1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Indonesian Culture Raden Antasena ~ Tokoh Pewayangan Paling Sakti Mandraguna

Discussion in 'History and Culture' started by fuikisama, Jan 27, 2015.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. fuikisama MODERATOR

    Offline

    Saya innocent kaka~

    Joined:
    Mar 24, 2012
    Messages:
    20,684
    Trophy Points:
    328
    Ratings:
    +24,419 / -184
    [SIZE=+2]Raden Antasena[/SIZE]
    ~ Tokoh Pewayangan Paling Sakti Mandraguna ~











    [TH="background-color: #FFFFF0"]Keistimewaan:[/TH]


    [TH="background-color: #FFFFF0"]Keluarga:[/TH]

    Tokoh pewayangan Jawa
    [​IMG]
    Antasena dalam versi pewayangan Jawa
    Antasena
    mampu terbang, amblas ke dalam bumi, serta menyelam di air. Kulitnya terlindung oleh sisik udang yang membuatnya kebal terhadap segala jenis senjata.
    · Ayah: Bimasena
    · Ibu: Dewi Urangayu
    · Saudara: Antareja,Gatotkaca
    · Istri: Janakawati


    Anda tak akan menemukan tokoh ini pada versi Mahabarata aslinya, versi India. Karena tokoh Antasena hanya ada di kisah wayang gubahan Jawa. Pun hanya ada di Yogyakarta. Pada wayang Surakarta, nama Antasena juga ada, tapi Antasena di sini, hanya nama lain dari tokoh Antareja. Sedang di Yogyakarta, Antasena dan Antareja dikisahkan sebagai dua karakter yang berbeda, walaupun keduanya sepertinya sama-sama diciptakan sebagai sosok ‘pencari’ makna kehidupan sejati, tapi nuansa tingkah-laku mereka sangat berbeda. Antasena adalah anak bungsu Raden Bima, kedua Pandawa. Lahir dari rahim Dewi Urangayu, putri semata wayang Sang Hyang Baruna. Jalinan kisah itu membuat Antasena menjadi sosok yang unik. Dia adalah bangsa manusia, lahir dari keturunan campuran bangsa Samodra dan bangsa Dewa.

    Di dalam pakeliran wayang Jawa, sosok Antasena menyimpan misteri tersendiri, entah karena pengejawantahan karakter Antasena sendiri yang samar, ataupun sengaja dibuat demikian, tak ada yang tahu. Tapi konon kabarnya memang sosok karakter Antasena ini dimunculkan sebagai penggambaran akan sebuah kepribadian sufi. Orang menghubung-hubungkan akan kemunculan tokoh Antasena ini dengan semisal figur ‘nyleneh’ Syeh Siti Jenar ataupun sosok ‘sakral’ Abdul Qadir Jaelani.

    Tak banyak dalang yang cukup ‘berani’ melakonkan tokoh Antasena dalam pertunjukannya. Mungkin karena penokohannya sendiri yang misterius, atau kegamangan para dalang itu yang merasa tidak cukup mampu menghidupkan karakter Antasena dari tangan mereka.

    Antasena bisa dikesankan orang yang angin-anginan, sudah tidak lagi memandang dunia. Terbebas dari sifat unggah-ungguh kehidupan kerajaan. Dia bebas berkata kepada siapa saja tanpa harus berbahasa halus. Kesaktiannya sulit digambarkan, karena tak pernah diceritakan dia kalah oleh orang lain, bahkan oleh bangsa Dewa sekalipun! Konon untuk membalik dunia wayang pun dia dianggap mampu.

    Lalu, kira-kira karakter yang seperti apa yang ada dalam kepribadian seseorang sakti tanpa tanding? Karena toh kemampuan seperti ini tidak mungkin ditempelkan pada tokoh antagonis. Karakter seperti ini pun rasanya akan hambar bila harus ada pada para ‘lakon’. Sehingga karakter ini seolah kemudian dilengkapi dengan sebuah penggambaran akan sifat ketinggian ilmu dan kebijaksanaannya. Ilmu yang secara awam tak akan mampu dibaurkan dengan para tokoh wayang kebanyakan. Ada yang kemudian memunculkan tokoh ini dengan kesan lucu dan selengekan, saya pikir demi sebuah upaya agar tokoh Antasena ini bisa digagas dan diterima secara khalayak. Tapi tetap ada juga yang berusaha menggambarkan tokoh Antasena ini seperti keinginannya, men-tauhid, kesufi-sufian, jauh dari keinginan dunia, dan selalu mengagungkan Sang Pencipta di setiap langkahnya.

    Bentuk fisik yang khas adalah kulit sisik kemerahan di sekujur badannya. Digambarkan seperti sisik udang. Dapat hidup di darat dan di dalam air.

    Antasena jelas tidak dilibatkan di perang Baratayudha. Gubahan cerita wayang versi Jawa itu tetap menempatkan Antasena seperti apa adanya, samar-samar. Dan karakter seperti Antasena tentunya tidak punya keinginan untuk turut serta pada hingar bingar peperangan. Karena kehidupan dan kematian yang dilihatnya sudah beda sekali dibanding yang dipahami orang kebanyakan.

    Ketika banyak orang yang khawatir akan kesaktiannya yang tanpa tanding, akankah dia melibatkan diri pada perang Baratayudha? Cerita itu membawa pengertian bahwa justru Antasena sendiri yang tidak begitu tertarik untuk terlibat Baratayudha. Karena baginya hampir tak ada jarak pemisah antara ‘membunuh’ dan ‘melapangkan jalan kematian’. Satunya akan dihujat dan dikutuk, sementara yang satunya akan mendapat terimakasih dari si mati.

    Kematiannya pun penuh misteri. Seakan cerita itu memang sengaja dibuat tidak lengkap demi mempertahankan sosok remang-remang bagi Antasena. Ada yang berkata bahwa dia hidup terus dan tak pernah mati. Ada versi yang mengungkap bahwa Antasena menjadi mengecil dihadapan Sang Hyang Wenang menjelang Baratayudha. Juga ada versi –yang saya pakai dalam novel saya- dimana dia menempuh jalan kematian sebagai tanaman jagung untuk juga menahan keterlibatan Baladewa di Baratayudha. Untuk kemudian kembali merubah dirinya sebagai ikan pari untuk mengantar jasad Bisma bertemu roh Dewi Amba di alam dasar Samodra. Dan jalan kematian itu pun seakan tak pernah selesai, ketika Antasena selalu merubah dirinya ke wujud kehidupan lain setelah kehidupan sebelumnya dianggapnya sudah selesai tugasnya.

    Antasena adalah putra bungsu Bimasena atau Wrekodara, yaitu Pandawa nomor dua. Ia lahir dari seorang ibu bernama Dewi Urangayu putri Batara Mintuna. Bima meninggalkan Urangayu dalam keadaan mengandung ketika ia harus kembali ke negeri Amarta.

    Antasena lahir dan dibesarkan dalam naungan ibu dan kakeknya. Setelah dewasa ia berangkat menuju Kerajaan Amarta untuk menemui ayah kandungnya. Namun saat itu Bima dan saudara-saudaranya sedang disekap oleh sekutu Korawa yang bernama Ganggatrimuka raja Dasarsamodra.

    Antasena berhasil menemukan para Pandawa dalam keadaan mati karena disekap di dalam penjara besi yang ditenggelamkan di laut. Dengan menggunakan Cupu Madusena pusaka pemberian kakeknya, Antasena berhasil menghidupkan mereka kembali. Ia juga berhasil menewaskan Ganggatrimuka.

    Antasena kemudian menikahi sepupunya yang bernama Janakawati putri Arjuna.

    Antasena digambarkan berwatak polos dan lugu, namun teguh dalam pendirian. Dalam berbicara dengan siapa pun, ia selalu menggunakan bahasa ngoko sehingga seolah-olah tidak mengenal tata krama. Namun hal ini justru menunjukkan kejujurannya di mana ia memang tidak suka dengan basa-basi duniawi.

    Dalam hal kesaktian, Antasena dikisahkan sebagai putra Bima yang paling sakti. Ia mampu terbang, amblas ke dalam bumi, serta menyelam di air. Kulitnya terlindung oleh sisik udang yang membuatnya kebal terhadap segala jenis senjata.

    Antasena dikisahkan meninggal secara moksa bersama sepupunya, yaitu Wisanggeni putra Arjuna. Keduanya meninggal sebagai tumbal kemenangan para Pandawa menjelang meletusnya perang Baratayuda.

    Ketika itu Wisanggeni dan Antasena menghadap Sanghyang Wenang, leluhur para dewa untuk meminta restu atas kemenangan Pandawa dalam menghadapi Korawa. Sanghyang Wenang menyatakan bahwa jika keduanya ikut berperang justru akan membuat pihak Pandawa kalah. Wisanggeni dan Antasena pun memutuskan untuk tidak kembali ke dunia. Keduanya kemudian menyusut sedikit-demi sedikit dan akhirnya musnah sama sekali di kahyangan Sanghyang Wenang.

    Source:
    http://www.wayangpedia.com/812/
    http://id.wikipedia.org/wiki/Antasena





    Sawachika [​IMG]
     
    • Like Like x 1
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. nggakingat Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Aug 26, 2012
    Messages:
    28
    Trophy Points:
    1
    Ratings:
    +1 / -0
    Antasena/Antareja, ternyata ada 2 versi mengenai hubungan antara dua nama itu ya?
     
  4. adieugoz Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 22, 2013
    Messages:
    24
    Trophy Points:
    2
    Ratings:
    +10 / -0
    favorite ku Merkudoro
     
  5. OXYCANTHAA Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Mar 21, 2015
    Messages:
    189
    Trophy Points:
    17
    Ratings:
    +22 / -0
    Ane kira yang paling sakti ya Gatotkaca :ogterbang:
    Yang ane inget dia punya otot kawat tulang besi
    Baru tau mengenai Raden Antasena :niceinfo:
     
  6. fuikisama MODERATOR

    Offline

    Saya innocent kaka~

    Joined:
    Mar 24, 2012
    Messages:
    20,684
    Trophy Points:
    328
    Ratings:
    +24,419 / -184
    Klo versi asli yg dari India emang Gatotkaca (selain Krisna sih maklum avatar Wisnu dia)

    Tpi klo yg melebihi Gatot Kaca di versi aslinya jg ada
    Nasibnya jg sama kaya Antasena ma Antareja
    Jadi tumbal sebelum Bharatayudha
    Barbarika
    Anaknya Gatotkaca
    Senjata panahnya selalu tepat sasaran (bisa nguber + pasti kena dimanapun berada)
    Dah dtes sendiri ma Krisna



    Sawachika [​IMG]
     
  7. Soebagijo M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Jul 20, 2014
    Messages:
    539
    Trophy Points:
    32
    Ratings:
    +43 / -0
    sama-sama gubahan Jawa pun ternyata ada perbedaan antara gaya Yogya dan Surakarta.
    Selama ini pun saya mengira bahwa Antasena dan Antareja adalah dua sosok yang sama :ogohno:
     
  8. LazyDog_ M V U

    Offline

    ~ Haram ~

    Joined:
    Feb 28, 2014
    Messages:
    1,598
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +5,406 / -2
    jadi inget pas nonton wayang, kalo pas adegan antasena amblas kebumi lucu bgt :hihi:
     
  9. anova Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Jan 30, 2010
    Messages:
    106
    Trophy Points:
    32
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +4 / -0
    kadang sering kebalik antara antasena sama antareja. kalo baratayuda memang tumbalnya anak pandawa harus mati semua supaya pandawa menang.
    makanya penerus Hastinapura kan Parikesit, cucu Arjuna
     
  10. bardhitya Members

    Offline

    Joined:
    Apr 12, 2015
    Messages:
    6
    Trophy Points:
    1
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +0 / -0
    jadi anaknya bima ini lengkap ya, angkatan darat , laut , udara hahah
     
  11. Xchalant M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    Sep 26, 2008
    Messages:
    488
    Trophy Points:
    26
    Ratings:
    +114 / -1
    Klo dibanding semar saktian mana nih?
     
  12. h4nz0hattori M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Mar 26, 2012
    Messages:
    532
    Trophy Points:
    57
    Ratings:
    +10 / -0
    salah satu tokoh pewayangan favorit saya nih hehehe.. tapi lebih suka yang versinya di novel pak pitoyo amrih.. :D
    sosok dan tingkah polanya ga jauh sih dari yang dijelasin ts hehehe.
    eh btw ava ane itu antasena gambarnya mas hndrnt26 (hendranto) di deviantart.. baru sadar hahaha.. tp emang suka gaya nyelenehnya sih.. XD
     
  13. fuikisama MODERATOR

    Offline

    Saya innocent kaka~

    Joined:
    Mar 24, 2012
    Messages:
    20,684
    Trophy Points:
    328
    Ratings:
    +24,419 / -184
    Sayang Antasena ga muncul di komik Garudayana ya
    Cuma ada Antareja :patahhati:
     
  14. gadun M V U

    Offline

    Lurking Around

    Joined:
    Nov 20, 2013
    Messages:
    599
    Trophy Points:
    72
    Ratings:
    +21 / -0
    ane baru tau ada karakter antasena
     
  15. shijun_ts Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 30, 2009
    Messages:
    52
    Trophy Points:
    7
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +8 / -1
    Gatotkaca justru gugur oleh senjata Kunta Wijayandanu milik Adipati Karna. Dan karena itulah Adipati Karna tidak memiliki senjata ampuh lagi buat menghadapi Arjuna, sehingga Adipati Karna gugur ditangan Arjuna.
     
  16. fuikisama MODERATOR

    Offline

    Saya innocent kaka~

    Joined:
    Mar 24, 2012
    Messages:
    20,684
    Trophy Points:
    328
    Ratings:
    +24,419 / -184
    Itu versi wayang jowo yo XD

    Ya aslinya sih efek gabungan
    + Tombak yg ga pernah mleset slalu tepat mwngenai sasaran (dlm versi jawa kuntawijaya) pemberian dewa Indra hanya skali pakai + armor bawaan dri dewa Surya yg ga tembus senjata apapun diakali Kresna supaya ga bisa dpakai bt mlawan n ngebunuh Arjuna
    + Kena sumpah jg klo dsaat genting justru kereta kudanya bkal rusak akibat pernah makai ternak oranf lain bt sasaran latihan panah
    + Karna dsumpahi sama gurunya, Parasurama dsaat paling dibutuhkan lupa semua mantra yg dmiliki akibat berbohong klo dia bukan dri kasta brahmana pas jdi muridnya


    Sawachika :sedih:
     
  17. foodweb Banned User

    Offline

    Joined:
    Sep 3, 2015
    Messages:
    4
    Trophy Points:
    2
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +1 / -0
    Mantap gan Infonya.. btw thank u ya Bro..
     
  18. shijun_ts Members

    Offline

    Silent Reader

    Joined:
    Apr 30, 2009
    Messages:
    52
    Trophy Points:
    7
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +8 / -1
    ya iyalah versi jawa... bahasan awal kan juga antasena yang jelas-jelas muatan lokal. he2...
     
  19. fuikisama MODERATOR

    Offline

    Saya innocent kaka~

    Joined:
    Mar 24, 2012
    Messages:
    20,684
    Trophy Points:
    328
    Ratings:
    +24,419 / -184
    Lol
    Bukan plotnya maksud gw situ pke reference nama senjatsnya dri jawa
    Aslinya yg hindi kan bukan kuntswijaya :hahai:


    Sawachika :sedih:
     
  20. scorpion182 M V U

    Offline

    Beginner

    Joined:
    May 9, 2009
    Messages:
    243
    Trophy Points:
    92
    Ratings:
    +748 / -0
    ini tokoh imba, makanya dia dimatikan sebelum perang barayatayudha hehe
     
  21. phunixid M V U

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Sep 6, 2010
    Messages:
    12,005
    Trophy Points:
    226
    Ratings:
    +5,823 / -0
    cmiiw
    bukannya tombak indra diberikan karena ditukar dengan kavach dan kundal milik karna (baju emas dan anting-anting)
    dan indra berhasil meminta karena menyamar jadi brahmana memanfaatkan sumpah karna yang tidak akan menolak permintaan ketika dia melakukan puja surya (apalagi dari pihak brahmana, mengingat gurunya parasurama juga seorang brahmana)

    kayaknya kutuknya kurang kronologis
    jadi karna pertama dikutuk parasurama bahwa ketika dia bertemu lawan sepadannya dan berada dalam keadaan genting, dia akan melupakan semua mantra ajaran Parasurama, termasuk brahmastra, dll
    tetapi karna membela diri bahwa dia adalah anak seorang kusir kuda, jadi bukan termasuk ksatria
    parasurama merasa kasihan lalu memberinya busur pribadinya, wijaya, busur kemenangan yang akan selalu melindungi pemegangnya
    lalu ketika dia berjalan pulang dalam keadaan sedih dari pondok parasurama dia terkejut melihat seekor sapi lari ke arahnya
    dia memanah sapi tersebut, dan ternyata sapi tersebut harta satu-satunya seorang brahmana miskin
    brahmana tersebut mengutuk karna akan mati dalam keadaan tidak berdaya sama seperti keadaan sapinya yang tidak berdaya melawan seorang ksatrian
    lalu ketika dia diangkat jadi raja angga oleh Duryodhana
    dia dalam pawai perjalanan pulang dan tidak sengaja mengagetkan seorang anak kecil yang menumpahkan ghe (madu) ke tanah
    Karna merasa kasihan dan memberikan ghe baru, tapi anak itu menangis dan mengatakan bahwa dia menginginkan ghe miliknya, dan bila dia pulang tanpa ghe, maka dia akan dimarahi
    Karna merasa kasihan, lalu mengambil tanah dan meremasnya sehingga ghe teremas keluar dari tanah tersebut
    tetapi ternyata tindakannya menyakiti dewi bumi, karena semua tanah adalah perwujudan dewi bumi, lalu dewi bumi mengutuk karna bahwa bumi akan menjatuhkan roda keretanya sehingga menjadi penyebab kematiannya

    dan terjadilah sewaktu perang terakhirnya dengan arjuna
    penggunaan Nagaprasta luput mengenai Arjuna karena Krishna menekan kereta terbenam sehingga hanya mengenai mahkota Arjuna
    penggunaan Vasavi Shakti justru kepada Gatot Kaca karena di waktu malam sebagai Asura, Gatot Kaca akan menjadi yang tersakti sesuai berkat Krishna bahwa kemampuan magic nya akan menjadi yang terbesar setelah Krishna
    Kavach dan Kundal sudah tidak ada
    Roda kereta diperangkap oleh bumi, mantra Brahmastra dll terlupakan, dan Karna melepas busur Wijaya di kursi kereta ketika mengangkat roda kereta
    semua faktor menyatu di saat yang sama menekan Karna
    tanpa itu susah membunuh Karna karena dia bahkan dengan kekuatan murni bisa menggeser kereta perang Arjuna dengan panahnya walau keretanya dikukuhkan sendiri oleh Hanuman yang berdiam di bendera kereta Arjuna dan Krishna yang menanggung beban semesta duduk di atasnya

    Barbarika tidak boleh mengikuti perang karena kesalahan janjinya
    dan dia terlalu imba, mampu mengakhiri perang bharatayudha dalam waktu setengah hari

    Barbarika memiliki Teen Baan (tiga anak panah) pemberian Shiva
    anak panah pertama menandai apa yang mau dia hancurkan, anak panah kedua menandai apa yang ingin dia selamatkan, dan anak panah ketiga akan menghancurkan apapun
    Krishna menguji Barbarika dalam wujud pertapa, dan menyembunyikan daun yang ditandai anak panah pertama di bawah kakinya
    tetapi anak panah ketiga tetap mengarah ke daun di bawah kakinya, sehingga Krishna tahu bahwa dia tidak akan mampu menyembunyikan Pandawa di manapun dari panah Barbarika
    dalam sumber lain diceritakan bahwa anak panah ketiga menembus telapak kaki Krishna untuk menjangkau daun yang disembunyikannya, dan menjadikan luka tersebut sebagai kelemahan permanen di tubuh Krishna

    Krishna menunjukkan bahwa janji Barbarika akan selalu berpihak pada pihak yang kalah akan mengakibatkan Barbarika berpindah aliansi sampai semua aliansi musnah
    di akhir perang Barbarika selaku pengamat perang memutuskan bahwa Krisna adalah pihak yang paling berjasa dalam kemenangan perang
    karena ada banyak faktor yang menguntungkan pandawa muncul karena pengaruh krisna
    di samping ada faktor lain seperti bisma dan karna tidak pernah muncul bersamaan di kurawa
     
    Last edited: May 1, 2016
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.