dan melihat, atap Saint Peters Basillica telah penuh dengan ratusan Setan yg bergerak naik dari St. Peters Square dan memburu Shade yg ada disana.

    “SHAAAAADEEEEEE!!!!!” Pierre berteriak dengan kencang melihat kejadian terakhir didepan matanya atas apa yg sekarang terjadi pada rekannya. Million yg berada dikursi kemudi merasakan kesedihan yg sama juga. Untuk kedua kalinya dalam misi Besar, dia harus pulang dengan kehilangan anggota Timnya lagi.

    “Sriinnkk!!! Slasssshhhhhh!!!! Crasssssshhhhhhh!!!” bunyi Suara sabetan pedang hitam yg digunakan oleh Viator untuk mempertahankan dirinya dari serbuan Setan yg datang dari berbagai arah. Dia bertempur dengan tenaga terakhirnya dan membantai semua Setan yg berusaha menyerang tubuhnya.



    Dan ini adalah akhirnya. Segala perjalanan panjang yg kulalui harus berhenti sampai disini..



    Shade yg sedang bertempur mengingat kembali segala moment – moment dalam hidupnya. Semua kenangan itu tiba – tiba saja teringat dan menyayat hatinya. Kesendiriannya, kesalahan yg dia lakukan, bertemu dengan Selvandor, dan akhirnya hidup bahagia sejenak bersama Sannael.

    Segala misi yg dijalankan bersama Saint Croix, kematian rekan – rekannya, dan pada akhirnya berhadapan dengan Beelzebub. Segala perasaanya hilang dan menyisakan penyesalan mendalamnya atas apa yg terjadi pada Dunia. Kehancuran, kematian dari orang – orang yg tidak berdosa, memperlihatkan harapan yg hilang.. Ya, harapan telah hilang dari dunia ini baginya.

    Dan akhirnya ingatan itu sampai pada pertemuan dengannya, Sang gadis yg mengingatkannya mengenai Keberadaan Tuhan. Elenna gadis ceria dan lugu yg begitu taat dan memiliki kemiripan dengan Sannael, menjadi sosok seseorang yg begitu penting dan berarti dalam hidupnya.

    Kenangan bersamanya tergores jelas, baik indah maupun buruk dan hal itu mengisi ruang hati dari pemuda yg tengah bertempur sekarang ini. Senyuman manisnya, perkataan lembutnya, tangisannya, dan juga amarahnya telah membuat dirinya menyadari berbagai hal.



    Tuhan.. kenapa harus berakhir seperti ini? Aku ingin bersamanya juga bersama mereka semua orang – orang yg telah kuanggap sebagai keluargaku sendiri. Kenapa aku harus melepaskan semua hal indah yg baru saja aku dapatkan? Inikah sebenarnya berkah yg Engkau beri dan baru saja kusadari?



    Million yg mengendarai mobilnya dengan cepat dijalanan kota Roma, melihat sebuah Missile melesat cepat dilangit melewati mereka. Hal yg sama terlihat dimata Pierre, dan membuat pria berkacamata itu berteriak pada rekannya untuk menginjak gas lebih cepat.

    “Crassshhh!!! Slaassshh!!” sabetan cakaran kuku – kuku tajam mendarat pada tubuh terluka dari pria yg telah pasrah bertempur. Dia yg telah kelelahan dengan rasa sakit yg dia rasakan dihampir semua bagian tubuhnya hingga membuatnya hampir kehilangan kesadaran penuh, bergerak menyabet –nyabetkan senjatanya dengan hanya bermodalkan reflex tubuhnya dan feelingnya.

    Shade yg setengah berlutut dengan dikerumuni oleh Setan disekelilingnya, melihat sesuatu melayang bergerak menuju kearahnya. Pemuda itu sadar apa yg sedang datang. Dia kemudian tersenyum lalu bergerak perlahan mencoba untuk kembali berdiri.







    Selamat tinggal Elenna…​























    “DUUUUUUUUUUUAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRRRR!!!!!!”​



    Ledakan besar terdengar mengelegar dari arah Vatican. Effect ledakan dan angin nya terus meluas menghancurkan dan meruntuhkan semua bangunan hingga mencapai pula radiusnya ke kota Roma. Getaran besar yg terus merentet itu, sampai pada Mobil yg dikendarai tim Order dan menerbangkan benda itu hingga berputar – putar dengan dilatari hancurnya bangunan – bangunan yg berada disekelilingnya.

    Penghancuran besar terjadi dan memperlihatkan ledakan asap besar menjulang tinggi dilangit yg berwarna merah gelap, menerbangkan segala kesedihan dan semua rasa lelah dari segala pengharapan Semu.
     
  5. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    Epilogue...

    [ EPILOGUE ]​



    Epilogue The Tears

    Ledakan besar yg menghancurkan sebagian besar kota Vatican dan beberapa bagian kota Roma akhirnya berhenti dan menyisakan reruntuhan bangunan dan puing – puing yg berserakan tidak beraturan dimana - mana. Tepat disalah satu bagian kota Roma, terlihat 3 orang surivivor sedang duduk dengan pakaiannya yg lusuh terdiam tidak bercakap – cakap satu sama lain.

    Sang gadis dengan pakaian putih dan korset hitam dipinggangnya dan memiliki rambut hitam panjang yg indah dan sedang duduk bersender, berbicara membuyarkan suasana sepi ditempat itu. “Kenapa kalian semua diam? Dimana Shade?”

    Million yg juga kelelahan dan menahan rasa sakit dipundaknya akibat hantaman yg terjadi ketika mobil yg mereka kendarai terbalik, menjawab dengan singkat pertanyaan Elenna. “Dia tidak bisa pulang bersama kita..”

    “Kalian.. meninggalkannya.. sendirian?” Elenna bertanya. Pierre yg mendengar hal itu dengan hati yg juga kalut dan bingung mencoba menjelaskan semuanya “Tidak Elenna.. ini tidak seperti…”

    “KENAPA KALIAN MENINGGALKAN SHADE??!!!!”

    “Akan kujelaskan semuanya Elenna .. ini semua..”

    “AKU TIDAK MAU MENDENGAR APAPUN!!!! AKU TIDAK MAU MENDEGAR ALASAN KALIAN!!!” Elenna berteriak keras memejamkan kedua matanya dan menutup kedua telinganya tidak mau mendegar apapun yg dikatakan oleh rekannya yg lain.

    Pierre yg tahu bahwa gadis itu terpukul dengan apa yg telah terjadi, tidak bisa menyalahkan semua sikapnya. Dia seseorang yg menjadi salah satu orang yg terakhir melihat Shade, merasakan kesedihan yg sama dan juga sebuah rasa bersalah yg sangat besar.

    “Aku mengerti jika kamu marah dengan kami berdua. Tapi ada hal yg harus kau dengar Elenna, kau harus mendengar kata – kata terakhir Shade untukmu.”

    Sang gadis terkejut mendengar ucapan Pierre. Elenna yg memejamkan matanya dan menutup telinganya, perlahan menurunkan kedua lengannya dan memandang kearah Pierre. Dia mencoba mendengarkan semua hal yg Pierre katakan dan berakhir dengan bola mata yg berlinang.

    Elenna menundukan kepalanya kebawah dan mencoba menahan semua rasa sedih yg sekarang melanda hatinya. Tidak terasa, air matanya bergerak jatuh menetes pada kedua telapak tangannya yg berada dipangkuannya.

    Pierre yg melihat Elenna seperti menahan sesuatu yg berat dalm hatinya, berkata dengan pelan mencoba melegakannya “Tidak apa – apa jika kamu ingin melepaskan semuanya.. menangislah.. lepaskan rasa sedihmu..”

    Elenna yg sejak tadi mencoba menahan rasa sedih dan kehilangannya, akhirnya tidak bisa menahan semua rasa pilunya lagi dan akhirnya menangis lepas terisak – isak. Hatinya begitu perih kehilangan seseorang sosok yg selama ini ada disampingnya. Shade Linecore telah menjadi seseorang yg berarti didalam hidupnya dan dia pergi demi menyelamatkan nyawa rekan – rekannya dari ledakan missile yg dikirimkan Order.


    Kenapa kau pergi?

    Kenapa..? Kenapa kau tega meninggalkanku sendirian bersama dengan anak yg sekarang ada didalam kandunganku ini Shade..



    Semuanya akhirnya selesai. Misi yg diberikan oleh Grandmaster Order menuju Roma, mengakhiri perjalanan panjang dari Selvandor dan kelompok The Sect yg bersiteru selama puluhan ribu tahun melawan Order of Silver. Pengorbanan dilakukan untuk menyelesaikannya, menyisakan Gerbang Ketiga yg terbuka yg menyembunyikan kemarahan Mereka yg Tercemar dari balik kegelapan.

    Kematian sang Viator menjadi symbol dari kebangkitan, dan terkenang sebagai sosok yg menjadi pahlawan Order. Semua ini menjadi awal dari permulaan untuk dunia yg kembali dibangun. Dunia yg telah rapuh, dunia yg telah hampir mencapai batas waktunya akan ditentukan akhirnya oleh mereka.



    ~ Requiem of Beloved​
     
  6. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    Ending Diablo Falling First Book :yahoo:

    Epilogue The Truth

    Disebuah daratan bebatuan yang porak-poranda, sebuah gua bawah tanah dengan lubang besar yang terlihat diatasnya memperlihatkan kondisi dunia luar. Didalam gua bawah tanah itu terlihat sesosok manusia sedang terbaring tidak bergerak. Seorang pemuda yang mengenakan pakaian mantel hitam panjang, menggerakan lengan kanannya pelan berusaha penuh mengembalikan kembali tenaganya.

    Dengan sekuat tenaga, dia mencoba berdiri walaupun dia merasakan rasa sakit terbakar yang teramat sangat di tubuhnya. Perlahan-lahan dia berlutut dan mencoba bergerak berdiri sembari mengambil pedang hitam yang tergeletak disampingnya. Dia yang telah berdiri dengan terhuyung-huyung, melihat dengan kabur pandangan didepannya dengan bola mata merah yang dia miliki. Dia terbatuk-batuk pelan sejenak dan kemudian melangkah berusaha berjalan walaupun kesulitan.

    Gua itu begitu sangat gelap. Satu-satunya cahaya hanyalah muncul dari cahaya langit merah yang terlihat dari lubang besar yang ada dilangit. Semakin berjalan masuk kedalam terowongan yang ada didepannya, pemuda itu akhirnya melihat sebuah pintu besar dengan ukiran symbol yang bermacam-macam di pintunya. Simbol-simbol yang terukir sebagai relief pada dua pintu batu besar dihadapannya adalah simbol keagamaan seperti salib, bintang david, lambang bulan dan bintang dan juga lambang segitiga dengan mata, pentagram, lambang illuminati, lingkaran Solomon, dan lain-lain.

    Kesemua symbol itu berada dan menjadi ukiran relief pintu yang tersusun secara sistematis. Pemuda yang kembali terbatuk-batuk dan memuntahkan darah ini, memandang dengan cukup lama pada gerbang agar dapat membaca ukiran tulisan latin yang tertera diatas pintu batu itu.

    PORTA DOGMA Itu adalah tulisan latin yg dapat dibaca oleh sang pemuda. Penasaran dengan pintu yg berada didepannya, pemuda itu lalu menancapkan pedang hitamnya pada sela – sela gerbang, dan kemudian berusaha mendorongnya dengan kuat untuk membuka pintu tersebut.

    “Kreeeetttt!!!” Suara pintu besar dari batu itu terbuka dan melepaskan angin dari dalam yg mengibar – ngibarkan mantel hitam panjang berhoody yg dia kenakan.

    Pemuda yg terluka parah itu dengan terhuyung – huyung berjalan melangkah masuk kedalam ruangan. Semakin dalam dia melangkah, dia melihat pilar – pilar menjulang tinggi terbuat dari batu, terpahat dengan ukiran manusia. Disamping kiri kanannya, dia melihat sebuah canal, mengalirkan air yg berwarna merah.

    Tidak begitu memperhatikan apa yg dia lihat, pemuda itu terus melangkah hingga sampai di ujung ruangan yg bercahaya terang. Cahaya penerangan itu muncul dari obor yg terpasang dipilar-pilar ruangan yg tiba tiba menyala ketika dia melangkah semakin mendekat.

    Ketika sang pemuda melangkah semakin dekat dan mencoba memfokuskan pandangan matanya yg samar – samar pada objek didepannya, dia kaget dengan apa yg dilihatnya secara langsung.


    [​IMG]






    Sannael?!​



    Seorang wanita berpakaian dress putih dengan rambut keemasan agak ikal, tersalib pada salib hitam dengan pula terantai kuat oleh rantai – rantai yg melilit bagian tubuhnya, kedua tangannya, kedua kakinya, dan dan juga lehernya yg terpasang memanjang dari dari atap kelantai dan juga dari dinding ke dinding.

    PROJECT NEPHILIM adalah kata latin yg tertulis pada relief batu dilangit yg menahan salib hitam yg terbuat dari batu mulia yg memasung tubuh cantik itu. Dari semua pemandangannya, ada hal lain yg memusatkan perhatiannya. Sebuah tombak panjang menusuk lambung sang gadis dan mengalirkan tetesan darah yg tidak berhenti hingga membuat sebuah kolam darah dibawahnya.

    “Traanggg…” Suara pedang hitam yg pemuda itu pegang jatuh berdenting dilantai. Sang pemuda sadar, canal yg sebelumnya dia lewati dan memperlihatkan air merah yg mengalir sebenarnya berasal dari darah wanita didepannya.

    Kesedihan dengan objek yg dia lihat dan amarah terpendam yg tiba – tiba memuncak, akhirnya membuat pemuda itu melupakan rasa sakitnya dan berlari kearah objek itu dan berusaha mencabut tombak yg menusuk perut sang wanita.

    Ketika sang pemuda memegangnya dan berusaha menariknya sekuat tenaga, sebuah visi tiba – tiba saja terdengar bersuara didalam telinganya.


    “Kenapa? Kenapa kau membunuh Rodrigo dan Sanchez?”

    “Hidup mereka telah diberikan kepadaku oleh Grandmaster Order. Begitu pula dengan hidupmu Sannael.”

    “Kenapa? Kenapa kau lakukan ini? Aku telah berusaha menebus semua dosaku di masa lalu.. Aku telah berusaha mendapatkan pengampunan dari-Nya..”

    “Kau mencari pengampunan? Dosamu tidak akan pernah terampuni karena kau adalah Cahaya Redup terakhir yg jatuh ke dunia ini. The Last Fallen.”

    “Kau.. Orang sepertimu tidak layak menjadi Pemimpin dari wakil Tuhan dibumi. Seorang Pope yg suci dan sekarang kau melakukan suatu pembunuhan yg sangat dibenci oleh Tuhan.?”

    “Layak atau tidak? Itu tidak penting. Semuanya itu dilakukan demi tujuan akhir umat manusia dan Project Nephilim. Maafkan aku Sannael, seharusnya kau tidak percaya dengan manusia, ataupun Kelompok Order. “

    “Kalian…”

    “Aku sebagai pemimpin tertinggi keuskupan, dengan tombak yg kau bawa ini harus menjalankan apa yg seharusnya memang terjadi. Tombak Suci yg dahulu pernah membunuh Yesus ini akan membunuh salah satu Malaikat yg terlaknat. Ini adalah bentuk pengorbanan yg kami lakukan untuk-Nya untuk mempersiapkan kedatangannya kembali.”

    Sebuah tusukan keras terdengar hingga dapat pemuda itu rasakan juga pada tubuhnya sendiri. Fenomena itu membuat pemuda yg sedang terluka itu melepaskan peganganya pada tombak yg menancap kuat, dan terjatuh berlutut dengan kedua tangan yg memegang lantai.

    Suara – suara misterius itu masih terus terdengar dikepalanya menyuarakan rentetan tembakan, lengkingan kematian orang – orang, juga suara teriakan menyeramkan dari para setan. Apa yg terjadi pada penduduk Roma dan membuat tragedy besar yg mengagetkan dunia adalah kesalahan besar mereka. Kesalahan dari kelompok yg berlindung dalam topeng agama yg membuka apa yg seharusnya tidak mereka buka.

    Pemuda itu terdiam menundukan kepalanya dan masih terkaget – kaget dengan apa yg baru saja dia ketahui. Dia menggeram, dan menahan segala amarah yg muncul dari dalam hatinya. Tak pernah terbayangkan olehnya, selama ini dia telah tertipu dengan apa yg dia percayai. Seseorang yg begitu berarti dalam hidupnya dan pergi menghilang selamanya dalam sebuah misi, semuanya adalah tanggung jawab dari mereka. Tanggung jawab dari kelompok yg selama ini dia tempati dan dia percayai.

    Pembawa petaka Sammael yg sedang dalam kondisi kemarahan dan kebencian yg teramat sangat, mengambil pedang hitamnya yg tergelentak dilantai, dan kembali berdiri tegap memandang kearah sosok wanita tidak bernyawa yg terantai dan tersalib dengan mengenaskan.


    “Order of Silver, Kalian akan membayar semua hal yg telah kalian lakukan.”​




    ~ String for the Future​





















    “Tidak, Aku tidak mau mengugurkannya. Aku akan melahirkannya dan merawatnya. Bagaimanapun juga dia tetaplah anakku.. darah dagingku.”


    “Katakan padaku mengenai Project Nephilim dan jelaskan padaku mengenai Last Fallen!!!”


    “Kau harus tahu Shade!! Elenna mengandung anakmu didalam rahimnya!!”


    “Sekarang adalah Masa milikmu Said Ibrahim. bukan Masa milikku..”


    “Kau menjadi gila.. Apa yg terjadi pada pikiranmu!! Kenapa kau malah menyerang kelompok yg kau naungi sendiri!!!


    “Bunuhlah aku jika itu bisa meredam kebencian dan memuaskan hasratmu…”


    “Akan datang waktu kedatangan kedua baginya untuk menyelesaikan apa yg belum terselesaikan..”


    “Raja – raja dimasa lalu telah bangun dari tidurnya. Apa yg akan kau lakukan selanjutnya Said Ibrahim?”


    “Bagaimanapun kau mencobanya, Prophecy Viator akan terus berjalan sebagaimana nubuat tertulis...”


    “Kematian dan Kenaikan Tuhan yang baru?”


    HELEL ASCENSUS​



    Telah lama sekali aku tidak melihat kalian, makhluk yg paling dimuliakan oleh-Nya.


    ~ End of Book One ~​
     
    Last edited: Nov 20, 2011
  7. girlstruct Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Dec 16, 2009
    Messages:
    143
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +2,699 / -0
    Wew kk >< keren banget ceritanya~~~
    gw ngabisin waktu 9 jem buat baca semuanya
    *dari awal ampe akhir o_O ceritanya gabungan dari cerita2 yg gw suka

    DaVinci Code + Angel and demon sama 666 satan *berasa pernah baca bbrp ttg base storyny ^^
    Jadiin novel aja KK ato komik *kalo jadi novel n udh diproduksi bilang2 gw mo beli~~~

    BTW gw ga gitu ngerti masalah penulisan, makanya gw mengurungkan niat gw buat jadi penulis hahaha :D
    cuma gw suka baca novel fiksi. Mungkin saran aja dari kebiasaan gw baca novel.

    Entah kenapa dibagian lagi perang gw berasa bosen n agak ga ngerti *ga tau gw yg dodol ato ga bsia berimajinasi... Jadi setiap perang sana-sini gw suka skip ^^
     
  8. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    makasih banget buat yg udah baca sampai tamat.
    review dan komennya semoga membuat wa jadi lebih baik [​IMG]

    btw, SAGA Diablo Falling masihlah berlanjut...
    ini link untuk sekuel the second Book Helel Ascensus

    silahkan dibaca bila berkenan :yahoo:
     
  9. 3clips3 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 7, 2010
    Messages:
    356
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +1,092 / -0
    Hore akhirnya tamat bacanya. . . :yahoo:
    ceritanya keren. . . idenya menarik walo di bagian belakang-belakang ada adegan yang 'nyerempet-nyerempet' dan berpotensi berbahaya. . .
    ada beberapa typo biasalah manusia. . .
    penggunaan kata 'yang' di singkat terus. . . seharusnya ngak boleh tuh. . .
    trus penggunaaan tanda baca '-' itu seharusnya ngak pake spasi. . .
    misal kupu-kupu bukannya kupu - kupu. . .
    penulisan bahasa asing biasanya menggunakan italic. . .
    hmm. . . apa lagi ya?
    hahaha. . . udah lupa karena ketutup sama ceritanya yang keren abis. . . :haha:
     
    • Thanks Thanks x 1
  10. merpati98 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Jul 9, 2009
    Messages:
    3,486
    Trophy Points:
    147
    Ratings:
    +1,524 / -1
    selesai buku pertama:yahoo:

    jadi komentarnya...:iii:
    konsepnya lumayan menarik. Uniklah, biarpun bukan selera saya sebetulnya. Dan seperti yang udah pernah saya bilang, saya nggak setuju ma konsep pluralisme.

    trus.. soal SARA atau nggak.. ga tau juga ya:puyeng:. Tapi emang ni fic nggak bisa dibilang seratus persen aman.. di beberapa Act ada topik yang sedikit sensitif soalnya.
    jadi inget film tanda tanya yang diprotes karena mengangkat tema agama(islam, kristen, dll) yang agak kontroversial(emang ni topik sensitif sih ya). saya belum pernah nonton sih, jadi ga tau juga gimana itu film sebenernya.

    soal penulisan, kadang-kadang saya ngerasa ada kata yang kuras pas atau kurang enak dibaca. Nggak banyak sih. Trus IMO kurang berasa feelnya. Kayaknya sih efek dari pemilihan kata-katanya itu. jadi kayak pas Elenna mau diraep ma Shade, kalau menurut saya kayak cepet banget si Shade langsung tiba-tiba ngelampiasin ke Elennanya. Dan kenapa dia harus nyeselnya pas udah selesai? ya.. pastinya sih buat plot ya.. kalau nggak kan ntar Elenna nggak bakalan ngandung anaknya Shade:ngacir:

    ceritanya... lumayan seru, tapi agak capek juga sih bacanya. Kayaknya gara-gara saya bukan penggemar genre ini sebetulnya. Oh tapi pas act-act akhir seru banget, bikin saya inget perasaan kalau lagi main game RPG, ngelawan bosnya.. trus pas dikira udah menang ternyata masih ada bos lagi yang lebih kuat. Padahal HP/MP udah sekarat, item udah abis-abis-an. Beberapa karakter udah ada yang mati. Stress bener ntar ngelawannya. Kalau bisa savestate bakalan savestate berapa kali itu, mungkin.

    dari segi karakter.. kayaknya saya udah pernah bilang di lonj. soal Elenna, Shade, Pierre, ma Millions.

    segitu aja komentar saya. kalau ada yang salah:maaf:
     
    • Thanks Thanks x 1
  11. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Sebenarnya saia sih baru baca bagian dari Synopsis + Prologue + ACT 1 doang, cuman ada beberapa hal yang mau dikomen dolo. Sebagian besar mengenai kesan pertama saia mengenai fict ini

    Kalau bisa dirumuskan dalam satu kata, fict ini bisa dibilang : INSPIRATIF! Soalnya pas ane baca bagian awal2 na aja udah bikin ane semangat untuk terus mengarang juga, ato membuat cerita2 yang lebih baik dari cerita ane yang sebelum na. Habis itu ide cerita yang disajikan dari awal2 juga bener2 menarik dan lumayan orisinil lah intina :peace:

    Mengenai komen yang rada spesifik bisa diliat dalam spoiler :nikmat:

    Jujur saia rada banyak tanda tanya pas mau mulai membaca fict ini, apakah ini bakal menjadi fict yang bener2 fenomenal? Yang bisa mengobati kekecewaan saia pada rata2 fict serius tetapi bener2 membosankan, dan meskipun pengarang na udah punya ternama, tetap aja saia kurang tertarik buat membaca karya mereka, meskipun sudah termasuk 'Critically Acclaimed'.

    Saia juga sebenarna akhir2 ini rada menghindari karya2 yang rada terlalu serius karena ujung2 na malah bikin saia facepalm, alhasil saia jadi terlalu banyak bergelut pada fict yang ringan dan penuh komedi aja, soal na fict serius feel na rada kurang greget sekarang menurut ane, yah masalah selera aja lah. Jujur saia sebenarnya mau nge-skip fict situ, karena genre na mungkin bukan genre favorit wa, tapi karena saia rasa situ bener2 giat dan berdedikasi buat terus ngarang cerita meskipun pembaca rada minim, dan gw juga udah janji mau ngebaca cerita mu ini.....ya akhirna gw memutuskan buat ngebaca fict situ sampai tamat, cuman review na dikit2 dolo aja yah :peace:

    Oke deh, poin pertama yang saia mau garis bawahi adalah Ide Cerita dolo yah :nikmat:

    Buat ide cerita na sendiri yang bercerita tentang Ketuhanan, salah satu topik yang sebenarnya rada sensitif di Indo sekarang ini, merupakan nilai plus yang cukup besar, terutama karena topik ini mesti dibawakan secara hati2 supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dari pembaca, dan sejauh ini anda lumayan berhasil kok dalam melakukan na :top:

    Saia juga bener2 kagum akan referensi cerita yang agan siapkan, sampai banyak2 baca mengenai ilmu2 tersebut, kayak mitologi, occultism dsb yang membuat cerita na jadi berbobot. selain itu saia juga terkesan ama persiapan situ pas mau ngarang cerita ini, udah pake draft cerita yang tersusun rapi, sampai bikin Saga yang tersusun atas banyak volume, salut nih :haha:

    Kalau soal deskripsi per part dalam cerita, sampai sejauh ini saia ga gitu ada banyak bagian yang mau dikomentari. Cuman yang saia suka dari cerita tsb sejauh ini adalah kemampuan agan membangun suspense yang tertata rapi, part demi part dalam setiap ACT, yang membuat para pembaca ingin terus membaca hingga selesai. Habis itu adegan battle ama konflik antar karakter na lumayan seru loh. Oke sekian saja komen dari ane, ntar ane bakal komen lebih lanjut lagi setelah ane baca part2 berikut na :lalala:

    Mungkin fict ini adalah pintu masuk bagi saia untuk mengeksplor lagi genre2 dalam fict yang telah cukup lama saia abaikan :fufufu:
     
    • Thanks Thanks x 1
    Last edited: Feb 18, 2012
  12. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    @high
    thx dah dibilang orisinil + inspiratif... :yahoo:

    yang ditekankan dalam fict ini adalah melihat sisi Ketuhanan dan Agama namun berusaha untuk tidak memihak sisi manapun.
    semua orang memiliki imannya masing-masing pada agama yg dia yakini. why bother? agama manapun itu benar dimata mereka yg meyakininya.
    seperti yg ditulis di synopsis "Agama bukanlah menjadi pembeda ataupun menjadi pemicu perselisihan di era masa akhir dunia ".

    sebenarnya wa berharap pembaca mengerti ini dan gk dengan mudahnya menjudge bawa fict ini mengandung SARA (padahal belum baca), hanya karena ada unsur agama didalamnya. :malu

    Buat referensi yg digunakan, emang wa dah banyak baca-baca dan memperbaiki storylinenya selama 5 tahun yg lalu. Klo mau tahu, sebenarnya DF ini pada mula genrenya medieval-fantasy (versi comic). tapi semuanya berubah ketika wa launch fictnya sejak 2011 yg lalu. :malu

    yuup SAGA fict ini nya cakupannya luas banget (terdiri dari beberapa judul yg berbeda). Itu karena wa mencoba buat menjelaskan dengan detail dunia DF dan 3 volume cerita utama gk cukup buat menjelaskan itu semua (makanya ada sidestory dan spin-off).

    waah thx.. :matabelo
    berarti apa yg coba wa lakuin dengan menceritakan kisah yang terbagi dengan chapter2 itu berhasil :yahoo:

    thx dah baca high.. ditunggu review Act selanjutnya.
    Act 3 dah mulai seru loh.. apalagi Act 5. dont miss it.. [​IMG]
     
  13. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    wogh thx dah mau baca lazt.. :matabelo/

    makasih buat koreksinya. :beer:
    iya waktu wa bikin hardcover DF yang dikasih ke salah satu penerbit, wa nemuin banyak sekali kesalahan eyd. :sedih:

    klo pake kata tudung, ntar orang malah ngiranya hoody yg dimaksud itu jilbab. jadi ada beberapa kalimat yang pake istilah luar. :keringat:
    silahkan melanjutkan membacanya. semoga cerita Diablo Falling gk mengecewakan :beer:
     
  14. Grande_Samael M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Dec 18, 2011
    Messages:
    264
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +283 / -0
    akhirnya mulai baca karya masterpiece heilel... :hahai:

    karena partnya banyak saya mau komen per part aja ah...

    part 1.1 = penggambaran suasana post apocalypse ya... hmm cukup tergambar suasananya walau masih ada beberapa kalimat yang kurang enak dibacanya...

    part 1.2 = soal kalimat ga usa dibahas lagi... di bagian ini mulai terjadi sesuatu yang tidak biasa ya. tapi saya merasa ada yang ga pas di bagian si cewek pulang trus kelupaan kuncinya... rasanya alurnya begitu cepat. emg si itu adegan yang ga gitu penting.
    trus klo senjata api Mauser 96 itu yang kayak gmana si?

    segitu dulu ya om, nanti dilanjut lagi...
     
    • Thanks Thanks x 1
  15. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    wogh baca juga :matabelo
    yuup itu adalah bagian yg gk bisa wa rubah (cuma di remaster itu adegannya wa ganti). :keringat:
    anggap aja di suasana post apocalips, Elenna mau pulang ke shelter yang aman terkunci dan kuncinya hilang. (maksa bener ya? :swt:)

    patch ceritanyanya kecepetan ya?
    klo wa si dari dulu bikin cerita yg efektif jarang pake scene2 intermezzo dan langsung ke grand line cerita. :keringat:


    [​IMG]


    btw tq ya grande :beer:
     
  16. Lazt_stand M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 15, 2009
    Messages:
    4,286
    Trophy Points:
    193
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +3,432 / -0
    sebenarnya gak cm hoody bang, ad istilah2 laen yg indonesianya ada dan masuk akal, cm sy yg paling inget hoody. tp ternyata setelah sy cek di google ternyata sy yg salah ngerti arti kata hoody :malu:
     
  17. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    ohh i see.. masih banyak penggunaan istilah luar ternyata :keringat:
     
  18. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    ACT 2 akhirnya tamat baca juga :beer:

    Gimana yah, saia ngerasa bahwa setelah baca ACT 2 dari awal hingga akhir, ada kesan heart-warming dalam cerita tersebut. Habis itu dialog nya ngena banget di hati saia. Boleh juga nih, well done again :top:
     
    • Thanks Thanks x 1
  19. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    :beer:

    sebenarnya ACT 2 itu gk pas disebut ACT (terlalu pendek).
    mestinya nyatu ma ACT 1 :keringat:
     
  20. high_time Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Feb 27, 2010
    Messages:
    6,038
    Trophy Points:
    237
    Ratings:
    +6,024 / -1
    Hohoho I see :haha:

    Lanjut baca yang berikutna ah :lalala:
     
  21. Heilel_Realz012 M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2011
    Messages:
    811
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +826 / -0
    silahkan :beer:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.