1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Official Cerbung Kolaborasi version III - Book #001

Discussion in 'Fiction' started by Zervo, Dec 18, 2012.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,041
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    #48

    Tanpa Alice sadari, sesosok bayangan mendekatinya dan jatuh di hadapannya, dia adalah Samael yang seperti baru dihantam batu raksasa.

    "Alice, ada sesuatu yang aneh!" Seru seseorang dari belakang Alice.

    "Yap, dari enam belas peserta hanya ada sepuluh yang bertarung... lukamu nggak apa-apa, Roan?" Tanya Alice pada orang di belakangnya itu.

    "Bukan itu! Itu tidak penting! lihat di langit! Formasi awan itu seperti lingkaran sihir pembangkit yang tidak ada yang mengetahuinya kecuali kita..." Alice dan Roan mendongak ke langit, mendapati awan dengan bentuk yang sama sekali tidak alami.

    "Kecuali kalian dan aku, guru kalian..." Kata seseorang yang suaranya tidak asing.
     
    Last edited: Apr 1, 2013
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    #49
    :onion-07: keduluan

    Alice dan Roan secara serempak langsung menoleh pada sumber suara itu. Mereka mendapati sesosok lelaki sedang tersenyum ramah pada mereka.

    "Siapa kau?" kerutan menghiasi dahi Alice. "Aku merasa pernah mendengar suaramu, tapi wajahmu terlihat asing. Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

    "Ini aku," jawab lelaki itu. "Aku memang menggunakan wujud samaran agar tidak terlalu menarik perhatian."

    Lelaki itu menutup wajahnya dengan sebelah telapak tangannya, ketika telapak tangan itu ia singkirkan, tampaklah wajah yang benar-benar mereka kenal. Lelaki itu adalah....
     
    Last edited: Apr 1, 2013
  4. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #50

    Yuber, sang legenda.

    "Ma...!!" kalimat Alice dipotong oleh Roan dengan menutup mulutnya. Roan mendelik kesal pada Alice.

    "Sssstt!! Kalau dia sampai pakai wujud samaran, pasti ada sesuatu yang terjadi," bisik Roan. Ia menunggu sesaat sampai Alice menganggukkan kepalanya, baru dilepaskan tangannya.

    "Tumben kau cepet nanggap, Roan.." puji Alice sambil tersenyum. Roan menarik nafas cepat dan mengatur detak jantungnya dulu sebelum menjawab..

    "Jangan meremehkanku, Al.."

    "Tentu saja, Roan.."

    Friend zone, how long is it? :hihi:
     
    Last edited: Apr 2, 2013
  5. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    #51

    "Apa maksud awan itu?" tanya Alice dengan suara yang hampir berbisik.

    "Kalian pasti telah mendengar ramalan dari sang dewa kegelapan," jawab Yuber. "Awan itu menandakan kekuatan sihir yang sedang berkumpul, kekuatan itu akan membuka pintu dunia kegelapan. Elsanoir akan dipenuhi oleh makhluk-makhluk dunia kegelapan, Undead."

    Alice dan Roan tersentak sambil menahan nafas karena terkejut, mereka dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada para penduduk.

    "Untuk itu," Yuber melanjutkan. "Alice, aku membutuhkan sesuatu yang kau miliki." Sang Legenda menengadahkan tangannya, meminta benda yang berkekuatan luar biasa itu dari Alice.
     
  6. LuciferScream Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 15, 2011
    Messages:
    137
    Trophy Points:
    36
    Ratings:
    +864 / -0
    #52

    Di belakang sang Legenda, Formasi awan yang aneh itu kini mulai berkumpul menjadi satu, bergumpal dan membuat pusaran halilintar. Seketika langit bergemuruh dan mengeluarkan suara geraman mahluk yang sangat tidak asing diikuti dengan siluet mahluk bersayap raksasa. Keadaan yang sudah pasti diluar kendali ini mulai mengacaukan seisi koloseum, para penonton mulai panik dan saling berlomba mencari tempat untuk keluar.

    "Alice, ini..." Suara Roan bergetar ketakutan.

    "Aku tahu Roan, sepertinya seseorang menggunakan terompet terlarangnya." Alice memegang rapiernya dengan kedua tangannya, . "kita harus bersiap melawan pria ini dan mahluk yang keluar dari pusaran itu.
     
    Last edited: Apr 2, 2013
  7. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,041
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    Jah, saya nggak bantu lanjutin kok malah jadi sepi sih. :swt:

    #53

    Alice berkomat-kamit seperti merapalkan mantra, namun karena prananya yang masih hilang, dia tidak mungkin melakukan apapun yang membutuhkan kekuatan supernatural itu.

    "Alice, apa yang kau lakukan!?" Roan berteriak pada Alice yang ada di sebelahnya, sedangkan dia sedang berusaha menyembuhkan luka di badannya dengan sihir penyembuh tingkat dasar.

    Sihir Roan itu tidak cukup untuk menghentikan darah yang keluar dari tubuhnya sehingga semakin lama, kekuatan fisik dan mentalnya semakin menurun.

    "Sial! Sial! Sial! Celaka dua belas!" Ternyata Alice tidak merapalkan mantra, melainkan mengutuk akan ketidak berdayaannya.

    Bukan hanya karena lingkaran sihir di langit yang membuat Alice begitu putus asa, tapi juga kedatangan Naga Hitam dari ufuk selatan dan sebatalion prajurit Empire yang Alice lihat jelas mendekat dari arah timur.
     
  8. CintaAdhiNoviNir Members

    Offline

    Joined:
    Apr 8, 2013
    Messages:
    1
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +4 / -0
    #54

    Gemuruh guntur dan petir berkilat di sekitar arena. Tidak lama, sekilatan cahaya keluar dari tangan Yuber yang menyadari kalau Alice dan Roan tidak berdaya untuk saat ini.

    BLAZ! Suara petir itu terdengar lebih keras dari keramaian di sekitar.

    "Tuan Putri Alice, Ex-Jendral Tertinggi Roan... cepat kabur dari tempat ini!"

    Tidak sedikitpun Roan dan Alice terluka karena seorang pria melindungi mereka, pria yang Alice dan Roan temui di bar penginapan mereka sebelumnya. Pria dengan baju jirah Empire itu adalah Hawkes, salah satu Jendral tertinggi Empire.

    ikutan kk.. haha.
     
    • Like Like x 1
    Last edited: Apr 8, 2013
  9. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #55
    Alice dan Roan saling melemparkan pandangan bingung. 'Tuan putri Alice? Ex-Jendral Tertinggi Roan?'.

    "Cepat!!" perintah Jendral Empire tersebut sambil mendorong mereka ke luar arena. Roan yang masih kurang mengerti keadaan tidak sengaja menimpa Alice dan mereka bergulingan dari arena. Alice menahan gerakan mereka dengan rapiernya. Bajunya yang sedikit compang-camping berlumuran darah Roan. Alice melemparkan pandangan cepat ke arena dan tidak melihat kemungkinan mereka akan keluar hidup-hidup disini.

    "Sial.. ayo, Roan!" Alice menarik tangan Roan. berusaha tidak melakukan gerakan yang membuat darah Roan semakin banyak keluar. Namun, Roan menepis tangan Alice dan mulai mencondongkan badannya ke arena. "Hei! Roan! Kau mau apa?"

    "Orang itu pasukan Empire, Alice! Kenapa kita harus mematuhi perintahnya? Lagipula, dia melawan Master Yuber! Kita harus membantu Master!!" seru Roan sambil berusaha mendekati Yuber.

    "Roan! Kau terluka, dan aku kehabisan praana! Kita tak bisa membantu!" Alice menghentakkan tubuh Roan menjauh. "Ayo, Setidaknya kita jangan jadi pengganggu!!"

    Roan masih menggerutu saat ditarik oleh Alice. Lukanya kini terasa begitu menyakitkan sampai-sampai ia mati rasa. Kilauan sinar jingga dibelakang membuatnya memalingkan kepala. Dilihatnya Hawkes menyabet wajah Yuber dengan pedangnya. Roan menajamkan matanya. 'Aneh..' pikirnya saat wajah Yuber mulai retak seperti cangkang telur dan warna kulit yang hitam tampak di bawahnya. Wajah Yuber semakin luruh sebagian, memperlihatkan mulutnya yang penuh dengan gigi tajam dan ada simbol aneh besar seperti tato yang menghiasi pipi sebelah kirinya.

    Roan membelalakkan matanya tak percaya.

    "Cepat, Roan!" desak Alice yang tak tau kejadian dibelakangnya.

    "Tunggu, Alice! Itu..."

    kepanjangan.. :swt:
     
  10. Alohamora M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2010
    Messages:
    1,321
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +368 / -0
    # 56


    "Tunggu, Alice! Itu... bukan master!!!" kata Roan. Tapi suaranya tetap tak terdengar oleh Alice karena di saat yang bersamaan suara gemuruh menghapus kata-kata Roan.

    "Ayo..." kata Alice terus menarik tangan Roan dengan sedikit paksaan. Tapi Roan berusaha menahan tarikan tangan Alice.

    "Sebaiknya kau lihat lagi siapa yang kau sebut master!!!" kata Roan menunjuk master Yuber.

    Alice pun berpaling ke arah Master Yuber. Matanya terbelalak begitu melihat sosok yang ada di hadapannya.

    "GROARRR!!!" terdengar suara dari sosok master Yuber palsu.

    "Yak tembakan panah!!!"
    kata Jendral Hawkes.

    Puluhan panah terbang terarah makhluk berkulit hitam tersebut. Tapi...


    silahkan selesaikan chapter ini dengan :elegan:
     
  11. om3gakais3r M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Feb 25, 2009
    Messages:
    3,041
    Trophy Points:
    211
    Ratings:
    +5,622 / -0
    Tapi makhluk itu hanya tertawa menahan geli panah-panah yang memantul di kulitnya.

    Alice masih setengah percaya akan keberadaan Yuber. Toh, dia rasakan pancaran prana yang sama dari makhluk itu, sama dengan yang dimiliki master Yuber.

    "Ayo, Alice! Sementara kita harus kabur dari sini, Naga Hitam dan pertarungan ini tidak untuk kita hadapi!" Roan berteriak sambil menarik Alice keluar dari arena.

    Walau begitu, Alice tetap percaya makhluk itu adalah Yuber walaupun beberapa waktu terakhir, Alice sering menghadapi yang namanya perubahan wujud menjadi orang-orang yang dekat dengannya.

    "MASTER! APA YANG KAU LAKUKAN!?" Alice berteriak sambil kabur dari genggaman Roan dan memanggil sang makhluk hitam.

    "A---li-c--e" Suara yang super perlahan itu dikeluarkan makhluk hitam.

    Dia mulai tenang setelah mengamuk pada pasukan Empire yang dengan gagah berani menahan gerakannya.

    "A---li..." Sebelum Yuber palsu menyelesaikan kata-katanya, sang naga hitam datang dan menyambarnya dengan cakarnya yang setajam gigi hiu.

    Guho! dengan satu tebasan, makhluk hitam itu hancur menjadi cairan hitam. Cairan itu menyebar di arena dan membentuk sebuah lingkaran sihir lain.

    Alice yang merasa aneh, mulai menjauh dari arena, keluar dari lingkaran sihir itu. Dia tahu, sihir yang dilakukan makhluk hitam itu adalah sihir teleportasi tingkat tinggi. Dimana energi dengan kekuatan besar akan terkirim dari satu tempat yang sangat jauh.

    Jdar! suara keras itu menghancurkan lantai arena.

    Di tengah tempat itu, berdiri lima orang yang tak salah lagi adalah sang legenda Yuber serta keempat murid pertamanya, Eleandriel, Bracula , Guther dan Sophitia.

    "Naga hitam sudah datang, lalu dimana kunci dari kekuatan ini?" Aura gelap memancar dari kelima orang itu.

    Alice merasa sangat familiar dengan aura itu. Aura itu adalah aura hitam dewa kegelapan, Ervetal. Di waktu bersamaan, Alice juga menyadari bahwa gurunya tidak hanya berubah menjadi dragonoid, melainkan menyerap kekuatan kegelapan.

    "Aku di sini, para pencuri!" Ervetal yang duduk tenang di podium memandang pada kelima orang tersebut.

    "Heh, kau tidak punya hak mengatai kami pencuri, pecundang!" Guther mengangkat kapak hitamnya, menunjuk pada Ervetal.

    "Pertama kau ubah sejarah, menjadikanku dewa kegelapan dan merubah wujudku menjadi seburuk ini. Lalu kau mencuri kekuatan yang aku kumpulkan untuk menjaga seluruh penjuru Empire dan aliansinya dari naga. Terlebih pecundangnya lagi, kalian mencuci otak putriku dan sahabatnya. Apa kalian tidak cukup malu untuk kembali menunjukkan wajah kalian di hadapanku?!" Ervetal dengan santai mendekati kelima orang itu.

    "Bukan mencuci otak, kami melahirkan mereka kembali sebagai petarung di sisi kami." Kata Bracula, dengan nada piciknya.

    "Diam! kemari dan berikan kunci dari kekuatan ini!" Kata Yuber yang semakin geram.

    "Oh? kau marah? Tenangkan dirimu, kawan. Kekuatan kegelapan sepertinya sudah memakan hati naga kalian. Kunci yang kalian bicarakan itu ada pada orang yang tepat." Ervetal mendekati Alice dan Roan yang tepaku diam. Dia memegang kepala mereka berdua.

    "Sekarang, ingatlah siapa kalian sebenarnya! Putri Aliciana Empirus, Jendral Besar Roandarell!" Ervatel mengalirkan sesuatu ke dalam kedua kepala yang ada di genggamannya. Bukan sesuatu yang terbuat dari sihir, susunan prana, melainkan sesuatu yang lain. Sesuatu yang berbentuk seperti cahaya, namun lebih terang.

    ---------------*****--------------

    Saya endingkan dengan panjang dan ngerusak cerita.. :XD:
    , lalu bolehkan saya merekomendasikan chapter baru tentang flashback Alice dan Roan....
     
    Last edited: Apr 9, 2013
  12. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    BAB III - Aliciana Empirus & Roandarell

    "Heh! Kau tetap tidak berubah, ya. Masih suka bermain dengan boneka. Padahal kukira kau sudah dewasa," ledek seorang pemuda pada gadis yang merupakan sahabat karibnya. Pemuda itu mengenakan pakaian layaknya seorang petinggi dalam kemiliteran, Bastart Sword tergantung pada tali kulit yang melingkar pada pinggangnya. Ia adalah Roandarell, sang Jendral Besar dari para pasukan Empire.

    "Mengapa kau bisa berada di sini?" balas gadis itu dengan suara keras. "Lelaki tidak diperbolehkan memasuki wilayah kediaman putri."

    "Ssssttt!" sambil menempelkan telunjuknya pada bibir, Roan terlihat sedikit panik karena suara keras dari sahabatnya.

    :XD: maaf klo saya bawa ceritanya jadi tambah ngaco
     
    • Like Like x 1
  13. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #2

    "Jangan berisik, dong!" decak Roan kesal. Sahabatnya, sang putri Aliciana Empirus atau biasa dipanggil Alice, mendengus keras. Ia memasang pandangan remeh sambil mengelus-elus boneka kelinci besar hadiah Roan di ulang tahunnya yang ke 18 tahun lalu.

    "Ya, ya..." balasnya acuh. Alice menepuk-nepuk rumput di sebelah kirinya. "Sekarang apalagi? Masih mau mengejar-ngejar kak Rossette? Kau tau dia udah punya tunangan, kan?"

    Roan mendelik kesal pada Alice. Seperti biasa, mulut sahabatnya ini tajam dan menusuk. "Berisik! Emangnya kenapa? Toh mereka belum resmi menikah, kan?" jawabnya sambil duduk disamping Alice.

    "Bodo banget. Masa Jendral tertinggi termuda sepertimu ngincar nenek-nenek? Mendingan aku yang masih segar gini.." ejek Alice antara serius dan tidak. Roan menjentikkan telunjuknya ke dahi Alice sampai Alice mengaduh dan menggosok-gosok bekas jentikan Roan dengan wajah kesal.

    "Kalau aku mengejarmu, mendingan aku kejar aja lembu sekalian," tawa Roan. "Lagipula, Putri Rossette itu sosok yang luar biasa. Cantik, feminim, baik, dan... dan... pokoknya luar biasa, deh! Berbeda banget denganmu, Al. Beneran kau ini adiknya?" goda Roan sambil merampas boneka Alice. "Dan masih juga main yang beginian... hahahahahaha!!!"

    Alice berusaha meraih boneka itu dari Roan. "Balikin!!"

    "Wek! Gak mau!"

    Alice mendecakkan lidahnya keras. "Balikin, gak?! Atau aku teriak biar kamu ditangkap!!" ancam Alice. Dengan masih tertawa, akhirnya Roan mengembalikan boneka yang langsung dipeluk Alice rapat-rapat di dadanya. Suara keresek-kresek mengejutkan mereka berdua, dan....

    gimana selanjutnya? :XD:
     
    Last edited: Apr 9, 2013
  14. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    :matabelo: saya mencium adanya aroma twist romance di bab ini
    #3
    Suara keresek-kresek mengejutkan mereka berdua, dan Roan langsung berlari untuk bersembunyi di balik semak-semak tempat ia datang tadi.

    "Alice," sapa seorang lelaki, wajahnya cukup tampan, rambutnya yang panjang berwarna kuning emas terjuntai hingga bahu.

    "Eleandriel? Mengapa kau bisa sampai kemari? Lelaki tidak diperbolehkan masuk wilayah ini," balas Alice. Wanita itu hampir tidak dapat menutupi rasa kesalnya karena gangguan yang sebabkan oleh lelaki itu.

    "Maaf," jawab Elaendriel sambil memasang wajah tersipu. "Sebenarnya aku ingin memberi kejutan pada Rossette."

    "Kejutan apa?"
     
  15. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #4

    "Ini," jawabnya sambil memperlihatkan kalung emas yang betatahkan permata jade dan diukir dengan kerumitan yang mengagumkan. Alice tersenyum hambar. Kakaknya itu sungguh beruntung mendapatkan lelaki seperti Eleandriel. Sedangkan dirinya sendiri masih dianggap kekanakan oleh orang yang disukainya. Hah.. hidup memang menyakitkan.

    "Kalung yang cantik.." ujar Alice tulus. Rasa kesalnya sudah hilang berkat efek kalung indah itu. "Kak Rossette pasti senang menerimanya."

    "Aku harap begitu. Kau sendirian disini?" tanya Eleandriel sambil mengedarkan kepalanya. Alice cepat-cepat berteriak agar Roan tidak ketahuan.

    "Wah!!! UFO!!!"

    "Hah? Mana? Mana?"

    "Oh... salah, rupanya cuma layangan..." Alice memasang muka polos saat melihat ekspresi kesal pemuda itu. Lelaki itu terdiam beberapa saat, lalu memasukkan tangannya ke kantung jubahnya dan mengeluarkan sesuatu seperti gelang, memberikannya pada Alice. Alice menerimanya dengan heran. Jarang sekali, bahkan tidak pernah, Eleandriel memberikannya hadiah berupa material.

    "Ini apa?"

    "Itu..."

    gak asoy klo gk ada romance yang twister :lol:
     
  16. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    :cambuk: sepertinya Rossette akan mengalami cinta kisah yang tragis neh
    #5
    "Itu adalah benda yang akan membuatmu terlihat lebih cantik di depan lelaki yang kau sukai," goda Eleandriel, mata lelaki itu melirik pada semak di mana Roan bersembunyi.

    Tenggorokan Alice sedikit tercekat karena terkejut, ternyata lelaki itu mengetahui bahwa Roan berada di taman.

    "Tapi," lanjut Eleandriel. "Kau harus berjanji padaku, tidak akan memakainya sebelum perayaan Lima Naga."

    Alice hendak membuka mulutnya untuk bertanya, tetapi Eleandriel tidak membiarkan gadis itu untuk mengungkapkannya. "Janji?" lelaki itu langsung menimpali.

    "Baiklah," jawab Alice meskipun dengan sangat enggan. Lelaki itu tertawa, kemudian ia pergi meninggalkan Alice setelah membelai kepala gadis itu layaknya anak kecil.
     
  17. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #6
    "Benda apaan, itu? Coba kuliat,"

    Alice tersentak kaget mendengar suara Roan yang tiba-tiba di belakangnya. Ia meletakkan gelang itu ditangan Roan yang terulur padanya. Roan mendekatkan benda itu ke wajahnya dan matanya menyipit memperhatikan setiap detilnya. Alice mengernyitkan alis matanya tidak senang dan merebut gelangnya kembali.

    "Jangan memperlakukannya seperti benda mencurigakan!"

    Roan diam beberapa saat, dan menatap lurus mata Alice. Alice, yang masih belum bisa melatih jantungnya untuk tetap tenang disamping Roan, memalingkan kepalanya dan mengelus-elus bonekanya.

    "Bukan itu, Al... hanya saja, benda itu..." Roan menggantungkan kalimatnya. Ia menggigit bibirnya dan alisnya menyatu saat ia berusaha mengingat corak khusus gelang tersebut. Roan yakin ia pernah melihat corak itu.... tapi dimana?

    "Perasaanmu saja. Paling ini cuma tiruan.. Eleandriel tak pernah menghadiahkan barang mahal selain pada kk Rossette."

    "Bukan, tapi..." Roan kembali menatap mata Alice. "Menurutku lebih baik kita memeriksanya ke Departemen Penyihir. Mana tau bend...."

    "Jangan ngaco, Roan!!" teriak Alice kesal. Ia beranjak dari duduknya dan berjalan menandak-nandak menuju pintu keluar taman. Sementara itu, Roan...

    nyehehehehehehehehehehehehehhhh... :hihi::hihi::hihi::hihi::hihi::hihi:
    gila mode on!!
    :onfire:
     
  18. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    Sementara itu, Roan masih hanyut dalam pikirannya.

    "Di mana aku pernah melihatnya?" Roan membatin. "Selain itu aku merasakan adanya pancaran prana pada benda itu. Perayaan Lima Naga?" Roan mulai teringat pada kata-kata Eleandriel yang sempat ia dengar.

    Perayaan Lima Naga adalah perayaan di mana seluruh masyarat Empire dari setiap kalangan akan berpesta pora memperingati hari kebersamaan antara manusia dengan naga. Kebersamaan itu dilambangkan dengan diberikannya lima terompet legendaris berkekuatan besar oleh para naga untuk manusia. Lima terompet yang akan memanggil lima naga terkuat, naga-naga itu akan menjadi pelayan bagi siapa pun yang meniup terompet tersebut.

    "Hei! Apa yang sedang kau pikirkan?" Alice yang ternyata kembali lagi berkata sambil memukul kepala Roan. Wanita itu cukup kecewa, ternyata Roan tidak mengejarnya seperti yang ia harapkan.

    :onfire: lagi semangat bikin cerita romance neh
     
  19. XtracK M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Feb 22, 2011
    Messages:
    261
    Trophy Points:
    76
    Ratings:
    +256 / -0
    #8

    Tapi... yah, memangnya apa yang bisa ia harapkan dari seseorang yang tak pernah memandangnya sebagai wanita?

    "Tidak. Aku duluan," jawab Roan singkat dan berlalu dari hadapan Alice. "Oh, ya. Ini," ucap Roan sambil melemparkan sesuatu ke arah Alice. "Untukmu."

    Benda itu memantulkan sinar matahari dan menyilaukan mata Alice sesaat. Alice menyipitkan matanya dan terbelalak kaget melihat bentuk utuh benda yang sedang melayang ke arahnya itu.

    "Oh Tuhan!!" serunya terlonjak. Benda itu menancap di tanah tepat di depan gaun bajunya. Dengan jantung masih deg-degan, Alice mendekatkan tangannya dan berjongkok di depan benda tersebut. Jemarinya mengelus ukiran rumit dan permata kristal berwarna biru yang senada dengan warna matanya. Benda itu adalah rapier. Rapier terindah yang pernah dilihatnya selama 19 tahun ini. Harga benda ini melebihi gaji Jendral Tertingggi sekalipun. Darimana Roan mendapatkannya?

    Alice menggenggam rapier tersebut ragu-ragu sebelum ia akhirnya menarik nafas panjang dan memegangnya dengan mantap. Hanya dengan sedikit tenaga saja, rapier tersebut tercabut dari tanah. Wow, benda ini ringan sekali!! Bobot dan panjangnya sangat tepat untuk Alice. Alice sangat senang menerima hadiah tanpa even ini dan bermain-main dengannya selama beberapa saat. Namun, dengan sangat tiba-tiba, rapier tersebut mengeluarkan cahaya biru dan....

    aku juga pingin dihadiahin rapier... :malu:
     
  20. Alohamora M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 1, 2010
    Messages:
    1,321
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +368 / -0
    #9 :mandi:

    mengeluarkan suara berdenging yang sangat memekakkan telinga. Alice yang terkejut oleh cahaya dan suara yang berasal dari rapier itu pun dengan segera melepaskannya.

    "Hei... Ada apa?" tanya Roan.

    "Apakah kau tidak melihat cahaya dan mendengar suara dari Rapier ini?" tanya Alice yang masih tampak terkejut

    "Cahaya apa? Aku pun tidak mendengar suara apa pun." Jawab Roan

    "Tapi tadi aku melihat cahaya memancar dari pedang." kata Alice

    "Ah itu mungkin saja hanya pantulan cahaya akibat ayunan pedangmu." kata Roan sok tahu

    "Lalu suara berdenging itu?" tanya Alice

    "..." Roan tampak berpikir dengan keras

    bingung lanjutinnya :dead:
    Silahkan dilanjutkan
     
  21. temtembubu M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 8, 2010
    Messages:
    598
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,934 / -3
    keduluan :onion-07:
    :gaswat: itu benda mengerikan dan mematikan cc :cambuk: katana ajah, lebih keren kayaknya
    #10
    Suara keributan para pelayan dan pengawal mulai terdengar karena suara perdebatan kedua orang itu. Roan dan Alice menjadi panik, dengan cepat Roan langsung mengambil langkah seribu dan segera meninggalkan tepat itu.

    "Tuan putri, ada apa? Saya mendengar ada suara laki-laki di sini," tanya seorang pengawal dengan panik.

    "Hahaha... Tidak ada apa-apa," jawab Alice dengan nada dan tampang yang polos. "Sepertinya kalian hanya berhalusinasi saja karena terlalu mengkhawatirkan keamanan istana. A-aku ingin kembali ke kamar saja."

    Alice pun pergi meninggalkan orang-orang itu, ketika menelusuri lorong, tanpa sengaja ia mendengar...
     
    Last edited: Apr 11, 2013
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.