Biology Bakteri Yang Bisa Menghasilkan Emas

Frank Reith dari University of Adelaide dan timnya memodifikasi suatu jenis bakteri secara genetik. Setelah dimodifikasi, bakteri ini bisa menghasilkan ekstrak emas dari lingkungan dan bahan logam mulia yang berada di sekitarnya.

Ada beberapa bakteri yang memang dikenal berhubungan dengan bahan emas. Namun hingga saat ini masih belum jelas apakah bakteri tersebut turut berperan dalam emas yang dihasilkan atau tidak.

Reith beserta timnya kini menemukan bahwa emas larut rupanya merugikan bagi salah satu jenis bakteri bernama Cupriavidus Metallidurans.

“Bahan emas bisa menghambat fungsi enzim bakteri. Saat bertemu dengan bahan emas, mikroba akan mengaktifkan gen ‘racun emas’. Gen ini memproduksi enzim yang bisa mengubah senyawa emas larut menjadi partikel emas metalik yang bisa merusak bakteri,” Reith seperti dikutip dari Times of India, Selasa (13/10/2009).

Reith dan timnya kemudian melihat hal ini sebagai suatu peluang untuk sebuah teknik baru yang menguntungkan.

“Saat mikroba terkena kontak dengan bahan emas, mereka mengeluarkan cahaya yang bisa dideteksi mengggunakan hand-held photometer,” kata Reith.

Dengan memodifikasi bakteri secara genetik serta memanfaatkan cahaya yang terdeteksi pada photometer, kerugian pada bakteri berubah menjadi sebuah keuntungan untuk menghasilkan emas dari bahan logam mulia yang berada di sekitar bakteri.

Spoiler: Cupriavidus metallidurans

Cupriavidus metallidurans strain CH34, (renamed from Ralstonia metallidurans and previously known as Ralstonia eutropha and Alcaligenes eutrophus) is a non-spore-forming bacillus which is adapted to survive several forms of heavy metal stress.[3][4] Therefore, it is an ideal subject to study heavy metal disturbance of cellular processes. This bacterium shows a unique combination of advantages not present in this form in other bacteria.

* Its genome has been fully sequenced (Preliminary, unnotated sequence data were obtained from the DOE Joint Genome Institute (JGI)).
* It is non-pathogenic, therefore, models of the cell can also be tested in artificial environments similar to the natural habitats of this bacterium.
* It is related to the plant pathogen Ralstonia solanacearum.
* It is of ecological importance since related bacteria are predominant in mesophilic heavy metal-contaminated environments.
* It is of industrial importance and used for heavy metal remediation and sensing.
* It is an aerobic chemolithoautotroph, facultatively able to grow in a mineral salts medium in the presence of H2, O2 and CO2 without an organic carbon source. The energy providing subsystem of the cell under these conditions is composed only of the hydrogenase, the respiratory chain and the F1F0-ATPase. This keeps this subsystem simple and clearly separated from the anabolic subsystems that starts with the Calvin cycle for CO2-fixation.
* It is able to degrade xenobiotics even in the presence of high heavy metal concentrations.
* Finally, strain CH34 is adapted to the outlined harsh conditions by a multitude of heavy metal resistance systems that are encoded by the two indigenous megaplasmids pMOL28 and pMOL30 on the bacterial chromosome(s).

Also it plays a vital role in the formation of gold nuggets, by precipitating metallic gold from a solution of gold (III) tetrachloride, a compound highly toxic to most other microorganisms.

Spoiler: sumber

http://techno.okezone.com/
http://en.wikipedia.org/wiki/Cupriavidus_metallidurans

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS