Baik Atau Buruk? Siapa Yang Tahu!(Good, Bad? Who Knows!)

Ada seorang Raja yang suka berburu di hutan.Setiap kali Raja pergi berburu, ia selalu ditemani oleh pengawal-pengawalnya dan seorang tabib istana.

Pada suatu hari sewaktu Raja berburu,salah satu jari tangannya terluka karena goresan panahnya. Raja meminta tabibnya untuk mengobati jarinya itu. Tabib Istana lalu membubuhkan obat di jari tangan Raja.

Raja : Apakah luka di jari tanganku tidak akan ada masalah dan apakah hal ini buruk?
Tabib: Entah ah, baik atau buruk? siapa yang tahu!

Setelah beberapa hari luka di jari tangan Raja bukannya sembuh malah menjadi tambah parah. Raja kembali memanggil tabibnya untuk mengobati jarinya itu.

Raja : Jariku ini terasa sakit sekali, apakah ini akan terus bertambah buruk?
Tabib : Entahlah, baik atau buruk? Siapa yang tahu!

Beberapa hari kemudian, luka jari raja semakin bertambah parah dan terinfeksi. Karena itu,Tabib terpaksa mengamputasi jari tangan Raja. dan tabib mengulangi kata-katanya lagi,"Baik, Buruk? Siapa yang tahu!"

Raja menjadi sangat marah karena harus kehilangan 1 jari tangannya dan hanya terus mendengarkan kata si tabib itu.
"Dasar tabib bodoh, setiap kali ku tanya bagaimana keadaan jari ku, kau hanya berkata hal itu Apa kau pikir kehiangan 1 jari tangan bukan hal yang buruk??". Dia lalu menyuruh para pengawal menjebloskan Tabit ke penjara. Saat di penjarapun, tabib masih berkata "Hmm, dipenjara...Baik, Buruk? siapa yang tahu!"
"Dasar tabib gila!" kata raja kepadanya.

Setelah itu Raja pergi berburu lagi seperti biasa dengan para pengawal istana.Tapi kali ini tanpa tabib karena sang tabit sedang dipenjara. Setelah beberapa saat,Raja tersesat dan terpisah dari para pengawalnya karena keasyikan mengejar buruannya sampai kedalam hutan.Ternyata didalam hutan itu ada sekelompok suku primitif yang sedang mencari seorang kurban untuk dipersembahkan kepada dewa mereka.

Mereka melihat Raja lalu menangkapnya dan dipersiapkan sebagai kurban.Sewaktu akan dibunuh dan memulai upacara persembahan kurban,Kepala suku melihat jari tangan Raja dan berkata "Hei, jari tangan orang ini hanya ada 9, jarinya tidak lengkap, dia bukan persembahan sempurna, dia tidak bisa dikurbankan untuk dewa, lepaskan dia". Akhirnya, raja dapat pergi dari suku primitif hutan itu dan bertemu dengan pengawalnya. Ia akhirnya bisa pulang dengan selamat ke istananya.

Raja merasa sangat senang karena dia tidak jadi dibunuh dan dijadikan kurban.Raja kemudian merenung dan berpikir,kalau saja jari tangan saya lengkap ada 10 pasti saat ini saya tidak duduk disini lagi.Ada untungnya juga tabib mengamputasi 1 jari saya.Dia lalu memerintahkan pengawal untuk membebaskan tabit dari penjara.

Setelah tabib menghadap.Raja menceritakan kisahnya,

Raja: karenamu,saya masih bisa hidup sampai saat ini. Saya menyesal telah menjebloskan kamu ke penjara.Itu adalah hal yang buruk.

Tabib: Oh...oh...oh..., tidak raja, itu adalah hal yang baik, untung Raja menjebloskan saya ke penjara.sehingga saya tidak ikut pergi berburu dengan raja ke hutan.Kalau tidak,kemarin saya pasti sudah ditangkap oleh suku primitif dan pasti saya yang dikurbankan bukan paduka karena jari tangan saya lengkap ada 10. Terima kasih saya ucapkan kepada paduka karena telah menjebloskan saya kepenjara~

So, Good, Bad? Who Knows!
Inti dari cerita ini adalah Setiap kejadian yang kita pikir hal yang buruk, belum tentu akhirnya seperti yang kita pikirkan.

Smoga kisah ini bermakna untuk kita smua..iss:iss:

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS