1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Disease Asma, Bisa Sembuh atau Problem Seumur Hidup?

Discussion in 'Intensive Health Unit' started by junshibuya, Jun 1, 2008.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    Penyakit asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang berarti “sukar bernapas.” Penyakit asma dikenal karena adanya gejala sesak napas, batuk dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas.

    Banyak kasus-kasus penyakit asma di masyarakat yang tidak terdiagnosis, yang sudah terdiagnosis pun belum tentu mendapatkan pengobatan secara baik. Belum lagi masalah biaya pengobatan, absennya dari sekolah atau kerja, gangguan aktivitas sosial serta pengaruh sakitnya terhadap orang-orang yang berhubungan dengan penderita penyakit asma.

    Penyakit asma paling banyak terjadi pada anak dan berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak. Alergi dapat menyerang semua organ dan fungsi tubuh tanpa terkecuali. Disamping itu banyak permasalahan kesehatan lain yang menyertai berupa gangguan organ tubuh lain, gangguan perilaku dan permasalahan kesehatan lainnya,

    Penyakit asma adalah penyakit yang mempunyai banyak faktor penyebab, dimana yang paling sering karena faktor atopi atau alergi. Faktor-faktor penyebab dan pemicu penyakit asma antara lain debu rumah dengan tungaunya, bulu binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-lain.

    Penyakit ini merupakan penyakit keturunan. Bila salah satu atau kedua orang tua, kakek atau nenek anak menderita penyakit asma maka bisa diturunkan ke anak. Prof Dr. dr Heru Sundaru, Sp.PD, KAI, Guru Besar Tetap FKUI menjelaskan, "penyakit asma bukan penyakit menular tapi penyakit keturunan."

    Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 300 juta orang di dunia mengidap penyakit asma dan 225 ribu orang meninggal karena penyakit asma pada tahun 2005 lalu. Hasil penelitian International Study on Asthma and Alergies in Childhood pada tahun yang sama menunjukkan bahwa di Indonesia prevalensi gejala penyakit asma melonjak dari sebesar 4,2% menjadi 5,4 %.

    Penyakit asma tidak dapat disembuhkan dan obat-obatan yang ada saat ini hanya berfungsi menghilangkan gejala. Namun, dengan mengontrol penyakit asma, penderita penyakit asma bisa bebas dari gejala penyakit asma yang mengganggu sehingga dapat menjalani aktivitas hidup sehari-hari.

    Mengingat banyaknya faktor risiko yang berperan, maka prioritas pengobatan penyakit asma sejauh ini ditujukan untuk mengontrol gejala. Kontrol yang baik ini diharapkan dapat mencegah terjadinya eksaserbasi (kumatnya gejala penyakit asma), menormalkan fungsi paru, memperoleh aktivitas sosial yang baik dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

    sumber: http://www.medicastore.com/asma/
     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    [size=medium]Gejala Penyakit Asma dan Diagnosa Penyakit Asma[/size]

    Gejala Penyakit Asma

    Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak nafas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu.

    Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.

    Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk.

    [​IMG]
    Gambar : asma terjadi karena penyempitan, peradangan
    & konstriksi otot bronkus.

    Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.

    Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala. Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

    Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna.

    Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.

    Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.

    Diagnosa Penyakit Asma


    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.

    Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.

    Saat anda mendatangi dokter anda untuk konsultasi, dokter anda akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma?

    Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka memberikan resep/obat-obatan dan terapi kepada anda.

    Test fungsi saluran pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi asma.

    [​IMG]
    Gambar : saluran pernafasan manusia
     
  4. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    [size=medium]Penyebab Penyakit Asma dan Faktor Pencetus Serangan Asma
    [/size]
    Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tiga puluh tahunan.

    Prof. Dr. dr Heru Sundaru, Sp.PD, KAI dari FKUI Universitas Indonesia mengatakan, “kasus asma pada anak di Indonesia lebih tinggi sedikit dibandingkan dewasa. Kemudian asma pada anak akan hilang sebagian, dan akan muncul lagi setelah dewasa karena perjalanan alamiah”.

    Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena alergi terhadap sumber alergi tertentu (alergen). Alergen merupakan faktor yang berasal dari lingkungan.

    Penyebab Penyakit Asma

    Istilah penyebab asma sebenarnya kurang tepat karena sampai saat ini penyebab asma belum diketahui. Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli di bidang asma untuk menerangkan sebab terjadinya asma, namun belum satu pun teori atau hipotesis yanga dapat diterima atau disepakati semua para ahli.

    Meskipun demikian yang jelas saluran pernapasan penderita asma memiliki sifat yang khas yaitu sangat peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity = hipereaktivitas saluran napas). Asap rokok, tekanan jiwa, alergen pada orang normal tidak menimbulkan asma tetapi pada penderita asma rangsangan tadi dapat menimbulkan serangan.

    [​IMG]
    Gambar 1 : Respon Kekebalan Tubuh

    Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan mempengaruhi saluran pernafasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.

    Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara.

    Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernafas.

    Sel-sel tertentu di dalam saluran udara (terutama sel mast) diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Sel mast di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya:

    * kontraksi otot polos
    * peningkatan pembentukan lendir
    * perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki.

    Sel mast mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.

    Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin.Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.

    Sel lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.

    Faktor Pencetus Serangan Asma

    Pemicu mengakibatkan terganggunya saluran pernafasan dan mengakibatkan penyempitan dari saluran pernafasan (bronkokonstriksi). Pemicu tidak menyebabkan peradangan. Banyak kalangan kedokteran yang menganggap pemicu dan bronkokonstriksi adalah gangguan pernafasan akut, yang belum berarti asma.

    Gejala-gejala dan bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu timbul seketika, berlangsung dalam waktu pendek dan lebih mudah diatasi dalam waktu singkat. Namun saluran pernafasan akan bereaksi lebih cepat bila sudah ada atau terjadi peradangan.

    1. Faktor pada pasien
    * Aspek genetik
    * Kemungkinan alergi
    * Saluran napas yang memang mudah terangsang
    * Jenis kelamin
    * Ras/etnik
    2. Faktor lingkungan
    1. Bahan-bahan di dalam ruangan :
    * Tungau debu rumah
    * Binatang, kecoa
    2. Bahan-bahan di luar ruangan :
    * Tepung sari bunga
    * Jamur
    3. Makanan-makanan tertentu, bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan
    4. Obat-obatan tertentu
    5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
    6. Ekspresi emosi yang berlebihan
    7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
    8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
    9. Infeksi saluran napas
    10. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan aktivitas fisik tertentu.
    11. Perubahan cuaca
     
  5. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    Pengobatan Penyakit Asma

    Tujuan pengobatan anti penyakit asma adalah membebaskan penderita dari serangan penyakit asma. Hal ini dapat dicapai dengan jalan mengobati serangan penyakit asma yang sedang terjadi atau mencegah serangan penyakit asma jangan sampai terjadi.

    Mengobati disini bukan berarti menyembuhkan penyakitnya, melainkan menghilangkan gejala-gejala yang berupa sesak, batuk, atau mengi. Keadaan yang sudah bebas gejala penyakit asma ini selanjutnya harus dipertahankan agar serangan penyakit asma jangan datang kembali.

    Obat-obatan bisa membuat penderita penyakit asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan penyakit asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan penyakit asma.

    Untuk mengobati serangan penyakit asma yang sedang terjadi diperlukan obat yang menghilangkan gejala penyakit asma dengan segera. Obat tersebut terdiri atas golongan bronkodilator dan golongan kortikosteroid sistemik.

    Bronkodilator artinya obat yang dapat melebarkan saluran napas dengan jalan melemaskan otot-otot saluran napas yang sedang mengkerut, sedangkan kortikosteroid adalah obat antialergi dan anti peradangan yang diberikan dengan tujuan sistemik yaitu disalurkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.

    Ada sekelompok penderita yang begitu sering mendapat serangan sehingga hampir tidak pernah mengalami masa bebas gejala penyakit asma. Keadaaan ini disebut kronis yang dapat berlangsung berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun. Pengobatannya memerlukan jangka waktu yang lama dan penderita tiap hari harus memakai obat.

    1. Agonis Reseptor Beta-2 Adrenergik

    Merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan penyakit asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.

    Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-2 adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot.

    Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta-2 adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-2 adrenergik.

    Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.

    Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat.

    Bronkodilator per-or*l (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat. Jenis bronkodilator lainnya adalah teofilin. Teofilin biasanya diberikan per-or*l (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting.

    Pada serangan penyakit asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah). Jumlah teofilin di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang.

    Pada saat pertama kali mengkonsumsi teofilin, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat.

    Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.

    2. Kortikosteroid

    Kortikosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala penyakit asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap kortikosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan penyakit asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.

    Tetapi penggunaan tablet atau suntikan kortikosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:

    * gangguan proses penyembuhan luka
    * terhambatnya pertumbuhan anak-anak
    * hilangnya kalsium dari tulang
    * perdarahan lambung
    * katarak prematur
    * peningkatan kadar gula darah
    * penambahan berat badan
    * kelaparan
    * kelainan mental

    Tablet atau suntikan kortikosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan penyakit asma yang berat. Kortikosteroid per-or*l (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala penyakit asma.

    Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler kortikosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya.

    3. Cromolin dan Nedocromil

    Kedua obat tersebut diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan.

    Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk penyakit asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.

    4. Obat Antikolinergik

    Obat ini bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengkonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik. Contoh obat ini yaitu atropin dan ipratropium bromida.

    5. Pengubah Leukotrien

    Merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan penyakit asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala penyakit asma). Contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton.
     
  6. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    Pengobatan Untuk Serangan Penyakit Asma Akut

    Suatu serangan penyakit asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernafasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati penyakit asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.

    Agonis reseptor beta-2 adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak nafas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.

    Pengobatan penyakit asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinefrin atau terbutalin di bawah kulit dan aminofilin (sejenis teofilin) melalui infus intravena.

    Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan kortikosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).

    Pada serangan penyakit asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik.

    Selama suatu serangan penyakit asma yang berat, dilakukan:

    * pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
    * pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
    * pemeriksaan rontgen dada.

    Pengobatan Penyakit Asma Jangka Panjang

    Salah satu pengobatan penyakit asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis reseptor beta-2 adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung.

    Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler kortikosteroid, cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan teofilin per-or*l.
     
  7. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    Pencegahan Penyakit Asma

    Semua serangan penyakit asma harus dicegah. Serangan penyakit asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.

    Ada usaha-usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya serangan penyakit asma, antara lain :

    1. Menjaga kesehatan
    2. Menjaga kebersihan lingkungan
    3. Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma
    4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma

    Setiap penderita harus mencoba untuk melakukan tindakan pencegahan. Tetapi bila gejala-gejala sedang timbul maka diperlukan obat antipenyakit asma untuk menghilangkan gejala dan selanjutnya dipertahankan agar penderita bebas dari gejala penyakit asma.

    1. Menjaga Kesehatan

    Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya.

    Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan banyak minum kecuali bila dilarang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit jantung atau ginjal yang berat.

    Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat dan sukar dikeluarkan.

    Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang minum dan penguapan cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam.

    2. Menjaga kebersihan lingkungan

    Lingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari.

    Saluran pembuangan air harus lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah.

    Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit asmanya.

    3. Menghindari Faktor Pencetus

    Alergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-cara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.

    Infeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma menjauhi orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan menghindari tempat-tempat ramai atau penuh sesak.
    Hindari kelelahan yang berlebihan, kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan penyakit asma.

    Zat-zat yang merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor lainnya harus dihindari.

    Perhatikan obat-obatan yang diminum, khususnya obat-obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat-obat antirematik (aspirin, dan sejenisnya). Zat pewarna (tartrazine) dan zat pengawet makanan (benzoat) juga dapat menimbulkan penyakit asma.

    4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma

    Pada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya jarang, penderita boleh memakai obat bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin agar gejala penyakit asmanya cepat hilang, jelas aerosol lebih baik.

    Pada serangan yang lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik mengkombinasikan dua atau tiga macam obat. Misalnya mula-mula dengan aerosol atau tablet/sirup simpatomimetik (menghilangkan gejala) kemudian dikombinasi dengan teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru ditambahkan kortikosteroid.

    Pada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat dicoba obat-obat pencegah penyakit asma. Tujuan obat-obat pencegah serangan penyakit asma ialah selain untuk mencegah terjadinya serangan penyakit asma juga diharapkan agar penggunaan obat-obat bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan.
     
  8. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    Hidup Bersama Penyakit Asma

    Hidup bersama asma berarti harus bisa mengontrol penyakit asma. Istilah kontrol suatu penyakit biasanya digunakan pada penyakit kronis yang belum memungkinkan penyembuhannya dengan pengobatan yang ada saat ini.

    Asma yang tidak terkontrol menyebabkan gejala sesak napas, batuk, mengi dan bila terjadi pada malam hari dapat menyebabkan gangguan tidur. Bila gejala bertambah berat tidak jarang penderita dibawa ke dokter atau gawat darurat di rumah sakit.

    Meski jarang dilaporkan, asma dapat menyebabkan kematian. Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan paling tidak setiap tahun 255.000 pasien meninggal karena asma dan 80% justru terjadi di negara berkembang.

    Suatu penelitian di masyarakat Eropa Barat, menunjukkan ternyata hanya 5% pasien penyakit asam yang terkontrol cukup baik. Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, pasien-pasien penyakit asma yang berobat di Poliklinik Alergi Penyakit Dalam menunjukkan 64% pasien tidak terkontrol, 28% terkontrol baik dan 5% terkontrol sepenuhnya.

    Tentu saja pasien penyakit asma yang berobat di rumah sakit akan lebih tinggi tingkat kontrolnya dibanding dengan yang ada di masyarakat, karena umumnya pasien yang berobat lebih teratur mendapat penyuluhan dan pengobatan yang relatif lebih baik.

    Bahkan suatu penelitian yang melibatkan 3400 pasien di berbagai negara dapat mencapai kontrol asma yang baik sebesar 71% asalkan dilakukan pengawasan dengan teratur dan memakai obat kombinasi steroid hirup dan bronkodilator aksi panjang.

    Manfaat yang akan diperoleh bila penyakit asma kita terkontrol adalah gejala asma berkurang atau tidak ada, kualitas hidup penderta menjadi lebih baik, perawatan ke rumah sakit dan kunjungan darurat ke dokter jauh lebih jarang dibanding dengan penderita asma yang tidak terkontrol. Tentu saja kematian banyak terjadi pada asma yang tidak terkontrol.

    Nathan, dkk dari Amerika Serikat memperkenalkan Asthma Control Test (ACT) atau dalam Bahasa Indonesia menjadi Tes Kontrol Asma (TKA) yaitu berupa formulir yang berisi 5 pertanyaan mengenai asma. Anda bisa mendapatkan formulir atau booklet ini dengan mengunjungi dokter.

    Setiap pertanyaan TKA mempunyai skor 1 sampai 5, sehingga nilai terendah ACT adalah 5, sedangkan maksimal 25. Interpretasi dari skor tersebut terbagi ke dalam 4 golongan yaitu asma tidak terkontrol, terkontrol buruk, terkontrol baik, dan terkontrol total/sempurna.

    Penilaian berdasarkan skor tersebut memudahkan dokter untuk menentukan sikap, apakah regimen pengobatan yang sedang dipakai pasien akan diteruskan, dinaikkan atau diturunkan.

    Bersahabat dengan penyakit asma

    Tak ada pilihan, untuk hidup dengan asma memang perlu mengenali dan bersahabat dengannya. Bagi yang sering kumat saat malam hingga dini hari misalnya, harus menggunakan obat asma yang daya kerjanya lama sehingga kualitas tidur tidak perlu terganggu.

    Saat ini telah tersedia obat- obat asma yang long acting sifatnya, baik dalam bentuk yang diminum ataupun disemprot/diisap. Obat-obat ini bisa bekerja selama 12-24 jam sehingga cukup dipakai 1-2 kali sehari saja.

    Pasien asma juga dianjurkan untuk memeriksakan diri secara teratur ke dokter. Karena bisa saja kondisi penyakit bertambah ringan atau sebaliknya sehingga baik obat maupun cara hidup perlu disesuaikan.

    Jenis makanan dan minuman juga perlu diamati, mana yang sering memicu serangan dan kemudian hindarilah. Hasil penelitian menunjukkan, bukan hanya mi instan yang bisa memunculkan asma, tetapi juga pewarna makanan, seperti tartrazine, pengawet makanan seperti metabisulfit, serta penyedap rasa (monosodium glutamat) yang banyak digunakan di warung-warung makan.

    Pasien asma juga harus menjaga kebugaran tubuhnya. Kini banyak rumah sakit yang mengadakan senam asma. Senam asma tidak muncul secara tiba-tiba. Sebelumnya sudah ada senam jantung dan aerobik.

    Di sebuah simposium pada tahun 1980-an, beberapa dokter berkumpul, antara lain dokter paru, dokter rehabilitasi medik, dokter faal, dan dokter olahraga untuk menciptakan secara bersama-sama.

    Gerakan senam asma diciptakan untuk memperkuat otot- otot pernapasan. Gerakan senam asma terdiri atas beberapa bagian. Di awal ada peregangan otot, kemudian masuk ke gerakan senam asma inti A dan gerakan senam asma inti B serta selanjutnya gerakan aerobik untuk mereka yang masih kuat.

    Sebelum dilanjutkan aerobik, masing-masing anggota harus memeriksa denyut nadinya. Karena aerobik mengeluarkan banyak tenaga, hanya pasien yang masih kuat dan normal detak nadinya boleh mengikutinya.

    Hidup bersahabat dengan asma akan mengurangi terjadinya serangan asma dan meningkatkan kualitas hidup penderita asma. Pada akhirnya, asma bukan menjadi masalah.
     
    • Like Like x 2
    • Thanks Thanks x 1
  9. bignooze M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Dec 21, 2007
    Messages:
    1,073
    Trophy Points:
    131
    Ratings:
    +1,066 / -0
    gue punya asma ringan juga, ni gara2 waktu kecil gue jadi perokok pasif...
    tp sekarang udah ndak lagi, dengan banyak olahraga dan menjauhi asap rokok akhirnya udah sehat lagi..
    dulu pernah disaranin renang, tp gue trauma sama renang hehehe ^^
     
  10. misa_gie M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 15, 2008
    Messages:
    231
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +19 / -0
    aku punya penyakit asma angkut yang bisa aja terjadi sewaktu waktu dan penyakit iu udah ada sejak aku kecil n kebetulan aku punya turunan dari keluarga ibu ma ayah aku jadi aku kebagian yang paling paranya ya aku juga udah dengar penyakit asma itu ga bisa sembuh cuma bisa d cegah aku berharap penyakit aku bisa sembuh karena sekarang badan aku jadi sensitif bangget gara2 asma....

    salah makana salah cuaca sedikit aja bisa kmbuh banyak pikiran juga mangkanya punya asma tuh ribet apa lagi udah ketergantungan obat kaya aku....


    sedih :onion-55:
     
  11. Satoru M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 28, 2008
    Messages:
    1,085
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +485 / -0
    Oh ternyata di thread ini pembahasan ttg asma dibedah tuntas ya.
    Gw baru liat,
    Gw juga ada asma, dari kakek gw. Kalo bokap ama nyokap gak ada.
    Klo gw biasanya kena asma klo lagi stress berat, ato kena tekanan mental yang berlebihan dsb, apalagi kalo kondisi fisik jg lagi kurang prima langsung drop deh.

    @ sis gie, stau gw walo bokap ama nyokap jg ada, blom tentu kita bisa jadi paling parah.

    Contohnya gw aja, bokap ama nyokap gak ada asma, gw dapet asma dari kakek.
    Klo gw asmanya bs dibilang blom tll parah, yang parah kakak gw yang no.3 klo kena asma langsung di opname. parah deh.
    Tapi kakak gw yang no.1 ama 2 gak kena asma, aneh kan.

    Dari dulu udah nyoba macem2 alternatif, misal.
    Sering menghirup udara pagi di laut katanya bagus bwt asma, gw ama kakak gw pagi2 jam 6 maen ke ancol cuman buat menghirup udaranya aja. Sekarang dah enggak.

    Trus ada juga yang bilang klo kelelawar / kalong tu jg bagus bwt penderita asma, bokap gw akhirnya nyari kelelawar goreng. rasanya lumayan, kayak daging ayam.

    Sekarang ada lagi makan binatang undur2. di daerah Tanah abang ada tuh toko obat cina yang jual. udah dalam bentuk kapsul.

    Alhamdulillah skarang sih udah jarang kambuh, paling staun sekali. Klo waktu SD tuh sering kambuh.
     
  12. tiiinaaa M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Aug 8, 2008
    Messages:
    761
    Trophy Points:
    156
    Ratings:
    +4,856 / -0
    g pny turunan asma dR nyokp.
    bR tau nurun k'g wkt g msh ng'ro***
    tp stLh b'enti udh mendingan
    seranganny jd lbh ringan.

    thanx sis 4 info...
    moga2 g msh sembuh.
    ^^
     
  13. Satoru M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 28, 2008
    Messages:
    1,085
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +485 / -0
    ^
    ^
    Wah sis, bagi penderita asma tuh, Rokok adalah barang yang amat sangat DILARANG
    Ibarat kata, gak usah ngerokok aja napasnya udah bengek, tambah rokok tambah ngos-ngosan deh.
    Yups, qt sbg sesama penderita asma harus saling mendukung.
     
  14. junshibuya Banned User

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    May 4, 2008
    Messages:
    2,369
    Trophy Points:
    0
    Ratings:
    +2,231 / -0
    aq sendiri ada asma tp masih ringan (jgn ampe berat deh)
    aq sendiri blm sempet baca semua postingan aq, gara2 dapet waktu tu dapet keterangan kesehtan banyak banget
    jd post power deh
     
  15. underbon M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Sep 1, 2008
    Messages:
    1,009
    Trophy Points:
    111
    Ratings:
    +1,324 / -0
    kalo asma berat jangan lupa sama inhelernya kalo lagi akut:onion-105::onion-105:
     
  16. Satoru M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 28, 2008
    Messages:
    1,085
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +485 / -0
    ^
    ^
    Inhaler tu cocoknya bwt pertolongan pertama saat terjadi serangan asma.
    Krn penderita asma yang berat kadang2 gak tau kapan dan dimana bisa kena.
    Tp abis diberi inhaler sebaiknya tetep ke rumah sakit utk perawatan lebih lanjut.
     
  17. Renzonokuken Veteran

    Offline

    Senpai

    Joined:
    Nov 18, 2007
    Messages:
    5,109
    Trophy Points:
    251
    Ratings:
    +35,917 / -0
    Waduh banyak juga yang kena ashma yah IDWS member

    Baru ketauan pas dapet serangan biasanya...

    Itu penyakit Ashma menurun kan ?
     
  18. ironBee M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 5, 2008
    Messages:
    1,764
    Trophy Points:
    127
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +676 / -0
    gw dulu sering sesak nafas
    bahkan sampe dibawa ke rumah sakit
    tapi sekarang udah ga kambuh2 lagi
    kalo kata nyokap gw, yang penting konsumsi buah dan olahraga yang melatih nafas (jogging, lari, renang)
    trus usahain penderita jangan berada di ruang penuh sesak, apalagi ada asap2 ga jelas

    btw..
    lampard (pemain chelsea) dan didi petet tuh penderita asma loh
    tapi karena sering olahraga (lampard -> lari, sepakbola ; didi petet -> renang)
    mereka jadi lebih sehat dan jarang kambuh
     
  19. misa_gie M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 15, 2008
    Messages:
    231
    Trophy Points:
    56
    Ratings:
    +19 / -0
    @ satoru

    ya dari smua kluarga aku n sodara2 aku aku yang paling parah aku pernah 1 minggu nafas pake oksigen...
    bolak - balik ke RS buat d uap....
    aku dah coba buat olah raga renang tapi gtu hasilnya sama aja..

    sekarang malah tambah sering bangget kambu n badan aku sekarang super sensitif
    tertekan mental sedikit ja...
    kna angin malem...
    salah makan sedikit aja kambuh
    terlalu banyak ketawa salah
    nangis lebih salah...

    cape bangget jadi aku bisanya cma idem diem aja.... hufh
     
  20. Satoru M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    May 28, 2008
    Messages:
    1,085
    Trophy Points:
    126
    Ratings:
    +485 / -0
    @Renzo:
    Iya bro asma tuh penyakit turunan.

    @IronBee:
    Bener tuh, gw jg disaranin sering2 renang.
    Klo dulu gw sering, bisa seminggu sekali,
    Tp sekarang klo sempet aja, paling sebulan sekali.

    @misa_gie:
    wah parah jg sis.
    hmm, gw saranin sih loe banyak2 berdoa & mendekatkan diri ama yg di Atas, biar gak gampang stress.
    Ato coba ikut Yoga ato meditasi.
    Gw juga klo terlalu stress bs kambuh jg, tp klo gw kasusnya klo beneran tertekan loh.
    Kayak dulu mo ikut UMPTN gw sempet kena, akhirnya dibawa ke RS, abis itu gw banyak2 berdoa aja biar gak stress.
    Gw sekarang suka positif thinking aja.
    Klo pikiran kita negatif, maka akan timbul prasangka2 dan akhirnya membuat kita stress.
     
    Last edited: Sep 22, 2008
  21. killio M V U

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jul 28, 2008
    Messages:
    176
    Trophy Points:
    91
    Ratings:
    +411 / -0
    aduh, ce saya asma dari kecil..
    ga boleh rokoq deket2 dia dunk >.<
    :th_107_:
     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.