Discussion Auditing (Sharing seputar audit dan tanya jawab)

internal audit tergantung apa yg diperiksa biasanya ketercapaian anggaran ama realisasi, baik swasta ataupun pemerintah pasti punya anggaran nah internal audit meriksa efisiensi n efektivitas dalam mencapai tujuan perusahaan melalui itu makanya butuh LK ama anggaran.
kadang2 juga audit internal meriksa performance juga loh...

tax audit gw ga ngerti ngambil darimana, yg pasti pajak tahun2 skrg kan make LK tahun berjalan trus dikoreksi gara2 ada beban ama pendapatan yg di peraturan pajak harus dikeluarkan dari LK baru di ketahui brp pajaknya, nah audit pajak mungkin meriksa hasil koreksi tersebut dan prosesnya...

compliance audit jujur yg ini gw ga ngerti maksudnya, audit ketaatan bukannya sama aja ya ama audit biasa...

investigative audit pastilah pake hasil LK lah klo mo suatu sektor melakukan fraud dari mana, masa tiba2 nuduh tanpa bukti...

masalah audit sebenarnya menyangkut masalah nama baik sih bro, makin baik nama entitas lo makin banyak juga yg berani ngasi modal lu kan?

klo dari buku praktikum audit yg ane punya yg pertama kali bikin kertas kerja neraca, laba rugi baru kertas kerja penjualan ama piutang usaha...

bukannya hasilnya bulan april keluar ya?
laporan keuangan yg uda di audit ama BPK...

semua entitas mesti kudu harus menjunjung akuntabilitas bro tapi masalahnya dalam "praktek" audit yg sekarang yg di cari bukan akuntabilitasnya tapi palsu atau tidaknya data yg kita terima dari klien...

 

tp lembaga publik yang semestinya akuntabel, malah gag bisa mnunjukan keakuntabelannya..

itu sebenarnya dilema yang kalai dibiarkan memiliki resiko sistemik.

 

sayangnya lembaga audit besar di Indonesia masih dikuasai asing (big 4)

PWC, KPMG, Ernst & Young, dan Deloitte-touch


kapan auditor Indonesia bersatu dan menjadi satu perusahaan audit publik besar

 

info untuk semua.. di Indonesia 4 lembaga besar KAP adalah PwC, EY, Deloite, dan Mazars. KPMG ada di urutan ke lima..

Satu lagi KAP Indonesia yang bagus yaitu AAJ, Amir Abadi Jusuf..

Even mereka KAP asing mereka dipimpin oleh partner Indonesia..

 

kl gak salah AAJ itu berafiliasi dengan salah satu big four

 

bukannya begini
auditor Indonesia banyak yang gak bersih
dan di antara auditor asing juga ada yang gak bersih kan

masih ingat auditor BLBI
kenapa yang menang justru Lehman Brothers
padahal semua pengamat bilang untuk audit aset bernilai sebesar itu
maka faktor utama pemilihan auditor adalah history track record dari auditor tersebut
dan semua pengamat baik dalam negeri maupun luar negeri sudah mengharapkan PWC sebagai pemenang tender

 

Ingat auditor yang megang tetap auditor dalam negeri, hanya menggunakan nama asing..

PwC mesti punya nama besar tapi juga punya banyak skandal besar berdasarkan historical auditnya..

Coba baca mengenai kasus Kanebo dan kasus Satyam,
itu bukti kegagalan audit tidak dipengaruhi oleh brand KAP yang ia usung tetapi oleh auditornya sendiri..

KAP yang besar pernah tergusur.. Pernah dengar Arthur Anderson?

Coba baca buku 1/2 abad profesi akuntansi => Theodorus M. Tuannakota.

Jadi menurut saya kasus BLBI itu dapat melilit KAP mana saja..

 

Internal audit tidak hanya melulu melihat laporan keuangan, bisa saja yang diaudit ialah compliance terhadap SOP perusahaan ataupun Company Policy. Trus kalo investigation audit juga. Scopenya luas.

Sebagai contoh : Ada rumor atau istilah kerennya whistle blower yang menyatakan si x menggelapkan dana perusahaan / memeras karyawan, maka dilakukan investigation audit, yang dilakukan seperti mencari informasi dari berbagai sumber, merekam hasil wawancara dengan korban dll ( mencari bukti ). CMIIW.

 

setahuku dia masih yang terbersih
kalau tidak tidak akan muncul istilah di dunia usaha
"kalau sudah dinyatakan bersih oleh PWC, maka dunia usaha akan memandang bersih"

lagipula
kalau melihat account historynya
Lehman Brothers jauh lebih parah lagi track recordnya

dan parahnya
di Indonesia selama ini
tidak ada peraturan yang melindungi whistle blower

 

dua kasus yang saya bilang itu kasus besar lho..
iya secara head to head ya jangan dibandingkan donk..
Namun pernyataan saya mengatakan bahwa tidak semua yang diaudit PwC lantas bersih..

Untuk masalah whistle blower, pihak control internal perusahaan sendirilah yang menjaga whistle blower tersebut, dikelola agar sesuai dengan yang diharapkan untuk pengendalian internal perusahaan..

 

nope
istilah itu memang sudah terkenal di dunia usaha

aku kok menangkap konteks whistle blower yang memblow up ke publik

 

weh itu mah diperusahaan manapun dilarang whistle blower ke publik..

 

bukannya apa2
sebutan whistle blower hanya digunakan
kepada orang yang membuka permasalahan ke publik

 

salah.. coba baca bukunya risk management karangan kid sadgrove.. pasti anda menemukan bahwa wistle blower itu internal dan dikelola seharusnya oleh perusahaan.. inti dari wistle blower adalah ia menyebarkan suatu informasi kepada orang lain tidak selalu publik..

 

indonesia mau buka audit? =,=! tunggu Negara kita bener2 bersih dulu deh...

Negara seberang yang jago dalam bidang accounting services aja lum berani nantang big4... @_@

lagi pula yang paling basic untuk auditing disektor BUMN aja lum tentu bener2 audit... meragukan oh meragukan...

kalo dibuku segala quality bener2 dipelajari... prakteknya? quality of selfish aja diikutin...

liat saja perkreditan di BI... banyak toh laporan keuangan yang sudah diaudit tapi masih kredit macet? (bahkan kebanyakan lap.keu itu sudah di compile2 ) lol XD

maaf kalau sudah OOT )

lanjut ke A&Q audit aja deh... lebih asyik kita pelajari prosedural audit aja...

audit untuk sektor akuntansi keuangan (laporan keuangan)... itu merupakan pengecekan, pengetesan, serta pengambilan sampel atas laporan keuangan...
system audit untuk sektor akuntansi biasanya berbentuk terbalik dari akuntansi keuangan... dari laporan keuangan (terdiri dari laporan laba rugi, neraca, ekuitas, alur kas, dan catatan samping terhadap laporan keuangan) -> Buku Besar -> Posting -> Journal -> Voucher Transaksi -> Supplier/Customer

biasanya dalam system tersebut kami sering menggunakan berbagai alat... dari vouching, pengambilan sampel, tes ratio, surat2 konfirmasi, dan yang paling penting worksheet/working paper.... adapun system komputerisasi dalam pengauditan laporan keuangan... tetapi harganya itu sangat-sangat mahal... hanya beberapa akuntan publik yang memiliki system tersebut...

kira2 serperti itulah audit.... jika lum ada bayangan silahkan ditanya

 

secara arti iya
tapi konteks luasnya ke publik tidak
walaupun memang arti umum yang beredar luas tidak selalu benar

kontrol whistle blower secara internal sulit
kebanyakaan perusahaan masih menggunakan konsep tradisional
para whistle blower biasanya justru akan kena SP dari atasan ybs di perusahaan
sayangnya pengenaan SP yang berlebihan justru bisa berakibat kasusnya menyebar ke publik



@ renzhe
justru langkah awal bersih dari keuangan adalah proses auditing yang transparan
dan selama ini yang dipermainkan adalah tim audit yang kurang independen dan tidak transparan
mungkin aku salah, tapi selama ini BUMN bukannya diaudit oleh tim internal dan BPKP (kemenkeu juga)
dan hal yang paling diubah perhitungannya adalah faktor recovery modal dari BUMN itu sendiri (Cost Recovery Factor)
dan secara jujur Cost Recovery Factor dari BUMN rata2 lebih besar dari Cost Recovery Factor swasta asing di bidang yang sama

 

@renzhe sebenarnya fungsi audit itulah yang menentukan kebersihan dari suatu entitas, karena itu investor sebelum berinvesasi akan melihat terlebih dahulu hasil auditnya.. audit sebenarnya tanpa menggunakan IT saja sudah mahal, dengan mentrace berdasarkan limit materialitas terendah itu sudah menentukan jumlah biaya yang akan meninggi..

@phunixid: beberapa perusahaan bertaraf besar justru menjaga wistleblowernya dan berusaha memaintain mereka.. karena mereka sadar akan pentingnya memitigasi risk dalam internal control di perusahaan sebelum itu menjadi bom waktu bagi perusahaan..

 

nah kalau begitu sekarang saya tanya... sapa yang mau tentuin kompeten atau tidaknya auditor?
sedangkan ujianya sebagai akuntan aja semudah itu...
ga lulus tinggal pilih mau lewat kiri kanan untuk dapat sertifikatnya juga gampang...

think realistis aja d... kalau di luar negeri yang prosedural auditnya aja sebagus itu pun bisa keceplosan... (ingat enron dkk?)
apalagi indonesia? cari pejabat korupsi saja banyak tetek bengek...

hahaha... maaf kalau kebanyakan OOT soalnya saya menganggap polling diatas bener2 ga sesuai harapan masyarakat indo... cukup indenpenden?
saya malah merasa tidak indenpenden sama sekali auditor di Indonesia....
sebagai praktesi (ya, walaupun saya konsultan pajak... diriku juga melayani kok konsultasi audit dan management) saya juga merasa masyarakat indonesia yang tidak benar...
pengetahuan tentang audit yang indenpenden masih dangkal... mereka lebih berprinsip "banyak jalan menuju roma" ataupun "ada yang gampang kenapa cari yang susah"
prinsip gampangan tersebut yang harus dirubah...

itu saja sih dari segi praktesi ya... hehehe maaf banget kepada TS... kalau post ane agak banyak OOTnya...

 

publik
dan tentunya dunia usaha

standar auditor sama dengan standar perating
ada banyak lembaga rating juga bukan (dan lembaga survey)
dan publik bisa kok menilai seberapa kompeten lembaga rating tersebut

mungkin secara normal
bisa semudah itu memilih auditor
kalau mau hasilnya bagus, apapun kegiatannya
bisa memilih lembaga audit tertentu yang bisa diatur
tapi waktu melakukan penawaran saham, menjual perusahaan
salah satu yang menjadi penilaian adalah : hasil auditing dan badan auditnya
kalau berasal dari badan yang tidak dianggap berkompeten, calon pembeli bisa meminta ulang audit
dan bila permintaan tidak dikabulkan, harga jual bisa terjun bebas atau malah tidak ada pembeli yang berniat membeli