Self Problem Tentangku, menurutmu

Kalo ditanya orang atau menanyakan diri sendiri mau jadi apa diriku, apa cita-citaku, aku bingung (dirimu gitu juga? hal yang biasa ya?).
Usia sudah tua tapi masih belum tahu mau jadi apa?
Sepertinya diriku terbiasa untuk menjalani hidup dengan mengalir begitu saja.


Karir Akademik

Saat sekolah aku merasa diriku ga bodoh malah diatas rata-rata.
Saatnya belajar, aku belajar.
Saatnya main, ya aku main.
Rajin sekolah toh anak-anak lain juga sekolah.
Belajar tanpa tekanan dan nilainya ga buruk.

Masuk kuliah yang bingung ga tau harus ngambil jurusan apa.
Apa aja deh asal kuliah, kuliah dengan pemikiran "umumnya anak lulus sma lanjutnya ke kuliah".
Ikut-ikutan juga daftar univ ternama, umumnya orang kuliah kan cari univ yang bagus.
Daftar n keterima deh di fakultas MIPA Gadjah Mada.
Di kuliah ga bisa kayak sma, nilai ga bisa diperoleh dengan mudah tanpa kerja keras.
Di sini aku baru sadar kalo aku tidak tertarik dengan ilmu yang ku tekuni.
Di sini juga aku merasa bosan, belajar tak lagi terasa menyenangkan (tak menarik).
Hampir D.O. akhirnya aku lulus.


Karir Pekerjaan

Ternyata sudah lulus pun tak mengubah hidup jadi menyenangkan.
Kuliah yag lama lulus dan IPK dibawah 3 susah buat cari kerja bergengsi.
Saingan S1 dengan/mendekati IPK cumlaude banyak bertebaran dimana2.

Buat ngurangi saingan ya kuliah lagi kan?

Daftar lagi deh, kuliah S2, dana ada dan untung IPK diatas 2.75.
Ikut tesnya dan berhasil lulus dengan nilai2 pas2an diatas standar tes.


Sekarang
Semester pertama akan dimulai dan penderitaan akan berlanjut selama paling singkat 2 tahun kedepan.
Melakukan hal yang tak menyenangkan dan tak menarik selama 2 tahun.
Malam-malam ini ku lalui penuh dengan kekuatiran, seperti apa S2 nanti? mampukah diriku melaluinya?

Padahal karna tak menarik, otakku menganggap memori tentang ilmu perkuliahanku tak penting untuk disimpan dan menghapusnya.
Dulu kalo pas ada wawancara dan pertanyaannya berkaitan dengan keilmuan kuliahku aku pasti kepayahan, karna dulunya bukan mahasiswa pintar dan sekarang ilmunya sudah pada lupa.
Bahkan beberapa detil hasil penelitian (yang susah payah ku lakukan) sudah ada yang lupa.


Romantisme
Aku baru aja nonton ulang drama jepang 1 litre of tears.
Di episode awal tuk sesaat berpikir ada kesamaan antara aku dan karakter Asou Haruto:
- tidak tertarik pada banyak hal
- melakukan hal yang tidak benar-benar ingin dilakukan
Mungkin ini saatnya aku bertemu wanita seperti Erika Sawajiri yang memberikan sebuah tujuan dan semangat buat meraih tujuan itu (seperti di drama ini tapi ga pake "si wanita sakit lalu meninggal").


Satu hal yang bisa ku ambil pelajaran, sedini mungkin kita harus punya bayangan mau jadi apa kita nanti, punya target (tak seperti diriku).

 

Hai, IDWS Mania! Mohon bantuannya supaya IDWS berkembang dengan ikuti sosial media kami di:
Discord Forum IDWS - Facebook IDWS - Instagram IDWS - Twitter IDWS