1. Disarankan registrasi memakai email gmail. Problem reset email maupun registrasi silakan email kami di inquiry@idws.id menggunakan email terkait.
  2. Untuk kamu yang mendapatkan peringatan "Koneksi tidak aman" atau "Your connection is not private" ketika mengakses forum IDWS, bisa cek ke sini yak.
  3. Hai IDWS Mania, buat kamu yang ingin support forum IDWS, bebas iklan, cek hidden post, dan fitur lain.. kamu bisa berdonasi Gatotkaca di sini yaa~
  4. Pengen ganti nama ID atau Plat tambahan? Sekarang bisa loh! Cek infonya di sini yaa!
  5. Pengen belajar jadi staff forum IDWS? Sekarang kamu bisa ajuin Moderator in Trainee loh!. Intip di sini kuy~

Flora Melati Putih (Jasminum sambac)

Discussion in 'Flora dan Fauna' started by scarlet26, Dec 4, 2013.

Thread Status:
Not open for further replies.
  1. scarlet26 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Apr 17, 2011
    Messages:
    3,467
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +18,904 / -3





    [TH="background-color: #00FF00, colspan: 2, align: center"]
    Melati Putih - Jasminum sambac
    [/TH]






    [​IMG]
    [​IMG]



    [TH="background-color: #00FF00, colspan: 2, align: center"]Melati Putih[/TH]



    [TH="background-color: #00FF00, colspan: 2, align: center"]Klasifikasi Ilmiah[/TH]






















    [TH="background-color: #00FF00, colspan: 2, align: center"]Nama Binomial[/TH]


    [​IMG]
    Kerajaan: Plantae
    Divisi: Magnoliophyta
    Kelas: Magnoliopsida
    Ordo: Lamiales
    Famili: Oleaceae
    Genus: Jasminum
    Spesies: Jasminum sambac
    Jasminum sambac


    Morfologi

    Melati dapat digolongkan sebagai semak, bisa juga agak merambat. Melati merambat dengan "berantakan" (terjurai), atau "longgar" ketika masih muda. Batangnya bulat berkayu dengan tinggi 0,3-3 meter. Ia memiliki batang yang bercabang, dan berwarna coklat. Daun melati putih berjenis tunggal, tangkai daun pendek, dengan ukuran sekitar 5 mm, dengan letak yang berhadapan. Helaian daunnya berbentuk bulat telur, hingga menjorong, ujungnya runcing, pangkalnya membulat, tepinya rata, tulang daunnya menyirip, dengan ukuran 5-10 cm × 4-6 cm. Perbungaannya termasuk majemuk, tumbuh di ketiak daun, terbatas dengan jumlah 3 bunga atau sebuah tandan padat dengan banyak bunga. Bunganya tunggal atau berpasangan (di varietas kultivasi), dengan 7-10 ruas kelopak, panjang 2,5-7 mm, berbulu halus, panjang tabung mahkota 7-15 mm, sebanyak 5 cuping, bundar telur atau lonjong, panjang 8-15 mm, kebanyakan putih, beraroma kuat. Mahkota bunganya berbentuk lembaran mengerut, seperti terompet, yang berwarna putih, dan berbau wangi. Buahnya termasuk buah buni, mengkilap, dan berwarna hitam, dan dikelilingi kelopak. Beberapa varietas melati berbunga ganda dikenal tidak menghasilkan buah.

    Akarnya termasuk tunggang, sulit untuk dipatahkan, -kalaupun dipatahkan-, bekasnya tidak rata, dan juga tidak berserat. Akarnya berbuku-buku/membesar.



    Makna Penting

    Melati putih ditetapkan sebagai bunga nasional Filipina sejak tahun 1934 oleh Gubernur Jenderal Filipina, Frank Murphy, melalui proklamasi No. 652. Orang Filipina merangkai jalinan bunga melati menjadi kalung roncean, korsase rangkaian bunga, dan mahkota bunga.Ronce bunga ini ada yang jarang-jarang ada yang padat, umumnya dijual oleh pedagang kembang di depan gereja atau di persimpangan jalan.

    Melati putih adalah salah satu dari bunga nasional Indonesia (ditetapkan secara resmi melalui Undang-undang tahun 1990), dua bunga nasional lainnya adalah anggrek bulan dan padma raksasa. Makna penting melati putih dalam budaya Indonesia sudah dikenal jauh lebih tua. Telah lama dikenal sebagai bunga suci dalam tradisi Indonesia, melambangkan kesucian, keanggunan yang sederhana, dan ketulusan. Ia juga melambangkan keindahan dalam kesederhanaan dan kerendahan hati, karena meskipun bunga putih ini kecil dan sederhana, tetapi wanginya harum semerbak. Bunga ini merupakan bunga yang paling penting dalam upacara pernikahan bagi berbagai suku bangsa di Indonesia, terutama di Jawa. Kuncup bunga melati yang belum sepenuhnya mekar biasanya dipetik, dikumpulkan dan dirangkai menjadi roncean melati. Pada hari pernikahan, pengantin adat Jawa atau Sunda dihiasi roncean melati yang membentuk jaring pembungkus konde, dan sebagian lainnya membentuk rantai rumit roncean melati yang menggantung dari kepala pengantin wanita. Melati juga menghiasi keris pengantin pria, rangkaian ini disebut roncen usus-usus yang merujuk kepada bentuknya yang menyerupai usus dan dikaitkan dengan legenda Arya Penangsang. Pengantin Makassar dan Bugis juga menghiasi rambutnya dengan kuncup melati yang disematkan ke rambut menyerupai butiran mutiara. Melati juga sering dipakai sebagai bunga sesajen untuk hyang, arwah dan dewa-dewa, terutama oleh umat Hindu Bali, melati juga sering digunakan sebagai bunga taburan dalam upacara pemakaman atau ziarah makam.

    Melati memiliki makna luas dalam tradisi Indonesia; ia adalah bunga kehidupan, keindahan, dan pernikahan, akan tetapi seringkali dikaitkan dengan arwah orang yang telah wafat dan kematian. Dalam lagu dan puisi perjuangan Indonesia, gugurnya bunga melati seringkali dijadikan perlambang gugurnya pahlawan yang berkorban demi bangsa dan negara. Makna ini sangat mirip dengan gugurnya bunga sakura dalam tradisi Jepang yang melambangkan gugurnya para pejuang. Lagu patriotik "Melati di Tapal Batas" (1947) karya Ismail Marzuki dan "Melati Suci" (1974) karya Guruh Sukarnoputra menggambarkan melati sebagai pahlawan yang gugur di medan perjuangan, yang harumnya senantiasa hadir sebagai kusuma yang menghiasi Ibu Pertiwi. Lagu "Melati dari Jayagiri" karya Iwan Abdurachman mengibaratkan melati sebagai kecantikan seorang gadis suci dan cinta masa lalu yang telah hilang dan senantiasa dirindukan.

    Di Hawaii, melati dikenal sebagai pikake, dan digunakan untuk membuat kalung rangkaian bunga harum khas Hawaii yang disebut lei. Nama 'pikake' berasal dari bahasa Hawaii yang berarti "Merak", karena putri Hawaii Kaʻiulani menyukai bunga ini dan burung merak.

    Di Kamboja, bunga ini digunakan sebagai persembahan sesaji untuk Buddha. Saan musim berbunga yang dimulai bulan Juni, orang Kamboja merangkai bunga ini pada lidi untuk dipersembahkan kepada Buddha dalam persembahyangan.

    Bunga ini umum dibudidayakan di India dan Bangladesh.yang biasanya digunakan untuk membuat rangkaian bunga tebal untuk penghias rambut. Di Oman, bunga melati digunakan dalam upacara ulang tahun pertama seorang bayi. Bunga ditaburkan di atas dahi bayi sambil mengucapkan "hol hol". Bunga ini biasanya dijual dalam kemasan di antara daun almond India yang disemat dengan serat daun korma.

    Di China, bunga ini menjadi campuran minuman teh melati (茉莉花茶). Serta menjadi tema lagu rakyat Mo Li Hua, yang disensor oleh pemerintah komunis Republik Rakyat China karena dikaitkan dengan perjuangan demonstrasi mahasiswa pro demokrasi pada tahun 2011.



    Pengobatan

    Melati putih yang sering disebut melati saja di Indonesia memiliki rasa bunga dan daun yang rasanya pedas, manis, dan sifatnya yang sejuk. Simplisia yang dipergunakan dalam pengobatan ini berkhasiat antiradang, merangsang keluarnya keringat (diaforetik), peluruh air seni (diuretik), dan melegakan nafas. Adapun akarnya, terasa manis, pedas, netral, dan agak beracun. Ini bersifat mematikan rasa (anastesi), dan menghilangkan nyeri (analgesik). Ramuan melati putih dilarang untuk diminum oleh ibu hamil dan kondisi badan lemah.
    Penyakit yang kiranya bisa diobati oleh akar melati putih adalah bengkak (karena luka terpukul), nyeri karena patah tulang, sakit gigi dan kepala. Daun dan bunga melati putih digunakan untuk mengobati flu, diare, demam, menghaentikan ASI, dan bisul. Rendaman akar (dicampur minyak kelapa) digunakan untuk obat tetes telinga.



    Sumber

     
  2. Ramasinta Tukang Iklan

  3. nugrozipho MODERATOR
    Trivia Mania

    Offline

    表裏一体

    Joined:
    Feb 18, 2013
    Messages:
    13,832
    Trophy Points:
    319
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +40,337 / -7
    Bunga Melati Lambang Kesucian nan Sederhana

    [​IMG]


    Bunga Melati lambang kesucian nan sederhana apalagi dengan warna putih dan bau harumnya. Karenanya bunga Melati sering dikaitkan dengan berbagai tradisi di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan salah satu spesiesnya yakni Melati Putih ditetapkan sebagai puspa bangsa, satu dari tiga bunga nasional Indonesia.

    Melati merupakan sekumpulan tanaman perdu yang dikelompokkan dalam gebus Jasminum. Bunga berbau harum yang menjadi lambang kesucian dan kemurnian ini terdiri atas lebih dari 200-an jenis yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa jenis diantaranya telah dibudidayakan manusia.

    Di Indonesia, bunga Melati dikenal luas dengan berbagai nama daerah seperti Meulu cut atau Meulu China (Aceh), Menyuru (Banda), Menuh (Bali), Mundu (Bima dan Sumbawa), Melur atau Melor (Gayo dan Batak Karo), Menur, Mlati, atau Melati (Jawa dan Sunda), Malete (Madura), dan Manyora (Timor). Di Inggris bunga ini dikenal sebagai Jasmine, sesuai dengan nama genus bunga ini, Jasminum.

    Ciri-ciri dan Jenis Melati. Melati merupakan tanaman perdu, berbatang tegak merayap, dan hidup menahun. Daunnya hijau, berbentuk membulat. Bunganya berukuran kecil, umumnya berwarna putih, berbau harum dengan mahkota bunga selapis atau menumpuk.

    Tanaman dengan aroma wangi dan menjadi lambang kesucian ini berasal dari Asia Selatan dan tersebar hampir di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tiap spesies memiliki habitat yang berbeda, namun secara umum melati menyukai habitat beriklim tropis pada daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.600 meter dpl.

    Meski hanya sedikit (sekitar 9 jenis saja) yang biasa dibudidayakan, bunga melati memiliki banyak spesies. Jumlah jenisnya mencapai 200-an spesies yang sebagian besar masih tumbuh meliar di hutan-hutan. Beberapa spesies yang populer di Indonesia diantaranya adalah:

    1. Melati Putih, Melati Air (Jasminum sambac)
    2. Melati Gambir (Jasminum pubescens)
    3. Melati Gambir, Melati Hutan, Star Jasmine (Jasminum multiflora)
    4. Melati Raja, King Jasmine (Jasminum rex)

    Manfaat, Makna dan Filosofi Melati. Bunga melati mempunyai berbagai manfaat mulai sebagai bunga tabur, bahan pembuatan minyak wangi, kosmetika, farmasi, karangan bunga, campuran teh hingga menjadi tanaman obat.

    Selain itu bunga melati juga sering menjadi alat pelengkap berbagai tradisi yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia seperti dalam upacara perkawinan.

    Eratnya berbagai tradisi di nusantara yang berkaitan dengan bunga melati tidak terlepas dari makna filosofis bunga melati yang melambangkan kesederhanaan. Ini terlihat dari sosok tanaman melati yang sederhana, tumbuh meliar dan mempunyai bunga yang kecil seakan melambangkan kesederhaan.

    Warnanya yang putih bersih serta tidak mencolok, bunga ini melambangkan kesucian dan keelokan budi. Bunga Melati mengeluarkan aroma harum yang lembut dan tidak menusuk hidung memberikan makna dan kesan lembut, nyaman, dan tenang. Di samping itu, tumbuhan ini dapat tumbuh dengan mudah tanpa membutuhkan perawatan yang rumit dan berbunga sepanjang tahun.

    Karena itu pula tidak mengherankan jika kemudian salah satu jenis bunga melati yaitu Melati Putih (Jasminum sambac) ditetapakan sebagai puspa bangsa, satu dari tiga bunga nasional Indonesia, berdasarkan Kepres Nomor 4 Tahun 1993.


     
  4. scarlet26 M V U

    Offline

    Post Hunter

    Joined:
    Apr 17, 2011
    Messages:
    3,467
    Trophy Points:
    222
    Gender:
    Female
    Ratings:
    +18,904 / -3
    Manfaat Melati Untuk Kesehatan



    Melati Salam merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Indonesia, salah satu jenis melati dijadikan sebagai simbol nasional yaitu melati putih (Jasminum sambac) karena bunganya dikaitkan dengan berbagai tradisi dar banyak suku di negara ini. Jenis lain yang juga populer adalah melati gambir (J. officinale). Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu China (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), Melati Salam (UMI)serta Malete (Madura).

    Di Italia, melati casablanca (Jasminum officinalle), yang disebut Spanish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk dijadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de Medici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut, Kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923.

    Melati (jasminum sambac) termasuk tanaman yang mempunyai banyak manfaat. Bunganya berwarna putih mungil dan berbau harum, sering digunakan untuk berbagai kebutuhan. Melati, dapat berbunga sepanjang tahun dan dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur dengan ketinggian sekitar 600 atau 800 meter diatas permukaan laut, asalkan mendapatkan cukup sinar matahari. Melati dapat dikembangbiakkan dengan cara stek. Tunas-tunas baru akan tampak setelah berusia sekitar 6 minggu.

    Kandungan Melati:

    Melati mengandung senyawa-senyawa unsur kimia yang besar manfaatnya untuk pengobatan. Kandungan kimia yang ada tersebut antara lain indol, benzyl, livalylacetaat.
    Bunga Melati (Jasminum sambac, Ait)

    Bunga Melati (Jasminum sambac, Ait)


    Khasiat Melati :

    Bunga melati berkhasiat untuk mengatasi Kelebihan ASI, Sakit mata, Demam, Sakit Kepala, Sesak Napas dll.

    Resep Tradisional Melati:


    1. Sesak napas : Bahan: 20 lembar daun melati dan garam secukupnya Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring. Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.
    2. Bengkak akibat serangan lebah : Bahan: 1 genggam bunga melati Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas sampai halus Cara menggunakan: ditempel pada bagian yang disengat lebah.
    3. Menghentikan ASI yang keluar berlebihan : Bahan: 1 genggam daun melati Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.
    4. Sakit mata (mata merah atau belek) : Bahan: 1 genggam daun melati Cara membuat: bahan tersebut dipipis halus Cara menggunakan: ditempel pada dahi, apabila sudah kering diganti baru, ulangi sampai sembuh.
    5. Demam dan sakit kepala : Bahan: 1 genggam daun melati, 10 bunga melati Cara membuat: bahan tersebut diremas-remas dengan tangan, kemudian direndam dengan air dalam rantang. Cara menggunakan: air rendaman ini digunakan untuk kompres dahi.
    6. Sesak napas : Bahan: 20 lembar daun melati dan garam secukupnya Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas dan disaring. Cara menggunakan: ditempel di seputar buah dada, setiap pagi sebelum mandi.


    sumber :
    http://www.iptek.net.id
    http://id.wikipedia.org
    http://www.kabarinews.com
     
  5. ryanzpratama MODERATOR

    Offline

    Superstar

    Joined:
    Oct 19, 2012
    Messages:
    24,544
    Trophy Points:
    283
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +44,247 / -54
    Teh Melati

    [​IMG]

    Teh melati (bahasa Tionghoa: 茉莉花茶; pinyin: "mòlì huāchá") adalah minuman teh yang diramu dengan bunga melati. Minuman ini berasal dari zaman Dinasti Song (960-1279 M). Biasanya teh melati dibuat dengan bahan dasar teh hijau atau teh putih. Rasa teh melati khas yang dihasilkan ramuan ini adalah rasa manis lembut dan biasanya dianggap sebagai teh yang tidak keras dan lebih gampang untuk dinikmati. Teh melati mengeluarkan wangi bunga melati saat diseduh, daunnya berbulu halus tipis dan saat diseduh ke dalam cangkir terasa manis lembut.

    Teh wangi dengan aroma bunga melati telah menjadi populer di Cina sejak zaman Dinasti Song. Tanaman melati sendiri diperkenalkan Cina dari Persia sebelum abad ke-3. Bunga-bunga wangi ini pertama kali digunakan dalam teh sekitar abad ke-5.

    Di Cina, tanaman melati yang dibudidaya untuk teh ditanam di elevasi tinggi di pegunungan provinsi Fujian. Bunga ini dipanen di musim semi dan disimpan sampai awal musim panas saat bunga melati segar sedang berbunga. Bunga melati akan dipetik pagi hari pada saat kelopak bunga kecil tertutup rapat. Bunga-bunga melati itu kemudian dijaga tetap dingin sampai matahari terbenam. Saat sore ketika kelopak bunga melati mulai terbuka, teh dicampur dengan bunga melati dan kemudian disimpan semalam. Malamnya bunga melati yang sedang mekar akan terbuka dan melepaskan aroma wangi mereka ke dalam teh. Dibutuhkan empat jam atau lebih untuk teh untuk menyerap aroma dan rasa dari bunga melati, proses ini dapat diulangi sebanyak enam atau tujuh kali. Teh menyerap kelembaban dari bunga melati segar sehingga teh tersebut harus dipanaskan untuk mencegah pembusukan.


    Saus
     
  6. Zehel M V U

    Offline

    鹿屋基地

    Joined:
    Jan 4, 2012
    Messages:
    7,864
    Trophy Points:
    242
    Gender:
    Male
    Ratings:
    +13,223 / -1
    [h=5]Cara Menanam Bunga Melati[/h] ​

    MELATI
    ( Jasmine officinalle )
    [​IMG]
    [​IMG][​IMG][​IMG][​IMG]

    1. SEJARAH SINGKAT​

    Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Italia melati casablanca (Jasmine officinalle), yang disebut Spansish Jasmine ditanam tahun 1692 untuk di jadikan parfum. Tahun 1665 di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan oleh Duke Casimo de’ Meici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di kawasan India Barat Laut, Kemudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 1923. Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara. Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu cut atau Meulu Cina (Aceh), Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak Karo), Manduru (Menado), Mundu (Bima dan Sumbawa) dan Manyora (Timor), serta Malete (Madura).​
    2. JENIS TANAMAN​

    Diantara 200 jenis melati yang telah diidentifikasi oleh para ahli botani baru sekitar 9 jenis melati yang umum dibudidayakan dan terdapat 8 jenis melati yang potensial untuk dijadikan tanaman hias. Sebagian besar jenis melati tumbuh liar di hutan-hutan karena belum terungkap potensi ekonomis dan sosialnya. Tanaman melati termasuk suku melati-melatian atau famili Oleaceae. Kedudukan tanaman melati dalam sistematika/taksonomi tumbuhan adalah sebagai berikut:​

    • Kingdom : Plantae
    • Divisi : Spermatophyta
    • Subdivisi : Angiospermae
    • Kelas : Dicotyledonae
    • Ordo : Oleales
    • Famili : Oleaceae
    • Genus : Jasminum
    • Spesies : Jasminum sambac (L) W. Ait..
    Jenis, Varietas dan Ciri-ciri penting (karakteristik) tanaman melati adalah sebagai berikut:

    1. Jasmine sambac Air (melati putih, puspa bangsa)
    2. Jasmine multiflora Andr (melati hutan:melati gambir, poncosudo, Star Jasmine, J,. pubescens willd).
    3. Jasmine officinale (melati casablanca, Spanish Jasmine) sinonim dengan J. floribundum=Jasmine grandiflorum). perdu setinggi 1, 5 meter.
    4. Jasmine rex (melati Raja, King Jasmine).
    5. Jasmine parkeri Dunn (melati pot).
    6. Jasmine mensyi (Jasmine primulinum, melati pimrose).
    7. Jasmine revolutum Sims (melati Italia)
    8. Jasmine simplicifolium ( melati Australia, J. volibile, m. bintang)
    9. Melati hibrida. Bunga pink dan harum.
    Adapun jenis dan varietes Melati yang ada di Pulau Jawa antara lain:

    1. Jasmine. Sambac (melati Putih), antara lain varietas: Maid of Orleans, Grand Duke of Tuscany, Menur dan Rose Pikeke
    2. Jasmine. multiflorum (Star Jasmine)
    3. Jasmine officinale (melati Gambir)
    3. MANFAAT TANAMAN
    Bunga melati bermanfaat sebagai bunga tabur, bahan industri minyak wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan campuran atau pengharum teh.
    4. SENTRA PENANAMAN
    Di Indonesia Pusat penyebaran tanaman melati terkonsentrasi di Jawa Tengah, terutama di Kabupaten Pemalang, Purbalingga dan Tegal.
    5. SYARAT PERTUMBUHAN
    5.1. Iklim

    1. Curah hujan 112–119 mm/bulan dengan 6–9 hari hujan/bulan, serta mempunyai iklim dengan 2–3 bulan kering dan 5–6 bulan basah.
    2. Suhu udara siang hari 28-36 derajat C dan suhu udara malam hari 24-30 derajat C,
    3. Kelembaban udara (RH) yang cocok untuk budidaya tanaman ini 50-80 %.
    4. Selain itu pengembangan budi daya melati paling cocok di daerah yang cukup mendapat sinar matahari.
    5.2. Media Tanam

    1. Tanaman melati umumnya tumbuh subur pada jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK), latosol dan andosol.
    2. Tanaman melati membutuhkan tanah yang bertekstur pasir sampai liat, aerasi dan drainase baik, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan memiliki.
    3. Derajat keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman ini adalah pH=5–7.
    5.3. Ketinggian Tempat
    Tanaman melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 m dpl. Meskipun demikian, tiap jenis melati mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Melati putih (J,sambac) ideal ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl, sedangkan melati Star Jasmine (J.multiflorum) dapat beradaptasi dengan baik hingga ketinggian 1.600 m dpl. Di sentrum produksi melati, seperti di Kabupaten Tegal, Purbalingga dan Pemalang (Jawa Tengah), melati tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran menengah (0-700 m dpl).
    6. PEDOMAN BUDIDAYA
    6.1. Pembibitan

    1. Teknik Penyemaian Benih : Tancapkan tiap stek pada medium semai 10–15 cm/sepertiga dari panjang stek. Tutup permukaan wadah persemaian dengan lembar plastik bening (transparan) agar udara tetap lembab.
    2. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
      1. Penyiapan tempat semai:
        • Siapkan tempat/wadah semai berupa pot berukuran besar/polybag, medium semai (campuran tanah, pasir steril/bersih).
        • Periksa dasar wadah semai dan berilah lubang kecil untuk pembuangan air yang berlebihan.
        • Isikan medium semai ke dalam wadah hingga cukup penuh/setebal 20–30 cm. Siram medium semai dengan air bersih hingga basah.
      2. Pemeliharaan bibit stek:
        • Lakukan penyiraman secara kontinu 1–2 kali sehari.
        • Usahakan bibit stek mendapat sinar matahari pagi.
        • Pindahkan tanaman bibit stek yang sudah berakar cukup kuat (umur 1–23 bulan) ke dalam polybag berisi medium tumbuh campuran tanah, pasir dan pupuk organik (1:1:1).
        • Pelihara bibit melati secara intensif (penyiraman, pemupukan dan penyemprotan pestisida dosis rendah) hingga bibit berumur 3 bulan.
    6.2. Pengolahan Media Tanam

    1. Pembukaan Lahan
      1. Bersihkan lokasi untuk kebun melati dari rumput liar (gulma), pepohonan yang tidak berguna/batu-batuan agar mudah pengelolaan tanah.
      2. Olah tanah dengan cara di cangkul/dibajak sedalam 30-40 cm hingga gembur, kemudian biarkan kering angin selama 15 hari
    2. Pembentukan Bedengan : Membentuk bedengan selebar 100-120 cm, tinggi 30-40 cm, jarak antara bedeng 40–60 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan.
    3. Pengapuran : Tanah yang pH-nya masam dapat diperbaiki melalui pengapuran, misalnya dengan kapur kalsit (CaCO3) dolomit {CaMg (CO3)2}, kapur bakar (Quick lime, CaO)/kapur hidrat (Slakked lime,{Ca(OH)2}. Fungsi/kegunaan pengapuran tanah masam adalah untuk menaikan pH tanah, serta untuk menambah unsur-unsur Ca dan Mg.
    4. Pemupukan : Tebarkan pupuk kandang di atas permukaan tanah, kemudian campurkan secara merata dengan lapisan tanah atas. Pupuk kandang dimasukkan pada tiap lubang tanam sebanyak 1-3 kg. Dosis pupuk kandang berkisar antara 10-30 ton/hektar. Lubang tanam dibuat ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak antar lubang 100-150 cm. Penyiapan lahan sebaiknya dilakukan pada musim kemarau/1-2 bulan sebelum musim hujan.
    6.3. Teknik Penanaman

    1. Penentuan Pola Tanam : Sebulan sebelum tanam, bibit melati diadaptasikan dulu disekitar kebun. Lahan kebun yang siap ditanami diberi pupuk dasar terdiri atas 3 gram TSP ditambah 2 gram KCI per tanaman. Bila tiap hektar lahan terdapat sekitar 60.000 lubang tanam (jarak tanam 1,0 m x 1,5 m), kebutuhan pupuk dasar terdiri atas 180 kg TSP dan 120 kg KCI. Bersama pemberian pupuk dasar dapat ditambahkan “pembenah dan pemantap tanah “ misalnya Agrovit, stratos/asam humus Gro-Mate
    2. Pembuatan Lubang Tanam : Bibit melati dalam polybag disiram medium tumbuh dan akar-akarnya. Tiap lubang tanam ditanami satu bibit melati. Tanah dekat pangkal batang bibit melati dipadatkan pelan-pelan agar akar-akarnya kontak langsung dengan air tanah.
    3. Cara Penanaman : Jarak tanam dapat bervariasi, tergantung pada bentuk kultur budidaya, kesuburan tanah dan jenis melati yang ditanam, bentuk kultur perkebunan jarak tanam umumnya adalah 1 x 1,5 m, sedang variasi lainnya adalah 40 x 40 cm, 40 x 25 cm dan 100 x 40 cm.
    6.4. Pemeliharaan Tanaman

    1. Penjarangan dan Penyulaman. : Cara penyulaman adalah dengan mengganti tanaman yang mati/tumbuhan abnormal dengan bibit yang baru. Teknik penyulaman prinsipnya sama dengan tata laksana penanaman, hanya saja dilakukan pada lokasi/blok/lubang tanam yang bibitnya perlu diganti. Periode penyulaman sebaiknya tidak lebih dari satu bulan setelah tanam. Penyulaman seawal mungkin bertujuan agar tidak menyulitkan pemeliharaan tanam berikutnya dan pertumbuhan tanam menjadi seragam. Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi/sore hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas.
    2. Penyiangan : Pada umur satu bulan setelah tanam, kebun melati sering ditumbuhi rumput-rumput liar (gulma). Rumput liar ini menjadi pesaing tanaman melati dalam pemenuhan kebutuhan sinar matahari, air dan unsur hara.
    3. Pemupukan : Pemupukan tanaman melati dilakukan tiap tiga bulan sekali. Jenis dan dosis pupuk yang digunakan terdiri atas Urea 300-700 kg, STP 300-500 kg dan KCI 100-300 kg/ha/tahun. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara disebar merata dalam parit di antara barisan tanaman / sekeliling tajuk tanaman sedalam 10-15 cm, kemudian ditutup dengan tanah. Pemupukan dapat pula dengan cara memasukan pupuk ke dalam lubang tugal di sekeliling tajuk tanaman melati. Waktu pemupukan adalah sebelum melakukan pemangkasan, saat berbunga, sesuai panen bunga dan pada saat pertumbuhan kurang prima. Pemberian pupuk dapat meningkatkan produksi melati, terutama jenis pupuk yang kaya unsur fosfor (P), seperti Gandasil B (6-20-30)/Hyponex biru (10-40-15) dan waktu penyemprotan pupuk daun dilakukan pada pagi hari (Pukul 09.00) atau sore hari (pukul 15.30-16.30) atau ketika matahari tidak terik menyengat.
    4. Pengairan dan Penyiraman : Pada fase awal pertumbuhan, tanaman melati membutuhkan ketersediaan air yang memadai. Pengairan perlu secara kontinyu tiap hari sampai tanaman berumur kurang lebih 1 bulan. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari yakni pada pagi dan sore hari. Cara pengairan adalah dengan disiram iar bersih tiap tanam hingga tanah di sekitar perakaran cukup basah.
    5. Waktu Penyemprotan Pestisida : Zat perangsang/zat pengatur Tumbuh (ZPT) dapat digunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi bunga, zat perangsang bunga yang berpengaruh baik terhadap pembungaan melati adalah Cycocel (Chloromiguat) dan Etherel. Tanaman melati yang di semprot dengan Cycocel berkonsentrasi 5.000 ppm memberikan hasil bunga yang paling tinggi, yakni 1,45 kg/ tanaman. Cara pemberiannya: zat perangsang bunga disemprotkan pada seluruh bagian tanaman, terutama bagian ujung dan tunas-tunas pembungaan. Konsentrasi yang dianjurkan 3.000 ppm–5.000 ppm untuk Cycocel atau 500-1.500 ppm bila digunakan Ethrel.
    6. Lain-lain : Tanaman melati umumnya tumbuh menjalar, kecuali pada beberapa jenis melati, seperti varietas Grand Duke of tuscany yang tipe pertumbuhannya tegak. Tinggi pemangkasan amat tergantung pada jenis melati, jenis melati putih (J.sambac) dapat di pangkas pada ketinggian 75 cm dari permukaan tanah, sedangkan jenis melati Spnish Jasmine (J. officinale var. grandiflorum) setinggi 90 cm dari permukaan tanah.
    7. HAMA DAN PENYAKIT
    Tanaman melati tidak luput dari gangguan hama dan penyakit, prinsip pokok dan prioritas teknologi pengendalian hama/penyakit .

    1. Pengendalian hayati dilakukan secara maksimal dengan memanfaatkan musuh-musuh alami hama (parasitoid, perdator, patogen) dengan cara:
      • memasukan, memelihara, memperbanyak, melepaskan musuh alami
      • mengurangi penggunaan pestisida organik sintetik yang berspektrum lebar/menggunakan pestisida selektif.
    2. Ekosistem pertanian dikelola dengan cara:
      • penggunaan bibit sehat
      • sanitasi kebun
      • pemupukan berimbang
      • pergiliran tanaman yang baik
      • penggunaan tanaman perangkap,
    3. Pestisida digunakan secara selektif berdasarkan hasil pemantauan dan analisis ekosistem.
    7.1. Hama

    1. Ulat palpita (Palpita unionalis Hubn) :
      • Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae, Stadium hama yang merusak tanaman melati adalah larva (ulat).
      • Pengendalian: dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman yang terserang berat dan menyemprotkan insektisida yang mangkus dan sangkil, misalnya Decis 2,5 EC, Perfekthion 400 E/Curacron 500 EC .
    2. Penggerek bunga (Hendecasis duplifascials) :
      • Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae.
      • Gejala: menyerang tanaman melati dengan cara menggerek/melubangi bunga sehingga gagal mekar. Kuntum bunga yang terserang menjadi rusak dan kadang-kadang terjadi infeksi sekunder oleh cendawan hingga menyebabkan bunga busuk.
      • Pengendalian: disemprot dengan insektisida yang mangkus, misalnya Decis 2,5 EC, Cascade 50 EC/Lannate L .
    3. Thips (Thrips sp) :
      • Thrips termasuk ordo Thysanoptera dan famili Thripidae. Hama ini bersifat pemangsa segala jenis tanaman (polifag).
      • Gejala: menyerang dengan cara mengisap cairan permukaan daun, terutama daun-daun muda (pucuk).
      • Pengendalian: dilakukan dengan cara mengurangi ragam jenis tanaman inang di sekitar kebun melati dan menyemprotkan insektisida yang mangkus : Mesurol 50 WP, Pegasus 500 SC/Dicarzol 25 SP .
    4. Sisik peudococcus (Psuedococcus longispinus) :
      • Hama ini termasuk ordo Pseudococcidae dan famili Homoptera yang hidup secara berkelompok pada tangkai tunas dan permukaan daun bagian bawah hingga menyerupai sisik berwarna abu-abu atau kekuning-kuningan.
      • Gejala: menyerang tanaman dengan cara mengisap cairan sel tanaman dan mengeluarkan cairan madu.
      • Pengendalian: dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, misalnya Bassa 500 EC/Nogos 50 EC.
    5. Ulat nausinoe (Nausinoe geometralis) :
      • Hama ini termasuk ordo Lepidoptera dan famili Pyralidae.
      • Ciri: ngengat berwarna coklat dengan panjang badan rata-rata 12 mm dan panjang rentang sayap kurang lebih 24 mm berwarna coklat dan berbintik-bintik transparan.
      • Gejala: menyerang daun tanaman melati identik (sama) dengan serangan ulat P. unionalis.
    6. Hama Lain. :
      • Hama lain yang sering ditemukan adalah kutu putih (Dialeurodes citri) dan kutu tempurung (scale insects). Bergerombol menempel pada cabang, ranting dan pucuk tanaman melati, menyerang dengan cara mengisap cairan sel, sehingga proses fotosintesis (metabolisme).
      • Pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan insektisida yang mangkus, seperti Perfekthion 400 EC/Decis 2,5 EC.
    7.2. Penyakit

    1. Hawar daun :
      • Penyebab: cendawan (jamur) Rhizcotonia solani Kuhn.
      • Gejala: menyerang daun yang letaknya dekat permukaan tanah.
    2. Hawar benang (Thread Blight) :
      • Penyebab: jamur Marasmiellus scandens (Mass).
      • Gejala: menyerang bagian cabang tanaman melati.
    3. Hawar bunga (Flower Blight) :
      • Penyebab: cendawan (jamur) Curvularia sp. Fusarium sp dan Phoma sp,.
      • Gejala: bunga busuk, berwarna coklat muda dan kadang-kadang bunga berguguran.
    4. Jamur upas :
      • Penyebab: jamur Capnodium salmonicolor. Penyakit ini menyerang batang dan cabang tanaman melati yang berkayu.
      • Gejala: terjadi pembusukan yang tertutup oleh lapisan jamur berwarna merah jambu pada bagian tanaman terinfeksi apnodium sp. dan Meliola jasmini Hansf. et Stev. Gejala serangan capnodium adalah permukaan atas daun tertutup oleh kapang jelaga berwarna hitam merata.
    5. Bercak daun :
      • Penyebab: jamur Pestaloita sp.
      • Gejala: bercak-bercak berwarna coklat sampai kehitam-hitaman pada daun.
    6. Karat daun (Rust) :
      • Penyebab: ganggang hijau parasit (Cephaleuros virescens Kunze).
      • Gejala: pada permukaan daun yang terserang tampak bercak-bercak kemerah-merahaan dan berbulu. Penyakit ini umumnya menyerang daun-daun yang tua.
    7. Antraknosa :
      • Penyebab: jamur Colletotrichum gloesporoides.
      • Gejala : terbentuk bintik-bintik kecil berwarna kehitam-hitaman. Bintik-bintik tersebut membesar dan memanjang berwarna merah jambu, terutama pada bagian daun. Serangan berat dapat menyebabkan mati ujung (die back).
    8. Penyakit lain :
      • Busuk bunga oleh bakteri Erwinia tumafucuens. Bintil akar oleh nematoda Meloidogyne incognito, penyebab abnormilitas perakaran tanaman. Virus kerdil penyebab terhambatnya pertumbuhan tanaman melati, belang-belang daun dan kadang-kadang seluruh ranting dan pucuk menjadi kaku.
    8. PANEN
    8.1. Ciri dan Umur Panen
    Ciri-ciri bunga melati yang sudah saatnya dipanen adalah ukuran kuntum bunga sudah besar (maksimal) dan masih kuncup / setengah mekar. Produksi bunga melati di Indoensia masih rendah yakni berkisar antara 20-25 kg/hektar/hari. Tanaman melati mulai berbunga pada umur 7-12 bulan setelah tanam. Panen bunga melati dapat dilakukan sepanjang tahun secara berkali-kali sampai umur tanaman antara 5-10 tahun. Setiap tahun berbunga tanaman melati umumnya berlangsung selama 12 minggu (3 bulan).
    8.2. Cara Panen
    Pemetikan bunga melati sebaiknya dilakukan pada pagi sore, yakni saat sinar matahari tidak terlalu terik/suhu udara tidak terlalu panas.
    8.3. Periode Panen
    Hasil panen bunga melati terbanyak berkisar antara 1-2 minggu. Selanjutnya, produksi bunga akan menurun dan 2 bulan kemudian meningkat lagi
    8.4. Prakiraan Produksi
    Produksi bunga melati paling tinggi biasanya pada musim hujan, di Jawa Tengah, panen bunga melati pada musim kemarau menghasilkan 5–10 kg/hektar, sedangkan panen pada musim hujan mencapai 300-1.000kg/ha. Data produksi bunga melati di Indonesia berkisar 1,5–2 ton/ha/th pada musim hujan dan 0,7-1 ton/ha/th pada musim kemarau.
    9. PASCAPANEN
    9.1. Pengumpulan
    Di tempat terbuka bunga melati akan cepat layu untuk mempertahankan/memperpanjang kesegaran bunga tersebut dihamparkan dalam tampah beralas lembar plastik kemudian disimpan di ruangan bersuhu udara dingin antara 0-5 derajat C.
    9.2. Lain-lain
    Salah satu produk pengolahan pascapanen bunga melati adalah Jasmine Oil.

    1. Minyak melati istimewa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan pelarut ether minyak bumi, sebagai bahan baku minyak wangi mutu tinggi.
    2. Minyak melati biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati dengan pelarut benzole, sebagai bahan baku minyak wangi mutu sedang.
    3. Minyak pomade istimewa, yakni minyak yang diperoleh dengan teknik enfleurage bunga melati, sebagai bahan baku minyak rambut.
    4. Minyak pomade biasa, yakni minyak yang diekstraksi dari bunga melati bekas enfleurage, sebagai pewangi teknis.
    Teknik enfleurage disebut teknik olesan. Prinsip kerja ekstraksi bunga melati dengan teknik olesan adalah sebagai berikut:

    1. Oleskan lemak muri pada permukaan kaca tipis.
    2. Letakan bunga melati yang masih segar (baru petik) diatas permukaan kaca .
    3. Simpan kaca tipis bersama bunga melati dalam rak-rak penyimpanan yang terbuat dari plastik, kayu/logam tahan karat.
    4. Biarkan bunga melati selama 3-4 hari sampai bunga tersebut layu.
    5. Bunga melati yang telah layu segera dibuang untuk diganti dengan bunga-bunga baru/masih segar.
    6. Lakukan cara tadi secara berulang-ulang selama 2-3 bulan hingga lemak dipenuhi minyak wangi bunga melati.
    Teknik ekstraksi minyak melati dapat dilakukan dengan teknik tabung hampa.

    1. Masukan bunga melati segar ke dalam tabung, kemudian alirkan bahan pelarut (alkohol, ether, chlorofrom, ecetone, lemak murni, ether minyak bumi) secara berkesinambungan.
    2. Salurkan cairan ekstrak yang mengandung bahan pelarut dan unsur-unsur bunga melati ke tabung hampa udara yang dipanaskan sekedarnya untuk menguapkan bahan pelarut. Uap pelarut diallirkan kembali ke kondensor agar menjadi cairan.
    3. Tambahkan ethanol ke dalam unsur bunga melati. Unsur bunga melati biasanya berupa lilin padat (concrete) yang masih mengandung zat pewarna, damar dan unsur lain yang tidak menguap.
    4. Campurkan minyak tadi dengan alkohol kemudian saring kembali untuk menghilangkan kandungan damar.
    5. Lakukan penyulingan absolut dengan menggunakan sthlene glycol penyinaran dengan sinar ultra violet untuk menghilangkan zat pewarna.
    10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
    10.1. Analisis Usaha Budidaya
    Perkiraan analisa budidaya tanaman melati seluas 0,5 ha yang dilakukan pada tahun 1999 di daerah Bogor.

    1. Biaya produksi
      1. Sewa lahan 0,5 ha Rp. 750.000,-
      2. Bibit Rp. 190.000,-
      3. Pupuk Rp. 325.000,-
      4. Pestisida Rp. 50. 000,-
      5. Tenaga kerja Rp. 6.425.000,-
      6. Alat (penyusunan alat-alat) Rp. 50.000,-
      • Jumlah biaya produksi Rp. 7.790.000,-
    2. Pendapatan 15.555 kg @ Rp. 850,- Rp.12.750.000,-
    3. Keuntungan bersih Rp. 4.960.000,-
    4. Parameter kelayakan usaha :
      1. O/I Ratio = 1,637
      2. ROI = 0,698
      3. BEP Rp. 1.696.352,84,-
    10. 2.Gambaran Peluang Agribisnis
    Pengembangan usaha tani melati skala komersial mempunyai prospek cerah danpeluang pasarnya bagus. Tiap hari untuk keperluan tabur bunga dibutuhkan 600 kilogram bunga melati. Pasar potensial bunga melati adalah Jepang, Korea, Thailand, Taiwan dan Hongkong. Nilai ekonomi bunga melati semakin dibutuhkan dalam kehidupan maju (modern) untuk bahan baku industri minyak wangi, kosmetik, pewangi, penyedap the, cat, tinta, pestisida, pewangi sabun dan industri tekstil. Meski peluang pasar bunga melati di dalam dan luar negeri cukup besar, produksi bunga melati Indonesia baru mampu memenuhi sekitar 2% dari kebutuhan melati pasar dunia. Penomena ini menunjukan peluang yang perlu dimanfaatkan dengan baik di Indonesia karena potensi sumber daya lahan amat luas dan agroekologinya cocok untuk tani melati. Hasil studi agribisnis melati yang dilakukan oleh pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura di daerah setrum produksi Tegal (Jawa Tengah) menunjukan bahwa usaha tani melati menguntungkan dan layak dikembangkan.
    11. STANDAR PRODUKSI
    11.1. Ruang Lingkup
    Standar melati meliputi ruang lingkup, deskripsi, klasifikasi, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan dan pengemasan.
    11.2. Diskripsi …
    11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu
    Mutu dan pengepakan bunga untuk ekspor ke pasaran Internasional sangat ditentukan oleh negara pengimpor.
    11.4. Pengambilan Contoh
    Satu partai/lot bunga melati segar terdiri atas maksimum 1.000 kemasan. Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan.

    1. Jumlah kemasan dalam partai 1 – 5, contoh yang diambil semua.
    2. Jumlah kemasan dalam partai 6 – 100, contoh yang diambil sekurang-kurangnya 5.
    3. Jumlah kemasan dalam partai 101 – 300, contoh yang diambil sekurang-kurangnya 7.
    4. Jumlah kemasan dalam partai 301 – 500, contoh yang diambil sekurang-kurangnya 9.
    5. Jumlah kemasan dalam partai 501 – 1000, contoh yang diambil sekurang-kurangnya 10.
    11.5. Pengemasan
    Bunga melati segar dikemas dengan kotak karton yang baru dan kokoh, baik, bersih dan kering serta berventilasi. Jumlah tangkai sebanyak 15-20 tangkai diikat dan dibungkus. Kemudian dimasukkan ke dalam kemasan karton. Kemasan lain dengan bobot dan jumlah tangkai tertentu dapat digunakan atasdasar kesepakatan antara pihak penjual dan pihak pembeli. Ujung tangkai bunga dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi kapas basah mengandung bahan pengawet.
    12. DAFTAR PUSTAKA

    1. Rukmana H. Rahmat (1997). Usaha Tani Melati, Yogyakarta, Kanisus
    Sumber : Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS


     
Thread Status:
Not open for further replies.

About Forum IDWS

IDWS, dari kami yang terbaik-untuk kamu-kamu (the best from us to you) yang lebih dikenal dengan IDWS adalah sebuah forum komunitas lokal yang berdiri sejak 15 April 2007. Dibangun sebagai sarana mediasi dengan rekan-rekan pengguna IDWS dan memberikan terbaik untuk para penduduk internet Indonesia menyajikan berbagai macam topik diskusi.