1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Official Buletin Informasi Militer (Berita lepas seputar dunia militer silahkan post di sini)

Discussion in 'Military Interest' started by Balulut, Oct 16, 2012.

  1. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1
    Sistem Rudal Pertahanan Udara THAAD Amerika Serikat

    [​IMG]


    THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) merupakan salah satu sistem rudal pertahanan udara tercanggih di dunia yang mampu mencegat ancaman rudal balistik jarak pendek, menengah, dan jauh.

    THAAD dikembangkan dan diproduksi oleh raksasa pertahanan AS Lockheed Martin AS untuk kebutuhan Angkatan Darat AS. Utamanya, THAAD difungsikan sebagai perisai pertahanan udara berlapis untuk melindungi area-area taktis atau strategis, seperti fasilitas militer, lapangan udara, dan pusat populasi.

    THAAD, dengan tingkat mobilitas dan presisi (ketepatan) yang mengesankan, dapat dengan mudah dikerahkan dan dioperasikan di seluruh dunia dalam situasi apapun. Seperti pada April 2013 lalu, Pentagon mengerahkan baterai THAAD ke Guam untuk menekan provokasi Korea Utara terhadap Korea Selatan sekaligus untuk mempertahankan dominasinya di wilayah Pasifik.

    Infografik dari Raytheon ini menunjukkan bagaimana THAAD mengintersep rudal musuh dan minimal peralatan yang digunakan untuk melacak hingga mengintersepnya.

    [​IMG]

    [​IMG]

    Satu baterai THAAD biasanya akan mengoperasikan hingga sembilan peluncur THAAD yang masing-masing membawa hingga delapan rudal. Peluncur THAAD hanyalah satu dari beberapa unsur THAAD lainnya seperti radar dan truk komando.

    [​IMG]

    Yang unik, rudal THAAD tidak dilengkapi dengan hulu ledak. Untuk menghancurkan rudal balistik di dalam atau di luar atmosfer, rudal THAAD hanya mengandalkan energi kinetik murni "hit to kill". Hantaman atau benturan dengan energi kinetik ini, selain dimaksudkan untuk mengeliminasi biaya penggunaan hulu ledak, sekaligus untuk meminimalkan risiko meledaknya hulu ledak rudal balistik konvensional dan nuklir, meskipun hulu ledak kimia atau biologi kemungkinan akan tetap hancur atau meledak dan menimbulkan risiko mencemari lingkungan dan manusia.

    Rudal THAAD memiliki panjang 6,17 meter, berbahan bakar padat satu tahap dengan daya dorong vectoring. Setelah diluncurkan, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi ulang (reload) adalah 30 menit. Jangkauan rudal THAAD sendiri mencapai 200 kilometer dan ketinggian 150 kilometer.

    Sebuah video uji coba di bawah ini menggambarkan bagaimana sistem THAAD mengintersep target udara yang masuk:

    [video=youtube;n_2hxtfpluA]https://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=n_2hxtfpluA[/video]​

    THAAD mulai diproduksi pada tahun 2008, dan saat ini diperkirakan Angkatan Darat AS baru memiliki 24 peluncur dari total yang direncanakan sebanyak 80-99 peluncur dengan total jumlah rudal sebanyak 1.422 buah.

    Sejauh ini baru Uni Emirat Arab (UEA) yang menjadi pembeli sistem THAAD setelah menandatangani kesepakatan dengan Departemen Pertahanan AS untuk kontrak pembelian senilai USD 3,4 miliar. Sementara itu, Arab Saudi dan Qatar juga telah menyatakan ketertarikannya pada THAAD.

    Menurut Badan Pertahanan Rudal AS (MDA), saat ini terdapat lebih dari 6.000 rudal balistik diluar kendali AS, NATO, Rusia dan China. Jumlah rudal balistik ini diperkirakan akan terus bertambah menjadi sekitar 8.000 buah di tahun 2020 dengan tingkat akurasi dan jangkauan yang juga meningkat.


    Sumber
     
    Last edited: Mar 22, 2015
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1
    TNI AU Inginkan Su-35 Gantikan F-5E Tiger

    [​IMG]


    TNI Angkatan Udara (AU) menginginkan agar pesawat tempur yang lebih canggih bisa menggantikan pesawat F-5 Tiger yang memasuki masa pensiun, seperti Sukhoi Su-35 buatan Rusia.

    "Kalau F-16 yang Block 60 mungkin. Kalau dari Timur atau Rusia kalau bisa Sukhoi Su-35," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Agus Supriatna usai membuka Rapim TNI AU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur.

    KSAU menilai, pesawat tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia memenuhi spesifikasi dan persyaratan untuk melengkapi kekuatan TNI AU.

    "Mudah-mudahan (pengadaan pesawat Sukhoi Su-35) disetujui oleh pemerintah. Semua boleh menawarkan (pesawat), tapi keinginan kita sebagai orang-orang operasional ingin kalau bisa pesawat generasi 4 ke atas," ujar Agus.

    Selain itu, alasan TNI AU menginginkan pesawat Sukhoi Su-35 karena perawatan pesawat lebih mudah dilakukan. Hal ini mengingat TNI AU yang telah lama mengoperasikan Su-27 dan Su-30MK2.

    "Supaya tidak merepotkan teknisi kita juga, jadi kalau bisa pesawat yang sudah ada meningkat lagi generasinya, maka kita lebih baik beli itu," tuturnya.

    Sementara itu, pemerintah Rusia menyatakan dukungannya kepada Indonesia yang ingin membeli pesawat tempur multiperan Su-35 untuk meningkatkan kemampuan tempur TNI AU.

    "Kami berharap kesepakatan untuk pembelian Su-35 dapat terealisasi. Kerjasama militer antar kedua negara telah berlangsung sejak lama. Kami ingin mempertahankannya," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin akhir bulan lalu.

    Galuzin menambahkan bahwa pemerintah Rusia juga menyatakan kesiapannya seandainya Indonesia memutuskan untuk membeli Su-35.

    Selain itu, Galuzin menunjukkan bahwa ada juga potensi kerjasama yang akan dicapai kedua negara di berbagai bidang, seperti konstruksi, militer, dan energi nuklir.

    "Rusia percaya bahwa ada potensi untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam bidang pembangunan dan sektor militer. Juga, jika Indonesia bersedia, kami siap membantu dalam pengembangan energi nuklir untuk tujuan damai," kata Galuzin.

    Pemerintah saat ini masih mempertimbangkan jenis pesawat tempur yang akan menggantikan armada F-5E Tiger TNI AU. Panglima TNI Moeldoko sebelumnya mengungkapkan beberapa opsi pengganti F-5E Tiger, seperti, Su-35, Eurofighter Typhoon, SAAB JAS-39 Gripen, dan F-16 Block 52+


    Sumber
     
  4. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1
    Korem 152 Babullah Ternate Terima 1 Unit KMC Komando


    [​IMG]

    Korem 152 Babullah Ternate, Maluku Utara, menerima bantuan satu unit Kapal Motor Cepat (KMC) Komando Bantuan yang akan digunakan untuk operasional di daerah ini.

    Kapenrem Mayor Inf Anang Setyoadi mengatakan di Ternate, Jumat, bantuan ini bagian dari program pemerintah untuk menciptakan kedaulatan laut dan keamanan laut dalam rangka poros maritim.

    "Rupanya program ini bukan hanya isapan jempol semata, dibuktikan dengan dukungan satu unit KMC Komando yang diberikan kepada jajaran Korem 152 Babullah," ujarnya.

    Kapenrem mengatakan, keberadaan KMC Komando juga untuk menjaga perairan Maluku Utara yang berbatasan langsung dengan negara luar di perairan pasifik, sebab sering terjadi illegal fishing.

    KMC Komando diangkut menggunakan KRI Surabaya 591 berlabuh di pelabuhan Ahmad Yani Ternate dan diterima oleh Danrem 152 Babullah Kolonel Inf Agus Arif Fadila,SIP, didampingi Danden Bekang Letkol Cba Reza Purnama dan beberapa pejabat teras Korem 152 Babullah. Selepas serah terima KMC Komando, Danrem melakukan uji coba beberapa manuver, terlihat kapal tersebut sangat gesit bermanuver dan dinyatakan siap untuk membantu tugas pokok Korem 152 Babullah.

    Menurutnya, KMC Komando merupakan salah satu master piece buatan putra-putri terbaik Indonesia hasil riset Dislitbang TNI AD dan berbagai pihak dari Universitas Indonesia, dibuat di galangan kapal dalam negeri yang dapat mengangkut 31 orang personel dan 2 ABK serta mempunyai daya jelajah 250 NM (Nautical Mile) dengan kecepatan 45 knot dan dapat beroperasi di laut, perairan dangkal, rawa, danau dan sungai.

    Selain itu, disematkan pula peralatan canggih terbaru baik marine radar, alat komunikasi maupun GPS termodern dikelasnya. KMP Komando juga dilengkapi dengan persenjataan SMB (senapan mesin berat) jenis M2HB Browning kaliber 12,7 mm dengan sistem bidik menggunakan RWCS (Remote Control Weapon System) dilengkapi Optronik Sensor yang didalamnya terdapat LRF (Laser Range Finder).

    Sehingga membuat penembak tetap aman mengoperasikan senjata dari dalam kabin menggunakan layar monitor dan Joy Stick interaktif, dapat melakukan tembakan secara efektif walau dalam kegelapan malam berkat teknologi tracking dan locking target.

    Kanpenrem menambahkan, KMP Komando yang diberikan kepada jajaran Korem 152 Babullah untuk membantu mobilisasi pergerakan pasukan di wilayah Maluku Utara yang terdiri dari pulau-pulau dipisahkan oleh laut.

    Selain itu, KMC Komando merupakan kapal cepat serbu yang dipergunakan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan di wilayah perairan di Maluku Utara yang berbatasan langsung dengan negara luar yang kerap terjadi illegal fishing maupun pelanggaran batas yang sering dilakukan kapal asing.


    Sumber
     
  5. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1
    Pangkalan TLDM Teluk Sepanggar akan Dilengkapi Sistem Pertahanan Udara Canggih


    [​IMG]

    Pangkalan Tentera Laut Diraja Malaysia di Teluk Sepanggar akan dilengkapi dengan sistem pertahanan udara untuk guna mengatasi tantangan dan ancaman di masa mendatang.

    Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein mengatakan bahwa langkah tersebut sejalan dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat dan sesuai dengan kebutuhan TLDM dalam menyikapi skenario di Laut Cina Selatan dan perairan Sabah Timur saat ini.

    "Dalam konteks ini, hal ini ditujukan untuk memastikan pangkalan kami aman. Apapun sistem pertahanannya (yang akan digunakan), akan ditentukan kemudian," katanya kepada wartawan setelah mengunjungi dan memeriksa perkembangan Pangkalan TLDM Kota Kinabalu di Teluk Sepanggar.

    Dia mengatakan bahwa rencana memasang sistem pertahanan udara canggih itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pangkalan TLDM terhadap ancaman apapun, terutama di perairan negara.

    Namun ia menambahkan bahwa setiap upgrade dan tambahan aset pertahanan nasional akan tergantung dari kemampuan ekonomi negara, situasi politik, dan potensi ancaman.

    Selain itu, Hishammuddin juga mengatakan infrastruktur reparasi kapal selam Kelas Scorpene yang saat ini sedang dibangun di pangkalan telah mencapai 12 persen dan sesuai dengan jadwal.

    Dia mengatakan, pembangunan infrastruktur tersebut meliputi pembangunan tiga workshop utama untuk pemeliharaan peralatan dan penyimpanan kapal selam, yang diharapkan akan mengurangi biaya pemeliharaan dua kapal selam Kelas Scorpene Malaysia, KD Tunku Abdul Rahman dan KD Tun Razak.

    "Akan dilakukan perawatan berkala agar kapal selam tetap beroperasi dengan durasi maksimal 35 tahun, yang akan dilakukan oleh pemerintah dengan bekerjasama dengan Boustead DCNS Naval Corporation Sdn Bhd," dia melanjutkan.

    Pangkalan TLDM Kota Kinabalu dibangun pada tahun 2001 yang terdiri dari Markas TLDM Wilayah II dan markas pangkalan kapal selam, dan sebagai lokasi latihan tahunan dengan Brunei dan Filipina. Pangkalan ini juga bertindak sebagai port of call untuk kapal-kapal asing dari beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, Brunei, Prancis, Jepang, Singapura dan India.


    Sumber
     
  6. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1

    Senjata Gatling Tipe 1130 China, 10.000 Putaran Per Menit


    [​IMG]
    Perang angkatan laut di masa depan mungkin sudah menggunakan laser dan rudal hipersonik yang diluncurkan dari horizon (cakrawala). Sementara saat ini teknologi laser masih baru dikembangkan atau belum efektif untuk mencegat ancaman berkecepatan tinggi yang masuk, China belum lama ini meluncurkan senjata gatling CIWS (close-in weapon system) Tipe 1130 yang mampu mencegat rudal yang berkecepatan empat kali kecepatan suara atau Mach 4 (4.900 km per jam).

    CIWS Tipe 1130 merupakan pengembangan lanjutan dari CIWS Tipe 730, yang pertama kali dipasang pada kapal induk China Liaoning. Sama halnya dengan Tipe 730, Tipe 1130 juga berkaliber 30 mm dengan 11 laras.

    Tipe 1130 memiliki rate of fire 9.000 sampai 10.000 putaran per menit (116 putaran per detik) untuk mencegat ancaman yang masuk sebelum menghantam kapal-kapal perang Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Sebelum di-reload, Tipe 1130 mampu memuntahkan 1.280 putaran amunisi untuk menembak jatuh setidaknya 40 ancaman. Tipe 1130 juga dilaporkan akurat, mencatatkan akurasi hingga 90% terhadap ancaman hipersonik yang masuk, selain tentunya juga dapat menargetkan pesawat dan helikopter, kapal permukaan, sasaran darat di sepanjang pantai, dan bahkan ranjau laut tetap dengan menggunakan amunisi 30 mm-nya.

    [​IMG]
    Awalnya Tipe 1130 dikembangkan dengan 10 laras, namun memiliki 11 laras saat pengembangan telah selesai. CIWS ini diberi julukan Vulcan.

    Rincian lebih lanjut mengenai sistem CIWS terbaru buatan China ini masih minim, tetapi jika pendahulunya Tipe 730 memiliki jangkauan efektif terpendek dan terjauh masing-masing 8 km dan 20 km, maka Tipe 1130 seharusnya lebih baik. Tipe 1130 harus benar-benar bisa menargetkan ancaman yang masuk sangat dekat, sekitar 3 km ataupun ancaman yang melebihi 20 kilometer.

    [​IMG]
    Sistem senjata Gatling ini dipandu oleh radar, berbentuk 2 piringan di atas laras. Karena persyaratan khusus (seperti bobot kapal dan kekuatan), penggunaan Gatling Tipe 1130 saat ini hanya terbatas pada kapal frigat dan kapal perusak besar milik PLA. Tipe 1130 kemungkinan kedepan juga akan dipasang pada kapal perusak Tipe 055 PLA yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Tipe 1130, bila dikombinasikan dengan wahana peluncur hipersonik WU-14 China, maka pertempuran di laut akan segera berakhir dalam waktu yang singkat.


    Sumber
     
    Last edited: Sep 9, 2018
  7. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1

    PBB Didesak Larang Penggunaan "Robot Pembunuh" dalam Peperangan
    [​IMG]

    [​IMG]
    [​IMG]

    [​IMG]
    [​IMG]
    JENEWA, KOMPAS.com - Negara-negara di dunia didesak untuk segera menyepakati perjanjian yang melarang penggunaan apa yang disebut sebagai robot pembunuh sebelum terlambat. Disampaikan organisasi non-pemerintah, Amnesty International, waktu semakin dekat sebelum senjata-senjata mematikan itu dikirimkan ke medan peperangan. Organisasi itu pun mengkritik langkah badan PBB, Konvensi Persenjataan Konvensional Khusus (CCW), yang dinilai bergerak terlalu lambat. " Robot pembunuh saat ini sudah tidak lagi hanya sekadar fiksi ilmiah," kata Rasha Abdul Rahim, penasihat Amnesty International bidang kecerdasan buatan dan hak asasi manusia.
    "Dari drone (pesawat nirawak) dengan kecerdasan buatan dan dilengkapi senapan otomatis yang mampu memilih target sendiri, kemanjuan teknologi persenjataan kini mulai jauh melampaui hukum internasional," lanjutnya dilansir dari AFP. "Karena itulah kami menyerukan kepada negara-negara untuk mengambil langkah nyata demi menghentikan penyebaran senjata mematikan ini sebelum terlambat," katanya menegaskan. Komentar Amnesty International tersebut datang saat para pakar pemerintahan tentang sistem senjata otonom mematikan di CCW mulai menggelar pertemuan selama sepekan di Jenewa sejak Senin (27/8/2018). Badan PBB itu telah menggelar perundingan robot pembunuh yang pertama tahun lalu. Ketua CCW, Amandeep Gill, yang juga duta perlucutan senjata India, mengatakan bahwa pembicaraan telah membawa kemajuan yang baik sejak saat itu. Meski demikian negara-negara anggota belum mencapai kesepakatan tentang langkah yang akan diambil untuk menangani senjata-senjata tersebut. Jumlah negara-negara yang menyerukan larangan terhadap penggunaan robot pembunuh sebagai senjata telah mengalami peningkatan. Saat ini disebutkan sedikitnya 26 negara telah mendukung pelarangan tersebut. Tetapi negara-negara yang diyakini memiliki senjata otonom paling maju, termasuk Amerika Serikat, Perancis, Inggris dan Israel belum mencapai komitmen untuk bentuk mekanisme pembatasan penggunaannya. Keputusan diharapkan dapat tercapai pekan ini atau pada konferensi CCW yang lebih luas pada November mendatang.

    Sumber

     
    Last edited: Sep 9, 2018
  8. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1

    Pesawat Tempur Siluman J-20 China Siap Diproduksi Massal Dengan Mesin baru​

    [​IMG]

    Southfront (6/9) memberitakan bahwa negeri sang naga setelah melakukan pengujian intensif dan melaksanakan operasional patroli di LCS diperkirakan akan memasukkan jet tempur siluman J-20 ke dalam jalur produksi.

    J-20 akan diproduksi dengan mesin terbaru yang dikabarkan mampu atau memiliki fitur supercruise, atau melesat dengan kecepatan supersonik tanpa perlu menyalakan afterburner sehingga lebih sulit terdeteksi.

    Selama ini mesin baru tersebut dikabarkan acap menemui masalah, terutama overheating pada bilah-bilah mesinnya, namun kini solusinya sudah ditemukan sehingga meningkatkan keandalan pada jet tempur tersebut.

    Mesin WS-15 yang baru telah dilengkapi blade turbin kristal tunggal termutakhir yang akan memungkinkan jet J-20 terbang tanpa terdeteksi pada kecepatan supersonik, setara dengan mesin F-35 AS.

    Mesin tersebut, WS-15, dikabarkan sudah siap untuk produksi massal. Saat ini negeri sang naga dikabarkan memiliki sekitar 20 unit J-20. “WS-15 diharapkan siap untuk instalasi secara luas di J-20 pada akhir tahun ini,” kata salah satu sumber.

    Pabriknya, Chengdu Aerospace Corporation sedang mempersiapkan lini produksi keempat untuk memproduksi J-20 yang diklaim mampu menandingi F-22 Raptor.

    Beijing ingin memiliki pesawat siluman yang mampu bersaing dengan yang terbaik di dunia saat ketegangan meningkat di Asia-Pasifik. Terlebih, Amerika Serikat juga ingin meningkatkan penyebaran pesawat tempur F-22 dan F-35 di wilayah tersebut.

    “Meskipun beberapa ‘masalah kecil’ tetap ada, ini harus diselesaikan setelah mesin telah lebih secara ekstensif bekerja di pesawat,” lanjut sumber tersebut.

    Ahli militer yang berbasis di Beijing, Zhou Chenming, mengatakan bahwa China memprediksi AS akan menyebarkan antara 200 hingga 300 unit jet tempur siluman F-35 di Asia-Pasifik pada 2025. “Yang berarti China membutuhkan jumlah J-20 yang sama, atau setidaknya 200 unit,” katanya, Rabu (5/9/2018).

    Pada bulan November nanti, 12 unit F-35 tiba di Pangkalan Udara Kadena Angkatan Udara AS di Jepang. Sedangkan Korea Selatan dijadwalkan menerima pasokan 40 unit pesawat tempur serupa tahun ini.

    Sumber
     
  9. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1

    Pentagon Rancang Senjata Pencegat Rudal Hipersonik Musuh
    [​IMG]
    WASHINGTON - Pentagon mulai mengembangkan sistem interseptor yang mampu menembak rudal hipersonik musuh yang masuk ke wilayah Amerika Serikat (AS). Langkah ini mengikuti laporan tentang keberhasilan Rusia dalam membangun senjata berkecepatan sangat tinggi.

    Senjata terbaru yang sedang dikembangkan ini dikenal sebagai "Glide Breaker". Perancangnya adalah Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), badan penelitian di bawah naungan Pentagon.

    DARPA sejatinya pernah menampilkan konsep "Glide Breaker" pada tahun lalu. Dalam paparannya, sistem itu menggambarkan fitur-fitur pencegat kinetik keras mematikan yang mampu menggunakan kendaraan berkecepatan tinggi tanpa daya.

    Menurut laporan The Drive, Minggu (9/9/2018), Kantor Teknologi Taktis DARPA telah menyelenggarakan pertemuan untuk menjelaskan proyek tersebut dan persyaratannya pada Juli 2018.​

    Hanya sedikit informasi tentang proyek yang bisa dipaparkan ke publik. Pada bulan Juli, DARPA mengatakan bahwa tujuan "Glide Breaker" adalah "untuk meningkatkan kemampuan Amerika Serikat guna mempertahankan diri terhadap ancaman (senjata) supersonik dan hipersonik berkelas tinggi."

    Pentagon selama ini memantau laporan keberhasilan Rusia dalam mengembangkan senjata hipersonik canggih. Pada bulan Maret tahun ini, Presiden Vladimir Putin mengejutkan Pentagon dengan memperkenalkan sejumlah sistem senjata futuristik selama pidato kenegaraan di depan anggota parlemen.

    Berbagai senjata futuristik itu di antaranya sudah beroperasi, yakni rudal Kinzhal hipersonik yang mampu melesat 10 kali lebih cepat daripada kecepatan suara.

    Sistem senjata lain adalah peluncur atau kendaraan hipersonik Avangard yang masih diuji oleh militer. Peluncur ini diklaim mampu membawa rudal berhulu ledak nuklir maupun konvensional dengan kecepatan hipersonik. Putin menggambarkannya sebagai senjata yang mustahil dicegat sistem pertahanan negara mana pun.

    Laporan intelijen AS yang dibocorkan CNBC beberapa bulan lalu mengatakan militer Rusia telah berhasil menguji senjata hipersonik sebanyak dua kali pada tahun 2016.

    Beberapa bulan kemudian, FSB, badan intelijen domestik Rusia, meluncurkan penyelidikan atas kecurigaan bahwa informasi rahasia tentang rudal hipersonik telah bocor ke intelijen Barat. Pada bulan Juli, FSB menyerbu dua pusat penelitian dan pengembangan utama yang berbasis di dalam dan di luar Moskow terkait bocornya rahasia senjata tersebut.

    Sumber

     
  10. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1

    Pesawat Pembom Tu-22 M3M Baru Akan Terbang Perdana

    [​IMG]
    Pasca renovasi, pesawat pembom jarak jauh Tupolev Tu-22M3M mendapatkan peralatan on-board yang benar-benar baru. Air frame dan dan beberapa sistem di dalamnya menjadi satu-satunya yang tersisa dari pesawat ini setelah dimodernisasi, semuanya diganti, Alexander Konyukhov, direktur jenderal perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Tupolev, mengatakan kepada TASS.

    "Tu-22M3M baru muncul sebagai hasil dari modernisasi mendalam. Peralatan radio elektronik yang benar-benar baru telah dipasang pada pesawat ini," kata Konyukhov.

    Dia menambahkan bahwa umur layanan pesawat ini akan lebih panjang menjadi 45-50 tahun.

    Konyukhov juga mengatakan bahwa pembom Tu-22M3M baru akan melakukan penerbangan demonstrasi pertama pada bulan September. Pesawat akan mulai menjalani tes pabrik di bulan yang sama. Kemudian, ia akan menjalani uji coba negara.

    "Pesawat akan melakukan penerbangan pertamanya pada September sebagai bagian dari uji coba pabrik. Uji coba negara akan dilakukan setelah itu. Semuanya (uji coba) akan berlangsung selama beberapa bulan," kata direktur jenderal itu. Kementerian Pertahanan Rusia akan menggunakan hasil uji coba negara untuk memutuskan apakah pengiriman pertama pesawat Tu-22M3 harus menjalani modernisasi mendalam.

    Industri penerbangan di Kazan, Rusia, mengatakan bahwa pesawat Tu-22M3M yang dimodernisasi telah mendapat avionik baru, sistem akuisisi target navigasi dan peralatan radio elektronik baru dan sistem lainnya yang diselaraskan dengan sistem pesawat pembom Tupolev Tu-160M, varian dari Tu-160.

    Tu-22M3M adalah versi modern pesawat pembom pembawa rudal supersonik jarak jauh dengan variabel sweep wing (sayap menyapu). Setelah dimodernisasi, pesawat akan mendapatkan avionik baru dan kesempatan untuk membawa rudal.

    Laporan sebelumnya mengatakan bahwa total 30 pesawat Tu-22M3 akan dimodernisasi menjadi Tu-22M3M.


     
  11. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1

    Excalibur Army Perkenalkan Howitzer Baru DANA M2
    [​IMG]
    Excalibur Army, anak perusahaan dari Czechoslovak Group, Ceko - Slowakia, telah mengembangkan versi canggih dari howitzer self-propelled (swa gerak) 152mm-nya, yang disebut DANA M2.

    Pejabat Excalibur Army mengatakan bahwa howitzer DANA M2 telah diperkenalkan pada pengguna akhir namun tidak diungkapkan siapa.

    Modernisasi pada sistem artileri DANA telah membawa sejumlah perbaikan, yang paling tampak adalah pada sisi penembak dan driver. Oleh karena itu penyesuaian perlu dilakukan pada sistem kontrol, navigasi, kontrol tembak, komunikasi dan daya cadangan.


    Sistem kontrol tembak diupgrade dengan fungsi "lay down"dan multi-fire single impact option. Solusi baru untuk sistem kontrol tembak ini didasarkan pada penggunaan teknologi state-of-the-art sehingga DANA M2 dapat diintegrasikan dengan sistem C41.

    DANA M2 menawarkan rate of fire yang tak tertandingi, akurasi tembak yang lebih besar, mobilitas kendaraan yang sangat baik dan pengoperasian sistem yang andal.


     
  12. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1

    Pakistan Akhirnya Pilih Heli Serang T129 Turki

    [​IMG]
    Pakistan dan Turki telah menandatangani kesepakatan untuk 30 helikopter serang T129 ATAK Turkish Aerospace Industries, menurut sebuah pernyataan dari sumber di Kementerian Pertahanan Turki.

    T129 adalah pengembangan dari Agusta A129 Mangusta Italia, pengembangan diantaranya sensor, senjata, dan mesin yang kuat untuk beroperasi di ketinggian tinggi dan kondisi panas.

    Pakistan saat ini memiliki helikopter serang Cobra AH-1F (pembelian tahun 1980-an), yang tidak hanya sudah tua tetapi juga tidak mampu beroperasi dengan baik dataran tinggi pegunungan Hindu Kush yang memisahkan Afghanistan dan Pakistan.


    T129 telah diuji secara ekstensif di Pakistan pada puncak musim panas tahun 2016 lalu, dan seorang pejabat TAI pada waktu itu menyatakan bahwa mereka sangat terkejut dengan betapa kerasnya kondisi tersebut. Namun, mereka senang dengan hasil uji coba T129, yang juga sangat mengesankan Angkatan Darat Pakistan.

    China sebelumnya juga mengirimkan tiga dari helikopter tempur CAIC Z-10 untuk diuji di Pakistan, tetapi tampaknya mereka gagal membuat Angkatan Darat Pakistan terkesan dan akhirnya dikembalikan ke China. Rusia juga pernah mengirimkan helikopter Mil Mi-35M Hind ke Pakistan di awal tahun ini.

    Kunci kinerja penerbangan T129 adalah mesin turboshaft LHTEC CTS800-4A kembarnya, mesin yang sama yang menggerakkan helikopter serang 12 AH-1Z Viper yang dipesan Pakistan dari AS. Keseragaman mesin ini menjadi salah satu alasan mengapa Pakistan lebih memiliki T129.

    Indikasi paling awal bahwa T129 akan dimiliki Pakistan adalah ketika tiga helikopter itu turut ambil bagian dalam parade Pakistan 23 bulan Maret lalu.

    Hanya sedikit informasi mengenai kontrak, tetapi kontrak T129 secara luas dilaporkan bernilai sekitar $ 1,5 miliar, menjadikannya salah satu penawaran ekspor pertahanan tunggal terbesar Turki hingga saat ini.

    Laporan media Turki menyatakan kesepakatan itu juga mencakup amunisi, logistik, suku cadang dan pelatihan. Paket senjata kemungkinan akan mencakup rudal Roketsan Cirit 70mm laser-guided dan rudal anti-tank jarak jauh UMTAS.

    Turki sebelumnya menawarkan untuk mendirikan fasilitas perakitan di Pakistan sebagai bagian dari upaya untuk mempermanis kesepakatan, tapi belum ada tindak lanjut. Namun, laporan yang mengungkapkan helikopter akan dikirimkan secara bertahap selama lima tahun, berarti menunjukkan tidak adanya perakitan oleh Pakistan dalam kesepakatan.




     
  13. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1


    Pengiriman S-400 Rusia ke Turki Dipercepat Tahun Depan
    [​IMG]
    Pemerintah Rusia segera memulai pengiriman sistem pertahanan udara S-400 ke Turki tahun depan. Pengiriman sistem rudal itu dilakukan lebih awal daripada yang direncanakan sebelumnya. Hal itu dilakukan menyusul retaknya hubungan Turki dengan Amerika Serikat (AS) dan Pakta Aliansi Atlantik Utara (NATO).

    "Kontrak pengiriman terkait S-400 ke Turki dilaksanakan lebih awal dari waktu yang telah disepakati dan pada 2019 kami akan memenuhi kontrak itu," kata Kepala Rosoboronexport Alexander Mikheyev, seperti diwartakan Aljazirah.

    Rosoboronexport adalah agen ekspor senjata-senjata Rusia. Dalam kontrak sebelumnya, pengiriman rudal S-400 akan mulai dilakukan mulai 2020 mendatang.


    Akuisisi S-400 oleh Turki disebut-sebut tidak menggunakan dolar AS, namun dengan memakai mata uang lokal. Nilai perdagangan senjata militer itu mencapai 2,5 miliar dolar AS. Kontrak tersebut membuat Turki menjadi satu-satunya negara NATO yang sistem rudal canggih S-400 buatan Rusia.

    Hubungan bilateral Turki-AS tengah berada dalam kondisi yang kurang harmonis. Tensi kedua negara belakangan kembali meningkat menyusul penahanan seorang pastor asal AS Andrew Brunson.

    AS diketahui juga telah menjatuhkan sanksi terhadap dua orang pembantu presiden Turki, yakni Menteri Kehakiman Abdulhamid Gul dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu. Keduanya dijatuhi hukuman menyusul dugaan mendalangi sebuah organisasi yang bertanggung jawab atas penangkapan pastor asal AS, Andrew Craig Brunson.

    Tensi terus meningkat setelah AS menggandakan tarif ekspor aluminium dan baja asal Turki masing-masing sebesar 20 persen dan 50 persen. Istanbul kemudian membalas dengan meningkatkan sejumlah tarif barang impor dari AS, seperti kendaraan penumpang hingga 120 persen, alkohol hingga 140 persen, dan tembakau asal AS sebesar 60 persen. Barang-barang lainnya yang juga terdampak penggandaan tarif adalah kosmetik, beras, dan batubara.




     
  14. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1


    India Sukses Menguji Tembak Rudal Anti-Tank Helina
    [​IMG]
    Sebuah helikopter Angkatan Darat India berhasil menguji tembak anti-tank guided missile (ATGM) generasi ketiga "Helina" di lokasi uji coba Pokhran di wilayah Gurun Thar di barat laut India awal bulan ini, Kementerian Pertahanan India mengumumkan dalam sebuah pernyataan.

    "Sistem senjata telah diuji untuk jangkauan penuh," menurut Kementerian Pertahanan. "Sistem senjata 'Helina' diluncurkan dengan sukses dari platform peluncuran (helikopter) dan telah melacak target melalui jalurnya dan mencapai target dengan presisi tinggi. Semua parameter telah dipantau oleh stasiun telemetri, sistem pelacakan, dan helikopter. ”


    Departemen Pertahanan mengklaim bahwa ATGM Helina adalah salah satu senjata anti-tank paling canggih di dunia. Helina yang dirancang dan dibangun sendiri oleh India merupakan varian peluncuran udara dari rudal Nag, sebuah ATGM fire-and-forget dengan jangkauan sekitar 4 kilometer. Jangkauan Helina sendiri diperkirakan antara 7 hingga 8 kilometer.

    Rudal Nag sendiri ditembakkan dari Nag Missile Carrier (NAMICA), produksi India lisensi dari varian kendaraan tempur infanteri lapis baja BMP-II era Soviet, sedangkan Helina diluncurkan dari tabung peluncur yang melekat pada sayap helikopter Hindustan Aeronautics Limited (HAL) Light Combat Helicopter (LCH) dan Dhruv Advanced Light Helicopters (ALH).

    Pernyataan Kementerian Pertahanan India pada 19 Agustus tidak menyebutkan apakah Helina ditembakkan dari LCH atau ALH, meskipun heli yang lebih mungkin adalah varian bersenjata dari ALH, yang dijuluki HAL Rudra.



     
  15. Balulut MODERATOR

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Aug 4, 2010
    Messages:
    3,707
    Trophy Points:
    221
    Ratings:
    +9,144 / -1

    Rusia Klaim Sukhoi Su-57 Sudah Teruji Perang di Suriah

    [​IMG]
    Rusia mengklaim pesawat tempur generasi kelimanya "Sukhoi Su-57" sudah membuktikan dirinya selama misi tempurnya di Suriah, anggota parlemen Rusia Viktor Bondarev mengatakan.

    "Su-57 telah berhasil menyelesaikan tahap pertama uji coba negara dan membuktikan semua karakteristik penerbangan yang ditentukan. Ini membuktikan nilainya tidak hanya pada alasan uji coba, tetapi juga dalam operasi tempur nyata," ujar Bondarev, yang menjabat sebagai ketua komite pertahanan dan keamanan parlemen Rusia kepada wartawan.

    Dia ingat bahwa prototipe Su-57 dikirim ke pangkalan udara Khmeimim Rusia di Suriah enam bulan lalu. Padahal, militer Moskow kala itu menyatakan, kehadiran dua jet tempur Su-57 di Suriah untuk uji penerbangan, bukan untuk misi tempur.


    "Su-57 memiliki potensi besar untuk modernisasi, yang (penggunaannya) akan cukup untuk 50 tahun," katanya. Menurutnya, elektronik yang tersemat dalam pesawat itu dibangun berdasarkan prinsip arsitektur terbuka.

    "Faktanya, jet tempur ini memiliki semua yang diperlukan untuk kemudian dikembangkan menjadi pesawat perang tanpa awak yang sepenuhnya otomatis," ujar Bondarev, seperti dikutip TASS, Senin (20/8/2018).

    Pesawat tempur kebanggaan Kremlin ini diproduksi oleh United Aircraft Corporation (UAC) Rusia. Presiden UAC, Yuri Slyusar, mengatakan bahwa UAC dan Kementerian Pertahanan Rusia berencana untuk menandatangani kontrak untuk batch pertama jet tempur Su-57 pada akhir musim panas ini.

    Jet tempur Su-57 generasi kelima Rusia menampilkan teknologi siluman dengan penggunaan material komposit yang luas. Pesawat ini diklaim mampu mempertahankan kecepatan jelajah supersonik dan dilengkapi dengan peralatan radio elektronik yang paling canggih, termasuk komputer onboard yang kuat yang dianggap sebagai pilot kedua secara elektronik.

    Selain itu, sistem radar menyebar di seluruh bodi pesawat. Sistem kontrol onboard pesawat diklaim mampu melibatkan hingga 60 target dan melepaskan 16 tembakan di antaranya secara simultan. Pesawat-pesawat ini diharapkan sudah dioperasikan Angkatan Udara Rusia secara penuh pada tahun depan.



     

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.