News Perdana Menteri Singapura Mengatakan Bank Nasional Dapat Menggunakan Blockchain

Sebuah bank di Cina, UOB dalam sebuah makan malam di hari ulang tahun ke 80, Lee Hsien Loong Perdana Menteri Singapura berkomentar bahwa bitcoin dan teknologi Blockchain adalah sebuah teknologi yang dapat mengubah industri perbankan. Singapura merupakan pusat keuangan yang penting di Asia dan pernyataan darinya menunjukkan masa depan yang cerah untuk sebuah desentralisasi teknologi dalam negeri.

Bank Singapura harus tetap up to date dengan perkembangan teknologi bitcoin.

Dalam sebuah pidatonya, Loong mengatakan bahwa “keadaan lingkungan saat ini lebih menantang, dan untuk mengatasi itu, teknologi harus bergerak lebih cepat, melalui sebuah model bisnis baru yang dapat mengalahkan perbankan tradisional. Misalnya hal ini dilakukan dengan cara semakin banyaknya orang yang melakukan pembayaran melalui smartphone mereka sehingga mereka akan dapat melakukan pembayaran pajak, membayar tiket film, toko online, mentransfer uang, membayar barang di restoran dan toko-toko. Ini semua adalah hal yang dilakukan oleh jasa konsumen. Ada sebuah teknologi yang bernama blockchain yang dapat digunakan di banyak aplikasi. Maka dari itu, kami harus tetap up to date dengan hal ini”.



Pemerintah Singapura Telah Merubah Sikapnya yang Terdahulu Mengenai Cryptocurrency

Sebelumnya, Pemerintah Singapura tidak pernah mengakui cryptocurrency sebagai sesuatu yang berharga. Pada tanggal 21 Februari 2014, sebuah otoritas moneter singapura pernah merilis jawaban terhadap pertanyaan parlemen tentang masalah yang ditimbulkan dan memperingatkan individu tentang penggunaan mata uang digital.
Namun pada akhirnya, pihak pemerintah mengakui keberadaan dari teknologi ini. Bitcoin adalah sesuatu yang berdiri sendiri tanpa ada sebuah organisasi dibelakang yang mendukungnya jadi tidak mungkin jika tidak menerimanya.
Melihat fenomena seperti ini maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah Singapura telah memberikan angin positif terhadap keberadaan bitcoin dan akan siap untuk melanjutkan dan memperluas ekspansinya dalam bidang bisnis.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia ya Gan?